PERANCANGAN VIDEO KLIP BAND MITHOLOGY BORNEO SEBAGAI MEDIA PROMOSI
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Alberikus Supriodo 11.12.6161
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
PERANCANGAN VIDEO KLIP BAND MITHOLOGY BORNEO SEBAGAI MEDIA PROMOSI Alberikus Supriodo1), Melwin Syafrizal2) 1,2)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
[email protected])
Mithology Borneo dengan judul ; “Perancangan Video Klip Band Mithology Borneo Sebagai Media Promosi”. Dengan adanya video klip diarapkan Mithology Borneo sebagai band yang baru terbentuk dan terjun dibelantika musik di Indonesia dapat dikenal masyarakat luas dan dapat disejajarkan dengan bandband papan atas Indonesia lainnya.
Abstract - Video clip is an overview of the meaning of a song by showing a short film or video that accompanies the music. Video clips also be used as a promotional media for music producers to touch sekmen market in introducing the product of a grub or individual music. Mithology Borneo is indie band Jogja carrying deathcore genre. Problems arise when the band wants to improve the image of the band and album promotion. This clip video production process through three stages, pre-production, production and postproduction. Software to create a video clip of this band menggukan Adobe Premier CS5 and Adobe After Effects CS5, making video clips that made achieving the desired results. Making of the video clip is expected to be a promotional tool as well as the increasing popularity and royalties for the band's future Mithology Borneo.
2. Landasan Teori 2.1. Tinjauan Pustaka Rezhawhisnu Arthagraha (STMIK Amikom Yogyakarta) tulisannya yang berjudul Pembuatan Video Klip Nuey Band Teknik Stop Motion Dengan Format High Definition (HD) membahas tentang proses produksi video klip dengan teknik stop motion dan pengaplikasian format high definition dalam pembuatan video klip. [1] Baskoroaji Alfandani (STMIK Amikom Yogyakarta) dalam tulisannya yang berjudul Analisis dan Pembuatan Video Klip Band Indie Laffa Sebagai Media Promosi Menggunakan Teknik Kamera Slider menyebutkan tentang penerapan teknik kamera slider sebagai metode pengambilam gambar untuk sebuah produksi video klip. [2] Achmad Taufiq Distiyan (STMIK Amikom Yogyakarta) pada jurnalnya yang berjudul Pembuatan Videoklip Animasi 2D Untuk Super Magnum Band Dengan Lagu Berjudul "Mengejar Mimpi" Menggunakan Teknik Staging membahas tentang proses produksi video klip berbasis animasi 2D dan menggunakan teknik staging yaitu teknik pengambilan gambar dimana posisi kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan menakutkan, kamera atas membuuat karakter tampak kecil dan bingung sedangkan posisi samping membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik. [3]
Keywords – Multimedia, Video Clips, Promotions 1. Pendahuluan Bidang multimedia khususnya video klip menjadi salah satu contoh media yang berkembang pesat. Munculnya situs jejaring sosial khusus konten video www.youtube.com menjadi salah satu sarana pemasaran, hiburan, dan informasi. Dengan adanya Youtube semakin mempermudah para perusahaan label rekaman dan para produser musik dalam mempromosikan artis artis yang mempunyai bakat ataupun peluang besar untuk meraup keuntungan dari banyaknya audiens pengguna situs tersebut. Mithology Borneo adalah band indie yang lahir di kota Yogyakarta yang beranggotakan anak – anak muda yang berasal dari Kalimantan yang mengusung gendre deathcore. Sebagai band beberapa tahun terbentuk Mithology Borneo saat ini mencoba mendapatkan apresiasi lebih dari kalangan pecinta musik gendre deathcore, tetapi juga para audiens yang baru. Saat ini Mithology Borneo sendiri sedang mempersiapkan album perdana mereka dan berupaya untuk memprosikannya ke khalayak luas. Penulis melihat dan mengamati bahwa band tersebut Penulis mencoba membantu promosi band ini dengan memilih salah satu single yang ada pada album yang bertajuk “Rebellion” berjudul “Bangkit” untuk dijadikan sebuah video klip. Konsep yang diberikan pada video klip tersebut berupa memberikan pesan dan pemaknaan lagu dengan berbasis visual effect. Permasalahan diatas yang membuat penulis berniat melakukan penelitian tentang media promosi untuk band
2.2 Definisi Multimedia Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multi berasal dari bahasa latin yang berarti banyak atau bermacam-macam. Sedangkan media adalah perantara atau suatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu. Secara umum, multimedia berhubungan dengan pengguna lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi. Misalnya, video music adalah bentuk multimedia karena informasi menggunakan audio/suara dan video .dengan rekaman musik yang hanyya menggunakan audio/suara sehingga disebut monomedia. Multimedia berasal dari
