PEMBUATAN VIDEO KLIP MUSIK AEWANI DREAM BAND BERBASIS MOTION GRAPHIC 2D
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh: JUNAIDIN WAWO SETO 09.22.1084
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK ”AMIKOM ” YOGYAKARTA 2011
AEWANI DREAM BAND VIDEO MAKING BASED ON 2D MOTION GRAPHIC PEMBUATAN VIDEO KLIP MUSIK AEWANI DREAM BAND BERBASIS MOTION GRAPHIC 2D
Junaidin Wawo Seto Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT
Media advertising and supporting media such as video clips is vital in the success of an indie band, like bands Aewani Dream, which uses video media clips to promote the song's creation to the public so they can be known and well accepted in general society and especially music lovers. Therefore, the designer as creative actors must be sensitive to changes in the prevailing trend in the community also had to find a new innovation. The continued development of the digital world to make people become accustomed to in modern things and that's where the gap that must be learned. Like making a video clip band Dream Aewani based 2D motion graphic, and as a graphic designer should be ready to change thought patterns and trends that develop in a way are always looking for new ways the more interesting and useful to the public interest.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dunia industri hiburan sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat
signifikan
berkat
kemajuan
teknologi
komputer.
Kemajuan
dan
perkembangan dunia industri hiburan itu dapat dengan mudah disaksikan kehadirannya dalam berbagai aktifitas rekaman yang menggunakan video. Hasil rekaman itulah yang ditonton oleh publik. Dalam bentuk produk, televisi merupakan output aktivitas video yang paling nyata dan yang selalu menjadi sebuah sarana hiburan bagi masyarakat baik di rumah maupun di tempat hiburan. Dua hal yang berkaitan dan tidak dapat dilepaskan antara video klip dengan seorang penyanyi atau sebuah grup band adalah karena sebuah video klip sangat dibutuhkan bagi pemusik sebagai sarana untuk melakukan promosi album yang dihasilkan serta video klip dapat memberikan pemahaman mengenai maksud dari sebuah lagu secara lebih mudah bagi orang-orang yang melihatnya. Mengingat hal tersebut di atas, maka band Aewani Dream membutuhkan sebuah media yang mampu menyalurkan informasi lewat lagu yang dibawakan kepada masyarakat secara tepat, menarik, akurat dan efektif. Multimedia menjadi pilihan yang diambil selain karena merupakan cara yang tepat untuk mempermudah penyampaian informasi dalam bentuk audio video, multimedia juga mampu menghasilkan sesuatu menjadi lebih hidup dan menarik. Solusi yang ditempuh kemudian yakni dengan membangun sebuah rancangan video klip berbasis multimedia. Karena hal inilah, diperkuat oleh faktor teknologi yang dapat menjembatani untuk sampai ke tahap tersebut telah tersedia, maka penulis merasa tertarik untuk menerapkan aplikasi multimedia ini melalui “Pembuatan Video Klip Aewani Dream Band Berbasis Motion Graphic 2D“.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Multimedia Istilah mutimedia berawal dari dunia teater dan bukan dari dunia komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari suatu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Namun dalam industri elektronika, multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau secara umum merupakan kombinasi dari tiga elemen, yakni suara, gambar dan teks (McCormick, 1996). Defenisi lain dari multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, yang mana media ini berupa audio (suara dan atau musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002), atau merupakan alat yang
dapat
menciptakan
presentasi
yang
dinamis
dan
interaktif
yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video (Robin dan Linda, 2001). 2.2
Industri Musik Indonesia Perkembangan
industri
musik
Indonesia
semakin
melaju
seiring
perkembangan musik global. Hal ini ditandai dengan banyaknya talent yang bermunculan serta banyaknya penjualan album dengan kategori ”platinum”. Walaupun jika dilihat dari perspektif bisnis, industri musik di Indonesia sedang menghadapi masalah besar. Sebuah masalah yang merupakan imbas dari perkembangan akan kemajuan teknologi yang berbalik menjadi sebuah ancaman bagi industri musik itu sendiri, dalam hal ini adalah kehadiran dunia digital dalam industri musik.1 Masalah ini memberikan efek langsung terhadap penjualan rekaman fisikal di tanah air. Perkembangan musik digital di Indonesia memberikan keuntungan bagi produsen di industri ini, karena dengan cara ini banyak birokrasi yang bisa dipangkas, sehingga biaya produksi dapat ditekan hingga 30%. Beberapa contoh birokrasi yang dipangkas adalah jalur distribusi dan produksi bentuk fisikal. 2.3
