PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BALAI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTU BARANG DI SURAKARTA
Ngaisah STIE Wijaya Mulya Surakarta
ABSTRACT The problem of this research are (1) Do the leadership, motivation and work environment factors influence all together into the achievement of The Officer Work at the Supervision and Sertification of the Goods Quality Institution of Surakarta. (2) Does the leadersip factor influence into the achievement of The Officer Work at the Supervision and Sertification of the Goods Quality Institution of Surakarta.(3) Does the Motivation factor influence into the achievement of The Officer Work at the Supervision and Sertification of the Goods Quality Institution of Surakarta.(4) Does the Work environment influence into the achievement of The Officer Work at the Supervision and Sertification of the Goods Quality Institution of Surakarta. (5) The leadersip as the dominant factor into the achievement of The Officer Work at the Supervision and Sertification of the Goods Quality Institution of Surakarta. The account result by using the program SPSS 12 the regressive equality is as follow: Y= - 905 + 0,319 x1 + 0,690x2 + 0,430x3 + e, so the hypotesis that the leadership is the most dominant factor into the achievement of the officer work at the supervision and Sertivication of the Goods Quality Institution of Surakarta not be proved its validity. From the account of experiment F, gained the value table F 3,14 and account F=18,423 So Ho is refused, So if can be said that variable of leadership, motivation and work environment have the influence all together, mean significant into achievement of the officer work. From the account of experiment t which has the correlation the leadership into the achievement of the officer work, gained the result t accounting is equal 2,025 > t table 2,02 So Ho is refused, it means there is significant influence of the leadership (x1) into the achievement of the officer work (Y) From the account of experiment t which has the correlation the motivation into the achievement of the officer work, gained the result t accounting is equal 4,641 > t table 2,02 So Ho is refused, it means there is significant influence of the leadership (x1) into the achievement of the officer work (Y) From the account of experiment t which has the correlation the work enviroment into the achievement of the officer work, gained the result t accounting is equal 2,681 > t table 2,02 So Ho is refused, it means there is significant influence of the leadership (x1) into the achievement of the officer work (Y) Key Word: Leadership, Motivation and Office environment give the Influence to the Officer Achievement.
FORUM AKADEMIKA PENDAHULUAN Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja pegawai, diantaranya adalah faktor kepemimpinan, faktor motivasi, faktor kepuasan kerja,dan faktor kompensasi serta faktor lainnya. Beberapa faktor ini perlu dipahami oleh para pemimpin guna mencapai tujuan organisasi yang dipimpinnya, apa lagi pada kondisi dan situasi saat ini, yaitu suatu kondisi atau keadaan yang penuh dengan ketidakpastian. Pemimpin dimasa depan perlu mengantisipasi situasi dan kondisi yang diimplementasikan kedalam visi maupun misi yang inovatif, adapftif serta mampu merespon terhadap perubahan yang serba cepat sehingga mampu mengatasi tantangan globalisasi dengan baik. Seorang pemimpin juga harus memperhatikan masalah motivasi. Faktor motivasi seseorang dalam bekerja merupakan gambaran kebutuhan pegawai. Kebutuhan dan keinginan pegawai ini sangat terkait dengan bagaimana motivasi mereka dalam bekerja. Adapun kekuatan seseorang dalam bekerja sangat tergantung dari dalam dirinya yang dapat menyebabkan mengapa seseorang bekerja dan memenuhi tujuan-tujuannya. Dengan adanya pemimpin yang berkualitas, akan dapat merangkul dan bekerja sama dengan para pegawai. Di samping itu, dapat memberikan kenyamanan dan memperdayakannya hingga pada akhirnya kepercayaan pada diri pegawai menjadi tumbuh untuk menyelesaikan tugasnya. Namun untuk mencari gaya yang bagaimana yang dapat memberikan hasil optimal, sampai saat ini belum ada formula yang tepat dan pasti. Hal ini bisa dipahami oleh karena masing-masing organisasi ataupun perusahaan mempunyai situasi dan kondisi yang berbeda. Harus diakui bahwa di samping faktor kepemimpinan yang
