PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRADING PLACES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN Sri Dewi Sartika*, Sofia Edriati**, Anna Cesaria** *) Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR, **) Staf Pengajar Jurusan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI SUMBAR
Abstract This motivation of this research is about students’ understanding of mathematical concepts that are low. The students are lazy to give questions and opinions that the material is least understood. This is looked from the result of students’ mathematics learning at class VIII MTsN Tarusan. The purpose of this research is to know students’ understanding of mathematical concept that applay active learning model type trading places which is more good than students’ understanding of mathematical concept that applay convensional learning at class VIII MTsN Tarusan. The type of this research is experiment research with random sampling. The data analysis uses uji t, ℎ = 3,361 and = 1,645. Because of ℎ > . Thus, the hypothesis in this research is accepted. In briefly, student’ understanding of mathematical concept use active learning model type trading places which is more good than students’ understand of mathematical concept by using conventional learning at class VIII MTsN Tarusan. Key word: understanding of mathematical, concepts active learning type trading places karena untuk memahami konsep yang
PENDAHULUAN Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan
penting
dalam
kehidupan
manusia. Mengingat peran matematika yang sangat penting, maka siswa seharusnya
menguasai
aspek-aspek
kemampuan matematis. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek kemampuan matematis yang sangat penting untuk dikuasai oleh siswa,
baru diperlukan prasarat pemahaman konsep sebelumnya. Jadi kemampuan pemahaman konsep berperan penting dalam matematika. Berdasarkan
observasi
yang
dilakukan pada tanggal 1 dan 2 November 2012 di kelas VIII MTsN Tarusan
terlihat
bahwa
proses
pembelajaran masih terpusat pada guru. Guru menerangkan materi di depan kelas, sedangkan siswa terlihat kurang
aktif,
malu
mengeluarkan materi
bertanya pendapat
pelajaran
untuk
matematis siswa dengan menggunakan
terhadap
model pembelajaran aktif tipe Trading
tidak
Places lebih baik dari pada pemahaman
yang
dipahaminya. Selain itu, siswa hanya
konsep
menerima konsep matematika yang
menggunakan
diberikan oleh guru tanpa ada usaha
konvensional pada siswa kelas VIII
untuk
MTsN Tarusan.
merumuskannya
sendiri.
Pemahaman konsep yang kurang juga
tersebut
harus
Berdasarkan
diatasi
dengan melakukan suatu usaha yang dapat mengaktifkan siswa sehingga pemahaman konsep siswa lebih baik lagi dalam menanggapi pembelajaran secara
aktif.
pembelajaran
Salah
satu
yang
model dapat
mengkondisikan siswa untuk mampu menanggapi
pelajaran
matematika
secara aktif yaitu belajar
aktif tipe
Trading Places. Silberman (2007: 44) mengatakan bahwa Trading Places memungkinkan
para
siswa
lebih
mengenal, saling tukar pendapat dan mempertimbangkan gagasan, nilai atau mencari ide baru tentang berbagai masalah.Harnum (2009) menemukan bahwa hasil belajar dan aktivitas belajar siswa meningkat setelah diterapkan model pembelajaran aktif tipe Trading Places. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep
siswa
dengan
pembelajaran
METODE PENELITIAN
berpengaruh terhadap hasil belajar. Keadaan
matematis
permasalahan
di
atas, telah dilakukan penelitian dengan jenis penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3), “Eksperimen selalu dilakukan
dengan
maksud
untuk
melihat akibat dari suatu perlakuan”. Dan
rancangan
digunakan
yaitu
penelitian random
yang
terhadap
subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsN Tarusan. Dari populasi diambil sampel secara acak dan terpilih kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan VIII D sebagai kelas kontrol. Pembelajaran aktif tipe Trading Places diterapkan dikelas eksperimen untuk
melihat pemahaman
konsep
matematis siswa selama empat kali pertemuan. Sedangkan dikelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Pemahaman konsep matematis siswa dari kedua kelas sampel dilihat dari hasil tes pemahaman konsep.
Prosedur dalam penelitian ini kontrol. Kemudian, simpangan baku dibagi atas tiga tahap, yaitu tahap pada kelas eksperimen lebih rendah persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap daripada kelas Kontrol. akhir. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dan
rubrik
Sebelum
pemahaman konsep hipotesis,
penskoran
yang
melakukan
maka
telah dilakukan
terlebih
uji
uji dahulu
normalitas.
Uji
ditetapkan yaitu rubrik holistik dengan 3 normalitas dilakukan dengan dengan indikator pemahaman konsep. Tes ini Uji liliefors. pada kelas eksperimen berbentuk esai yang berjumlah 9 butir diperoleh L0 = 0,1003 dan Ltabel soal.
