PEMBUATAN MUSIK ORKESTRA DIGITAL MENGGUNAKAN SOFTWARE EDIROL ORCHESTRAL
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Agustinus Hengki 10.12.4507
Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
2
COMPOSING DIGITAL ORCHESTRA MUSIC WITH EDIROL ORCHESTRAL PEMBUATAN MUSIK ORKESTRA DIGITAL MENGGUNAKAN SOFTWARE EDIROL ORCHESTRAL Agustinus Hengki Pandan P Purwacandra Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Technology develops rapidly. Almost in all aspects of life in this world are utilizing the advancement in technology to support these aspects. Technology has made all things manually becomingcomputerized. Music can not be separated in human life. Each person must at least have heard the music. One form is a musical presentation of orchestral music. Orchestral music is quite complex, as it involves quite a lot of instruments tool. The function of orchestral music are as a soundtrack for example movies and games. The other function is luxing game and movies. In this thesis, the author uses the Edirol Orchestral as a plugin application and Fruity Loop Studio 10 as a sequencer or host in the making. Making it through the 3 stages of music. The first stage is the stage of planning, design and music composition tools instrument that will be used. The second stage of manufacture, implementing notation instrument music composition. And the last stage is the evaluation, the process of mixing and mastering in music. The author hopes that this thesis can be used as reference material in the manufacture of orchestral music.
Keywords : Music, Orchestra, Edirol, Fruity Loop Studio 10
3
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi komputer yang sangat cepat memberi dampak positif dalam segala bidang termasuk dalam bidang musik.membuka peluang bagi musisi dan teknisi suara untuk ikut andil didalam dunia rekaman musik. Dan dari peluang itulah yang bisa dimanfaatkan para musisi dengan membuat instrumen musik dengan mengandalkan sebuah komputer serta kemampuan dan pengalaman para musisi akan berpotensi dalam membuat sebuah instrumen musik yang berkualitas1. Musik orkestra merupakan salah satu bentuk penyajian musik yang sangat kompleks, karena dilihat dari segi komposisi musiknya serta dari banyaknya instrumen yang digunakan dalam memainkan musik orkestra ini. Dengan pemanfaatan virtual instrument, kita dapat menekan biaya dalam proses pembuatan musik, serta kemampuan komputer yang mampu mengolah berbagai jenis instrumen yang telah disediakan didalam aplikasi. Bayangkan saja jika membuat sebuah instrumen musik dengan musik yang memerlukan banyak alat instrumen, contohnya seperti musik orkestra. Bila menggunakan alat instrumen asli seperti gitar, bass, drum, piano, biola, dan banyaknya orang dengan kemampuan yang berbeda–beda yang harus terlibat serta ruangan yang sangat besar agar proses dalam pembuatan instrumen musik terlaksana, tentunya akan membutuhkan biaya yang sangat mahal. Dan dengan adanya teknologi virtual instrument ini, dapat menggantikan alat instrumen musik aslinya. Sehingga dapat membuat sebuah musik menggunakan aplikasi pada sebuah komputer terlebih lagi dalam pembuatan instrumen musik2. Dalam hal pengerjaan pembuatan musik orkestra digital ini cukup 1 orang operator saja yang bekerja. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi para musisi jika dimanfaatkan secara maksimal. Musik–musik orkestra saat ini juga banyak dipakai sebagai latar musik atau backsound di dalam sebuah film ataupun game. Dari hal tersebut jika ditinjau dari segi industri perfilman untuk para editor musik latar atau backsound yang sangat memerlukan jenis musik seperti ini. 2. Dasar Teori 2.1 Musik Musik adalah seni yang paling abstrak sekaligus juga merupakan realitas fisika bunyi yang memiliki banyak keunggulan untuk membantu pendidikan watak halus seseorang. Musik telah banyak dikaji oleh para pemikir, kaum agama, pendidik, dan teoretikus seni, selain sebagai seni musik banyak digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari tradisi, adat, hiburan, maupun pendidikan.
