PEMBUATAN VIDEO CLIP UNTUK “63 BAND”
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh : YUSNA PAPUTUNGAN 04.12.0940 Kepada PROGRAM SARJANA STRATA 1 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
Make Video Clip Of “ 63 Band ” Pembuatan Video Klip Untuk 63 Band Yusna Paputungan Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In the era of globalization, as now, a company expected to be able to follow the progress of technology, particularly in the field of information technology. Good information technology will allow a company to market products or services to consumers, so the company can easily win a tight competition that is this competitive advantage. Advances in information technology, encourage more people to create new innovations to help people in getting information quickly and easily. A company must be able to make information services and promotion of well-to attract consumers. In addition to providing accurate, fast and easy information submitted should be packed with interesting. Advances in information technology is seen more rapidly in developing Advertising Advertising is now increasingly popular in various circles. With our advertising to market their products easily and quickly. Television advertising easier to promote goods to consumers. ads that will be created and displayed must have a good view, uniquely, to draw the attention of consumers and dynamically according to the area managed by the company.
Key words: Information System, Sales
1. Pendahuluan Seiring berkembangnya zaman, saat ini industry musicpun mengalami perkembangan yang sanagt pesat berkat kemajuan teknologi.Perkembangan tersebut saat ini sanagt mudah disaksikan oleh semua kalangan masyarakat di berbagai media yang tersedia baik televisi maupun radio.Musik merupakan salah satu alat komunikasi yang universal,melalui music dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat luas,dapat menyatukan berbagai kalangan pecinta music.Dengan berkembangnya industri music, para pemusikpun makin kreatif sehingga bermunculanlah berbagai aliran music baru yang tercipta yang menambah keanekaragaman music. Semakin banyak band bermunculan dengan berbagai macam aliran musik sebagai salah satu dampak pesatnya perkembangan industri musik. Dari berbagai macam band tersebut pasti mempunyai keinginan untuk membuat video klip sebagai media promosi lagu sekaligus band tersebut sehingga dikenal oleh masyarakat. Multimedia merupakan media yang tepat bagi pembuatan video klip “63 Band” untuk meningkatkan keunggulan dalam bersaing, mengenalkan dan mendistribusikan isi lagu dan band tersebut kepada masyarakat.Oleh karena itu kami sebagai Mahasiswa yang belajar dalam dunia informasi mencoba untuk mengimplementasikan ilmu semaksimal mungkin dalam membuat “Pembuatan Video Klip untuk 63 Band”.
2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas maka penulis merumuskan masalah seperti berikut : Bagaimana cara Pembuatan Video Clip sebagai media promosi lagu pada band tersebut supaya bisa lebih efektif,efisien dan di minati masyarakat. Untuk mewujudkan pembuatan video klip ini, penulis menggunakan beberapa software pendukung yaitu 1.
Adobe photosohop CS2
2.
Adobe Premiere Pro 2.0
3.
Macromedia Flash MX
Dengan adanya software-software pembantu yang di sebutkan di atas, maka menjadikan pembuatan video clip menjadi lebih mudah untuk di lakukan bahkan bagi pemula.
3. Landasan Teori Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium di panggung seringkali disebut sebagai multimedia. Dalam sebuah pertunjukan teater multimedia meliputi beberapa media antara lain video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan.
Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar, dan teks (McCormick, 1996), atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data. Media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002), atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin & Linda, 2001).
