No.11/02/71/Th.X, 01 Februari 2016
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN Pada bulan Januari 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 97,69 atau meningkat sebesar 0,86 persen dibanding NTP Desember 2016 yaitu sebesar 96,85. Peningkatan NTP ini disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani sedangkan indeks harga yang dibayar petani justru mengalami penurunan, indeks harga yang diterima petani mengalami pergerakan sebesar 0,76 persen dan indeksyang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,10. Sementara itu perubahan NTP tahun kalender meningkat sebesar 0,86 persen, sedangkan untuk YoY menurun sebesar 0.36 persen. Pada bulan Januari 2016, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara mengalami deflasi sebesar 0,11 persen. Deflasi perdesaan ini umumnya lebih disebabkan oleh menurunnya indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,42 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Januari 2016 sebesar 108,38 atau meningkat sebesar 0,71 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya, sebesar 107,62.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
1
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi rumah tangga dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 1 NILAI TUKAR PETANI (NTP) GABUNGAN PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 (2012 = 100) Indeks Gabungan Sulut Rincian
Perubahan (%)
Desember’15
Januari’16
Prbhn Jan’16 thd Des’15
Tahun Kalender
YoY
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
119.35
120.26
0.76
0.76
4.89
123.24
123.11
-0.10
-0.10
5.27
Konsumsi Rumah Tangga
127.71
127.57
-0.11
-0.11
6.51
Bahan Makanan
139.89
139.31
-0.42
-0.42
10.39
Makanan Jadi
118.09
119.01
0.78
0.78
6.39
Perumahan
118.42
118.73
0.27
0.27
2.95
Sandang
110.39
111.25
0.78
0.78
1.55
Kesehatan
113.34
113.98
0.57
0.57
4.92
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
106.31
106.71
0.37
0.37
0.88
Transportasi dan Komunikasi
130.05
128.25
-1.38
-1.38
0.08
BPPBM
110.91
110.96
0.05
0.05
1.41
Bibit
109.77
110.59
0.75
0.75
1.09
Obat-obatan & Pupuk
107.58
108.20
0.58
0.58
1.41
Sewa Lahan, Pajak & Lainnya
107.78
108.04
0.24
0.24
1.05
Transportasi
130.23
126.08
-3.19
-3.19
-1.55
Penambahan Barang Modal
107.11
107.88
0.72
0.72
1.35
Upah Buruh Tani
111.34
111.70
0.33
0.33
2.57
Nilai Tukar Petani
96.85
97.69
0.86
0.86
-0.36
Nilai Tukar Usaha Pertanian
107.62
108.38
0.71
0.71
3.43
[1] Indeks Harga yang Diterima Petani Indeks Harga yang Dibayar Petani
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sulawesi Utara, NTP pada bulan Januari 2016 sebesar 97,69 atau meningkat sebesar 0,86 persen dibanding NTP bulan Desember 2015 sebesar 96,85 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani melalui harga barang/produk pertanian yang dihasilkan memiliki perubahan yang lebih besar dibandingkan dengan Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
2
peningkatan indeks yang dikeluarkan petani berupa konsumsi rumah tangga dan keperluan produksi pertanian, seperti terlihat pada Tabel 1. Di sisi lain NTP Sulawesi Utara masih berada di bawah nilai 100, artinya bahwa daya beli petani di Sulawesi Utara masih belum lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasarnya, 2012. Atau dengan kata lain bahwa kesejahteraan petani di Sulawesi Utara dapat diindikasikan masih kurang lebih baik dibandingkan tahun dasarnya, 2012, karena kenaikan harga komoditi untuk konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pertanian lebih tinggi daripada kenaikan harga produksi pertanian itu sendiri. Tabel 2 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA Desember 2015 – Januari 2016 (2012 = 100) Subsektor
1
2
[1] Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPP) Hortikultura a
3
4
5
Indeks Harga yang Diterima (It)
b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPH) Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPR) Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPT) Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) b c
Indeks Harga yang Dibayar (Ib) Nilai Tukar Petani (NTPi)
Bulan Desember’15 [2]
Januari’16 [3]
% Perub. [4]
121.76 124.48 97.81
124.23 124.49 99.79
2.02 0.00 2.02
134.44 124.04 108.38
134.93 124.05 108.77
0.36 0.01 0.36
107.38 123.87 86.69
108.51 123.59 87.80
1.06 -0.22 1.28
119.13 118.36 100.65
119.07 118.28 100.67
-0.05 -0.06 0.01
128.84 124.76 103.27
126.68 124.42 101.81
-1.68 -0.27 -1.42
136.44 125.34 108.86
133.44 124.66 107.05
-2.20 -0.55 -1.66
115.13 123.71 93.06
114.46 124.00 92.31
-0.58 0.23 -0.81
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
3
3
1. Indeks harga yang diterima petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) adalah indeks yang berasal dari seluruh harga-harga yang didapatkan petani dari hasil penjualan seluruh komoditi pertanian yang diusahakan. Pada bulan Januari 2016 indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Sulawesi Utara mencapai nilai 120,26. Indeks harga yang diterima ini mengalami peningkatan sebesar 0,76 persen jika dibandingkan dengan keadaan di bulan Desember 2015, sebesar 119,35. Peningkatan It terjadi pada hampir seluruh subsektor pertanian, kecuali subsektor peternakan dan perikanan dimana pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan, sebesar 2,02 persen. Sedangkan indeks It yang tertinggi berada pada subsektor hortikultura sebesar 134,93.
2. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya rumah tangga petani yang merupakan bagian kelompok terbesar yang ada di daerah perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Sulawesi Utara di bulan Januari 2016 adalah sebesar 123,11, menurun sebesar 0,10 persen dibandingkan bulan Desember 2015, sebesar 123,24. Peningkatan indeks Ib terjadi pada seluruh subsektor pertanian, dimana pertumbuhan yang terbesar berada pada subsektor perikanan budi daya, sebesar 0,23 persen.
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) NTP sub sektor tanaman pangan pada bulan Januari 2016 mengalami peningkatan sebesar 2,02 persen dibandingkan dengan NTPP bulan Desember 2015, dari nilai 97,81 di bulan Desember 2015 meningkat menjadi 99,79 di bulan Januari 2016. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 2,02 persen, dimana laju pertumbuhan ini melebihi laju petumbuhan indeks harga yang dibayar petani yang bergerak konstan. Indeks harga yang diterima petani berasal dari kelompok padi dan palawija dimana indeks pada masing-masing kelompok ini mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,64 persen dan 3,45 persen. Komoditi yang memberikan peningkatan indeks yang diterima petani disumbang oleh komoditi Gabah, sebesar 0,64 persen. NTP pada sub sektor ini berada di bawah nilai 100, artinya bahwa tingkat daya beli rumah tangga petani pada sub sektor tanaman pangan di bulan Januari 2016 masih belum lebih baik dibandingkan keadaan di tahun dasar 2012.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
4
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor Hortikultura mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen di bulan Januari 2016. Hal ini disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar dibanding dengan peningkatan indeks harga yang dibayar petani. Peningkatan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,36 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,01 persen. Nilai NTPH di bulan Desember 2015 sebesar 134,44 meningkat menjadi 134,93 di bulan Januari 2016. Komoditi yang menyumbang peningkatan indeks NTP sub sektor hortikultura adalah bawang daun, Bawang Merah, dan Cabe Merah masing-masing meningkat sebesar 1,36%, 5,77%, dan 2,08% Berbeda halnya dengan sub sektor tanaman pangan, NTP pada sub sektor hortikultura berada pada nilai di atas 100. Artinya adalah bahwa kemampuan daya beli rumah tangga petani sub sektor hortikultura dalam memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal untuk usaha pertaniannya lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasar 2012. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Januari 2015, NTPR mengalami peningkatan sebesar 1,28 persen, dari 86,69 di bulan Desember 2015 meningkat menjadi 87,80 di bulan Januari 2016. Hal ini disebabkan pertumbuhan indeks harga yang diterima petani lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan indeks harga yang dibayar petani yakni 1,06 persen untuk indeks It, dan -0,22 persen untuk indeks Ib. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh menurunnya indeks yang diterima pada komoditi Kelapa dan Pala Biji, masing-masing sebesar 3,00 persen dan 2,70 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Sama halnya dengan sub sektor sebelumnya, di bulan Januari 2016 NTPT mengalami peningkatan, sebesar 0,01 persen, yakni dari nilai 100,65 di bulan Desember 2015 meningkat menjadi 100,67 di bulan Januari 206. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan yang lebih kecil dibandingkan dengan penurunan indeks yang dibayarkan petani, masing-masing sebesar 0,005 persen dan 0,06. Peningkatan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh meningkatnya dua kelompok komoditi pembentuk It yakni kelompok unggas, sebesar 0,98 persen dan kelompok hasil ternak sebesar 1,10 persen, seedangkan dua kelompok pembentuk lainnya mengalami penurunan, yakni untuk ternak besar menurun sebesar 0,40 persen dan ternak kecil sebesar 0,37 persen. Dari penimbang komoditinya terlihat bahwa peningkatan indeks yang diterima pada komoditi Telur Ayam Buras dan Ayam Ras Pedaging memberikan pengaruh positif pada subsektor ini, masing-masing sebesar 12,59 persen dan 5,92 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
5
NTNP subsektor perikanan mengalami penurunan sebesar 1,42 persen. Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 1,68 persen, sedangkan indeks yang dibayarkan petani menurun, sebesar 0,27 persen. Penurunan It pada Januari 2016 disebabkan oleh menurunnya indeks harga yang diterima pada kelompok pembentuk subsektor perikanan, yakni perikanan tangkap sebesar 2,20 persen dan perikanan budidaya menurun sebesar 0,58 persen.