Konsep dan Pengertian Video Salah satu fungsi dan manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan multimedia adalah sebagai media periklanan yang unik dan sangat kuat karena mengandung elemen penglihatan, suara dan gerakan yang dapat dikombinasikan
1
Dian Nebula. http://pedeepro.multiply.com/journal/item/5
dengan strategi kreatif untuk menghasilkan daya tarik dan eksekusi iklan.2 Elemen video dalam multimedia harus menarik perhatian penonton (ekspresif) dan mengkomunikasikan ide, pesan, dan atau citra, serta akhirnya diharapkan menstimulasi penonton untuk membeli suatu produk. Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Aplikasi umum dari sinyal video adalah televisi, tetapi dapat juga digunakan dalam aplikasi lain didalam bidang teknik, saintifik, produksi dan keamanan. Kata video berasal dari kata Latin yang berarti "Saya lihat". Istilah video juga telah umum digunakan sebagai singkatan dari videotape, dan juga perekam serta pemutar video. Video klip juga termasuk dalam defenisi multimedia, yang menekankan pentingnya peran yang dimainkan link dalam menyediakan jalan bagi pengguna untuk berinteraksi dan melakukan navigasi. Defenisi objek-objek link tersebut dengan mengurai multimedia melalui pendekatan taksonomi. Terdapat enam jenis objek, yakni : (1) Teks, (2) Grafik, (3) Bunyi, (4) Video, (5) Animasi, dan (6) Software.3 2.4
Konsep Dasar Video Seperti telah disebutkan di depan, ada empat macam video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia, yakni: (1) Live video feeds, (2) Videotape, (3) Videodisc, dan (4) Digital video. 2.4.1
Standar Video Ada beberapa standar video yang dipakai sekarang, diantaranya adalah NTSC, PAL, SECAM dan HDTV.4 Format file dalam video merupakan hal yang penting disamping isu penting lain seperti jenis berbeda dari format file untuk integrasi video digital
2
M.Suyanto, Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Andi Offset, hal. 195.
3
M.Suyanto, MULTIMEDIA Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, hal. 255.
4
M. Suyanto, MULTIMEDIA Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, hal. 283.
5
kedalam aplikasi multimedia . Format file video antara lain MOV, MPEG, AVI, DAT, RM/RAM dan SW.
2.5
2.4.2
Format file video
2.4.3
Digitalisasi Video
2.4.4
Kompresi Video
Pengertian Animasi Animasi adalah “illusion of motion” yang dibuat dari image statis yang ditampilkan secara berurutan6. Atau dengan kata lain animasi merupakan tampilan secara cepat serangkaian gambar suatu obyek sehingga menimbulkan kesan gerakan atau perubahan sehingga menciptakan semacam “ilusi penglihatan”.
2.6
Pengertian Motion Graphic Motion graphic merupakan salah satu media atau salah satu sub dari ilmu desain grafis yang banyak digunakan dalam periklanan (TVC), film berupa tittle sequence, opening atau promo program TV, ataupun station id TV dan ada juga digunakan untuk video klip musik atau profil perusahaan.
2.7
Prinsip Pembuatan Video Klip Sebelum melangkah lebih lanjut kedalam prinsip pembuatan video klip, akan ditinjau lebih dahulu beberapa jenis film/video yang biasa diproduksi untuk berbagai keperluan7. 1. Film Dokumenter 2. Fim Cerita Pendek 3. Film Cerita Panjang 4. Film – Film Jenis Lain Profil Perusahaan Iklan Televisi (TV Commercial) Program Televisi (TV Program) Video Klip Musik
2.8
Perancangan Video Klip Musik a.
Idea ( Ide )
5
M. Suyanto, MULTIMEDIA Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, hal. 284.
6
Multimedia. http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia5.pdf
7
Heru Effendy. MARI MEMBUAT FILM Panduan Menjadi Produser, Edisi Kedua, hal. 3.
b.
Tema
c.
Logline
d.
Sinopsis
e.
Diagram Scene
f.
Storyboard
BAB III PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM
3.1
Gambaran Umum ( Profil ) Band Aewani Dream Band Aewani Dream merupakan salah satu band asal Ende yang ada di Yogyakarta. Aewani Dream berdiri pada 20 Juli 2007. Personil Aewani Dream terdiri dari 4 orang, yakni Voler pada lead vocal, Awam pembetot bass, Opa memegang gitar dan aransemen serta Eca penggebuk drum. Awal pembentukan band ini semata-mata hanya untuk mengapresiasikan bakat dan hobi para personelnya dalam bermain musik.