24 menjadi faktor penggerak pada perusahaan dalam rangka meningkatkan prestasi kerja pegawai, juga terdapat faktor lain yang berpengaruh secara signifikan. Faktor tersebut diantaranya adalah motivasi dan lingkungan kerja. Kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja merupakan komponen dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi prestasi kerja pegawai. Produktivitas dari komponenkomponen tersebut yang berpengaruh dapat sesuai dengan kenyataan apabila antar komponen dapat dilaksanakan dengan baik oleh pegawai Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta. Kepemimpinan yang baik dapat mempengaruhi Prestasi Kerja pegawai, apabila seorang pemimpin benar-benar melaksanakan tugasnya sesuai tugas yang telah disepakati bersama. Sebaliknya kepemimpinan itu tidak berhasil karena seorang pemimpin tidak melaksanakan tugasnya sehingga prestasi kerja pegawai tidak baik pula. Begitu juga motivasi pegawai tinggi, maka prestasi kerja akan lebih baik dan sebaliknya. Seorang pegawai yang lingkungan kerjanya baik, maka prestasi kerjanya akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Akan tetapi apa yang menjadi harapan seseorang untuk menjadi yang terbaik terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, semua tergantung pada individu masingmasing. Begitu pentingnya masalah kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pegawai, maka dalam penelitian ini secara spesifik akan difokuskan pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta. Kepemimpinan yang baik akan menjadikan pegawai menjadi semangat dalam melakukan pekerjaannya sehingga akan membawa dampak yang positif. Motivasi kerja pegawai Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang selama ini dipengaruhi oleh berbagai
Ngaisah macam kompensasi yang diberikan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga berdampak pada prestasi pegawai. Faktor lingkungan kerja baik secara fisik maupun non fisik akan berpengaruh terhadap prestasi 4. kerja pegawai, sehingga ketiga faktor yakni kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja merupakan hal yang penting untuk diteliti lebih lanjut. 5. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah dalam penelitian ini apakah terdapat pengaruh faktor kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pegawai secara parsial dan bersama-sama pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pegawai secara parsial dan bersama-sama pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1.
2.
3.
Terdapat pengaruh secara bersamasama faktor kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta. Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta. Terdapat pengaruh yang signifikan
25 antara faktor motivasi terhadap prestasi kerja pegawai pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta. Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta Faktor kepemimpinan merupakan faktor yang dominan terhadap prestasi kerja pegawai pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta.
LANDASAN TEORI Pada dasarnya keberhasikan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaan sangat tergantung pada keahlian pemempinnya. Hal ini bisa dipahami karena salah satu peran pemimpin adalah mengajak bawahan agar mau memberikan pengapdiannya sepenuh hati sesuai dengan kemapuan yang dimiliki guna mencapai tujuan perusahaan. Dengan kata lain kepemimpinan dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan berhasil tidaknya mencapai tujuan perusahaan. Menurut Stoner (Handoko, 1999: 294) dikemukakan ada tiga implikasi kepemimpinan yaitu : 1) Kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan atau pengikut Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pimpinan, para anggota kelompok membantu menentukan status /kedudukan pimpinan dan membuat proses kepemimpinan seorang manager akan menjadi tidak relevan. 2) Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian yang tidak seimbang diantara
FORUM AKADEMIKA para pimpinan dan anggota kelompok. Para pimpinan mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pimpinan secara langsung. 3) Pimpinan selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pimpinan dapat juga mempergunakan pengaruh. Para pimpinan tidak hanya dapat memerintah bawahan, tetapi juga dapat mempengaruhi bawahan supaya bawahan melaksanakan perintahnya. Menurut (Nawawi 1998 : 351) kata motivasi berasal dari kata motive yang berarti dorongan atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Lebih lanjut (Muhtarom 2008 : 98) memberikan definisi bahwa Motivasi adalah proses untuk merangsang atau mendorong seseorang atau diri sendiri untuk melakukan tindakan guna mencapi suatu tujuan. Begitu juga (Hasibuan 1996 : 92) memberikan definisi lebih spesifik, motivasi yaitu dorongan atau daya penggerak yang hanya diberikan kepada manusia khususnya kepada para bawahannya. Dengan adanya pemberian dorongan akan dapat menciptakan kegairahan kerja seseorang pegawai agar mau bekerja sama. Lingkungan kerja merupakan kondisi sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan rasa nyaman, sejuk, damai dan tenteram. Lingkungan kerja juga berarti segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan kerja harus diketahui dan diperhatikan yang berpengaruh besar terhadap semangat dan kegairahan kerja, antara lain : pewarnaan , kebersihan, pertukaran udara, penerangan,
