No.40/06/71/Th.X, 01 Juni 2016
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2016 SEBESAR 96,63 ATAU MENURUN SEBESAR 0,52 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Mei 2016 sebesar 96,63 atau menurun sebesar 0,52 persen dibanding NTP April 2016 yaitu sebesar 97,14. Penurunan NTP ini disebabkan karena penurunan yang dialami oleh indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,50, sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) meningkat sebesar 0,02 persen. NTP tahun kalender menurun sebesar 0,22 persen, sedangkan secara YoY meningkat sebesar 0,88 persen. Bulan Mei 2016, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara telah terjadi deflasi sebesar 0,03 persen. Deflasi perdesaan ini disebabkan karena menurunnya beberapa indeks komponen kelompok pengeluaran rumah tangga, yakni kelompok pengeluaran bahan makanan, sebesar 0,37 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi, sebesar 0,29 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Mei 2016 sebesar 106,78 atau menurun sebesar 0,71 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya, yakni sebesar 107,53.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi
tahun
dasar
2012=100.
Perubahan
tahun
dasar
ini
dilakukan
untuk
menyesuaikan
perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi rumah tangga dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.X, 1 Juni 2016
1
Tabel 1 NILAI TUKAR PETANI (NTP) GABUNGAN PROVINSI SULAWESI UTARA DAN PERUBAHANNYA, April – Mei 2016 (2012 = 100) Indeks Gabungan Sulut
Perubahan (%)
April’16
Mei’16
[2]
[3]
Prbhn Mei’16 thd Apr’16 [4]
119.38
118.78
122.90
Konsumsi Rumah Tangga
Rincian
Tahun Kalender
YoY
[5]
[6]
-0.50
-0.48
5.42
122.92
0.02
-0.26
4.50
127.30
127.26
-0.03
-0.35
5.54
Bahan Makanan
138.59
138.07
-0.37
-1.30
8.99
Makanan Jadi
119.72
120.57
0.71
2.10
5.85
Perumahan
119.28
119.31
0.02
0.76
2.58
Sandang
111.68
112.27
0.52
1.70
2.93
Kesehatan
115.34
116.21
0.75
2.54
5.37
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
107.03
107.23
0.19
0.86
1.68
Transportasi dan Komunikasi
125.79
125.42
-0.29
-3.56
-2.74
BPPBM
111.02
111.25
0.20
0.31
1.27
Bibit
110.53
110.10
-0.38
0.30
1.34
Obat-obatan & Pupuk
108.55
108.54
-0.01
0.90
2.10
Sewa Lahan, Pajak & Lainnya
108.60
108.61
0.01
0.76
0.82
Transportasi
120.89
120.79
-0.08
-7.25
-6.29
Penambahan Barang Modal
108.36
108.26
-0.10
1.07
1.73
Upah Buruh Tani
113.03
113.84
0.71
2.25
3.05
Nilai Tukar Petani
97.14
96.63
-0.52
-0.22
0.88
Nilai Tukar Usaha Pertanian
107.53
106.78
-0.71
-0.78
4.09
[1] Indeks Harga yang Diterima Petani Indeks Harga yang Dibayar Petani
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sulawesi Utara, NTP pada bulan Mei 2016 sebesar 96,63 atau menurun sebesar 0,52 persen dibanding NTP bulan April 2016 sebesar 97,14 persen. Hal ini disebabkan harga-harga komoditi yang diterima petani melalui komoditi pertanian yang dihasilkan mengalami penurunan sedangkan harga-harga yang harus dikeluarkan petani untuk rumah tangganya maupun untuk keperluan produksi pertaniannya mengalami peningkatan, seperti terlihat pada Tabel 1. Di sisi lain NTP Sulawesi Utara masih berada di bawah nilai 100, artinya bahwa daya beli petani di Sulawesi Utara masih belum lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasarnya (Tahun 2012), atau secara sederhana kesejahteraan petani di Sulawesi Utara dapat diindikasikan masih kurang lebih baik dibandingkan tahun dasarnya (Tahun 2012).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.X, 1 Juni 2016
2
Tabel 2 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA DAN PERUBAHANNYA April – Mei 2016 (2012 = 100) Subsektor [1] 1
2
Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPP) Hortikultura a
3
4
5
Indeks Harga yang Diterima (It)
b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPH) Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPR) Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTPT) Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTNP) 5.1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) c Nilai Tukar Petani (NTN) 5.2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) b c
Indeks Harga yang Dibayar (Ib) Nilai Tukar Petani (NTPi)
Bulan
% Perub.