=0,1477. Pada kelas kontrol diperoleh Materi yang diujikan yaitu Kubus L0 = 0,08379 dan Ltabel = 0,1519,
dan Balok. Soal tes telah diujikan karena L0 < Ltabel maka terima H0. Jadi dengan hasil, 7 soal tergolong sedang kelas eksperimen dan kelas kontrol dan 2 soal tergolong mudah, diterima berdistribusi normal. dan reliabel. Teknik analisis data dalam
Setelah
dilakukan
uji
pengujian hipotesis menggunakan uji t. normalitas, selanjutnya dilakukan uji Pengujian dilakukan untuk mengetahui homogenitas variansi tes akhir. Uji apakah hipotesis diterima atau ditolak.
yang dilakukan adalah uji F dengan
HASIL PENELITIAN
nilai F = 0,79, F
Berdasarkan hasil analisis data
0,56 dan F ∝ (
∝
(
)
,
=
) = 1,785.
,
diperoleh gambaran pemahaman konsep matematis pada kelas eksperimen dan
Berdasarkan
perhitungan
kontrol, terdistribusi pada Tabel 1 terlihat bahwa F
∝
berikut.
F ∝
Tabel 1. Hasil Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel
dinyatakan homogen.
Kelas Sampel Eksperimen
77,22
Kontrol
44,67
S
Xmaks
Xmin
17,85
100
30,21
20,12
84,38
5,21
bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas
,
)
maka
,
Selanjutnya
dilakukan
uji
hipotesis dengan menggunakan uji t. Berdasarkan diperoleh
Berdasarkan Tabel 1 terlihat
(
tersebut
ℎ
1,645. Karena tolak
0.
uji
yang
dilakukan
= 3,361 dan ℎ
>
= maka
Dengan demikian hipotesis
dalam penelitian ini diterima. Jadi
dapat apat disimpulkan bahwa pemahaman
contoh beberapa jawaban siswa dalam
konsep
menyelesaikan yelesaikan
matematis
menggunakan
siswa
model
dengan
pembelajaran
aktif tipe Trading Places lebih baik dari
pada
pemaham pemahaman
soal
pemahaman
konsep, nomor 1. Kelas Eksperimen:
konsep
matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konven nsional. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa pemahaman konsep
Gambar 1. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas eksperimen Kelas kontrol:
matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini ni menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran aktif tipe Trading Places memiliki
dampak
positif
terhadap
pemahaman konsep matematis matemati siswa. Lebih
baiknya
pemahaman
Gambar 2.. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas kontrol. Berdasarkan jawaban siswa pada
kelas
Gambar 1,, pada kelas eksperimen
eksperimen disebabkan oleh, 1) setiap
terlihat bahwa siswa sudah mampu
siswa diberikan kesempatan untuk
dalam memenuhi indikator menyatakan
mengemukakan
terhadap terh
ulang sebuah konsep dimana siswa
materi yang dimengerti atau materi
sudah bisa menentukan semua sisi dan
yang tidak dimengerti. 2) disaat diskusi
rusuk dengan benar , sedangkan pada
kelompok
Gambar 2 pada kelas kontrol terlihat
konsep
matematis
siswa
pendapat
siswa
saling
berbagi
siswa kurang mampu menentukan yang
pengetahuan. Indikator
pemahaman
konsep konse
mana sisi dan tidak dapat menentukan
yang digunakan pada tes akhir adalah
semua rusuknya.
menyatakan
Soal nomor 2b. Kelas eksperimen
ulang sebuah
mengklasifikasikan sifat-sifat sifat
objek
tertentu,
konsep, menurut dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma ke dalam pemecahan masalah. Berikut
indikator-indikator indikator yang terdapat dalam pemahaman konsep matematis. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap masalah yang Gambar 3.. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas eksperimen
telah dikemukakan dalam penelitian ini,
Kelas kontrol:
pemahaman konsep matematis matemati siswa
maka
dapat
dengan
disimpulkan
menggunakan
bahwa
model
pembelajaran aktif tipe Trading Places lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional sional pada siswa kelas Gambar 4.. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas kontrol. Berdasarkan jawaban siswa pada Gambar 3,, pada kelas eksperimen terlihat bahwa siswa menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah, dimana siswa sudah mampu menentukan luas permukaan
balok
dan
mampu
mengaplikasikannya. Sedangkan pada Gambar 4 siswa dikelas kontrol kurang tepat dalam mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah. Jadi,
secara
keseluruhan keseluruha
dari
tes
pemahaman konsep matematis yang dilaksanakan pada kedua kelas sampel, siswa
sudah
mampu
memenuhi
VIII
MTsN
Tarusan
Tahun
Pelajaran 2012/2013. DAFTAR RUJUKAN Arikunto,Suharsimi.2006. Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta. Harnum, Monalisa.2009.” Monalisa.2009.”Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Trading Places Dalam Pembelajaran Matematika siswa kelas VII SMPN 9 Padang”. Tidak diterbitkan. diterbitkan STKIP PGRI Sumatera Barat. Silberman, Mel. 2007. Active Learning, Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif Aktif. Yogyakarta: ogyakarta: Pustaka Insan Madani