PEMBUATAN VIDEO PADA FILM INDIE “JANGAN TAKUT BERBEDA”
Naskah Publikasi
diajukan oleh :
Arti Dwi Saputri 08.02.7245
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
2
VIDEO PRODUCTION ON INDIE FILMS “DON’T BE AFRAID TO BE DIFFERENT” PEMBUATAN VIDEO PADA FILM INDIE “JANGAN TAKUT BERBEDA” Arti Dwi Saputri Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTARCT
Computers are not only used as a tool to enjoy the moving images (Audio, Video Player) but also as a means of helping the media to do edting film or video. Currently, the entertainment facilities that have been combined with technology has flooded people's lives. From radio, television, cinema, internet, mobile phones, etc. are now able to access the world of entertainment without ever leaving home. Multimedia is one way to facilitate the delivery of information in the form of audio video. With the multimedia humans can interact with computers through media images, text, audio, animation and video. Editing video is a core part of video editing. Which leads in the editing process, consisting of: how to import the media into the Project Window, split clips, edit clips, move the video clip, cut the clips, and create a title. The resulting video quality depending on the level of expertise and creativity in the process. The process of editing is needed because not all the clips that are incompatible with other clips in a storyline. Keywords: technology, video, audio, indie films, multimedia, editing
3
1
PENDAHULUAN Komputer tidak hanya dimanfaatkan sebagai alat untuk menikmati gambar bergerak
(Audio, Video Player) tetapi juga sebagai sarana media bantu untuk melakukan edting film atau video. Saat ini, sarana hiburan yang sudah dipadukan dengan teknologi telah membanjiri kehidupan manusia. Dari radio, televisi, bioskop, internet, mobile phone, dan lain sebagainya yang kini mampu mengakses dunia hiburan tanpa perlu meninggalkan rumah. Multimedia merupakan salah satu cara yang tepat untuk mempermudah penyampaian informasi dalam bentuk audio video. Dengan adanya multimedia manusia bisa berinteraksi dengan komputer melalui media gambar, teks, audio, animasi dan video.
2 2.1
DASAR TEORI Film Sebagai Alat Komunikasi Seni film sangat mengandalkan teknologi, baik sebagai bahan baku produksi
maupun dalam hal ekshibisi ke hadapan penontonnya. Film merupakan penjelmaan keterpaduan antara bebagai unsur, sastra, teater, seni rupa, teknologi, dan sarana publikasi. 2.2
Teknik Videografi Setiap elemen dalam pembuatan film mempunyai dua unsur yang harus dipahami
yaitu unsur teknis dan estetis. 2.3
Sejarah Editing Pada saat Lumierre mulai membuat film, editing belum bisa menjadi bagian dari
proses pembuatan film, karena pada saat itu film-film Lumierre hanya terdiri dari sebuah shot (Single Shot) dengan panjang durasi yang sama dengan kejadian sesungguhnya (real time). Melies melakukan editing untuk menyambung tiap-tiap adegan yang hanya terdiri dari satu shot untuk tiap adegannya (sequence shot). Dari sini dapat disimpulkan bahwa editing terjadi apabila terdapat proses pemotongan dari banyak shot.
4
2.4
Teknik Editing Ada 4 teknik editing yang biasa dipergunakan dalam sebuah siaran langsung : 2.4.1 Live on tape Acara yang diproduksi direkam terus-menerus seperti halnya acara yang diproduksi langsung disiarkan, sedangkan pelaksanaan editingnya dilaksanakan saat itu juga dengan mempergunakan dan hasilnya langsung sebagai bahan acara yang siap disiarkan. 2.4.2 Retakes Retakes dapat diartikan sebagai mengulang pengambilan gambar yang telah dilakukan, tetapi dapat pula terjadi bukan hanya karena kesalahan dalam pengambilan gambar saja, dapat pula terjadi karena keasalahan-kesalahan lainnya, misalnya keterlambatan masuknya telop, ilustrasi / tune atau masalah-masalah lainnya. Karena itu di dalam teknik editing yang menggunakan retake, berarti bahwa akan dilakukan koreksi dari gambar-gambar yang dinilai salah untuk diganti dengan gambar yang benar dan baik. Dengan demikian melalui cara ini akan dapat meningkatkan mutu teknik maupun artistiknya. 2.4.3 Rekaman Bagian demi Bagian Acara ini direkam sequence per sequence sesuai dengan beak down scrip yang telah dibuat dan dalam pelaksanaan rekaman juga digunakan retake, tetapi dapat pula pengambilan gambar dapat dilakukan dengan berbagai macam angle, kemudian pada saat editing dipilih gambar yang dinilai baik. Dengan kondisi gambar yang tidak berurutan, pada saat editing tentu saja didasarkan atas kamera scrip yang telah disusunnya, sedangkan grafik, efek suara maupun gambar dapat disusulkan kemudian. 2.4.4 Single Source Recording Yang dimaksud single source recording adalah gambar yang dihasilkan dari beberapa kamera, dimana setiap kamera merekam sendiri-sendiri dari acaranya, dari hasil rekaman gambar ini, penyelesaian dihasilkan saat post production (video tape editing)
2.5
Jenis Editing Ada beberapa jenis editing menurut Darwanto (1994 : 131) dalam bukunya
“Produksi Acara Televisi”, yaitu: 2.5.1 Countinuity Editing Pada countinuity editing ini dimaksudkan sebagai alat untuk menghubungkan beberapa titik dari objek yang sedang melakukan aktivitas, baik berupa dialog maupun berupa pergerakan.
