1
PUTUSAN Nomor xxx/Pdt.G/2011/PA Prg.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh: xxx, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan Urusan rumah tangga, bertempat tinggal di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, sebagai penggugat I. xxx, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan Urusan rumah tangga, bertempat tinggal di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, sebagai penggugat II. xxx, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan Urusan rumah tangga, bertempat tinggal di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, sebagai penggugat III. xxx, umur 22 tahun, agama Islam, pekerjaan Urusan rumah tangga, bertempat tinggal di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, sebagai penggugat IV. melawan xxx, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Urusan rumah tangga, bertempat tinggal di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, sebagai tergugat. Pengadilan Agama tersebut. Telah membaca berkas perkara yang terkait. Telah mendengar keterangan penggugat dan tergugat. Telah memperhatikan surat yang berkaitan dengan perkara a quo. TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa penggugat dalam surat gugatannya tanggal 26 April 2011 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pinrang dengan Register Nomor xxx/Pdt.G/2011/PA Prg. tanggal 2 Mei 2011 telah mengemukakan dalil-dalil gugatannya pada pokoknya sebagai berikut :
2
− Bahwa mengenai tanah seluas ± 4 are beserta rumah kayu berdiri diatasnya yang terletak di Langnga, Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, dengan batas-batas sebagai berikut : − Sebelah Utara
: Rumah xxx (tergugat).
− Sebelah Timur
: Rumah xxx.
− Sebelah Selatan
: Rumah xxx.
− Sebelah Barat
: Jalan xxx
− Bahwa kakek penggugat bernama Gallang telah menikah dengan nenek penggugat bernama Sahada juga telah meninggal dunia. − Bahwa almarhum xxxdan almarhumah xxx mempunyai anak masingmasing
bernama
xxx
(almarhumah)
tidak
punya
anak,
xxx
(almarhumah) mempunyai anak bernama xxx ibu kandung para penggugat juga telah meninggal dunia dan xxx (almarhumah ibu tergugat). − Bahwa almarhum xxx dan almarhumah xxx selain meninggalkan anakanaknya, juga telah meninggalkan harta warisan berupa tanah seluas 16 are yang terletak di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang. − Bahwa dari tanah kapling tersebut diatas kepada masing-masing anaknya telah diberikan bahagian sebelumnya yaitu kepada xxx (almarhumah), ke xxx (almarhumah) dan xxx (almarhumah) ibu tergugat yang merupakan satu kesatuan. − Bahwa dari kapling diatas kepada ibu tergugat bernama xxx juga telah diberikan bahagiannya berupa tanah seluas 4 are sebagaimana diuraikan pada objek sengketa diatas yang masih satu kesatuan dengan tanah-tanah yang telah dibagikan (ke xxx, ke xxx (ibu tergugat). − Bahwa dari pembagian dimaksud dimana bahagian nenek para penggugat
yaitu
xxx
(almarhumah)
menguasainya,
dan
setelah
wafatnya dilanjutkan lagi penguasaannya ibu penggugat (xxx) dan seterusnya dikuasai para penggugat dan malah para penggugat lahir dan besar diatas objek sengketa. − Bahwa setelah ibu meninggal dunia dan menyusul ayah para penggugat juga meninggal diawal tahun 2011 tiba-tiba tergugat mengklaim objek sengketa adalah miliknya dan mengganggu rumah para penggugat
3
dengan mengembok tanpa sepengetahuan para penggugat sebagai pemilik atau sebagai pihak yang berhak. − Bahwa atas tindakan tergugat tersebut adalah merupakan perbuatan yang tidak terpuji dan merasa kasihan kepada para penggugat yang nota bene sudah menjadi anak sudah tidak punya ibu dan bapak karena sudah jelas tergugat pun sudah mendapat bahagian tanah sebagaimana layaknya pembagian tanah milik nenek tergugat bernama xxxsehingga adalah sangat tidak pantas lagi mendapat atau bermaksud menguasai tanah dan rumah para penggugat (objek sengketa) ini, sehingga maksud tergugat tersebut para penggugat sangat keberatan karenanya. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka olehnya itu para penggugat memohon kepada mejalis hakim yang mengadili perkara ini kiranya berkenan menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut : 1. Menerima gugatan para penggugat seluruhnya. 2. Menyatakan para penggugat adalah anak dan ahli waris dari xxx (almarhum) dan xxx (almarhumah). 3. Menyatakan objek sengketa sebidang tanah seluas ± 4 are beserta rumah kayu berdiri diatasnya yang terletak di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, dengan batas-batas sebagai berikut : − Sebelah Utara
: Rumah xxx (tergugat).
