PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh : Angli Afrinaldi*), Rahmi**), Yulyanti Harisman**) *) mahasiswa program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Sumatera barat **) staf pengajar program Studi jurusan matematika STKIP PGRI Sumatera barat
ABSTRACT The research was motivated by the students' comprehension of math concept is still low. This research aims to determine students' comprehension of math concept by using one to one technique was better than students' comprehension of math concept that was taught by using conventional learning, and to know the progress of students’ activity at eighth grade students of SMP 4 N Sutera, district of Pesisir Selatan that apply one to one technique.Type of this research was experimental research by using randomized control group only design.. The instrument used in this research is the ultimate test of students' comprehension of math concept. Form of test used was essay with reliability test was r11 = 0,877 was bigger than rt = 0.404. It means the test result was reliable. Technique of data analysis used was T-Test one part the help of softwareMinitab.Based on the data analysis, it was found that both classes were distributed normally and homogeneous. The results of hypothesis test obtained P-Value= 0.040 it less than α=0.05, and based on the percentage of students activity was increased that was taught by one to one technique, with a variety of activities considered in this technique was the students were more active, in which the hypothesis of this research was accepted, so that it can be concluded that students' comprehension of math concept by using one to one technique was better than students' comprehension of math concept that apply conventional learning with confidence level was 95%. Key word : Pemahaman konsep matematis, pembelajaran Teknik one to one
PENDAHULUAN Matematika
Mengingat peranan matematika merupakan
salah
yang penting maka matematika harus
satu ilmu dasar yang memegang
dikuasai dan dipahami dengan baik.
peranan penting untuk pembentukan
untuk itu guru harus dapat memilih
pola pikir siswa yang kritis, logis,
strategi yang tepat dalam mengajar
kreatif, dan sistematis.Oleh sebab itu,
sehingga
matematika
matematika.
diajarkan
mulai
dari
sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
siswa
senang
belajar
Berdasarkan pentingnya peranan matematika, guru sebagai fasilitator
1
dan
motivator
proses
menyelesaikan soal yang diberikan
pembelajaran di sekolah memerlukan
oleh guru. Selain itu, siswa kurang
cara-cara yang efektif, efisien, dan
menanggapi
menyenangkan
diberikan
memahami
dalam
agar
materi
siswa
dapat
dengan
baik
umpan
guru
balik
karena
yang
kurangnya
motivasi siswa untuk belajar.
terutama dalam memahami konsep
Salah satu model pembelajaran
pada pelajaran matematika. Selain
yang cocok untuk masalah-masalah di
usaha guru, siswa diharapkan bisa
atas adalah pembelajaran teknik One
memahami pelajaran dengan baik dan
to
dapat memahami konsep dalam proses
dikemungkakan Ginnis (2008 : 154)
pembelajaran
“kegiatan ini menuntut semua orang
matematika
sehingga
hasil belajarnya bagus. Berdasarkan
One,
berdasarkan
yang
telah
mengambil tanggung jawab dan oleh
observasi
yang
karenanya melatih sisi dalam belajar
dilakukan di kelas VII SMPN 4 Sutera
mandiri dan saling ketergantungan”.
pada tanggal 13 Desember 2012,dapat
Penelitian bertujuan untuk :
dilihat pada saat mengerjakan latihan
1. Mengetahui pemahaman konsep
yang diberikan guru, terlihat bahwa
matematis
sebagian
bisa
menerapkan pembelajaran teknik
menyatakan ulang sebuah konsep,
One to One lebih baik dari pada
yaitu pada materi himpunan. Siswa
pemahaman
tidak dapat menyajikan gabungan atau
siswa
irisan dua himpunan dengan diagram
pembelajaran konvensional pada
venn.
kelas VIII SMPN 4 Sutera,
besar
siswa
tidak
siswa
konsep
yang
dengan
matematis
menggunakan
Hasil wawancara dengan guru
2. mendeskripsikan aktivitas belajar
matematika kelas VII SMPN 4 Sutera,
siswa kelas VIII SMPN 4 Sutera
diperoleh informasi bahwa aktivitas
kabupaten pesisir selatan dengan
belajar siswa masih kurang selama
menerapkan teknik one to one.
proses
pembelajaran
sehingga
Penelitian yang relevan dengan
pembelajaran masih terpusat pada
penelitian ini adalah penelitian yang
guru. Bahkan pada saat menyelesaikan
dilakukan oleh Deni (2011) dengan
soal, siswa hanya berdiam diri tanpa
judul ”Penerapan Teknik One to One
ada
dalam
tanggung
jawab
untuk
2
Proses
Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas X SMAN 1
aktivitas.
