PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMA MUHAMMADIYAH 1 PADANG Oleh Puput Putri Nandes *), Rina Febriana **), Dewi Yuliana Fitri**) )
* Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This research was derived from the students’ low understanding on mathematics concept. This was caused by the lack of interaction among the students during the teaching and learning process. This research was designed for revealing whether the use of Practice Rehearsal Pairs active learning strategy affected the students’ mathematics conceptual understanding. This was a pre-experimental research which used Pre-Test and Post-Test Group design. The subject of the research was the students in class XI of SMA Muhammadiyah 1 Padang. To collect the data, a pre-test and a post-test were administered. Based on the result of data analysis, it was figured that the average score of the students in the experimental class was 54,875 in the pre-test and 74,8375 in the post-test. The result of the hypothesis test showed that the value of tcalculated 7,46 was higher than ttable 2,093 indicating that the hypothesis was accepted. Thus, it was concluded that the use of Practice Rehearsal Pairs active learning strategy exerted an influence upon the students’ mathematics conceptual understanding on the reliability level 95%. Key Words : understanding of mathematical concepts, Practice Rehearsal Pairs PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu dasar
yang
berperanan
penting
penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
dalam membentuk pola pikir peserta
Tanpa
adanya
pengetahuan
didik, karena matematika memiliki
siswa terhadap materi atau konsep
struktur keterkaitan yang kuat dan
yang
jelas
menyebabkan siswa menunggu dan
antar
konsepnya
sehingga
akan
dipelajari,
memungkinkan untuk berfikir secara
menerima
rasional. Disamping itu, matematika
disampaikan guru. Sehingga siswa
juga
dalam
kurang aktif, serta tidak mampu
pengetahuan
untuk merespon apa yang dijelaskan
berperan
penting
perkembangan ilmu dan
teknologi
diperlukan
saja
apa
ini
yang
guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi
guru sudah memberikan tugas dan
pada tanggal 19 dan 26 September
latihan setelah menjelaskan materi
2013 di SMA Muhammadiyah 1
pelajaran
bertujuan
untuk
Padang, diperoleh gambaran bahwa
mengetahui
pemahaman
konsep
pembelajaran masih berpusat pada
siswa terhadap pembelajaran yang
guru. Dimana guru menjelaskan
telah diberikan. Namun usaha yang
materi dan siswa hanya cenderung
dilakukan
menunggu penyampaian dari guru
dengan maksimal. Untuk mengatasi
tanpa mau berusaha menemukan
masalah tersebut guru sebagai salah
konsep yang dibutuhkan. Masalah
seorang komponen utama dalam
lain yang ditemukan adalah siswa
proses
malu
mampu
bertanya
kepada
guru,
guru
belum
pembelajaran menciptakan rupa
berjalan
diharapkan kondisi
rendahnya rasa ingin tahu siswa
sedemikian
sehingga
terhadap materi yang disampaikan,
mendorong siswa untuk aktif dalam
kurangnya keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
proses pembelajaran. Siswa yang
Berdasarkan uraian di atas,
berkemampuan tinggi mendominasi
maka perlu diterapkan suatu strategi
saat
dalam
pembelajaran
berlangsung ini terlihat saat guru
yang
memungkinkan
memberikan latihan,
siswa yang
interaksi antara siswa dengan guru
mengerjakan cenderung orang yang
serta antara siswa dengan siswa
sama. Siswa yang berkemampuan
yang lainnya. Untuk memperoleh itu
tinggi tidak mau berbagi ilmu
dibutuhkan
pengetahuan dalam pembelajaran.
pembelajaran yang dilakukan dapat
proses
Melalui
pembelajaran
wawancara
suatu
matematika terjadinya
strategi
agar
yang
menarik minat siswa dan dapat
dilakukan dengan salah seorang
meningkatkan pemahaman konsep
guru mata pelajaran matematika,
siswa sehingga tujuan pembelajaran
diperoleh informasi bahwa berbagai
dapat tercapai. Salah satunya dengan
upaya telah dilakukan guru untuk
menerapkan strategi pembelajaran
membuat siswa lebih giat lagi dalam
aktif tipe Practice Rehearsal Pairs.
proses pembelajaran diantaranya,
Menurut Silberman (2009 : 228) menyatakan bahwa “Strategi pembelajaran aktif tipe Practice
test
an
test
Ekspe O1 X O2 rimen Sumber : Arikunto (2010 : 124)
Rehearsal Pairs adalah strategi Penelitian dilakukan
sederhana untuk melatih gladi resik
pada
kecakapan atau prosedur dengan
tanggal 3 September sampai tanggal
patner
18
September
2014
meyakinkan bahwa kedua patner
Muhammadiyah
1
dapat melaksanakan kecakapan atau
Instrumen penelitian adalah pre-test
prosedur”. Strategi
dan pos-test dengan 5 butir soal esai.
belajar.
Bertujuan
untuk
pembelajaran
Padang.
Menurut
kelompok atau berpasangan dan
menyatakan
setiap kelompok mempunyai peran
untuk tes akhir dibuat sama dengan
masing-masing
yaitu 1. penjelas
soal-soal tes awal”. Rubrik yang
atau demonstrator dan 2. pengecek
digunakan dalam penelitian yaitu
atau pengamat, dengan adanya peran
rubrik analitik yang berpedoman
tersebut
dapat
pada Iryanti, (2004: 13). Pre-test
ilmu
dan pos-test dilakukan pada tanggal
berdiskusi
pasangan
dan
berbagi
“Biasanya
:
21)
soal-soal
3 dan18 September 2014 di kelas XI
pengetahuan. Penelitian mengetahui
ini
bertujuan
apakah
strategi
MIA
SMA
orang.
