Tatap muka ke 7 POKOK BAHASAN
:
PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI Tujuan Instruksional Umum : Mengetahui program pemberian pakan pada penggemukan sapi dan cara pemberian pakan agar diperoleh tingkat efisiensi yang tinggi. Tujuan Instruksional Khusus : Mengetahui kebutuhan nutrisi pakan dan cara menyusun ransum untuk penggemukan sapi potong. Mengetahui
berbagai
sistem
dan
program
pemberian
pakan
pada
penggemukan pada sapi potong. Uraian Materi Pada dasarnya pakan sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat. Prinsip pemberian pakan pada ternak adalah bahwa pakan harus memenuhi kebutuhan ternak, baik untuk pokok hidup maupun untuk produksi. Kegagalan pemberian pakan banyak ditemui di tingkat peternak tradisional. Hal ini terjadi karena peternak dalam memberikan pkan belum berorientasi pada ekonomis, tetapi masih seadanya dan semampunya. Berdasarkan
hasil
penelitian,
kemampuan
peternak
tradisional
dalam
memberikan pakan untuk sapi potong hanya mencukupi sampai sapi berumur satu tahun. Selanjutnya kecukupan nutrisi untuk sapi itu semakin berkurang karena secara kuantitas pemberiannya tidak bertambah walaupun umur dan bobot sapi bertambah. Hal ini mengakibatkan sapi potong menderita kekurangan pakan (feed yearling
syndrome).
93
Kebutuhan nutrisi Jumlah pemberian pakan dan kualitas ransum pada sapi yang digemukkan akan berbeda tergantung pada kondisi fisiologis masing-masing ternak. Oleh karenanya, untuk mengetahui kebutuhan nutrisi, harus mengacu pada feeding
standard, misalnya dari NRC (National Research Council). Pemberian pakan dapat dilakukan secara ad libitum (pemberian pakan dalam jumlah yang selalu tersedia) ataupun dibatasi (restricted). Pemberian secara ad libitum seringkali tidak efisien karena banyak bahan pakan yang terbuang, apalagi sapi memiliki sifat yang selektif terhadap pakan. Sedangkan pemberian pakan terbatas, cukup baik asalkan kuantitas dan kualitas bahan pakan yang diberikan diperhitungkan agar mencukupi kebutuhan ternak, baik untuk pokok hidup, pertumbuhan dan produksi. Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam menyusun ransum untuk sapi potong, antara lain : Konsentrat umumnya digunakan sebagai sumber energi, jumlah pemberian dalam ransum jangan kurang dari 3% atau lebih dari 5% kebutuhan ternak. Bila proporsi hijauan rendah, ransum ditambahkan dengan vitamin A. Untuk sapi yang digemukkan dapat ditambah lemak 2-3%. Sapi potong memerlukan ransum berdasarkan bahan kering sebanyak 3% dari bobot tubuh. Sapi penggemukan mengkonsumsi pakan 2-3% dari bobot badan, tetapi bila hanya diberi hijauan saja seringkali membutuhkan 5-7% dari bobot badan, terutama bila diberikan hijauan berkualitas rendah. Ada beberapa hal faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memberikan pakan pada sapi potong : Kondisi Ternak
94
Ternak yang baru datang ke kandang, biasanya sulit makan karena belum beradaptasi apalagi bila sapi tersebut terbiasa dengan kondisi di padang penggembalaan. Sapi yang kurus biasanya lebih cepat mengkonsumsi pakan dibandingkan sapi yang kondisi tubuhnya lebih baik (gemuk). Umur Pedet atau yearling cenderung mengkonsumsi pakan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan bobot badannya. Sapi yang lebih tua akan mengkonsumsi pakan lebih banyak dari kebutuhan berdasarkan bobot badan, tetapi menghasilkan gain yang lebih rendah dibandingkan sapi yang muda. Bangsa Pada sapi pedaging, perbedaan bangsa tidak memberikan pengaruh besar terhadap
konsumsi
pakan.
Tetapi
bangsa
dengan
BB
tinggi
akan
mengkonsumsi pakan lebih banyak. Jenis kelamin Sapi jantan kastrasi (steer) mengkonsumsi 5-10% pakan lebih banyak daripada sapi dara (heifer) pada bobot badan yang sama. Tipe ransum Ada 3 faktor ransum yang mempengaruhi konsumsi pakan, yaitu kandungan air, kandungan serat dan tingkat energi. Bila kandungan energi dan serat relatif konstan, sapi akan mengkonsumsi lebih banyak pakan dengan kandungan air tinggi. Kandungan serat kasar yang tinggi akan membatasi konsumsi pakan karena SK memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna. Kondisi lingkungan Sapi sangat sensitif terhadap perubahan cuaca. Apabila lingkungan berubah ekstrim, konsumsi pakan akan menurun, tetapi apabila kondisi lingkungan nyaman, konsumsi pakan cenderung meningkat. Pada daerah dingin, sapi 95
akan mengkonsumsi pakan lebih banyak untuk menghasilkan energi panas tubuhnya. Konsumsi pakan akan meningkat sekitar 20% apabila akan datang badai. Oleh karena itu, bila keadaan cuaca diramalkan akan memburuk, maka saat itulah kondisi yang paling baik untuk meningkatkan konsumsi pakan pada ternak sapi.
