No. 62 | www.pii.or.id
ENGINEER MONTHLY
di Indonesia Buku Inspiratif “Ir. Kotan Pasaman: Berkarya dengan Hati”
login
Ir. Rudianto Handojo Direktur Eksekutif PII
Insinyur Harus Revolusioner ENGINEER MONTHLY Pemimpin Umum Ir. Rudianto Handojo Pemimpin Redaksi Ir. Aries R. Prima Editor Ir. Aries R. Prima Ir. Aditya Warman Ir. Mahmudi Kontributor Biro Media PII Koordinator Promosi Ir. Erpandi Dalimunthe, MT Desain Grafis & Layout Elmoudy Freez Sekretariat PII Jl. Bandung No. 1, Menteng Jakarta Pusat 10310 Telp : (021) 31904251-52 Fax : (021) 31904657 Website : www.pii.or.id :
[email protected] Email
Indonesia tengah menghadapi badai pesoalan yang tak kunjung reda, bahkan makin terus mengalami goncangan-goncangan sistemik yang makin tak terkendali. Mulai dari bencana banjir, gempa, gunung meletus, angin puting beliung, kebakaran, hingga persoalan sosial ekonomi yang juga melilit bangsa ini. Berbagai terobosan-terobosan strategis coba diambil oleh para pemangku kebijakan, tetapi serasa hasilnya masih belum cukup menggembirakan. Ide dan konsep yang digelontorkan ke ranah kebijakan politik tak mampu dijalankan dengan baik dan tepat. Jika kemudian kita coba tarik kembali eksistensi dari sosok yang bernama “insinyur”, tentu hal ini menjadi kontraproduktif. Bagaimana tidak? Insinyur adalah sosok yang bekerja melakukan “rekayasa” (engineering). Segala hal yang tidak mungkin, dibuat mungkin. Setiap detail persoalan akan diubah menjadi solusi yang tepat dan cepat. Inilah karakter seorang insinyur. Insinyur haruslah mampu berpikir dan bertindak revolusioner. Semangat seorang insinyur bisa dilihat jelas pada diri seorang Ir. Soekarno. Ia pernah berkata, ““Saya tidak yakin di kemudian hari saya akan menjadi pembangun gedung. Saya lebih yakin, kelak saya akan menjadi pembangun sebuah bangsa.” Pernyataan Ir. Soekarno seolah menegaskan, bahwa persoalan bangsa adalah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh seorang insinyur. Karena hanya insinyur, yang punya kemampuan cerdas dan cepat dalam memperbaiki bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan disegani dunia. Lalu, mulailah kita berpikir dari hal yang kecil. Persoalan infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung usai. Keberanian untuk membangun megastruktur semacam jembatan selat sunda, membangun mass rapid transit (MRT) dan deep tunnel untuk atasi jakarta - adalah sebagian kecil dari keberanian para insinyur indonesia dalam membuat gebrakan teknologi - guna mempercepat perluasan pembangunan bangsa ini. Tantangannya kemudian, kapan itu akan segera dimulai? Di edisi kali ini, Engineer Monthly secara khusus mengupas pemikiranpemikiran revolusioner insinyur Indonesia dalam turut serta memberi kontribusi bagi penyelesaian persoalan bangsa. Harapannya, teknologi dan potensi besar pada sosok insinyur mampu menjadi jawaban atas bottleneck yang melilit bangsa ini. Salam Redaksi.
2 |
ENGINEER MONTHLY | No. 62
www.pii.or.id
update
Proyeksi Ekonomi Indonesia 2011 - 2045
Data diolah dan divisualisasi oleh Biro Media PII
No. 62 | ENGINEER MONTHLY
| 3
coreview
Jembatan Selat Sunda: Menuju Revolusi Struktur
Suksesnya pelaksanaan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sangat tergantung pada kuatnya derajat konektivitas ekonomi nasional (intra dan inter wilayah) maupun konektivitas ekonomi internasional Indonesia dengan pasar dunia. Dengan pertimbangan tersebut diperlukan penguatan konektivitas nasional sebagai salah satu dari tiga strategi utama (pilar utama).
