PERANAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MANADO DALAM MENGELOLAH SAMPAH DI KOTA MANADO
Oleh : Lukas Lucky Mamile Abstrak Sampah adalah masalah umat manusia, hal-hal negatif yang bisa diakibatkan oleh sampah adalah (1) Secara umum sampah bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar, karena untuk jenis sampah tertentu bisa menimbulkan sumber penyakit, (2) Sampah bisa menurunkan keindahan atau nilai estetika kota, dimana penanganan sampah yang buruk, (3) Sampah bisa menyebabkan polusi udara dan bau busuk yang menyengat, (4) Sampah bisa menyebabkan bahaya banjir pada musim penghujan, dimana sampah yang tidak terangkut dapat menjadi penyumbat saluran-saluran air. Permasalahan mengenai sampah bukan hanya ada di Kota Manado tetapi merupakan masalah bagi setiap daerah di Indonesia. Manado merupakan ibukota provinsi yang dihuni oleh ratusan ribu masyarakat yang setiap harinya memproduksi sampah. Dinas Kebersihan dibentuk untuk menjawab permasalahan tersebut. Dari penelitian ini penulis ingin mengetahui peranan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado dalam pengelolaan sampah. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Dari hasil yang didapat dilapangan, penulis menyimpulkan bahwa Dinas Kebersihan Kota Manado telah berusaha maksimal, namun keterbatasan fasilitas menghambat kinerja mereka. Kata Kunci : Peranan, Dinas Kebersihan, Sampah
Pendahuluan Sebagai negara berkembang Indonesia melakukan pembangunan diberbagai aspek kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan arah pembangunan, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi masalah yang timbul. Berbagai masalah yang tumbuh berkembang di masyarakat merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh pemerintah, dalam hal ini sebagai penyelenggara negara yang mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat serta menemukan solusi bagi masalahmasalah yang muncul melalui kebijkan yang dibuatnya. Bertambahnya penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volum,jenis,dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke helir,pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum,kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah,pemerintah daerah,serta peran masyarakat sehinggah pengelolaan sampah dapat berjalan secara profisional,efektif dan efisien. Maka presiden mengeluarkan UU RI No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang bertujuan untuk mengurangi masalah sampah di Indonesia. Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Manado kini tergolong sebagai kota besar dengan hiruk pikuk masyarakatnya yang beragam dan padat menghasilkan beberapa efek samping di antaranya berupa sampah jumlah penduduk kota manado saat ini ± 500.000 jiwa sedangkan sampah yang di hasilkan per hari di Kota Manado adalah ± 2000 (m3/hari). Untuk menunjang terwujudnya Kota Manado sebagai Ibukota Provinsi yang bersih, sehat, nyaman, indah dan ramah lingkungan. Wali Kota Manado membuat kebijakan tentang Pengelolaan Persampahan di Kota Manado, untuk memperkuat kebijakan itu dikeluarkan Peraturan Daerah Kota Manado No.07 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Persampahan dan Retribusi Jasa Umum. Dalam Peraturan Daerah Kota Manado No.07 Tahun 2006 pasal 1 bagian d disebutkan pengelola kebersihan adalah badan pengelola kebersihan atau yang dikenal Dinas kebersihan dan Pertamanan Kota Manado, rincian tugas dari dinas kebersihan dan pertamanan sendiri berdasarkan Peraturan Walikota Manado Nomor 29 tahun 2008, hal ini merupakan suatu bentuk kerjasama antara orang-orang untuk mecapai tujuan/kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan survei yang di temukan peneliti di Dinas Kebersihan Kota Manado di sebabkan minimnya armada yang tersedia di Dinas Kebersihan Kota Manado. Efektifitas kerja dalam mengimplementasikan suatu kebijakan sangat penting, waktu merupakan sumber berharga, efektifitas diartikan penyelesaian suatu kegiatan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Hal ini juga mengukur bagaimana suatu kebijakan dapat dikatakan berhasil atau tidak. Peristiwa Sampah terjadi di Kota Manado di hasilkan dari masyarakat yang ada di Kota Manado, perhari jenis Sampah di Kota Manado beragam hal ini sangat harus di perhatikan oleh pemerintah dalam hal ini oleh dinas kebersihan dan pertamanan Kota Manado, adapun beberapa hal yang harus di perhatikan misalnya keterlambatan armada dalam pengangkutan sampah dan management pengelolahan sampah. Dengan latar belakang seperti yang telah dijelaskan di atas dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul “Peranan Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Manado Dalam Mengelolah Sampah Di Kota Manado” Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu Bagaimana Peranan Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dalam Pengelolaan Kebersihan di Kota Manado?
Untuk Mengetahui Peran Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam Pengelolaan Kebersihan di Kota Manado yang difokuskan pada beberapa tugas dari bidang persampahan yaitu Pemetaan Lokasi Pengumpulan sampah, Pelaksanaan Pembersihan Sampah, dan pengangkutan sampah. Konsep Peranan Menurut soekanto (2009:212-213) peranan adalah aspek dinamis kedudukan (status). Apabilah seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. Setiap orang memiliki macammacam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidup. Hal ini sekaligus berarti bahwa pernanan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatankesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat dalam menjalankan suatu peranan. Menurut komaruddin (1994:768),yang dimaksut dengan peranan yaitu: a) Bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam manajemen. b) Pola penilaian yang diharapkan dapat menyertai suatu status c) Bagian atau fungsi seseorang dalam kelompok pranata d) Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya e) Funsi setiap variabel dalam hubungan sebap akibat. Peranan di sini adalah sesuatu yang memainkan role, atau tugas dan kewajiban. Peran merupakan suatu yang diharapkan lingkungan untuk dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang yang karena kedudukannya akan dapat memberi pengaruh pada lingkungan tersebut. Permasalahan yang dihadapi di sini Konsep Pengelolaan Sampah Pemerintah Daerah diharapkan dapat melakukan kebijakan politik khususnya mengenai pengelolaan sampah dan hendaknya didukung penuh oleh Pemerintah Pusat dengan melibatkan seluruh stakeholder dalam teknis perencanaan, penyelenggaraan dan pengembangannya. Hal ini diperlukan karena sampah pada dasarnya bukan sekedar permasalahan Pemda atau Dinas Kebersihandan Pertamanan Kota Manado saja, namun lebih dari itu merupakan masalah bagi setiap individu, keluarga, organisasi dan akan menjadi masalah negara bila sistem perencanaan danpelaksanaannya tidak dilakukan dengan terpadudan berkelanjutan. Aparat terkait sebaiknya tidak ikut secara teknis, ini untuk menghindari meningkatnya anggaran biaya penyelenggaraan, selain itu keterlibatan aparat terkait dikahawatirkan akan membentuk budaya masyarakat yang bersifat tidak peduli. Pemerintah dan aparat terkait sebaiknya memposisikan kewenangannya sebagai fisilitator dan konduktor dan setiap permasalahan persampahan sebaiknya dimunculkan oleh masyarakat atau organisasi sosial selaku produsen sampah. Hal ini diharapkan terciptanya sikap masyarakat selakuindividu, keluarga dan organisasi. Dalam pengelolaan sampah terpadu sebagai salah satu upaya pengelolaan sampah perkotaan adalah konsep rencana pengelolaan sampah perlu dibuat dengan tujuan mengembangkan suatu sistem pengelolaaan sampah yang modern, dapat diandalkan dan efisien dengan teknologi yang ramah lingkungan. Sistem tersebut harus dapat melayani seluruh penduduk, meningkatkan standar kesehatan masyarakat dan memberikan peluang bagi masyarakat dan pihak swasta untuk berpartisipasi aktif. Teori yang digunakan dalam konsep pengelolaan sampah ini adalah meningkatkan sistem
pengelolaan sampah yangdapat memenuhi tuntutan dalam pengelolaan sampah yang berbasis peran serta masyarakat. Aboejoewono (1999) menyatakan bahwa perlunya pengelolaan sampah perkotaan yang ditetapkan di kota-kota di Indonesia meliputi 5(lima) kegiatan, yaitu: a) Penerapan teknologi yang tepat guna b) Peran serta masyarakat dalampengelolaan sampah c) Perlunya mekanisme keuntungan dalampengelolaan sampah d) Optimalisasi TPA sampah e) Sistem kelembagaan pengelolaan sampahyang terintegrasi. Peraturan Daerah dalam Pengelolahan Sampah : Kebijakan pengelolaan persampahan berdasarkan peraturan daerah No.07 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Persampahan dan Retribusi Jasa Umum merupakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah Kota Manado dan berdasarkan peraturan Wali Kota Manado. Guna menunjang terwujudnya Kota Manado sebagai ibukota Provinsi yang bersih, sehat, nyaman, indah dan ramah lingkungan. Metode Penelitian Dalam penelitian ini Penulis memilih untuk melakukan Penelitian Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian (misalnya perilaku,persepsi,tindakan, dan lainnya) secara holistik,dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Fokus dalam penelitian ini menggunakan teori dari Soeharto tentang pengertian peran yakni Peran merupakan aspek yang dinanis dalam kedudukan (status) terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran dan dikaitkan dengan tugas dan fungsi dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado dalam Perwako Nomor 29 tahun 2008 khusunya berbapa tugas Bidang Persampahan dalam mengelolah sampah di Kota Manado yaitu Pemetaan Lokasi Pengumpulan sampah, Pelaksanaan Pembersihan Sampah, dan pengangkutan sampah. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari dua unsur yaitu aparat/pegawai Dinas Kebersihan Kota Manado dan masyarakat. Sumber data direncanakan sebanyak 1 orang Pimpinan,1 Orang di Kepala Bidang. Kemudian unsur masyarakat sebanyak 5 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan merupakan kombinasi dari beberapa teknik, yaitu : 1. Pelaku Wawancara 2. Observasi 3. Studi Dokumentasi Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan objektif sesuai dengan tujuan penelitian, maka setiap analisa dilakukan untuk melukiskan, merangkum, mengamati, menggambarkan bahkan meringkas hasil pengamatan yang telah dilakukan dilapangan, mengenai Implementasi kebijakan-kebijakan pemerintah desa dalam pembangunan, serta menjelaskan keadaan subjek penelitian dengan seksama dan sesuai dengan yang diteliti.
Hasil Dan Pembahasan Peran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado dalam Pengelolaan Sampah Dalam menjalankan suatu tugas bagian yang terpenting adalah bahwa mereka yang melaksanakan kebijakan harus mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Kebijakan dan perintah-perintah harus diteruskan kepada personil yang tepat sebelum kebijakan dan perintah yang telah dibuat itu dapat dijalankan dengan petunjuk dari pimpinan. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kepala Bidang Persampahan. Kebersihan Kota Manado penulis memperoleh informasi mengenai teknis pengelolaan sampah bahwa dalam pengelolaan sampah telah terdapat petunjuk teknis oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado baik di Bagian Umum maupun di beberapa Wilayah Operasional yang salah satunya di Operasional Manado Utara yang menjadi pembahasan dalam skripsi ini. Pengelolaan sampah tersebut berdasarkan pada Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Persampahan dan Retribusi Pelayanan Kebersihan di Kota Manado kemudian dijabarkan dalan peraturan walikota nomor 29 tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado. Peraturan tersebut dibuat untuk memberikan kejelasan dan kemudahan kepada para pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado dalam menjalankan tugasnya. Teknis pengelolaan sampah yang dimaksud adalah penyapuan atau pengumpulan sampah dari sumber sampah, pengangkutan sampah menuju TPS, pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA. 1. Kejelasan Petunjuk Pengelolaan Sampah Kebijakan diimplementasikan sebagaimana yang diinginkan, maka petunjukpetunjuk pelaksanaan tidak hanya harus diterima oleh para pelaksana kebijakan, tetapi juga komunikasi kebijakan harus jelas sehingga para pelaksana tidak merasakan kebingungan/kurang jelas terhadap tugas dan fungsinya dalam menjalankan pekerjaannya. Melalui hasil wawancara dengan Kepala Persampahan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado, penulis mendapat penjelasan bahwa Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado juga melakukan penyampaian informasi petunjuk pengelolaan sampah yang jelas kepada pihak luar yang berkepentingan dalam proses pengelolaan sampah seperti, Dinas Tata Kota dan Cipta Karya Provinsi Jawa Barat, masing-masing Pemerintah Kewilayahan ( Kecamatan dan Kelurahan), Organisasi RT/RW selaku mitra kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado, serta seluruh Warga Kota Manado dan para pelanggan Jasa Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado. Bentuk penyampaian informasi tersebut yaitu berupa Acara Sosialisasi tentang Pengelolaan Sampah. Acara sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado Tahun 2014 telah dilakukan kurang lebih sebanyak 30 kali. Acara sosialisasi yang dilakukan adalah berupa Penyuluhan Langsung kepada masyarakat dan sosialisasi melalui Stasiun Radio baik negeri maupun swasta. Beberapa rincian Acara Sosialisasi Kebersihan yang diselenggarakan oleh Dinas. Agar supaya masyarakat mengetahui proses pengelolaan sampah yang sebenarnya. 2. Konsistensi Pemberian Instruksi Pengelolaan Sampah Selain petunjuk-petunjuk pelaksanaan tersebut harus jelas, aspek lain yang harus diperhatikan dalam implementasi kebijakan adalah mengenai konsistensi. Salah satu cara untuk mempertahankan konsistensi pelaksanaan suatu kebijakan adalah adanya instruksi dari pimpinan.