3.2
Cerita Singkat dari Video Klip Musik “Kekasih Dalam Mimpi“
3.3
Identifikasi Masalah 1. Definisi Masalah Masalah yang dihadapi band Aewani Dream adalah kurang maksimalnya pengenalan kepada masyarakat sehingga belum banyak masyarakat yang tahu tentang band Aewani Dream. 2. Penyebab Masalah Media promosi band Aewani Dream yang ada saat ini kurang lengkap dan kurang menarik disebabkan karena media informasi hanya melalui ajang pertunjukan musik seperti festival, event dan ajang musik yang lain. Sasaran sistem pembuatan video klip ini antara lain peningkatan kinerja, peningkatan efektifitas informasi dan peningkatan efisiensi. Berdasarkan sasaran diatas maka dapat diketahui pemecahan masalah-masalah yang dihadapi, yakni : a. Peningkatan citra band Aewani Dream menggunakan sistem multimedia. b. Pengefektifan promosi menggunakan video klip.
3.4
Analisis SWOT Adapun kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut seperti tertera berikut ini. a. Strength ( Kekuatan ) :
1. Merupakan band yang produktif karena mampu menciptakan dan mengaransemen lagu sendiri. 2. Mempunyai pengalaman pentas atau perform di panggung dan memiliki kekompakan serta kecocokan. 3. Band Aewani Dream memiliki banyak lagu ciptaan sendiri. b. Weakness ( Kelemahan ) : 1. Band Aewani Dream ada di jalur indie, bukan major label. 2. Keterbatasan dana dalam melakukan promosi. 3. Kurang koneksi ( link ) dengan pihak-pihak perusahaan major label. 4. Belum memiliki peralatan band sendiri secara lengkap. 5. Tempat tinggal personel yang berbeda-beda. c. Opportunities ( Peluang ) : 1. Jalur indie dapat menjadi batu loncatan menuju jalur major label. 2. Trend musik indie sudah dikenal dan dapat diterima masyarakat umum, sehingga band Aewani Dream tidak perlu memulai dari awal. 3. Banyaknya stasiun televisi yang mengadakan program acara pertunjukan musik dan menampilkan video klip band-band baru sebagai ajang media promosi. 4. Banyaknya
situs
jejaring
sosial
yang
dapat
membantu
mempromosikan video klip band Aewani Dream agar lebih dikenal masyarakat luas. d. Threatness ( Ancaman ) : 1. Merupakan video klip indie dan kurang diketahui masyarakat, sehingga menjadi kekhawatiran video klip dan segala media penunjangnya tidak dapat menjadi alat komunikasi (komunikator) yang baik kepada masyarakat. 2. Merupakan band baru yang belum memperoleh kepercayaan kuat dari masyarakat. 3. Band indie bersifat minoritas dan dapat kalah bersaing dengan promosi band dari jalur major label. 3.5
Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan sistem ini meliputi aspek fisik dan non fisik, yakni : a. Aspek Hardware b. Aspek Sofware c. Aspek Brainware
3.6
Studi Kelayakan Studi kelayakan merupakan suatu studi yang digunakan untuk menentukan 8
apakah pembuatan video klip ini layak diteruskan atau tidak . Kelayakannya bergantung pada analisis kelayakan yakni analisis biaya dan manfaat. 3.6.1
Analisis Biaya-Manfaat Biaya merupakan seluruh ongkos yang dikeluarkan dalam proses pembuatan video klip ini, sedangkan manfaat merupakan hasil dan keuntungan yang diperoleh dari pembuatan video klip ini. Biaya pembuatan video klip ini terdiri dari : a.
Biaya Produser / Sutradara Biaya sutradara = Rp. 200.000,-
b.
Biaya Artis Model 1 = Rp. 100.000, Model 2 = Rp. 100.000,-
c.
Biaya Screenwriter = Rp. 100.000,-
d.
Biaya Editor = Rp. 100.000,-
e.
Biaya kaset master shoot mDV, 2 buah = Rp. 70.000,-
f.
Biaya Transport = Rp. 100.000,-
g.
Biaya Konsumsi = Rp.150.000,-
h.