26 musik, keamanan dan kebisingan.Dengan lingkungan kerja yang memenuhi syarat sebagaimana diatas dapat membuat pegawai merasa nyaman, senang, betah bekerja dangairah kerja yang akhirnya dapat menaikkan produktivitas kerja. Kinerja dalam bahasa Inggrisnya Performance dapat diartikan sebagai hasil kerja, prestasi, perilaku individu atau organisasi. Kinerja pegawai berarti hasil kerja yang dicapai oleh pegawai atau sekelompok pegawai dalam organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. METODE PENELITIAN Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis kemungkinan hubungan sebabakibat atau mengungkapkan pengaruh antara dua variabel dalam bentuk hubungan pengaruh mempengaruhi yaitu antara variabel bebas yang meliputi: Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), dan Lingkungan kerja (X3) dengan variabel terikat yaitu Prestasi Kerja (Y) sehingga metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Causal-Comparative Research Tempat penelitian: Tempat penelitian dilaksanakan di Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang Surakarta di Jln.Pajang Kartasura km 8 Surakarta. Waktu Penelitian: Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Desember 2008 s/d Februari 2009. Populasi dan Sampel Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini Pegawai Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta sebanyak 40 Orang. (Data primer diolah) Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi yaitu sebanyak 40 orang
27 Ngaisah pegawai Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu HASIL DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini menggunakan Barang di Surakarta. data primer maupun data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung SUMBER DATA dari para Pegawai Kantor Balai Pengujian 1. Data Primer Data yang diperoleh langsung dari dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta, obyek penelitian. Data primer tersebut data tersebut untuk mengetahui permasalahan diperoleh melalui data questioner, yaitu faktor apa saja yang mempengaruhi Prestasi suatu pengumpulan data dengan daftar Kerja Pegawai. Jumlah sampel sebanyak 40 pertanyaan yang diajukan kepada responden orang pegawai. Data primer ini meliputi tiga variable yang berkaitan dengan masalah yang independent yaitu: Kepemimpinan, Motivasi diteliti. dan Lingkungan Kerja., serta satu variabel 2. Data Sekunder Prestasi Kerja Pegawai. Data yang diperoleh dari kajian- dependen yaitu kajian sumber yang dapat dijadikan sebagai Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini data penunjang dalam penulisan tesis ini. meliputi: kondisi responden. Kondisi responden sebanyak 40 Data sekunder ini di peroleh dari buku literature, majalah, internet, maupun surat pegawai tersebut, berdasarkan tingkat kependidikannya seperti pada tabel berikut: kabar. Tabel 1 Tingkat pendidikan Pegawai No. Tingkat Pendidikan 1 Strata 2 2 Strata 1 3 Sarjana Muda 4 SLTA 5 SLTP 6 SD Sumber: Data Primer diolah
Jumlah 5 18 10 3 2 2
Sedangkan menurut Jenis Pegawai sebagai berikut: Tabel 2 Jenis Jabatan Pegawai No. 1 2 3
Jenis Jabatan Pegawai Pegawai Struktural Pegawai Fungsional Pegawai Honorer
Sumber: Data Primer diolah
Jumlah 15 20 5
FORUM AKADEMIKA Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah: 1. Kepemimpinan (x1) Bagaimana pendapat Pegawai tentang Kepemimpinan dari sebanyak 40 Pegawai seperti pada lampiran. 2. Motivasi (x2) Bagaimana pendapat pegawai tentang Motivasi dari sebanyak 40 pegawai seperti pada lampiran. 3. Lingkungan Kerja Bagaimana pendapat pegawai tentang Motivasi dari sebanyak 40 pegawai seperti pada lampiran. 4. Prestasi Kerja Pegawai (Y) Dari sebanyak 40 Pegawai yang dalam penelitian ini sebagai responden, memberikan pendapat yang berbeda-beda, ada yang oleh karena Kepemimpinan, Motivasi atau karena Lingkungan kerja, dan bahkan karena ke tiga variabel tersebut. UJI INSTRUMEN PENELITIAN 1. Uji Validitas Untuk menguji validitas (suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut) setiap butir pertanyaan maka skor-skor yang dihasilkan dari setiap butir kuesioner dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya nilai indeks validitas setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir mana yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Adapun dalam penelitian ini skor yang dihasilkan dari variabel bebas yaitu: Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Lingkungan Kerja
28 (X3), dan variabel terikat Prestasi Kerja Pegawai (Y). Keputusan mengenai valid tidaknya setiap butir pertanyaan adalah dengan membandingkan antara nilai r hitung yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan nilai r tabel (pada tingkat keyakinan 95 % dan n = 40). Ketentuannya adalah sebagai berikut: r hitung < r tabel (tidak valid) dan r hitung > r tabel (valid) Untuk mengetahui hasil dari perhitungan uji validitas, maka dapat diuraikan per variabel penelitian sebagai berikut: a. Variabel Kepemimpinan (X1) Dari hasil penelitian terhadap 40 responden dengan 4 item / instrumen pertanyaan, ternyata semua item / instrumen dinyatakan valid. Adapun hasil uji validitas dari variabel Kepemimpinan (X1) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan (X1) No R hitung R table Keputusan 1 0,536 0,304 Valid 2 0,649 0,304 Valid 3 0,522 0,304 Valid 4 0,498 0,304 Valid Sumber : Data Primer yang diolah b.