Pemberian instruksi yang dilakukan oleh pimpinan dilakukan melalui apel pagi oleh seluruh pegawai, hal tersebut diketahui bedasarkan wawancara dengan Kepala Bidang Hukum dan Humas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado. Waktu pelaksanaan apel biasanya dilakukan mulai pukul 07.30 s.d. 08.00. Jenis apel yang dilakukan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado Bagian Umum adalah apel harian, apel gabungan, dan apel yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Manado pada acara-acara tertentu. Apel harian dilakukan setiap hari oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado Bagian Umum, apel gabungan dilakukan setiap hari rabu di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado dimana setiap kepala bidang dari masing-masing wilayah berkumpul di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado Pusat. Pemberian instruksi/pengarahan dilakukan pada saat apel dilakukan, karena pada saat apel semua tiap-tiap bidang mendiskusikan mengenai masalah atau kondisi di lapangan, karena yang mengetahui kondisi dilapangan adalah petugas lapangan, oleh karena itu pada saat apel tersebut para petugas lapangan melaporkan kepada kepala bidang masing mengenai kondisi lapangan seperti apa, sehingga masing-masing kepala bidang mengetahui kondisi lapangan yang berisi informasi-informasi baru untuk selanjutnya kepala bidang tersebut melaporkan kondisi tersebut kepada bagian yang lebih tinggi untuk mendiskusikan dalam rapat bagaimana langkah selanjutnya atau untuk mengevaluasi pekerjaan agar pekerjaan yang dilaksanakan oleh setiap pegawai dapat lebih baik. Pelaksanaan apel dipimpin oleh Sekretaris dinas yang dilakukan setiap hari senin dan selasa, sedangkan hari rabu dilakukan oleh Kepala Dinas. B. Pelaksanaan Pengelolaan Sampah di Kota Manado Sistem tehnis operasional dalam sistem pengelolaan persampahan sangat ditentukan volume sampah yang diangkut/di buang ke tempat pembuangan akhir. kegiatan operasional persampahan tergantung pada pola-pola operasional yang digunakan , cara penyapuan, pengumpulan, pangangkutan dan pembuangan akhir. Teknis operasional pengelolaan sampah Kota Manado terdapat 8 pola pengelolaan sampah di Kota Manado yaitu: 1. Pembuangan langsung ke tempat terbuka Adalah masyarakat yang dilakukan pembuangan langsung ke pekarangan, tempat terbuka atau pembuangan kesungai. Kegiatan ini terutama bagi kawasan yang tidak ada sistem pelayanan atau wilayah dengan kepadatan tinggi. 2. Pelayanan Sampah Konvensional Dilakukan dengan pengangkutan sampah dari sumber sampah hingga kepembuangan akhir.Pelayanan dilakukan dengan sisitem pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan tempat pembuangan akhir. 3. Pembuangan Kelurahan langsung ke TPA Merupakan mode bagi kegiatan industri atau sarana prasarana lain yang membuang sampah dengan kendaraan operasional ke TPA. 4. Pengolahan Sampah Merupakan mode pengelolaan sampah yang dilakukan dengan mengolah sampah menjadi produk daur ulang. 5. Sistem Pewadahan Sistem pewadahan merupakan awal pengelolaan sampah, yaitu penempatan bin container pada setiap rumah tangga. Sistem pewadahan yang ada di Kota Sematang adalah dalam bentuk plastik yang ada di setiap rumah tangga, bin container dari ban