Biaya Dokumentasi -
Kertas 1 rim
= Rp. 25.000,-
-
Alat tulis
= Rp. 5.000,-
-
CD dan lain-lain = Rp. 20.000,+ Total = Rp. 50.000,-
i.
Biaya lain-lain = Rp. 100.000,Sedangkan manfaat yang diperoleh dari pembuatan video klip ini
meliputi manfaat wujud dan manfaat tak wujud. a.
Manfaat Wujud Manfaat wujud merupakan manfaat yang mudah dikuantitaskan (dalam rupiah). Dalam
tahun
ke-1,
manfaat
wujud
yang
diperoleh
berupa
peningkatan penjualan, dengan asumsi penjualan album :
8
M. Suyanto, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Andi Offset, hal. 55.
-
Dalam 1 bulan 15 keping CD yang terjual, maka : = 15 x Rp. 35.000,= Rp. 525.000,Selama 1 tahun = 12 x Rp. 525.000,= Rp. 6.300.000,-
Dalam tahun ke-2, manfaat wujud yang diperoleh berupa : -
Pembayaran kontrak dari perusahaan rekaman, dengan asumsi sebesar Rp. 20.000.000,-.
-
Dividen penjualan album dari perusahaan rekaman, dengan asumsi 10% dari total album yang terjual dan dalam 1 bulan terjual 100 buah kaset serta 100 keping CD, maka : = 10% x [(100 x Rp. 20.000) + (100 x Rp. 35.000,-)] = 10% x [Rp. 2.000.000,- + Rp. 3.500.000,-] = 10% x [Rp. 5.500.000,-] = Rp. 550.000,Dalam 1 tahun : = 12 x Rp. 550.000,= Rp. 6.600.000,-
b.
Manfaat Tak Wujud Manfaat tak wujud yang diperoleh berupa peningkatan citra dan peningkatan posisi persaingan band Aewani Dream. Peningkatan citra merupakan dampak dari penjualan album sehingga band dikenal luas oleh masyarakat, sedangkan peningkatan posisi persaingan merupakan dampak lanjutan dari peningkatan citra. Walaupun manfaat ini sebenarnya sulit dikuantitaskan (dalam rupiah), namun agar dapat dilakukan analisis maka manfaat tak wujud ini juga dikuantitaskan.
Tabel IV.2 Biaya Sewa Peralatan No.
1 2
Keterangan
Sewa handycam 1 buah selama 3 hari Sewa alat band (gitar)
Jumlah Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2010.
Harga
Total
(Rp.)
(Rp.)
100.000,100.000,-
300.000,100.000,400.000,-
Tabel IV.3 Biaya Operasional No.
1
Tahun ke-0
Keterangan
2
Biaya Produser / Sutradara Screenwriter
3
Biaya Artis
200.000,100.000,-
1. model
100.000,-
2. model
100.000,-
5
Pembelian kaset mini DV
70.000,-
6
Biaya Editor
100.000,-
7
Biaya Transportasi
100.000,-
8
Biaya Konsumsi
150.000,-
9
Biaya Dokumentasi
9
Biaya lain-lain
50.000,100.000,-
Total Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2010.
1.070.000,-
Tabel IV.4 Biaya Produksi Keterangan
Biaya sewa peralatan
Sub Total
Total
(Rp.)
(Rp.)
400.000,-
Biaya operasional
1.070.000,-
Biaya brainware
2.000.000,-
Total Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2010.
3.470.000,-
Tabel IV.5 Penghitungan Analisis Biaya dan Manfaat Rincian Biaya Manfaat
Tahun ke-0
Tahun ke-1
Tahun ke-2
(Rp.)
(Rp.)
(Rp.)
Biaya Produksi 400.000,-
Biaya sewa peralatan
Biaya operasional
1.070.000,-
Biaya brainware
2.000.000,-
Biaya pengembangan
Penggadaan CD
5.000.000,-
Biaya lisensi
5.000.000,-
Total Biaya (TB)
3.470.000,-
10.000.000,-
Manfaat a. Manfaat Wujud Peningkatan penjualan 6.300.000,-
Album Pendapatan dari
20.000.000,-
Kontrak Royalti penjualan
6.600.000,-
Album Total Wujud (TW)
6.300.000,-
26.600.000,-
12.6000.000,-
12.6000.000,-
b. Manfaat Tak Wujud Peningkatan citra Peningkatan Posisi 12.6000.000,-
Persaingan Total Tak Wujud (TTW)
12.600.000,-
22.200.000,-
Total Manfaat (TM)
18.900.000,-
51.800.000,-
Proceed (Selisih TM-TB)
8.900.000,-
51.800.000,-
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2010.