1
Purwacandra, P.P., 2014. Sound On Film, Audiopro Edisi 02/Thn. XIV/2014
2
Ananda, A. P, 2014, Pembuatan Lagu Karaoke Berformat MIDI Menggunakan FL Studio 9
4
2.2 Musik Orkestra Istilah orkestra menurut John Spitzer (Stanley Sadie. ed. 2001 : 530) pada masa Yunani kuno menunjukkan tentang tingkatan dasar dari sebuah panggung terbuka, yang digunakan kembali pada jaman Renaissance untuk menunjukkan tempat di depan panggung. 2.3 Musik Digital Musik digital adalah reproduksi suara dari sinyal digital yang telah diubah ke asalnya menjadi sinyal analog, perekaman suara digital dengan cara pengkodean angka biner hasil dari perubahan sinyal suara analog dengan bantuan frekuensi sampling. Musik digital bisa juga berasal dari suara sintetis, contoh peralatan sumber suara sintetis. MIDI merupakan sumber suara digital berbagai instrumen musik yang bisa dimainkan oleh pemusik. Bentuk penyimpanan sinyal digital dalam media berbasis teknologi komputer. Format digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan luas.
2.4 Musik Film Tempo adalah ukuran kecepatan dalam birama musik. Ukuran kecepatan bisa diukur dengan alat bernama metronome. Di dalam alat musik keyboard terdapat digital metronome yang bisa berfungsi sebagai pengukur kecepatan dalam birama, misalnya 3/4 atau 4/4. Teknis penulisan tenpo pada metronome berupa huruf singkatan berupa MM, singkat kata dari Metronome Malzel diambil dari nama pemilik hak cipta penemu alat ini yaitu, Johann Nepomuk Malzel (1770 – 1838). Contoh tanda metronome : MM = 130 ini berarti 130 ketukan dalam setiap menit. Jadi semakin besar besar angka MM maka semakin cepat tempo lagunya. 2.5 Alat Musik Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi. 2.6 MIDI MIDI merupakan singkatan dari Musical Instrument Digital Interface yang merupakan cara komputer untuk berkomunikasi dengan kebanyakan soundcard, keyboard dan instrumen elektronik lainnya.MIDI tergantung pada jenis kabel dan
5
konektor yang digunakan untuk menghubungkan komputer dan instrument, termasuk juga bahasa yang digunakan antara komputer dan instrumen. Standar MIDI telah diterima dan banyak digunakan di dunia. Hampir semua instrumen elektronik yang berada dipasaran sekarang mempunyai konektor MIDI dan dapat digunakan dengan instrumen MIDI yang lain atau dihubungkan dengan antarmuka MIDI komputer. Untuk merekam MIDI didalam Fruity Loop Studio 10 diperlukan sebuah kabel yang menghubungkan port keluaran MIDI dengan PORT masukan instrumen MIDI baik dalam soundcard ataupun antarmuka MIDI.Tentunya juga harus dipastikan sudanh memasang driver yang digunakan untuk soundcard atau antarmuka MIDI. Bahasa MIDI mengirimkan informasi dan instruksi dari komputer ke instrumen ataupun dari instrumen ke komputer. 3. Analisa dan Perancangan 3.1 Gambaran Umum Lagu orkestra digital yang dibuat oleh penulis ini berguna sebagai referensi bagi siapa saja yang ingin mempelajari tentang langkah–langkah dalam membuat musik orkestra digital ini, terutama bagi para editor musik latar pada sebuah film maupun game. Hasil dari pembuatan musik orkestra digital ini juga dapat dijual sewaktu-waktu jika ada pengerjaan proyek yang serupa. Penulis menggunakan lagu orkestra “New Dawn” sebagai sample lagu “New Dawn” ini bernuansa damai dan ceria, cocok untuk musik latar awal dalam sebuah game. Penulis tidak membahas tentang perbandingan kualitas dari lagu yang dipakai sebagai sampel dengan kualitas lagu buatan penulis. Langkah awal untuk pembuatan musik orkestra ini pun dimulai dengan menyiapkan hardware dan software yang dibutuhkan, serta menyiapkan sampel lagu orkestra yang akan dijadikan contoh untuk pembuatan ulang musiknya dengan menggunakan plugin software Edirol. 