Seminar Nostonal Peternakan don Veteriner 1997
PAKAN POTENSIAL SEBAGAI SUMBER HIJAUAN UNTUK PENGGEMUKAN SAPI :DI NUSA TENGGARA TI ASNAH
Balai Pengkajian Teknologi Perlanian Naibonat-KyPcmg -, Jalan JI.R. Koroh 64 A, P.O .Box 199, Kupang Pakan sangat berpenganih pada prodttksi ternak, oleh karena itu pemberiannya harus mencuktipi kebutultan ternak baik untuk hidup pokok maupun perlumbulian . Ifeku angaw-pakan-pada musun kentarau inewpakan hal yang sangat unitint ditenttikan tenitanka peinefltaman sapi semi intensif maupun intensif Hal ini niendorong petani unttik mencari ptkan-pakan yang potensial biik- yang dibudidayakan maupun yang hunbuh secara alatn. Potion gewtng (Cbrypha ,:gebdiiga) merupakan sumber energi yang cukup tinggi (3840 kkal/kg balkan kering) pentberianrtya`:pacla ; feitlak ;dapat menekan petuininan bobot badan sapi selama musim kertarau.. Hijauan. gamal' belum dimanfaatkan petard secara Was untuk ternak kambing pembefaannya dapat meningkatkan perturnbulkan sebesar 32 gr/hari/ekor. Potion gantal dapat dipangkas sebanyak 3 kah apabila pemangkasan awal dilakttkan pada akhir musim hujan, 2 kali apabila pernangkasan awal- pada pertengaltan mwim keniarau dan 1 kali apabila pcinangkasan awal dilakukan pada awal musim hujan.' Interval: pemotongan 3 bulan pada tanantan Turi -dan Lamtoro akan mentberikan produksi lebilr-tingg dibandingkan jiki dilakttkan pemolongan pada interval 6 bulan, masing-masing untuk intemal 3 bulan 4,9 kg BS/potion tmttik tttri dan 5,6 kg BS/potion untuk lamtoro . Intcn ,al pentotongan 6 bulan mentberikan produksi sebanyak 2 kg BS/potion unttik turi dan 4,8 kg BS/potion untuk lamtoro . Untuk inengatasi kektirtngan pakan pada ntusint kentamu penyediaan jenisjenis hijauan pakan lokal nierupakan allentatif utama seperti am hutan (Ficus seplica), kabesak putilt (Aleucophloea), busi (Melochia wnbelata) clan &aun kapok (Ceiba petandra) . Penanaman nunput, baik A . ggvanus maupun C. ciliaris dapat menaikkan produksi hijauan jika ditanam bersanta dengan leguminosa herba Clitoria ternatea. Kata kunci : Pakan potensial, penggenttikan sapi PENDAHULUAN Masalah utanta yang diltadapi Nusa Tenggara Thrtur (NTT) - untuk perkentbangan wilayah adalah kentiskinan, yang menyebabkan masyarakat tidak. mampu memenuhi kebutulian ltidupnya, baik dari segi produktivitas ternak maupun daya beli . Hal ini tenitatna disebabkan oleh potensi sumber daya alant, keterisolasian daerah dan rendahnya aktivitas petani pada usaha pertanian . Dalam hal usalia pertanian sangat sulit untuk ditingkatkansecam .optimal mengingat kondisi NTT yang memiliki lahan kering dan intisitn kering yang panjang- yaitu lebili dari 7 bultin, menyebabkan keterbatasan air tanah untuk inelakukan aktivitas usaha . Peternakan mempunyai peranan yang cukup besar untuk dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan pendapatan petani. Potensi padang penggembalaan alain yang cukup luas dapat dijadikan sebagai sumber pakan ternak kltususnya ternak sapi. Sebaliagian besar petani di NTT inasih mentpraktekkan pemelilkaman sapi secam ekstensif yaitu hanya inengandalkan padang penggembalaan alam sebagai sumber utanta pakan ternak, biasanya ternak hanya dilepas di padang tanaa pengawasan dan sesekali jika dibutuhkan untuk 213
