No. 60 | www.pii.or.id
ENGINEER MONTHLY Doktor dan Daya Saing Bangsa Monorel Cocok untuk Transportasi Kota Besar Infografis
Energy Flow di Indonesia Era Kebangkitan Insinyur Indonesia Kongres XIX 2012 PII
editorial
Masa Depan Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) XIX telah terlaksana dengan sukses pada tanggal 26 – 27 November 2012 di Jakarta dan telah menetapkan Ir. Bobby Gafur Umar, MBA., sebagai Ketua Umum PII yang baru, untuk masa bakti 2012 – 2015, serta memilih dan menetapkan Dr. Ir. Hermanto Dardak, IPU., sebagai Wakil Ketua Umum. ENGINEER MONTHLY Pemimpin Umum Ir. Rudianto Handojo Pemimpin Redaksi Ir. Aries R. Prima Editor Ir. Aries R. Prima Ir. Aditya Warman Ir. Mahmudi Kontributor Biro Media PII Koordinator Promosi Ir. Erpandi Dalimunthe, MT Desain Grafis & Layout Elmoudy Freez Sekretariat PII Jl. Bandung No. 1, Menteng Jakarta Pusat 10310 Telp : (021) 31904251-52 Fax : (021) 31904657 Website : www.pii.or.id :
[email protected] Email
Selain menetapkan Ketua dan Wakil Ketua, kongres kali ini juga membahas Garis Besar Rencana Strategis, penyempurnaan AD/ART, serta sidang Dewan Insinyur dan Majelis Kehormatan Insinyur. Acara yang dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Boediono, ini juga diisi oleh berbagai seminar yang menampilkan beberapa pembicara, antara lain Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung dan Wakil Menteri ESDM, Dr. Ir. Rudi Rubiandini, yang sekaligus menutup rangkaian acara kongres kali ini. Dalam paparannya, Ketua Umum PII periode 2009 – 2012, Dr. Ir. Muhammad Said Didu, menyatakan bahwa para insinyur tidak boleh terlena meski saat ini PDB Indonesia tercatat sekitar 800 milyar dolar Amerika Serikat yang membuat negara kita menempati posisi 16 besar ekonomi dunia, karena pencapaian ini belum sepenuhnya disokong oleh peningkatan nilai tambah serta terjadinya gejala deindustrialisasi dalam beberapa sektor pembangunan. Dalam kesempatan yang sama, ia mengajukan beberapa rekomendasi PII kepada pemerintah Republik Indonesia. Pertama, menata ulang pembangunan nasional. Kedua, menyempurnakan indikator pembangunan nasional. Ketiga, memantapkan kebijakan jangka panjang di bidang infrastruktur, energi, pangan, dan air. Keempat, meningkatkan jumlah dan kualitas SDM iptek. Terakhir, menyelesaikan UU Keinsinyuran sebagai perangkat hukum profesi insinyur. Masalah ketersediaan dan kualitas insinyur, sesuai rekomendasi keempat PII, dirasakan sebagai masalah utama saat ini. Untuk itu Engineer Monthly kali ini kembali menyoroti pendidikan tinggi di bidang teknik dalam sebuah laporannya, termasuk masalah kekurangan tenaga berkualifikasi Strata 3 (Doktor) di Indonesia. Dalam sajian kali ini, kami juga menampilkan profil Ir. Kusnan Nuryadi dan proyek monorailnya yang kembali menghangat menyusul rencana pemda DKI Jakarta untuk meneruskan pembangunan proyek monorail. Serta beberapa artikel dan infografis menarik untuk disimak. Selamat membaca.
