ANALISIS PENERAPAN TEKNIK SKALA HSL PADA PEMBUATAN VIDEO MUSIK “MALAIKAT PENOLONG”
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Priska Meiclien Najoan 11.11.5000
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
ANALISIS PENERAPAN TEKNIK SKALA HSL PADA PEMBUATAN VIDEO MUSIK “MALAIKAT PENOLONG” Priska Meiclien Najoan1), Dhani Ariatmanto2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2)
Email :
[email protected]),
Abstract – The development of music in Indonesia had developed enough in the community especially young kids today. Most of the young kids activities this is a music-related activities. The music also helps these young kids to unleash the creativity that they got in a band. Lifely Band is one indie band of Yogyakarta which is currently still maintaining their existence in the world of music. Authors are asked to pour by the band in the form of music videos. Not yet many indie bands that made a music video with good quality using technology that could produce a video with good quality. The existence of this music video can spur Lifely bands to still exist and continue to put out the paper, owned by Lifely Band. The music video for "Malaikat Penolong" it using Adobe Premiere Pro CS6 software with the application of engineering Scale HSL to video a professional look. The existence of this music video, can provide inspiration to indie bands other work to make Yogyakarta music videos. Keywords - Lifely Band, Music Video, Adobe Premiere Pro CS6, Scale HSL.
[email protected])
1.2 Rumusan Masalah Setelah mengkaji dan melihat latar belakang yang dipaparkan penulis diatas, maka dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana Analisis Penerapan Teknik Skala HSL pada Pembuatan Video Musik “Malaikat Penolong” ? 1.3 Batasan Masalah Agar pembahasan tidak terlalu lebar dan untuk memudahkan penulis dalam penyelesaiannya maka ada batasan masalah yaitu: 1. Analisa dan penerapan teknik Skala HSL pada pembuatan video musik “Malaikat Penolong”. 2. Talent yang digunakan semua personil dari Lifely Band dan model dari luar Lifely Band. 3. Durasi video musik 4:24 menit. 4. Pengeditan video musik dengan menggunakan software Adobe PremierePro CS6. 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti penerapan HSL pada pembuatan video musik “Malaikat Penolong”. Tujuan penelitian dalam penyusunan skripsi penulis yaitu: 1. Mengetahui dan memahami penerapan HSL pada video musik menggunakan Adobe Premiere Pro CS6. 2. Menguasai cara serta proses pembuatan video musik “Malaikat Penolong” menggunakan Adobe Premiere Pro CS6 sebagai software pengembangnya.
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan musik saat ini sangat pesat mengingat manusia membutuhkan alunan musik yang dapat digunakan sebagai penyalur ekspresi dan emosi diri yang dituangkan dalam nada-nada. Berbagai macam bentuk dan sarana untuk menyampaikan komunikasi lewat musik juga sudah banyak diciptakan. Salah satunya yaitu video musik atau yang sering disebut video clip. Pembuatan video musik memerlukan teknik tersendiri dalam penyajiannya, salah satunya dengan menerapkan teknik Skala HSL. Teknik Skala HSL ini merupakan salah satu teknik dasar yang nantinya akan mengkoreksi ketajaman warna pada video yang akan diambil untuk kemudian dieditsedemikian rupa menjadi video musik yang berkualitas baik. Oleh karena itu penerapan teknik Skala HSL adalah inti dari skripsi penulis yang akan dibuat dalam bentuk video musik atau video clip, yaitu Analisis Penerapan Teknik Skala HSL dalam Pembuatan Video Musik “Malaikat Penolong”.
2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis meninjau dari 1 jurnal dan 2 skripsi yang ditulis oleh mahasiswa Indonesia. Jurnal ditulis oleh Evan, mahasiswa Institut Teknologi Bandung pada tahun 2009 dalam tulisannya yang berjudul “Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness” yang membahas tentang studi kemungkinan watermaking citra bitmap dalam mode warna HSL sebagai alternatif dari metode LSB yang bekerja dimode warna RGB. [1]. Skripsi yang pertama ditulis oleh Ibnu Hadi Purwanto, mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta pada tahun 2014 dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Teknik Motion Tracking Pada Pembuatan 1
Video Musik “Salah Mencintai” Lifely Band” yang membahas tentang teknik Motion Tracking pada pembuatan video musik. Kesamaan antara penelitian Ibnu dan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah keduanya membuat video musik. Perbedaannya adalah pada penelitian Ibnu menggunakan teknik Motion Tracking. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan penulis menggunakan teknik Skala HSL [2]. Skripsi yang kedua ditulis oleh Daud Erwin Ayamiseba, mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta pada tahun 2014 dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Penerapan Efek Denoiser Pada Visualisasi Video Clip Lifely Band” yang membahas teknik Denoiser pada pembuatan video clip. Kesamaan antara penelitian Daud dan penelitian yang dilakukan penulis adalah keduanya membuat video clip atau video musik. Perbedaannya adalah penelitian Daud menggunakan efek Denoiser. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan penulis menggunakan teknik Skala HSL [3].
