No. 47/09/14/Th.XVI, 1 September 2015
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2015 SEBESAR 92,85 ATAU TURUN 2,00 PERSEN Pada bulan Agustus 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 92,85 atau turun sebesar 2,00 persen dibanding NTP Juli 2015 sebesar 94,74. Penurunan NTP ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,87 persen, sementara indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,15 persen. Pada bulan Agustus 2015, di daerah perdesaan Provinsi Riau terjadi inflasi sebesar 1,03 persen. Inflasi perdesaan disebabkan oleh naiknya indeks pada semua kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu kelompok bahan makanan naik sebesar 1,90 persen, kelompok makanan jadi naik 0,39 persen, kelompok perumahan naik sebesar 0,34 persen, kelompok sandang naik sebesar 0,38 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,43 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga naik sebesar 0,33 persen dan kelompok transportasi & komunikasi mengalami kenaikan indeks sebesar 0,28 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Riau sebesar 99,70 atau turun sebesar 1,26 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik. Mulai Juli 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 47/09/14 Th.XVI, 1 September 2015
1
di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di Provinsi Riau, NTP pada bulan Agustus 2015 Riau sebesar 92,85 atau turun sebesar 2,00 persen dibanding NTP Juli 2015 sebesar 94,74. Hal ini disebabkan harga barang/produk pertanian yang dihasilkan oleh rumah tangga mengalami penurunan, sementara harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami kenaikan seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan Provinsi Riau Agustus 2015 (2012 = 100) Indeks Gabungan Riau
Perubahan (%)
Rincian
Juli'15
Agustus'15
Agsts'15 thd Juli'15
[1]
[2]
[3]
[4]
Indeks Harga yang Diterima Petani
113.52
112.22
-1.15
Indeks Harga yang Dibayar Petani
119.82
120.86
0.87
Konsumsi Rumah Tangga
121.70
122.95
1.03
Bahan Makanan
127.08
129.49
1.90
Makanan Jadi
117.10
117.56
0.39
Perumahan
113.54
113.93
0.34
Sandang
116.12
116.56
0.38
Kesehatan
113.42
113.91
0.43
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
111.20
111.56
0.33
Transportasi dan Komunikasi
126.67
127.03
0.28
BPPBM
112.43
112.55
0.11
Bibit
112.99
113.75
0.68
Obat-obatan & Pupuk
110.05
110.07
0.02
Sewa Lahan, Pajak & Lainnya
104.87
104.84
-0.03
Transportasi
130.07
130.35
0.21
Penambahan Barang Modal
112.44
112.74
0.26
Upah Buruh Tani
108.56
108.56
0.00
Nilai Tukar Petani
94.74
92.85
-2.00
Nilai Tukar Usaha Pertanian
100.97
99.70
-1.26
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 47/09/14 Th.XVI, 1 September 2015
2
Tabel 2 NILAI TUKAR PETANI (NTP) RIAU AGUSTUS 2015 (2012 = 100) Bulan
Subsektor
Agustus'15
[2]
[3]
[4]
Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It)
123.54
124.44
0.73
b
Indeks Harga yang Dibayar (Ib)
120.31
121.29
0.81
c
Nilai Tukar Petani (NTPP)
102.68
102.60
-0.08
[1]
1
2
3
4
5
% Perub.
Juli'15
Hortikultura a
Indeks Harga yang Diterima (It)
114.75
115.71
0.83
b
Indeks Harga yang Dibayar (Ib)
120.18
121.19
0.84
c
Nilai Tukar Petani (NTPH)
95.48
95.48
0.00
Tanaman Perkebunan Rakyat a
Indeks Harga yang Diterima (It)
109.12
106.15
-2.72
b
Indeks Harga yang Dibayar (Ib)
120.66
121.81
0.95
c
Nilai Tukar Petani (NTPR)
90.43
87.15
-3.63
Peternakan a
Indeks Harga yang Diterima (It)
117.31
118.75
1.22
b
Indeks Harga yang Dibayar (Ib)
115.77
116.58
0.70
c
Nilai Tukar Petani (NTPT)
101.34
101.86
0.52
Perikanan a
Indeks Harga yang Diterima (It)
127.13
127.66
0.42
b
Indeks Harga yang Dibayar (Ib)
119.41
120.16
0.63
c
Nilai Tukar Petani (NTNP)
106.46
106.24
-0.21 0.60
5.1. Perikanan Tangkap a
Indeks Harga yang Diterima (It)
130.97
131.75
b
Indeks Harga yang Dibayar (Ib)
120.27
121.04
0.64
c
Nilai Tukar Petani (NTN)
108.90
108.85
-0.04 0.13
5.2. Perikanan Budidaya a
Indeks Harga yang Diterima (It)
121.32
121.48
b
Indeks Harga yang Dibayar (Ib)
118.11
118.83
0.62
c
Nilai Tukar Petani (NTPi)
102.72
102.23
-0.48
a
Indeks Harga yang Diterima (It)
113.52
112.22
-1.15
b
Indeks Harga yang Dibayar (Ib)
119.82
120.86
0.87
c
Nilai Tukar Petani (NTP)
94.74
92.85
-2.00
Riau
Dari 5 (lima) subsektor penyusun NTP, 3 (tiga) subsektor mengalami penurunan indeks NTP dan mengakibatkan turunnya NTP di provinsi Riau. Penurunan NTP terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang turun sebesar 3,63 persen, subsektor tanaman perikanan yang turun sebesar 0,21 persen dan subsektor tanaman pangan sebesar 0,08 persen. Sementara itu, 1 (satu) subsektor yang mengalami kenaikan indeks NTP yaitu subsektor peternakan yang mengalami kenaikan NTP sebesar 0,52 persen sedangkan subsektor hortikultura tidak mengalami kenaikan/penurunan NTP di bulan Agustus 2015. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 47/09/14 Th.XVI, 1 September 2015
3
.