− Sebelah Timur
: Rumah xxx.
− Sebelah Selatan
: Rumah xxx.
− Sebelah Barat
: Jalan xxx
4. Menyatakan
tergugat
tidak
berhak
atas
objek
sengketa
sebab
kepadanya telah memperoleh, menempati tanah warisan dari ibunya bernama Juha (almarhumah) yang sama statusnya dengan tanah objek sengketa. 5. Menyatakan penguasaan para penggugat atas objek sengketa adalah sah sebagai warisan dari almarhum ibunya (xxx). 6. Menyatakan
bahwa
oleh
karena
tergugat
telah
mendapatkan
tanah/warisan dari ibunya yaitu xxxalmarhumah, maka oleh karena itu tidak berhak menuntut lagi tanah dan rumah objek sengketa karena objek sengketa dimaksud adalah hak para penggugat sebagai ahli waris dari xxx (almarhumah).
4
Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain dalam kaitannya dengan perkara ini maka mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan penggugat dan tergugat telah datang menghadap di persidangan dan telah didengar keterangannya. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 7 ayat (1) PERMA Nomor 1 Tahun 2008, majelis hakim telah berupaya mendamaikan penggugat dan tergugat melalui
mediasi
dan
berdasarkan
laporan
hasil
mediasi
Nomor
233/Pdt.G/2011/PA Prg. tanggal 24 Mei 2011 ternyata mediasi antara penggugat dan tergugat dinyatakan tidak berhasil. Bahwa oleh karena mediasi antara penggugat dan tergugat dinyatakan tidak berhasil, selanjutnya ketua majelis membacakan surat gugatan penggugat yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh penggugat. Bahwa atas gugatan penggugat tersebut, tergugat memberikan jawaban secara tertulis tertanggal 6 Juli 2011 sebagai berikut : − Bahwa benar kakek tergugat bernama xxx telah menikah dengan nenek yang bernama xxx juga telah meninggal dunia. − Bahwa benar xxx almarhum dan xxx almarhumah mempunyai anak masing-masing bernama xxx almarhumah tidak mempunyai anak, xxx (almarhumah) mempunyai anak bernama xxx almarhumah ibu kandung penggugat dan xxx almarhumah (ibu kandung tergugat). − Bahwa kakek xxx dengan xxx telah mewariskan kepada anak-anaknya berupa tanah warisan masing-masing, tetapi tanah tersebut sudah dijadikan lapangan oleh Pemerintah/Camat pada waktu itu xxx (alm) pada saat itu juga semua pemilik tanah yang terletak di lapangan telah disuruh pindah tanpa ada ganti rugi dari Pemerintah, kecuali bapak saya atas nama xxx yang minta pengganti tempat tinggalnya sendiri dari Pemerintah, dan pada saat itu dimasukkan dalam rinci atas nama xxx itu semua berkat dorongan dari xxx paman dari xxx, sedangkan xxx saudara sesusu dengan bapak saya yang bernama La Pala. − Benar satu kesatuan tanah yang dimaksud oleh penggugat sudah dijadikan tanah oleh Pemerintah.
