PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERTUKAR PASANGAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 9 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: IingHarmizawati*), MinoraLonggomNasution**), AlfiYunita**) ) Mahasiswa Program StudiPendidikanMatematika STKIP PGRI SUMBAR ** ) StafPengajar Program StudiPendidikanMatematika STKIP PGRI SUMBAR *
ABSTRACT This research based on the mathematic conceptual understanding of students is low and the students do not want to give and share their knowledge eatch other, it’s mean they are individualis in teaching learning proses. This the goal of research is to know now student’s mathematics concept by using cooperative learning model type of changing partner is better than understanding of mathematic concept by using kobventional learning in class XI IPA SMAN 9 Padang in academic year 2013/2014. Kind of this research is experimental research, by random sampling. The population of the research is the second year students of SMAN 9 Padang in academic year 2013/2014 that included in 6 classes. The samples is XI IPA 1 as eksperiment class and class XI IPA 2 as control class. The instrument is an essay test with reliabilitas test is r11 = 0,61. Teachnigue of data analisys is Mann-Whitney teste. The hypotesist tested by used Mann-Whitney test. For validity grade 95% is = −1,65 and = −2,17, because < and in area is rejected, so is rejected and is accepted. It’s mean the student’s understanding of mathematic concept by using cooperative learning model type of changing partner is better than the understanding of student’s mathematic concept by using conventional learning in class XI IPA SMAN 9 Padang in academic year 2013/2014. Key word: math concept comprehension, changing partner. PENDAHULUAN Masalah yang ditemukandalam proses pembelajaranmatematikayaitupembelajaranm asihterpusatpada guru danmotivasibelajarsiswamasihrendah. Guru menjelaskanmateripelajaran di depankelaskemudianmemberikancontohsoald anlatihan. Siswahanyamendengar, mencatat, dantidakmaubertanyaapabilaadamateri yang belumdipahaminya, artinyaselamapembelajaranberlangsungsiswac enderungpasifdankurangberpartisipasidalamp
embelajaran.Dalammengerjakanlatihansiswati dakmauberbagiilmupengetahuandenganteman nya. Hasilwawancaradengan guru matematikamenyatakanbahwasebagianbesarsi swamengalamikesulitandalammenyelesaikans oaldansiswabersifat individual dalam proses pembelajaran. Siswadapatmenyelesaikansoaldenganbenarjik a model soal yang diberikansampersisdengancontoh.Jikasoal yang diberikansudahberbedadengancontohsoal,
siswatidakmampulagimenyelesaikansoalterse but. Berdasarkanhal di atasberarti proses pembelajaranmatematikasiswabelumberjaland engan optimal, karenasiswakesulitanmengerjakanlatihan yang diberikan. Untukitudiperlukanperan guru sebagaipendorongsemangatsiswauntukmenge mbangkanpotensinyamasingmasingdanperluditerapkanpembaharuandalam pembelajaranmatematika.Mengatasipermasala han di atasmakaditerapkan model pembelajarankooperatiftipebertukarpasangan. Model pembelajarankooperatiftipebertukarpasangan merupakan model pembelajaran yang memberikankesempatankepadasiswauntukbek erjasamadengan orang lain. Siswaakanbertukarpasangandenganpasangan lain dankembalilagikepasangansemula. Menggunakan model pembelajarankooperatiftipebertukarpasangana kanmembuatsiswapahamdengankonsepdasar materi yang dipelajarinya, sehinggaterjadiinteraksi yang menimbulkanreaksikearahpositifdarisiswa. Penelitianinibertujuanuntukmengetahu iapakahpemahamankonsepmatematissiswaden ganmenerapkan model pembelajarankooperatiftipebertukarpasanganl ebihbaikdaripadapemahamankonsepmatemati ssiswadenganmenerapkanpembelajarankonve