No.03/01/71/Th.X, 04 Januari 2016
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2015 SEBESAR 96,85 ATAU TURUN SEBESAR 0,09 PERSEN Pada bulan Desember 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 96,85 atau menurun sebesar 0,09 persen dibanding NTP November 2015 yaitu sebesar 96,93. Penurunan NTP ini disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan indeks harga yang dibayar petani, dengan masing-masing perubahan indeks sebesar 0,88 persen untuk indeks yang diterima dan 0,96 persen perubahan yang terjadi pada indeks yang dibayarkan petani. Sedangkan untuk NTP tahun kalender dan YoY sama-sama menurun sebesar 0,52 persen. Pada bulan Desember 2015, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara terjadi inflasi sebesar 1,21 persen. Inflasi perdesaan ini umumnya lebih disebabkan oleh meningkatnya indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan yang mencapai sebesar 2,27 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Desember 2015 sebesar 107,62 atau meningkat sebesar 0,82 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya, sebesar 106,74.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
1
umum yang dihitung di 33 provinsi, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi rumah tangga dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 1 NILAI TUKAR PETANI (NTP) GABUNGAN PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2015 (2012 = 100) Indeks Gabungan Sulut
Perubahan (%)
November’15
Desember’15
[2]
[3]
Prbhn Nov’15 thd Des’15 [4]
118.32
119.35
122.06
Konsumsi Rumah Tangga
Rincian
Tahun Kalender
YoY
[5]
[6]
0.88
4.20
4.20
123.24
0.96
4.74
4.74
126.18
127.71
1.21
6.00
6.00
Bahan Makanan
136.79
139.89
2.27
10.24
10.24
Makanan Jadi
117.85
118.09
0.20
5.57
5.57
Perumahan
117.92
118.42
0.43
2.81
2.81
Sandang
109.86
110.39
0.49
1.38
1.38
Kesehatan
113.27
113.34
0.06
5.19
5.19
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
106.31
106.31
0.00
1.04
1.04
Transportasi dan Komunikasi
129.78
130.05
0.21
-2.54
-2.54
BPPBM
110.84
110.91
0.06
0.77
0.77
Bibit
109.81
109.77
-0.04
0.52
0.52
Obat-obatan & Pupuk
107.38
107.58
0.18
0.70
0.70
Sewa Lahan, Pajak & Lainnya
107.72
107.78
0.06
1.40
1.40
Transportasi
130.17
130.23
0.05
-5.32
-5.32
Penambahan Barang Modal
107.34
107.11
-0.21
0.54
0.54
Upah Buruh Tani
111.34
111.34
0.00
2.72
2.72
Nilai Tukar Petani
96.93
96.85
-0.09
-0.52
-0.52
Nilai Tukar Usaha Pertanian
106.74
107.62
0.82
3.40
3.40
[1] Indeks Harga yang Diterima Petani Indeks Harga yang Dibayar Petani
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
2
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sulawesi Utara, NTP pada bulan Desember 2015 sebesar 96,85 atau menurun sebesar 0,09 persen dibanding NTP bulan November 2015 sebesar 96,93 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani melalui harga barang/produk pertanian yang dihasilkan memiliki peningkatan yang lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan indeks yang dikeluarkan petani berupa konsumsi rumah tangga dan keperluan produksi pertanian, seperti terlihat pada Tabel 1. Di sisi lain NTP Sulawesi Utara masih berada di bawah nilai 100, artinya bahwa daya beli petani di Sulawesi Utara masih belum lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasarnya, 2012. Atau dengan kata lain bahwa kesejahteraan petani di Sulawesi Utara dapat diindikasikan masih kurang lebih baik dibandingkan tahun dasarnya, 2012. Tabel 2 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA NOVEMBER – DESEMBER 2015 (2012 = 100) Subsektor
1
2
[1] Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPP) Hortikultura a
3
4
5
Indeks Harga yang Diterima (It)
b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPH) Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPR) Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPT) Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) b c
Indeks Harga yang Dibayar (Ib) Nilai Tukar Petani (NTPi)
Bulan
% Perub.
