PENERAPAN TEKNIK “PATH ANIMATION” PADA PEMBUATAN VIDEO IKLAN OBJEK WISATA SUMBER ADVENTURE CENTRE
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Muhamad Latief Zainul Haq 11.12.5935
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
PENERAPAN TEKNIK “PATH ANIMATION” PADA PEMBUATAN VIDEO IKLAN OBJEK WISATA SUMBER ADVENTURE CENTRE Muhamad Latief Z. H.1), Melwin Syafrizal2), 1,2)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
[email protected])
dilihat dari berbagai sudut pandang, karena bentuk yang lebih nyata serta kualitas grafis yang lebih menarik.
Abstract - Creative industry is now experiencing made enormous gains , can be seen from many products have gone to issued especially in the field of multimedia especially animated. A lot of creative people especially in the field of multimedia take various animation good video animation or advertising video , because of the video give advice , entertainment and the delivery of a message. In the making of animated of course many of a technique used to produce anumasi a nice how do understanding the techniques ?
Dalam pembuatan video dengan animasi 3D banyak pula teknik atau effect yang digunakan, salah satunya adalah teknik “Path Animation” yaitu animasi dari objek yang bergerak sepanjang garis kurva yang telah ditentukan sebaga ilintasan. Animasi ini sangat membantu untuk membuat animasi kereta api, pesawat terbang dan kamera yang bergerak pada lintasanya. Dari latar belakang ini cara penerapan animasi ini yaitu berisi penerapan teknik path animation, iklan yang berbentuk video ini akan mencangkup beberapa informasi tentang obyek wisata yang terdapat di tempat wisata Sumber Adventure Centre yaitu menggambarkan suasana kesenangan, keceriaan, dan objek wisata. Pembuatan video ini terdapat live shoot dan animasi 3D dengan teknik path animation. Dalam pembahasanya skripsi ini akam menjelaskan tentang teknik yang dipakai yaitu path animation.
In this final project, writer explain of one of the path animation techniques which are applied in making video advertising tourist attraction Sumber Adventure Centre. Animation path itself is animation technique moving object followed the path that has been made previously. For the results of this thesis is in the form of video advertising that has applied the techniques of path animation. The existence of this technique are expected to all those who love the film or video animation not only like the animation but also knowing how to techniques used in the making.
1.2 Landasan Teori 1.2.1 Tinjauan Pustaka Bonar Muhzachri (2014), perancangan film kartun 3D “Jejak Sang Saka” dengan teknik realistic rendering untuk memberikan efek kenyataan pada animasi. Realistic rendering adalah teknik realistic yang bermaksud untuk menampilkan output secara realistik atau hampir seperti nyata. [1] Saepuloh (2014), pembuatan animasi 2D dengan menekankan prinsip animasi exaggeration study kasus pada iklan ichi chocolate kulon progo. Mengapa iklan coklat ini menggunakan animasi 2D karena animasi 2D dalam iklan akan lebih menarik konsumen, dan juga bisa membuat produk tersebut mudah di ingat konsumen. Teknik exaggeration adalah sebuah teknik dengan penggambaran yang mendramtisir atau sesuatu yang dilebih-lebihkan.[2] Agustina (2014), implementasi mapping animasi 3D pada iklan televisi PT. Anugerah Putera Jaya.Perusahaan yang bergerak di bidang property dalam memasarkan produk perumahannya masih menggunakan brosur dan pamphlet serta social media seperti website sebagai pendukung. Untuk mengatasi masalah tersebut dengan pembuatan iklan televisi berbasis animasi 3D yang memanfaatkan teknik UVW mapping. Teknik UVW mapping adalah teknik untuk menentukan pengaturan posisi material terhadap objek yang telah dibuat.[3]