Sendnar Nastonal Peternakan Jan Vetertner 1997
dijual ternak tersebut dikumpulkan . Kekurangan pakan sclama musim kemarau menyebabkan terjadinya penurunan bobot badan ternak clan angka kematian ternak terutama pada anak, lial yang tidak pernah dirasakan oleh petani sebagai suatu kengian lerhadap pendapatan penerimaan keluarganya . Dampak negatif yang juga dialami petani pada sistim pemeliharaan ternak tersebut adalah petani hints melakukan pemagaran taniman selania Imislm tanam . Kegiatan pemagaran dapat bcrlangsung sclama 1 sampai 2 bulan selain itu secara Was dapat menghambat penerapan teknologi untuk memperbaiki produktivitas ternak . Sebagian kecil dacrah-daerah di NTT mempunyai ketersediaan air yang cukup. Di daerali seperti itu biasanya petani mclakukan pemeliharaan sapi secara semi intensif atau ekstensif. Di NTT dikenal dengan sistim ikat pindah dan paron . Pada sistim ini biasanya ternak sapi jantan muda dipelihara sclama 1-2 tahim claii diberi makanan yang berasal dari hijauan polioii-polionaii dan nlmput . Pemcliharaan ternak secara intensif sudali dikembangkan dari Whim 1970, tctapi sampai saat ini bclum berkembang secara baik. Hal ini tenltama setelah lamtoro (Leucaena leucocephala) terserang hama kutu loncat (Helerop.svlla cubana) . Bagaimana upaya petani dalam pemeliharaan ternak sapi scrta pakan apa saja yang tersedia sclama musim kemarau disajikan dalam makalah ini . RANGKUMAN HASIL Makalah ini menupakan suatu rangkuman dari liasil-hasil penelitian dan tulisan mengenai pakan-pakan potensial yang ada di NTT . Pohon gewank (Corvpha gebanga)
Polion geNvang tumbuli baik di tempat terbuka pada dataran renclah (kurang dari 400 m di atas permukaan law). Bagi penduduk NTT polion ini memberikan sumbangan ekonomi dalam kehidupan schari-hari. karena daun, pelepah dan bating pohon tersebut dapat dimanfaatkan sebagai balian atap, dinding claii pagar . Umbut (isi) bating gewang biasa disebul putak . Pada musim kemarau dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang mentpakan salah salu upaya untuk mengatasi kekurangan hijauan . Dalam usalia penggennikan ternak sapi, putak sclalu diikut sertakan karena kaya akan pati dan mengandung energy tinggi . Komposisi zat makanan yang dikanclung putak dapat dililiat pada Tabel 1 . Tabel 1 .
Komposisi zat makanan dalam putak
Zit makanan
Komposisi
Protein (%)
2
Lemak (%)
1,2
Serat kasar (%~)
17,5
BETN (%)
71,5
Abu ('Y(.)
0,4
P ( -YO) Gross energy (Kkal) Sumber : D. KANI\ I IALJ (1986,)
214
0,1 3840
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997
Satu batang pohon gewang dapat menghabiskan putak segar rata-rata 660 kg/pohon dengan kandungan bahan kering sebanyak 45 - 50 % (NLILIK et al., 1988) . Ternak sapi dewasa dapat mengkonsumsi putak rata-rata 5 kg/llari/ekor clan ayam sebanyak 50 gr/liari/ekor. Pemanfaatan putak bcrsama blok mineral pada musim kemarau dapat menekan penurunan bobot badan ternak sapi. Pengandi bobot badan ternak sapi yang mengkonsumsi putak terutama pada musim kemarau dapat dilihat pada Tabel 2.' Tabel 2.
