PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG Oleh: Roji Sandra*, Sefna Rismen**, Lita Lovia** *)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT The research is based on by less unusually students discuss and construct knowledge received during the learning process, and students' low of comprehension of mathematical concept. The research aims to determine students' comprehension of mathematical concept by applying strategy aktif learning start a question better than the students' comprehension of mathematical concepts with conventional teaching in class VIII SMP 27 Padang. This type of research is experimental research on the subject with a random design. The population is class VIII SMP 27 Padang. academic year 2012/2013. Class selected sample is VIII.2 class as the experimental class and the control class VIII.4 class. The research instrument was the final test in the form of essay test reliability is 0.6947. Hypothesis testing using one side of t-test. Based on the analysis of data obtained thitung=1,93 is less than ttable=1,67, so it can be concluded that the students' comprehension of mathematical concept that apply strategy aktif learning start a question is better than students' comprehension of mathematical concept that apply conventional learning model in class VIII SMP 27 Padang. Keyword : learning start a question, Comprehension of mathematical concept logis,
PENDAHULUAN Perkembangan pengetahuan
dan
kreatif
dan
kemampuan
ilmu
bekerja sama. Cara ber-fikir seperti
teknologi
ini dapat dikembangkan melalui
memungkinkan semua pihak dapat
belajar
memperoleh semua informasi dengan
matematika memilikii struktur dan
cepat dan mudah dari berbagai
keterkaitan yang kuat dan jelas
sumber. Hal ini perlu disertai dengan
antara
memilih kemampuan dan mengelola
memungkinkan kita terampil berfikir
informasi.
rasional.
membutuh-kan
Kemampuan
ini
pemikiran
kritis,
matematika,
konsep
Dalam
karena
sehingga
pembelajaran
matematika, siswa harus menguasai
berbagai
kemampuan
matematis.
dalam mengerjakan soal-soal latihan
Salah satu kemampuan yang harus
yang
dimiliki oleh siswa yaitu kemampuan
Pemahaman siswa terhadap konsep
pemahaman konsep.
matematis juga belum maksimal.
Usaha yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan
pemahaman
diberikan
oleh
untuk permasalahan
guru.
mengatasi ini
guru
konsep matematis siswa adalah siswa
pengendali
ikut aktif dalam proses pembelajaran.
pembelajaran harus bisa menciptakan
Pada proses pembelajaran siswa
suatu strategi yang membuat siswa
tidak hanya mendengar guru, tetapi
terlibat aktif dalam pembelajaran
siswa berusaha menemukan sendiri
serta dapat memotivasi siswa untuk
konsep dari materi yang diajarkan
bertanya tentang materi yang belum
dalam pembelajaran.
dimengerti agar keberhasilan dalam
Kenyataan di lapangan walau
proses
utama
sebagai
pembelajaran
dalam
yang
berbagai upaya telah dilakukan untuk
diharapkan dapat tercapai. Salah satu
meningkatkan mutu hasil belajar
strategi yang dapat menciptakan
siswa belum memperlihatkan hasil
kondisi tersebut adalah pembelajaran
yang memuaskan, terlihat bahwa
aktif (active learning) tipe belajar
proses pembelajaran masih berpusat
berawal dari pertanyaan.
pada
guru.
Siswa
kurang
mau
Pada strategi ini siswa dilatih
materi
kecuali
ada
dan dituntut secara aktif untuk
penekanan dari guru terhadap siswa
bertanya secara tulisan dari apa yang
tersebut. Pada saat guru mengajukan
diberikan oleh guru. Selain itu, pada
pertanyaan, hanya beberapa siswa
strategi ini siswa diminta untuk
saja yang berusaha menjawab dan
menganalisis materi yang belum
orangnya cendrung sama. Banyak
disampaikan guru dan menuliskan
siswa yang tidak mau menanyakan
mana
materi yang tidak dipahaminya dan
Setelah itu, guru menyampaikan
merasa takut untuk mengemukakan
materi berdasarkan dengan apa yang
pendapat atau pertanyaan secara
ditanyakan
lisan kepada guru. Sehingga, siswa
diharapkan
sulit memahami materi dan kesulitan
matematis siswa menjadi lebih baik.
memahami
yang
tidak
dipahaminya.
siswa. pemahaman
Sehingga, konsep
Berdasarkan latar belakang yang
pengambilan
telah dijelaskan, maka penelitian ini
secara acak, terpilih kelas VIII2
bertujuan untuk melihat “Apakah
sebagai kelas eksperimen dan kelas
Penerapan
VIII4 sebagai kelas kontrol.