1
kata multi dan media dari bahasa latin, yaitu nouns yang berarti banyak atau bermacam-macam.[4]
2.5
Sejarah Video Klip Video klip pertama dibuat sekitar tahun 1894, oleh seorang pria bernama George Thomas, yang membuat sebuah konsep visual dari lagu yang berjudul The Little Lost Child. Thomas menampilkan slideshow dari fotofoto yang ia ambil dengan diiringi musik yang dimainkan oleh musisi. Perkembangan video klip ditandai dengan ditemukannya potongan-potongan film musikal sejak tahun 1940-an hingga tahun 1960-an. Kemudian, di era musik The Beatles mulai mendominasi dunia, video klip semakin berkembang pesat setelah grup musik legendaris tersebut membuat banyak klip untuk keperluan promosi dan film pendek. Akhirnya, sejak saat itu, kehadiran video klip mulai dirasa penting oleh industri musik, sehingga mulai bermunculanlah sutradara-sutradara berbakat yangmampu menghasilkan video klip menarik. [7]
2.3 Unsur-unsur Multimedia Didalam multimedia mengandung beberapa elemenelemen penting yang membentuknya. Elemen-elemen tersebut antara lain; [5] 2.3.1 Teks Suara atau sound dalam multimedia, khususnya dalam bidang bisnis dan game sangatbermanfaat. Komputer multimedia tanpa adanya suara hanya disebut unimedia, bukan multimedia. Beberapa jenis suara atau sound yang kita gunakn dalam proses produksi yakni wavefrom audio, MIDI atau pun MP3. Dalam multimedia, suara mempunyai peran yang cukup penting bila kita tinjau dari visi utama informasi multimedia yaitu memanfaaatkan semua indra manusia baik mata dan telinga.
2.6 Definisi Video Klip Video klip menurut badan jurnal yg di miliki oleh Microsoft, Encarta pada tahun 2007 adalah;
2.3.2 Gambar Alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau publikasi multimedia adalah karena menarik perhatian dan dapat mengurangi bebosanan dibandingkan dengan teks. Gambar dapat meringkas data kompleks dengan cara yang baru dan lebih berguna.
"Song-lenght-film or videotape production that combines the music of a particular musician or musical group with complementary visual images". Dapat diartikan sebagai suatu hasil produksi video dari penggabungan musik dari suatu band atau penyanyi dengan tampilan visual yang komplementer. Video klip ini kemudian disiarkan melalui media televisi, dan bisa juga dijual dalam bentuk VCD ataupun DVD di tokotoko musik.
2.3.3 Suara/Bunyi Komputer multimedia tanpa adanya suara hanya disebut unimedia, bukan multimedia. Beberapa jenis suara atau sound yang kita gunakn dalam proses produksi yakni wavefrom audio, MIDI atau pun MP3. Dalam multimedia, suara mempunyai peran yang cukup penting bila kita tinjau dari visi utama informasi multimedia yaitu memanfaaatkan semua indra manusia baik mata dan telinga
2.7 Tahapan Perancangan Video Klip Tahapan produksi dalam sebuah pembuatan film atau video dibagi menjadi tiga bagian yaitu pra produksi, produksi, pasca produksi. Bagan berikut sebagian dari seluruh proses produksi video. [8]
2.3.4 Video Video adalah sekumpulan gambar yang dirangkai dalam suatu waktu. Gambar – gambar tersebut dinamakan frame. Gambar tersebut dimainkan dalam kecepatan yang sangat tinggi sehingga menciptakan sebuah ilusi gerak. 2.4
Shooting Capturing Planing : Budgeting Script Writing Casting Storyboarding
Konsep Dasar Video
2.4.1 Pengertian Video
Video berasal daari bahasa Latin, yaitu vidi dan visum yang artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan. Agnew dan kellerman mendefinisikan, video digital menunjukan susunan atau urutan gambar– gambar yang menunjuk ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar bergerak. [6]
Editing Compositing Visual Effect Distribution
Gambar 1. Diagram Keseluruhan Proses Perancangan Video
[6
] Ibid. Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
2
2.8 Analisis SWOT SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangantantangan yang dihadapi. [9]
3.2 Solusi-solusi yang Dapat Diterapkan Melihat beberapa masalah yang dihadapi oleh Mithology Borneo terdapat beberapa masukan yang dapat diberikan kepada management dari Mithology Borneo Band, yaitu : 1. Membuat kinetic typhography video atau yang lebih dikenal dengan video lirik dan video klip berstandarisasi. 2. Musik visual berupa video klip berkonsep cinematic video dengan fitur poetic image. 3. Video yang telah dibuat diunggah ke website konten video salah satunya Youtube.com.
