PEMBUATAN VIDEO KLIP VERSUS ENEMY BAND DENGAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN VISUAL EFFECT
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh Yunior Dhazreka 09.12.3841
Kepada SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
i
THE MAKING A VIDEO CLIP VERSUS ENEMY BAND WITH TECHNIQUES LIVE SHOOT AND VISUAL EFFECT PEMBUATAN VIDEO KLIP VERSUS ENEMY BAND DENGAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN VISUAL EFFECT Yunior Dhazreka Mel win S yaf r i za l Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Versus Enemy band requires a media campaign to raise rating and increase http://www.reverbnation.com fans on his website, but it also requires a Versus Enemy band media campaign to better known among the national and internasioanal. The songs are played on broadcast on local radio Yogyakarta, Yogyakarta perform on local TV, and Perform on stage in Yogyakarta and surrounding areas. It is still not satisfactory for Versus Enemy band and not maximizing rate and increase Versus Enemy band fans. Solutions are provided from the author here by making a video clip Versus Enemy band to add promotional media Versus Enemy band. The author will make video clips manifold coupled with a touch of verbal and visual effects to make your video clips Versus Enemy band more interesting. The production of the video clip will be uploaded on the website Versus Enemy to add promotional media to add a rating and fans. Besides these media or video clips as a means to more familiar Versus Enemy band nasioanal and international level by uploading on social networks like Youtube, Facebook, Twitter, Myspcae, and other social networks. Keywords: Media promotion, Multimedia, Visual Effects, Video clips
ii
1. Pendahuluan Persaingan yang ketat membuat Versus Enemy band menggunakan media internet untuk mempromosikan bandnya. Salah satu media internet yang dimanfaatkan Versus Enemy band adalah dengan membuat akun pada website http://www.reverbnation.com. Di dalam akunnya tersebut Versus Enemy band sudah mengupload lagu-lagunya agar bisa dinikmati maupun didownload dan memposting kegiatan mereka yang sudah dilakukan maupun jadwal manggung mereka. Versus Enemy band kurang puas dengan media promosi yang dilakukannya
sekarang
ini.
Oleh
karena
itu,
penulis
membantu
untuk
meningkatkan kinerja promosinya dengan pembuatan video klip Versus Enemy band tersebut. Video klip tersebut nantinya akan diupload dimedia jejaring sosial khususnya pada website http://www.reverbnation.com yang menjadi sasaran utama agar rating maupun fans meningkat dan mendapatkan major label. Proses produksi dan editing harus dibuat semenarik mungkin untuk bisa dinikmati. Banyak sekali teknik yang dapat digunakan dalam proses pembuatan video klip berkualitas dan dapat menyampaikan pesan yang terkandung dalam video klip tersebut. Salah satunya yaitu dengan teknik live shoot dan visual effect. Dengan menggunakan teknik live shoot dan visual effect diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat umum dan dapat membantu melancarkan promosi lagu Versus Enemy Band. 2. Landasan Teori 2.1 Video Klip Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1976), video klip didefinisikan sebagai kumpulan guntingan gambar hidup untuk ditayangkan lewat televisi atau layar bioskop atau rekaman video atau film yang diambil dari rekaman video atau film yang lebih panjang. Jadi video klip dapat didefinikan sebagai karya audio visual dari sebuah lagu yang dihasilkan oleh sebuah grup musik dalam rangka mempromosikan dan mempopulerkan grup musik tersebut beserta lagu yang mereka hasilkan. Video klip juga merupakan bagian usaha pembentukan image musisi. Lebih penting lagi, video klip merupakan salah satu usaha musisi agar lebih banyak masyarakat yang mengenal merekadan nantinya meningkatkan penjualan karya yang merupakan filmnya para musisi atau 1 iklannya para musisi (Ahmad, Haqi. 2012).