Keywords - path animation, 3D, video advertising, Sumber Adventure Centre 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri kreatif kini mengalami kemajuan yang sangat pesat, terlihat dari produk yang sudah banyak dikeluarkan terutama di bidang multimedia khususnya animasi. Animasi sendiri adalah bukti teknik yang menyatukan hal kemudahan gerak dari objek yang tidak bergerak. Banyak sekali orang-orang kreatif khusunya di bidang multimedia membuat beragam animasi baik video animasi ataupun video iklan, karena dari video tersebut memberikan nasehat, hiburan dan penyampaian pesan. Saat ini penggunaan multimedia yang unik dan dapat menyampaikan tujuan perusahaan adalah dengan menggunakan video iklan. Penggunaan video iklan saat ini sangatlah banyak, yang jarang digunakan adalah penggunaan animasi 3D (3 Dimensi). Animasi 3D sendiri dapat di definisikan sebagai animasi yang dapat
1
1.2.2 Dasar Teori Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang memberi kekuatan besar pada proyek multimedia. Banyak aplikasi multimedia yang menyediakan fasilitas animasi [4] 1.2.3 Pengertian Animasi Animasi komputer (Computer Animation atau CGI Animation adalah seni membuat gambar bergerak dengan menggunakan komputer. Animasi komputer merupakan bagian dari Grafika Koomputer dan Animasi. Istilah animasi komputer juga merujuk pada CGI (Computer-Generated Imagery atau ComputerGenerated Imaging) terutama ketika digunakan pada film….[4]
Gambar 1. Alur Produksi 2.1.1 Perancangan Ide Proses penciptaan ide iklan tempat wisata SAC di awali karena tempat wisata ini masih baru di bangun dan satu-satunya yang terbesar di Kabupaten Purworejo. Memilih SAC sebagai ide pembuatan iklan karena tempat wisata ini mempunyai kawasan yang luas dan terdapat berbagai macam objek wisata di dalamnya. Masih banyak lagi objek wisata yang dibangun. Melihat hal tersebut, keluarlah ide membuat suatu iklan sebagai sarana untuk mempromosikan kepada wisatawan lokal bahwa di Kabupaten Purworejo terdapat tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
1.2.4 Macam-macam Animasi Dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan computer untuk menciptakan gerak pada layer. Ada Sembilan macam, yaitu animasi sel, animasi frame, animasi sprite, animasi path, animasi spline, animasi editor, animasi character, animasi computational dan morphing [5]
2.1.2 Perancangan Konsep Iklan ini berdurasi 30 detik yang berisi penerapan teknik path animation pada pembuatan teks animasi 3D, iklan yang berbentuk video ini akan mencangkup beberapa informasi tentang obyek wisata yang terdapat di tempat wisata Sumber Adventure Centre yaitu menggambarkan suasana kesenangan, keceriaan pengunjung. Pembuatan video ini menggunakan teknik live shoot dan teks animasi 3D dengan teknik path animation.
1.2.5 Prinsip-prinsip Animasi Proses drawing merupakan salah satu proses yang menentukan apakah hasil animasi menjadi bagus atau tidak. Sebelum proses drawing dilaksanakan, perlu dibuat character model sheet dan behaviours dengan jelas. Selain itu drawing artist, atau yang lebih dikenal dengan Animator, juga perlu mengetahui 12 prinsip animasi [6].