Rata-rata konsumsi, daya-cerna dan pertambahan berat badan ternak sapi Bali yang diberi blok mineral clan putak pada musim:kemarau
Berat badan awal (Kg) Konsunisi ballan kering (Kg/ekor/hari)
Jerami padi Blok mineral Putak
0,034 -
1 ;55 2'98
Total konsumsi
310
Daya cerna (%)
54
68
-200
-150
PBB (gr/ekor/hari) Swuber : BAMI IALIM et al. (1991)
Leguminosa pohon Hijauan yang berasal dari leguminosa potion mempunyai pote.nsi yang cukup besar untuk dikembangkan pada lahan-lahan kritis sebagai konservasi lahan dan produksi hijauannya untuk sumber pakan ternak pada musim kemarau. Tanaman yang berasal dari leguminosa pollon mempunyai perakaran yang cukup dalam sehingga dapat bertahan pada musim kemarau, selain itu kandungan nilai gizi juga cukup tinggi. Beberapa jenis leguminosa pohon yang dapat tumbuh dengan baik di NTT dan dimanfaatkan petani sebagai sumber pakan antara lain Acasia leucophloae, Glirisidia, Leucaena leucocephala dan Seshania (turi). Produktivitas hijauan tersebut akan dibahas berikut ini . a. Acasia leucophloae A. leucophloae atau kabesak putih merupakan leguminosa pohon yang tumbuh secara alami . Tanaman ini mempunyai palatabilitas yang tinggi clan mempunyai peranan yang cukup besar tenitama pada musim kemarau, petani rela menghabiskan waktunya selama 3 sampai 4 jam dalam 21 5
Semmor Nasional Peternokon don 1eleriner 1997
sehari berjalan di Irutan untuk mengambil hijauan tersebut . Pert umbuhan A . leucoplooe relatif cukup lambat, untuk clapat dipanen diperkirakan umur tanaman mencapai 10 tatiun . Belum ada data yang melaporkan berapa produksi hijauan /potion, tetapi dari penelitian pendalnrluan yang dilakukan pada umur 3 bolan tanaman baru mencapai tinggi 39 cm (ASNAH, 1996, tidak dipublikasi). b. Gamal (Glirisidia sepium)
Gamal merupakan tanaman pakan ternak yang cukup potensial, tetapi belum banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak . Hal ini terutama discbabkan kandungan kumarin yang cukup tinggi pada hijauan tersebut . Pengalaman di IPPTP Lili Kupang clan beberapa pctani yang memanfaatkan hijauan ini, menunjukkan bahvva untuk mengatasi kendala tersebut diperlukan cara pelaptan, yakni sebclum hijauan diberikan pada ternak terlebill dalnllu dilakukan dan sebaiknya tanaman ini diperkenalkan pada ternak sejak awal atau pertama kali ternak mengkonsumsi hijauan . Gamal mempunyai kandungan nilai gizi yang tinggi, pemberian daun gamal pada ternak kambing clapat meningkatkan pertambahan bobot badan 2 kali lebili besar . Data mengenai penganlh pemberian gamal terhadap peningkatan bobot badan ternak kambing yang mengkonsumsi gamal dapat difllat pada Tabel 3. Rata-rata konsumsi badan kering, daya cerna clan pertumbullan ternak kambing yang mengkonsumsi daun gamal
Tabcl 3.