5
2.5.2 Relational Editing Editing
ini
dilakukan dengan cara
intercutting.
Meskipun shot
yang
dipergunakan tidak mempunyai hubungan dengan yang lainnya. 2.5.3 Dynamic Editing Pada dynamic editing dilakukan dengan penggabungan shot-shot yang secara rasional tidak saling berhubungan namun bisa memberikan dampak yang bisa ditafsirkan adanya suatu hubungan. 2.6
Prinsip Editing a. Hilangkan bidikan-bidikan yang terlampau pendek disebabkan sesuatu kesulitan atau hal-hal lain pada saat pengambilan gambar. b. Hilangkan hasil pengambilan panning yang kurang tetap serta pencahayaan yang terlalu terang atau gelap. c. Bidikan yang terlampau panjang harus dibuang sebagian karena ini dapat membuat penonton jenuh. d. Hindari gambar-gambar yang kurang tajam (out of focus) jika hal ini tidak disengaja. e. Hilangkan hal-hal yang dirasakan mengganggu kelancaran isi cerita.
3.
GAMBARAN UMUM Sebuah cerita yang menarik tidak dapat di buat begitu saja dari awal sampai akhir.
Kebanyakan pengarang mendapatkan ide sepotong demi sepotong yang kemudian dirangkum menjadi sebuah kisah berkesinambungan dan saling terkait. 3.1
Sinopsis Sinopsis merupakan ringkasan cerita secara garis besarnya, dapat berisikan
tentang tokoh utama, perwatakan, dan masalah yang dihadapi, serta upaya yang dilakukan tokoh utama dalam mengatasi masalah tersebut. Pembuatan sinopsis, dimaksudkan untuk menjaga dan mempertahankan sebuah alur cerita untuk tetap berada pada jalurnya, tidak keluar dari alur cerita yang diingkan pengarang.
6
Sinopsis film “Jangan Takut Berbeda” Berawal dari Galang (22 tahun) yang melihat sebuah poster event perlombaan film indie.Maka yang ada dipikirannya saat itu, dia ingin mengikuti event tersebut. Galang pun sangat bersemangat dan tanpa pikir panjang lagi dia segera menghubungi temantemannya untuk berkumpul di rumahnya. Setelah mereka semua berkumpul dirumah Galang yaitu Chaca (20tahun), dan Doni (21 tahun), Galang pun segera menjelaskan keinginannya. Dia berharap temantemannya dapat membantu pembuatan film yang ingin diikut sertakan dalam perlombaan. Ketika semuanya mulai mengeluarkan pendapat dan pendapat mereka masih saling diperdebatkan akhirnya semuanya jadi saling menyalahkan satu sama lain, bukan hasil bermanfaat yang didapat melainkan satu per satu dari mereka mulai pergi meninggalkan Galang seorang diri. Akankah Galang terus maju mewujudkan keinginannya, memilih jalan lain atau justru akan mundur? 3.2
Skenario Penulisan skenario dikerjakan oleh seorang scriptwriteratau biasa disebut penulis
cerita, ditulis dengan gaya penulisan yang berbeda dengan naskah. Skenario berguna untuk memastikan pengambilan adegan, aksi tokoh, dialog antar tokoh-tokoh, hingga suara-suara yang diinginkan dalam film, baik suara berupa efek, maupun berupa musik illustrasi. 3.3
Diagram Scene Diagram scene akan membantu dalam merancang sebuah naskah. Dengan
membuat diagram scene kita akan dengan mudah mengetahui struktur cerita dari awal sampai mengakhiri cerita dengan jelas dan cepat untuk menyelesaikan produksi sebuah film. 3.4
Storyboard Storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan
bahasa tulisan di ke dalam bahasa visual. Berikut ini adalah contoh storyboard Film Indie “Jangan Takut Berbeda”
7
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Proses Produksi
Keterangan
:
Gambar diatas diambil pada saat break atau waktu istirahat shooting. Tempat atau setting berada di pinggir jalan untuk mengambil gambar video Galang (tokoh utama) berjalan menuju ke rumah. 4.2
Pasca Produksi
Gambar 4.2 Pemindahan Data Dari Kartu Memori Ke Laptop Keterangan
:
Gambar diatas menunjukan hasil pemindahan folder. Ada pun file name dan format yang ada di jelaskan dalam tabel berikut 4.3 Meng-import File
Import semua file video yang sudah dipersiapkan di folder take fix dengan cara File > Computer > Local Disk (E:) > tugas akhir fix > take fix > Open.
