KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
RENCANA KEGIATAN STRATEGIS SEKTOR ENERGI DI BIDANG PERHUBUNGAN Disampaikan pada : Forum Koordinasi Perencanaan Strategis Bidang Energi Lintas Sektor Banjarmasin, 8 September 2015
PENDAHULUAN
1
• Energi mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis untuk pencapaian tujuan sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam pembangunan nasional berkelanjutan.
2
• Kebutuhan energi diperkirakan akan terus mengalami peningkatan sebagai dampak dari pertumbuhan ekonomi dan pertambahan jumlah pend
3
• Pengelolaan energi harus dilaksanakan secara optimal untuk menjamin penyediaannya, baik untuk kebutuhan saat ini maupun masa mendatang
2
KEN PADA SEKTOR TRANSPORTASI
Peningkatan efisiensi pemanfaatan energi
Peningkatan penggunaan tenaga listrik, bahan bakar gas, bahan bakar nabati
Penerapan sistem transportasi perkotaan yang efisien dengan menerapkan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi serta penggunaan moda transportasi hemat energi dan bersih lingkungan 3
KEBUTUHAN ENERGI SEKTOR TRANSPORTASI
Kebutuhan energi pada sektor transportasi tumbuh lebih kurang rata-rata 6.08% per tahun.
Pemakaian energi sektor transportasi berdasarkan wilayah 9,37%
7,10%
9,38%
2,79%
Jawa 52,16%
Sumatera Kalimantan Sulawesi
21,35%
Bali Nusra
Proyeksi pemakaian energi pada sektor transportasi per jenis energi 1. Skenario dasar didominasi pemakaian bensin, minyak solar, avtur, dan bensin super. 2. Skenario biofuel didominasi bensin dan minyak solar dalam pemakaian energi sektor transportasi. Akan tetapi, dengan masuknya bioethanol dan biodiesel di dalam pemakaian energi sektor transportasi, peranan bensin dan minyak solar secara signifikan mengalami penurunan. 4
Pemodelan Kebijakan Energi Nasional (KEN) sektor transportasi di tahun 2025 diproyeksikan akan menggunakan sekitar 76,5 Million Tonnes of Oil Equivalent (MTOE) atau sekitar 30% dari total kebutuhan energi yaitu sebesar 251 MTOE, dengan perincian kebutuhan energi sebagai berikut: • BBM sebesar 63,52 MTOE (setara 1,29 juta barel per hari) atau sekitar 86% dari total kebutuhan kebutuhan energi; \ • Gas 6,06 MTOE (650,8 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day) atau sekitar 7,9% dari total lebutuhan energi; • Listrik 0,11 MTOE (1.341,2 GWh (gigawatt hours) atau sekitar 0,1% dari total kebutuhan energi; • Biofuel 6,87 MTOE (7,85 juta KL (kiloliter) atau sekitar 9% dari total kebutuhan energi.
Kebutuhan Energi Sektor Transportasi BBM 0,11 MTOE 6,06 MTOE
Gas
Listrik
Biofuel
6,87 MTOE
63,52 MTOE
5
PENGGUNAAN ENERGI ALTERNATIF
• Gas dan listrik pada sektor transportasi belum menunjukkan peran yang signifikan. • Pencapaian target pemanfaatan gas bumi di sektor transportasi sesuai dengan PerMen 19/2012, tidak terlalu signifikan mengubah komposisi pemakaian energi di sektor transportasi. • Skenario listrik memberikan pengaruh cukup besar dalam mengubah komposisi pemakaian energi sektor transportasi. 6
SKENARIO PEMAKAIAN BBM PADA TAHUN 2030
Skenario Dasar
• Pemakaian BBM meningkat menjadi 3,3 kali dari pemakaian tahun 2010
Skenario Gas Bumi
• Pemakaian BBM meningkat menjadi 3,2 kali dari pemakaian tahun 2010
Skenario Biofuel
• Pemakaian BBM meningkat menjadi 2,8 kali dari pemakaian tahun 2010
Skenario Gabungan Biofuel • Pemakaian BBM meningkat menjadi 2,8 kali dari pemakaian tahun 2010 & Gas Bumi
Skenario Gabungan • Pemakaian BBM meningkat menjadi 2,2 kali dari pemakaian tahun 2010 Biofuel, Gas Bumi & Listrik
7
PEMIKIRAN UNTUK MEMANFAATKAN PENGGUNAAN GAS DAN LISTRIK DI SEKTOR TRANSPORTASI
Kendaraan berbasis jalan wajib menggunakan bahan bakar gas dan hybrid
Biaya penggunaan jalan dipungut melalui harga / penggunaan bahan bakar
Refund bagi pengguna new energy vehicles (NEVs)
Incentive khusus bagi operator taxi dengan gas / hibrid (NEVs)
Road Map Energi Sektor Transportasi 2020 8
KEBIJAKAN ENERGI SEKTOR TRANSPORTASI SESUAI RPJMN DAN RENCANA STRATEGIS
Sasaran dalam draft Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019 yang terkait dengan energi
“..menurunnya emisi gas rumah kaca (RAN-GRK) dan meningkatnya penerapan teknologi ramah lingkungan pada sektor transportasi..”