1
Ahmad, Haqi. 2012. My Life as Video Music Director. Plotpoint. Hal 30
1
2.2 Sejarah Video Klip Video musik atau video klip adalah media untuk alat promosi lagu atau album seorang penyanyi maupun group musik. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang diwakili televisi, video musik juga berkembang pesat. Selain piringan hitam, ada juga kaset audio (audio tape), dan video kaset (video tape). Sekarang ini, dengan majunya teknologi banyak terobosan dalam penyimpanan media, antara lain dapat langsung ke media kepingan CD dari handycame yang menjadi sangat praktis dan efisien. Sejarah mencatat titik awal video klip dimulai pada tahun 1894, ketika itu seorang pria bernama George Thomas membuat sebuah konsep visual dari lagu berjudul The Little Lost Child yang diputar di sebuah gedung pertunjukan. Pada saat itu, Tomas memotret dan mengambil gambar yang memvisualisasikan laagu The Little Lost Child kemudian pada saat musisi memainkan lagu tersebut, Thomas akan menampilkan slide yang berisi foto-foto yang menjadi bentuk visual dari lagu itu. 2.3 Jenis Video Klip 2.3.1
Simbol Tidak perlu adanya keselarasan antara gambar dan lirik, bahkan
seringkali tidak ada hubungan antar keduanya. 2.3.2
Verbal Gaya desain penggambaran akan disesuaikan dengan isi lirik (gambar
dan lirik saling menyatu). 2.4 Special Effect
2.4.1
Efek spesial merupakan kombinasi dari seni dan teknologi. Dari sisi teknologi, tidak cuma penguasaan teknologi yang digunakan, namun juga pengetahuan bagaimana indera manusia menangkap gambaran yang akan diterima oleh otak. Sedangkan sisi seni, berperan tentang bagaimana teknologi tersebut digunakan untuk mencapai hal tersebut. Yang akan dilakukan para ahli efek spesial adalah bagaimana menipu indera manusia, terutama audio-visual, bahwa seakan-akan hal tersebut 2 terjadi (Wijaya, Didik. 2009). Teknik Special Effect Secara tradisional, efek spesial dibedakan menjadi dua, yaitu Optical
Effects dan Mechanical Effects (atau sering disebut In-Camera Effects). Optical Effects mengacu pada manipulasi gambar setelah syuting selesai. Sedangkan Mechanical Effects lebih mengacu pada penggunaan efek spesial saat pengambilan gambar.
2
Wijaya, Didik. 2009. E-book Special effect history and techniques. http://www.escaeva.com. Hal 5
2
Mechanical
Effects
yang
pertama
kali
muncul,
yaitu
dengan
digunakannya miniatur, rear projection, pyrotechnics, stopmotion dan matte paintings.
Optical
effects
muncul
kemudian
menggunakan
bluescreen,
compositing, multiple exposures melengkapi teknik efek spesial di era awal perkembangannya. Kemudian digital compositing, animatronics, prosthetic makeup, dan computer-generated imagery (CGI) melengkapi sebagai teknik modern di dunia efek spesial. 2.4.2
Computer Generated Imagery (CGI)
2.4.3
CGI (Computer Generated Imagery) adalah aplikasi di bidang komputer grafis (biasanya 3D komputer grafis). CGI digunakan di dalam film, tv, 3 iklan dan media cetak, dan video games (Wijaya, Didik. 2009). Visual Effects
2.4.4
Visual Effects merupakan istilah sub-kategori dari Special Effect, dimana gambar dan film dimanipulasi di dalam post production. Biasanya visual effects berurusan dengan integrasi antara adegan manusia sesungguhnya (live-action shot) dengan CGI atau elemen lain seperti miniatur, dll. Dengan demikian, efek yang dibuat dengan komputer yang masuk di dalam proses editing dikenal sebagai CGI (Computer Generated Imagery) Effects atau Visual Effects – bukan Special Effects. Sedangkan Special Effects merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk efek yang digunakan pada saat syuting dilakukan (Wijaya, Didik. 4 2009). Special Effect Animation Special Effects Animation merupakan cabang dari animasi (yang
merupakan lingkup fungsi CGI). Bidang ini mengambil spesialisasi untuk membuat semua obyek yang bergerak, kecuali karakter. Untuk karakter, bidang ini disebut Character Animation. Special Effects Animation dapat membuat obyek mulai dari mobil, gedung, hujan, angin, api, laser, air, dan fenomena alam lainnya. Tetapi setelah efek-efek tersebut diintegrasikan di dalam film dalam post production, hasilnya adalah Anda sedang membuat Visual Effects. 3. Analisis dan Perancangan 3.1
Analisis
3.1.1 Analisis Kinerja (Performance) Tabel 3.1 Analisis Kinerja Faktor Media Promosi : - Radio
Hasil Masuk dalam chart di radio Global, Yasika dan pada januari ini masuk di Unisi radio.