Rehearsal
HASIL
Pairs
berpengaruh
pemahaman
konsep
Muhammadiyah
1
Padang dengan jumlah siswa 20
pembelajaran aktif tipe Practice
terhadap
(2011
SMA
ini terdiri dari dua orang tiap
setiap
Latisma
di
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Berdasarkan skor pemahaman
matematis siswa.
konsep pada kelas pre-eksperimen
METODE PENELITIAN adalah
ini dilakukan perhitungan rata-rata
penelitian pre-eksperimen dengan
pre-test (𝑥1), rata-rata post-test (𝑥2),
desain Pre-test and Post-tes group.
jumlah deviasi subjek (∑d), dan
Tabel 1. Desain Penelitian
jumlah
Jenis
Kelas
Pre-
penelitian
Perlaku
Post-
kuadrat
deviasi
seperti pada Tabel 2.
(∑Xd2)
Tabel 2. Perhitungan rata-rata
berpengaruh terhadap pemahaman
Pre-test (𝒙1), rata-rata Post-
konsep matematis siswa, sehingga
test (𝒙2), jumlah deviasi
untuk menguji hipotesis digunakan
subjek (∑d), dan jumlah
uji t.
kuadrat deviasi (∑Xd2)
Setelah
dilakukan
perhitungan, diperoleh t Kelas
𝑥1
Sampel
∑d
𝑥2
∑Xd2
dan t
hitung
= 7,61
= 2,093. Karena thitung >
tabel
ttabel maka tolak H0. Artinya terima
Pre-
51, 72,7 424, 2958,5
eksperim
66
en
1
56
9124
H1
yaitu
rata-rata
pemahaman
konsep matematis siswa dengan strategi
pembelajaran
Practice
aktif
Rehearsal
tipe Pairs
Tabel 2. menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap pemahaman
skor rata-rata siswa pada ujian post-
konsep matematis siswa di SMA
test lebih tinggi dari skor rata-rata
Muhammadiyah 1 Padang.
ujian pre-test. Dengan demikian,
Pemahaman konsep matematis
terlihat bahwa terdapat pengaruh
siswa merupakan salah satu aspek
strategi
tipe
dari hasil belajar. Pada pemahaman
Practice Rehearsal Pairs terhadap
konsep matematis terdapat enam
pemahaman
indikator,
namun
indikator
tersebut
pembelajaran
konsep
aktif
matematis
siswa. Hipotesis
keenam
hanya
tiga
adalah
indikator yang dapat dilihat pada
strategi
penelitian ini. Tiga indikator yang
pembelajaran aktif tipe Practice
dipakai, yaitu menyatakan ulang
Rehearsal
Pairs
terhadap
sebuah konsep, menyajikan konsep
pemahaman
konsep
matematis
dalam berbagai bentuk representasi
“Terdapat
siswa”. dilakukan
penelitian
dari
pengaruh
maka
terlebih
dahulu
matematis
uji
hipotesis
dengan
konsep
tujuan untuk mengetahui apakah strategi Practice
pembelajaran Rehearsal
aktif
atau
mengaplikasikan algoritma
ke
pemecahan masalah.
tipe Pairs
dan
Sebelum strategi
pembelajaran
menerapkan aktif
tipe
Practice
Rehearsal
Pairs
guru
tipe
Practice
Rehearsal
terlebih dahulu memberikan Pre-test
terhadap
pemahaman
(tes awal). Tes ini dilaksanakan
matematis siswa.
dengan tujuan untuk mengetahui
KESIMPULAN
Pairs konsep
sejauh mana peserta didik telah
Berdasarkan penelitian yang
dapat menguasai materi atau bahan
diperoleh setelah melakukan analisis
pelajaran yang akan diajarkan. Tes
dan pembahasan terhadap masalah
ini dilaksanakan sebelum bahan atau
yang
materi
penelitian
pembelajaran
diberikan
telah
dikemukakan
dalam
ini,
dapat
maka
kepada peserta didik. Dari hasil Pre-
disimpulkan bahwa “pemahaman
test, siswa tidak paham dengan
konsep matematis siswa dengan
materi
menerapkan strategi pembelajaran
yang
Sehingga
belum
hasil
dipelajari.
pre-test
yang
aktif tipe Practice Rehearsal Pairs
diperoleh banyak nilainya yang
sangat berpengaruh”.
rendah.
KEPUSTAKAAN
Setelah
diberi
perlakuan
maka diadakan post-test (tes akhir).
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tes ini dilaksanakan di akhir proses pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi yang dipelajari sudah dipahami atau dikuasai oleh peserta didik dengan sebaik-baiknya. Dari hasil post-test
Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yokyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika.
yang diperoleh, siswa sudah bisa menjawab dengan
soal baik.
yang Maka
diberikan dapat
Latisma.
2011.
Evaluasi
Pendidikan. Padang : UNP.
disimpulkan skor rata-rata post-test lebih tinggi dari skor rata-rata pretest. Dengan demikian, terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif
Silberman, Melvin. 2009. Activ Learning. Bandung: Nusa Media dan Nuansa.