8
Gambar 4.15 Meng-import file
Video yang masuk ke channel akan di gambarkan sebagai sebuah persegi panjang.
Drag semua file yang di import-kan tadi ke Timeline.
Gambar 4.16 Drag semua file video ke timeline
9
4.4 Memotong Video Untuk memotong video sangatlah mudah. Di bagian Tool Box, cari Razol Tool.
Geser bagian video 2.AVI yang terpotong atau hapus dengan menekan tombol Delete pada keyboard. Setelah diberi razor tools video akan menjadi 2 dan terpisah oleh garis.
Gambar 4.17 Hasil dari Razor Tool
Tekan Play untuk melihat hasilnya.
4.5 Membuat Efek Transisi Sewaktu video ini dijalankan akan terlihat bahwa perpindahan dari video satu ke video lain tampak sangat monoton. Untuk hal ini bisa menggunakan efek transisi. Cari jendela Effect kemudian cari Video Transistion, klik segitiga kecil di sebelah kiri folder Dissolve.
Gambar 4.18 Jendela Transisi Keterangan : Dalam Pengeditan film Jangan Takut Berbeda, menggunakan 3 video transtition, yaitu : Additive Dissolve, Cross Dissolve dan Dip To Black.
10
4.6 Mengatur Speed / Kecepatan Untuk mengatur kecepatan gambar, kita dapat mengaturnya pada Speed/Duration. Untuk Membuat kejadian pada gambar menjadi terbalik beri tanda
.
Pilih menu Clip > Speed/Duration
Gambar 4.23 Mengatur Speed/Duration Keterangan : Speed/Duration yang dipergunakan dalam pengeditan film Jangan Takut Berbeda ada 2, yaitu reverse dan non reverse : Tabel 4.7 Tabel Speed/Duration (Reverse) Effect
Timeline
Keterangan
1
Nama File 2
Speed/Duration
00:00:29:06
Reverse 70
2
1
Speed/Duration
00:00:42:06
Reverse 60
3
3
Speed/Duration
00:00:54:06
Reverse 80
No
11
Tabel 4.8 Tabel Speed/Duration ( Non-Reverse) No 1 2 3 4
Effect
Timeline
Speed/Duration
00:16:08:12
Speed/Duration
00:16:36:02
Speed/Duration
00:17:08:14
Speed/Duration
00:17:45:23
Nama File 1 2 3 64
Atur kecepatan pada kolom Speed.
Play untuk melihat hasil.
Keterangan Non-Reverse 30 Non-Reverse 40 Non-Reverse 50 Non-Reverse 20
4.7 Memberi Lagu Pada Video Sebelum kita memasukkan lagu, jangan lupa kita harus memilih serta mengimportkan lagu yang akan dipakai.
Meng-Import lagu Klik import > Computer > D:\music\INDOHITS\Bondan & Fade 2 Black > Bondan
Prakoso – For All (2010) > Pilih lagu dengan nama file 10. Bondan Prakoso & Fade 2 Black – Kita Selamanya.mp3
Gambar 4.24 Meng-import lagu
12
Setelah di import, drag lagu kita selamanya.mp3 ke dalam time line pada audio 5.
Gambar 4.25 Men-drag lagu pada audio Keterangan : Dalam audio pada timeline pengeditan ini terdapat 5 audio, tetapi yang di pakai dalam proses pengeditan ini hanya audio 4 dan audio 5. Audio 4
: Merupakan hasil suara dari rekaman kamera video.
Audio 5
: Berisi tentang lagu (kita selamanya) yang di import untuk menjadi theme song dalam film ini.
Constant Gain
: Untuk memberikan effect suara yang secara perlahan muncul atau terdengar.
