OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH
DISAMPAIKAN PADA : WORKSHOP PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA RABIES DINAS PETERNAKAN KAB/KOTA SE PROVINSI ACEH - DI SULTAN HOTEL 13 – 15 OKTOBER 2016, Banda Aceh, Aceh
Luas
Prov Aceh ± 58.375,63 km² (12,26% luas pulau Sumatera) 3.588.135 Ha kawasan hutan 627.000 Ha Lahan perkebunan 3.928 Ha Lahan industri Aceh memiliki 2 daerah kepulauan (Sabang dan Simeulue) Aceh memiliki 119 Pulau, 35 Gunung, 73 Sungai besar dan 2 Buah Danau; Jumlah Penduduk Aceh Thn 2015: 4 906 835 Jiwa
POPULASI TERNAK
POPULASI TERNAK BESAR SAPI 530.002 ekor KERBAU 195.732 ekor KUDA 2.314 ekor
POPULASI TERNAK KECIL KAMBING 586.215 ekor DOMBA 153.981 ekor BABI 4.194 ekor
POPULASI TERNAK UNGGAS AYAM BURAS 6.076.606 ekor AYAM PEDAGING 2.979.701 ekor AYAM PETELUR 273.014 ekor ITIK 2.474.913 ekor
PUYUH 31.717 ekor MERPATI 42.422 ekor Data Tahun 2013
VISI
MISI
TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN PETERNAKAN YANG TANGGUH, BERWAWASAN AGRIBISNIS, BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL, MANDIRI, BERMORAL DAN BERMARTABAT
MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TERNAK YANG BERDAYA SAING TINGGI MENINGKATKAN POPULASI TERNAK BESAR, KECIL DAN UNGGAS MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETERNAK MENINGKATKAN PEMANFATAAN POTENSI SUMBER DAYA PETERNAKAN MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI INTEGRITAS PELAYANAN PUBLIK MEMENUHI KEBUTUHAN PANGAN SUMBER PROTEIN HEWAN.
KEBIJAKAN INTERNAL
PENINGGKATAN KETERBUKAAN DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN MANAGEMEN PEMBANGUNAN PETERNAKAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN BERDASARKAN KEWENANGAN DINAS PETERNAKAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN BERDASARKAN SKALA PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH DAN PENCAPAIAN TUJUAN PENINGGKATAN KOORDINASI SINKRONISASI DAN KONSULTASI DENGAN INSTANSI TERKAIT BAIK DI PUSAT MAUPUN DAERAH PENINGGKATAN EVALUASI, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN
KEBIJAKAN EKSTERNAL PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN BUDIDAYA PENERAPAN SISTEM USAHA AGRIBISNIS PETERNAKAN PENINGGKATAN PRODUTIVITAS TERNAK BESAR DAN KECIL PENGEMBANGAN PRODUK PETERNAKAN YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING PENCAPAIAN KECUKUPAN DAGING DILAKUKAN MELALUI KEGIATAN TERENCANA DAN TERPADU
.
MENINGGKATKAN KETERSEDIAAN SUMBER BIBIT TERNAK MENINGGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS BIBIT TERNAK SAPI POTONG TERPENUHINYA KEBUTUHAN BAKALAN TERNAK SAPI POTONG TERLAKSANANYA SISTEM USAHA AGRIBISNIS PETERNAKAN MENINGKATNYA KEMAMPUAN PETERNAK TERPENUHINYA KEBUTUHAN KONSUMSI PRODUK PETERNAKAN TERBUKANYA KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA DI BIDANG PETERNAKAN TERKENDALI DAN TERBERANTASNYA PENYAKIT HEWAN MENULAR
PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRAL PERBIBITAN TERNAK SAPI POTONG
PENGEMBANGAN INDUSTRI PETERNAKAN RAKYAT POLA PADANG PENGEMBALAAN
PENINGKATAN KOMPETENSI DAN MORAL APARATUR DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN
PENINGKATAN INVESTASI DAN KEMITRAAN SERTA AKSES SUMBER PERMODALAN
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK PETERNAKAN YANG BERDAYA SAING
PENERAPAN REKAYASA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI
PENERAPAN SISTEM AGRIBISNIS PETERNAKAN SECARA TERPADU DAN UTUH (INERGRATE)
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAKAN
PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN POLA KONSUMSI PRODUK PANGAN ASAL HEWAN
OPTIMALISASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA PETERNAKAN SPESIFIK LOKASI
.
MENINGGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS BIBIT TERNAK MENINGGKATKAN KAPASITAS PETERNAK MELALUI USAHA AGRIBISNIS PETERNAKAN MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TERNAK MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMSI PRODUK PETERNAKAN, KHUSUSNYA DAGING DAN TELUR MEMPERLUAS KESEMPATAN USAHA DAN MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA DI BIDANG PETERNAKAN MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PETERNAK MENINGKATAN STATUS KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASARAKAT VETERINER
SEJAK DULU SEKTOR PETERNAKAN MENJADI UNGGULAN DI PROVINSI ACEH DAN DIDUKUNG OLEH KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT (LUMBUNG TERNAK) SALAH SATU USAHA TANI YANG TERBUKTI MAMPU TUMBUH DAN BERKEMBANG DIMASYARAKAT SEBAGAI PENUNJANG SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PAD ALTERNATIF BILA USAHA INI DI KEMBANGKAN SECARA KOMERSIL DEMAND DAN HARGA CUKUP TINGGI (PRESTISE) TERSEDIANYA DAYA DUKUNG LAHAN DAN SDM ADANYA PERLUASAN PASAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL DENGAN DIBUKANYA KAWASAN PELABUHAN DAN PERDANGANGAN BEBAS DI SABANG
ADANYA KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA MENGKONSUMSI PROTEIN HEWAN SEPERTI DAGING, TELUR DAN SUSU
ADANYA KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PEMULIHAN EKONOMI MASYARAKAT DI PEDESAAN.