3.7
Pra Produksi ( Pre Production ) Pra Produksi merupakan tahapan perancangan pembuatan video klip. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi. Sebelum memproduksi video klip, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu
memilih sutradara, editor, memperkirakan biaya dan waktu, membuat jadwal produksi, mengadakan pertemuan pra produksi untuk membahas mengenai produksi dan lain-lain. Didalam tahap pra produksi terdapat beberapa proses yang dipikirkan dan dikerjakan, diantaranya adalah : 1. Idea ( Ide ) Video klip band Aewani Dream yang dirancang adalah lagu yang berjudul ”Kekasih Dalam Mimpi”. Ide cerita dari lagu tersebut adalah bagaimana tokoh seorang pria menjalani hari-harinya setelah ditinggalkan oleh kekasihnya, dimana sang tokoh tersebut masih terbanyang oleh wajah dan kenangan indah yang pernah dilalui bersama, sehingga tokoh tersebut selalu mendambakan agar semua hal indah tersebut dapat terulang kembali. Untuk itu sang tokoh terus mencari dan berharap agar apa yang diimpikan menjadi kenyataan, tapi ternyata hal itu malah membuat sang tokoh terluka karena sang kekasih sudah menjadi milik orang lain. 2. Tema Disini penulis mengambil tema pokok yaitu ”Kekasih Dalam Mimpi” yang sekaligus menjadi judul lagu pada video klip musik ini. 3. Menulis Logline Adapun logline dari pembuatan video klip musik ”Kekasih Dalam Mimpi” adalah “bagaimana jika apa yang diimpikan si tokoh tidak menjadi kenyataan dan kemudian tokoh tersebut harus menjalani hari-harinya tanpa sang kekasih.” 4. Sinopsis Berdasarkan
logline
tersebut,
kemudian
dibuat
sinopsis
yang
merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari video klip musik ”Kekasih Dalam Mimpi”. Lima pertanyaan besar yang digunakan untuk mengembangkan cerita dari video klip musik ini adalah : 1. Siapakah tokoh utamanya ? Model yang diperankan oleh seorang pria. 2. Apa yang diinginkan/didambakan tokoh utama ? Menggapai apa yang diimpikan. 3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan yang diinginkan ? Sang kekasih yang sudah menjadi milik orang lain. 4. Apa yang ingin disampaikan dengan mengakhiri cerita ini ?
Lebih baik memiliki mimpi daripada tidak sama sekali serta harapan adalah kekuatan dan kelemahan terbesar yang dimiliki manusia. 5. Bagaimana cerita ini dikisahkan ? Dari sudut pandang si tokoh, tanpa flashback, dan musik untuk menekankan tema, adegan dan pola. 5. Diagram Scene 6. Stroryboard Gambar 3.2 Storyboard Gambar 1
Animasi Position judul lagu dan Nama Band
0-8 sec
2
Animasi gambar hati yang muncul, terus efek pecah 8-16 sec
3
Model pria bermain gitar diiringi dengan kobaran api
16-22 sec
BAB IV PEMBAHASAN
4.1
Tahap-tahap Pembuatan Video Klip Band Aewani Dream 4.1.1
Produksi ( Production ) Adapun fase-fase yang tercakup dalam tahap produksi ini meliputi shooting, editing dan rendering. a. Shooting ( Syuting ) b. Editing ( Penyuntingan ) 1. Pengeditan Gambar Menggunakan Adobe Photoshop CS3 Adobe Photoshop pada pembuatan video klip ini digunakan untuk
mengedit gambar
yang nantinya dijadikan sebagai
material untuk background dan animasi serta digunakan untuk membuat animasi tambahan pada Adobe After Effects.
Gambar 4.1 Pengeditan dengan Adobe Photoshop
2. Pengeditan Video dengan Adobe After Effects CS3 Cara kerja After Effects dimulai dengan membuat Project. Setiap Project dapat berisi file video, animasi, gambar, maupun suara. Pertama yang harus dilakukan adalah mengedit hasil shooting video. Hasil shooting video yang akan diedit akan dihilangkan backgroundnya. Manfaat dari penggunaan latar belakang biru sebagai
background adalah agar dapat
diganti dengan
background yang
nantinya
akan
dibuat
dalam
software
animasi.