H
ingga saat ini, koridor ekonomi Jawa dan Sumatera memberikan pengaruh kuat dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Kedua pulau tersebut hanya dihubungkan oleh kapal laut dan pesawat terbang yang sangat dipengaruhi kondisi cuaca, angin, kabut, arus laut serta kondisi siang dan malam, maupun kondisi teknis moda transportasi tersebut, seperti kerusakan dan perawatan berkala. Salah satu terobosan yang patut diperhitungkan adalah rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) sebagai pilar infrastruktur penghubung dalam mempercepat terjadinya perluasan pembanguan Indonesia. Jembatan Selat Sunda terletak pada bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), maka lebar
4 |
ENGINEER MONTHLY | No. 62
dan tinggi kolom jembatan juga perlu mempertimbangkan jenis dan ukuran kapal terbesar di dunia, untuk peti kemas, penumpang maupun kapal induk sekelas Nimitz Class dan SS Enterprise. Persyaratan geometri dan kriteria desain khusus perlu memperhatikan rencana pembangunan rel kereta api diatasnya. Aspek teknis yang turut dipertimbangkan dalam pemilihan rute dan konfigurasi jembatan adalah aspek geologi, sesar, kontur dasar laut, kegempaan, vulkanologi dan tsunami. Selain itu, kondisi lingkungan laut dan cuaca, tata guna lahan dan dampak lingkungan, tinggi ruang bebas dan bentang tengah jembatan, lebar dan tinggi dek jembatan, serta aerodinamika dan aerolastik jembatan.
www.pii.or.id
coreview
struktur dan seni teknologi
Data diolah dan divisualisasi oleh Biro Media PII, 2012
www.pii.or.id
No. 62 | ENGINEER MONTHLY
| 5
coreview
mencari
6 |
ENGINEER MONTHLY | No. 62
www.pii.or.id
coreview
www.pii.or.id
No. 62 | ENGINEER MONTHLY
| 7
outlook
?
8 |
ENGINEER MONTHLY | No. 62
www.pii.or.id
outlook Erlan Hidayat (Direktur MRT Jakarta)
MRT MUSTI LOCAL CONTENT MRT adalah satu kemutlakan dalam sistem transportasi kota modern seperti Jakarta. Untuk merealisasikan proyek MRT, Pemprov DKI membentuk PT Mass Rapid Transit Jakarta. Untuk mengetahui sejauh mana persiapan yang dilakukan, Engineer Monthly mewawancarai Erlan Hidayat, Direktur MRT Jakarta. Berikut petikannya: Bisa jelaskan tahap pembangunan proyek MRT? Pembangunan tahap I adalah koridor SelatanUtara dari Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15,7 km. Proyek ini terdiri dari jalan layang dan terowongan bawah tanah dengan 13 stasiun, tujuh di antaranya merupakan stasiun layang dan enam lainnya stasiun bawah tanah yang terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti bus kota, busway, dan kereta api. Jarak tempuh Lebak Bulus-Bundaran HI diperkirakan hanya 30 menit, lebih cepat 1 jam dengan kondisi saat ini pada jam sibuk. Armada MRT ini terdiri dari 16 rangkaian, dimana tiap rangkaian MRT terdiri dari enam gerbong. Masing-masing gerbong mampu memuat sekitar 250 penumpang. Sekali jalan, MRT bisa mengangkut 1.500 penumpang atau 400.000 penumpang per hari. Jadwal operasi MRT Jakarta nantinya dimulai pk.05.00-pk24.00. Pinjaman dari Jepang, teknologinya juga ‘diimpor’ dari sana? Ya. Pinjamannya dengan skema special term of economic partnership (STEP) yang merupakan tied loan. Ini pinjaman lunak tetapi persyaratannya banyak, di antaranya 30% material harus dari Jepang, terutama untuk sistem sinyal. Kalau infrastruktur lebih banyak dari produk lokal, insinyur yang terlibat juga lokal. Kami maunya material sebanyak mungkin local content, tapi secara teknis kita masih perlu belajar teknologinya dari Jepang. www.pii.or.id