Untuk
menghitung
skor
Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman
pemahaman konsep matematis siswa
Barat”. Perbedaan penelitian yang
digunakan rubrik holistik. Menurut
dilakukan
dengan
penelitian
Iryanti (2004: 13) “Rubrik holistik
yaitu
penelitian
adalah
sebelumnya
pedoman
untuk
menilai
sebelumnya melihat hasil belajar. Pada
berdasarkan kesan keseluruhan atau
penelitian ini melihat hasil belajar
kombinasi semua kriteria”.
pada
aspek
matematis
pemahaman dengan
konsep
Teknik
menggunakan
analisis
data
dalam
pengujian hipotesis menggunakan uji t.
lembar aktivitas.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui
METODE PENELITIAN
apakah hipotesis diterima atau ditolak,
Menjawab permasalahan di atas
pengujian berpedoman pada Sudjana
telah dilakukan penelitian eksperimen.
(2005: 239).
rancangan penelitian random terhadap
HASIL PENELITIAN
subjek. Pada penelitian ini populasi
Berdasarkan hasil analisis data
dipilih secara acak untuk ditentukan
diperoleh
sebagai kelas eksperimen dan kelas
konsep
kontrol karena populasi berdistribusi
ksperimen dan kontrol, terdistribusi
normal,
pada Tabel 1.
mempunyai
varansi
yang
gambaran matematis
pemahaman pada
kelase
Tabel 1. Hasil Tes Pemahaman Konsep Siswa Kelas Sampel
homogen dan memiliki kesamaan ratarata.
Kelas Sampel
Variabel bebas pada penelitian
S
Xmaks
Xmin
ini adalah pembelajaran Teknik one to one
pada
kelas
eksperimen
dan
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. penelitian
Variabel ini
terikat
adalan
pada
81,70
13,99
100
38
Kontrol
74,37
17,75
100
36
Berdasarkan Tabel 1 terlihat
pemahaman
bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen
konsep matematis siswa kelas VIII
lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas
SMPN 4 Sutera Kabupaten Pesisir
kontrol. Kemudian, simpangan baku
Selatan. Instrumen
Eksperimen
pada kelas eksperimen lebih rendah penelitan
yang
daripada kelas kontrol. Hal ini berarti
digunakan adalah tes akhir dan lembar
bahwa nilai pada kelas eksperimen
3
tidak lebih beragam daripada kelas
ujiAnderson-Darling dengan bantuan
kontrol.
MINITAB dan didapatkan P-value
Aktifitas Belajar Siswa
kelas eksperimen 0,101 dan kelas
Data
hasil
aktivitas
eksperimen
pada
siswa
kontrol 0,203 besar dari α yang
kelas
penelitian
ditetapkan yaitu 0,05, hal ini berarti
ini
kedua
diperoleh dari lembar observasi selama
dilihat
selama
menggunakan
penerapan
berdasarkan
indikator
aktivitas
Setelah dilakukan uji normalitas
berdasarkan
analisis
dan uji homogenitas, ternyata data
yang
untuk kedua kelas sampel berdistribusi
dilakukan didapatkan hasil sebagai
normal dan memiliki variansi yang
berikut:
homogen. Berdasarkan analisis uji t
Tabel 2. Presentase Aktivitas Siswa
dengan bantuan MINITAB, dengan
Selama Pembelajaran
2
3
4 5
menunjukkan
mempunyai variansi yanghomogen.
activities
1
F
yang berarti kedua kelas sampel
Visual
activities, Oral activities dan Motor
N o
uji
simpangan baku kedua kelas sampel
indikator-
yaitu
berdistribusi
adanya irisan selang kepercayaan bagi
pembelajaran teknik one to one adalah aktivitas
sampel
normal. Hasil uji homogenitas dengan
pelaksanaan penelitian. Aktivitas siswa yang
kelas
Aktivitas Siswa Siswa membaca sub materi yang diberikan
taraf kepercayaan 95% diperoleh P-
Persentase aktivitas siswa setiap pertemuan I II III IV 96,66 86,66 96,66 100
Siswa berdiskusi 76,66 dengan teman di dalam kelompoknya Siswa menerangkan 73,33 sub materi dengan penuh tanggung jawab kepada siswa lain Siswa menanggapi 40,00 presentasi teman Siswa mengerjakan 80,00 soal latihan
86,66
90,00
value adalah 0,040. Sehingga, dapat disimpulkan konsep
93,33
matematis
menerapkan 80,00
93,33
100
bahwa
strategi
pemahaman siswa
dengan
pembelajaran
teknik one to one lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa
26,66
46,66
50,00
93,33
90,00
100
dengan
menerapkan
pembelajaran
Konvensional siswa kelas VIII SMPN 4 Sutera
Sebelum
melakukan
hipotesis,
maka
terlebih
dilakukan
uji normalitas
uji
PEMBAHASAN
dahulu dan
Berdasarkan hasil analisis data,
uji
bahwa pemahaman konsep matematis
homogenitas variansi. Uji normalitas dilakukan
dengan
siswa
menggunakan 4
kelas
eksperimen
yang
menerapkan
Strategi
pembelajaran
Gambar 1 terlihat siswa sudah
teknik one to onelebih baik dari pada
mampu mengaplikasikan konsep dan
kelas kontrol. Strategi pembelajaran
siswa juga sudah mampu menyatakan
teknik one to one mengajarkan dan
ulang sebuah konsep terlihat pada saat
mengajak
siswa melakukan pemfaktoran.