Gambar 4.3 Sebelum diberi Effects Color Key
Gambar 4.4 Sesudah diberi Effects Color Key
Setelah semua file video yang akan diproses dihilangkan background biru-nya, langkah selanjutnya adalah menyatukan file-file video tersebut dengan animasi yang dibuat di After Effects CS3. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
Buat project baru. Caranya pilih menu New > New Project.
Kemudian import file video dan import file format .psd
yang sudah dibuat di Photoshop. Lalu drag kedalam timeline.
Atur agar background file .psd yang akan dibuat berada di
belakang layer video. Caranya drag file background ke bawah layer video.
Gambar 4.5 Hasil Penggabungan Video Dengan Animasi Daun Tumbuh
3. Pengeditan Menggunakan Magix Movie Edit Pro Penggunaan software Magic Movie Edit Pro ini bertujuan untuk menggabungkan semua video yang sudah dianimasikan di After Effects CS3 sehingga menjadi video yang utuh.
Gambar 4.7 Pengeditan Dengan Magic Movie Edit Pro
c.
Rendering ( Penyatuan ) Proses rendering adalah proses penyatuan dari
keseluruhan
project setelah mengalami berbagai tahap pengeditan agar menjadi satu file. Bentuk file tergantung dari kebutuhan. Pada hasil proses rendering, video klip ini memakai format AVI. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Buka program Magic Movie Edit Pro.
Pilih project yang akan di-export.
Pilih menu file > Export > Movie.
Pilih setting untuk memilih file type / format video yang akan dirender.
4.1.2
Klik Ok kemudian Save.
Pasca Produksi ( Post Production ) Tahap pasca produksi ini meliputi proses mastering, penggandaan dan distribusi video klip yang telah selesai diproduksi sebagai sarana promosi.
a. Uji kelayakan Proses uji kelayakan dilakukan dengan bertanya kepada audiens dan menentukan musik Band Aewani Dream ini diterima oleh siapa saja. Semakin jelas sasarannya maka akan semakin membantu dalam mempersiapkan penyampaian informasinya pertunjukannya.
b. Mastering Merupakan proses dimana file video klip hasil produksi akan dipindahkan kedalam materi yang umumnya berupa kaset, VCD, DVD atau materi lainnya.
c.
Penggandaan Langkah selanjutnya adalah proses penggandaan VCD untuk disebarluaskan. Penggandaan juga dapat disebut dengan perbanyakan file yang telah dimastering..
d. Distribusi Langkah terakhir dalam tahap pasca produksi adalah pendistribusian produk. Distribusi merupakan penyebaran produk video klip band Aewani Dream yang telah siap dipakai oleh konsumen
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Bagi terciptanya sebuah proyek video klip diperlukan tahapan-tahapan dalam pembuatannya. Terdapat tiga tahapan dalam pembuatan video klip musik band Aewani Dream yakni proses pra produksi yang merupakan tahap perencanaan
/ perancangan sebelum melakukan produksi, proses produksi yang merupakan proses pembuatan video klip dan proses pasca produksi yang merupakan tindak lanjut terhadap video klip musik yang telah diproduksi. 5.2
Saran a.
Pemanfaatan teknologi multimedia seperti video klip merupakan pilihan yang tepat baik bagi pemusik maupun lembaga / instansi yang membutuhkan sarana promosi yang efektif, efisien dan berhasil guna.
b.
Bagi pihak-pihak yang tertarik, menggeluti dan atau ingin mendalami proses pembuatan video klip, baik yang bergerak dalam bidang multimedia, broadcast maupun kalangan awam, menguasai teknik pengeditan video merupakan tambahan wawasan dan dapat dijadikan peluang bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, H. 2002. MARI MEMBUAT FILM Panduan Menjadi Produser. Edisi Kedua. Multimedia. http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia5.pdf Dian nebula. http://pedeepro.multiply.com/journal/item/5 Bank Indonesia. http://www.bi.go.id/web/id/ Panji Krishna, Firman Machda dan Jamiel M Syukri. Indonesian Motion Magz http://www.motionbydesign.net/pdf/MBD1.pdf Suyanto, M. 2003. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta. Andi Offset. Suyanto, M. 2003. MULTIMEDIA Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta. Andi Offset. Suyanto, M. 2002. Strategi Merancang Naskah Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta. Andi Offset. Suyanto, M. & Aryanto Yuniawan. 2002. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta. Andi Offset.