Constant Power
: Untuk memberikan effect suara yang secara perlahan menghilang.
Tabel 4.9 Tabel effect audio Constant Gain dan Power Gain No
Nama Audio
1 2 3 4
Lagu Bondan & fade 2 black – kita selamanya
5
Effect Audio
Timeline
Constant Gain
00:01:13:16
Constant Gain
00:15:27:19
Power Gain
00:15:44:20
Constant Grain
00:16:07:10
Power Gain
00:19:05:02
Memotong lagu sama seperti kita memotong video.
Untuk menghapus suara pada audio 4, kita dapat klik audio 4, lalu klik kanan pilih Unlink, klik Audio dengan nama file 58.AVI [A] dan DSC_)799.AVI [A] > Delete.
13
Gambar 4.26 Menghapus audio yang telah di unlink 4.8 Membuat Tittle Roll
File>New>Tittle, atau cari pada Jendela Project New Item>Tittle Beri nama Title 01 klik OK.
Gambar 4.27 Mencari dan membuka Tittle
Gambar 4.28 Memberi nama tittle
Klik ikon Roll di sebelah kiri atas. Akan muncul jendela Roll Options. Dibagian Tittle Type, pilih Roll. Di bagian Timing, centang pada checkbox Start Off Screen dan End Off Screen. Klik OK. Dengan cara ini animasi tulisan akan muncul, diawali dari layar dan nantinya akan berakhir di luar layar lagi.
14
Gambar 4.29 Membuat tittle Roll Ketikkan tulisan “SELESAI” secara memanjang, masih dalam saru group teks.
File> Save > Close dan cari file title 03 di Jendela Project.
Atur posisinya di monitor.
Drag tittle 03 di channel Video 2.
Gambar 4.30 Men-drag title di channel Video 2 Keterangan : Video 2
: Berisi tentang semua title yang telah dibuat
Video 1
: Berisi tentang video hasil rekaman kamera.
Gambar 4.31 Memutar hasil title 03
15
5. Kesimpulan
1. Mengedit video adalah bagian inti video editing. Yang mengarah dalam proses editing, terdiri dari : cara mengimport media ke Project Window, membagi klip, mengedit klip, memindah klip, memotong klip, dan membuat title. 2. Kualitas video yang dihasilkan tergantung pada tingkat keahlian dan kreatifitas dalam proses. Proses pengeditan sangat diperlukan sebab tidak semua klip yang ada tidak sesuai dengan klip lain dalam sebuah alur cerita. 3. Langkah- langkah pembuatan film ini dirancang dengan konsep yang sederhana, yakni hanya membutuhkan keahlian mengambil gambar, menguasai software pendukung dalam memperlancar proses proyek pembuatan film. 4. Semakin banyak melakukan latihan-latihan dalam pengeditan video maka lama kelamaan akan menjadi terbiasa dan akan muncul ide-ide cemerlamg dalam melakukan pengeditan video. 5.1 SARAN 1. Bagi rekan-rekan yang melakukan editing video atau yang bergerak dalam bidang multimedia, menguasai teknik pengeditan video merupakan tambahan wawasan dan dapat dijadikan peluang bisnis 2. Banyak berlatih dan mengumpulkan informasi yang benar, akurat, dan lengkap. Informasi bisa didapat di internet, buku, perusahaan tempat pembuatan film/video, bahkan dapat juga dengan belajar menyimak dari televisi. 3. Jangan takut untuk mencoba , mulailah dari hal-hal yang kecil dahulu, misalnya rekan – rekan hanya bisa membuant film pendek yang sederhana dalam satu adegan. Hal ini merupakan awal yang cukup baik. 4. Di dalam membuat film seharusnya bekerja sama dengan orang – orang terdekat yang mempunyai kemampuan masing-masing sesuai bidangnya, ada yang tugasnya sebagai penulis naskah cerita, pembuatan storyboard, penulisan script, editing dan rendering agar dapat menghasilkan sebuah film yang sederhana namun mempunyai daya tarik dan untuk ditonton.
16
Daftar Pustaka Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indie Itu Gampang. Katarsis. Bandung. Hendratman, Hendi, 2009. The Magic Of Adobe Premiere Pro. Informatika Bandung, Bandung. Madiun, Madcoms. 2009. Panduan Lengkap Editing Video dengan Adobe Premiere Pro CS4. Andi Ofset. Yogyakarta. Subroto, Darwanto Sastro. 1994. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta : Duta Wacana University Press. Suyanto, M, 2003. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Andi Ofset. Yogyakarta.
17