Video Clip Berbasis CGI Untuk d’Krato Band Dengan Judul Lagu “Yang Tak Bisa” Sebagai Media Promosi
Naskah Publikasi
Disusun oleh:
Daniel Septian Utomo
08.02.7235
Bagus Pangarso Aji
08.02.7275
Satriyo Nurcahyo
08.02.7276
Suci Novialistyaning Ismail
08.02.7283
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
2
Video Clip Berbasis CGI Untuk d’Krato Band Dengan Judul Lagu “Yang Tak Bisa” Sebagai Media Promosi Video Clip Based CGI For d’Krato Band by Song Tittle “That No Can” For The Media Compaign Daniel Septian Utomo Bagus Pangarso Aji Satriyo Nurcahyo Suci Novialistyaning Ismail Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Along with the development of computers, technology can be applied as a media campaign to publicize the music. Similarly, d'Krato Band music album that has a product. They want to introduce their music in the form of CGI-based video from one of their song "What It Can". Related to this, how to produce a CGIBased music video. Making video clip "Who Can not" by maximizing the editing in After Effects. This video clip was made in order to introduce or promote the band d'Krato. The results so obtained after going through several stages of the process will be realized with the concept of CGI. So this video can enhance the image of the presence and existence d'Krato Band. In addition, the public can see the concept of visual display, so the CGI-based music video could be an interesting package in the music. Keyword: Video clip, CGI, Band, Information.
3
1. PENDAHULUAN membuat video klip dalam kualitas yang baik, mengunakan konsep CGI sehinga video klip tersebut dapat di terima oleh masyarakat. CGI merupakan tehnik penerapan teknologi komputer grafik untuk pembuatan efek kusus (special effect) dalam film. Computer-Generated Imagery (CGI; bahasa Indonesia: “pencitraan yang dihasilkan komputer”) adalah penggunaan grafik komputer (atau lebih tepatnya, grafik komputer 3D) dalam efek spesial. CGI digunakan dalam film, acara televisi dan iklan, dan juga media cetak. 2. DASAR TEORI 2.1 Sejarah dan Pengertian Multimedia 2.1.1 Sejarah Multimedia Istilah multimedia berawal dari theater, bukan computer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu media seringkali disebut perrtunjukan multimedia. Dimana pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987 dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangakat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adapter card bagi PS/2. Sejak permulaan tersebut, hampir setiap pemasok perangakat keras dan lunak melompat ke multimedia. Sehingga pada tahun 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran. 2.1.2 Pengertian Multimedia Multimedia adalah penggunaan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dan animasi engan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. 2.2 Tahapan Produksi Tahap produksi adalah periode selama multimedia diproduksi secara komersial. Pada tahap ini syuting dilakukan, suara direkam, pencahayaan diatur, dan kamera dipilih. 2.2.1 Pra Produksi Tahapan pra produksi adalah tahap di man kita mengerjakan semua pekerjaan dan aktvitas sebelum iklan televisi diproduksi secara nyata. Pemesan iklan televisi dapat menghemat biaya dengan menyusun perencanaan yang baik sebelum memproduksi iklan. Pertama-tama yang harus dipikirkan produser pada tahap praproduksi adalah memelajari naskah, storyboard, dan menganalisa teknik produksi yang akan diterapkan dalam produksi iklan produksi televisi. Teknik produksi tersebut meliputi ‘live action’, animasi, dan efek-efek optis (spesial). 4
2.2.2 Produksi Tahap produksi adalah selama iklan televisi diproduksi secara komersial. Tahap ini meliputi kegiatan syuting, perekaman suara, pengaturan pencahayaan, dan pemilihan kamera. Hari-hari selama syuting berlangsung adalah hari-hari yang panjang dan melelahkan. Jika ingin membuat iklan televisi tentang profil suatu perusahaan berdurasi 30menit, paling tidak memerlukan waktu syuting sekitar 1-4 minggu atau lebih. Jadi, kita memerlukan waktu syuting sekitar 2-7 hari untuk membuat iklan televisi berdurasi 30 detik. 2.2.3 Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah periode semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah multimedia diproduksi secara nyata untuk komrsial. Pasca produksi tersebut meliputi pengeditan, pemberian efek-efek spesial, perekaman efek suara, pencampuran audio dan video, persetujuan pemesan atau agensi, dan penyerahan atau penyiaran (untuk iklan TV). 2.2.4 Media Placement Untuk membantu penempatan penayangan iklan baik di media cetak maupun di media elektronik, melakukan bantuan pada proses drafting, design graphic dan penjadwalan penayangan. 2.3
Sejarah dan Pengertian CGI 2.3.1 Sejarah CGI CGI 2D pertama kali digunakan pada film “Westworld” (1973) karya novelis Michael Crichton dan sekuelnya “Futureworld” (1976) sudah menggunakan CGI 3D untuk membuat tangan dan wajah yang dikerjakan oleh Edwin Catmull, ahli komputer grafik dari New York Institute of Technology (NYIT). Tapi, tidak semua film berhasil memberikan sentuhan animasi yang bagus. 2.3.2 Pengertian CGI Computer-Generated Imagery atau CGI adalah penggunaan grafik komputer (atau lebih tepatnya, grafik komputer 3D) dalam efek spesial. CGI digunakan dalam film, acara televisi, iklan, video klip dan juga media cetak. Permainan video umumnya menggunakan grafik komputer waktu nyata (jarang disebut sebagai CGI), namun juga sering menggunakan “adegan tengah” (cutscene) yang telah dirender dan film-film pembuka yang mirip dengan penggunaan CGI. Ini dinamakan Full Motion Video (FMV).
5
2.4
Standar Video 2.4.1 NTSC (National Television Standards Committee) Dikembangkan pada tahun 1950 yang mendefinisikan standar video yang dibuat sampai 525 gambar garis scan horisontal setiap 1/30 detik. Standar ini digunakan terutama di Amerika Serikat dan Jepang. 2.4.2 PAL (Phase Alternate Line) Merupakan standar yang digunakan di Eropa dan negara lainnya. Menurut Vaughan (1994) ini merupakan metode terintegrasi penambahan warna sinyal televisi hitam putih yang mengandung 625 garis pada sebuah frame rate (25 frame rate per second), masing-masing membutuhkan 1/50 detik untuk mengambar (50Hz). 2.4.3 SECAM (Sequential Colour and Memory sistem) Merupakan standar yang digunakan di Perancis. 2.4.4 HDTV (High Definition TV) Merupakan standar baru dalam teknologi televisi yang menyediakan kualitas gambar layar lebar serupa dengan film 35mm dengan kualitas suara sekualitas compact disc (CD). HDTV menyediakan gambar lebih besar dengan detil lebih besar dan jernih. Dibanding dengan standar televisi lainnya HDTV lebih lebar dan tinggi aspek rasionya, yaitu 16:9 dan resolusi mencapai 1080 garis aktif.
2.5
Software yang Digunakan 2.5.1 Adobe Premiere Pro 2.5.2 Adobe After Effects
2.6
Teknik Pengambilan Gambar 2.6.1 Extreme Close Up (ECU) 2.6.2 Close Up (CU) 2.6.3 Medium Close Up (MCU) 2.6.4 Medium Shot (MS) 2.6.5 Long Shot (LS) 2.6.6 Very Long Shot (VLS) 2.6.7 Two Shot and Group Shot 2.6.8 Point Of View (POV) 2.6.9 Cut and Cut Away (CA) 2.6.10 Interior (INT) dan Exterior (EXT) 2.6.11 Gerakan Kamera
6
3. GAMBARAN UMUM
3.1.1 Sejarah d’Krato Band d’Krato band berdiri pada 22 Februari 2010 di Yogyakarta, dengan formasi 5 orang yaitu Boby pada vocal, Tikko pada guitar lead, Radit pada guitar rhytm, Topan pada bass, dan Aji pada drum. Musik yang diusung adalah pop alternatif. d’Krato band terbentuk karena keinginan mengapresiasikan suatu hobi bermusik para personel, sekaligus ingin memajukan dunia permusikan Indonesia. 3.1.2 Visi, Misi, Profil, Karakter dan Sejarah lagu 1. Visi d’Krato band d’Krato band memiliki talenta dan kualitas dalam persaingan musik nasional dan memiliki warna musik yang khas dalam segi vocal, komposisi lagu, dan karakter sound. 2. Misi d’krato band • Mengembangkan talenta musik yg dimiliki d’krato band. • Memajukan musik Indonesia. • Menjadi band Indonesia yang berkualitas. • Menambah daftar jajaran musik di kancah nasional dengan warna musik yang di bawakan d’Krato sehingga membedakan d’Krato band dengan band lainya. 3. Biografi personel d’Krato
Gambar 3.1 Vocal d’Krato Band Vocal/keyboard : Boby Fatriad ( Boby ) Anak pertama dari 2 bersaudara ini orang yang sangat kreatif, selain kreatif dia orang yang memiliki loyalitas yang besar terhadap sesamanya. Seorang vocalis yang pandai merangkai lagu sekaligus menjadi frontmen d dalam d’Krato band.