3.2 Analisis Perbandingan Pembuatan Dan Harga Analisis sangat diperlukan untuk melihat perbandingan antara membuat musik orkestra menggunakan instrumen asli dan dengan membuat musik orkestra digital menggunakan virtual instrument pada aplikasi. 3.3 Analisis Kebutuhan Menganalisis kebutuhan sangat penting untuk mempersiapkan software dan hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan musik orkestra digital ini. 3.4 Sampel Lagu Untuk membuat contoh pembuatan musik orkestra digital ini, penulis pasti memerlukan sampel musik sebagai acuan, serta menunjang untuk menentukan langkah– langkah dalam pembuatan musik orkestra tersebut. Dalam hal ini penulis mengambil
6
sampel musik yang diambil pada salah satu lagu piano version Celestial Aeon Project, “New Dawn”. Celestial Aeon Project adalah sebuah proyek soundtrack orkestra, komposer dari proyek tersebut berasal dari Finlandia. Celestial Aeon Project terdiri dari Matti Paalanen, Danny Elfman, Jeremy Soule dan Hans Zimmer. Celestial Aeon Project ini berdiri pada tahun 2006. 3.5 Perancangan Dan Pembuatan Musik Orkestra Digital Perancangan dan pembuatan musik orkestra digital ini memiliki beberapa langkah diantaranya: 1. Menganalisa dan memilih instrumen yang digunakan dalam sampel lagu untuk diaplikasikan ke dalam penulisan notasi 2. Mencari tempo sampel lagu yang digunakan atau disebut Detecting Tempo. 3. Melakukan proses sequencing 4. Membuat proyek baru didalam software FL Studio 10 5. Membuka pluggin software EDIROL 6. Mengkonfigurasi link untuk menghubungkan software FL Studio 10 dengan pluggin software EDIROL 7. Menuliskan notasi lagu (writting) kedalam piano roll dan mengedit notasi jika diperlukan 8. Melakukan proses recording, dengan memasukkan hasil writting kedalam jendela pattern 9. Melakukan proses mixing, seperti menyeimbangkan level volume, mengatur panorama position dan meberikan efek ke dalam track 10.Merender hasil pembuatan menjadi file berformat WAVE (.wav) 3.6 Pemilihan Alat Intrumen Dalam hal ini juga diperlukan kemampuan dan pengalaman dari seorang musisi untuk menentukan beberapa instrumen tersebut. Plugin instrumen yang digunakan penulis memilih untuk mengaransemen lagu “New Dawn” tersebut adalah: 1. Orchestra Kit 2. Violas Spiccato 3. Clarinet 4. Contra Bass Pizzicato 5. Violin Warm 6. Tremolo Violas
7
7. Flute 8. Bassoon 3.5.1 Detecting Tempo Tempo yang dihasilkan dari fitur Tempo Detection di Fruity Loop Studio 10 ini tidaklah selalu akurat, perlu dilakukan penambahan atau pengurangan nilai tempo secara manual yang terletak di toolbar, sehingga tempo yang didapat tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Penulis juga menyesuaikan tempo yang didapat dengan sampel musik dengan memainkan sampel musik dan metronome secara bersamaan. 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Sequencing Proses sequencing instrument musik orkestra ini dimulai pada birama (bar) 2 yang dimulai dengan hitungan masuk atau counting dengan menggunakan metronome. Pada section 1 berjumlah 8 bar yang terdiri dari instrumen orchestral kit, viola spiccato, violin warm dan contra bass sebagai ritme alunan musik serta clarinet sebagai lead. Setelah itu masuk dibagian section 2 yang berjumlah 8 bar terhitung dari bar 10 sampai dengan bar 18, yang terdiri dari instrumen yang sama pada bagian section 1.Pada bar 14, count metronome ke - 3 dibagian section2, masuk instrumen flute sebagai lead 