Variabel Motivasi (X2) Dari hasil penelitian terhadap 40 responden dengan 4 item / instrumen pertanyaan, ternyata semua item / instrumen dinyatakan valid. Adapun hasil uji validitas dari variabel persyaratan administrasi pinjaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
29
Ngaisah Tabel 4 Hasil Uji Validitas Motivasi (X2)
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Prestasi Pegawai (Y)
No 1
R hitung 0,604
R table 0,304
Keputusan Valid
2
0,829
0,304
Valid
2
3
0,406
0,304
Valid
3
4 0,416 0,304 Sumber : Data Primer yang diolah
Valid
c.
Variabel Lingkungan Kerja (X3) Dari hasil penelitian terhadap 40 responden dengan 4 item / instrumen pertanyaan, ternyata semua item / instrumen dinyatakan valid. Adapun hasil uji validitas dari variabel pelayanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja (X3) No 1
R hitung 0,697
R table 0,304
Keputusan Valid
2
0,365
0,304
Valid
3
0,501
0,304
Valid
4 0,257 0,304 Valid Sumber : Data Primer yang diolah d.
Variabel Prestasi kerja pegawai (Y) Dari hasil penelitian terhadap 40 responden dengan 4 item / instrumen pertanyaan, ternyata semua item / instrumen dinyatakan valid. Adapun hasil uji validitas dari variabel Prestasi kerja pegawai (Y)dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No R hitung 1 0,604
R table 0,304
Keputusan Valid
0,829
0,304
Valid
0,406
0,304
Valid
4 0,416 0,304 Valid Sumber : Data Primer yang diolah 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya untuk mengetahui apakah instrument dapat dipergunakan lebih lanjut atau tidak, maka kuesioner terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui tingkat kehandalannya. Bila alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama hasil yang diperoleh konsisten, alat ukur tersebut dapat dikatakan reliabel. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Dimana nilai rtabel untuk N = 40 adalah 0,304 dan alpha didapat dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS Ver. 12.00 diperoleh hasil reliabilitas pertanyaan ganjil dan genap sebesar 0,6420, yang artinya bahwa r table sebesar 0,304 < dari r hitung yaitu 0,6420, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut dinyatakan reliabel. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Analisis regresi adalah analisis untuk mengetahui pengaruh dari Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Lingkungan kerja (X3), terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta (Y). Selain untuk mengetahui
FORUM AKADEMIKA pengaruh dari variabel terikat. Dalam analisis regresi linier ini rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y = Prestasi Kerja Pegawai X1 = Kepemimpinan X2 = Motivasi X3 = Lingkungan Kerja b1,b2,b3 = Koefisien Regresi e = Varibel gangguan Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 12, maka dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut: Y = -905 + 0,319 X1+ 0,690 X2 + 0,430 X3 + e Dari persamaan regresi linier berganda di atas memberikan keterangan sebagai berikut: a = -905 Artinya apabila Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), dan Lingkungan kerja (X3) = 0 (nol) maka Prestasi kerja karyawan akan turun sebesar 0,905. b1 = 0,319 Artinya apabila Kepemimpinan naik sebesar satu satuan maka mengakibatkan peningkatan Prestasi kerja sebesar 0,319 atau 31,9%. b2 = 0,690 Artinya apabila Motivasi naik sebesar satu satuan maka mengakibatkan peningkatan Prestasi kerja sebesar 0,690 atau 69,0%. b3 = 0,430 Artinya apabila Lingkungan kerja naik sebesar satu satuan maka mengakibatkan peningkatan Prestasi kerja sebesar 0,430 atau 43,0%.