Media Promosi : 3
Wijaya, Didik. 2009. E-book Special effect history and techniques. http://www.escaeva.com. Hal 15 4 Ibid. Hal 17
3
-
Jejaring sosial
SDM
Dikenal masyarakat lebih banyak dengan mencatumkan profil dan sejarahnya, dalam jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Reverbnation, MySpace, Blog. Masyarakat dapat mendownload lagu-lagu band. Masyarakat dapat melihat kontak dan menghubungi manager band untuk memakai jasa band tampil dalam acara. Masyarakat dapat berinteraksi dengan personil band dari jejaring sosial. Lagu dan aransement musik, original karya cipta para personil band. Improvisasi musik pada lagu setiap tampil manggung. Pada Tahun 2012, sudah tampil manggung di Carebian, Calipso Cafe Purawisata, UIN (Universitas Islam Negri Sunan Kali Jaga), Angkringan Sabin, JNM (Jogja Nasional Museum), Kebumen Expo, Tomora Cafe, Lapangan Denggung Sleman, Jogja Tv "Jogja Musik Nation", dan beberapa SMA (Sekolah Menengah Atas) Jogjakarta untuk acara pentas seni. Masuk kompilasi atau lolos seleksi punkstastic compilation sebagai band punk perwakilan dari Yogyakarta, yang didalam punkstastic compilation tersebut terdapat band Australia.
3.2.1 Analisis Informasi (Information) Tabel 3.2 Analisis Informasi Faktor Keakuratan Informasi
Data Up Date
Pengelolaan Informasi
Hasil Kegiatan personil sebelum manggung dan sesudah manggung di share pada jejaring sosial dilakukan oleh team management. Data yang diupdate didalam jejaring sosial akan terus di up date. Seperti data prestasi yang di raih Versus Enemy masuk punkstastic compilation. Informasi yang disajikan dalam akun jejaring sosial original dari Versus Enemy band.
3.2.2 Analisis Efesiensi (Efficiency) Tabel 3.3 Analisis Efesiensi Faktor Kinerja Marketing
Alat bantu Marketing
Hasil Masih seperti kinerja marketing pada umumnya, menggunakan jejaring sosial, radio dan dari mulut ke mulut untuk memakai jasa band. Menggunakan jejaring sosial, radio dan penyebaran link download lagu Versus Enemy.
Kinerja marketing dengan promosi di jejaring sosial, dengan mengeshare informasi jadwal manggung Versus Enemy, ngeshare kegiata pra-manggung dan
4
pasca manggungdan ngeshare foto aksi panggung Versus Enemy band. Menggunakan radio sebagai media promosi juga dengan pemutaran lagu-lagu Versus Enemy di radio-radio lokal yaitu Yogyakarta. Berbagi info dengan komunitas-komunitas, agar dikenal atau dipanggil untuk pentas. 3.2.3 Analisis Pelayanan Tabel 3.4 Analisis Pelayanan Faktor Target Pelayanan
Hasil Belum mencapai target yang di tentukan, seperti pentas di televisi nasional, diputarnya lagu-lagu di radio-radio nasional, masuk major label, dan pengunjung website yang kurang respon.
