PUTUSAN Nomor: 601/ Pdt.G/2011/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara yang diajukan oleh : xxx, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan Petani, bertempat tinggal di xxx, Desa xxx, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, memberikan kuasa kepada Muslihin Rais, SH., MH. Dan Dodik Agus Winarko, SH., pekerjaan Advokat dan Konsultan Hukum, alamat Jln. A. P. Pettarani Ruko Business Center III Blok B. No. 12, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar berdasarkan surat kuasa hukum No. 63/PA.Prg/2011 tanggal 10 Nopember 2011 disebut sebagai Pemohon. m e l a w a n. xxx, umur 18 tahun, agama Islam, bertempat tinggal di Dusun xxx, Desa xxx, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai Termohon. Pengadilan Agama tersebut. Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara. Setelah mendengar dalil-dalil pemohon. Setelah memeriksa alat bukti.
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa pemohon telah mengajukan permohonan cerai yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pinrang tanggal 10 Nopember 2011 di bawah register perkara Nomor 601/ Pdt. G /2011 / PA Prg. dengan mengemukakan alasan pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa pemohon dengan termohon adalah pasangan suami isteri yang telah melangsungkan pernikahan pada hari Ahad tanggal 31 Oktober 2010 di Dusun xxx, Desa xxx, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang Berdasarkan Akta Nikah Nomor: 293/05/XI/2010.
- Bahwa pemohon dan termohon selama dalam perkawinan tinggal bersama di rumah orang tua pemohon di Dusun xxx, Desa xxx, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang. Selama kurang lebih 1 (satu) bulan sebagai suami isteri dan tidak ada anak. - Bahwa pemohon sebelum melangsungkan pernikahan telah memberikan kepada termohon uang naik sebesar Rp. 20.000.000.- ( dua puluh juta rupiah ) yang termasuk dengan barang-barang lamaran sebagai persyaratan untuk meminang termohon. - Bahwa pemohon dan termohon setelah melangsungkan pernikahan pada hari Ahad tanggal 31 Oktober 2010 di Dusun xxx, Desa xxx, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang. Pada malam harinya pemohon mengajak termohon untuk melakukan hubungan suami isteri, karena malam itu adalah malam pertama pemohon dan termohon. Tetapi termohon tidak mau untuk melakukan hubungan suami isteri, bahkan berkali-kali pemohon mencoba merayu termohon untuk melakukan hubungan suami isteri, namun termohon masih tidak mau melakukan hubungan suami isteri bahkan menghindar. - Bahwa pemohon pada malam berikutnya setelah hari pernikahan mengajak termohon untuk melakukan hubungan suami isteri, namun termohon tetap tidak mau untuk melakukan hubungan suami isteri, bahkan selalu menolak dan menghindar apabila pemohon mengajak termohon untuk melakukan hubungan suami isteri. - Bahwa perilaku termohon telah merusak harkat dan martabat seorang wanita yang sudah mempunyai status sebagai isteri, oleh sebab itu termohon telah menipu pemohon yang saekan-akan termohon dengan ikhlas melangsungkan pernikahan dengan pemohon, namun kenyataannya termohon melakukan kebohongan atau menipu ke pemohon, bahkan termohon setiap hari meninggalkan rumah dan pergi ke rumah tantenya atau temannya sehingga pemohon merasa kecewa. - Bahwa termohon pernah mengajukan gugatan cerai terhadap pemohon di Pengadilan Agama Pinrang dengan Nomor Perkara 101/Pdt.G/2011/PA. Prg. Dengan dalil Pemohon menderita penyakit lemah syahwat (impoten) tetapi gugatan yang diajukan oleh termohon telah diputus pada tanggal 11 April 2011 oleh Ketua/Majelis Hakim yang memeriksa perkara tersebut dengan putusan gugatan tidak dapat diterima/ditolak, dalil termohon tidak terbukti yang
menyatakan pemohon menderita penyakit lemah syahwat (impoten) karena berdasarkan surat keterangan dokter Hj. Carolina Noerdin Sp.KK (ahli penyakit kulit dan kelamin) pemohon adalah pria yang sehat dan tidak menderita penyakit impoten (lemah syahwat). - Bahwa dengan perbuatan yang dilakukan termohon sangat merugikan pemohon baik secara materiil maupun inmateriil, secara materiil karena sebelum melaksanakan pernikahan pemohon telah memberikan kepada termohon uang naik sebesar Rp. 20.000.000,- ( dua puluh juta rupiah) yang termasuk dengan barang-barang lamaran sebagai persyaratan untuk meminang termohon. secara inmateriil karena pemohon merasa malu kepada keluarga dan masyarakat oleh karena itu tuntutan ganti rugi inmateriil sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Oleh karena itu tindakan yang dilakukan termohon telah melanggar pasal 1365 KUH Perdata. - Bahwa pemohon dengan termohon sejak tanggal pernikahan 31 Oktober 2010 di Dusun xxx, Desa xxx, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang berdasarkan Akta Nikah Nomor: 293/05/XI/2010 sampai dengan pengajuan permohonan cerai dan tuntutan ganti rugi di Pengadilan Agama Pinrang belum pernah sama sekali melakukan hubungan suami isteri. Dan sejak