2.9 Promosi dan Pemasaran 2.9.1
Promosi Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk memberi dan mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan adanya kenaikan angka penjualan. 2.9.1.1 Definisi Promosi “Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang...” [10]
3.3 Solusi yang Dipilih Setelah melakukan wawancara dan pertimbangan bersama manajemen band Mithology Borneo maka kesepakatan dan solusi yang dipilih dari beberapa masalah yang dihadapi adalah dengan membuat sebuah video klip berstandarisasi dengan mengambil salah satu single dari album debut mereka berjudul „Bangkit‟ sebagai sarana promosi. 3.4 Analisis SWOT - Strength 1. Video kip mempunyai pengaruh di-era teknologi saat ini melalui website konten video, dampak komunikasi visual yang diberikan mampu menarik perhatian audiens. 2. Video klip ini berupa video berstandarisasi yang dapat dilihat/ditonton oleh semua umur serta dapat menarik perhatian penonton (masyarakat). 3. Bertujuan sebagai sarana promosi album dan band ini ke kalayak luas sehingga bisa mendapatkan apresiasi lebih dari para audiens. meningkatnya pengguna website konten video oleh para perusahaan rekaman ternama untuk memperkenalkan musisi yang mereka labeli sehingga sangat efektif jika menggunakan website konten video.
2.9.2
Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen. 2.9.2.1 Definisi Pemasaran
“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain”. [11]
- Weakness 1. Sulitnya mencari viewer saat video telah terunggah ke website. 2. Kuantitas audies tidak bisa diperhitungkan.
3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis Masalah Dalam membangun sebuah sistem dibutuhkan analisis yang bertujuan mengidentifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Dalam perancangan video klip Mithology Borneo berjudul „Bangkit‟ ini ditemukan beberapa masalah yang dihadapi, masalah – masalah tersebut antara lain ; 1. Konten seperti apa yang baik digunakan untuk sebuah media promosi ? 2. Bagaimana membuat sarana promosi debut album Mithology Borneo ? 3. Bagaimana cara yang dapat dilakukan Mithology Borneo untuk meningkatkan popularitas dari audiens baru terutama pencinta gendre musik deathcore ?
- Opportunities 1. Pengguna website konten video salah satunya youtube.com mencapai sekitar 4.560.000 orang perhari. 2. Mudah disebarnya link video ke media social yang lainnya. - Treatness 1. Kemungkinan pemblokiran konten video. 2. Perusahaan rekaman band ini belum secara resmi terdaftar di Youtube. 3. Banyaknya muncul band – band baru dan lagu berjudul sama dalam website menurunkan rating teratas dalam sebuah pencarian berdasarkan kategori.
3
- Strategi SO Video klip mempunyai pengaruh besar memperkenalkan seseorang atau band di-era sekarang melalui website khusus konten video yang pengugunanya mencapai kurang lebih 4 juta orang per hari. - Strategi WO Sulitnya mencari viewer saat video terunggah tetapi memiliki peluang mudah disebarnya link video ke sosial media lainnya. - Strategi ST Kemungkinaan pemblokiran konten video karena band Mithology Borneo tidak dipegang oleh label rekaman yang terdaftar tetapi konten video dapat dinikmati/ditonton oleh semua umur. - Strategi WT Kuantitas audiens tidak bisa diperhitungkan dan banyaknya muncul band-band baru dan lagu yang berjudul sama sehingga memungkinkan turunnya rating teratas dalam pencarian kategori berdasarkan judul lagu.