2.1.3 Perancangan Naskah Storyboard adalah rentetan gambar yang menerangkan detail pengambilan adegan demi adegan. Setelah tahap merancang konsep selanjutnya adalah merancang naskah iklan. Berikut rancangan naskahnya. 1. Video : Menampilkan Nampak depan dari Sumber Adventure Centre. Audio : Backsound Music Dubbing : Sumber Adventure Centre 2. Video : Menampilkan area parkir yang luas Audio : Backsound Music Dubbing : Tempat Parkir luas 3. Video : Menampilkan pengunjung sedang bersantap makan di kawasan rest area Audio : Backsound Music Dubbing : Rest area 4. Video : Menampilkan Wahana kolam renang dewasa dan anak-anak Audio : Backsound Music Dubbing : Wahana permainan yang luas dan tempat yang bersih 5. Video : Tampilan wahana anak dari atas Audio : Backsound Music Dubbing : …….. 6. Video : Menampilkan kecerianan dan kesenangan para pengunjung
1.2.6 Path Animation (Animasi Lintasan) Animasi path adalah animasi dari objek yang gerakannya mengikuti garis lintasan yang sudah ditentukan. Biasanya dalam animasi path diberi perulangan animasi, sehingga animasi terus berulang hingga mencapai kondisi tertentu. Misalnya pada pembuatan animasi kereta api yang berjalan pada rel, disitu animasi path ini diterapkan, dan animasi path ini biasa diterpkan juga pada kamera yang bergerak melalui lintasan atau jalur. 1.2.7 Iklan Iklan produk komersial pada saat ini sudah menjadi lahan baru bagi desain dan animasi 3D, karena iklan yang dibuat akan sangat menarik jika dikemas dalam bentuk yang menghibur, mudah diingat dan memiliki keunikan tersendiri. Hal tersebut bisa dibantu dengan penambahan unsur 3D di dalamnya [7] 2. Pembahasan 2.1 Pra Produksi Pertama yang harus dilakukan produser pada tahap pra produksi adalah memahami dan merancanag ide kreatif, mempelajari konsep, naskah, story line, storyboard, serta menganalisa adapun tahap pra produksi meliputi :
2
Audio : Backsound Music Dubbing : Wahana air yang seru dan menyenangkan 7. Video : Menampilkan seorang dewasa meluncur dari seluncur air dan kesenangan pengunjung bersama teman dan keluarga Audio : Backsound Music Dubbing : …..berseluncur air, bermain bersama teman dan keluarga.. 8. Video : Menampilkan animasi tracking teks dan animasi path pada mobil yang bergerak mengikuti lintasan Audio : Backsound Music Dubbing : ……liburan seru…. 9. Video : Menampilkan animasi path dengan menggunakan partikel-partikel yang mengikuti jalut path dan kemudian membentuk tulisan “Sumber Adventure Centre” Audio : Backsound Music Dubbing : ……di sumber adventure centre purworejo 10. Video : Menampilkan animasi mograp dengan trim path dan animasi teks, dll Audio : Backsound Music Dubbing : ……
2.2 Produksi 2.2.1 Modelling Modelling dalam iklan video ini di buat sesuai concept art dan storyboard nya. Pembuatan dimulai dengan membuat model dilanjutkan dengan pencahaan. Pembuatannya dilakukan dengan Autodesk 3DS max 2014. 2.2.1.1 Modelling Text Dalam tahap modeling yang pertama ini dilakukan dengan tahap modeling teks, pertama pembuatan dilakukan dengan objek text. Dimulai dari satu per satu teks dibuat sesuai dengan kebutuhan storyboard, kemudian di extrude dan bevel sehingga teks tersebut timbul dan sudah menjadi teks 3D. 2.2.1.2 Modelling Path (Lintasan) Dalam tahap modelling path animation ini dilakukan import gambar concept art text yang telah dibuat pada objek plane, agar lebih membantu maka gambar di import harus tampak depan dan samping. Ini nanti sebagai patokan untuk menjiplak gambar (rotoscoping).
2.1.4 Storyboard Storyboard video iklan ini merupakan visual synopsis yang dibuat sebelumnya. Dalam storyboard ini pula akan di jelaskan mengenai gerakan karakter, gerakan kamera serta keterangan durasi.
Gambar 3. Rotoscoping Pembuatan dilakukan dengan shape lalu pilih line (garis). Dimulai dari tulisan “S” sumber yang disesuaikan dengan sketsa / concept art, kemudian lanjutkan membuat tulisan dengan garis tersebut sampai selesai. 2.2.2 Texturing Setelah proses modelling telah selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah proses texturing. Proses ini seperti membuat kulit untuk modelling yang telah dibuat, yaitu memberikan texture material ke setiap objek modelling. Tujuannya agar objek yang telah dibuat terlihat nyata sama seperti aslinya. 2.2.3 Lighting Tahap lighting atau pencahayaan merupakan tahap penting dalam pembuatan animasi 3D. Pencahayaan yang sesuai akan membuat material objek-objek 3D lebih terlihat nyata dan dapat member efek-efek bayangan serta pantulan pada objek 3D. Selain itu juga dapat menguatkan latar animasi itu sendiri. 2.2.4 Animating Hal pertama yang dilakukan dalam penganimasian adalah menentukan posisi dan pergerakan kamera. Posisi dan pergerakan kamera akan menentukan komposisi semua objek dalam layar. Sehingga setiap gerakan objek pada posisi kamera.