30 PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Uji F(koefisien regresi bersama) Uji F untuk mengetahui apakah variable independent yaitu Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti (signifikan) terhadap Peningkatan Prestasi Kerja. Sedangkan perumusan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya adalah: Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, tidak ada pengaruh secara serentak variabel X1, X2, X3, X4 terhadap variabel Y. Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4> 0, ada pengaruh secara serentak variabel X1, X2, X3, X4 terhadap variabel Y. Dengan level of signifikan = 0,05 = 5% didapat nilai Ftabel = F 0,05 ; (n – k – 1) = 0,05 (40– 3 – 1) = 2,53; dan Fhitung = 18.423 maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan variabel Kepemimpinan. Motivasi dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti (signifikan) terhadap Peningkatan Prestasi Kerja. 2. Uji t (koefisien regresi parsial) Adapun perhitungan untuk menguji keberartian variabel independen (Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan kerja) secara individu terhadap variabel dependen ( Prestasi Kerja). Interpretasi dari setiap variable sebagai berikut : a. Uji t yang berkaitan antara Kepemimpinan (X1) terhadap Peningkatan prestasi kerja (Y). Dari perhitungan dengan menggunakan olah data statistic SPSS, maka diperoleh hasil untuk t hitung sebesar = 2,025 > t tabel = 2,02 dengan taraf signifikan 0,05, maka Ho ditolak, berarti ada
b.
c.
31 Ngaisah pengaruh yang signifikan antara UJI R (KOEFISIEN DETERMINASI ) Koefisien determinasi digunakan Kepemimpinan (X1) terhadap untuk mengetahui berapa besar variabel Y Peningkatan perstasi kerja (Y). Uji t yang berkaitan antara Motivasi yang dapat dijelaskan oleh variasi X, yaitu (X2) terhadap Peningkatan Prestasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja (Y). Dari perhitungan tersebut, maka kerja terhadap Prestasi kerja secara bersamadiperoleh hasil untuk t hitung sama. Dari hasil perhitungan komputer dengan sebesar = 4,641 > t tabel = 2,02 program SPSS Versi 12,00 diperoleh adjusted dengan taraf signifikan 0,05, maka R 0,573. Ini dapat diartikan bahwa 57,3 Ho ditolak, berarti ada pengaruh yang signifikan antara Motivasi % perubahan variasi Y (Prestasi kerja) (X2) terhadap Peningkatan Prestasi dikarenakan oleh adanya perubahan variabel X ( Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja (Y). Uji t yang berkaitan antara kerja), sedangkan sisanya 42,7% dikarenakan Lingkungan Kerja (X3) terhadap oleh adanya perubahan variabel yang lainya yang tidak masuk dalam model tersebut. Peningkatan Prestasi Kerja (Y). Dari perhitungan tersebut, maka diperoleh hasil untuk t hitung UJI ASUMSI KLASIK sebesar= 2,681 > t tabel = 2,02 1. Multikolinieritas Suatu regresi dikatakan terdeteksi dengan taraf signifikan 0,05, maka multikolinieritas apabila nilai VIF Ho ditolak, berarti ada pengaruh menjauhi 1 atau tolerance menjauhi 1 pada yang signifikan antara Lingkungan output coefficient. Tampak pada tabel Kerja (X3) terhadap Peningkatan dibawah ini nilai VIF dapat dikatakan Prestasi kerja (Y). menjauhi angka 1. Tabel 8 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
Correlations Zero-order Partial 1 X1 ,441 ,320 X2 ,703 ,612 X3 ,414 ,408 Sumber : Olah data SPSS Model
Dari hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengalami gangguan multikolinieritas. 2. Hiteroskedastisitas Hiteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi
Part ,212 ,486 ,281
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,838 1,194 ,793 1,261 ,935 1,069
meragukan. Heteroskedastisitas dapat diartikan sebagai ketidaksamaan variasi variabel pada semua pengamatan , dan kesalahan yang terjadi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas sehingga kesalahan tersebut random (acak).