bekas atau tong sampah. Bin container juga dapat berbentuk bangunan kotak sampah dari konstruksi batu bata. Pada umumnya tidak dilakukan pemisahan antara sampah organik dan sampah anorganik Dari hasil observasi peneliti diketahui bahwa pewadahan pada umumnya telah dilaksanakan oleh masyarakat tanpa pemisahan sampah organik dan anorganik, tetapi masyarakat sudah banyak yang menyisihkan barang bekas untuk dijual ke pengepul. 6. Sistim pengumpulan Sistem pengumpulan merupakan rangkaian untuk memindahkan sampah dari sub sistem pewadahan ke sub sistem tempat penampungan sementara ( TPS ) Sarana yang digunakan beberapa tempat menggunakan contaimer dan beberapa tempat menggunakan TPS terbuka. Pola operasionalnya adalah sebagai berikut : 7. Sistem Tempat Penampungan Sementara (TPS) Yaitu sistem penampungan sementara yang dilakukan sebelum pengangkutan ke tampat pembuangan akhir (TPA). Sampah yang terkumpul di TPS berasal dari rumah tangga, pasar dan proses pengangkutannya dengan menggunakan gerobak, becak atau langsung dibuang oleh pemakai. Sistem Container Yaitu sistem penampungan sementara yang menggunakan container yang diletakkan di sisi jalan yang lahannya kosong. Operasi sistem container sama dengan sistem tempat penampungan sementara. 8. Sistem Penyapuan Langsung Yaitu sistem langsung dari penyapuan jalan- jalan yang kemudian di angkutlangsung oleh truk pengangkutan, yang langsung ke TPA. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dilapangan wawancara dengan para informan serta pengumpulan data sekunder, maka dapat disimpulkan : 1. Dalam Pengelolaan Sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado berdasarkan instruksi dari Pimpinan Dinas baik dari Kepala Bidang ataupun Kepala Dinas, melalui instruksi yang jelas akan memudahkan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan. Dari hasil penelitian instruksi yang dijalankan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado berjalan sesuai dengan baik. 2. Pelaksanaan Pengelolaan Sampah di Kota Manado berjalan dengan baik, namun ada beberapa kendala yang dihadapi yakni kurangnya personel pengangkut sampah serta kurangnya armada menyebabkan terjadinya beberapa masalah seperti kelebihan muatan pada kendaraan sampah, kondisi kendaraan juga kurang memadai menyebabkan apabila ada angina kencang, maka sampah dari mobil sampah bisa jatuh ke jalan raya. Saran 1. Perlu adanya penambahan personel pengangkut sampah baik di mobil sampah maupun di Tempat Pembuangan Akhir Sampah serta perlu adanya jadwal yang jelas terhadap para karyawan dalam pengangkutan sampah. 2. Disarankan penambahan armada mobil sampah yang memadai serta yang mobil yang perlu diperbaiki agar dalam melaksanakan tugas tidak menemui kendala yang berarti.
DAFTAR PUSTAKA Aboejoewono. 1999. Pengelolaan Situ-situ diWilayah DKI Jakarta. Semiloka NasionalPengelolaan dan Pemanfaatan Danaudan Waduk. Bogor 30 November 1999.PPLH-IPB dan Ditjen Bangda Depdagri,Ditjen Pengairan, dan Kantor MenteriNegara Lingkungan Hidup. Moleong, 2003, Metode Penlitian Manado: PT. Citra Aditya Bakti Soekanto, 2009, peranan sosiologi.Suatu pengantar, Edisi Baru,Rajawali,Pers,Jakarta. Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Alfabeta,Manado. Komarudin. (1994). Esikpedia manajeman.PT.Bumi Aksara.jakarta. http://www.deliknews.com. Pemanfaatan SampahSebagai Upaya Mengurangi PemanasanGlobal. (diakses tanggal 28 November 2015) http://www.deliknews.com. Bertambahnya Sampah Akibat Pertambahan Penduduk. (diakses tanggal 28 November 2015). http://www.wikipedia.com. Pengelolaan Sampah.(diakses tanggal 24 Mei 2013). http://www.whatindonews.com. Sampah Bom WaktuWarga. (diakses tanggal 14 Agustus 2013. Peraturan daerah No.07 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Persampahan dan Retribusi Jasa Umum