Gambar 2. Storyboard
3
pilih panel modify selanjutnya pilih particle view. Hal ini bertujuan untuk mengatur emitter partikel yang akan digunakan untuk animasi.
2.2.4.1 Path Animation Dalam pembuatan video iklan ini diterapkan beberapa objek yang akan dijadikan path animation. Proses ini dilakukan pada proses penganimasikan objek. Sebelum dilakukan penerapan teknik path animation ini ditentukan dahulu objek yang akan dijadikan sebagai path nya yang nantinya akan digunakan sebagai lintasan objek. Untuk membuatnya digunakan line (garis). Penerapan teknik path animation ini berada pada tulisan sumber adventure centre yang berada pada akhir video iklan ini. Dalam pembuatan animasi ini buatlah garisa terlebih dahulu mengikuti concept art yang sebelumnya sudah dibuat. Setelah garis terbentuk menjadi tulisan sumber adventure centre, maka selanjutnya digunakan animasi particle flow. Terlebih dahulu pilih panel create, geometry lalu pilih Particle System:PF Source. Hal ini bertujuan untuk membuat emitter.
Gambar 6. Tampilan Particle View Particle view berfungsi untuk mengatur partikel emitter berupa birth, position, speed, display, shape dan rotation atau bisa ditambahkan sesuai kebutuhan pengguna. Misalnya untuk texturing bisa menambahkan material dynamic yang terdapat pada kolom di bawahnya. Agar partikel muncul terus sampai akhir animasi, di parameter Birth pada event 001, atur nilai emit stop=150. Untuk mengatur banyak sedikit partikel gunakan rate, atur rate=200. Hal ini bertujuan untuk mengatur darimana pertikel emitter dimulai dan berhenti. Serta untuk mengatur banyak partikel emitter yang digunakan. Di parameter position atur parameter location = pivot, agar posisi partikel selalu berasal dari pusat emitter. Hal ini bertujuan agar posisi partikel tidak keluar dari jalur lintasan yang dibuat, sehinngga partikel yang keluar menjadi rapi dan tidak acak.
Gambar 4. Animasi Particle Flow Drag untuk membuat emitter. Play animation dan aka nada titik-titik partikel keluar dari emitter yang sudah dibuat. Setelah membuat animasi particle flow, selanjutnya agar emitter tersebut mengikuti garis yang sudah dibuat maka aktifkan emitter tersebut lalu klik panel. Motion. Buka tab assign controller, aktifkan position lalu klik icon ? pilih path constrait. Untuk menambahkan path, selanjutnya klik tombol add path, lalu klik di garis teks yang sudah dibuat. Ketika di play maka posisi emitter akan selalu berada di garis teks tersebut dan akan selalu mengikuti garis yang sudah dibuat. Tahap ini juga sudah disebut membuat animasi path, tapi belum sempurna.
Gambar 7. Mengatur parameter location Di parameter speed ini, atur pada parameter direction yang mana di ubah menjadi inherit previous agar jejak partikel tetap berada pada jalur garis yang sudah dibuat tadi. Untuk parameter display ini, atur parameter type yaitu menjadi geometry. Hal ini bertujuan agar di viewport tampilan objek menjadi padat 3 dimensi. Di parameter shape ini, atur parameter shape menjadi sphere 80-sides atau bisa menggunakan bentuk cube dan masih banyak bentuk yang lainnya, gunakan sesuai kebutuhan. Di sini menggunakan bentuk sphere 80-sides agar ketika di render akan terlihat lebih halus. Hal ini bertujuan agar partikel berupa sphere 80-sides atau yang lainnya. Untuk parameter rotation ini, atur parameter orientation matrix menjadi speed space follow. Hal ini
Gambar 5. Menambahkan Path Setelah menambahkan path kemudian menganimasikan teks tersebut dengan particle flow, terlebih dahulu aktifkan emitter particle flow kemudian
4
bertujuan agar arah semua partikel sama yaitu mengikuti garis atau lintasan path yang sudah dibuat tadi.