2, sepanjang 4 bar, dari bar 14 sampai dengan bar 18. Dilanjutkan dengan bagian section 3 yang juga berjumlah 8 bar terhitung dari bar 18 sampai dengan bar 26 dengan diisi oleh instrumen yang sama. Pada bar 24 sampai bar 26, masuk instrumen tremolo viola sebagai pembantu ritme klimaks musik sebelum memasuki intro terakhir. Setelah itu msuk pada section 4sebanyak 8 bar, terhitung dari bar 26 sampai dengan bar 34 yang terdiri instrumen orchestral kit, viola spiccato, violin warm, contra bass, serta basoon sebagai musik lead dan setelah itu masuk kebagian end sebanyak 2 bar yang menandakan lagu telah selesai. 4.2 Konfigurasi Link Dan Penulisan Notasi Dalam proses ini dimulai dengan membuat projek baru pada software FL Studio 10, kemudian buka plugin software EDIROL dengan cara klik tombol mixer, yang terletak pada sebelah kanan atas tampilan utama, maka akan muncul tampilan mixer master. Pada sebelah kanan tampilan mixer master tersebut terdapat beberapa tombol channel mixer, klik tombol pilihan yang paling atas, kemudian pilih option orchestra, maka akan muncul plugin software Edirol. Sebelum menuliskan notasi instrumen, penulis membuat link antara Software Fruity Loop Studio 10 dengan plugin software Edirol tersebut dengan cara menyatukan
8
port penghubung software Fruity Loop Studio 10 dengan plugin software Edirol. Tujuannya agar instrumen yang nanti akan dipilih untuk pembuatan musik orkestra digital tersebut dapat di save dan tidak berubah menjadi default kembali setelah software Fruity Loop Studio 10 ditutup dan dibuka kembali untuk melanjutkan proses pengerjaan musik orkestra digital ini. Untuk membuat notasi juga bisa dilakukan dengan perekaman dengan menggunakan keyboard controller. Untuk merekam menggunakan keyboard controller, tekan tombol record pada toolbar Fruity Loop Studio 10 kemudian pilih opsi “Automation & Score” untuk merekam permainan dari keyboard controller. Tekan tombol play untuk memulai perekaman dan mainkan keyboard controller dari nada yang sudah ditentukan. Jika sudah selesai melakukan perekaman dengan menggunakan keyboard controller, tekan kembali tombol record untuk menghentikan perekaman. Penulisan notasi pada piano roll juga dibutuhkan kemampuan musik dasar dan kepekaan terhadap nada agar proses pembuatan lagu ini semakin efektif. Agar penulisan notasi menjadi mudah, sampel lagu di playback cukup menggunakan Windows Media Player aplikasi bawaan Sistem Operasi Windows. Jadi disaat penulis lupa susunan bagian lagu, instrumen dan nada-nada yang harus dibuat bisa diselingin dengan mendengarkan sample lagu yang diputar menggunakan Windows Media Player. 4.3 Recording Pada proses recording ini kita menulis notasi alat instrumen yang dibutuhkan sesuai sample musik. Untuk mempermudah dalam menulis notasi, disarankan menggunakan keyboard controller. 4.4 Mixing Hasil recording lagu yang telah dibuat belum akan terdengar enak disaat masingmasing instrumen mempunyai level kekerasan suara yang dihasilkan sama dan terdengar monoton. Agar hasil pembuatan tidak monoton, maka perlu dilakukannya proses mixing, untuk menghasilkan hasil audio yang tidak jauh berbeda dengan recording menggunakan instrumen asli. Hal ini mengatur level masing-masing instrumen dengan membedakan instrumen mana yang harus lebih nyaring daripada instrumen lainnya dan instrumen mana yang harus lebih pelan level suaranya. Untuk menyeimbangkan level masing-masing instrumen cukup dengan mengatur volume knob pada tampilan utama Edirol. Mengatur volume instrumen ini juga bisa disebelah kiri instrumen channel.