Minat Masyarakat
Ketertarikan masyarakat masih rata-rata, mencapai yang diinginkan management.
belum
3.2.4 Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan sistem bertujuan untuk menguji apakah sistem baru yang akan diterapkan sebagai penerapan sistem pemesanan yang sudah terkomputerisasi dianggap layak atau tidak. 3.2.5 Analisis Kelayakan Operasional Sistem baru ini dapat diterapkan atau dijalankan karena sistem baru ini merupakan sistem yang berdiri sendiri dan tidak akan mengganggu sistem yang sudah berjalan, disamping itu sistem baru ini dapat melengkapi sistem promosi yang sudah berjalan atau sistem ini dapat dijalankan bersamaan dengan sistem yang sudah ada tanpa saling mengganggu atau merugikan. Oleh karena itu sistem baru ini layak untuk dijalankan dan di implementasikan. 3.2.6 Analisis Biaya Tabel 3.6 Analisis Biaya Keterangan Pra Produksi : • Transportasi hunting lokasi Produksi : • Sewa alat musik • Transportasi • Konsumsi • Biaya tak terduga • Kain green screen Pasca Produksi :
Harga
Rp 50.000,-
Rp 500.000,Rp 300.000,Rp 200.000,Rp 150.000,Rp 150.000,-
Rp 100.000,-
5
3.2
Perancangan Pembuatan video klip yang baik sangat membutuhkan pola pemikiran yang
terarah sehingga hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka diperlukan sebuah rancangan konsep yang tepat agar apa yang direncanakan dari pembuatan aplikasi tersebut menjadi jelas dan mudah dipahami. Proses pembuatan video klip yang bergenre pop-punk ini biasanya dibuat dengan nuansa brutal dan jalanan. Akan tetapi disini pembuatan video klip ini, penulis ingin mengubah pola video klip bergenre pop-punk ini kedalam pola konsep yang berbeda. Konsep yang penulis berikan disini bernuansa percintaan lebih tepatnya pengagum rahasia. Jadi penulis membuat sang vokalis menjadi pemeran utama dan satu model wanita sebagai lawan main sang vokalis. 3.2.1 Ide Cerita Pembuatan video klip ini, penyusunan memiliki ide yang sederhana. diinspirasikan dari pengalaman pribadi sang vokalis, yang mengisahkan kekaguman sang vokalis yang mejadi penggemar rahasia terhadap seorang cewek. Dalam take video ini menampilkan perjalanan seorang anak laki-laki yang diperankan oleh vocalis band tersebut, berjalan meyusuri perjalanan dan akhirnya dia menemukan cewek yang digemarinya, akan tetapi dia tidak bisa mendekatinya. Take video ini juga menampilkan band tersebut juga bermain musik. Jadi dalam take video ini tidak terlihat monoton, tapi memiliki cerita dan terlihat juga para personil band sedang memainkan alat musik. 3.2.2 Tema Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita, dan dalam video klip ini tema yang diambil adalah "Penantian". 3.2.3 Sinopsis Pembuatan video klip ini, penulis mempunyai sinopsis cukup berkompilasi. Dalam take video, pemeran utamanya adalah vocalis, dengan cerita vocalis ini terbangun di sebuah padang rumput dan ketika dia berjalan selalu dibayangibayangi oleh cewek yang digemarinya, yang ternyata hal itu hanya halusinasinya. Take video nanti akan di kompilasikan dengan permainan alat musik dari para pemain band tersebut. Jadi para penonton tidak akan merasa bosan dengan kompilasi ide cerita yang berbeda.
6
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1
Memproduksi Video Klip
Tahap ini adalah bagan dari proses produksi video klip versus enemy band.
Perencanaan • Konsep • Storyboard • Biaya • Kostum • Lokasi • Peralatan • Casting • Properti
Produksi • Take video • Import video • Editing • Rendering
Finishing • Koreksi video • Perbaikan (ditambah atau dihapus komponen saat editing video) • Fixing • Publikasi
Gambar 4.1 Bagan proses produksi video klip
Dari tabel tersebut pada kolom produksi ada point editing dan rendering yang
akan
dijabarkan
penulis
dalam
pembahasan
implementasi
dan
pembahasan.