2.3 Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah tahap terakhir dalam pembuatan sebuah video maupun film. Di dalam pembuatan iklan video ini tahap pasca produksi dimulai dengan proses rendering, kemudian dilanjutkan dengan tahap editing serta compositing, lalu music latar video dan terakhir digabung jadi satu lali di render menjadi sebuah file video. 2.3.1 Rendering Proses rendering pada iklan video animasi 3D ini dilakukan per frame untuk memudahkan proses pasca produksi. Untuk memulai tahap rendering, masuk ke menu rendering – render setup. 2.3.2 Compositing Dalam iklan video animasi 3D ini, proses compositing dilakukan dengan menggunakan software Adobe After Effect CS6. File hasil rendering tadi di import ke dalam project composite. PNG sequence pada import as di checklist karena file hasil render berupa image sequence. Komposisi baru dibuat sesuai dengan ukuran file image sequence. Lalu masing-masing elemen hasil render dikomposisikan sehingga membentuk satu shoot yang utuh.
Gambar 8. Hasil Teknik Path Animation Untuk penerapan teknik tersebut penulis membuat table dengan tujuan untuk menghasilkan beberapa perbandingan yang sudah dilakukan. Perbandingan yang dilakukan diambil dari particle view (birth). Disini akan ditemukan perbandingan berapa banyak birth yang diperlukan agar hasil ketika dirender halus, berikut tabelnya : Tabel 1. Jumlah birth Rate Hasil Render 100 - 200 Kasar 200 - 300 Kurang 300 - 500 Halus >500 Halus Sekali
2.3.3 Editing Tahap editing adalah tahap penyusunan semua shoot sehingga menjadi satu susunan yang utuh. Dalam iklan video animasi 3D ini, proses editing dilakukan dengan menggunakan software Adobe Premiere CS6. Ukuran sequence yang dipakai adalah HDV 720p24.
Jumlah Birth yang digunakan tidak ada ketentuan jumlahnya, jika semakin panjang lintasan yang dibuat makan akan membutuhkan birth yang banyak pula. Dalam hal ini jumlah birth akan mempengaruhi atau akan terlihat ketika hasil path dirender. Untuk penggunaannya sebaiknya disesuaikan pada lintasan yang akan dibuat.
Komposisi yang telah dibuat di import ke dalam project Adobe Premiere CS6. Kemudian masing-masing komposisi disusun kedalam timeline. Lalu edit sampai terbentuk suatu susunan cerita pendek sesuai dengan naskah dan storyboard. 2.3.4 Rendering Video Tahap rendering video adalah tahapan akhir dalam pembuatan iklan video animasi ini. Sebelumnya dilakukan rendering video, dilakukan proses editing akhir. File audio musik yang telah dibuat sebelumnya digabungkan dalam timeline proyek editing dalam Adobe Premiere CS6. Setelah itu audio di mixing untuk menyelaraskan dengan adegan. Lalu dilakukan pewarnaan pada video dengan menggunakan effect color correction untuk membuat iklan video lebih menarik. Setelah editing akhir selesai, sequence siap di render. Pada menu file di sub menu export, dipilih media. Export setting terbuka, pada field format dipilih H.264 proses rendering video.
Berikut adalah table particle amount, dimana table ini menunjukan jumlah partikel yang akan terlihat ketika dirender, sesuai jumlah birth yang sudah ditentukan tadi, berikut tabelnya : Tabel 2. Particle Amount Birth dengan rate Upper Limit 200 1000 300 1500 500 2500 Dari data table di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar birth dengan rate yang banyak maka akan semakin banyak juga jumlah partikel yang akan dirender hal ini ditentukan juga oleh panjang lintasan yang dibuat. Upper limit adalah batas, maksudnya yaitu ketika birth rate 500 maka partikel yang akan dirender berberkisar antar 2500, jika diisi dibawah 2500 , misalnya 1000 maka ketika dirender partikel akan terpotong atau tidak seluruhnya tampak pada hasil render. 5
1.
2.
Gambar 9. Rendering Video 2.4 Penerapan Prinsip Animasi Penerapan 12 prinsip animasi juga diterapkan dalam pembuatan video iklan ini, penerapan ini bertujuan agar pergerakan objek yang sudah dianimasikan menjadi terlihat seperti yang sebenarnya atau nyata. Beberapa prinsip animasi yang diterapkan dari video iklan ini : 1.
3.
Arcs
Diperlukan perancangan yang matang dalam menerapkan path animation pada sebuah animasi 3D, terutama dalah proses pra produksi agar mempermudah pada saat proses produksinya. Kesulitan yang dihadapi yaitu pada saat pembuatan emitter yang ketika di render hasilnya halus, kelihatan animasi 3D nya dan kelihatan seperti nyata. Seain itu pada saat menganimasikan kamera sehingga animasi tersebut terdapat feel nya. Dan juga pada saat mengatur parameter yang kadangkadang tidak sesuai yang di inginkan animator. Teknik ini juga dapat dipelajari secara instan, harus sering mencoba dan mempraktekannya dalam animasi lain. Penerapan teknik path animation sebaiknya digunakan untuk animasi tanda tangan atau tulisan tangan, atau animasi kereta api, animasi kamera dan yang lebih penting lagi animasi yang membutuhkan path atau garis sebagai acuan objek yang dijalankan.
Daftar Pustaka [1] Muhzachri Bonar,.2014.Perancangan Film Kartun 3D “Jejak Sang Saka” dengan Teknik Realistic Rendering Untuk Memberikan Efek Kenyataan pada Animasi,Yogyakarta:STMIK AMIKOM YOGYAKARTA [2] Saepuloh,.2014.Pembuatan Animasi 2D dengan Menekankan Prinsip Animasi Exaggeration Study Kasus pada Iklan Ichi Chocolate Kulon Progo,Yogyakarta:STMIK AMIKOM YOGYAKARTA [3] Agustina,.2014.Implementasi Mapping Animasi 3D pada Iklan Televisi PT. Anugerah Putera Jaya,Yogyakarta:STMIK AMIKOM YOGYAKARTA [4] Binanto.2010.Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya, Penerbit Andi [5] Suyanto, M.2006.Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta:Andi Offset [6] Suyanto, M dan Yuniawan, Aryanto.2006.Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Yogyakarta:Andy Offset [7] Ramadhan Arief,Taufik M,B.Y.Panjhi.2006.36 Jam Belajar Komputer 3D Studio Max7, Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo
Gambar 10. Arcs Keterangan : Pergerakan objek yang mengikuti pola atau alurnya yang berbentuk melengkung. 3. Penutup 3.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan mengenai teknik path animation dapat disimpulkan bahwa untuk pembuatan animasi path terlebih dahulu membuat garis, dimana garis tersebut digunakan untuk lintasan objek yang akan dijalankan. Untuk membuatnya menjadi bentuk 3D menggunakan particle flow pada path. Penerapan teknik path animation sudah sepenuhnya cukup dan sudah sesuai, dengan jumlah presentasi 80% cukup dengan mengesampingkan hasil penilaian dari nilai video itu sendiri. Tidak ada aturan pasti dalam mengatur parameter yang digunakan untuk menerapkan teknik ini, yang dibutuhkan adalah rasa atau penjiwaan animator dalam membuat suatu animasi karena ini bukan merupakan ilmu pasti. Penggunaan teknik ini akan lebih membantu animator dalam membuat animasi gerak seperti animasi kereta api, animasi kamera dengan menngunakan suatu jalur untuk menjadi tumpuan gerak. 3.2 Saran Setelah menyelesaikan penyusunan skripsi ini, beberapa saran yang ingin penulis sampaikan sebagai masukan sebagai berikut :
Biodata Penulis Muhamad Latief zainul Haq, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Melwin Syafrizal, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2004. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta. 6