9
4.4.1 Mengatur Panorama Position Panorama Position yaitu penempatan panorama sebuah instrumen yang membuat pendengar dapat berimajinasi apakah sebuah instrumen tersebut berada disebelah kiri atau disebelah kanan. Jika menggunakan speaker stereo, maka panorama position adalah menempatkan sebuah instrumen di speaker kiri atau di speaker kanan. Sehingga dengan melakukan pengaturan panorama position pada sebuah instrumen maka lagu akan terdengar stereo, suara yang berbunyi disebelah kiri berbeda dengan suara yang berbunyi disebelah kanan. Tetapi untuk channel yang panorama position-nya tidak diatur maka instrumen akan tetap terdengar ditengah. Knob untuk mengatur panorama position terletak disebelah knob instrument volume. Untuk membuat instrumen berada di sebelah kiri maka putar knob kesebelah kiri dan sebaliknya. 4.4,2 Pemberian Efek Pemberian efek bertujan untuk menambah nuansa dari lagu yang telah dibuat untuk mendapatkan hasil yang hampir menyerupai hasil dari recording instrumen asli orkestra. Untuk efek, penulis menggunakan efek Maximus yang berfungsi untuk mengatur sinyal high, low dan mid pada lagu, kemudian efek Fruity Reeverb 2 yang berfungsi untuk menghasilkan efek dalam ruangan pada lagu, dan Fruity Parametic EQ sebagai pengatur equalizer. 4.5 Mix Down dan Rendering Untuk menyimpan musik yang telah selesai di recording bisa mengunakan beberapa format file seperti .wav, .mp3, .ogg, dan .mid tergantung menginginkan format file musik apa yang dibutuhkan. Langkah untuk menyimpan musik yaitu dengan klik menu file > export lalu pilih format file(.wav). Pilih lokasi penyimpanan kemudian beri nama file tersebut. Disini penulis memberi nama file “New Dawn Mix Down” yang sama seperti judul sampel musik yang telah dipilih. Tekan tombol save yang berada disebelah kiri bawah. Setelah itu pilih menyimpan musik dengan format file WAV (.wav), karena detail audio tidak akan hilang ketika audio analog dikonversi menjadi audio digital ketika di konvert file WAV. Bitrate nya tetap pilih 16 bit, karena sudah standart untuk sample rate. Setelah itu tinggal menekan tombol start untuk memulai proses rendering. 4.6 Pengujian Hasil Musik Hasil pengujian musik yang telah disimpan menjadi file format wav ini bisa diuji menggunakan sofware pemutar musik, seperti Windows Media Player. Musik sudah bisa diputar dan hasilnya bisa didengarkan. Sebelum itu musik harus di tes hasil stereo pada
10
speaker dan tingkat noise pada hasil musik tersebut agar musik yang dihasilkan benar– benar memiliki kualitas yang bagus. 4.6.1 Stereo Stereo disini artinya adalah bahwa lagu yang dibuat memiliki dua channel keluaran yaitu kanan dan kiri. Pembagian sound kanan dan kiri biasanya untuk memberikan kesan detail. Misalnya, untuk flute dan violin soundnya dipisahkan kanan dan kiri. Untuk mengetes stereo bisa langsung dari speaker maupun menggunakan headphone. Untuk mengetes stereo penulis menggunakan headphone, hasilnya sound musik yang pada saat pembuatan lagu telah ditempatkan pada channel kanan dan kiri terdengar terpisah. 4.6.2 Tingkat Noise Test tingkat noise dilakukan dengan cara memainkan lagu yang sudah dibuat kemudian atur volume speaker atau headphone pada level tinggi. Biasanya lagu yang memiliki tingkat noise tinggi akan mengeluarkan bunyi desis dan suara yang dihasilkan terkesan pecah dan tidak jernih. Untuk lagu yang penulis buat pada level volume tinggi tingkat noise yang dihasilkan masih dalam tingkat batas rendah. Sedangkan suara yang dihasilkanpun tidak pecah.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pemanfaatan virtual instrument sebagai alternatif dalam pembuatan musik orkestra digital dapat diambil beberapa kesimpulan : a. Biaya
pembuatan
musik
menggunakan
virtual
instrument
memang
membutuhkan modal lebih besar dibandingkan pembuatan musik di studio recording, tetapi harga kebutuhan membuat musik dengan virtual instrument ini hanya dipenuhi sebagai modal awal dan berguna dalam proses pembuatan musik selanjutnya tanpa harus memenuhi kebutuhan ini lagi. Dan juga tidak memerlukan sewa studio, sewa arranger musik, dan waktu pengerjaan musik dengan virtual instrumen tidak berpengaruh pada biaya. b. Dalam hal pengerjaan pembuatan musik orkestra digital ini cukup 1 orang operator saja yang bekerja. c. Pembuatan musik dengan virtual instrument tidak memerlukan semua pemain alat musik. d. Hasil musik dari virtual instrument lebih monoton dan kaku dibandingkan hasil musik alat instrumen aslinya.