Strategi
Pembelajaran
Aktif Tipe Belajar Berawal Dari
sampel
Variabel
bebas
dalam
adalah
model
Pertanyaan Terhadap Pemahaman
penelitian
Konsep Matematis Siswa Kelas VIII
pembelajaran
SMPN 27 Padang Tahun Pelajaran
berawal dari pertanyaan untuk kelas
2012/2013.
eksperimen
Pembahasan
aktif
dan
tipe
belajar
pembelajaran
telah
konvensional untuk kelas kontrol,
dilakukan melalui sebuah penelitian,
sedangkan Variabel terikatnya adalah
dan
pemahaman konsep matematis siswa
penelitian
ini
ini
dilakukan
yang
relevan
dilakukan oleh Alber Dhani (2012)
kedua kelas sampel.
dengan Kesimpulan yang diperoleh
Instrumen yang digunakan dalam
pada penelitian tersebut adalah hasil
penelitian ini adalah tes pemahaman
belajar siswa melalui “Penerapan
konsep yang berbentuk essay dan
Pembelajaran Aktif Tipe Belajar
menggunakan pedoman penskoran
Berawal Dari Pertanyaan diikuti
yang berpedoman pada iryanti (2004:
dengan Permainan Belajar Sucker
13),
Ball lebih baik dari pada hasil belajar
dengan menggunakan 4 indikator: 1)
siswa
menyatakan ulang sebuah konsep, 2)
dengan
menggunakan
pembelajaran konvesional.
yaitu rubrik analitik skala 3
mengklasifikasi objek menurut sifatsifat tertentu, 3) mengaplikasikan
METODE PENELITIAN
konsep atau algoritma pemecahan
Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen
yang
dilakukan pada tanggal 6 Mei sampai dengan
27
rancangan
Mei
2013
dengan
penelitiannya
random
terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 27 Padang Tahun Pelajaran
2012/2013.
Teknik
masalah dan 4) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep. Hasil uji menunjukan semua butir soal dapat diterima, dengan
reliabilitasnya
06947,
menurut kriteria dalam Arikunto (2010:239)
instrumen
tersebut
reliabel. Dari hasil tes pemahaman
konsep pada kelas eksperimen dan
eksperimen
kontrol diperoleh data berdistribusi
model pembelajaran aktif tipe belajar
normal dan homogen serta hipotesis.
berawal
Teknik analisis data dalam pengujian
bersemangat dan termotivasi dalam
hipotesis menggunakan uji t satu
belajar, siswa bekerja sama untuk
pihak. Pengujian digunakan untuk
mengindentifikasi
mengetahui
mana yang tidak dipahaminya pada
apakah
hipotesis
diterima atau ditolak.
yang
dari
handout
yang
menggunakan
pertanyaan
lebih
bagian-bagian
diberikan
guru.
Handout berisikan ringkasan materi HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian
yang
pelajaran telah
dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data mengenai pemahaman konsep matematis siswa melalui tes
namun
yang
disediakan
penjelasanya
guru
sangatlah
dibatasi dengan tujuan menimbulkan pertanyaan dari siswa
mengenai
materi pelajaran tersebut
akhir. Berdasarkan skor pemahaman konsep yang diperoleh dari hasil tes
Gambaran untuk hasil tes
akhir pada kedua kelas sampel
akhir
dilakukan perhitungan rata-rata (X),
disimpulkan
nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai
eksperimen telah bisa menentukan
terendah (Xmin), hasil perhitungan
titik sudut, bidang atas dan bidang
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
alas, sisi tegak, dan rusuk-rusuk
Tabel 1. Hasil tes akhir kelas sampel
tegak serta jaring-jaring dari suatu
Kelas Sampel Eksperimen
x
S
77.76
15.28
100
45
Kontrol
70
17.65
97
40
Berdasarkan
pengujian
Xmaks Xmin
hipotesis
yang menggunakan uji t satu pihak dengan
t
1,67 karena t t
dari
tiap
indikator
bahwa
siswa
dapat kelas
prisma dan limas. Untuk perhitungan luas dan volume dari prisma dan limas siswa kelas eksperimen juga dapat
menyelesaikannya
dengan
baik. Hasil berbeda terlihat pada
=
kelas kontrol dimana dari hasil tes
lebih besar dari
akhir yang dilakukan terlihat masih
= 1,93 dan t
banyak siswa dari kelas kontrol yang
maka hipotesis diterima.
belum bisa menentukan titik sudut, selama
bidang atas dan bidang alas, sisi
penelitian terlihat siswa pada kelas
tegak, dan rusuk-rusuk tegak serta
Berdasarkan
pengamatan
jaring-jaring dari suatu prisma dan limas. Kemudian pada perhitungan luas dan volume prisma dan limas siswa kelas kontrol juga belum bisa menyelesaikanya dengan baik.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
maka
mengambil
peneliti
kesimpulan
dapat bahwa
pemahaman konsep matematis siswa melalui pembelajaran
penerapan
model
Aktif
Belajar
tipe
Berawal Dari Pertanyaan lebih baik dari
pada
pemahaman
konsep
matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di SMPN 27 Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Dhani. “Alber. (2012). “Penerapan Pembelajaran Aktif Tipe Belajar Berawal Dari Pertanyaan diikuti dengan Permainan Belajar Sucker Ball Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMPN 4 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Silberman, Melvin. (2009). Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani