BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1
Sejarah Singkat Wanhai Lines,Ltd Wanhai Lines didirikan pada tahun 1965. Pada awalnya, bisnis Wanhai
terutama pada transportasi logistic antara Taiwan, Jepang dan Asia Tenggara. Pada tahun 1976, dalam rangka menanggapi perkembangan pesat perdagangan internasional di kawasan Asia Pasifik dan kecenderungan containerization transportasi internasional, Wanhai Lines telah berhasil mengubah dan memasuki bisnis kontainer. Wanhai Lines memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman dalam pengiriman, perangkat keras yang komprehensif dan peralatan perangkat lunak, dan layanan profesional dari staf kami. Hal ini telah membuat Wanhai pembawa dengan pelayaran yang paling intensif dan jaringan layanan yang lengkap di Asia. Rute pelayaran Wanhai Lines termasuk Taiwan, Kanton dan Kansai daerah Jepang, Korea, Cina Daratan, Hong Kong, Filipina, Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam, Burma, Kamboja, India, Pakistan, Sri Lanka, dan Timur Tengah. Wanhai Lines menyediakan penuh pengiriman kontainer kapal dengan rute reguler antara daerah-daerah. Dengan layanan jaringan yang lengkap, Wanhai Lines memiliki anak perusahaan dan agen di seluruh kota-kota besar di
32
33
Asia dan pelabuhan. Pada tahun 2004, Wanhai Lines memiliki 66 kapal fulllykontainer beroperasi, dengan kapasitas lebih dari 90.000 TEU. Sejauh ini, 15 rute yang hadir 20 rute yang beroperasi memberikan panggilan langsung ke 43 pelabuhan komersial internasional utama di Asia, yang merupakan yang paling komprehesif
dan
Jaringan
dalam
layanan
yang
tersedia
di
asia.
Wanhai Lines terus mengeksplorasi rute baru dan memanggil pelabuhan, membangun kapal, dan menggantikan wadah tua dan peralatan terminal dalam rangka mempertahankan kinerja operasional dan untuk memperkuat keunggulan kompetitif di pasar. Juga, Wanhai Lines telah membuat aliansi strategis dengan operator ternama untuk mendistribusikan risiko operasional, mengurangi biaya operasional dan memperkuat jaringan pelayanan. Dalam munculnya century 21, Wanhai Lines bekerja pada rekayasa ulang perusahaan pada skala penuh dan memperkuat pelatihan & pengembangan bakat. Kami juga terus memfasilitasi restrukturisasi organisasi, alur kerja perampingan, pengurangan biaya dan pengembangan dan integrasi sistem informasi strategis. Ini akan memungkinkan pengembangan organisasi yang sehat untuk berpuasa merespon perubahan pasar, sementara itu, kita dapat mencapai tujuan untuk memperkuat kemampuan operasional dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
4.1.2 Visi dan Misi Wanhai Lines , Ltd Di masa depan, Wanhai Lines
akan terus menekankan pada sikap
pelayanan "Customer First" dan pelanggan filosofi manajemen driven. Mengikuti tren globalisasi, kami percaya Wanhai Lines akan mampu memainkan peran yang
34
lebih penting dan aktif dalam logistik internasional, sehingga memberikan pilihan terbaik bagi pelanggan.
Gambar 4.1 Routing Transportasi Wanhai Lines
4.2
Pengujian Data Kuisioner Dalam penelitian ini, kuisioner yang disebar berisi 17 pertanyan kepada 38
pelanggan Wanhai Lines khususnya departement export, yang diantaranya terdiri atas pertanyaan tentang harapan dan pertanyaan persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan Wanhai Lines. Setelah itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari data yang akan digunakan dalam perhitungan statistik selanjutnya. Uji validitas dan reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui butir yang valid dan butir yang tidak valid (gugur)
35
4.2.1 Pengujian Validitas Data Dalam pemahaman ini, sebuah kuisioner dinyatakan valid jika setiap butir pertanyaan yang menyusun kuisioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi terhadap tema kuisioner yang diangkat. Pengukuran validitas dilakukan dengan membandingkan
nilai
r
hitung
yang
didapat
berdasarkan
hasil
perhitungan menggunakan SPSS yang dapat ditunjukan pada tabel Corrected Item-Total Correlation. Untuk menentukan hipotesis, terlebih dahulu mengetahui r tabel dan r hitung sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam menentukan Nilai r hitung Dilakukan uji satu arah menunjukkan arah positif dengan tingkat signifikasi sebesar 5% atau α > 0,05. Derajat kebebasan (df) = jumlah kasus (n) – 2 (38-2) = 36. Maka didapat nilai angka r tabel sebesar 0,2709. Dan jika r hitung lebih besar dari r tabel berarti valid, dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel data tersebut tidak valid. Untuk mengetahui korelasi validitas pada setiap item kuisioner penelitian dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Persepsi
pertanyaan Nomor
Nilai r hitung
Nilai r tabel
Keterangan
1
0,424
0,2709
Valid
2 3
0,465 0,459
0,2709 0,2709
Valid Valid
4 5
0,771 0,725
0,2709 0,2709
Valid Valid
6
0,604
0,2709
Valid
36
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0,732 0,732 0,757 0,68 0,574 0,645 0,626 0,833 0,771 0,661 0,779
0,2709 0,2709 0,2709 0,2709 0,2709 0,2709 0,2709 0,2709 0,2709 0,2709 0,2709
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan Hasil pengujian validitas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan berdasarkan pengguanaan software SPSS, didapatkan nilai validitas kuisioner penelitian kepada para responden yang memenuhi kriteria valid. Yaitu berupa nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Hal tersebut dapat menjadi indikator penelitian dapat yang efektif untuk menggali masalah yang dijadikan obyek penelitian, dan selanjutnya dapat diolah untuk mengukur aspekaspek kajian dan indikator penelitian yang dibutuhkan. Hal yang serupa dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yang menunjukan hasil uji validitas pada aspek harapan pelanggang. Data yang ditunjukan berdasar hasil perhitungan menunjukan hasil r hitung lebih besar dari r tabel. Dan data tersebut menunjukan data valid.