9
STRATEGI PEMBANGUNAN SARANA & PRASARANA TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang ramah lingkungan dan tahan terhadap dampak perubahan iklim/cuaca ekstrim;
Pemanfaatan bahan bakar yang berbasis energi baru terbarukan;
Penerapan sistem manajemen transportasi yang efektif dan efisien;
Mendorong pengguna kendaraan pribadi berpindah ke transportasi umum/massal.
10
INDIKATOR KINERJA UTAMA UNTUK TAHUN 2015-2019 Jumlah penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi nasional Transportasi Darat
Transportasi Perkeretaapian
• Smart driving • Pengadaan BRT • Pengadaan bus pemadu moda
• Pembangunan listrik aliran atas KA sepanjang 300 km
baseline pada tahun 2014 sebesar 0,172 juta ton CO2e, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 1,330 juta ton CO2e
baseline pada tahun 2014 sebesar 0,042 juta ton CO2e, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 1,127 juta ton CO2e
Transportasi Laut
Transportasi Udara
• Pengadaan SBNP bertenaga genset menjadi solar cell • Efisiensi Operasionalbongkar muat di pelabuhan
• Penggunaan pesawat yang lebih hemat bahan bakar • Penerapan ecoairport
baseline tahun 2014 mencapai 0,280 juta ton CO2e, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 0,560 juta ton CO2e
baseline tahun 2014 sebesar 4,252 juta ton CO2e, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 15,945 juta ton CO2e
11
LANJUTAN Jumlah penerapan teknologi ramah lingkungan pada sarana transportasi Transportasi Darat • pelaksanaan gasifikasi dan penggunaan bio fuel pada angkutan umum baseline pada tahun 2014 sebanyak 2 lokasi/kota, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 4 lokasi
Transportasi Perkeretaapian • pengadaan sarana KA (KRL)
sebanyak 40 unit baseline pada tahun 2014, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 117 unit
Transportasi Laut • Pengadaan SBNP bertenaga genset menjadi solar cell
baseline pada tahun 2014 sebanyak 6 unit, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 100 unit
Transportasi Udara • Penggunaan sollar cell di bandara
baseline sebanyak 824 unit, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 1.216 unit
12
LANJUTAN Jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan Transportasi Darat
Transportasi Perkeretaapian
• Pembangunan dan pemasangan Alat Penerangan Jalan yang dilengkapi dengan sensor • Pembangunan SBNP
• Pembangunan listrik aliran atas KA (Jabodetabek, Yogyakarta – Solo, Bandung, Surabaya, Medan) sepanjang 300 Km'sp
• pembangunan Reception Facilities (RF) di pelabuhan • pembangunan SBNP Solar Cell
• target sampai tahun 2019 : 13.000 unit alat penerangan jalan; • baseline pada tahun 2014 sebanyak 18 unit SBNP, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 223 unit SBNP
baseline pada tahun 2014 sebanyak 1 lokasi/unit, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 5 lokasi/unit
• ditargetkan pembangunan RF sampai pada tahun 2019 sebanyak 4 lokasi pelabuhan; • baseline pada tahun 2014 sebanyak 2.269 unit SBNP, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 3.023 unit SBNP Solar Cell