4. Peralatan Dasar Pembuatan Video Klip Dalam pembuata sebuah video klip membutuhkan beberapa peralatan dalam proses pra prodiksi maupun post produksi. Adapun beberapa peralatan yang di butuhkan adalah :
Tripod dan Kamera
Baterai dan Charger
Kamera Digital
Kaset atau Pita Perekam
Kabel Rol dan Kabel Power
TV Monitor
Property
Wardrobe
Komputer
5. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dalam pembuatan video klip ini membutuhkan sumber daya manusia. Susunan personel dalam tim produksi video klip musik dalam daftar yang disebut production notes. Adapun sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembuatan video klip ini yaitu :
Executive Producer dan Producer
Sutradara (Film Director)
Unit manager
Manager Lokasi ( Location Manager )
Pencatat Adegan ( Script Supervisor / Continuity )
Talent Coordinator
Storyboard Artist
DOP ( Director Of Photography )/ Kamera Operator
Loader
Penata Artistik ( Art Director )
Penata Busana
Penata Rias
Editor
6. Analisis dan Perencanaan Sistem
a. Analisis Sistem Analisis sistem dapat di definisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam suatu bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
b. Analisis Kinerja Kinerja biasanya erat berhubungannya dengan sumber daya manusia. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang dilaksanakan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada tansaksi tersebut. Sistem yang di lakukan dalam proses penyampaian promosi dengan menggunakan selebaran, majalah kampus brosur,dirasa kurang efektif. dikarenakan beberapa sebab:
Kurang disukai masyarakat karena di anggap mengganggu.
Kebiasaan masyarakat jika mendapatkan brosur langsung di buang tanpa dibaca terlebih dahulu.
Perlunya tenaga peyebar secara luas.
Biasanya didapatkan saat orang sedang mencari kebutuhan utama (misalnya sedang mood belanja sehingga informasi brosur ini akan di acuhkan)
c. Analisis Informasi Informasi merupakan komoditas yang krusial bagi pemakai akhir. Kemampuan sistem informasi berbasis multimedia dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat dapat dievaluasi untuk menangani masalah dan peluang untuk mengatasi masalah tersebut. Meningkatkan efektifitas informasi bukanlah perkara menghasilkan volume informasi dalam jumlah yang besar. Dalam kenyataannya, terlalu banyak informasi merupakan suatu masalah besar, dalam banyak bisnis suatu hal yang dengan mudah akan disetujui oleh output computer multimedia. Informasi yang di hasilkan sistem lama percetakan brosur untuk band memerlukan mutu yang bagus agar produk bisa dilihat secara detail, pada brosur yang dibuat selama ini ditampilkan banyak band dalam satu brosur gambar dicetak kecil (rata-rata 6 x 10 cm)
informasi yang ditampilkan dalam ukuran ini dirasa minim dan kurang menjelaskan keunggulan band. Keterbatasan media 2 dimensi semakin membatasi kualitas informasi band karena tidak bisa dibayangkan bagaimana jika band tersebut dipakai.
7. Pembahasan Dalam proses pembuatan video klip seperti pembuatan film ataupun iklan televisi yaitu terdiri atas proses pra produksi yaitu tahap sebelum melakukan produksi, proses produksi yaitu proses pembuatan video klip seperti syuting, dan proses pasca produksi yaitu proses setelah dilakukan produksi seperti proses editing. Sebelum memproduksi sebuah video klip ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu memilih sutradara, memperkirakan biaya dan waktu, membuat jadwal produksi, pemilihan pemeran (casting), menetapkan lokasi syuting, pemilihan pakaian, mengadakan pertemuan pra produksi untuk membahas tentang proses produksi, dan lain - lain.