November’15 [2]
Desember’15 [3]
120.45 123.29 97.70
121.76 124.48 97.81
1.09 0.97 0.12
132.76 122.99 107.94
134.44 124.04 108.38
1.27 0.86 0.41
106.73 122.55 87.09
107.38 123.87 86.69
0.61 1.08 -0.46
117.68 117.45 100.19
119.13 118.36 100.65
1.23 0.77 0.46
129.66 123.40 105.07
128.84 124.76 103.27
-0.63 1.10 -1.71
138.32 123.98 111.56
136.44 125.34 108.86
-1.35 1.10 -2.43
114.02 122.37 93.18
115.13 123.71 93.06
0.97 1.10 -0.13
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
[4]
.23
3
1. Indeks harga yang diterima petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) adalah indeks yang berasal dari seluruh harga-harga yang didapatkan petani dari hasil penjualan seluruh komoditi pertanian yang diusahakan. Pada bulan Desember 2015 indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Sulawesi Utara mencapai nilai 119,35. Indeks harga yang diterima ini mengalami peningkatan sebesar 0,88 persen jika dibandingkan dengan keadaan di bulan November 2015, sebesar 118,32. Peningkatan It terjadi pada hampir seluruh subsektor pertanian, kecuali subsektor perikanan tangkap dimana pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura, sebesar 1,27 persen. Sedangkan indeks It yang tertinggi berada pada subsektor perikanan tangkap sebesar 136,44.
2. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya rumah tangga petani yang merupakan bagian kelompok terbesar yang ada di daerah perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Sulawesi Utara di bulan Desember 2015 adalah sebesar 123,24, meningkat sebesar 0,96 persen dibandingkan bulan November 2015, sebesar 122,06. Peningkatan indeks Ib terjadi pada seluruh subsektor pertanian, dimana pertumbuhan yang terbesar berada pada subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya, sebesar 0,10 persen.
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) NTP sub sektor tanaman pangan pada bulan Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,12 persen dibandingkan dengan NTPP bulan Desember 2015, dari nilai 97,70 di bulan November 2015 meningkat menjadi 97,81 di bulan Desember 2015. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 1,09 persen, dimana laju pertumbuhan ini melebihi laju petumbuhan indeks harga yang dibayar petani yang meningkat hanya mencapai sebesar 0,97 persen. Indeks harga yang diterima petani berasal dari kelompok padi dan palawija dimana indeks pada masing-masing kelompok ini mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,52 persen dan 1,68 persen. Komoditi yang memberikan peningkatan indeks yang diterima petani disumbang oleh komoditi Gabah, Jagung, dan Kacang Tanah, masing-masing sebesar 0,52%, 3,17%, dan 1,40%. NTP pada sub sektor ini berada di bawah nilai 100, artinya bahwa tingkat daya beli rumah tangga petani pada sub sektor tanaman pangan di bulan Desember 2015 masih belum lebih baik dibandingkan keadaan di tahun dasar 2012.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
4
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor Hortikultura mengalami peningkatan sebesar 0,41 persen di bulan Desember 2015. Hal ini disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar dibanding dengan peningkatan indeks harga yang dibayar petani. Peningkatan indeks harga yang diterima petani sebesar 1,27 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,86 persen. Nilai NTPH di bulan November 2015 sebesar 107,94 meningkat menjadi 108,38 di bulan Desember 2015. Komoditi yang menyumbang peningkatan indeks NTP sub sektor hortikultura adalah cabai rawit, kentang, dan bawang daun, masing-masing meningkat sebesar 5,08%, 2,92%, dan 1,29%. Berbeda halnya dengan sub sektor tanaman pangan, NTP pada sub sektor hortikultura berada pada nilai di atas 100. Artinya adalah bahwa kemampuan daya beli rumah tangga petani sub sektor hortikultura dalam memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal untuk usaha pertaniannya lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasar 2012. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Desember 2015, NTPR mengalami penurunan sebesar 0,46 persen, dari 87,09 di bulan November 2015 menurun menjadi 86,69 di bulan Desember 2015. Hal ini disebabkan pertumbuhan indeks harga yang diterima petani tidak lebih besar pertumbuhan indeks harga yang dibayar petani yakni 0,61 persen untuk indeks It, dan 1,08 persen untuk indeks Ib. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh menurunnya indeks yang diterima pada komoditi Cengkeh, sebesar 1,85 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Berbeda halnya dengan sub sektor sebelumnya, di bulan Desember 2015 NTPT mengalami peningkatan, sebesar 0,46 persen, yakni dari nilai 100,19 di bulan November meningkat menjadi 100,65 di bulan Desember. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 1,23 persen, lebih tinggi dari indeks yang dibayarkan petani sebesar 0,77 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh meningkatnya semua indeks komoditi pembentuk It yakni kelompok ternak besar, sebesar 0,61 persen, kelompok ternak kecil sebesar 2,01 persen, kelompok ungags sebesar 2,00 persen, dan kelompok hasil ternak sebesar 1,24 persen. Sedangkan dari komoditinya terlihat bahwa peningkatan indeks yang diterima pada komoditi Sapi Potong, Babi, dan Telur Ayam Ras memberikan pengaruh positif pada subsektor ini, masing-masing sebesar 0,63%, 2,16%, 1,48%. e. Subsektor Perikanan (NTNP)
NTNP subsektor perikanan mengalami penurunan sebesar 1,71 persen. Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,63 persen, di sisi lain indeks yang Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
5
dibayarkan petani meningkat, sebesar 1,10 persen. Penurunan It pada Desember 2015 disebabkan oleh menurunnya indeks harga yang diterima pada kelompok perikanan tangkap sebesar 1,35 persen, sedangkan perikanan budidaya meningkat sebesar 0,97 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh meningkatnya indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 1,53 persen dan 0,05 persen. 1).
Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) NTN subsektor perikanan pada kelompok penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 2,43
persen di bulan Desember 2015. Nilai NTN pada subsektor ini di bulan November 2015 sebesar 111,56 menurun menjadi 108,86 di bulan Desember 2015. Hal ini terjadi karena It menurun, sebesar 1,35 persen sedangkan Ib meningkat sebesar 1,10 persen. Penurunan It disebabkan oleh menurunnya It kelompok penangkapan perairan umum, sebesar 0,19 persen dan kelompok penangkapan laut sebesar 1,35 persen. Komoditi subsektor yang mempengaruhi peningkatan nilai tukar subsektor ini berasal dari komoditi ikan Cakalang dan Tongkol masing-masing sebesar 0,53 persen dan 4,72 persen. 2).
Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) NTN subsektor perikanan budi daya di bulan Desember 2015 menurun sebesar 0,13 persen.
Peningkatan ini dikarenakan It meningkat sebesar 0,97 persen, sedangkan indeks Ib meningkat lebih tinggi, sebesar 1,10 persen. Indeks It lebih banyak dipengaruhi oleh peningkatan indeks pada kelompok perikanan budi daya air tawar hanya sebesar 0,97 persen, dimana perubahan ini tidak dapat mengimbangi perubahan yang terjadi pada perubahan indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM, masing-masing sebesar 1,48 persen dan 0,15 persen. Komoditi perikanan budidaya yang menjadi penyumbang terhadap peningkatan indeks NTN subsektor ini adalah Mas dan ikan Nila masing-masing sebesar 0,22 persen dan 1,28 persen. Tabel 3. NILAI TUKAR PETANI PER SUB SEKTOR DAN PERUBAHANNYA NOVEMBER – DESEMBER 2015 (2012 = 100)
Subsektor dan Kelompok [1] 1 Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Padi - Palawija b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2 Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (It) - Sayur-sayuran
Bulan Nov’15 [3]
% Perub. Des’15 [4]
[5
120.45 118.76 122.27 123.29 126.09 113.64
121.76 119.37 124.32 124.48 127.62 113.71
1.09 0.52 1.68 0.97 1.21 0.06
132.76 135.55
134.44 137.10
1.27 1.15
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
6
- Buah-buahan - Tanaman obat b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 4 Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5 Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Tangkap - Budidaya b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Air Payau b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
117.89 117.46 122.99 125.58 111.11
120.24 119.96 124.04 126.86 111.14
1.99 2.13 0.86 1.02 0.02
106.73 106.73 122.55 125.77 109.85
107.38 107.38 123.87 127.45 109.77
0.61 0.61 1.08 1.33 -0.08
117.68 118.01 114.78 116.94 124.02 117.45 127.30 107.05
119.13 118.73 117.09 119.28 125.55 118.36 128.65 107.48
1.23 0.61 2.01 2.00 1.24 0.77 1.06 0.40
129.66 138.32 114.02 123.40 127.66 114.18
128.84 136.44 115.13 124.76 129.62 114.24
-0.63 -1.35 0.97 1.10 1.53 0.05
138.32 114.09 138.33 123.98 127.92 115.45
136.44 113.87 136.46 125.34 129.92 115.44
-1.35 -0.19 -1.35 1.10 1.56 -0.01
114.02 114.02 114.83 122.37 127.19 111.90
115.13 115.13 114.83 123.71 129.07 112.07
0.97 0.97 0.00 1.10 1.48 0.15
BPPBM=Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Sulawesi Nilai Tukar Petani pada bulan Desember 2015 di pulau Sulawesi yang tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Selatan, sebesar 106,39, sedangkan yang terendah berada di Provinsi Sulawesi Utara, sebesar 96,85. Petumbuhan berjalan indeks NTP di bulan Desember mengalami variasi yang cukup beragam Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
7
dimana tiga provinsi di pulau Sulawesi megalami penurunan dan tiga lainnya mengalami peningkatan. Peningkatan NTP yang tertinggi terjadi Provinsi Sulawesi Tenggara, sebesar 0,36 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 0,72 persen. Jika dilihat dari Nilai Tukar Usaha pertanian (NTUP), NTUP yang tertinggi berada di Provinsi Gorontalo, sebesar 116,99 dan yang terendah di Provinsi Sulawesi Utara, sebesar 107,62.