3.5.4 Kelayakan Ekonomi Penulis mengajukan rancangan biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan video klip melalui persetujuan pihak manajement Mithology Borneo. Rincian pembuatan video klip bisa dilihat pada tabel 3.5. 3.6
Storyboard
3.5
Analisis Kelayakan Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari permasalahan yang ditemukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan sistem adalah untuk menguji apakah sistem yang akan diterapkan layak dipakai atau tidak. Adapun biaya dan manfaat ini menyangkut faktor antara lain teknologi, hukum, operasional dan ekonomi. 3.5.1 Kelayakan Teknis / Teknologi Kesadaran sarana teknologi merupakan bagian yang sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran dalam memberikan informasi pada band Mithology Borneo. Saat ini perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan video klip sudah dimiliki oleh masingmasing personil band beserta manajemennya dan video klip ini dapat diakses oleh semua pengguna jaringan internet melalui website konten video salah satunya Youtube.com. 3.5.2 Kelayakan Operasional Penilaian terhadap operasional dilakukan untuk mengatur apakah video klip yang dirancang diterapkan pada media yang digunakan dapat berjalan sesuai target. Hal ini menyangkut kemampuan seseorang dalam mengakses website berbasis konten video dan menguploadnya agar dapat tayang diwebsite tersebut. Dengan ditayangkan video klip ini maka penyampaian informasi dan tujuannya kepada audiens bisa tercapai dengan mudah dan tepat. 3.5.3 Kelayakan Hukum Ditinjau dari hukum yang berlaku di Indonesia, perancangan video klip ini tidak memiliki cacat hukum karena tidak memuat larangan-larangan yang terdapat di undang-undang. Contohnya video klip ini tidak mengandung unsur SARA, pornografi atau kekerasan. Sehingga video klip ini aman/layak untuk dilihat oleh semua umur.
Gambar 2. Storyboard 4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1 Produksi Produksi adalah kelanjutan dari proses pra produksi yang telah dibuat sebelumnya. Proses Produksi adalah segala proses merekam objek secara langsung untuk menghasilkan suatu klip yang nantinya akan digunakan sebagai sebagai footage (bahan klip). Dalam proses produksi video klip band Mithology Borneo ini ada 2 tahapan yang dilakukan yaitu pengaturan kamera dan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan gambar. 4.2 Pasca Produksi Tahapan pasca produksi merupakan kegiatan setelah proses produksi meliputi Capturing, Editing, Rendering, Mastering dan hasil akhir yang menjadi tampilan utuh.
4
penulis mengkolaborasikan beberapa teknik visual effect yaitu berupa objek visual dan optical flare.
4.2.1 Composition Pada proses editing video klip Mtihology Borneo berjudul Bangkit ini dilakukan sedikit berbeda dari biasanya, Proses komposisi dilakukan terlebih dahulu bertujuan agar proses editing lebih mudah, tidak diperlukan pemotongan ulang file video pada program editing Adobe After Effect. Tujuan tersebut dilakukan penulis agar scene sesuai dengan audio dari lagu berjudul Bangkit tersebut. Dan nantinya dari seluruh file video hasil capturing disatukan dengan program Adobe Premier Pro, dilink ke program Adobe After Effect menjadi sebuah komposisi baru secara otomatis memiliki durasi dan scene yang sesuai dengan susunan file composition yang ada pada program Adobe Premier Pro. Tidak diperlukan proses trim time pada star point dan end point saat proses editing nantinya.
Gambar 4. Import File Objek Visual 4.2.2 Editing Tahapan editing video klip Mithology Borneo memiliki beberapa tahapan, yaitu tahapan editing grafis, komposisi video, visual effect, penggabungan video, dan rendering. 4.2.2.1 Editing Grafis Dalam pembuatan video klip ini diawali dengan tesk present, yang pertama yaitu ALBR Pictures dan Tariu Rock Denim. ALBR Pictures adalah sebuah brand yang dimiliki penulis agar nantinya bisa dikenal lewat video klip ini dan menjadi fortofolio. TARIU ROCK DENIM merupakan sebuah produk brand pakaian yang secara khusus mensponsori penggarapan video klip ini, atas rasa terima kasih itu penulis dan band Mithology Borneo mencantumkan nama brand dalam scene present diawal video.