siswa
untuk
lebih
bertanggung jawab dalam melakukan tugas
yang
diberikan.
Kelas Kontrol:
Sehingga,
pembelajaran tersaji dengan menarik dan menimbulkan rasa saling tanggung Gambar 2 : Hasil kerja siswa kelas
jawab. Berdasarkan
data
kontrol
hasil
Gambar 2 terlihat siswa kelas
pengamatan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen selama penerapan
kontrol
pembelajaran teknik one to one terlihat
mengaplikasikan konsep dan siswa
adanya peningkatan aktivitas belajar
juga sudah mampu menyatakan ulang
siswa pada setiap pertemuan.
sebuah konsep terlihat pada saat siswa
Tes Eksperimen
Akhir
pada
dilakukan
sudah
mampu
melakukan pemfaktoran.
kelas
tanggal
juga
+
2. Tentukan hasil dari
12
.
Hasil kerja siswa kelas eksperimen berkemampuan sedang :
September 2013. Sedangkan, di kelas kontrol dilakukan tes akhir tanggal 13 September 2. Berikut adalah contoh hasil kerja siswa berkemampuan tinggi dari kelas eksperimen dan
kelas Gambar 3 : Hasil kerja siswa kelas
kontrol. C. Faktorkan bentuk 5
ekperimen
+ 13 + 6
Gambar 3 terlihat siswa sudah
Kelas Eksperimen:
mampu mengaplikasikan konsep, dan siswa
juga
sudah
mengklasifikasikan
objek
mampu menurut
sifatnya, tapi siswa mengalami sedikit
Gambar 1 : Hasil kerja siswa kelas
kesalahan dalam operasi penjumlahan.
eksperimen
Hasil
kerja
siswa
berkemampuan
sedang pada kelas kontrol: 5
siswa juga tidak mampu menyatakan ulang sebuah konsep. KESIMPULAN Gambar 4 : Hasil kerja siswa kelas kontrol
Berdasarkan hasil analisis data dan pembhasan yang telah dikemukakan
Gambar 4 terlihat siswa sudah
maka
mampu mengaplikasikan konsep, dan siswa
juga
sudah
mengklasifikasikan
objek
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa:
mampu
1. Pemahaman
menurut
konsep
matematis
siswa dengan menerapkan strategi
sifatnya tapi pada hal ini siswa
pembelajaran teknik one to one
melakukan sedikit kesalahan pada saat
lebih baik daripada pemahaman
melakukan memasukan angka dari
konsep matematis siswa dengan
awal mengerjakan soal tes akhir.
menerapkan
pembelajaran
Sederhanakanlah pecahan
Konvensional di kelas VIII SMPN
Hasil kerja siswa berkemampuan rendah pada kelas ekperimen:
4 Sutera. 2. Aktivitas
siswa
mengalami
peningkatan selama pelaksanaan pembelajaran teknik one to one. Daftar Rujukan
Gambar 5 : Hasil kerja siswa kelas
Ginnis, Paul. (2008). Trik dan Teknik mengajar. Jakarta: PT. Indeks
eksperimen Gambar 5 terlihat, siswa sudah
Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja.Yogyakarta: epdiknas.
mampu mengaplikasikan konsep. Tapi siswa belum mampu menyakan ulang
Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas. Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Syafriandi. (2001). Analisis Statistik Inferensial dengan Menggunakan Minitab. Padang: UNP.
sebuah konsep. Hasil
kerja
siswa
berkemampuan
rendah pada kelas kontrol :
Gambar 6 : Hasil kerja siswa kelas kontrol Gambar 6 terlihat, siswa tidak mampu mengaplikasikan konsep dan 6