Tabel 4. NTP 6 PROVINSI DI PULAU SULAWESI DAN PERSENTASE PERUBAHANNYA DESEMBER 2015 (2012 = 100) It No.
Provinsi
[1]
[2] Sulawesi Utara Sulawes Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
1 2 3 4
Ib
NTUP
NTP
Indeks
% Perub
-0.09
107.62
0.82
99.82
0.20
107.93
0.88
0.85
106.39
-0.02
115.18
0.67
120.22
0.63
101.01
0.36
107.96
0.65
Indeks
% Perub
Indeks
% Perub
Indeks
% Perub
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
119.35
0.88
123.24
0.96
96.85
119.87
0.90
120.08
0.70
130.16
0.82
122.34
121.43
0.99
5
Gorontalo
129.43
1.59
123.96
1.29
104.41
0.29
116.99
1.42
6
Sulawesi Barat
123.76
-0.04
117.08
0.69
105.71
-0.72
113.14
-0.31
5. Inflasi/Deflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Desember 2015, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara telah terjadi inflasi sebesar 1,21 persen. Inflasi perdesaan ini disebabkan oleh meningkatnya indeks pada semua kelompok pengeluaran rumah tangga, dan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan, sebesar 2,27 persen, seperti terlihat pada Tabel 5 berikut:
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
8
Tabel 5. INDEKS HARGA KONSUMEN PERDESAAN DAN PERUBAHANNYA PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN NOVEMBER – DESEMBER 2015 (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran
November’15
Desember’15
[1]
[2]
[3]
Prbh Nov’15 thd Des’15 [4]
126.18
127.71
1.21
Bahan Makanan
136.79
139.89
2.27
Makanan Jadi, Rokok & Tembakau
117.85
118.09
0.20
Perumahan
117.92
118.42
0.43
Sandang
109.86
110.39
0.49
Kesehatan
113.27
113.34
0.06
Pendidikan, Rekreasi, & OR
106.31
106.31
0.00
Transportasi & Komunikasi
129.78
130.05
0.21
Konsumsi Rumah Tangga
6.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Jika dilihat secara umum pada bulan Desember 2015 telah terjadi peningkatan Nilai Tukar Usaha
Petani (NTUP) sebesar 0,82 persen. Peningkatan NTUP persubsektor terjadi hampir pada seluruh subsektor kecuali sub sektor perikanan tangkap. Sedangkan NTUP yang tertinggi di bulan Desember 2015 terjadi di subsektor hortikultura sebesar 120,97 dan NTUP yang terendah terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, sebesar 97,82, seperti yang terdapat pada tabel 6. Tabel 6. NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN PER SUBSEKTOR PROVINSI SULAWESI UTARA, NOVEMBER – DESEMBER 2015 (2012=100)
November‘15
Desember’15
Nov’15 thdp Des’15
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
105.99 119.48 97.15 109.93 113.55 119.81 101.90
107.08 120.97 97.82 110.84 112.79 118.20 102.73
1.03 1.25 0.69 0.83 -0.67 -1.34 0.81
Sulawesi Utara
106.74
107.62
0.82
Subsektor
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
9
BPS PROVINSI SULAWESI UTARA
Informasi lebih lanjut hubungi: Martedhy Mormin Tenggehi, S.Si Kabid. Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 Email:
[email protected] Homepage: http://sulut.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.03/01/71/Th.X, 4 Januari 2016
10