Transportasi Laut
Transportasi Udara • penerapan bandara yang mempunyai AMDAL
baseline pada tahun 2014 sebanyak 25 lokasi, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 50 lokasi
13
LOKASI PEMBANGUNAN BUS RAPID TRANSIT Tersebar pada 34 Provinsi di 34 lokasi pada tahun 2015-2019
Indikasi Pendanaan (Rp. Miliar) Kegiatan
2015
2016
2017
2018
2019
Total
1.680,00
1.134,00
1.247,40
1.372,14
1.521,33
6.954,873
Fasilitas Pendukung BRT
24,00
35,20
38,72
42,59
23,43
163,938
Halte BRT
20,00
33,00
36,30
53,24
73,21
215,745
BRT
14
LOKASI PEMBANGUNAN AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM (ATCS) Tersebar pada 24 Provinsi di 30 lokasi pada tahun 2015-2019 KEPRI (1 Lokasi) Tanjung Pinang, Batam
KALBAR (1 Lokasi) Pontianak
KALUT (1 Lokasi) Tanjung Selor
GORONTALO (1 Lokasi) Gorontalo
ACEH (1 Lokasi) Banda Aceh
SULUT (2 Lokasi) Manado, Bitung BABEL (1 Lokasi) Pangkal Pinang
SUMBAR (1 Lokasi) Bukit Tinggi
KALTENG (1 Lokasi) Palangkaraya
KALSEL (1 Lokasi) Banjarmasin
JAMBI (1 Lokasi) Jambi SUMSEL (1 Lokasi) Palembang SULBAR (1 Lokasi) Mamuju
BENGKULU (1 Lokasi) Bengkulu
SULTENG (1 Lokasi) Palu SULSEL (1 Lokasi) Makassar
SULTRA (1 Lokasi) Kendari
MALUKU (1 Lokasi) Ambon
NTT (1 Lokasi) Kupang
NTB (1 Lokasi) Mataram
BANTEN (1 Lokasi) Serang
JATIM (3 Lokasi) Malang Kediri Sidoarjo
JATENG (3 Lokasi)
JABAR (2 Lokasi) Depok Tasikmalaya
Cirebon Purwokerto Magelang
Indikasi Pendanaan (Rp. Miliar)
2015
2016
2017
2018
2019
Total
120,00
165,00
181,50
226,27
263,54
956,308
15
LOKASI PEMBANGUNAN BUS PEMADU MODA Tersebar pada 14 Provinsi di 16 lokasi pada tahun 2015-2019 ACEH (1 Lokasi) Banda Aceh
RIAU (1 Lokasi) Pekanbaru
KEP. RIAU (2 Lokasi)
SULTENG (1 Lokasi) Palu
Batam Tanjung Pinang
SULTRA (2 Lokasi) Kendari Bau-Bau
DKI (1 Lokasi) SUMUT (1 Lokasi) Nias
Jakarta
SUMBAR (1 Lokasi) Padang
NTB (1 Lokasi) Sumbawa Besar NTT (1 Lokasi) Kupang
BENGKULU (1 Lokasi) Bengkulu
JATIM (1 Lokasi)
BANTEN (1 Lokasi)
Tangerang
SUMSEL (1 Lokasi) Palembang
Indikasi Pendanaan (Rp. Miliar)
Jember
2015
2016
2017
2018
2019
Total
9,38
13,75
15,13
16,64
18,30
73,189
16
LOKASI PEMBANGUNAN JARINGAN PERKERETAAPIAN TAHUN 2015-2019 A. PULAU SUMATERA
1
3
2
1
Bireun–Lhokseumawe: 2015-2017
2
Bireun–Sigli – Banda Aceh (tahap 1): 2018-2019
3
Lhokseumawe-Langsa/Kuala Langsa – Besitang (tahap 1): 2018-2019
4
Medan – Araskabu – Kualanamu (jalur ganda/layang): 2015-2017
5
Medan – Gabion/Belawan – Binjai (jalur layang): 2017-2019
6
Bandar Tinggi – Kuala Tanjung: 2015-2017
5
4
7 6
8 9
7
Binjai – Besitang (reaktivasi): 2015-2017
8
Rantauprapat – Duri – Dumai: 2016-2018
9
Rantauprapat-Gunung Tua-Sibolga (tahap 1): 2018-2019
11
18
15 10
Pekanbaru-Teluk Kuantan-Muaro: 2017-2019
10 14
11
Duri-Pekanbaru: 2018-2019
12
Duku-BIM: 2015-2016
13
Pariaman–Naras (reaktivasi): 2017-2018
14
Naras-Sungai Limau (reaktivasi, tahap 1): 2017-2019
15
Padangpanjang-Bukittinggi-Payakumbuh (reaktivasi, tahap 1): 2017-2019
16
Muarokalaban-Muaro (reaktivasi): 2015-2017
17
Solok-Padang (shortcut, tahap 1): 2019
18
13 16 12
17 19 23 24 22
22
Prabumulih-Kertapati (jalur ganda): 2015-2018
23
Simpang-Tanjungapiapi (tahap 1): 2018-2019
Batu Ampar–Bandara Hang Nadim: 2017-2019
24
Indralaya-Kampus Unsri: 2016-2017
19
Pekanbaru – Jambi – Palembang: 2017-2019
25
Rejosari-Tarahan (tahap 1): 2017-2019
20
Muara Enim – Lahat (jalur ganda): 2017-2018
26
Tanjung Karang-Pelabuhan Panjang (reaktivasi): 2017-2019
21
Baturaja-Martapura (jalur ganda): 2015-2016
21
20
25
27
INDIKASI ANGGARAN
2015
2016
2017
2018
2019
(Rp. Miliar)
4.865,75
10.033,73
13.417,54
19.874,36
23.360,09
26
28
29
27
Cempaka-Tarahan (jalur ganda): 2017-2019
28
Sukamenanti-Tarahan (jalur ganda): 2017-2019
29
Tarahan-Bakauheni (tahap 1): 2019
19
LOKASI PEMBANGUNAN JARINGAN PERKERETAAPIAN TAHUN 2015-2019 ...(2) B. PULAU JAWA 3
7
6
5
INDIKASI ANGGARAN
2015
2016
2017
2018
2019
(Rp. Miliar)
7.644,89
22.518,59
21.302,50
21.349,93
15.765,71
2 10 1 9
8
19
12 13
27 15
4
11
16
35
28
18
14
29
30
23 22
26
20
38
32
36 33
21
34
24
25
39
41
40 37
31
42
43
20
LOKASI PEMBANGUNAN JARINGAN PERKERETAAPIAN TAHUN 2015-2019 ...(3) C. PULAU KALIMANTAN
5 1
Tanjung - Bandara Syamsuddin Noor - Banjarmasin: 2017-2019
2
Balikpapan-Samarinda : 2017-2019
3
Tanjung-Tanah Grogot-Balikpapan (tahap 1): 2018-2019
4
Samarinda - Tanjung Redep (tahap 1): 2018-2019
5
Tanjung Redep - Batas Negara (tahap 1 ): 2018-2019
6
Palangkaraya-Banjarmasin (tahap 1) : 2018-2019
7
Palangkaraya-Sangau-Pontianak (tahap 1): 2018-2019
8
Pontianak - Batas Negara (tahap 1): 2017-2019
4 8
2
7 3
6
1
INDIKASI ANGGARAN
2015
2016
2017
2018
2019
(Rp. Miliar)
0
0
100
6.767
7.994
19
LOKASI PEMBANGUNAN JARINGAN PERKERETAAPIAN TAHUN 2015-2019 ...(4) D. PULAU SULAWESI 2
6 3
1
Makassar - Pare-Pare: 2015-2018
2
Manado - Bitung : 2017-2019
3
Isimu-Gorontalo-Bitung: 2017-2019
4
Parepare-Majene-Mamuju (tahap 1): 2018-2019
5
Mamuju – Palu (tahap 1 ): 2018-2019
6
Palu-Isimu (tahap 1) : 2018-2019
7
Makassar-Takalar-Watampone (tahap 1): 2018-2019
5
4
1
7
INDIKASI ANGGARAN
2015
2016
2017
2018
2019
(Rp. Miliar)
0
1.040
6.270
6.994
6.755,5
20
LOKASI PEMBANGUNAN JARINGAN PERKERETAAPIAN TAHUN 2015-2019 ...(5) E. PULAU PAPUA 1 Sorong – Manokwari (tahap 1): 2018-2019
2
Jayapura – Sarni (tahap 1): 2018-2019
INDIKASI ANGGARAN
2015
2016
2017
2018
2019
(Rp. Miliar)
0
0
10
2.660
2.735
21
PROGRAM PENGEMBANGAN KERETA API PERKOTAAN TAHUN 2015-2019 INDIKASI ANGGARAN
2015
2016
2017
2018
2019
(Rp. Miliar)
4.485.58
18.325,81
12.924,07
16.023,36
11.710,13
Jalur KA Existing Jalur KA Rencana
6
13
9 7 8 10 5
1 2
3
4 12
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