Parameter
Perlakuan
Kontrol
Rumput alam
227
226
Gamal
47
-
Total
274
226
Daya cerna
64
64,5
PertambahanBB(gr/ckor/liari)
32
15
Konstunsi BK (gr/ckor/liari)
Sumber : SALEH, A (1990)
Peningkatan konsumsi balian kering ransom pada ternak yang diberikan suplemen karena tersedianya sumber nitrogen bagi mikroba sehingga aktivitas mikroba dalam rulnen meningkat dalam proses pemecalian balian makanan yang mengakibatkan meningkatkaa laju partikel makanan dalam nunen sehingga laju pertambahan berat badan juga meningkat . Waktu pemotongan
Salah satu faktor yang mempenganlhi tinggi rendahnya produksi clan kualitas hijauan antara lain waktu pemotongan daunnya . Perpanjangan Nvaktu potong sampai musim kemarau akan mengakibatkan menunlnnva produksi hijauan karena tanaman tersebut mengalami proses pengguguran daun dalam pertengallan sampai akhir musim kemarau. Karena itu perlu pengaturan 216
Seminar Nosional Peternakan Jan Veteriner /997
waktu potong yang baik agar tanaman tersebut dapat tenis menenls memproduksi hijauan sepanjang talmn sehingga dapat dijadikan sebagai suplemen pada musim kemarau. Produksi hijauan tanaman gamal umur 1 tahun dengan tiga waktu potong yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4.
Produksi dawn (BS), bating, tinggi tanaman din diameter bating potion gamal dengan waktu pemotongan yang berbeda
Waktu potong
Aklur musim hujan
Pertcngalian musim kemarau
Awal musim hujan
Pemotongawke-(
n)
Prod. daun, kg/pohon
,5
2,1
Prod. batang, kg/pohon
,7
Tinggi tanaman (cm)
Variabel yang diamati
Total
Kontrol -
= 2,5_ .
8,1
3,4
2,5
2,4
8,5
3,8
03
314 .
383,5
412''
Diameter batang (cm)
,8
2,3
2;1
2
Prod. daun, kg/pohon
,08
I,l
-
Prod.batang, kg/potion
0,5
Tinggi tanaman (cm)
333,5
Diameter bating (cm)
2
Prod. Daun, kg/pohon
3,6
Prod. bating, kg/pohon
3,8
Tinggi tanaman (cm)
360
Diameter baling (cm)
2,3
1,18
-
Keterangan : (-) Linaman tidak dapat dipotong
Perlakuan pemotongan yang dinullai pada akhir musim hujan mengliasilkan total produksi hijauan segar sebanyak 8,1 kg/pohon, dari jumlah pemotongan 3 kali setahun . Jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol (pemotongan lianya satu kali) produksi hijauan yang diperoleh hanya 3,4 kg/pohon. Pemotongan yang diawali pada pertengaltan musim kemarau hanya dapat dipotong sebanyak 2 kili dalam setalmn dengan total produksi 1,18 kg/pohon. Produksi lujauan pada pemotongan seperti ini merupakan yang terendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya . Tanaman yang diaNvali pemotongannya pada awal musim hujan hanya dapat dipolong 1 kili dengan total produksi sebesar 3,6 kg/pohon. Rendalinya produksi pada penengahan musim kemarau yaitu sekitar bulan luni karena tanaman gamal akan membentuk bunga clan terjadi gugur daun. 21 7
SeminarNasional Perernakan don Vefenner 1997
Produksi hijouan Turi (Sesbania grandiflora ) dan Lamtoro (Leucaetta leucocephala)
Tanaman pakan yang sudah banyak dikembangkan di lahan-lahan petani adalah jenis turi clan Iamtoro . Menurut sejarah lamtoro sudah dibudidayakan di Kecamatan Amarasi sejak tahun 1960 . Tetapi kemudian tanaman ini musnah setelah tahhun 1980 akibat terserang hama kutu loncat (Heteropsylla cubana). Pemilikan lahan petani rata-rata sebanyak 1 sampai 3 hektar biasanya didalainnya juga ditanaman tanamani lamtoro . Produksi hijauan segar turi dan lamtoro pada umur 2 tahun dapat dilihat pada Tabel 5. Produksi hijauan turi clan lamtoro dengan interval pemotongan 3 clan 6 bulan bahan segar/pohon/tahun)
Tabel 5.
Interval pemotongan
Jenis tanaman 3 bulan
3 bulan
Turi
4,9
2,0
Lamtoro (Palida)
5,6
4,8
Tabel 6.