5
− Saya sebagai tergugat sekarang, bertanya siapa dan kapan diwariskan kepada xxx, sedangkan tanah yang dimaksud penggugat adalah tanah pemberian dari xxx kepada xxx dengan secara rahasia. − Benar pernah menguasai sejak tahun 60an sampai melahirkan seorang anak yang bernama xxx, kemudian sampai kedua orangtuanya meninggal dunia, tapi sifatnya hanya menumpang diatas tanah pemberian dari xxx tapi tidak bisa dimiliki oleh nenek penggugat karena bukan tanah warisan yang dimaksud oleh penggugat. − Tidak
benar
penggugat
menyatakan
bahwa
tergugat
tiba-tiba
mengklaim objek sengketa tersebut, karena sejak tahun 60an sampai sekarang bukti kepemilikan objek tersebut adalah milik orangtua saya xxx, saya tidak pernah mengklaim objek tanah tersebut karena milik orangtua saya, jadi justru penggugat dan orangtuanya yang bernama xxx sering mengklaim kepada orangtua saya semasa hidupnya, setelah orangtua saya meninggal dunia kurang lebih 1 tahun lalu, baru penggugat
mengajukan
gugatan
ke
Kantor
Pengadilan
Agama
Kabupaten Pinrang. − Benar saya menggembok rumah tersebut karena demi keamanan barangnya xxx (alm) dan saya sebagai tergugat mempunyai alasan tertentu karena saya diberi kuasa oleh almarhumah xxx sendiri. − Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas saya sebagai tergugat mohon dan hormat kepada Ketua Majelis Hakim untuk mengadili perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut : 1. Tidak menerima gugatan penggugat. 2. Menyatakan kepada penggugat, saya anak dan ahli waris xxx (alm). 3. Menyatakan bahwa objek sengketa tersebut adalah milik orangtua saya yang bernama xxx (alm) sedangkan rumah yang berdiri diatasnya adalah rumah xxx (alm) dan sama sekali tidak ada hubungannya objek sengketa tanah tersebut dengan rumah yang berdiri diatasnya. 4. Menyatakan bahwa penggugat tidak berhak atas objek sengketa tanah tersebut. 5. Menyatakan kepada penggugat bahwa penguasaan atas objek sengketa tanah tersebut adalah sah, karena saya bersaudara sebagai ahli waris dari xxx.
6
6. Menyatakan bahwa objek sengketa tanah tersebut bukan warisan, itu tanah pemberian dari xxx. 7. Menyatakan segala biaya perkara dibebankan kepada penggugat dengan aturan hukum yang berlaku. Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 20 Juli 2011, yakni dalam tahap tanggapan/replik penggugat, ternyata kuasa penggugat tidak mengajukan repliknya oleh karena kedua belah pihak telah mengadakan perdamaian diluar persidangan untuk mengakhiri sengketa kedua belah pihak yang berperkara mengenai tuntutan penggugat yaitu sebidang tanah seluas 4 are beserta rumah kayu berdiri diatasnya, yang terletak di xxx, Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Pinrang, dengan batas-batas sebagai berikut : − Sebelah Utara
: Rumah xxx (tergugat).
− Sebelah Timur
: Rumah xxx.
− Sebelah Selatan
: Rumah xxx.
− Sebelah Barat
: Jalan xxx
Dengan
persetujuan
tergugat
membayar
uang
sejumlah
Rp.
24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah). Menimbang, bahwa kuasa penggugat dimuka persidangan mencabut perkaranya yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pinrang dengan Register Nomor : xxx/Pdt.G/2011/PA Prg tanggal 2 Mei 2011 dengan persetujuan tergugat, oleh karena itu permohonan penggugat tersebut dapat dikabulkan. Menimbang, bahwa biaya perkara yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada penggugat. Memperhatikan segala ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku serta berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI − Mengabulkan permohonan penggugat untuk mencabut perkaranya. − Menyatakan gugatan penggugat dicabut. − Membebankan penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini diperhitungkan sejumlah Rp. 721.000 (tujuh ratus dua puluh satu ribu rupiah). Demikianlah penetapan ini dijatuhkan pada hari Rabu tanggal 20 Juli 2011 M., bertepatan tanggal 18 Sya’ban 1432 H., oleh majelis hakim
7
Pengadilan Agama Pinrang, Drs. Hanafie Lamuha., ketua majelis, Dra. Hj. Hafsah., S.H. dan Muh. Nasir B., S.H. masing-masing hakim anggota, dengan dibantu Taufiqurrahman, S.HI., sebagai panitera pengganti dan pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh kuasa penggugat dan tergugat, diluar hadirnya penggugat III. Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
ttd
ttd
Dra. Hj. Hafsah,. S.H
Drs. Hanafie Lamuha.
ttd Muh. Nasir B,. S.H. Panitera Pengganti, ttd Taufiqurrahman, S.HI.
Perincian biaya perkara: − Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,00 − Biaya ATK
: Rp. 50.000,00
− Biaya Panggilan
: Rp. 630.000,00
− Biaya Redaksi
: Rp.
5.000,00
− Baiaya Materai
: Rp.
6.000,00
Jumlah
: Rp. 721.000,00 (tujuh ratus dua puluh satu ribu rupiah).