nsional di kelas XI IPA SMAN 9 Padang TahunPelajaran 2013/2014. Penelitian yang relevandenganpenelitianiniadalahpenelitian yang dilakukanolehZuldayrah (2010), dalampenelitian yang berjudul “Meningkatkanaktifitasdanhasilbelajarmatem atikasiswadenganmenggunakanteknikbertukar pasangan di kelas VIII SMPN 3 Salimpauang”, danpenelitian yang telahdilakukanDeriSuherman (2012), dalampenelitian yang berjudul “Pengaruhpenerapan model pembelajarankooperatiftipethink-pairsquareterhadappemahamankonsepmatematiss iswakelas VIII MTsNBungusTelukKabung Padang TahunPelajaran 2011/2012. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukanmulaitanggal 2 sampai 6 September
2013 di SMAN 9 Padang jenispenelitiannyaadalahpenelitianeksperimen denganrancangan random terhadapsubjek.MenurutArikunto (2010: 173), “Populasiadalahkeseluruhansubjekpenelitian”. Populasidalampenelitianiniadalahseluruhsisw akelas XI IPA SMAN 9 Padang TahunPelajaran 2013/2014 yangterdiridari 6 kelas. MenurutArikunto (2010: 161) mengatakanbahwa “Variabeladalahobjekpenelitian, atauapa yang menjadititikperhatiansuatupenelitian. Variabelbebasdalampenelitianiniadalah model pembelajarankooperatiftipebertukarpasangan di kelaseksperimendanpembelajarankonvensiona l di kelaskontrol. Variabelterikatnyaadalahpemahamankonsepm atematissiswakelas XI IPA SMAN 9 Padang TahunPelajaran 2013/2014. Instrumen yang digunakanadalahtesakhirdenganreliabilitas 0,61, berartisoalmemilikireliabilitas yang tinggi.Data tesakhirdianalisismenggunakanuji Mann-Whitney, untukmelihatapakahhipotesisditerimaatauditol ak.Hipotesisdalampenelitianiniadalahapakahp emahamankonsepmatematissiswadenganmene rapkan model pembelajarankooperatiftipebertukarpasanganl ebihbaikdaripadapemahamankonsepmatemati ssiswadenganmenerapkanpembelajarankonve nsional di kelas XI IPA SMAN 9 Padang TahunPelajaran 2013/2014. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukanpadakelassampe, diperolehgambaranpemahamankonsepmatema tissiswapadakelaseksperimendankelaskontrol padatabel 1. Tabel 1. Perhitungan Rata-rata (( ), Simpangan Baku ( ), Skor Tertinggi ( ), dan Skor Terendah ( ) pada kelas sampel Kelas Samp el Ekspe 82,55 13,74 100 47 rimen 24 Kont- 69,52 22,25 94 rol
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa nilai ratarata pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Simpangan baku pemahaman konsep siswa kelas eksperimen adalah lebih kecil dari kelas kontrol yang artinya nilai siswa di kelas kontrol lebih beragam dari pada di kelas eksperimen. Pengujianhipotesismenggunakanuji Mann-Whitney = −2,17 dan = −1,96. Karena < dan terletak di daerah ditolak, maka ditolak dan Hal diterima. iniberartiPemahamankonsepmatematissiswade nganmenerapkan model pembelajarankooperatiftipebertukarpasangant idaksamadenganpemahamankonsepmatematis siswadenganmenerapkanpembelajarankonven sional di kelas XI IPA SMAN 9 Padang TahunPelajaran 2013/2014”. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan tidak sama dengan pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XI IPA SMAN 9 Padang Tahun Pelajaran 2013/2014. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. . (2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Deri Suherman. (2012). “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Square terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII MTsN Bungus Teluk Kabung Padang Tahun Pelajaran 2011/2012”.Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI Sumatera Barat. Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas
Zuldayrah. (2010). “Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Menggunakan Teknik Bertukar Pasangan di Kelas VIII SMPN 3 Salimpauang”. Padang: UNP.