(kg
Prioritas ketersediaan jenisjenis hijauan yang diberikan pada musim hujan clan kemarau di Kecatnatan Amarasi, Kabupaten Kupang Musim
Jenis hijauan Hujan
Kemarau
Lamtoro (Leucaena leucocephala) Turi (Sesbania granclifora) Ara hujan (Ficus septica) Daun kapok (Ceiba petandra) Batang pisang (Musa sp) Busi (Melochia umbelata)
Kabesak putih (Acacia leucophloea) Kosambi (Schleichera oleasa) Rumput alani Keter anpn
(+++) Ketersediaan tinggi ;
; (+) Ketemediaan kurang; (-) Tidak tersedia (++) Ketersediaan sedan
Tabel di atas menunjukkan bahwa produksi hijauan lamtoro yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan produksi hijauan turi baik pada interval pemotongan 3 bulan maupun 6 bulan . Pertumbuhan tanaman lamtoro jauh lebih tahan terhadap pemangkasan jika dibandingkan tanaman turi, hal ini terutama disebabkan oleh sistim perakaran tanaman lamtoro jauh lebih dalam jika dibandingkan turi sehingga lamtoro relatif lebih tahan terhodap kekeringan. Itulah sebabnya bahwa petani pada umumnya lebih menyukai pengembangan lamtoro jika dibandingkan dengan 21 8
Seminar Nosional Peternakan dan Veteriner 1997
tanaman turi . Prioritas ketersediaan hijauan di lahan petani di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang dapat dilihat pada Tabel 6. Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang mempunyai curah hujan relatif tinggi dibandingkan dengan beberapa lokasi lain di Timor yaitu berkisar 2.000 mm/tahun . Walaupun ketersediaan air cukup tetapi petani masilt merasa kesulitan dalam penyediaan pakan terutama pada musim kemarau. Jenisjenis hijauan yang diberikan pada musitn hujan clan musitn kemarau yang paling dominan adalah Lamtoro clan nimput . Lamtoro diperoleh dari kebun clan pekarangan sedangkan nunput diambil dari persawahan. Pada waktu musim kemarau jenisjenis hijauan yang diberikan cukup beragam, terutama pakan lokal yang diperoleh pada lokasi hutan atau lahan yang tidak diolah. Produktivitas rumput Andropogon gyanus dan Cenchrus ciliaris Rumput A. gayanus clan C. ciliaris merupakan sumber pakan ternak yang baik untuk kebutuhan ternak . Jenis hijauan ini sekalipun pada musim kemarau sekitar bulan Juli sampai November tidak dapat memberikan produksi, tetapi tanaman ini dapat tumbuh clan berproduksi secara baik pada periode musim hujan berikutnya. Pengamatan di IPPTP Lili Kupang menunjukkan bahwa A . gayanus yang telah berumur 7 talum masih dapat tumbuh dengan baik walaupun tumbuh pada tanah-tanali yang miskin unsur hara . Produksi kedua hijauan akan lebih baik lagi dari segi produktivitas hijauan maupun gizi jika ditanam bersama dengan leguminosa herba . Produktivitas hijauan A . ggvanus clan C. ciliaris yang ditanam bersama leguminosa herba Clitoria clan Centrosenta pubescens dapat dilihat pada tabel berikut ini . Tabcl 7.
Produksi bahan segar hijauan rumput A. gayanus dan C. ciliaris yang ditanam bersama Centrosema pubescens dan Clitoria
Jenis tanaman
A. gayanus + Centrosema A.gayanus + Clitoria C. ciliaris + Centrosema C. ciliaris + Clitoria A. gayanus monokultur C. ciliaris monokultur
Produksi hijauan Rumput Legummosa
W
(X)
4.407 6.169 828 1 .500 4.190 1 .103
158 173 182 126 -
Jumlah (x) 4.565 6.342 1 .010 1 .626 4.190 1 .103
Keterangan : x) satuan
Penanaman runiput dengan jarak tanam 20 X 30 cm di antaranya ditanam larikan leguminosa sebanyak 16 gr/meter ternyata dengan campumn Clitoria baik rumput A.gayanus maupun Cciliaris dapat menaikkan produksi hijauan . Produksi tertinggi dari kedua jenis rumput tersebut diperoleh pada tanaman A . gayanus sebanyak 6.342 gr/meter. Produksi hijauan ini akan terus meningkal pada talum berikutnya.