7
Gambar 3.2 Guitar 1 Guitar/lead : Tikko Fajar Purtanto ( Tikko ) Tikko merupakan anak pertama dari 3 bersaudara sekaligus orang tertua di dalam d’Krato band. Selain kemampuan gitarnya yang handal, dia juga hebat dalam mengaransemen lagu. Anak yang pendiam dan terkadang suka murung tak jelas.
Gambar 3.3 Guitar 2 Guitar/rhytm : Raditya Wicaksana ( Radit ). Radit atau yang biasa di panggil dono, seorang yang pintar, pekerja keras dan baik hati. Seorang anak laki pertama dari 2 bersaudara ini dan memiliki seorang adik wanita yang sangat disayanginya.
Gambar 3.4 Bass Bass : Taufan Ghifari ( Topan ) Sahabat Radit yang paling setia dan gemar fotografi ini dia adalah orang yang humoris cara bicaranya yang lucu dan suaranya yang cempreng sering kali membuat tertawa orangorang yang di ajak cerita olehnya.
8
Gambar 3.5 Drumer Drum : Aji Setiawan ( Aji ) Tukang pukul yang satu ini bukan tukang pukul biasa, bukan tukang pukul preman atau renternir, tapi dia adalah tukang pukul drum yang handal, selera musiknya yang tinggi dan kemampuanya yang tidak diragukan lagi. Sifatnya yang agak manja karena dia anak terakhir dari 3 bersaudara dan terkadang mudah emosi. 4. Karakter musik Musik yang dibawakan d’Krato band beraliran pop alternative dengan karakter vocal yang serak serta lirik yang betemakan percintaan dan sound yang melodius terkadang berat (distorsi). 5. Sejarah lagu d’Krato sudah menghasilkan 4 lagu beberapa diantaranya adalah lagu Yang tak Bisa, Dan, Maaf, dan Akhir Penantian. Dari 4 lagu tersebut memiliki cerita dan karakter music yang berbeda. Lagu d’Krato memiliki banyak perubahan sebelum mereka yakin untuk masuk ke dapur rekaman, tetapi anak-anak d’Krato tidak pernah putus asa, karena semangat dan kegigihan para personel d’Krato akhirnya mereka menemukan karakter music dan permainan para personelnya, tidak lama setelah 6 bulan mereka bersama dan berkarya akhirnya mereka memutuskan untuk merekam lagu pertama mereka yang berjudul “Yang tak bisa”. 3.1.3 Logo d’Krato Band
Gambar 3.6 Logo d’Krato Band Logo Band adalah tulisan d’Krato yang memiliki background berbentuk pita dan lingkaran bergerigi, yang diartikan juga bahwa personil d’Krato Band akan selalu terikat dan tidak akan terpisahkan. 9
3.1.4 Tujuan Pembuatan Lagu “Yang Tak Bisa” Lagu yang berjudul “Yang Tak Bisa” menceritakan tentang cinta segitiga, pria mencintai seorang wanita yang ternyata sudah memiliki kekasih, karena tak ingin berbagi hati dengan wanita yang sudah memiliki kekasih. Dan akhirnya pria itupun tak bisa menjadi seperti yang diinginkan oleh wanita itu. Lagu “Yang Tak Bisa” adalah lagu yang menceritakan pengalam pribadi dari salah satu personel d’Krato dan curahat hatinya pun dituangkanya dalam bentuk lagu ini. Dan tentunya tak jauh dari visi dan misi d’krato band adalah lagu “Yang Tak Bisa” dapat beredar dan di terima oleh masyarakat Indonesia dan tentunya bisa bersaing dalam Industri musik di Tanah Air. 4. PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Pra Produksi A. Pemahaman syair lagu Syair lagu dari lagu Yang Tak Bisa karya d’Krato Band adalah sebagai berikut: Judul : Yang Tak Bisa Lirik : Boby Musik : d’Krato Band Dalam lagu ini menceritakan tentang cinta segitiga, karena tak ingin berbagi hati dengan wanita yang sudah memiliki kekasih. Dan akhirnya pria itupun tak bisa menjadi seperti yang diinginkan. B. Perancangan Storyboard Proses produksi