Underground Section MRT Jakarta
No. 62 | ENGINEER MONTHLY
| 9
piiactive
Peluncuran Buku Inspiratif “Ir. Kotan Pasaman”
Jejak Insinyur
BERKARYA DENGAN HATI S
ebagai bagian untuk memberikan apresiasi terhadap jiwa kepemimpinan beberapa tokoh Insinyur Indonesia, Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKKPII) meluncurkan buku serial bertajuk ‘Jejak Karya Anak Negeri’ dengan Autobiografi Kotan Pasaman, Bapak Industri Pupuk Indonesia sebagai buku perdana. Buku serial ‘Jejak Karya Anak Negeri’ menampilkan tokoh-tokoh pemimpin bergelar insinyur yang inspriratif dan mumpuni yang layak untuk dijadikan panutan bagi masyarakat Indonesia k h u s u s nya g e n e ra s i m u d a ya n g membutuhkan suri tauladan sebagai pegangan untuk menjalani kehidupan kesehariannya. BKKPII mengangkat Kotan Pasaman sebagai tokoh yang telah berkecimpung di industri pupuk Tanah Air sehingga dijuluki sebagai ‘Bapak Industri Pupuk Indonesia’. Sosok Kotan Pasaman yang sederhana, bersahaja, pekerja keras, tegas, berjiwa besar dan selalu dekat dengan bawahan menjadi nilai lebih untuk dapat menginspirasi masyarakat umum dalam mencontoh tingkah laku beliau. Ditulis oleh Linda Djalil dan R. Ahmed Kurnia Soeiawidjaja, buku autobiografi Kotan Pasaman ini juga merupakan sebuah usaha yang diperlihatkan oleh BKKPII untuk mengabadikan kisah perjalanan hidup Kotan Pasaman sebagai sosok yang banyak menghabiskan waktu, tenaga dan pikirannya untuk perkembangan dan 10 |
ENGINEER MONTHLY | No. 62
kemajuan industri pupuk dan industri kimia di Indonesia. “Sekitar 27 narasumber di berbagai lokasi telah menyumbangk an k isahnya termasuk anak dan istri Kotan Pasaman. Diantaranya ada mantan pejabat, mantan petinggi dan mantan bawahan yang semuanya kini telah menjadi sahabat dan kerabat Kotan," jelas Linda Djalil. Terkait dengan penulisan buku ini, Kotan Pasaman merasa gembira dengan perhatian BKKPII atas dibuatkannya buku autobiografi perjalanan hidupnya. “Saya berharap kisah hidup saya dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk mendedikasikan hidupnya bagi kemajuan Bangsa”, ujar Kotan Pasaman yang terlihat bahagia didampingi istri, anak dan cucu-cucunya di sela-sela peluncuran buku autobiografinya.
Dengan diluncurkannya buku perdana berisikan autobiografi Kotan Pasaman ini, BKKPII berharap akan memacu semangat tim BKKPII untuk meluncurkan buku rekam jejak lainnya yang berisikan kegigihan-kegigihan para insinyur dalam merintis pembangunan industri kimia di Indonesia. Kotan Pasaman memiliki pengalaman kerja di Institut Teknologi Bandung sebagai Dosen Jurusan Teknik Kimia periode tahun 1958 – 1961; PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) periode tahun 1961 – 1982 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Teknik dan Produksi; PT. Semen Cibinong periode tahun 1982 – 1983 sebagai Direktur; PT. Pupuk Kalimantan Timur periode tahun 1983 – 1990 dengan jabatan sebagai Presiden Direktur.