Lightness atau luminence atau brightness menyatakan tingkat terang sebuah warna. Warna putih yang merupakan percampuran warna RGB dengan nilai maksimum memiliki lightness paling tinggi. Sedangkan warna hitam memiliki lightness paling rendah. Nilai lightness juga berkisar dari 0 sampai 100. Dengan kata lain, lightness digunakan untuk mengatur intensitas gelap-terang warna. Nilai minimal akan membuat gambar nampak gelap, begitu juga sebaliknya.
2.2 Dasar Teori 2.2.1 Warna Warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respons dari orang. Warna merupakan hal pertama yang dilihat oleh seseorang. Setiap warna memiliki kesan dan identitas tertentu walaupun bergantung pada latar belakang pengamatnya. Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1453) dan diikuti oleh Leonardo da Vinci (1490) [4]. 2.2.2 HSL (Hue Saturation Lightness) Ada beberapa model warna, salah satunya adalah model warna HSL. HSL merupakan model yang ditemukan oleh Alvy Ray Smith pada tahun 1978. Model ini merepresentasikan warna dalam 3 komponen yaitu Hue, Saturation, dan Lightness. Hue merupakan corak warna atau pilihan warna yang meliputi spektrum warna pelangi seperti merah, kuning, hijau, dan sebagainya. Lebih pada perubahan warna secara berbeda dari warna asal. Hue juga digunakan untuk melakukan pengaturan inti warna. Inti warna yang dimaksud adalah sesuatu yang membuat sebuah obyek nampak berwarna. Dengan menggeser posisi slider atau mengubah nilainnya, maka akan mengubah keseluruhan inti warna [5].
Gambar 2.2 Saturation dan Lightness 2.2.2 Video Musik Video musik berasal dari dua kata yang terpisah yaiu video dan musik. Penggabungan dua kata tersebut menghasilkan makna tersendiri yang menjadi satu kesatuan arti. Video sendiri menurut KBBI (1995 : 1119) berarti rekaman gambar hidup yang ditampilkan lewat pesawat televisi. Sedangkan musik dalam KBBI (1995 : 675) diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama. Sejatinya video musik atau video clip adalah sarana bagi para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV tahun 1981. Di Indonesia video musik atau video clip sendiri kemudian berkembang sebagai bisnis yang menggiurkan seiring dengan pertumbuhan televisi swasta [6]. Video musik dapat didefinisikan sebagai rekaman gambar yang didalamnya terdapat nada atau suara yang disusun sehingga mengandung irama. Dalam memproduksi video musik, Tay Vaughan menyebutkan bahwa sangat penting untuk memahami paling tidak dasar-dasar recording dan editing video[7]. 2.2.3 Format Video Digital Format file dalam video merupakan hal yang penting. Isu penting lain juga adalah jenis berbeda dari format file untuk integrasi video digital ke dalam aplikasi multimedia [8]. Format video antara lain AVI, MOV, MPEG, dan lain-lain.
Gambar 2.1 Lingkaran Hue Saturation merupakan tingkat pewarnaan atau tingkat kemurnian sebuah warna. Warna dengan saturation tinggi memiliki corak warna yang terlihat jelas, sedangkan warna dengan saturation rendah terlihat sebagai percampuran antara beberapa warna. Nilai saturation berkisar dari 0 sampai 100.
2.2.4 Software Yang Digunakan Menggunakan software Adobe Premiere CS6 dalam proses pengerjaannya. 3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Tinjauan Umum
2
Tinjauan umum ini berisi tentang sejarah Lifely Band, genre atau aliran music Lifely Band, dan profil personil Lifely Band.
3.6 Metode Analisis 3.6.1 Analisis Kebutuhan Sistem 3.6.1.1 Analisis Kebutuhan Hardware 3.6.1.2 Analisis Kebutuhan Software 3.6.1.3 Analisis Kebutuhan Brainware 3.6.1.4 Analisis Kebutuhan Biaya 3.6.2 Analisis Kelayakan Sistem 3.6.2.1 Kelayakan Tekenologi 3.6.2.2 Kelayakan Operasional 3.6.2.3 Kelayakan Hukum
3.2 Analisa Kebutuhan 3.2.1 Perangkat Keras Kamera DSLR Canon dan Nikon Memory Card Laptop Asus Hardisk RAM 2048 Processor Monitor
4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Alur Produksi Pra Produksi : 1. Ide Cerita 2. Tema 3. Naskah 4. Storyboard
3.2.2 Perangkat Lunak Mulrimedia Editor : Adobe Premiere Pro CS6 Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate 3.2.3 Kebutuhan Lain Naskah yang menjelaskan alur cerita dari video musik. Storyboard yang akan mempermudah proses syuting.