video klip d’Krato Band ini memerlukan sebuah konsep atau rancangan alur cerita yang sering disebut dengan istilah storyboard. Pada setiap framenya terdapat ruang untuk meletakkan teks, termasuk suara dan sudut pandang kamera. (Terlampir) C. Perekrutan Kru Kru merupakan sekelompok pekerja atau sumber daya yang bertanggung jawab terhadap produksi film atau video. Meskipun dalam pembuatan film atau video kadang membutuhkan jumlah pekerja yang besar tetapi pada dasarnya terdapat dasar-dasar posisi yang akan diraikan nanti pada tahap produksi. Proses perekrutan berdasarkan kebutuhan dan proyek. D. Casting Casting dilakukan untuk memilih artis dalam adegan. Pemilihan artis atau talent dapat bekerja sama dengan agensi-agensi model atau artis, dapat juga dengan melakukan rekruting secara umum. E. Perancangan kostum Perancangan kostum memilih dan merancang pakaian/kostum yang dipakai oleh artis atau talent. Pemilihan desain kostum bertemakan kostum anak muda. F. Location Shoting Lokasi dilaksanakan di dalam studio greenskin lab. multimedia, taman STMIK AMIKOM dan kamar. G. Perancangan Set Perancangan set dilakukan dengan membuat rancangan set arsitektur dan bagan lokasi untuk produksi. Perencanaan set bekerja bersama kru 10
lokasi untuk mengatur tempat pelaksanaan pengambilan gambar dibawah pengawasan perancang produksi. H. Penjadwalan Hari 1 Artis : Model Hari : Sabtu, 17 Desember 2011 Waktu : 09.00 – 14.00 WIB Lokasi : Lab Multimedia AMIKOM Hari 2 Artis : Model Hari : Senin, 16 Januari 2012 Waktu : 13.00 – 18.00 WIB Lokasi : Taman AMIKOM dan Kamar I. Diagram Scene Diagram scene akan membantu dalam merancang sebuah naskah. Dengan membuat diagram scene kita akan dengan mudah mengetahui struktur cerita dari awal sampai mengakhiri cerita dengan jelas dan cepat untuk menyelesaikan produksi sebuah video klip. (Terlampir). J. Breakdown Script
4.2
Pembahasan 4.2.1 Tahap Produksi Tahap produksi merupakan tahapan dimana kegiatan syuting video sedang dilaksanakan. A. Penyutradaraan Penyutradaraan merupakan perancangan adegan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap segala kegiatan produksi yang berhubungan dengan aspek kreatifitas. Segala proses dan hasil dari sebuah karya film atau video adalah tanggung jawab sutradara. Sutradara dibantu oleh asisten sutradara yang bekerja dan berhubungan dengan para pemain. B. Pengoperasian Kamera Pengoperasian kamera sangat ditentukan oleh sinematografer. Sinematografer mengendalikan semua aspek yang berhubungan dengan estetika tampilan gambar video dan menerjemahkan keinginan sutradara dalam sinematografi. Sinematografi berhubungan dengan pengoperasian kamera dan perencanaan lighting. Disini terdapat petugas-petugas yang berhubungan dengan kamera yaitu sinematografer/DoP, camera operator yang bertugas mengoperasikan kamera. C. Lighting/Tata Cahaya Perencanaan lighting juga tidak lepas dari pengawasan dan wewenang sinematografer, bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kelistrikan. Lighting yang digunakan menggunakan jenis lampu tungsteen. Untuk mengukur luminance lighting digunakan lightmeter dengan pilihan incident metering yang mendeteksi kekuatan cahaya yang langsung jatuh mengenai obyek dan digunakan dummy model sebagai pengganti artis/talent sebenarnya untuk panduan pengukuran. Dummy model diambil dengan tinggi mendekati atau sama dengan model atau artis sebenarnya. 11
D.
Sound Recording Proses perekaman suara dilaksanakan jika dibutuhkan pengambilan suara. Posisi petugas pengendali ada pada sound mixer yang mengatur perekaman suara.. Dan terdapat petugas yang memberi tanda pada kamera untuk membuat clap slate. Tetapi dalam kasus ini proses pengambilan video klip tidak dilakukan karena tidak membutuhkan suara. Karena suara sudah ada pada rekaman lagunya. E. Acting Hal yang harus dilakukan seorang aktris/aktor adalah berakting atau melakukan adegan di depan kamera. Dalam melakukan tugasnya artis dipandu dan diarahkan oleh sutradara.
Gambar 4.1 Pengambilan gambar/shooting 4.2.2 Pasca Produksi
Capturing
Edit gambar
4.2.2.1
Capture Video
4.2.2.2
Editing Gambar
A. B.
Rendering
Premiere Pro Adobe After Effect
4.2.2.3
Rendering
4.2.2.4
Burning
12
Burning
4.2.3 Media Placement Media placement atau penempatan media adalah penggunaan berbagai jenis media untuk membangun dan mempromosikan produk atau layanan untuk bisnis. Pertama-tama video akan di serahkan kepada band terkait lalu akan di gunakan sebagai profile band dan akan di sebarluaskan melalui media online Youtube. Di karenakan tema dari lagu yang di angkat adalah percintaan, jadi sasaran yang kita tuju adalah remaja usia 15 tahun keatas. Tabel 4.2 Media Placement VIDEO AUDIO Dimensi = 720x576 Frame
= 25fps
Codec
= MPEG
Codec = Mp3 Sample rate = 48 Khz
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dalam proses pembuatan video klip ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pembuatan video klip diperlukan tahapan – tahapan untuk terciptanya projek video klip yaitu proses Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi dan Media Placement. 2. Pembuatan video klip d’Krato Band ini dirancang dengan konsep CGI, selain itu pembuatan video klip, semua kru dan peralatan dapat digunakan secukupnya saja, sehingga pembuatan video klip ini dapat lebih efektif. 3. Pembuatan video klip dapat membantu dalam promosi d’Krato Band. Karena dengan adanya video klip ini d’Krato mempunyai banyak keuntungan yang didapat, antara lain: a. Promosi lebih efektif dan efisien, dikarenakan ini adalah video klip pertama d’Krato Band. b. Dapat memberikan keuntungan finansial lebih besar pada d’Krato Band.
13
5.2
Saran
1. Selain melakukan editing video atau yang bergerak dalam bidang multimedia, menguasai teknik pengeditan video merupakan tambahan wawasan dan dapat dijadikan peluang bisnis. 2. Banyak berlatih dan mengumpulkan informasi yang benar, akurat, dan lengkap. Informasi bisa didapat di internet, buku, perusahaan tempat pembuatan video, bahkan dapat juga dengan belajar menyimak dari televisi. 3. Jangan takut untuk mencoba, mulailah dari hal-hal yang kecil dahulu, misalnya hanya bisa membuant video klip yang sederhana tanpa mengunakan efek-efek khusus. Hal ini merupakan awal yang cukup baik. 4. Di dalam membuat video klip seharusnya bekerja sama dengan orangorang terdekat yang mempunyai kemampuan masing-masing sesuai bidangnya, ada yang tugasnya sebagai pembuat storyboard, pengambilan gambar, editing dan rendering agar dapat menghasilkan sebuah video klip yang sederhana namun mempunyai daya tarik untuk ditonton.
14
DAFTAR PUSTAKA Sofyan, Amir, F dan Purwanto, Agus., (2008), Digital Multimedia : Animasi, Sound Editing, dan Video Editing, Andi Offset, Yogyakarta. Suyanto, M., (2003), Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Andi Ofset, Yogyakarta. Suyanto, M., (2003), MULTIMEDIA Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Ofset, Yogyakarta. Suyanto, M., (2005), Strategi Perancangan Iklan Televisi, Andi Offset, Yogyakarta. http://irwanugros.wordpress.com/2009/08/11/tugas-akhir-ptk/, diunduh tanggal, 05 Juli 2011, jam 18.24. http://www.videocopilot.com, di akses tanggal, 10 November 2011, jam 09.00.
15