KA Perkotaan Jabodetabek pengoptimalan KRL (APBN, BUMN) KA Perkotaan Bandung dan sekitarnya jalur ganda dan elektrifikasi (APBN), monorail (swasta/Pemda) KA Perkotaan Yogyakarta elektrifikasi (APBN) KA Perkotaan Surabaya dan sekitarnya tram (APBN), monorail (swasta/Pemda), gerbangkertosusila (APBN) KA Perkotaan Semarang reaktivasi, jalur KA layang, KA bandara (APBN, BUMN), LRT (swasta/Pemda) KA Perkotaan Medan jalur ganda KA Bandara dan elektrifikasi (APBN) KA Perkotaan Padang KA bandara, reaktivasi (APBN) KA Perkotaan Palembang monorail (swasta/Pemda) KA Perkotaan Batam KA bandara KA Perkotaan Makassar dan sekitarnya Mamminasata, KA bandara (Pemda/Swasta)KA Perkotaan KA Perkotaan Banjarmasin KA bandara (APBN) KA Perkotaan Denpasar KA bandara (APBN) KA Perkotaan Manado Bitung, KA bandara (APBN)
22
21
SEBARAN PEMBANGUNAN FASILITAS KENAVIGASIAN TAHUN 2015-2019 Sabang
Belawan
Sibolga
Tarakan Dumai
Tanjung Pinang
Bitung Samarinda
Muara adang
Pontianak
Teluk Bayur
Sorong
Ketapang
Palembang
Kumai
Priok
Jayapura
Sampit
Banjarmasin
Ambon
Kendari Makassar
Semarang
Tual Lirang
Surabaya
Merauke
Cilacap
Benoa
Lembar Kupang
Keterangan : Distrik Navigasi
Pembangunan Fasilitas Kenavigasian (pada 33 provinsi di 25 distrik navigasi) • •
Pembangunan SBNP (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran) : 754 Unit • Pembangunan GMDSS (Global Marine Distres Safety System : 144 Unit •
Indikasi Pendanaan (Rp. Miliar)
Pembangunan VTS (Vessel Traffic Service) : 35 Unit Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian : 41Unit
2015
2016
2017
2018
2019
Total
- SBNP
451,29
473,85
497,54
519,94
543,33
2.485,96
- GMDSS
289,00
238,63
238,63
220,27
220,27
1.206,79
- VTS
197,00
115,00
115,00
115,00
115,00
657
- Kapal Kenavigasian
807,50
1.049,75
1.049,75
969
969
4.845
26
SEBARAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN 100 BANDARA EKSISTING TAHUN 2015-2019 135 76 56
105 119 85
29 57
40 7 110
3b
113 1
39a
40b
65
39 59 32
2 83
34
61
3a 36
77
36a 94
3 60 93
137 136
4
117 31
23 73
6
72 11
8
41
101
69 70
119
62
38a
9a
44c
44a 82
63
27
19c12719b 133 19 44e
64
41a 9 28
38 37
79
112 24
109 117
40a
144
6a
35
58
86 37
118 91
42
23a
126
44b 44
141
10a
5
43
115 25 143 114
10b
80
138
74
140 84 139
78
12
33
13
44e 68 92
26 45
18 102 47 99
30 44d
10 122
19a 100
116 67 66 16 106
46
49 90
54 17 95 22 53 132 71 21 130 123 131 17b 81 21a 103 17c 89 98 17a 124 8788142 52 51 75 48a 48b 48 129 50 96 128 97 20 55
14 15
107
Target minimal 100 bandara yang direhabilitasi dan dikembangkan (perpanjangan, pelebaran, dan peningkatan kekuatan) setiap tahunnya (2015-2019) Indikasi Pendanaan (Rp. Miliar)
2015
2016
2017
2018
2019
Total
3.241,97
9.161,68
11.279,62
12.749,72
12.855,65
49.288,64
24
KESIMPULAN
• Target penghematan energi sektor transportasi didorong dengan peningkatan penggunaan mobil/motor listrik
• Peningkatan pemanfaatan gas merupakan salah satu program yang menyumbangkan penghematan energi • Diperlukan pemberian incentif terhadap kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas atau listrik untuk meningkatkan penggunaan energy berbahan bakar gas • Usulan penerapan Electronic Road Pricing melalui pajak kendaraan atau kenaikan harga bahan bakar
28