1. Indeks harga yang diterima petani (It) Pada Agustus 2015, indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Riau sebesar 112,22. Indeks harga yang diterima ini mengalami penurunan sebesar 1,15 persen jika dibandingkan dengan It pada Juli 2015 sebesar 113,52. Penurunan It terjadi di subsektor tanaman perkebunan rakyat yaitu sebesar 2,72 persen. Sementara itu, empat subsektor penyusun NTP lainnya mengalami kenaikan It. Adapun subsektor yang mengalami kenaikan It antara lain subsektor tanaman pangan yang naik sebesar 0,73 persen, subsektor tanaman hortikultura yang naik sebesar 0,83 persen, subsektor tanaman peternakan yang naik sebesar 1,22 persen dan subsektor perikanan yang naik sebesar 0,42 persen.
2. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat ditunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada Agustus 2015 di Provinsi Riau naik sebesar 0,87 persen dibanding Ib Juli 2015, yaitu dari 119,82 menjadi 120,86. Kenaikan Ib terjadi di semua subsektor penyusun NTP. Kenaikan Ib tertinggi terjadi di subsektor tanaman perkebunan rakyat yaitu sebesar 0,95 persen, diikuti subsektor hortikultura sebesar 0,84 persen, subsektor tanaman pangan sebesar 0,81 persen, subsektor peternakan sebesar 0,70 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,63 persen.
3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) Pada Agustus 2015, NTPP mengalami penurunan sebesar 0,08 persen dibandingkan dengan NTPP bulan Juli 2015. Hal ini disebabkan indeks harga yang
diterima petani mengalami kenaikan sebesar
0,73persen, relatif lebih kecil dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,81 persen. Naiknya indeks harga yang diterima petani ini disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok padi sebesar 1,63 persen (khususnya komoditas gabah). Naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,95 persen (khususnya daging ayam ras, beras, cabai rawit, telur ayam ras, makanan ringan/snack,cabai merah,dll) dan indeks BPPBM sebesar 0,03 persen (khususnya karung, bibit padi, keranjang, dll).
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 47/09/14 Th.XVI, 1 September 2015
4
Tabel 3. Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya Agustus 2015 (2012 = 100) ubsektor dan Kelompok [1]
1
2
3
4
5
Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Padi - Palawija b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman obat b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) - Tangkap - Budidaya b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) - Budidaya Air Tawar b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
Juli'15
Bulan Agustus'15
% Perub.
[3]
[4]
[5
123.54 117.24 141.33 120.31 121.76 112.39
124.44 119.15 139.37 121.29 122.92 112.42
0.73 1.63 -1.39 0.81 0.95 0.03
114.75 112.85 116.87 107.26 120.18 121.99 111.50
115.71 115.92 115.64 107.26 121.19 123.20 111.54
0.83 2.72 -1.05 0.00 0.84 0.99 0.04
109.12 109.12 120.66 122.01 113.12
106.15 106.15 121.81 123.35 113.21
-2.72 -2.72 0.95 1.09 0.08
117.31 120.48 120.90 111.91 116.48 115.77 121.04 107.65
118.75 122.27 121.79 112.98 117.25 116.58 122.13 108.03
1.22 1.49 0.73 0.95 0.67 0.70 0.90 0.36
127.13 130.97 121.32 119.41 119.19 119.79
127.66 131.75 121.48 120.16 120.21 119.99
0.42 0.60 0.13 0.63 0.85 0.17
130.97 127.38 132.11 120.27 119.17 122.54
131.75 127.07 133.25 121.04 120.18 122.82
0.60 -0.24 0.86 0.64 0.85 0.23
121.32 121.32 118.11 119.23 115.64
121.48 121.48 118.83 120.24 115.73
0.13 0.13 0.62 0.85 0.08
BPPBM=Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 47/09/14 Th.XVI, 1 September 2015
5
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Agustus 2015, NTPH tidak menalami perubahan, sama dengan NTPH bulan Juli 2015. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen , hampir sama dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,84 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan naiknya indeks harga kelompok sayur-sayuran sebesar 2,72 persen (khususnya cabai merah, ketimun, durian, cabai rawit, terung panjang, kangkung, bayam, dll). Kenaikan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,99 persen (khususnya beras, daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, cabai merah, kentang, dll dan indeks BPPBM sebesar 0,04 persen (khususnya NP/NPK, bibit kangkung, sprayer, solar, bensin, dll) .