bulan Desember 2010 sampai dengan pengajuan permohonan cerai dan tuntutan ganti rugi rugi antara pemohon dengan termohon sudah tidak hidup satu rumah lagi. - Bahwa pemohon khawatir dengan adanya permohonan cerai dan tuntutan ganti rugi ini, apabila permohonan cerai dan tuntutan ganti rugi pemohon dikabulkan maka termohon mengalami kesulitan untuk melaksanakan putusan, oleh karena itu patut dan beralasan hukum untuk memohon kepada Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Agama Pinrang kiranya dapat meletakkan sita Jaminan atau Consevatoir Beslag (CB) terhadap rumah dan tanah milik orang tua termohon yang terletak di Dusun xxx, Desa xxx, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang. Berdasarkan apa yang telah kami uraikan di atas, maka dengan ini pemohon memohon kepada Ketua/Majelis Hakim yang arif dan bijaksana berkenan memeriksa dan mengadili sebagai berikut: - Mengabulkan permohonan cerai pemohon seluruhnya. - Menjatuhkan talak satu Bain Shughraa termohon xxx terhadap xxx.
- Menghukum termohon untuk membayar kerugian materiil kepada pemohon sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). - Menghukum termohon untuk membayar kerugian inmateriil kepada pemohon sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). - Menyatakan Sita Jaminan atau Consevatoir Beslag (CB) adalah sah dan berharga terhadap rumah dan tanah milik orang tua termohon yang terletak di Dusun xxx, Desa xxx, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang. - Menghukum kepada termohon untuk membayar seluruh biaya yang muncul dalam perkara ini. Dan atau Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, pemohon telah datang menghadap dimuka sidang, sedangkan termohon tidak datang menghadap dan tidak menyuruh orang lain menghadap sebagai wakilnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut berdasarkan relaas panggilan yang dibacakan di dalam persidangan, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah. Bahwa majelis Hakim telah menasehati pemohon agar berfikir dan mengurungkan niatnya untuk bercerai dengan termohon, tetapi pemohon tetap pada dalil-dalil permohonannya untuk bercerai dengan termohon. Bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena termohon tidak pernah datang menghadap meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat permohonan pemohon, yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oelh pemohon, namun pemohon menyatakan merubah perhitungan angka nomor 2 yang berbunyi "menjatuhkan talak satu bain sugra termohon xxx terhadap xxx " menjadi "memberi izin kepada pemohon xxx untuk menjatuhkan talak satu Raj'i terhadap termohon xxx di depan sidang Pengadilan Agama Pinrang. Bahwa pemohon dalam menjatuhkan dalil-dalil permohonannya, telah mengajukan bukti surat berupa: 1. Fotocopy putusan Pengadilan Agama Pinrang Nomor: 101/Pdt.G/2011/PA. Prg. Tanggal 11 April 2011, telah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberik kode P.1. 2. Fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: 293/05/XI/2010 tanggal 05 Nopember 2010 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama
Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, telah dicocokkan dengan aslinya lalu diberi kode P.2. Bahwa pemohon mengajukan pula dua orang saksi masing-masing : 1. xxx, di bawah sumpah menerangkan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal pemohon karena bertetangga. - Bahwa saksi kenal termohon bernama xxx sebagai isteri termohon. - Bahwa saksi menghadiri pernikahan pemohon dengan termohon. - Bahwa pemohon dan termohon pernah hidup sama-sama sekitar 1 minggu di rumah orang tua termohon dan satu hari di rumah orang tua pemohon. - Bahwa pemohon dan termohon tidak rukun karena termohon tidak mau pada pemohon dengan alasan bahwa pemohon lemah syahwat, lalu termohon pergi meninggalkan pemohon. - Bahwa saksi berpendapat bahwa termohon tidak cerita pada pemohon karena termohon punya pacar. - Bahwa saksi tahu kalau termohon ada pacarnya bahkan pergi bersama dengan pacarnya karena saksi ditelpon oleh orang tua termohon. - Bahwa saksi menghadiri acara pelamaran pemohon di rumah keluarga termohon - Bahwa yang dibicarakan dalam pelamaran tersebut, adalah biaya belanja perkawinan sejumlah Rp. 14.000.000,- (empat belas juta rupiah), beras sebanyak 200 kilogram dan dua buah cincin emas. - Bahwa keluarga pemohon minta dikembalikan biaya-biaya tersebut apabila pemohon dan termohon tidak rukun. - Bahwa keluarga termohon tidak menanggapi dengan serius permintaan keluarga pemohon tersebut dan tidak ada secara tertulis. - Bahwa pemohon dengan termohon tidak ada upaya untuk rukun. 2. xxx, di bawah sumpah menerangkan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal pemohon dan termohon karena bertetangga. - Bahwa pemohon dan termohon adalah suami isteri. - Bahwa pemohon dan termohon pernah baik hanya satu minggu saja. - Bahwa termohon yang pergi meninggalkan pemohon sejak satu minggu setelah sama-sama.