a. Pra Produksi Preproduction atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (syuting film atau video). Dengan lahirnya teknologi digital video dan metode nonlinear editing maka proses produksi video menjadi lebih mudah. Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita telah memiliki stock-shoot/footage video yang kita butuhkan, untuk itu kita harus melakukan peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita buat. Artinya, kita harus mempersiapkan footage video yang telah ada, fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya. Tetapi banyak pula para videographer yang memulai dari awal atau dari nol. Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan. Pada tahap pra produksi ini ada beberapa proses yang harus dipikirkan oleh produser, antara lain :
Treatment
Treatment yaitu perwujudan dari jalan cerita dari sebuah lagu, dari sekedar bayangan menjadi sebuah tulisan. Treatment dari lagu tersebut menceritakan tentang dua anak manusia yang saling jatuh cinta. Mereka menikmati masa-masa pacaran yang bahagia bagaikan Romeo & Juliet. Akan tetapi laki-laki itu menyembunyikan sebuah fakta bahwa dirinya telah divonis
mengidap penyakit kangker darah (leukimia). Tetapi fakta tersebut
terpaksa disembunyikan dari sang kekasih dengan alasan tidak ingin menimbulkan kekhawatiran dan rasa putus asa dari sang kekasih. Sampai pada suatu saat dia
memutuskan untuk berterus terang tentang penyakitnya. Tanpa dia sadari hal itu membuat kecewa pasangannya hingga mereka terlibat dalam suatu pertengkaran yang hebat dan sang kekasih memutuskan untuk meninggalkannya. Saat sedang mengejar sang kekasih tiba-tiba dia tersungkur ketanah dan menghembuskan nafas terakhir di pangkuan kekasih. Yang diceritakan divideo klip ini hanyalah kenangan dari sang kekasih (perempuan) yang menimbulkan perasaan sedih dan penyesalan yang sangat mendalam.
Skenario
Merupakan uraian rangkaian adegan dalam bahasa teknis. Misalnya jenis shoot dan angle kamera, jenis set lokasi ( eksterior dan interior ), jenis transisi dari satu adegan ke adegan selanjutnya, dan lainnya. Dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.
Storyboard
Apabila kurang cukup dengan treatment dan skenario, maka kita dapat pula menyertakan storyboard dalam rangkaian perencanaan proses produksi kita. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya.
b. Produksi Pada saat proses produksi sutradara merupakan orang utama yang mempunyai tanggung jawab untuk proses produksi. Berdasarkan script dan storyboard pada saat produksi, sutradara harus menekankan kepada seluruh tim produksi tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukan. Selain sutradara, kameramen juga berperan penting pada saat proses produksi, karena gambar yang diambilnya nanti menentukan mudah dan tidaknya pada saat proses editing serta hasil yang diinginkan. Shoot adalah bagian terkecil di dalam film dan bertindak sebagai bahan pembentuk dalam adegan. Tiap shoot harus memiliki tujuan di dalam adegan, jika tidak maka shoot tidak akan dipakai. Begitu tujuan shoot tercapai, maka tiba saatnya untuk meng-cut ke shot berikutnya. Shoot dirancang oleh sutradara yang perhatian utamanya tertuju pada size dari subyek, angle, perspektif, dan gerakan.
c. Pasca Produksi Tahap pasca produksi merupakan tahap akhir dalam pembuatan sebuah video klip dimana periode semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah multimedia diproduksi secara nyata untuk komersial. Tahap pasca produksi di dalam pembuatan video klip ini meliputi pengeditan, pemberian efek – efek spesial, serta pencampuran audio dan video. Editing adalah proses menyeleksi, menyusun dan meletakkan kembali potongan – potongan film / video menjadi suatu produk akhir ataupun suatu final dari rangkaian cerita. Pada tahap pengeditan, biasanya sutradara berdiskusi dengan editor untuk merancang tahapan editing untuk kemudian diserahkan pada produser. Pada tahap ini, kurang lebih 80 % adalah memilih ( selecting ), melengkapi ( trimming ), dan memasang ( assembling ) bidikan – bidikan kamera ( shots ) terbaik ke dalam adegan – adegan ( scenes ). Sisanya sekitar 20 % adal penambahan musik, judul, efek – efek suara, transisi ( efek – efek optis ), klip, dan soundtrack. Proses editing dibagi menjadi dua yaitu : a. Linier Editing ( Player to Player ) Yaitu merekam kembali setiap adegan dari master shot ke kaset master edit dengan menggunakan VTR ( Video Tape Recorder ). VTR biasa disebut dengan player video dan bila terjadi kesalahan dalam editing, maka akan mengulang dari awal. b. Non Linier Editing ( Editing dengan komputer ) Yaitu editing yang dikerjakan melalui komputer dengan memindahkan hasil dari master shot ke dalam bentuk data pada komputer, yang kemudian dirangkai dan disusun dalam komputer. Apabila terjadi kesalahan dalam editing akan lebih mudah diperbaiki sebelum proses rendering. A. Tahap Capturing Capturing adalah proses memindahkan sumber gambar dari pita kaset video ke dalam data komputer dan disimpan dalam ruang harddisk. Pada proses capturing ini menggunakan software Adobe Premiere Pro 2.0. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam tahap capture adalah menghubungkan capture device ke dalam komputer melalui kabel firewire atau kabel lain yang sesuai dengan device penggunanya. Sebelum memulai project ( digital capture ) kita harus membuat project baru yaitu dengan memilih new project. Setelah memilih New Project yaitu menentukan ukuran video yang akan dibuat dan tempat atau folder menyimpan. Setelah itu pilih Edit > Preferences > Scratch Disks pada menu bar dan tentukan path baru menyimpan video file dan audio file yang akan di-capture. Untuk pembuatan video klip 63 Band ini menggunakan sistem PAL dengan ukuran Standard 48 kHz karena video klip ini akan diputar di wilayah Indonesia yang menggunakan sistem PAL
Setelah memilih New Project yaitu menentukan ukuran video yang akan dibuat dan tempat atau folder menyimpan. Setelah itu pilih Edit > Preferences > Scratch Disks pada menu bar dan tentukan path baru menyimpan video file dan audio file yang akan di-capture. Untuk pembuatan video klip 63 Band ini menggunakan sistem PAL dengan ukuran Standard 48 kHz karena video klip ini akan diputar di wilayah Indonesia yang menggunakan sistem PAL
Gambar 3.8 Jendela New Projek
Setelah semuanya siap maka harus membuka Capture Window dengan memilih menu File -> Capture ( F5 ). Pada jendela capture ini terdapat dua tab yaitu setting untuk mengatur video dan logging untuk menentukan file yang akan dicapture video, audio, atau audio dan video, serta untuk memberi nama file. Pastikan DV device sudah online yang ditandai oleh Capture Divice Online pada bagian atas Capture Window. Putar ulang tape hingga bagian paling awal. Setelah semuanya siap untuk meng-capture seluruh isi tape maka klik tombol Tape pada bagian Capture. Selain itu untuk meng-capture video mulai dari in point hingga out point, klik tombol In / Out dan untuk meng-capture video apa adanya seperti saat dimainkan klik ikon .
Proses digital capture berbeda dengan proses analog capture. Pada proses digital capture, gambar video DV diubah secara langsung menjadi format digital dalam kamera video. Sehingga dapat langsung disimpan dalam harddisk komputer. DV-input tidak perlu di-capture seperti pada proses analog, namun cukup ditransfer dari kamera video ke dalam harddisk komputer. Untuk mentransfer gambar digital video diperlukan beberapa perangkat sebagai berikut :
Komputer dan video capture card yang sesuai dengan interface OHCI.
DV codec ( compressor/decompressor ). Adobe Premiere Pro menggunakan DV codec
sendiri dan mengimpor DV media tanpa proses compresi.
Harddisk dengan data rate minimal 3,6 MBps.
Sebuah project Adobe Premiere Pro yang dibuat menggunakan preset DV pada kotak
dialog New Project. Agar mendapatkan hasil terbaik, pastikan preset atau project sesuai dengan format standar ( NTSC atau PAL ) serta audio rate yang digunakan ketika mengambil gambar adalah 32 kHz atau 48 kHz.
Kapasitas harddisk yang memadai untuk proses capture.