c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Agustus 2015, NTPR mengalami penurunan sebesar 3,63 persen. Hal ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani yang mengalami penurunan sebesar 2,72 persen dan indeks harga yang dibayar petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,95 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh
turunnya indeks harga kelompok
tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,72 persen (khususnya kelapa sawit, karet dan kopi). Sementara itu, naiknya indeks harga yang dibayar petani (Ib) disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,09 persen (khususnya daging ayam ras, beras, cabai rawit, telur ayam ras, makan ringan/snack, cabai merah, ketimun, dll) dan indeks BPPBM sebesar 0,08 persen (khususnya herbisida, tsp/sp36, gerobak, biaya servis motor, bibit kelapa,dll).
d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Agustus 2015, NTPT mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,22 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,70 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok ternak besar yang naik sebesar 1,49 persen, kelompok ternak kecil yang naik sebesar 0,73 persen, kelompok unggas yang naik sebesar 0,95 persen dan hasil ternak yang naik sebesar 0,67 persen. (khususnya sapi potong, ayam ras pedaging, kambing, kerbau, ayam buras, telur ayam ras dan telur itik). Kenaikan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,90 persen (khususnya beras, daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, makanan ringan/snack, ketimun, cabai merah, kentang, kacang panjang dll) dan indeks BPPBM sebesar 0,36 persen (khususnya ampas tahu, bensin, bibit ayam ras pedaging, bibit sapi potong, sepeda motor, solar,dll).
e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada Agustus 2015, NTNP mengalami penurunan sebesar 0,21 persen. Penurunan ini terjadi karena indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,63 persen, relatif lebih tinggi Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 47/09/14 Th.XVI, 1 September 2015
6
dibandingkan kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,42 persen. Kenaikan It pada Agustus 2015 disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima pada kelompok perikanan tangkap sebesar 0,60 persen dan kelompok perikanan budidaya sebesar 0,13 persen (kepiting laut, toman, mas, golokgolok/parang-parang, nila, lais, belanak, selangat/selangit, pari dll). Kenaikan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,85 persen (khususnya beras, daging ayam ras, kacang panjang, cabai merah, ongos angkut dalam kota dll) dan indeks BPPBM sebesar 0,17 persen (khususnya garam hancur, pupuk kandang, mata pancing, benih patin, keranjang dll).
1). Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Agustus 2015, NTN mengalami penurunan sebesar 0,04 persen jika dibandingkan dengan NTN Bulan Juli 2015. Hal ini terjadi karena Ib mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan kenaikan It sebesar 0,60 persen. Kenaikan It disebabkan oleh naiknya indeks harga di sebagian besar ikan pada kelompok penangkapan laut sebesar 0,86 persen (khususnya kepiting laut, toman, golokgolok/parang-parang, lais, belanak, selangat/selangit, pari dll). Naiknya Ib dikarenakan adanya kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,85 persen (khususnya beras, daging ayam ras, kacang panjang, cabai merah, ongos angkut dalam kota, makanan ringan/snack, telur ayam ras dll) dan kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,23 persen (khususnya garam hancur, mata pancing, minyak tanah, senter dan sewa alat penangkapan).
2). Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Agustus 2015, NTPi mengalami penurunan sebesar 0,48 persen. Penurunan ini dikarenakan It mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen, relatif lebing rendah dibandingkan dengan kenaikan Ib sebesar 0,62 persen. Naiknya It disebabkan oleh naiknya indeks harga sebagian besar ikan pada kelompok budidaya air tawar sebesar 0,13 persen (khususnya ikan mas, nila dan gurame). Kenaikan Ib disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,85 persen (khususnya beras, daging ayam ras, ongos angkut dalam kota, kacang panjang, cabai merah, makanan ringan/snack, telur ayam ras dll) dan indeks BPPBM sebesar 0,08 persen (khususnya pupuk kandang, benih patin, keranjang, benih mas/karper, ongkos angkut, benih gurame dan benih nila).