Pakan penggemukan Ketika sapi baru datang, isolasi sapi yang baru datang agar beradaptasi lebih dulu, tempat harus nyaman, bersih dan kering. Suasana dalam kandang harus tenang, sapi diberi air minum bersih, kemudian diberi obat/vaksin dan vitamin A. Selanjutnya sapi dapat diberi pakan biji-bijian (konsentrat) dalam jumlah terbatas, agar sapi beradaptasi dengan program pemberian pakan di feedlot. Setelah sapi mampu beradaptasi, pemberian biji-bijian ditingkatkan secara bertahap dari 1,5% sampai 2% dari BB, sedangkan konsumsi hijauan dikurangi secara bertahap sampai minimum sekitar 10-15% BB. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya asidosis. Langkah pemberian pakan pada sapi yang digemukkan sebaiknya diberi hijauan dengan kandungan 20 g protein per kg pakan dan disediakan air bersih secara ad libitum. Perlu diperhatikan bahwa sapi yang digemukkan membutuhkan air minum sebanyak 45 – 115 liter/hari tergantung bobot tubuh, keadaan cuaca dan jenis ransum. Untuk penggemukan secara cepat, perlu ransum dengan energi tinggi sehingga mampu memberikan ADG 1,0 – 1,5 kg/hari. Dalam pemberian berdasarkan proporsi hijauan dan konsentrat, banyak feedloter yang memberikan konsentrat lebih banyak daripada hijauan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gain yang lebih tinggi dalam waktu relatif singkat. Langkah perubahan pemberian pakan yang biasa digunakan : Jenis pakan
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Ransum Final
Konsentrat
40%
50%
60%
70%
80%
Hijauan
60%
50%
40%
30%
20%
96
Namun demikian, pada penggemukan cepat, pemberian konsentrat yang lebih dari 60% sebenarnya kurang ekonomis, dalam arti tingkat keuntungan akan semakin menurun bila konsentrat lebih dari 60%. Ada 3 cara untuk mengubah proporsi pemberian konsentrat dengan hijauan pada proses penggemukan sapi, yaitu : Conservative high roughage receiving diet Cara ini lebih banyak diterapkan pada program penggemukan dengan skala operasinya rendah, jadi belum memiliki keterampilan tinggi dalam proses penggemukan. Dalam cara ini, pengurangan hijauan dilakukan secara bertahap dan hati-hati untuk mencapai ransum final dan proporsi konsentrat jarang lebih dari 75%. Langkahnya sebagai berikut : Waktu
Hijauan (%)
Konsentrat (%)
Hari 1-4
80
20
Hari 5-8
60
40
Hari 9-12
40
60
Hari 13-selesai
Ransum final
Ransum final
Three diet step up Cara ini lebih banyak digunakan di USA, dalam hal ini proporsi konsentrat langsung diberikan setengahnya, bahkan lebih dari keseluruhan ransum tanpa tahapan.
97
Waktu
Konsentrat (%)
Minggu 1-2*
50-55
Minggu 3-4
70-75
Minggu 5-selesai
Ransum final
*) selama minggu 1, pemberian hijauan kasar lebih baik. High energy receiving diet Perubahan pemberian konsentrat pada cara ini dilakukan sangat cepat. Hanya
dilakukan
apabila
manajemen
feedlot
sudah
mencapai
taraf
keterampilan sangat tinggi. Waktu
Konsentrat (%)
Minggu 1
75 + hijauan kasar
Minggu 2-3
75
Minggu 4-5 dst
85 (ransum final)
Sapi pada fase finishing dalam manajemen pakannya harus mencapai gain 0,9 – 1,2 kg/hari sehingga penggemukan lebih efisien. Untuk itu diperlukan konsentrat bermutu tinggi dalam susunan ransumnya, sehingga proporsi konsentrat sering lebih banyak daripada hijauan (bisa mencapai 85%). Konsentrat yang diberikan pada umumnya konsentrat jadi dengan kadar protein kasar (PK) minimal 12%. Selain itu sapi perlu diberi tambahan mineral, garam dan vitamin. Cara pemberian pakan : Hijauan diberikan sebanyak 2 – 3 kali sehari. Metode ini penting karena hijauan yang mempunyai tingkat kelembaban yang tinggi akan selalu terjaga kesegaran dan melindungi pakan dari jamur.