www.pii.or.id
piiactive
Pelantikan Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia periode 2012 - 2015
P
engurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Pengurus Forum Anggota Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FAM-PII) 20122015 dilantik oleh Ketua Dewan Penasehat PII Hatta Radjasa pada 6 Februari 2012 di Jakarta. Ketua Umum yang dilantik malam itu adalah Ir. Bobby Gafur Umar MBA, Wakil Ketua Umum Dr.Ir. Hermanto Dardak, dan Sekjend Prof. Dr. Ir. Danang Parikesit. Selain itu terdapat sejumlah pejabat Kementerian PU, K e m e n t e r i a n R i s t e k , B P P T, Kementerian Perindustrian, dll – yang dilantik menjadi Pengurus Pusat PII 2012-2015. Organisasi PII yang berdiri pada tahun 1952 ini bertujuan memberikan kontribusi berupa masukan dan d o ro n g a n a g a r p e n g e t a h u a n , teknologi, dan keinsinyuran dapat lebih banyak dikuasai ser ta dimanfaatkan dalam proses pembangunan Indonesia. Dalam sambutannya, Hatta m e n g e m u k a k a n b a hwa p e ra n insinyur semakin sentral dalam
12 |
ENGINEER MONTHLY | No. 62
membangu n bangsa Indonesia, terutama d a l a m Masterplan Percepatan Perluasan Pembangun an Ekonomi Indonesia (MP3EI) saat ini yang i n t i n y a adalah mentransformasikan ekonomi Indonesia secepat mungkin, yang hanya bisa dilakukan apabila ada sejumlah knowledge society seperti PII yang melahirkan inovasi. ”Hal ini kita bisa lakukan apabila ada knowledge society yang melahirkan inovasi, serta bisa kita lakukan apabila strategi kita benar,” tutur Hatta. Hatta juga mendukung terbentuknya Undang-Undang Keinsinyuran, yang nantinya akan mendukung PII sebagai satu lembaga yang membuat sertifikasi untuk tenaga-tenaga insinyur di Indonesia. Hal ini untuk
mendukung free movement para insinyur Indonesia ke negara-negara ASEAN. Diketahui bahwa garis besar program kerja PII adalah menuntaskan RUU keinsinyuran menjadi UU, menyelenggarakan Conference of Asean Federation Engineers Organization (AFEO) ke 31 di tahun 2013, memperluas, mempromosikan dan mempercepat proses sertifikasi Insinyur Profesional (SIP) untuk memenuhi kebutuhan percepatan dan perluasan pembangunan melalui MP3EI.
www.pii.or.id
BERSAMA ASPAL PERTAMINA MEMBANGUN INFRASTRUKTUR INDONESIA ....
BNA (Buton Natural Asphalt) Blend Pertamina merupakan produk Aspal Modifikasi (Modified Asphalt) hasil blending antara Aspal Minyak (Petroleum Asphalt) dan Aspal Alam Buton (Buton Natural Asphalt) yang memenuhi standar kualitas internasional dan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Aspal nasional yang berkualitas tinggi sesuai standar spesifikasi dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI untuk digunakan/diaplikasikan pada pembangunan infrastruktur di Indonesia yang meliputi pembangunan jalan tol, jalan negara, jalan provinsi, jembatan, bandara, dan sirkuit.
Parameter Penetrasi @ 25 °C (mm)
Hasil Uji
Spesifikasi Bina Marga
Metode Pengujian
54
Min 40, Max 55
SNI 06-2456-1991 SNI 06-2432-1991
Daktilitas @ 25 °C (cm)
150
Min 100
Indeks Penetrasi
-0.25
Min -0.5
Kadar Aspal (%)
90.16
Min 90
SNI 06-2432-1991
Titik Nyala (°C)
301.5
Min 232
SNI 06-2433-1991
Berat Jenis
1.0445
Min 1
SNI 06-2441-1991
Kehilangan Berat setelah TFOT (%)
0.189
Max 0.8
SNI 06-2440-1991
Penetrasi setelah TFOT (%)
79.29
Min 54
SNI 06-2456-1991
Daktilitas setelah T FOT (%)
93.93
Min 50
SNI 06-2434-1991
Indeks Penetrasi setelah T FOT
0.04
Min 0
-
Stabilitas Penyimpanan (°C)
0.05
Max 2.2 Min 385, Max 2000
ASTM D 5976-87
Viskositas @ 135 °C (cst)
1826
SNI 06-6721-2002
PROGRAM PELATIHAN KEINSINYURAN BERJENJANG INSINYUR PROFESIONAL MADYA OPEN HOUSE: 28 Februari 2013, pukul 15.30 – 18.00 WIB 02 Maret 2013, pukul 09.00 – 11.00 WIB Program Madya angkatan III : Tanggal : 8 Maret - 20 April 2013 Hari : Jumat dan Sabtu Program Madya angkatan IV : Tanggal : 30 Agustus - 11 Oktober 2013 Hari : Jumat dan Sabtu
Informasi dan Pendaftaran: Sekretariat Program Pelatihan Keinsinyuran Berjenjang Jl. Bandung No. 1, Menteng Jakarta Pusat 10310 Telp : (021) 31904251-52. Fax : (021) 31904657. Email :
[email protected]. Website : www.pii.or.id. PPM Manajemen Jl. Menteng Raya No.9-19 Telp : (021) 2300313 ext 1950-54. Email :
[email protected],
[email protected]. Website : www.ppm-manajemen.ac.id
timeframe
Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro Soemantri Brodjonegoro lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 3 Juni 1926. Beliau adalah putra dari Sutedjo Brodjonegoro, guru HIS di Semarang yang kemudian diangkat menjadi Kepala Sekolah HIS di Solo. Pada 1933 (usia 7 tahun) Soemantri kecil memasuki SD Neutrale Hollands Inlandsche School (HIS) di Semarang. Tahun 1945 berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat SMA Bagian B di Yogyakarta. Sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimilikinya, melanjutkan pendidikannya ke Technische Hoofegeschool (THS) Bandung. Tidak lama dapat mengikuti kuliah, karena Revolusi Fisik mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang memanggil dirinya guna ikut serta berjuang.
Nama Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro
Lahir - Wafat 3 Juni 1926 - 18 Desember1973
Pendidikan § SD, SMP, dan SMA di Jawa Tengah & DIY § Technische Hoofegeschool (THS), Bandung § Universitas Delf, Belanda
Dalam masa perang kemerdekaan, beliau pernah menjadi Ajudan Kolonel A.H. Nasution yang ketika itu menjadi Panglima Komando Jawa (sekarang Jenderal Purnawirawan). Setelah perang kemerdekaan berakhir, ia mendapat kesempatan melanjutkan pelajaran di Sekolah Tinggi Teknik atau Technische Hoogeschool (THS) di Universitas Delf, Negeri Belanda sebagai mahasiswa tugas belajar dari Angkatan Perang RI. Dari sekolah ini ia memperoleh dua gelar kesarjanaan, yaitu Insinyur pada tahun 1965 dan Doktor pada 1958 dengan disertasinya mengenai goschromatography. Mula-mula Soemantri bertugas sebagai dosen di Departemen Kimia dan Departemen Teknik Kimia di mana ia termasuk generasi pertama staf pengajar putera Indonesia di jurusan-jurusan tersebut. Ia termasuk dalam panitia persiapan pendirian "Institut Teknologi" di Kota Bandung dan diangkat sebagai panitera Presidium ITB untuk menjalankan tugas-tugas administrasi penyelenggaraan ITB, sejak ITB diresmikan tanggal 2 Maret 1959 hingga tanggal 1 November 1959 ketika Prof. Ir. R. O. Kosasih diangkat sebagai Rektor ITB yang definitif. Presidium tersebut dipimpin Prof. Ir. R. Soemono yang beranggotakan Prof. Ir. Goenarso, Prof. Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Prof. Ir. Soetedjo, Panitera Prof. Dr. Ir. R. M. Soemantri Brodjonegoro.
Pengalaman § § § § § §
Guru Besar Chemical Engineering ITB (1958) Pembantu Rektor ITB (1958) Presidium/Rektor ITB ke-1 (1959) Rektor Universitas Indonesia (1964-1973) Menteri Energi dan SDM ke-5 (1967-1973) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1973)
Soemantri Brodjonegoro adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada tahun 1967 hingga 1973 dan juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1973. Selain sebagai menteri, beliau pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor ITB (1958) sekaligus merangkap Guru Besar dalam Chemical-Engineering. Sejak 1964 hingga sebulan sebelum meninggal, Soemantri menjabat Rektor pada Universitas Indonesia. Soemantri Brodjonegoro meninggal dunia dalam masa jabatannya sebagai Mendikbud yang kemudian digantikan oleh Syarief Thayeb. Almarhum meninggal di Ruang Perawatan Intensif (ICU), RS Ciptomangunkusumo Jakarta, pada usia 47 tahun (18 Desember 1973) akibat penyakit kanker. Atas jasa-jasanya yang besar kepada bangsa dan negara pada tahun 1973 Pemerintah RI menganugerahkan Bintang Mahaputra Adhipradana II, di samping anugerah Bintang lainnya. Dari luar negeri ia juga mendapatkan beberapa tanda kehormatan. Pada tahun 1968 memperoleh The Lakan of The Order of Sikatuna dari Filipina, tahun 1970 memperoleh Grootkruis Leopold II dari Belgia dan Panglima Mangkunegara dari Malaysia, pada tahun 1973 memperoleh Grootkruis dari Belanda.
16 |
ENGINEER MONTHLY | No. 62
www.pii.or.id