- Bahwa pemohon dan termohon kenal sebelum menikah. - Bahwa pada saat pelamaran, disetujui uang belanja perkawinan sejumlah Rp. 14.000.000,- (empat belas juta rupiah), cincin emas dua buah dan beras 200 kilogram. - Bahwa keluarga pemohon menyatakan bahwa uang belanja tersebut harus kembali apabila pemohon dan termohon tidak rukun. - Bahwa keluarga termohon menanggapi pernyataan keluarga pemohon tersebut dengan ketawa saja tanpa ada perjanjian tertulis. - Bahwa saksi tahu karena saksi hadir dan mendengarkan pembicaraan pada saat pelamaran perkawinan pemohon pada termohon. - Bahwa pemohon dengan termohon pernah diupayakan untuk berdamai tetapi tidak berhasil. Bahwa untuk singkatnya uraian putusan ini, maka semua hal yang termuat dalam berita acara persidangan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini.
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan ini adalah seperti diuraikan tersebut di atas. Menimbang, majelis hakim telah berupaya menasehati pemohon, akan tetapi tidak berhasil karena pemohon tetap pada dalil-dalil permohonannya untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangganya menurut prosedur pengadilan. Menimbang, pula bahwa selama proses persidangan berlangsung hanya satu pihak yang selalu hadir yaitu pemohon olehnya itu perkara ini tidak dimediasi. Menimbang, bahwa termohon meskipun dipanggil dengan patut, tidak datang mengahadap dan pula tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah, serta permohonan tersebut tidak melawan hukum dan beralasan, oleh karena itu termohon yang dipanggil secara patut akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan permohonan tersebut harus diterima dengan verstek. Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya tergugat (verstek).
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg. yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya termohon dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu majelis membebankan pemohon untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya. Menimbang, bahwa pemohon mau bercerai dengan termohon karena termohon tidak mau melakukan hubungan badan dengan pemohon meskipun pemohon berkali-kali merayu termohon untuk berhubungan badan tetapi tetap tidak mau, bahkan termohon pergi sembunyi ke rumah tantenya atau temannya sehingga pemohon sangat merasa kecewa. Menimbang, bahwa pemohon dalam menguatkan dalil permohonannya mengajukan bukti surat (bukti 2 P), setelah diteliti secara saksama, majelis menilai bahwa bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil sebagai alat bukti surat, sehingga terbukti pemohon dan termohon mempunyai hubungan hukum sebagai suami isteri, olehnya itu permohonan perceraian dapat dipertimbangkan lebih lanjut. Menimbang, bahwa adapun bukti P1, yang menerangkan bahwa antara pemohon dengan termohon pernah berperkara di Pengadilan Agama Pinrang dengan status pemohon sebagai termohon sedangkan termohon sebagai penggugat, dimana penggugat mendalilkan dalam gugatan cerainya bahwa penggugat dengan tergugat tidak pernah rukun karena tergugat lemah syahwat, namun dalil penggugat tersebut tidak terbukti dan perkaranya tidak dapat diterima, sehingga dengan demikian majelis bahwa antara pemohon dengan termohon tidak pernah baik rumah tangganya dan tidak ada harapan untuk didamaikan. Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut, pemohon mengajukan juga dua orang saksi untuk didengar keterangannya mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran penggugat dan tergugat sebagaimana maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, masing-masing Ilyas bin Rada dan Agus bin Hamid dengan keterangan-keterangan seperti tersebut di atas. Menimbang, bahwa berdasarkan saksi-saksi tersebut, setelah dianalisa secara saksama maka majelis menilai bahwa saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil karena keduanya telah memberikan keterangan di depan persidangan, diperiksa seorang demi seorang namun keterangannya saling bersesuaian antara satu dengan lainnya, peristiwa yang diterangkan