98
Biasanya sejumlah pakan yang diberikan sudah diantisipasi akan habis sampai waktu pemberian pakan berikutnya. Dengan cara pemberian seperti ini, pakan esensial akan selalu tersedia dalam jumlah besar selama 24 jam. Idealnya bak pakan kosong selama 1 jam atau sebelum pemberian pakan berikutnya. Air minum disediakan ad libitum dan diganti setiap hari (pagi, siang dan sore). Pemberian rumput kalau dalam keadaan basah, sebaiknya diangin-anginkan dahulu dan dipotong-potong kira-kira 5 – 10 cm. Rumput diberikan setelah pemberian pakan konsentrat dan konsentrat habis termakan. Pemberian konsentrat : Secara kering : ternak dapat makan lebih banyak, tetapi pakan banyak terbuang, berdebu sehingga akan mengganggu pernafasan. Secara basah : konsentrat dicampur dengan air (dikombor), tetapi pemberian pakan dengan cara ini akan mengakibatkan pakan cepat busuk kalau tidak habis termakan sehingga akan terbuang sia-sia. Ternak juga akan merasa cepat kenyang, tetapi kebutuhan air minum tidak tercukupi. Pada sistem penggemukan, konsentrat tidak diberikan sekaligus dalam jumlah banyak, tetapi diberikan secara bertahap, terlebih pada ternak yang baru datang (seperti penjelasan di atas). Sapi finishing adalah sapi yang telah digemukkan dan siap untuk dipotong. Lama penggemukan tergantung umur, bobot badan, jenis kelamin dan pertambahan bobot badan. Selain itu juga tergantung sistem penggemukan, umur ternak dan cara pemberian pakan. Misalnya sapi umur kurang dari 1 tahun membutuhkan waktu penggemukan lebih lama dibandingkan dengan umur 2 – 2,5 tahun. Sapi yang diberi pakan hijauan lebih lama digemukkan dibandingkan dengan sapi yang diberi konsentrat. 99
Manajemen pemberian pakan dan kandungan nutrisi pada penggemukan sapi akan mempengaruhi lama penggemukan dan kualitas produk yang dihasilkan. Ada tiga pemikiran dasar dalam memproduksi sapi daging yang berkualitas, yaitu : Menggemukkan sapi dengan cepat Memberi jerami (pada musim dingin, di daerah sub tropis) yang diikuti dengan pemberian pakan secara penuh (full feed) Pemanfaatan padang penggembalaan musim dingin yang diikuti dengan full
feed. Ada tiga jenis lama penggemukan, yaitu : Short feed, dengan lama penggemukan 90-120 hari. Penggemukan secara cepat berprinsip pada menggemukkan sapi dengan pemberian pakan konsentrat dalam jumlah besar. Konversi pakan yang dihasilkan dapat mencapai 7 dengan ADG 0,9 kg/hari atau lebih. Karkas lebih disukai konsumen. Pedet yang lebih muda akan lebih efisien, tetapi PBBH yang dicapai lebih lambat dibandingkan dengan sapi yang lebih tua. Medium feed, dengan lama penggemukan 120-240 hari. Lihat keterangan pada macam program penggemukan!! Medium feed, dengan lama penggemukan lebih dari 240 hari. Lihat keterangan pada macam program penggemukan!! Teknik pemberian pakan : Pemberian konsentrat dan hijauan sebaiknya diatur waktunya agar memberikan tingkat kecernaan ransum yang lebih tinggi. 100
Kontinyuitas pakan tersedia. Murah dan mudah didapat. Memperhitungkan rasio energi dan protein, mineral dan vitamin (pakan rasional). Pemberian sesuai kebutuhan dan efisien. Jumlah pemberian pakan optimum, tetapi konversi pakan rendah. Pakan yang diberikan tidak beracun. Pemberian konsentrat dua kali sehari Pemberian konsentrat Pertama
Waktu pemberian 08.00 09.00 10.00
Pemberian konsentrat tiga kali sehari
Pemberian konsentrat pertama Pemberian hijauan
11.00 Pemberian hijauan 2 – 3 kali Pemberian konsentrat kedua
12.00 13.00
Pemberian konsentrat kedua
14,00
Pemberian hijauan
15.00 16.00
Pemberian konsentrat ketiga
17.00 Pemberian hijauan min. dua kali
18.00
Pemberian hijauan min. dua kali
19.00
Gambar 1. Teknik pemberian ransum pada penggemukan sapi. Pakan untuk program feedlot : Kebutuhan nutrien : untuk memenuhi pokok hidup dan produksi, pemberian pakan harus sesuai dengan tujuan (penggemukan) dan mengandung unsurunsur pakan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin serta air.
101
Kebutuhan pakan untuk sapi potong secara lengkap dapat dilihat pada NRC untuk sapi potong. Feedlot finishing systems USDA
Age
Sex
grade Choice
Good
Standard
Starting weight (lb)
Finishing
Daily
weight (lb) gain (lb)
Days on feed
Calf
Steer
425-550
1050
2.6
200
Calf
Heifer
400-500
900
2.3
190
Yearling
Steer
575-650
1150
2.8
200
2-year old
Steer
750
1160
2.8
150
Calf
Steer
400-500
1000
2.4
240
Yearling
Steer
600-700
1050
2.7
150
2-year old
Steer
750
1100
2.9
120
Yearling
Steer
700
1125
2.8
150
2-year old
Steer
800-900
1250
3.0
140
102