4.2
Take Video Take video klip Versus Enemy band dilakukan didua jenis spot yaitu indoor
dan outdoor. Lokasi outdoor yang digunakan didaerah pantai Parangkusumo Yogyakarta. Spot atau lokasi take video saat scene band action ditake di lapangan padang pasir yang masih di sekitar daerah pantai Parangkusumo Yogyakarta. Take video dramanya masih dilakukan di sekitar daerah pantai Parangkusumo Yogyakarta, lebih tepatnya di daerah semak rerumputannya pantai Parangkusumo Yogyakarta.
7
Gambar 4.1 Dokumentasi prepare dan setting spot
Gambar 4.2 Dokumentasi take video klip band action
Gambar 4.3 Dokumentasi take video klip green screen
8
Take video indoor dilakukan didalam ruangan rumah, ruangan diset layaknya studio video. Green screen dan track point untuk background, lighting atau pencahayaan
yang di set sedemikian rupa dan camera setting
menyesuaikan angle yang sudah dikonsep.
Gambar 4.4 Dokumentasi take green screen indoor
Gambar 4.5 Dokumentasi selesai take indoor green screen
4.3
Shooting List Shooting list atau daftar pengambilan gambar gunanya mempermudah
pada editing dan sebagai laporan atau report take video kepada produser. Shooting list pada saat take video klip Versus Enemy band sebagai berikut :
Tabel 4.1 Shooting list SCENE 1
2
FRAME 1
1
TAKE 1 2 3 4 1 2
9
GOOD √ √
BROKEN √ √ √
OPTION
√
2 3
4 5
6
7 8 9 10
11 3
1 2
4
3 1 2
3 4 5
5
1 2
6
1 2
7
1
2 3
√
1 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 4 1 1 2 1 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 1 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 3 1 1
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
1 2
9
1
2 10
1
2
11
3 1
12
1
2 3 13
1 2
3 14
1
2 3
4.4
√
2 1 2 1 2 3 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 1 1 2 1 2 3 1 2 1
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 1 2
√ √ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √
√
√ √ √
√
√ √ √ √
√ √
√
√ √
Breakdown Susunan waktu dalam produksi sebuah film, atau video klip sangatlah
diperlukan. Susunan waktu ini, untuk memanejemen proses produksi. Breakdown dalam produksi video klip versus enemy sebagai berikut :
Tabel 4.2 Breakdown No 1
Keterangan
Waktu Lokasi Minggu, 20 Januari 2013 (Outdoor) Persiapan ke lokasi shooting 06.00 - 07.00 Kontrakan Yunior
11
Dhazreka dkk Perjalanan Daerah Pantai Parangkusumo Lapangan pasir daerah Pantai Parangkusumo Menyesuaikan Semak rerumputan daerah Pantai Prangkusumo Jalanan daerah pantai parang kusumo dan di sekitarnya. Menyesuaikan
2 3
Perjalanan ke lokasi shooting Persiapan Shooting
07.00 - 09.00 09.00 - 10.00
4
Take scene 2, 3, 4
10.00 - 12.00
5 6
Istirahat, sholat dan makan Take scene 7, 8 , 9 ,10
12.00 - 13.30 13.30 - 15.30
7
Take scene 5, 6, 12, 13,14
15.30 - 17.00
8
Istirahat, sholat, makan dan 17.00 - 19.00 pulang Senin, 21 Januari 2013 (Green Screen) Persiapan take green screen 13.00 - 14.00 Kontrakan Yunior Dhazreka Take Scene 1, 6, 11 14.00 - 16.00 Kontrakan Yunior Dhazreka Istirahat, sholat, makan dan 16.00 - 17.30 Menyesuaikan pulang
1 2 3
4.5
Crew Produksi Video Klip Tabel 4.3 Crew Produksi Video Klip