11
5.2 Saran Pada kesimpulan di atas dapat diberikan saran – saran : a. Dalam membuat musik bisa dilakukan dengan cara menggabungkan virtual instrument dengan alat instrumen musik aslinya. b. Dalam penulisan notasi disarankan menggunakan keyboard controller, agar penulisan notasi lebih mudah. c. Agar hasil pembuatan tidak monoton, maka perlu dilakukannya proses mixing, untuk menghasilkan hasil audio yang tidak jauh berbeda dengan recording yang menggunakan instrumen asli. d. Software untuk pemanfaatan virtual instrument tidak hanya di FL Studio, tapi masih banyak lagi seperti Studio One, Nuendo, Cubebase, dan masih banyak lagi tergantung selera user, karena software tersebut memiliki interface yang berbeda.
12
Daftar Pustaka Ananda, A. P, 2014, Pembuatan Lagu Karaoke Berformat MIDI Menggunakan FL Studio 9, Skripsi, STMIK AMIKOM Yogyakarta. Boedhisantoso, S., Kesenian dan Nilai-nilai Budaya 1982, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cabby
Land Studio, 2014, Service & Price List, http://www.cabbylandstudio.com/Cabbyland_Studio/Service_%26_Price_List .html (diakses pada tanggal 4 Mei 2014)
Image-Line, 2010, FL Studio Reference Manual, Image-Line Software. Image-Line. Image-Line,
2013, Fl Studio Overview, http://www.imageline.com/documents/flstudio.html (diakses pada tanggal 20 April 2014).
Koentjaraningrat, 1986, Pengantar Antropologi, Jakarta, Rineka Cipta. Meriam, Alan. P., 1964, The Anthropology of Music, Northwestern University Press ; 1 edition, December 1, 1964. Pamungkas, Adi Jarot, 2007, Mainkan Gitarmu Dengan Iringan Musik Digital Komputer, Edisi 01, Yogyakarta, Andi. Priyadi, Slamet, Maret 2013, Istilah Tempo Di Dalam Musik, http://jenakaparakan.com (diakses pada tanggal 20 April 2014). Purwacandra, P. P., 2007, Pembuatan Ilustrasi Musik berbasis MIDI, Skripsi, STMIK AMIKOM Yogyakarta. Purwacandra, P. P., 2008, Asyik Berkreasi dengan MIDI, Yogyakarta, Andi. Purwacandra, P. P., Wibowo, F. W, 2012, An Android-Based Uncertainty Digital Audio Representation for Frequency Analyzer, Proceeding of 2nd International Conference on Uncertainty Reasoning and Knowledge Engineering (URKE 2012), ISBN: 978-1-4673-1458-9. IEEE Catalog Number: CFP1215N-PRT Steinberg, 2012, VST Overview, http://www.steinberg.com/about.html (diakses pada tanggal 20 April 2014. Wikipedia, 2014, History of Music, http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_music (diakses pada tanggal 16 Mei 2014). Wikipedia, 2014, Orkestra, http://id.wikipedia.org/wiki/Orkestra (diakses pada tanggal 16 Mei 2014)
13