37
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Harapan pertanyaan Nomor
Nilai r hitung
Nilai r tabel
Keterangan
1
0,488
0,2709
Valid
2
0,463
0,2709
Valid
3
0,587
0,2709
Valid
4
0,616
0,2709
Valid
5
0,457
0,2709
Valid
6
0,436
0,2709
Valid
7
0,644
0,2709
Valid
8
0,593
0,2709
Valid
9
0,617
0,2709
Valid
10
0,618
0,2709
Valid
11
0,565
0,2709
Valid
12
0,727
0,2709
Valid
13
0,675
0,2709
Valid
14
0,766
0,2709
Valid
15
0,847
0,2709
Valid
16
0,73
0,2709
Valid
17
0,749
0,2709
Valid
4.2.2 Pengujian Reliabilitas Data Reliabilitas adalah teknik untuk mengetahui tingkat konsistensi atau kepercayaan atas hasil jawaban responden terhadap instrumen yang diberikan. Setelah dilakukan uji validitas selanjutnya dilakukan uji reliabilitasnya. Nilai reliabilitas berada pada kisaran 0,00 – 1,00 (Kaplan dan Saccuzo;1993:126). Kuisioner dinyatakan reliable berdasarkan nilai pada cronbarch alpha yang perhitungannya menggunakan program SPSS. Dimana dalam uji reliabilitas suatu
38
kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach bila memiliki koefisien reliabiltas atau alpha sebesar 0,6 atau lebih, Arikunto (1998).
Tabel 4.3 Hasil data pengujian Realibilitas kepuasan Pelanggan
Dari Tabel diatas dapat ditunjukkan data primer yang dikumpulkan dari responden dapat digunakan untuk mengukur masing-masing dimensi yang diujikan guna mengungkap masalah-masalah yang disajikan dalam penelitian ini. Disebutkan dalam tabel croncbach alpha berdasarkan data hitung dengan SPSS sebesar 0,937 untuk data kepuasaan pelanggan dan 0,921 untuk data harapan pelanggan yang menunjukan data tersebut reliabel.
39
Tabel 4.4 Hasil Uji reliability Harapan
Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur diketahui bahwa data yang diperoleh dari para responden yang menjadi sampel penelitian dapat dinyatakan valid dan reliable, selanjutnya data akan diolah untuk melakukan pengukuran kepuasan pelanggan. 4.3
Pengolahan Data Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka untuk langkah
selanjutnya dilanjutkan dengan pengolahan data. Hasil dari pengolahan data akan didapat nilai kepuasan, nilai kepentingan, dan juga akan dilihat data dengan diagram kartesius performance dan importance. Perhitungan tingkat kepuasan pelayanan dan tingkat kepentingan/harapan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
40
Tabel 4.5
Hasil
perhitungan
data
data Hasil kuisioner kepuasan pelanggan
kuesioner
variabel
kepuasan
pelanggan
diatas
menunjukkan bahwa sebanyak 2,32% menyatakan tidak puas, 32,35% menyatakan netral, 54,64% menyatakan puas dan 10,68% menyatakan sangat puas. Tabel 4.6
Data Hasil Kuisioner Aspek Kepentingan pelanggan
41
4.4
Nilai Kepuasan Pelanggan Perhitungan nilai kepuasan dapat digunakan rumus sebagai berikut : =
∑
Keterangan : = nilai skor tingkat kepuasan faktor ke-i = jumlah responden ∑
= (total skor
untuk tingkat kepuasan faktor ke-i x bobot skala likert)
Contoh perhitungan pada pertanyaan nomor 1 Diketahui : = 38 ∑
=
((5x5) + (20x4) + (13x3) + (0x2) + (0x1)) = 144
Ditanya : X1 Jawab : =
=
∑
144 38
= 3,79
Hasil perhitungan kepuasan pelanggan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
42
Tabel 4.7 Hasil Kepuasaan pelanggan
4.5
Nilai Kepentingan Pelanggan Perhitungan nilai kepuasan dapat digunakan rumus sebagai berikut : =
∑
Keterangan : = nilai skor tingkat kepuasan faktor ke-i = jumlah responden ∑
= (total skor
untuk tingkat kepuasan faktor ke-i x bobot skala likert)
Contoh perhitungan pada pertanyaan nomor 1 Diketahui : = 38 ∑
=
((10x5) + (13x4) + (15x3) + (0x2) + (0x1)) = 147
43
Ditanya : X1 Jawab : =
=
∑
147 38
= 3,87 Hasil perhitungan kepuasan pelanggan dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 4.8 Hasil Data Kepentingan Pelanggan
4.6
Nilai Importance Performance Matrix (IPM) Setelah dilakukan perhitungan nilai kepuasan (X) dan nilai kepentingan (Y),
selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata dari nilai (X) dan (Y).Pada diagram
44
kartesius terdapat perpotongan dari dua sumbu, untuk perhitungan dapat digunakan rumus berikut ini : =
∑
dan
=
∑
Dimana : = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Tabel 4.9 Data Nilai Kepuasan dan Kepentingan Pelanggan
Diagram kartesius di-gambar 4.2 merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X,Y) dimana pada sumbu Y merupakan skor nilai rata-rata tingkat kepuasan responden sedangkan pada sumbu Y merupakan skor nilai rata-rata tingkat komitmen responden terhadap perusahaan.
45
Gambar 4.2 Diagram Kartesius