JABATAN Producer Director Assistant Director Cameraman Assistant Cameraman Clipper Lighting Assistant Lighting Talent Make up dan Wardrobe Peralatan dan Perlengkapan
NAMA Yunior Dhazreka Yunior Dhazreka Siska Herdhiana Kusumawardhani Yunior Dhazreka Melki Nelson Reza Fahlevi Fahrur Rozi Fikri Ariandi Tifani Handayani Siska Herdhiana Kusumawardhani Fikri Ariandi, Arif Kurniawan, Agung Budiman dan Ade Riadi Agung Budiman dan Reza fahlevi Melki Nelson dan Apriansyah Apriansyah dan Ade Riadi Yunior Dhazreka
Transport Konsumsi Dokumentasi Editor 4.6
Biaya Produksi Tabel 4.4 Tabel Biaya Produksi
Keperluan Hunting lokasi Sewa alat musik Transpotasi Konsumsi Kain green screen
Biaya Perencanaan Rp 50.000,Rp 500.000,Rp 300.000,Rp 200.000,Rp 150.000,-
12
Biaya Terpakai Rp 50.000,Rp 200.000,Rp 250.000,Rp 150.000,Rp 135.000,-
Finishing Biaya tak terduga TOTAL BIAYA
Rp 100.000,Rp 150.000,Rp 1.450.000,-
Rp 20.000,Rp 50.000,Rp 855.000,-
5. Penutup 5.1
Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai
pada akhir pembuatan video klip "Versus Enemy Band" maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Perencanaan yang matang sangat diperlukan seperti anggaran dana, waktu, tempat, persiapan peralatan, reading dan bisa memperkirakan cuaca walaupun semua dikehendaki oleh Tuhan.
2. Jangan sampai talent badmood, karna apabila talent badmood maka gairah untuk beraktingnya menjadi menurun. Usahakan talent tetap terjaga moodnya.
3. Maksimalkan waktu yang ada, ketepatan waktu dalam produksi sangat diperlukan, karna jika waktu bertambah makan dana dan tenaga serta pikiran juga bertambah.
4. Menyesuaikan spesifikasi komputer seperti VGA, Ram, Procesor dan Mother Board dengan software editing video, karna apabila spesifikasi kurang menunjang, maka akan sering terjadi "Not Responding" saat editing.
5. Pengaturan lighting menyesuaikan konsep, jangan sampai kekurangan cahaya, karna semua pengaturan kamera tergantung dari cahaya yang ada. Gunakan ISO 100-200 untuk pagi hari, siang hari dan sore hari sampai jam 16.00. ISO diatas 600 menyebabkan noise, atau bintik- bintik di video nantinya dan merepotkan saat editing.
6. Unsur standar broadcast sangat perlu diperhatikan, untuk satandar broadcast nasional yaitu PAL (Phose Alternating Line), MPEG-2 dan MPEG-4 (H.264), Resolusi 704 × 480 dan Audio output 44,100 kHz. 5.2
Saran Penulis menemukan beberapa solusi dalam
perencanaan setelah
menyelesaikan skripsi ini beberapa yang harus disampaikan sebagai masukan sebagai berikut : 1. Selalu fikirkan rencana B atau mempunyai cara-cara lainnya, maksudnya apabila rencana A tidak bisa dilakukan maka masih mempunyai rencana B. 2. Jangan sia-siakan waktu, selalu On Time dalam produksi.
13
3. Gunakan ide kreatif apabila tidak mempunyai alat, maka jika bisa dibuat lakukanlah agar mengurangi biaya. 4. Gunakan point track yang kontras jika take video dengan green screen, karna akan mempermudah dalam editing.
14
DAFTAR PUSTAKA Achmad, Haqi.2012. My Life As Video Music Director. Yogyakarta : PlotPoint Publishing. ISBN: 978-602-9481-01-3 Binanto, Iwan.2010. Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta. Andi Offset. Wijaya, Didik. 2009. Special effect history and techniques E-book. http://www.escaeva.com
15