1).
Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) NTN subsektor perikanan pada kelompok penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 1,66
persen di bulan Januari 2016. Nilai NTN pada subsektor ini di bulan Desember 2015 sebesar 108,86 menurun menjadi 107,05 di bulan Januari 2016. Hal ini terjadi karena It menurun, sebesar 2,20 persen sedangkan Ib juga menurun sebesar 0,55 persen. Penurunan It disebabkan oleh peningkatan It pada kelompok penangkapan perairan umum yang lebih kecil, sebesar 0,13 persen, dibandingkan dengan kelompok penurunan It pada kelompok penangkapan laut sebesar 2,20 persen. Komoditi subsektor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar subsektor ini berasal dari komoditi ikan Cakalang dimana mengalami penurunan sebesar 3,22 persen. 2).
Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) NTN subsektor perikanan budi daya di bulan Januari 2016 menurun sebesar 0,81 persen. Penurunan
ini dikarenakan It menurun sebesar 0,58 persen, sedangkan indeks Ib meningkat, sebesar 0,23 persen. Indeks It lebih banyak dipengaruhi oleh penurunan indeks pada kelompok perikanan budi daya air tawar yang menurun sebesar 0,58 persen, sedangkan kelompok pembentuk It untuk kelompok budi daya air payau bergerak konstan. Komoditi perikanan budidaya yang menjadi penyumbang terhadap penurunan indeks NTN subsektor ini adalah Mujair, Nila dan Lele, masing-masing sebesar 2,04%, 1,96%, dan 0,58%. Tabel 3. NILAI TUKAR PETANI PER SUB SEKTOR DAN PERUBAHANNYA DESEMBER 2015 – JANUARI 2016 (2012 = 100)
Subsektor dan Kelompok [1] 1 Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Padi - Palawija b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2 Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (It) - Sayur-sayuran
Bulan Des’15 [3]
% Perub. Jan’16 [4]
[5
121.76 119.37 124.32 124.48 127.62 113.71
124.23 120.13 128.61 124.49 127.56 113.94
2.02 0.64 3.45 0.00 -0.05 0.20
134.44 137.10
134.93 137.88
0.36 0.57
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
6
- Buah-buahan - Tanaman obat b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 4 Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5 Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Tangkap - Budidaya b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Air Payau b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
120.24 119.96 124.04 126.86 111.14
118.78 123.20 124.05 126.85 111.24
-1.21 2.70 0.01 -0.01 0.10
107.38 107.38 123.87 127.45 109.77
108.51 108.51 123.59 127.01 110.13
1.06 1.06 -0.22 -0.34 0.33
119.13 118.73 117.09 119.28 125.55 118.36 128.65 107.48
119.07 118.25 116.66 120.45 126.93 118.28 128.64 107.33
-0.05 -0.40 -0.37 0.98 1.10 -0.06 -0.01 -0.13
128.84 136.44 115.13 124.76 129.62 114.24
126.68 133.44 114.46 124.42 129.95 112.43
-1.68 -2.20 -0.58 -0.27 0.26 -1.59
136.44 113.87 136.46 125.34 129.92 115.44
133.44 114.01 133.45 124.66 130.25 112.53
-2.20 0.13 -2.20 -0.55 0.26 -2.52
115.13 115.13 114.83 123.71 129.07 112.07
114.46 114.46 114.83 124.00 129.41 112.24
-0.58 -0.58 0.00 0.23 0.27 0.15
BPPBM=Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Sulawesi Nilai Tukar Petani pada bulan Januari 2016 di pulau Sulawesi yang tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Selatan, sebesar 106,24, sedangkan yang terendah berada di Provinsi Sulawesi Utara, sebesar 97,69. Petumbuhan berjalan indeks NTP di bulan Desember mengalami variasi yang cukup beragam Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
7
dimana tiga provinsi di pulau Sulawesi megalami penurunan dan tiga lainnya mengalami peningkatan. Peningkatan NTP yang tertinggi terjadi Provinsi Sulawesi Sulawesi Utara dan penurunan tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Tengara. Jika dilihat dari Nilai Tukar Usaha pertanian (NTUP), NTUP yang tertinggi berada di Provinsi Gorontalo dan yang terendah di Provinsi Sulawesi Tengah. Tabel 4. NTP 6 PROVINSI DI PULAU SULAWESI DAN PERSENTASE PERUBAHANNYA JANUARI 2016 (2012 = 100) It No.
Provinsi
[1]
[2] Sulawesi Utara Sulawes Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
1 2 3 4
Ib
NTUP
NTP
Indeks
% Perub
0.86
108.38
0.71
99.09
-0.73
107.93
-0.01
0.70
106.24
-0.15
115.79
0.54
120.94
0.60
100.08
-0.92
107.91
-0.05
Indeks
% Perub
Indeks
% Perub
Indeks
% Perub
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
120,26
0,76
123.11
-0.10
97.69
119.76
-0.09
120.86
0.64
130.87
0.55
123.19
121.04
-0.32
5
Gorontalo
129.39
-0.03
123.65
-0.25
104.65
0.23
116.99
0.00
6
Sulawesi Barat
124.82
0.86
117.70
0.53
106.05
0.32
114.36
1.08
5. Inflasi/Deflasi Perdesaan Tabel 5. INDEKS HARGA KONSUMEN PERDESAAN DAN PERUBAHANNYA PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN DESEMBER 2015 – JANUARI 2015 (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran
Desember’15
Januari’16
[1]
[2]
[3]
Prbh Des’15 thd Jan’15 [4]
127.71
127.57
-0.11
Bahan Makanan
139.89
139.31
-0.42
Makanan Jadi, Rokok & Tembakau
118.09
119.01
0.78
Perumahan
118.42
118.73
0.27
Sandang
110.39
111.25
0.78
Kesehatan
113.34
113.98
0.57
Pendidikan, Rekreasi, & OR
106.31
106.71
0.37
Transportasi & Komunikasi
130.05
128.25
-1.38
Konsumsi Rumah Tangga
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
8
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Januari 2016, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara telah terjadi deflasi sebesar 0,11 persen. Deflasi perdesaan ini disebabkan oleh menurunnya indeks pada kelompok pengeluaran rumah tangga untuk bahan makanan, sebesar 0,42 persen dan transportasi dan komunikasi sebesar 1,38, seperti terlihat pada Tabel 5. 6.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Jika dilihat secara umum pada bulan Januari 2016 telah terjadi peningkatan Nilai Tukar Usaha Petani
(NTUP) sebesar 0,71 persen. Peningkatan NTUP per subsektor terjadi hampir pada seluruh subsektor kecuali sub sektor perikanan, khususnya perikanan budidaya. Sedangkan NTUP yang tertinggi di bulan Desember 2015 terjadi di subsektor hortikultura sebesar 121,29 dan NTUP yang terendah terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, sebesar 98,53, seperti yang terdapat pada tabel 6. Tabel 6. NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN PER SUBSEKTOR PROVINSI SULAWESI UTARA, DESEMBER 2015 – JANUARI 2016 (2012=100)
Subsektor
Desember’15
Januari’16
Des’15 thdp Jan’15
[1]
[2]
[3]
[4]
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya Sulawesi Utara
107.08 120.97 97.82 110.84 112.79 118.20 102.73
109.03 121.29 98.53 110.94 112.67 118.58 101.98
1.82 0.26 0.73 0.08 -0.10
107.62
108.38
0.71
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
0.33 -0.73
9
BPS PROVINSI SULAWESI UTARA
Informasi lebih lanjut hubungi: Martedhy Mormin Tenggehi, S.Si Kabid. Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 Email:
[email protected] Homepage: http://sulut.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.11/02/71/Th.X, 1 Februari 2016
10