bersumber dari pengetahuan melihat/mendengar sendiri dan sangat relevan serta mendukung kebenaran dalil-dalil permohonan pemohon, olehnya itu keterangan saksi-saksi tersebut dapat dipertimbangkan. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut, maka ditemukan fakta-fakta sebagai berikut: - Bahwa pemohon dan termohon adalah suami isteri sah. - Bahwa pemohon dan termohon setelah menikah pernah tinggal bersama selama satu minggu namun tidak pernah melakukan hubungan badan (sok), lalu pisah seterusnya. - Bahwa penyebab tidak terlaksananya hubungan badan (sok) karena termohon tidak mau melayani pemohon sebagai suami, dan setiap kali pemohon merayu dan mendekati termohon, maka termohon selalu menghindar. - Bahwa termohon juga selalu bersembunyi ke rumah tantenya dan temannya demi menghindar dari keinginan pemohon untuk bersetubuh. - Bahwa pemohon dan termohon tidak dapat lagi didamaikan. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, dan karena permohonan pemohon petitium nomor 2 sudah terbukti, maka permohonan pemohon dapat diterima dengan memberi izin kepada pemohon untuk menjatuhkan talak satu Raj'i terhadap termohon di depan sidang Pengadilan Agama Pinrang sebagaimana maksud petitium nomor 2. Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan petitium nomor angka 3 dan 4, maka majelis terlebih dahulu angka mempertimbangkan petitium pemohon nomor 5 yaitu pemohon mohon supaya diletakkan sita jaminan/Consevatoir Beslag (CB) atas rumah dan tanah milik orang tua termohon yang terletak di Dusun xxx, Desa xxx, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang. Menimbang, bahwa permohonan pemohon atas peletakkan sita jaminan terhadap rumah dan tanah orang tua termohon tersebut, oleh majelis hakim berpendapat bahwa rumah dan tanah milik orang tua termohon, sedangkan orang tua termohon bukan pihak dalam perkara ini, maka tidak ada alasan hukum untuk meletakkan sita jaminan atas rumah dan tanah milik orang tua termohon tersebut, untuk itu maka permohonan sita jaminan dinyatakan tidak dapat diterima. Menimbang, bahwa adapun mengenai petitum nomor 3 dan 4 dimana pemohon menuntut ganti rugi materiil berupa uang sejumlah Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) dan ganti rugi in materiil sejumlah Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah), oleh majelis hakim berpendapat dan menilai bahwa termohon tidaklah terbukti sebagai orang yang beritikad tidak baik, lagi pula uang naik sebanyak Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) adalah uang yang sudah habis dimakan bersama alias uang hangus (dalam adat diistilahkan nanrei api), dan adapun kerugian in materiil sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang didalilkan sebagai pelanggaran pasal 1365 KUH Perdata adalah diluar kewenangan Pengadilan Agama Pinrang untuk mengadilinya, maka petitium nomor 3 dan 4 harus pula dinyatakan tidak dapat diterima. Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pemohon ada yang diterima dan ada yang tidak diterima maka permohonan pemohon dinyatakan diterima sebagian dan tidak diterima sebagian. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989, biaya perkara dibebankan kepada pemohon.. Mengingat pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Mengingat pasal 19 huruf F Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 Huruf F Kompilasi Hukum Islam. Memperhatikan segala ketentuan hukum dan Peraturan PerundangUndangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini.
MENGADILI - Menyatakan termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap persidangan tidak hadir. - Menerima permohonan pemohon dengan verstek untuk sebagian. - Memberi izin kepada xxx untuk menjatuhkan talak satu Raj'i terhada termohon xxx di depan sidang Pengadilan Agama Pinrang. - Menyatakan tidak menerima untuk selain dan selebihnya. - Membebankan kepada pemohon untuk membayar biaya perkara yang hingga kini diperhitungkan sejumlah Rp. 341.000,Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Senin tanggal 30 Januari 2012 M, bertepatan 6 Rabiul Awal 1433 H, oleh kami Drs. H. A. Umar Najamuddin, M.H, sebagai hakim ketua majelis, Dra. Hj. Faridah Mustafa dan Drs. H. Moh. Hasbi, M.H, sebagai hakim anggota, serta didampingi oleh Dra. Hj. St. Junaedah sebagai panitera pengganti. Putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga oleh
ketua majelis dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh pemohon.
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
Dra. Hj.Faridah Mustafa
Drs. H. A. Umar Najamuddin,M.H
Drs. H. Moh. Hasbi, M.H.
Panitera Pengganti.
Dra. Hj. St. Junaedah.
Perincian biaya perkara: -Pencatatan
Rp. 30.000,00;
-Atk Perkara
Rp. 50.000,00;
-Panggilan
Rp. 150.000,00;
-Redaksi
Rp.
5.000,00;
-Materai
Rp.
6.000,00;
-----------------------------------------------------------Jumlah
Rp.341.000,00; ( Tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah)