PEMBANGUNAN TRANSPORTASI INDONESIA
Bambang Prihartono Staf Ahli Bidang Teknologi, Energi dan Lingkungan Perhubungan 22 Februari 2017
Rencana Pembangunan Infrastruktur Indonesia 2017-2045 “Sasaran pembangunan infrastruktur Indonesia 2017-2015: Meningkatkan keandalan tulang punggung infrastruktur nasional, aksesibilitas pelayanan dasar, dan konektivitas nasional serta integrasi infrastruktur dengan ekonomi, teknologi, dan lingkungan.”
2
Rencana Pembangunan Transportasi Indonesia 2020-2025 “Pembangunan sektor transportasi Indonesia tahun 2020-2025 akan tetap meneruskan dan mengembangkan konektivitas nasional, pengembangan aksesibilitas nasional, serta pengembangan transportasi berkelanjutan.”
3
Pengembangan Konektivitas Nasional 2020-2025 Melalui Pembangunan Jalur Utama Logistik “Pengembangan konektivitas nasional dilakukan melalui pembangunan Jalur Utama Logistik guna menurunkan biaya logistik hingga 10% dari PDB.”
Strategi Pengembangan Jalur Utama Logistik
• Pengembangan 24 Pelabuhan Strategis Tol Laut • Pengembangan jaringan jalan lintas pulau (arteri dan jalan tol) • Pengembangan jaringan perkeretaapian • Pengembangan Bandar Udara Kargo • Pembangunan Coastal Shipping
Fokus Kegiatan • Infrastruktur jalan dan penyeberangan: • Penyelesaian jalan arteri lintas pulau dan jalan akses penghubungnya ke 24 Pelabuhan Strategis Tol Laut • Penyelesaian pembangunan jalan tol dan aksesnya ke kawasan sentra logistik • Infrastruktur Bandar Udara: • Pembangunan fasilitas kargo bandar udara • Infrastruktur Pelabuhan Laut: • Pengembangan lima pelabuhan hub Tol Laut sehingga melayani kapal ukuran Panamax (3.0004.000 TEUs) dengan kebutuhan draft -12 m • Pengembangan 19 pelabuhan feeder Tol Laut sehingga melayani kapal ukuran 1.000-2.500 TEUs dengan kebutuhan draft -10 m • Integrasi pengelolaan pelabuhan disertai penerapan berthing window • Peningkatan operasi 24 jam/7 hari seminggu • Infrastruktur Perkeretaapian • Pembangunan dan reaktivasi jaringan perkeretaapian logistik • Pembangunan akses (handling) kereta api dengan kapal laut • Pengembangan simpang tidak sebidang melalui pembangunan underpass jalur KA
4
Pembangunan Jalur Utama Logistik Indonesia 2020-2025 “Pembangunan jalur yang melayani distribusi barang dengan kapasitas tinggi. Jalur antar pulau dilayani oleh Hub dan Feeder Tol Laut dengan dukungan kapal hingga 4rb TEU’s. Jalur intra pulau antara Pelabuhan dengan titik-titik sentra logistik dilayani dengan jaringan KA, Coastal Shipping, jaringan jalan (tol & arteri dengan kapasitas muatan sumbu hingga 10 Ton).” Proyeksi pertumbuhan ekonomi naik dengan terselenggaranya tol laut, dalam jangak pendek 1,02-1,3 kali BAU dan dalam jangka panjang 1,01-1,4 kali BAU
Pembangunan sistem jalur utama logistik didarat yang terintegrasi dapat signifikan menurunkan biaya logistik, dimana komponen biaya transportasi terbesar berada di darat (hingga 71%). Dukungan Transportasi untuk Jalur Utama Logistik: • 24 pelabuhan strategis tol laut • Jalan lintas utama (trans) dan akses pelabuhan • Jalur kereta api regional • Pengembangan coastal shipping
5
Pembangunan Jalur Utama Logistik Pulau Sumatera 2018
ACEH Pelabuhan: Malahayati 75 M
SUMUT Pelabuhan: Belawan 133 M
SUMUT Jalan Tol: MedanBinjai 1,2 M JALAN TRANS SUMATERA Geumpang – Pameuh; Bts. Bangka Barat (Kota Waringin) – Muntok; Bts. Kota Kepahiyang - Sp. Taba Mulan - Curup - Sp. Nangka - Bts. Prov Sumsel; dst.
KA TRANS SUMATERA Kereta Api: RantauprapatK.Pinang-Duri-Dumai; BinjaiBesitang; Besitang-Langsa; Bandar Tinggi-Kuala Tanjung; PalembangJambi; Jambi-Pekanbaru; DED Pematang Siantar-Simalungun; Bireun-Lhokseumawe.
KEPRI Pelabuhan: Batam 1,2 T JAMBI Pelabuhan: Muara Sabak 25 M SUMSEL Pelabuhan: Tanjung Carat 1,36 T
SUMBAR Pelabuhan: Teluk Bayur 690 M
LAMPUNG Jalan Tol: BakauheuniTerbanggi Besar
PALEMBANG Jalan Tol: Kayu Agung-PalembangBetung Seksi I 2,95 M
Proyeksi pertumbuhan ekonomi pulau Sumatera dengan terselenggaranya tol laut, dalam jangak pendek (2019) 6,91% dan dalam jangka panjang (2039) 7,06% Terselenggaranya Tol Laut akan meningkatkan kapasitas layanan Pel. Belawan/Kuala Tanjung sehingga dapat melayani kapal 4rb TEU’s, serta Pel. Malahayati, Batu Ampar, Muara Sabak, Teluk Bayur, Tj.Carat, Panjang sehingga dapat melayani kapal 2,5rb TEU’s. Pembangunan Jalan dan Kereta Api Lintas (Trans) Sumatera akan meningkatkan efisiensi disbtribusi logistik yang disebabkan oleh tingginya kapasitas layanan yang diberikan.
6
Pembangunan Jalur Utama Logistik Pulau Kalimantan 2018 Proyeksi pertumbuhan ekonomi pulau Kalimantan dengan terselenggaranya tol laut, dalam jangak pendek (2019) 7,48% dan dalam jangka panjang (2039) 6,18%
JALAN TRANS KALIMANTAN Peningkatan Struktur Jalan Sintang – Sejiram; Bts. Kab Tanah Bumbu – Mentewe; Tanjung Redep-Tanjung Batu; Pembanunan Jalan Nangapinoh - Bts Kalteng; Bts.Prov.Kalbar-Tumbang Sanamang; Tumbang Sanamang - Tumbang Hiran; Tumbang Hiran - Tumbang Samba; Tumbang Samba – Rababang; Jembatan Sei Alalak; Jembatan Pulau Balang 868,2 M
JALAN TRANS KALIMANTAN
KALBAR Laut: Pel. Kijing 1,7 T
Jalan Bebas Hambatan Balikpapan-Samarinda 350 M
KALTIM Laut: Pel. Samarinda 554 M
KALTIM Laut: Pel. Balikpapan 60 M
KALSEL Laut: Pel. Banjarmasin 72 M
Terselenggaranya Tol Laut akan meningkatkan kapasitas layanan Pel. Kijing, Sampit, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda sehingga dapat melayani kapal 2,5rb TEU’s. Pembangunan Jalan Lintas (Trans) Kalimantan akan meningkatkan efisiensi disbtribusi logistik yang disebabkan oleh tingginya kapasitas layanan yang diberikan.
KALTENG Laut: Pel. Sampit 41 M
7
Pembangunan Jalur Utama Logistik Pulau Jawa-Bali 2018 DKI JAKARTA Pelabuhan: Tj.Priok 12 T
JAWA TENGAH Jalan Tol: Ngawi-Kertosono Seksi III; Cileunyi-Sumedang-Dawuan Seksi II 2.79 M (APBN) Semarang-Solo Seksi III & IV; Pejagan Pemalang Seksi IV; Pemalang-Batang Seksi I; SoloMantingan-Ngawi Seksi III & IV; Ngawi-Kertosono Seksi I, II, III; Cengkareng-Batu CeperKunciran Seksi III & IV; Kunciran-Serpong Seksi II; Cibitung-Cilincing Seksi II; PorongGempol 14,74 M (Swasta)
SURABAYA Pelabuhan: Tj.Emas 2,27 T
SURABAYA Pelabuhan: Tj.Perak 12,7 T JALAN TRANS BALI Denpasar – Tuba; Gilimanuk – Cekik 95M
JATIM Kereta Api: Lintas Solo-Surabaya antara Madiun-Jombang; KroyaKutoarjo; KA Solo-Kedungbanteng; Kedungbanteng-Madiun; Maja Rangkas Bitung; Cirebon-Kroya antara Purwokerto-Kroya; Sukabumi Cianjur – Padalarang; Magelang – Yogyakarta; Akses Pel. Tj.Perak; Akses Pel. Tj.Emas; Jombang-Wonokromo; Tanjungsari-Kertajati; Rangkas Bitung – Merak; Kedungjati – Tuntang; Cempaka – Rejosari 6,22 M
Proyeksi pertumbuhan ekonomi pulau Jawa dengan terselenggaranya tol laut, dalam jangak pendek (2019) 8,12% dan dalam jangka panjang (2039) 7,99% Terselenggaranya Tol Laut akan meningkatkan kapasitas layanan Pel. Tanjung Priok dan Tanjung Perak sehingga dapat melayani kapal 4rb TEU’s, serta Pel. Tanjung Emas sehingga dapat melayani kapal 2,5rb TEU’s. Pembangunan Jalan dan Kereta Api Lintas (Trans) Jawa-Bali akan meningkatkan efisiensi disbtribusi logistik yang disebabkan oleh tingginya kapasitas layanan yang diberikan.
8
Pembangunan Jalur Utama Logistik Pulau Sulawesi 2018 Proyeksi pertumbuhan ekonomi pulau Sulawesi dengan terselenggaranya tol laut, dalam jangak pendek (2019) 9,62% dan dalam jangka panjang (2039) 8,72%
SULAWESI UTARA Jalan Tol Manado – Bitung Seksi I 769 M
SULAWESI TENGAH Pelabuhan: Pantoloan 102 M JALAN TRANS SULAWESI Lingkar Luar Gorontalo; Mamuju-KalukuBelang BelangPasang Kayu-Bts Kalteng; KalukuSalubatu-MambiTabone-Polewali; Tomata-BetelemeKolonodale; Palu Donggala - Batas Sulbar 1 T
SULAWESI SELATAN Pelabuhan: Makassar 1,8 T
SULAWESI UTARA Kereta Api: Manado-Bitung 300 M
SULAWESI UTARA Pelabuhan: Bitung 600 M
Terselenggaranya Tol Laut akan meningkatkan kapasitas layanan Pel. Bitung, Makassar sehingga dapat melayani kapal 4rb TEU’s, serta Pel. Kendari, Pantoloan sehingga dapat melayani kapal 2,5rb TEU’s. Pembangunan Jalan Lintas (Trans) Sulawesi akan meningkatkan efisiensi disbtribusi logistik yang disebabkan oleh tingginya kapasitas layanan yang diberikan.
SULAWESI TENGGARA Pelabuhan: Kendari Baru 936 M
SULAWESI SELATAN Kereta Api: Makassar-Pare Pare Segmen II 1,2 T
9
Pembangunan Jalur Utama Logistik Pulau Papua 2018 PAPUA BARAT Pelabuhan: Sorong 412 M
JALAN TRANS PAPUA Pembangunan Jalan Enarotali – Sugapa; Sugapa – Beoga; Beoga – Ilaga; Ilaga – Sinak; Sinak – Mulia; Snopy - Kebar – Prafi; Ambuni – Tandia; Fakfak - Hurimber Bofuwer – Windesi; TeminabuanHaimaran-Atori; Mega – Fef; Kaimana – Triton; Fakfak-WerbaSibori-Hurimber; Demon Baum – Dasri; Sorong - Mega - Sausafor – Arfu 1,48 T
PAPUA Pelabuhan: Jayapura 293 M
Proyeksi pertumbuhan ekonomi pulau Papua dengan terselenggaranya tol laut, dalam jangak pendek (2019) 10,54% dan dalam jangka panjang (2039) 10,29% Terselenggaranya Tol Laut akan meningkatkan kapasitas layanan Pel. Sorong dan Jayapura sehingga dapat melayani kapal 2,5rb TEU’s. Pembangunan Jalan Lintas (Trans) Papua akan meningkatkan efisiensi disbtribusi logistik yang disebabkan oleh tingginya kapasitas layanan yang diberikan.
10
Pengembangan Konektivitas Nasional 2020-2025 Melalui Pembangunan Akses ke Kawasan Unggulan Ekonomi Strategi Pengembangan Konektivitas • Menghubungkan Kawasan Sektor Unggulan Ekonomi dengan Pelabuhan Laut terdekat (Trunk Sea Port) • Menghubungkan Kawasan Sektor Unggulan Ekonomi dengan Bandar Udara terdekat • Menghubungkan Kawasan Sektor Unggulan Ekonomi dengan Jaringan Jalan Utama (Trunk Road & Trunk Toll Rod) • Menghubungkan Kawasan Sektor Unggulan Ekonomi dengan Jaringan Perkeretaapian • Menghubungkan Kawasan Sektor Unggulan Ekonomi dengan Kawasan penyedia bahan baku • Menghubungkan kawasan-kawasan yang memiliki obyek-obyek wisata
Fokus Kegiatan • Infrastruktur jalan dan penyeberangan: • Penyelesaian jalan akses Kawasan menuju jalan tol, jalan arteri, pelabuhan, bandara, stasiun kereta api, sumber bahan baku, dan kawasan obyek wisata. • Perbaikan, peningkatan fungsi dan kapasitas jalan yang menjadi bottleneck (memiliki kecepatan rerata <40 km/jam) antara Kawasan dengan jalan tol, jalan arteri, pelabuhan, bandara, stasiun kereta api, sumber bahan baku, dan kawasan obyek wisata. • Infrastruktur Bandar Udara: • Peningkatan kapasitas runway dan terminal bandara sehingga mampu melayani penerbangan komersil baik sebagai bandara pengumpul, maupun sebagai bandara pengumpan. • Infrastruktur Pelabuhan Laut: • Peningkatan kapasitas pelayanan pelabuhan yang menjadi bottleneck (menyebabkan antrian baik di sisi darat maupun laut). • Infrastruktur Perkeretaapian • Pembangunan stasiun dengan fasilitas penumpukan dan bongkar muat barang.
11
Contoh Pembangunan Akses ke Kawasan Unggulan Ekonomi Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara
12
Contoh Pembangunan Akses ke Kawasan Unggulan Ekonomi Kawasan Industri Bitung, Sulawesi Utara
13
Contoh Pembangunan Akses ke Kawasan Unggulan Ekonomi Kawasan Ekonomi Khusus Sorong, Papua Barat
14
Pengembangan Konektivitas Lainnya: ASEAN Connectivity Highway Network NORTH JAVA – BALI ROAD (AH 2) • AH 2 status for the non-toll road: Merak-Jakarta-Semarang has been upgraded to class I, Semarang-Surabaya-Banyuwangi has been upgraded to class II, and Gilimanuk-Denpasar has been upgrade to class III. • Trans Java Toll Road as alternative road of AH 2 in Java Island has been operated up to 763 km from Merak-Brebes and several segments in East Java Province. Trans Java Toll road is targeted to be fully operated from Merak-Pasuruan in 2019.
EASTERN SUMATERA ROAD (AH 25) • Most of AH 25 road segments (non-toll roads) has been upgraded to class II. • Trans Sumatera Toll Road as alternative road of AH 25 consists of 24 segments that will be carried out with the assignment to SOE (PT. Hutama Karya) in accordance with the law, excluding MedanKualanamu-Tebing Tinggi Toll Road (PT. Jasamarga Kualanamu Toll) and Kayu Agung-Palembang-Betung Toll Road (PT Sriwijaya Markmore Persada) • First Stage Priority (up to 2019) • Bakauheni-Terbanggi, Besar-Pematang Panggang-KayuagungPalembang (Betung) • Palembang-Indralaya • Palembang-Tanjung Api-Api • Pekanbaru-Kandis-Dumai • Kisaran-Tebing Tinggi-Kualanamu-Medan-Binjai
KALIMANTAN ROAD (AH 150) • Most of AH 150 road segments (non-toll roads) are class III. • Balai Karangan-Entikong border roads which is part of AH 150 is currently widen to be upgraded to class I. • Balikpapan-Samarinda Toll Road as alternative road of AH 150 is currently constructed and targeted to be operated in 2019.