2 |
ENGINEER MONTHLY | No. 60
www.pii.or.id
update
www.pii.or.id
Data diolah dan divisualisasi oleh Biro Media PII, 2012
No. 60 | ENGINEER MONTHLY
| 3
mainframe
4 |
ENGINEER MONTHLY | No. 60
www.pii.or.id
mainframe MAINFRAME
www.pii.or.id
No. 60 | ENGINEER MONTHLY
| 5
mainframe
6 |
ENGINEER MONTHLY | No. 60
www.pii.or.id
mainframe MAINFRAME
Data diolah dan divisualisasi oleh Biro Media PII
www.pii.or.id
No. 60 | ENGINEER MONTHLY
| 7
energy
8 |
ENGINEER MONTHLY | No. 60
www.pii.or.id
energy
www.pii.or.id
No. 60 | ENGINEER MONTHLY
| 9
event
KONGRES XIX PII Ir. Bobby Gafur Umar, MBA dilantik sebagai Ketua Umum PII periode 2012-2015, sedangkan Dr. Ir. Hermanto Dardak, M.Sc terpilih sebagai Wakil Ketua Umum. sangat membutuhkan orang-orang yang berdedikasi penuh untuk menata dan membenahi aturan-aturan main, membangun institusi-institusi dan bukan sekedar orang-orang yang pandai bermain dalam konteks aturan-aturan main dan institusi-institusi yang ada dan yang belum sempurna ini. D a l a m k e s e m p a t a n i t u Wa p r e s menyambut baik tema Kongres yang memfokuskan pada masalah-masalah strategis jangka panjang bangsa, khususnya masalah air, pangan, energi, transportasi dan pengembangan SDM Iptek.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Bakrie & Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar, dilantik sebagai ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam Kongres PII ke -XIX 2012. Bobby menggantikan Said Didu. Usai pelantikan, Bobby mengatakan, penguasaan dan pengembangan teknologi selama ini dinilai mandul. Karena, pembangunan ekonomi yang cenderung pragmatis telah mendorong kalangan industri menempuh jalan pintas. Pertumbuhan lapangan kerja dan pembangunan, dia menambahkan, selama ini terlalu ditumpukan pada modal dan investasi asing, tanpa agenda pengembangan teknologi yang jelas. Kondisi itu dinilai akan menyempitkan kesempatan pengembangan dan penguasaan tek nologi, sehingga menjadi tantangan bagi para insinyur Indonesia. Saat ini, ketergantungan terhadap bahan baku impor untuk industri yang telah terbangun, telah menjadi k o nt ra p ro d u k t i f te r h a d a p u p aya membangun kemandirian ekonomi dan keseimbangan anggaran belanja. Berbagai kebutuhan pangan, energi, air, dan infrastruktur tanpa manajemen teknologi yang berkelanjutan, juga akan 10 |
ENGINEER MONTHLY | No. 60
dapat menyusutkan sumber daya yang dimiliki. Untuk itu, ke depan, PII akan secara rutin memberikan kontribusi berupa masukan dan dorongan agar pengetahuan, teknologi, dan keinsinyuran dapat lebih banyak dikuasai serta dimanfaatkan dalam proses pembangunan. “PII akan memberikan rekomendasi kepada Pemeirntah berupa langkah-langkah yang implementatif bagi penguasaan teknologi ke depan,” ujarnya. Beberapa rekomendasi PII meliputi penyempurnaan indikator pertumbuhan nasional, dengan menambahk an indikator nilai tambah, penguasaan teknologi, jumlah dan kualitas sumber daya manusia. Rekomendasi lain adalah melakukan kebijakan jangka panjang pembangunan infrastruktur, percepatan penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta penyelesaian UU Keinsinyuran. UU ini p e nt i n g u nt u k b e r l a k u s e b e l u m dimulainya pasar bebas Asia Tenggara pada 2015 dan akan berperan sebagai kode etik profesi bagi insinyur di tanah air. Kongres PII juga dihadiri Wapres Budiono. Dalam sambutannya, Wapres Budiono menyampaikan bahwa saat ini negara
Sementara itu, Ketua PII periode 20092012 Said Didu menyatakan keprihatinannya akan perbandingan jumlah sarjana teknik di Indonesia yang kalah terhadap negara-negara lain di kawasan. Saat ini, Indonesia baru memiliki total sekitar 600 ribuan insinyur. Dengan jumlah penduduk sekitar 240an juta, maka angka itu hanya mencapai 164 insinyur/satu juta penduduk. Negara tetangga Malaysia mencatat perbandingan sebanyak 327 insinyur/satu juta penduduk, dan bahkan Vietnam yang merdeka jauh sebelum Indonesia telah mencapai 282 insinyur/satu juta penduduk. Kongres XIX yang berlangsung pada 2627 November 2012 dimulai dengan seminar nasional dengan tema “Memperkuat Industri Berbasis Nilai Tambah dan Infrastruktur Pendukungnya untuk mempercepat Pembangunan Berkelanjutan. Dalam rangkaian ini berlangsung juga PII Engineering Award untuk 10 kategori. Selain itu juga akan dilakukan peninjauan keliling di sekitar J a k a r t a te r h a d a p p roye k- p roye k keinsinyuran. Kongres dihadiri sekitar 400 utusan insinyur mewakili perwakilan pusat dan daerah dan pada puncaknya, Kongres memilih Wakil Ketua Umum PII yang langsung menempati posisi Ketua Umum pada periode berikutnya. Dan Wakil Ketua Umum PII yang terpilih adalah Dr. Ir. Hermanto Dardak, M.Sc.
www.pii.or.id
mindset
12 |
ENGINEER MONTHLY | No. 60
www.pii.or.id
BERSAMA ASPAL PERTAMINA MEMBANGUN INFRASTRUKTUR INDONESIA ....
BNA (Buton Natural Asphalt) Blend Pertamina merupakan produk Aspal Modifikasi (Modified Asphalt) hasil blending antara Aspal Minyak (Petroleum Asphalt) dan Aspal Alam Buton (Buton Natural Asphalt) yang memenuhi standar kualitas internasional dan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Aspal nasional yang berkualitas tinggi sesuai standar spesifikasi dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI untuk digunakan/diaplikasikan pada pembangunan infrastruktur di Indonesia yang meliputi pembangunan jalan tol, jalan negara, jalan provinsi, jembatan, bandara, dan sirkuit.
Parameter Penetrasi @ 25 °C (mm)
Hasil Uji
Spesifikasi Bina Marga
Metode Pengujian
54
Min 40, Max 55
SNI 06-2456-1991 SNI 06-2432-1991
Daktilitas @ 25 °C (cm)
150
Min 100
Indeks Penetrasi
-0.25
Min -0.5
Kadar Aspal (%)
90.16
Min 90
SNI 06-2432-1991
Titik Nyala (°C)
301.5
Min 232
SNI 06-2433-1991
Berat Jenis
1.0445
Min 1
SNI 06-2441-1991
Kehilangan Berat setelah TFOT (%)
0.189
Max 0.8
SNI 06-2440-1991
Penetrasi setelah TFOT (%)
79.29
Min 54
SNI 06-2456-1991
Daktilitas setelah T FOT (%)
93.93
Min 50
SNI 06-2434-1991
Indeks Penetrasi setelah T FOT
0.04
Min 0
-
Stabilitas Penyimpanan (°C)
0.05
Max 2.2 Min 385, Max 2000
ASTM D 5976-87
Viskositas @ 135 °C (cst)
1826
SNI 06-6721-2002
Segenap Keluarga Besar PERSATUAN INSINYUR INDONESIA mengucapkan selamat atas terselenggaranya Kongres XIX 2012 PII
dengan melantik
Ir. Bobby Gafur Umar, MBA sebagai Ketua Umum PII Periode 2012-2015
dan memilih
Dr. Ir. Hermanto Dardak, Msc sebagai Wakil Ketua Umum PII Periode 2012-2015
charisma
Ir. Soekarno Ia lebih dikenal sebagai proklamator, Presiden pertama Republik Indonesia, tokoh politik, dan orator ulung. Namun, di balik itu semua, tokoh yang terlahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo ini adalah seorang insinyur yang andal. Banyak karya keinsinyuran di negeri ini yang bersentuhan dan muncul dari hasil pemikirannya. Sebut saja Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, Gedung Sarinah, Wisma Nusantara, Patung Dirgantara, dan rancangan skema tata ruang kota Palangkaraya pada tahun 1957 yang direncanakan menjadi ibukota RI di masa depan. Lahir dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru Sekolah Dasar, dan Ida Ayu Nyoman Rai, seorang keturunan bangsawan dari Bali pada tanggal 6 Juni 1901. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Jawa Timur, sebelum masuk di jurusan teknik sipil di Technische Hoogeschool te Bandung (THS, sekarang ITB), pada tahun 1921. Pada tanggal 13 Juli 1926, bersama 18 orang lainnya, ia lulus dan diwisuda sebagi insinyur dari THS. Wisuda kali itu menjadi penting, karena, selain Soekarno, saat itu ada 3 orang putera Indonesia yang juga resmi menjadi insinyur. Mereka adalah: Ir. Anwari, Ir. Soetedjo, dan Ir. Johannes Alexander Henricus Odang. Para insinyur pribumi pertama yang mendapatkan gelar insinyur dari THS. Nama Ir. Soekarno Lahir-Wafat 6 Juni 1901 – 21 Juni 1970
Pendidikan § ELS dan HBS (selesai 1920) di Jawa Timur § Jurusan Teknik Sipil Technische
Hoogescholl te Bandung (THS, sekarang ITB), lulus 1926
Pengalaman § Presiden Republik Indonesia (1945 – 1967)
Setelah lulus, ia mendirikan kantor biro insinyur di Bandung bersama Ir. Anwari yang banyak mengerjakan proyek rancang bangun. Dalam perjalanannya, Ir. Rooseno turut begabung dalam biro ini. Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931. Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap sebagai keluarga Kaisar Jepang sendiri. Presiden Soekarno juga banyak melontarkan ide-ide di kancah internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika yang masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, mendorongnya mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang menghasilkan Dasa Sila.Kemudian Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ir. Soekarno adalah seorang tokoh yang sulit dicari tandingannya hingga saat ini. Keinsinyurannya, selain terlihat pada karya-karyanya, jelas telah memberikan warna dalam setiap pemikiran dan aktivitas politiknya.
16 |
ENGINEER MONTHLY | No. 60
www.pii.or.id