Jika gambar yang di-capture menggunakan format 16:9 dan anamorphic widescreen add on lens, pastikan memilih widescreen ( cinema ) DV preset. Kita perlu pula mengatur nilai pixel aspect ratio untuk masing – masing klip yang telah diimpor. Jika tidak, maka video akan dikenal dengan format 4:3 dan mengakibatkan distorsi
1.
Tahap Cutting Video ( Editing ) dan Mixing
Tahap ini merupakan tahap untuk memasukkan semua source gambar yang telah dicapture ke dalam video track atau pada time line window yang belum tersusun sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah semua video telah disusun menjadi satu rangkaian cerita, kemudian masuk ke dalam proses mixing dimana proses ini adalah memasukkan audio ataupun efek – efek dan transisi.
a.
Proses Editing
Setelah proses capture selesai, maka harus mengimpor semua media yang diperlukan ke dalam Project Window. Secara umum proses mengimpor file ke dalam Projcet Window cukup mudah dilakukan seperti berikut ini : 1.
Untuk mengimpor klip, pilih menu File > Import pada menubar dan pilih file yang
diinginkan. 2.
Untuk mengimpor beberapa klip sekaligus, pilih menu File > Import pada menubar,
tekan dan tahan tombol Ctrl pada keyboard lalu pilih file – file yang diinginkan. 3.
Untuk mengimpor folder klip, pilih menu File > Import pada menubar, pilih folder yang
diinginkan dan pilih tombol import folder. Folder yang diimport akan ditempatkan sebagai bin, sedangkan file – file yang berada di dalamnya akan ikut pula tersimpan dalam bin. 4.
Untuk mengimpor file yang pernah gunakan sebelumnya, klik menu File > Import Recent
File pada menubar dan pilih salah satu submenu yang tersedia. 5.
Klik file atau folder yang diinginkan pada Windows Explorer dan drag ke dalam Project
Window.
Adobe Premiere Pro dapat mengimpor beragam jenis format video yaitu AVI ( tipe 1 dan tipe 2 ), MOV ( menginstall dahulu Apple QuickTime ), MPEG / MPE / MPG, Open DML, WMV. Selain itu Adobe Premiere Pro mendukung juga format sequence yaitu AI, BMP / DIB / RLE, Filmstrip, Animated GIF, PICT / PIC / PCT, TGA / ICB / VST / VDA, TIFF, PSD. Sdobe Premiere Pro dapat mengimpor berbagai macam jenis file audio yaitu AIFF, AVI, MOV, MP3, WAV, WMA. Meskipun pengeditan sequence dapat dilakukan menggunakan monitor window, proses pengeditan lebih mudah dilakukan secara langsung pada timeline window. Kita dapat memilih klip, memindah klip, mengubah nilai in point dan out point, atau membagi klip menjadi dua bagian. Kemudian, dapat mengelompokkan klip dalam satu group, mengunci klip, serta memisahkan bagian audio dan video sebuah klip. Untuk memilih klip ke dalam timeline window, maka yang harus dilakukan adalah :
Untuk memilih klip, klik ikon Sellection tool
pada too olbox dan klikk klip pada tim meline
window.
Untuk memilih bagian audio dan n video, klik ikon i
, tekkan tombol Alt, lalu pilih bagian b
nkan. yang diingin
Gambar 4.1 Memilih Au udio atau Vide eo
erapa klip sekaligus, tekan n dan tahan tombol t Shift, lalu pilih klip p yang Untuk memilih bebe
m n diinginkan menggunakan
atau klik area koson ng dan drag pointer. p
Gambar 4.2 Memilih Be eberapa Klip Sekaligus S
o klip 63 Ban nd mengguna akan aturan atau mengattur kecepatan n klip atau durasi. d Pada video Durasi adalah waktu ya ang diperluka an untuk mem mainkan klip video atau audio a mulai dari d in k awal ) hingga out poin nt ( titik akh hir ). menggu unakan atura an atau men ngatur point ( titik kecepatan klip atau dura asi. Durasi ad dalah waktu yang y diperlukkan untuk mem mainkan klip video a ) hingga a out point ( tiitik akhir ).1 Langkah L – lan ngkah atau audio mulai dari in point ( titik awal a kecepata an klip yaitu memilih m salah h satu klip yan ng diinginkan pada dalam mengatur durasi atau meline kemudiian pilih Clip > Speed / Du uration pada a menubar ata au klik kanan pada jendela Tim klip yang diinginkan d ke emudian pilih h Speed / Duration. D Pilih ikon Link k
agar dapat
mengatur nilai n speed ata au durasi seccara terpisah. Selain itu da apat juga men ngubah nilai speed s
klip secara langsung yaitu dengan memilih ikon Rate Stretch tool
pada toolbox dan
geser hingga akhir bagian klip.