Produksi : 1. 2.
Pengambilan Gambar / Shooting Penataan Lokasi
3.3 Alur Penelitian Pasca Produksi : 1. Editing Premiere Pro CS6 2. Mengatur Audio 3. Penerapan HSL 4. Rendering
Studi Pustaka
Analisis Data
Alur Produksi
Gambar 4.1 Bagan Alur Produksi 4.2 Pra Produksi
Penerapan HSL
4.2.1 Ide Cerita Kisah persahabatan masa kecil yang menjadi cinta ketika dewasa.
Hasil Produk
4.2.2 Tema Pembahasan
Cinta dan Rindu. 4.2.3 Naskah Malaikat Penolong By Priska Meiclien Nayoan
Kesimpulan
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian
EXT.TAMAN KECIL BELAKANG RUMAH
3.4 Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah para personil Lifely Band. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah video musik dari Lifely Band yang sebelumnya yaitu Cinta Luar Biasa dan Pacar BBM.
Flashback seorang pria muda dan dewasa berjalan menuju taman kecil belakang rumah membawa sebuah tas ransel, menghampirI sebuah mainan lama dan boneka yang terlihat usang, kemudian ia menunduk membersihkan boneka itu, sambil sedikit tersenyum teringat pada suatu kenangan indah yang dulu pernah ia lalui.
3.5 Analisis Data 3.5.1 Observasi 3.5.2 Wawancara
3
4.4.1 Editing Premiere Pro CS6 4.4.2 Mengatur Audio Musik 4.4.3 Penerapan HSL Berikut ini adalah cara penerapan HSL : 1. Buka jendela Effects kemudian pada jendela Effects pilih Video Effects.
4.2.4 Storyboard
Gambar 4.10 Video Effects Pada Jendela Effects 2. Setelah itu pada Video Effects pilih Three-Way Color Correction. Pada penelitian ini, penerapan Skala HSL menggunakan fasilitas Three-Way Color Correction, karena penerapan HSL pada fasilitas ini bersifat manual, lebih jelas, dan lebih mudah dipahami maupun dikerjakan namun membutuhkan ketelitian yang tinggi.
Gambar 4.2 Storyboard 4.3 Produksi 4.3.1 Pengambilan Gambar / Shooting Pengambilan gambar pada pembuatan video musik Malaikat Penolong ini menggunakan kamera Nikon D3100 dan Canon 600D.
Gambar 4.3 Pengambilan Gambar Pada Siang Hari Dengan Menggunakan Kamera Nikon D3100
Gambar 4.11 HSL Pada Three-Way Color Correction 3. Kemudian klik dan seret efek Three-Way Color Correction ke video yang akan diedit.
Gambar 4.4 Pengambilan Gambar Pada Malam Hari Dengan Menggunakan Kamera Canon 600D 4.3.2 Penataan Lokasi 4.4 Pasca Produksi Pada tahap pasca produksi dalam pembuatan video musik Malaikat Penolong ini terdiri dari pengeditan, pemberian efek-efek spesial, penggabungan antara audio dan video, serta proses render.
Gambar 4.12 Pemberian Efek HSL Pada Video
4
4. Kemudian klik jendela Effect Control yang muncul secara otomatis ketika efek Three-Way Color Correction diseret ke video untuk mengatur HSL.
Sebelum
Sesudah
Gambar 4.19 Sebelum Dan Sesudah Pemberian Efek Saturation 9. Penerapan HSL yang ketiga adalah Lightness. Lightness berfungsi untuk menggelapkan dan menerangkan warna.
Gambar 4.13 Jendela Effect Control 5. Setelah itu masuk pada penerapan HSL yang pertama yaitu Hue. Gambar 4.20 Jendela Pengaturan Lightness 10. Perbandingan Video sebelum dan sesudah pemberian efek Lightness.
Sebelum
Gambar 4.21 Sebelum Dan Sesudah Pemberian Efek Lightness
Gambar 4.14 Komponen Hue 6. Perbandingan video sebelum dan sesudah pemberian Hue. Sebelum
Sesudah
4.5 Hasil Akhir Produk Setelah melakukan proses pembuatan video musik serta penerapan skala HSL maka ditemukan hasil sebagai berikut :
Sesudah
Gambar 4.16 Sebelum Dan Sesudah Pemberian Efek Hue 7. Penerapan HSL kedua adalah Saturation. Saturation berfungsi untuk mempertajam warna.