21 9
Seminar Nasional Pefernakon dan Veteriner 1997
KESIMPULAN a.
Pohon gewang (Corypha gebanga) mempunyai kandungan energi yang tinggi, jika diberikan pada ternak sapi dapat menekan penurunan bobot badan sapi selama musim kemarau.
b.
Pohon gamal belum dimanfaatkan secara maksimal . Untuk memperoleh produksi yang tinggi perlu dipotong mulai dari akhir musim kemarau.
c.
Hijsuan lokal mempunyai peranan yang cukup penting untuk memenuhi kebutuhan pakan selama musim kemarau.
d.
Penanaman rumput A. gayanus clan Cenchrus ciliaris dapat meningkat produksinya bila ditanam betsama dengan Ieguininosa herba Clitoria ternatea. DAFTAR PUSTAKA
A.BwuALnm, M.NGOBE dan L.MALo (1991). Pemberian suplemen blok mineral clan putak pada sapi bali betina muda yang digembalakan di padang pengembalaan almn selama musim hujan dan musim kemarau . Laporan hasil peneltian Sub Balai Penelitian Teniak Lili Kupang. Tahun 1991/1992 . D. KANA HAu (1988). Pengandl pemberian beberapa suplemen terhadap pertamballan bobot badan temak kambing yang mengkonsumsi jeralni padi. Thesis Fakultas Petenlakan Universitas Nusa Cendana . Kupang. NuLIK.J, FERNANDEZ .P.TH dan A.BAmuALIm (1990). Pemberian suplemen blok mineral dan putak pada sapi bali betina muda yang digembalakan di padang pengembalaan alam selama musim hujan dan musim kemarau. Laporan hasil penelitian Sub Bslai Penelitian Temak Lili Kupang . SALEH. A, S. ARIFIN dan A. BAMUALIM (1990). Pengandi pemberian suplemen Hay dan Silase daun gamal (Gliricidia sepium) dan Ksyu ende (Lannea sp) terhadap pertumbuhan dan daya cema temak kambing lokal yang digembalakan siang hari. Laporan hasil penelitian Sub Bslai Penelitian Temak Lili Kupang tahun 1991 .
DISKUSI Tanya Jawab Abraham Thome : Pakan potensial sebagai sumber hijauan, untuk penggemukan sapi di NTT, yakni antara lain lamtoro, turi, gamal (yang sudah pernah diteliti) . Sesuai informasi yang kami peroleh dari masyarakat di pedesaan masih ada tanaman/pepohonan lain yang daunnya juga disenangi ternak (seperti sapi, kerbau, kuda, kambing) tenltama di mmsim kemarau antara lain beringin yang dapat tumbuh dengan baik di NTT dengan daun yang cukup lebat. Berangkat dari informasi tersebut, kami ingin bertanya apakah mungkin daun beringin diteliti : Komposisi zat makanan terkandung mengingat daun beringin mempunyai getah putill, apakah berpengaruh negatif terhadap kesehatan ternak yang memakannya . Mungkin tidaknya tentu Balitnak/para peneliti yang lebih berperan. Mollon inaaf bila pertanyaan ini menyimpang dari semestinya . Asnah : Pohon beringin juga diberikan petani pada ternaknya tenltama pada musim kemarau . Tetapi sejauh ini belum ada data belum dianalisa menyangkut kandungan nilai gizi tanaman tersebut . Menyangkut getah putih yang dikandung hijauan beringin belum diteliti secara mendalam. Saran ini akan kami pertimbangkan untuk kegiatan berikut . 220