Gambar 4.3 Mengatur Nilai Speed
Video pada timeline harus disesuaikan durasinya terhadap audio atau durasi lagu. Maka harus membagi klip atau biasa disebut dengan Split. Proses Split ini dapat dilakukan dengan menggunakan Razor Tool
Gambar 4.4 Proses Split
Selain melakukan Split juga memotong klip ( Trim ) pada Timeline Window yang dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunkan trim pointer, teknik edit Ripple dan Rolling, teknik Edit Slip dan Slide, dan menggunakan Trim Window.
Gambar 4.5 Proses Trim dengan Ripple Edit Tool.
b.
Proses Mixing
Setelah proses editing atau cutting video maka dilakukan proses mixing yaitu memberikan transisi dan memberikan beberapa efek. Transisi dan efek – efek diberikan supaya dapat memberi kesan menarik pada video klip tersebut namun tetap disesuaikan dengan musik dan jalan cerita lagu atau isi dari lagu. Pada pembuatan video klip audio yang digunakan adalah audio dari track recording yang dilakukan 63 Band di studio. Maka, audio dari video dihapus terlebih dahulu kemudian mengimport lagu ke dalam Project Window. Setelah itu masukkan file audio atau lagu tersebut kedalam Timeline sebagai batasan panjang durasi video klip.
Gambar 4.6 Import Audio ke dalam Timeline
Gambar 4.7 Pemberian Transisi & Efek
Dalam pembuatan Video Klip 63 Band juga menggunakan efek-efek. Salah satu efek yang di gunakan yaitu Blur Sharpen, Stylize, Pixelate, Adjust dan beberapa efek lainnya. Dalam pembuatan animasi teks pada video klip 63 band menggunakan Adobe Photoshop Cs 2 kemudian di import ke Adobe Premiere Pro 2. Adapun langkah-langkahnya yaitu :
Membuka < File > Adobe Photoshop.
Kemudian < New > mengubah nilai Width menjadi 720 & Height menjadi 240.
Merubah Background Countents menjadi Transparent kemudian OK.
Gunakan Horizontal Type Tool kemudian merubah fountnya menjadi Gill Sans MT
dengan sizenya 24.
Membuat teks “ 63 Band Laguku Dulohupa HPMIG ”.
Setelah selesai ketik < File > < Save As > kemudian ketik nama filenya.
Kemudian buka File < Import > pada Adobe Premiere Pro kemudian letakan ke dalam
Timeline.
Gunakan Transition Random Bloks pada awal teks dan akhir teks.
Gambar 4.8 Membuat Animasi Teks Dengan Photoshop
Setelah semua pembuatan efek selesai, kemudian file – file yang diperlukan dan beberapa efek – efeknya digabungkan menjadi satu di dalam Adobe Premiere Pro 2.0. Namun, sebelum proses render kita harus mengkoreksi hasil editing supaya tidak ada kesalahan setelah render selesai.
Gambar 4.9 Menggabungan File
c.
Proses Rendering
Merupakan proses penyatuan dari keseluruhan project setelah mengalami tahap – tahap kerja sebelumnya menjadi satu bagian file. Bentuk file tergantng dari kebutuhan. Namun dalam hal ini, 63 Band menggunakan bentuk file MPEG-2 dan merupakan format yang digunakan untuk
membuat DVD. Untuk membuat file dalam bentuk MPEG-2, maka langkah – langkahnya adalah : 1.
Pilih sequence yang diinginkan pada Timeline Window.
2.
Pilih menu File > Export > Adobe Media Encoder pada menubar.
Gambar 5.0 Memilih Adobe Media Encoder.
3.
Pilih salah satu preset pada bagian Format. Namun, dalam pembuatan video klip ini
menggunakan file MPEG -2.
Gambar 5.1 Export Seting
4. Atur setting yang di perlukan dan klik tombol OK.
Gambar 5.2 Save File
5. Ketikkan nama file yang diinginkan dan klik tombol Save.
Gambar 5.3 Proses Rendering
d.
Proses Mastering
Merupakan proses dimana file yang telah terjadi akan dipindahkan ke dalam materi kaset, VCD, DVD atau materi lainnya. Video klip 63 band ini menggunakan file DVD untuk dikirimkan ke stasiun televisi. Adapun langkah – langkah untuk membuat DVD yaitu : 1.
Buka sequence atau file project yang ingin digunakan.
2.
Pilih menu File > Export > Export to DVD pada menubar.
Gambar 5.4 Export To DVD.
3. Masukkan label DVD dan setting yang diinginkan dan pilih disk pada jendela Burn DVD
Gambar 5.5 Setting DVD 4. Klik tombol Burn.
Gambar 5.6 Proses Mastering
8.
Penutup
Kesimpulan Dari uraian penjelasan keseluruhan materi dalam penulisan skripsi didapat kesimpulan yaitu didalam pembuatan video klip diperlukan tahapan – tahapan untuk terciptanya projek video klip dan tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Terdapat tiga tahapan dalam pembuatan video klip : Pra Produksi, yang meliputi : Pembuatan Treatment Pembuatan Skenario Pembuatan Storyboard Tekhnis Dan Perencanaan Anggaran Biaya Produksi, yang meliputi : Proses Syuting / Pengambilan Gambar Pasca Produksi, yang meliputi :
Capturing Cutting Video ( Editing ) Dan Mixing Rendering Mastering
9. Daftar Pustaka. M. Suyanto, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, Halaman 19 Raymond Mc Leod, 1996. Sistem Informasi Manajmen II. Jakarta: PT. Prenhallindo, Halaman 135 M. Suyanto, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, Halaman 20 Koko A.S, Video Klip Musik, Edisi X: Jakarta: PC PLUS 2006,Halaman 12 Melwin Syafrizal Daulay, 2007. Mengenal hardware-software dan pengelolaan instalasi computer, Andi Offset, halaman 18 Melwin Syafrizal Daulay, 2007. Mengenal hardware-software dan pengelolaan instalasi computer, Andi Offset, halaman 163 M. Suyanto, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, Halaman 219 Jogiyanto HM, 1995, Analisis Dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Andi Offset, Yogyakarta, Halaman 129 Hanif Al Fatta. 2007. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Moderen. Yogyakarta. Halaman 63 www.mti.ugm.ac.id /~gora / BAB-I-AdobePremierePro.pdf DRA. Nurahadin Sari; Dodi Ahmad Fauzi,S.Sos. 2006. Membuat Film Dengan Kamera Video. Jakarta: Restu Agung. Halaman 74 DRA. Nurahadin Sari; Dodi Ahmad Fauzi,S.Sos. 2006. Membuat Film Dengan Kamera Video. Jakarta: Restu Agung. Halaman 76 Art Film Scool Makes Your Creative. PT. Mataram Surya Visi. Yogyakarta. Halaman27 Tutorial 5 Hari Menggunakan Adobe Premiere Pro 1.5, 2006, Andi Offset Dan Wahana Komputer, Halaman 87