Gambar 4.22 Tampilan Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Diterapkan Skala HSL Pada Video Musik Melalui gambar diatas, peranan Skala HSL dalam merubah warna video menjadikan video yang sebelumnya terlihat sangat biasa menjadi istimewa dan dramatis. 4.6 Pembahasan 4.6.1 Testing Pada tahap ini, penulis melakukan testing dengan melakukan wawancara kembali dengan para personil Lifely Band. Ada 5 pertanyaan yang diajukan penulis kepada para personil Lifely Band yaitu apakah penerapan HSL pada video musik "Malaikat Penolong" bagus, pas, dan sesuai, apakah hasil video musik ini memiliki kualitas video yang baik, apakah video musik ini mampu
Gambar 4.18 Pengaturan Nilai Saturation 8. Perbandingan video sebelum dan sesudah pemberian Saturation.
5
bersaing dengan video musik sebelumnya dan video musik band lainnya, apakah video musik ini dengan penerapan HSL sudah sesuai standar video musik dari Lifely Band dan sudah sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh Lifely Band, dan apakah video musik ini dapat menjadi media promosi untuk Lifely Band. Dan dari hasil wawancara dengan ke 3 personil Lifely Band, didapatkan jawaban bahwa bagi personil Lifely Band apa yang dibuat penulis yaitu video musik “Malaikat Penolong” dengan menerapkan HSL ini hasilnya sudah bagus. Bagi mereka video musik ini sudah layak tampil dan tayang. Kemudian bagi personil Lifely Band hasil video musik ini sudah memiliki kualitas video yang baik. Karena dalam proses produksinya menggunakan peralatan yang baik juga seperti kamera DSLR, ukuran video yang HD (High Definition). Jadi kalau sudah memakai dan mengandung syarat seperti itu, kualitas videonya pasti sudah memiliki kualitas yang baik dan gambar yang bagus. Dan bagi personil Lifely Band, video musik “Malaikat Penolong” ini dapat menjadi media promosi untuk Lifely Band. Lifely Band kembali bisa mempromosikan band mereka dengan karya lagu mereka sendiri melalui video musik ini. Karena video musik ini sudah baik, bagus, dan sudah sesuai dengan konsep dan tema lagu.
nanti akan lebih mudah dan bisa lebih cepat dalam prosesnya. Daftar Pustaka [1] Evan, Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness. 2009 [2] Purwanto, Ibnu Hadi. 2014. Penerapan Teknik Motion Tracking Pada Pembuatan Video Musik “ Salah Mencintai ” Lifely Band. Skripsi. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta [3] Ayamiseba, Daud Erwin, 2014. Analisis Penerapan Efek Denoiser Pada Visualisasi Video Clip Lifely Band. Skripsi. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta [4] Nugroho, Eko, 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: Andi Offset [5] Hue Saturation. 2014. http://shinduramanditafst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-47478-KuliahApa%20Arti%20Dari%20Hue,%20Saturation,%20d an%20Luminosity%20rata%20di%20Image%20Edi tor%20Anda.html. Diakses tanggal 14 Oktober 2014 jam 12.00 AM [6] Efendy, Heru, 2010. Mari Membuat Video Klip, Panduan Menjadi Produser. Jakarta: Erlangga [7] Vaughan, Tay. 2004. Multimedia: Making It Work. Edisi keenam. Yogyakarta :Andi [8] Suyanto,M, 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset [9] Madiun, Madcoms, 2013. Kupas Tuntas Editing Video dengan Adobe Premiere Pro CS6. Yogyakarta: Andi Offset
5. Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis dalam analisis penerapan teknik Skala HSL pada pembuatan video musik "Malaikat Penolong", dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan HSL berpengaruh besar pada video terutama pada video musik “Malaikat Penolong” dengan menerapkan efek Three-Way Color Correction sebagai fasilitas HSL manual yang disediakan secara langsung pada aplikasi Adobe Premiere CS6. Penerapan HSL sangat membantu pada pengolahan video dengan pencahayaan yang kurang serta warna yang over agar menjadi lebih seimbang dan profesional, video musik terlihat lebih dramatis, lebih hidup sesuai dengan tema lagu “Malaikat penolong” sehingga dapat membantu editor dalam pengeditan video. Dan dari hasil wawancara dengan personil Lifely Band, video musik “Malaikat Penolong” dengan penerapan HSL sudah menghasilkan video musik yang bagus, kualitas video yang baik, sesuai dengan tema dan konsep lagu serta dapat menjadi media promosi untuk Lifely Band.
Biodata Penulis Priska Meiclien Najoan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Dhani Ariatmanto, M.Kom, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta tahun 2006. Memperoleh gelar Magister of Computer (M.Kom) tahun 2012. Saat ini bekerja sebagai Dosen tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Penelitian ini terbatas pada teknis pengambilan gambar sehingga video yang dihasilkan terlihat kurang baik dengan kamera yang kurang memadai, sehingga saran bagi penulis berikutnya adalah agar memperhatikan equipment, angle yang baik dalam pengambilan gambar serta pewarnaan yang cukup pada saat shooting dilakukan. Sehingga pada pengeditannya
6