KERANGKA PENDANAAN PRIORITAS NASIONAL 2015-2019 (SESUAI RPJMN 2015-2019) (Dalam Rp. Miliar)
SEKTOR
Transportasi Darat
2015
2016
2017
2018
5.834,863 10.352,510 12.748,852 13.180,734
2019 13.732,233
Total 55.849,192
Transportasi Perkeretaapian
18.554,441 39.433,600 46.066,800 63.109,900 65.488,500 232.653,241
Transportasi Laut
17.396,517 23.803,500 22.904,210 19.012,158
18.021,845 101.138,230
Transportasi Udara
9.502,163 16.054,661 15.437,333 15.222,091 15.206,084
71.422,332
BPSDM Perhubungan
4.096,440
30.245,459
TOTAL PENDANAAN
6.351,580
6.362,604
6.424,663
7.010,172
55.384,424 95.995,851 103.519,799 116.949,546 119.458,834 491.308,454
Catatan : 1. Alokasi Pendanaan tersebut tidak termasuk pendanaan untuk Kegiatan Dukungan Manajemen pada masing-masing unit kerja Eselon I dan pendanaan pada Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal dan Badan Litbang Perhubungan 2. Alokasi Anggaran Tahun 2015 sudah termasuk APBNP 2015 dan realisasi anggaran Tahun 2015 sampai dengan bulan Maret.
27
KEBUTUHAN ALOKASI PENDANAAN RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015-2019 (Dalam Rp. Miliar) UNIT KERJA Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Badan Pengembangan SDM Perhubungan
ALOKASI Total RPJMN Dukungan Manajemen Total RPJMN Dukungan Manajemen Total RPJMN Dukungan Manajemen Total RPJMN Dukungan Manajemen Total RPJMN Pusdiklat Aparatur Perhubungan Dukungan Manajemen
Badan Litbang Perhubungan Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal TOTAL PENDANAAN
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
6.077,110 5.834,863 242,247 18.670,667 18.554,441 116,227 21.763,749 17.396,517 4.367,232 11.745,870 9.502,170 2.243,700 4.401,610 4.096,440
10.620,239 10.352,510 267,729 39.558,846 39.433,600 125,246 28.389,094 23.803,500 4.585,594 18.376,110 16.054,660 2.321,450 6.712,099 6.351,580
13.031,644 12.748,852 282,792 46.200,814 46.066,800 134,014 27.719,083 22.904,210 4.814,873 17.820,380 15.437,340 2.383,040 6.741,825 6.362,604
13.481,219 13.180,734 300,485 63.253,295 63.109,900 143,395 24.043,880 19.012,158 5.031,723 17.620,360 15.222,100 2.398,260 6.819,239 6.424,663
14.053,450 13.732,233 321,217 65.641,932 65.488,500 153,432 24.004,545 18.021,845 5.982,700 17.748,300 15.206,090 2.542,210 7.507,361 7.010,172
57.263,663 55.849,192 1.414,471 233.325,554 232.653,241 672,313 125.920,351 101.138,230 24.782,121 83.311,020 71.422,360 11.888,660 32.182,133 30.245,459
74,100
101,519
116,659
126,369
222,699
641,347
231,070
258,999
262,562
268,207
274,489
1.295,327
228,259
240,359
251,107
237,048
247,941
1.204,715
100,311
105,330
110,590
116,120
122,930
555,282
887,221
976,680
980,750
1.025,866
1.081,537
4.952,054
63.874,798 104.978,757 112.856,193 126.597,028 130.407,996 538.714,773
Catatan : Kerangka pendanaan pada masing-masing sub sektor sudah termasuk anggaran kegiatan dukungan manajemen; Alokasi Anggaran Tahun 2015 sudah termasuk APBN-P. Termasuk Pengurangan Pengadaan Kapal Penyeberangan & Kapal Perintis Laut
28