4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Sumatera Penurunan NTP terjadi di 9 (sembilan) dari 10 (sepuluh) Provinsi di Pulau Sumatera. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 2,00 persen, diikuti Provinsi Jambi sebesar 1,50 persen, Provinsi Bengkulu sebesar 0,69 persen, Provinsi Kepulauan Riau sebesar 0,54 persen, Provinsi NAD sebesar 0,45 persen, Provinsi Sumatera Barat sebesar 0,40 persen, Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,29 persen, Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,22 persen dan Provinsi Babel sebesar 0,20 persen. Sementara itu, kenaikan NTP terjadi hanya di Provinsi Lampung yaitu sebesar 0,27 persen seperti terlihat pada Tabel 4 berikut:
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 47/09/14 Th.XVI, 1 September 2015
7
Tabel 4. Nilai Tukar Petani 10 Provinsi Di Pulau Sumatera dan Persentase Perubahannya Agustus 2015 (2012 = 100) It
Ib
NTP
No.
Provinsi
Indeks
% Perubahan
Indeks
% Perubahan
Indeks
% Perubahan
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
1
NAD
113.86
-0.36
118.88
0.10
95.78
-0.45
2
SUMUT
117.52
-0.29
120.83
0.00
97.26
-0.29
3
SUMBAR
115.54
-0.01
119.15
0.39
96.97
-0.40
4
RIAU
112.22
-1.15
120.86
0.87
92.85
-2.00
5
JAMBI
113.88
-0.86
120.44
0.65
94.55
-1.50
6
SUMSEL
114.29
0.11
119.13
0.34
95.94
-0.22
7
BENGKULU
111.21
0.02
120.21
0.72
92.51
-0.69
8
LAMPUNG
123.21
0.69
118.82
0.41
103.70
0.27
9
BABEL
125.55
0.51
117.81
0.71
106.57
-0.20
10
KEPRI
116.46
-0.36
116.68
0.17
99.81
-0.54
5. Inflasi/Deflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Agustus 2015, di daerah perdesaan Provinsi Riau terjadi inflasi sebesar 1,03 persen. Inflasi perdesaan disebabkan oleh naiknya indeks pada semua kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu kelompok bahan makanan naik sebesar 1,90 persen, kelompok makanan jadi naik 0,39 persen, kelompok perumahan naik sebesar 0,34 persen, kelompok sandang naik sebesar 0,38 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,43 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga naik sebesar 0,33 persen dan kelompok transportasi & komunikasi mengalami kenaikan indeks sebesar 0,28 persen.,seperti terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Provinsi Riau Menurut Kelompok Pengeluaran Agustus 2015 (2012 = 100) Perubahan Kelompok Pengeluaran
Juli'15
Agustus'15
Agsts'15 thd Juli'15
[1]
[2]
[3]
[4]
121.70
122.95
1.03
Bahan Makanan
127.08
129.49
1.90
Makanan Jadi, Rokok & Tembakau
117.10
117.56
0.39
Perumahan
113.54
113.93
0.34
Sandang
116.12
116.56
0.38
Kesehatan
113.42
113.91
0.43
Pendidikan, Rekreasi, & OR
111.20
111.56
0.33
Transportasi & Komunikasi
126.67
127.03
0.28
Konsumsi Rumah Tangga
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 47/09/14 Th.XVI, 1 September 2015
8
6.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Pada Agustus 2015, terjadi penurunan NTUP sebesar 1,26 persen. Hal ini dikarenakan indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,15 persen, sementara indeks BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen (lihat Tabel 1). Penurunan NTUP terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang turun sebesar 2,80 persen. Sementara, subsektor penyusun NTP lain mengalami kenaikan NTUP. Adapun subsektor yang mengalami kenaikan NTUP antara lain subsektor tanaman pangan sebesar 0,70 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,80 persen, subsektor peternakan sebesar 0,86 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,25 persen seperti terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor Dan Persentase Perubahannya Agustus 2015 (2012=100) Perubahan Sub Sektor
Juli'15
Agustus'15
Agsts'15 thd Juli'15
[1]
[2]
[3]
[4]
1. Tanaman Pangan
109.92
110.69
0.70
2. Hortikultura
102.91
103.73
0.80
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
96.47
93.77
-2.80
4. Peternakan
108.98
109.92
0.86
5. Perikanan
106.12
106.39
0.25
a. Tangkap
106.88
107.27
0.37
b. Budidaya
104.92
104.97
0.05
100.97
99.70
-1.26
Riau
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 47/09/14 Th.XVI, 1 September 2015
9