Variabelbebasdalampenelitian ini adalah model pembelajarankooperatif tipe bertukarpasangan di kelaseksperimendanpembelajaran
kontroltidakberdistribusi normal, dankeduakelassampeltidakmempuny aivariansi yang homogen, maka data uji Mann-Whitney. Uji MannWhitney dilakukanuntukmengetahuiapakahpe mahamankonsepmatematissiswadeng anmenerapkan model pembelajarankooperatiftipebertukarp asanganlebihbaikdaripadapemahama nkonsepmatematissiswadenganmene rapkanpembelajarankonvensional di kelas XI IPA SMAN 9 Padang TahunPelajaran 2013/2014. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukanpadakelassampeldiperolehg BerdasarkanTabel 1 terlihatbahwanilai rata-rata padakelaseksperimenlebihtinggidarip adakelaskontrol.Simpanganbakupem dikelaskontrollebihberagamd aripada di kelaseksperimen. Pengujianhipotesisme nggunakanuji MannWhitney, diperoleh = −2,17 dan = −1,96. Karena < dan terletak di daerah ditolak, maka ditolak dan
konvensional di kelas kontrol.Varibelterikatnyaadalahpemahamanko nsepmatematis siswa kelas XI IPA SMAN 9 Padang TahunPelajaran 2013/2014.Instrumen yang digunakanadalahtesakhirdenganreliabilitas 0,61, berartisoalmemilikireliabilitas yang tinggi. Untukmengukurpemahamankonsepmatematis siswadigunakanrubrikanalitik.MenurutIryanti (2004: 13) “Rubrikanalitikadalahpedomanuntukmenilaib erdasarkanbeberapakriterian yang ditentukan”. Menggunakanrubrikanalitikinidapatdianalisak elemahandankelebihanseorangsiswaterdapatp adakriteriamana. Setelahdilakukanujinormalita sdanujihomogenitaspadakeduakelass ampel, kelaseksperimenberdistribusi normal da ambaranpemahamankonsepmatemati ssiswapadakelaseksperimendankelas kontrolterdistribusipadaTabe 1. Tabel 8. Perhitungan Rata-rata (( ), Simpangan Baku ( ), Skor Tertinggi ( ), dan Skor Terendah ( ) pada kelas sampel Kelas Samp el Ekspe 82,55 13,74 100 47 rimen Kont69,52 22,25 94 24 rol
ahamankonsepsiswakelaseksperimen adalahlebihkecildarikelaskontrol yang artinyanilaisiswa
Hal diterima. iniberartiPemahamankonsepm atematissiswadenganmenerap kan model pembelajarankooperatiftipebe rtukarpasangantidaksamaden ganpemahamankonsepmatem
atissiswadenganmenerapkanp embelajarankonvensional di kelas XI IPA SMAN 9 KESIMPULAN Berdasarkanhasilanali sis data danpembahasan yang telahdikemukakan, dapatdisimpulkanbahwapema hamankonsepmatematissiswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan tidak sama dengan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XI IPA SMAN 9 Padang Tahun Pelajaran 2013/2014. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. .
(2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2001). Penyusunanbutir Soal dan Instrumen penilaian. Jakarta: Depdiknas. Prawironegoro, Pratiknyo. (1985). Evaluasi Hasil Belajar Khusus Analisis Soal untuk Bidang Studi Matematika. Jakarta: C.V. Fortuna. Santoso, Singgih. (2010). Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT alex Media Komputindo.
Padang TahunPelajaran 2013/2014”.
_________. (2008). KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Deri Suherman. (2012). “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Square terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII MTsN Bungus Teluk Kabung Padang Tahun Pelajaran 2011/2012”.Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI Sumatera Barat. Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas Lie,
Anita. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Muliyardi. (2002). “Strategi Pembelajaran Matematika”.Padang: UNP. Nasution. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Suherman, Erman. (2003). Strategi pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Syafriandi. (2001). “Analisis Statistika Inferensial Dengan Menggunakan Minitab”.Padang: UNP.
.
Shadiq, Fadjar. (2009). KemahiranMatematika. Yogyakarta: Depdiknas. Zuldayrah. (2010). “Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Menggunakan Teknik Bertukar Pasangan di Kelas VIII SMPN 3 Salimpauang”. Padang: UNP.