Gambar 5. Memposisikan Track Point 1 dan 2
Gambar 6. Tracking Process Gambar 3. Tampilan Editing Motion Grafish 4.2.2.2 Visual Effect
Visual effect adalah proses manipulasi tertentu diluar adegan pengambilan gambar untuk menciptakan perpaduan gambar hasil shooting asli dengan objek rekayasa komputer, serta objek lainnya untuk menciptakan adegan yang realistis sesuai dengan tuntutan skenario. Dalam pembuatan video klip Mithology Borneo berjudul bangkit ini,
Gambar 7. Hasil Parenting dan Mode Screen Objek kedalam Editing Video
5
4.2.5 Rendering Rendering merupakan proses keseluruhan dari keseluruhan proses editing ataupun penganimasian. Pada pembuatan video klip ini penulis menggunakan software khusus rendering file adobe yaitu Adobe Media Encore, proses rendering tidak menggunakan fitur rendering pada aplikasi Adobe Premier Pro. Adobe Media Encore memberikan ruang untuk mengatur video sesuai dengan yang kita inginkan baik itu resolusi, frame rate, aspec ratiot, standar TV, profile ataupun level. Sebelum melakukan proses rendering pastikan semua pengaturan sudah sesuai dengan yang dinginkan.
Daftar Pustaka [1]
[2]
[3]
4.2.6 Mastering Sebuah semua proses dilalui adalah membuat master video. Untuk master video klip Mithology Borneo berjudul “Bangkit”, penulis menggunakan 2 media penyimpanan yaitu hardisk ekternal manajemen Mithology Borneo dan CD, Compact Disk (CD) bertujuan sebagai mastering fisik. Transfer file komputer ke Media CD.
[4] [5]
[6] [7]
5. Kesimpulan
[8]
Proses pengembangan yang dilakukan penulis dalam perancangan video klip musik band Mithology Borneo berjudul “Bangkit” ini adalah dengan melakukan proses composition terlebih dahulu, karena secara umum proses composition dilakukan setelah semua scene dalam video klip diedit dan color grading yang diberikan memanfaatkan preset original didalam software editing Adobe Affter Effect, selain itu untuk sisi konsep video penulis memberikan konten visual effect di dalamnya, efek-efek yang divualisasikan berupa objek api, ledakan, optical flare, sesuai dengan ide cerita yang dibuat
[9]
[10] [11]
Melalui video tersebut terbukti meningkatkan feedback yang baik untuk Mithology Borneo, peningkatan tersebut berupa subscriber dari chanel youtube mereka meningkat dan beberapa tanggapan menantikan album fisik mereka dirilis kepasaran. Hal tersebut terjadi karena dengan video klip tersebut Mithology Borneo mendapatkan media promosi yang lebih efisien untuk penyebaran debut album mereka sebagai band indie. Dengan video klip tersebut Mithology Borneo menjadi lebih dikenal dikalangan luas tidak sebatas penikmat musik genre deathcore tetapi juga para audes baru berkat adanya konten eksklusif berupa video klip yang ditayangkan ke website konten video yaitu Youtube.com dan dengan mudah disebar kesosial media yang lainnya. Video klip tersebut juga menunjukan keseriusan Mithology Borneo dalam berkarya dibidang lain, dalam hal itu mereka tidak hanya berfokus dalam dunia musik tetapi juga bidang multimedia yang lainnya sebagai sarana membanggun popularitas dijaman era teknologi sekarang ini.
Arthagraha, R. 2014. Pembuatan Video Klip Nuey Band Teknik Stop Motion Dengan Format High Definition (HD). Skripsi STMIK AMIKOM. Yogyakarta. Alfandani, B. 2014. Analisis dan Pembuatan Video Klip Band Indie Laffa Sebagai Media Promosi Menggunakan Teknik Kamera Slider. Skripsi STMIK AMIKOM. Yogyakarta. Distiyan, Achmad Taufik. 2014. Pembuatan Videoklip Animasi 2D Untuk Super Magnum Band Dengan Lagu Berjudul "Mengejar Mimpi" Menggunakan Teknik Staging. Skripsi STMIK AMIKOM. Yogyakarta. Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung. Alfabeta. Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta. Penerbit Andi Offset, hal. 21. Ibid. Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung. Alfabeta. Achmad, H. 2012. My Life as Video Music Director. Yogyakarta. Bentang Pustaka. Iwan Binato. 2010. Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta. Penerbit ANDI. Hal. 263. Jogiyanto, 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta, Penerbit Andi Offset. Sistaningrum, Edyningtyas (2002). Manajemen Penjualan Produk. Yogyakarta; Kanisius. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian. Edisi VI. Jilid I. Penerjemah; Jaka Wasana. Jakarta; Erlangga
Biodata Penulis Alberikus Supriodo, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Saat ini bekerja sebagai Freelance Graphic Designer. Melwin Syafrizal, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2004. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
6