15
Pengembangan Aksesibilitas Nasional 2020-2025 Melalui Pembangunan Transportasi Di Wilayah Tertinggal Dan Terluar Strategi Pengembangan Aksesibilitas
• Infrastruktur jalan:
Fokus Kegiatan
• Penyelesaian jalan pararel perbatasan di Kalimantan dan NTT (tersambung pada 2018) • Pembangunan dan peningkatan Bandar Udara di kawasan perbatasan, tertinggal dan rawan bencana • Pembangunan dan pengembangan Pelabuhan di kawasan perbatasan, tertinggal dan rawan bencana • Pembangunan dan preservasi Jalan di kawasan perbatasan, tertinggal dan rawan bencana • Menghubungkan seluruh lintas penyeberangan, termasuk jalur lintas Sabuk Utara, Tengah, dan Selatan serta poros penghubung • Meningkatkan penyediakan subsidi operasi, memperluas area layanan, menambah trip perintis untuk Angkutan Laut, Jalan, ASDP, Udara dan Kereta Api
• Pembangunan Jalan Paralel Perbatasan di Papua penanganan secara terbatas dan bertahap pada ruas Oksibil – Towe Hitam
• Jalan menuju jalan pararel dan pintu perbatasan yang strategis untuk membuka isolasi masyarakat di perbatasan • Jalan daerah di lokasi prioritas (lokpri) perbatasan • Jalan lintas nasional yang melalui daerah tertinggal yang memerlukan peningkatan • Jalan daerah yang membuka akses kawasan tertinggal dan mendukung pusat pertumbuhan di daerah tertinggal (prioritas pada 42 Kabupaten Tertinggal) • Penyediaan subsidi perintis untuk Angkutan Darat • Bandara dan Pelabuhan: • Pembangunan dan pengembangan Bandara/Pelabuhan yang melayani rute perintis dan/atau mendukung aksesibilitas dikawasan perbatasan dan tertinggal (prioritas pada 42 Kabupaten Tertinggal) • Penyediaan subsidi perintis untuk Angkutan Laut, ASDP, dan Udara • Pembangunan Daerah Tertinggal Wilayah Pegunungan Tengah Papua melalui “Jembatan Udara”
16
Contoh Pembangunan Daerah Tertinggal “Papua” 2018 • Rencana Hub Jembatan Udara di Papua akan ada di 3 lokasi (Wamena, Timika dan Dekai) • Cluster Wamena berbasis produk Kopi; Cluster Anggruk berupa Pelayanan Kesehatan; Cluster Dekai berupa Jasa Distribusi Logistik • Frekuensi masing- masing di tiap rute adalah 1x per minggu. • Terintegrasi dengan rencana rute Inland Waterways • Terintegrasi dengan Jalan Trans Papua dan Jalan Wamena-Kenyam-Mumugu dan ruas Wamena-DekaiOksibil sebagai salah satu Jalur Logistik baru
17
Pengembangan Transportasi Berkelanjutan 2020-2025 Melalui Pemanfaatan Transportasi Modern “Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi modern yang Berkelanjutan guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan meningkatkan kehandalannya menghadapi ganguaan cuaca & perubahan iklim. Hal tersebut memerlukan dukungan perencanaan, penyusunan kerangka regulasi serta kerangka pendanaan yang sesuai.”
• • • • •
Autonomous vehicles Drone deliveries Additive manufacturing technologies (e.g., 3D printing) and advanced automation Renewable or unconventional energy Digitization
Google self-driving car
18
Pengembangan Transportasi Berkelanjutan 2020-2025 Melalui Pembangunan Smart City “Pembangunan Sistem Transportasi yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi Modern akan mampu mendekatkan layanan ke masyarakat serta menurunkan penggunaan kendaraan pribadi. Untuk itu, diperlukan penyusunan aturan/kerangka regulasi yang non-konvensional menyesuaikan dengan perkembangan teknologi .”
Source: International Electrotechnical Commission. 2014. Orchestrating Infrastructure for Sustainable Smart Cities. P. 26.
19
Perencanaan Masterplan Transportasi yang Komprehensif 2020-2025
National
• Coordination across sectors, agencies, and public/private actors
Transport
Energy
Wilayah
State City
• High-impact investments with cobenefits
Economic Competitiveness
• Professional project implementation
Sustainable Transportasion Project Environmental Sustainability
Social Inclusiveness
20
Aspek Pendanaan Terdapat gap 58,7% dipenuhi melalui sumber non-anggaran pemerintah Paradigma Baru Pembangunan Infrastruktur
Kebutuhan Pendanaan Transportasi (Termasuk Jalan)
• Kepastian Usaha • Perizinan • Insentif
SWASTA APBN + APBD: Rp. 1.433 Tn (61,5%)
Kebutuhan Investasi Transportasi 2015-2019: Rp. 2.328 Tn
Peluang Pemanfaatan KPBU: Perpres 38/2015
PPP JV BUMN (brownfield)
BUMN: Rp. 379,2 M (16,3%) PARTISIPASI SWASTA: Rp. 515,8 M (22,2%)
JV BUMN (greenfield) BUMN
UPT yang sudah mendapat keuntungan dapat di KPBU-kan, sumber APBN adalah last resource
• Dibentuk Special Purpose Company (SPC) Untuk Proyek Yang Sudah Beroperasi • Dilakukan Divestasi Saham SPC • Meningkatkan Kemampuan Ekspansi BUMN Tanpa PMN • Dibentuk SPC Untuk Proyek yang Sedang Disiapkan • Dilakukan Kerjasama dengan Swasta dalam SPC tersebut • Meningkatkan Kemampuan Ekspansi BUMN Tanpa PMN
PMN Untuk Penugasan
APBN/APBD
21
TERIMA KASIH
22