April’16 [2]
Mei’16 [3]
120.82 124.52 97.02
119.44 124.55 95.89
-1.14 0.02 -1.16
127.69 123.81 103.13
125.98 123.83 101.74
-1.33 0.01 -1.35
112.88 123.39 91.49
112.97 123.38 91.57
0.08 -0.01 0.09
119.69 117.81 101.59
120.17 117.92 101.91
0.40 0.09 0.31
122.82 124.10 98.97
122.05 124.03 98.40
-0.63 -0.06 -0.57
127.05 124.21 102.29
125.98 124.13 101.49
-0.84 -0.06 -0.79
115.19 123.91 92.96
114.96 123.84 92.83
-0.19 -0.06 -0.14
[4]
1. Indeks harga yang diterima petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) adalah indeks yang berasal dari seluruh harga-harga yang didapatkan petani dari hasil penjualan seluruh komoditi pertanian yang diusahakan. Pada bulan Mei 2016 indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Sulawesi Utara mencapai nilai 118,78 atau menurun sebesar 0,50 persen dibandingkan bulan April 2016. Pergerakan indeks It berbeda antar sub sektor pertanian, dimana indeks It yang mengalami peningkatan terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat dan peternakan, sedangkan sub sektor tanaman pangan, hortikultura, dan perikanan tangkap dan budidaya mengalami penurunan.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.X, 1 Juni 2016
3
2. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya rumah tangga petani yang merupakan bagian kelompok terbesar yang ada di daerah perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Sulawesi Utara di bulan Mei 2016 adalah sebesar 122,92 atau meningkat sebesar 0,02 persen dibandingkan bulan April 2016, sebesar 122,90. Umumnya indeks harga yang dibayar ini mengalami peningkatan untuk beberapa sub sektor pertanian. Subsektor perkebunan rakyat dan perikanan mengalami penurunan indeks.
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) NTP sub sektor tanaman pangan pada bulan Mei 2016 mengalami penurunan sebesar 1,16 persen dibandingkan pada bulan sebelumnya, yakni dari nilai 97,02 di bulan April 2016 menurun menjadi 95,89 di bulan Mei 2016. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan, sebesar 1,14 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani meningkat sebesar 0,02 persen. Indeks harga yang diterima petani berasal dari kelompok padi dan palawija dimana indeks pada kelompok tanaman padi meningkat sebesar 0,01 persen, sedangkan kelompok tanaman palawija menurun sebesar 2,39 persen. Komoditi yang memberikan penurunan indeks yang diterima petani disumbang oleh komoditi Jagung, Ubi Jalar, dan Kacang Tanah, masing-masing sebesar -3,52%, -2,52%, dan -1,50%. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor Hortikultura mengalami penurunan sebesar 1,35 persen di bulan Mei 2016. Sama halnya dengan subsektor Tanaman Pangan, indeks harga yang diterima petani menglami penurunan, sebesar 1,33 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan hanya sebesar 0,01 persen. Nilai NTPH di bulan April 2016 sebesar 103,13 menurun menjadi 101,74 di bulan Mei 2016. Komoditi yang mendominasi dalam penurunan indeks NTP sub sektor hortikultura adalah Tomat, sebesar 7,65 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Mei 2016, NTPR mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen, dari 91,49 di bulan April 2016 meningkat menjadi 91,57 di bulan Mei 2016. Hal ini disebabkan perubahan yang terjadi pada indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan, sebesar 0,08 persen sedangkan indeks harga dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,01 persen. Walaupun peningkatan yang dialami oleh indeks harga yang diterima petani komoditi kakao, yakni sebesar 0,00000915 persen, dan persentase yang sangat kecil lainnya dari komoditi perkebunan rakyat, akan tetapi memberikan pengaruh yang besar bagi peningkatan NTP perkebunan rakyat.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.X, 1 Juni 2016
4
d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTP subsektor Peternakan di bulan Mei 2016 mengalami peningkatan, sebesar 0,31 persen, yakni dari nilai 101,59 di bulan April 2016 meningkat menjadi 101,91 di bulan Mei 2016. Hal ini disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani tidak setinggi peningkatan indeks indeks yang dibayarkan petani, dengan peningkatan masih-masing sebesar 0,40 persen dan 0,09 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh meningkatnya seluruh indeks pada kelompok komoditi pembentuk It yakni kelompok ternak besar, ternak kecil, unggas, dan hasil ternak. e. Subsektor Perikanan (NTNP)
NTNP subsektor perikanan mengalami penurunan sebesar 0,57 persen. Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan yang lebih dalam, sebesar 0,63 persen, dibandingkan dengan indeks yang dibayarkan petani, sebesar 0,06 persen. Penurunan indeks harga yang diterima pada kelompok pembentuk subsektor perikanan lebih disebabkan penurunan yang dalam yang terjadi pada indeks perikanan tangkap sebesar 0,84 persen, dibandingkan dengan perikanan budidaya yang menurun sebesar 0,06 persen. 1).
Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) NTN subsektor perikanan pada kelompok penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 0,79
persen di bulan Mei 2016. Nilai NTN pada subsektor ini di bulan April 2016 sebesar 102,29 menurun menjadi 101,49 di bulan Mei 2016. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani menurun lebih dalam dibandingkan indeks yang dibayarkan petani. Komoditi subsektor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar subsektor ini berasal dari komoditi Ikan Cakalang dan Tongkol yang menurun sebesar 0,73 persen dan 0,50 persen. 2).
Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) NTN subsektor perikanan budi daya di bulan Mei 2016 menurun sebesar 0,14 persen. Sama halnya
dengan perikanan tangkap, penurunan nilai tukar ini disebabkan penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,19 persen, lebih dalam dibandingkan dengan penurunan indeks yang dibayar petani, sebesar 0,06 persen. Komoditi yang mendominasi penurunan indeks harga yang diterima sub sektor ini adalah didominasi oleh ikan Nila, sebesar 0,26 persen. Tabel 3. NILAI TUKAR PETANI PER SUB SEKTOR DAN PERUBAHANNYA APRIL – MEI 2016 (2012 = 100)
Subsektor dan Kelompok [1] 1 Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Padi - Palawija
Bulan Apr’16 [3]
% Perub. Mei’16 [4]
120.82 121.41 120.18
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.X, 1 Juni 2016
119.44 121.43 117.31
[5 -1.14 0.01 -2.39 5
2
3
4
5
b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman obat b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Tangkap - Budidaya b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Air Payau b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
124.52 127.41 114.62
124.55 127.31 115.10
0.02 -0.08 0.41
127.69 129.43 118.07 121.82 123.81 126.57 111.16
125.98 127.53 117.30 122.56 123.83 126.62 111.03
-1.33 -1.47 -0.66 0.60 0.01 0.04 -0.11
112.88 112.88 123.39 126.70 110.33
112.97 112.97 123.38 126.60 110.68
0.08 0.08 -0.01 -0.08 0.31
119.69 118.42 117.40 120.53 129.64 117.81 128.22 106.81
120.17 118.77 117.80 121.60 130.27 117.92 128.31 106.94
0.40 0.30 0.34 0.89 0.48 0.09 0.07 0.12
122.82 127.05 115.19 124.10 129.96 111.40
122.05 125.98 114.96 124.03 129.85 111.42
-0.63 -0.84 -0.19 -0.06 -0.09 0.01
127.05 108.87 127.06 124.21 130.25 111.12
125.98 107.17 125.99 124.13 130.12 111.17
-0.84 -1.56 -0.84 -0.06 -0.10 0.04
115.19 115.19 114.83 123.91 129.45 111.90
114.96 114.96 114.83 123.84 129.37 111.86
-0.19 -0.20 0.00 -0.06 -0.06 -0.04
BPPBM=Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.X, 1 Juni 2016
6
4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Sulawesi Nilai Tukar Petani pada bulan Mei 2016 di pulau Sulawesi yang tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Barat, sebesar 106,61, sedangkan yang terendah berada di Provinsi Sulawesi Utara, sebesar 96,63. Petumbuhan berjalan indeks NTP di bulan yang sama mengalami variasi yang cukup beragam diantara seluruh provinsi yang ada di pulau sulawesi, dimana terdapat 3 Provinsi yang mengalami penurunan nilai tukar petani, antara lain Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat dan peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara, sebesar 0,94 persen. Jika dilihat dari Nilai Tukar Usaha pertanian (NTUP), Provinsi Gorontalo memiliki indeks yang tertinggi dibandingkan provinsi lainnya di pulau Sulawesi. Tabel 4. NTP 6 PROVINSI DI PULAU SULAWESI DAN PERSENTASE PERUBAHANNYA MEI 2016 (2012 = 100) No.