1.
PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA (PETUGAS DAN PETERNAK)
2.
MENINGKATKAN ALOKASI ANGGARAN UNTUK MEREALISASIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PETERNAKAN BERDASARKAN POTENSI MASING-MASING WILAYAH DAN TAT RUANG
3.
OPTIMALISASI PELAKSANAAN IB DENGAN MENAMBAH JUMLAH POS IB DAN PERALATAN SEHINGGA TERCAPAI CAKUPAN 2 KECAMATAN/UNIT POS IB
4.
OPTIMALISASI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DENGAN MENAMBAH JUMLAH PUSKESWAN DAN PERALATANNYA SEHINGGA TERCAPAI CAKUPAN 3 KECAMATAN/UNIT PUSKESWAN
5.
MENINGKATKAN DAN MEMPERTAHANKAN STATUS KESEHATAN HEWAN MELALUI SURVEILANS, VAKSINASI DAN PENGOBATAN TERNAK
6.
PENYEBARAN BIBIT TERNAK UNGGUL BAGI PETERNAK BINAAN DAN KAWASAN
7.
MENYEBARKAN BIBIT HTM UNGGUL KEPADA MASYARAKAT
8.
OPTIMALISASI USAHA AGRIBISNIS TERNAK, SAPI, KAMBING DAN UNGGAS PETELUR
9.
PENGAWASAN TERHADAP PEMOTONGAN TERNAK BETINA PRODUKTIF DAN MENYEDIAKAN DAGING YANG ASUH (AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL) DENGAN MENINGKATKAN PERAN RPH/TPH
10.
PENINGKATAN PELAYANAN LABORATORIUM DIAGNOSTIC PENYAKIT HEWAN DENGAN MENINGKATKAN KUALIAS SDM DAN PENAMBAHAN PERALATAN/BAHAN LAB
11.
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
12.
MEMFASILITASI BANTUAN KREDIT TAMPA BUNGA/BUNGA RENDAH KEPADA PETERNAK
13.
MENDORONG POLA KEMITRAAN ANTARA PETERNAK DENGAN PERUSAHAAN
14.
PENINGKATAN KERJA SAMA DENGAN INVESTOR/DONOR
15.
PENGUATAN KELEMBAGAAN /ORGANISASI
16.
PEMAFAATAN TENAGA AHLI, TECHNICAL ASSISTENT (TA)
17.
SINKRONISASI PROGRAM PEMBANGUNANBIDANG PETERNAKAN DENGAN INSTANSI-INSTANSI YANG TERKAIT
KETERBATASAN MODAL PETANI TERNAK
RENDAHNYA AKSESIBILITAS TERHADAP PERMODALAN DAN TEKNOLOGI YANG APLIKATIF
MANAJEMEN USAHA YANG KURANG BAIK
KONDISI USAHA YANG RENTAN TERHADAP FLUKTUASI HARGA
BELUM DI TERPKANNYA GOOD FAMING PRACTISE MENYEBABKAN KUALITAS HASIL PRODUKSI MASIH RENDAH
RENDAHNYA PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PETERNAK
POPULASI TERNAK BANYAK NAMUN MUTUNYA RELATIF KURANG BAIK
RENDAHNYA ALOKASI ANGGARAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK BIDANG PETERNAKAN
KEBUTUHAN DAGING RELATIF YANG CUKUP TINGGI, SEDANGKAN KETERSEDIAAN SAPI PRODUKSI LOKAL SIAP POTONG RELATIF KURANG
MASIH RENDAHNYA TINGKAT KELAHIRAN ANAK HASIL INSEINASI BUATAN DAN KAWIN ALAM YAITU 7.730 EKOR (28,89%) DARI 26.761 EKOR AKSEPTOR YANG DI IB DAN KA
MASIH DITEMUKAN PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS : SE, ND, AI, RABIES, BRUCELLOSIS DAN SALMONELLOSIS.
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEPALA DINAS FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN UMUM
SUBBAG. KEPEGAWAIAN DAN TATA LAKSANA
BIDANG USAHA, PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
BIDANG PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN TERNAK
HEWAN
SEKSI PEMBINAAN & PELAYN. USAHA AGRIBIS PETERNAKAN
SEKSI SARANA PRODUKSI, PERALATAN&TEKNOLOGI BUDIDAYA
SEKSI PENGAWASAN OBAT DAN PELAYANAN KESWAN
SEKSI PEMBINAAN USAHA TANI & SUMBER DAYA TERNAK
SEKSI PENGEMBANGAN DAN PENYEBARAN TERNAK
SEKSI KESMAVET
SEKSI PENGOL. PEMASARAN HASIL DAN INFORMASI PASAR
SEKSI PENGEMBANGAN KAWASAN DAN AREAL PETERNAKAN
BIDANG PROGRAM DAN PELAPORAN
BIDANG KESWAN DAN KESMAVET
SEKSI DATA DAN INFORMASI
SEKSI PENGEND,PENCEGAH, PEMB. PENYAKIT
SEKSI PENYUSUNAN PROGRAM
SEKSI PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
UPTD
UPTD LAB VETERINER
UPTD INKUBATOR KADER PETERNAKAN
UPTD BALAI TERNAK NON RUMINANSIA
UPTD BALAI IB
SUBBAG KEUANGAN