Provinsi
[1]
[2] Sulawesi Utara Sulawes Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
1 2 3 4
It
Ib
NTP
NTUP
Indeks [3]
% Perub [4]
Indeks [5]
% Perub [6]
Indeks [7]
% Perub [8]
Indeks
% Perub
118.78
-0.50
122.92
0.02
96.63
-0.52
106.78
-0.71
121.74
0.50
121.85
0.07
99.91
0.43
109.51
0.50
127.59
0.02
122.80
0.12
103.90
-0.10
112.99
-0.02
120.70
0.86
121.25
-0.08
99.55
0.94
107.72
0.94
5
Gorontalo
130.95
0.89
123.89
0.05
105.69
0.83
118.60
0.92
6
Sulawesi Barat
125.50
0.12
117.71
0.16
106.61
-0.04
115.24
0.11
5. Inflasi/Deflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Mei 2016, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara telah terjadi deflasi sebesar 0,03 persen. Deflasi perdesaan ini umumnya disebabkan oleh menurunnya indeks kelompok bahan makanan, dan kelompok transportasi dan komunikasi, seperti terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. INDEKS HARGA KONSUMEN PERDESAAN DAN PERUBAHANNYA PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN APRIL – MEI 2016 (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran
April’16
Mei’16
[1]
[2]
[3]
Prbh Mei’16 thd April’16 [4]
127.30
127.26
-0.03
Bahan Makanan
138.59
138.07
-0.37
Makanan Jadi, Rokok & Tembakau
119.72
120.57
0.71
Konsumsi Rumah Tangga
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.X, 1 Juni 2016
7
6.
Perumahan
119.28
119.31
0.02
Sandang
111.68
112.27
0.52
Kesehatan
115.34
116.21
0.75
Pendidikan, Rekreasi, & OR
107.03
107.23
0.19
Transportasi & Komunikasi
125.79
125.42
-0.29
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Jika dilihat secara umum pada bulan Mei 2016 telah terjadi penurunan Nilai Tukar Usaha Petani
(NTUP) sebesar 0,71 persen. Penurunan NTUP per subsektor terjadi hampir pada seluruh subsektor kecuali Subsektor Peternakan. NTUP yang tertinggi di bulan Mei 2016 terjadi di subsektor perikanan tangkap sebesar 113,32 dan NTUP yang terendah terjadi pada subsektor perkebunan rakyat, sebesar 102,08, seperti yang terdapat pada tabel 6. Tabel 6. NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN PER SUBSEKTOR PROVINSI SULAWESI UTARA, APRIL – MEI 2016 (2012=100) Subsektor
April’16
Mei’16
Mei’16 thdp Apri16
[1] 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
[2] 105.40 114.87 102.31 112.06 110.25 114.33 102.94
[3] 103.77 113.46 102.08 112.37 109.54 113.32 102.78
[4] -1.55 -1.22 -0.23 0.28 -0.64 -0.89 -0.16
Sulawesi Utara
107.53
106.78
-0.71
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.X, 1 Juni 2016
8
BPS PROVINSI SULAWESI UTARA
Informasi lebih lanjut hubungi: Martedhy Mormin Tenggehi, S.Si Kabid. Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 Email:
[email protected] Homepage: http://sulut.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.X, 1 Juni 2016
9