32
FORUM AKADEMIKA Suatu regresi dikatakan terdeteksi heteroskedastisitas apabila diagram pencar residual membentuk pola tertentu. Tampak pada output dibawah ini tidak membentuk suatu pola tertentu. Jadi
kesimpulannya regresi terbebas dari kasus heteroskedastisitas dan memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang heteroskedastisitas. Gambar 5
Diagram Pancar Residual Hasil Uji Hiteroskedastisitas
Regression Studentized Residual
4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -3
-2
-1
0
1
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value 3. Autokorelasi Autokorelasi sering dikenal dengan nama korelasi serial, dan sering ditemukan pada data serial waktu (time series). Regresi yang terdeteksi otokorelasi dapat berakibat
pada biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji t. Dari hasil olah data dapat diketahui nilai untuk uji autokorelasi seperti dalam tabel dibawah ini :
Tabel 9 Hasil Uji Autokorelasi Model
R
R Square
1
,778a
,606
a. Predictors: (Constant), , X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y
Adjusted R Square ,573
Std. Error of the Estimate 2,008
DurbinWatson 1,807
33 Ngaisah Y = -905 + 0,319 X1+ 0,690 X2 + 0,430 X3 Interpretasi : 1) Kolom Durbin Watson (D-W) pada model + e, sehingga dapat disimpulkan: Terdapat summary menunjukkan nilai D-W = pengaruh yang positif dan signifikan variabel yang meliputi Kepemimpinan., Motivasi dan 1,807 2) D-W tabel pada p = 0,05, N = 40 dan k Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja di Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (jumlah variabel bebas ) = 3 adalah : di Surakarta di Jl. Pajang kartosuro km 8 dL = 1,49 Surakarta terbukti kebenarannya, hal ini dapat dU = 1,74 3) Oleh karena dW hitung = 1,807 > dU > ditunjukkan dengan besarnya nilai b1 = 0,319, dL. Dengan demikian dapat diputuskan b2 = 0,690, dan b3 = 0,430 (Perhitungan dapat tidak terjadi autokorelasi atau model dilihat pada lampiran Regresion). Dan secara bersama-sama variabel regresi memenuhi persyaratan asumsi independen mempunyai pengaruh yang positif klasik tentang otokorelasi. terhadap Peningkatan Prestasi Kerja, hal ini PEMBAHASAN ditunjukkan dengan besarnya nilai F hitung Untuk dapat mengetahui kevalitan sebesar 18,423 > F tabel 2,53. Di antara ketiga variabel tersebut dan keandalan instrumen yang berupa angket/ yang lebih dominan mempengaruhi Prestasi daftar pertanyaan maka perlu diuji dengan uji validitas maupun uji reabilitas. Untuk menguji kerja pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu validitas item tersebut diolah dengan program Barang di Surakarta di Jl. Pajang kartosuro km 8 Surakarta adalah Motivasi (X2) SPSS ternyata dari 12 item dinyatakan valid dengan demikian hipotesa yang menyatakan dengan rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5 %, rtabel = 0,304 untuk N = 40. Perhitugan Kepemimpinan merupakan faktor yang paling validitas angket secara keseluruhan dapat dominan dalam mempengaruhi Prestasi Kerja dilihat pada lampiran Validitas Kepemimpinan, tidak terbukti kebenarannya, hal ini dibuktikan Validitas Motivasi Validitas Lingkungan kerja dengan besarnya nilai b1 = 0,319 yang lebih kecil dari Motivasi (X2) dan Lingkungan dan Validitas Prestasi kerja , Uji reliabel dengan menggunakan kerja (X3). Dan juga kepemimpinannya tidak rumus koefisien crobach Alfa hasil dari diterima oleh pegawai karena terlalu birokratis perhitungan menunjukkan bahwa rtabel untuk dan kurang supel terhadap bawahannya. Dari asumsi Klasik dapat diketahui N=40 adalah 0,304, dan alpha didapat dari bahwa suatu regresi dikatakan terdeteksi perhitungan SPSS Ver.12.00 diperoleh hasil reliabilitas pertanyaan ganjil dan genap sebesar Multikolinieritas apabila nilai VIF menjauhi 0,6584 yang artinya r tabel sebesar 0,304 < dari 1 atau tolerance menjauhi 1 pada output r hitung yaitu 0,6584, maka dapat disimpulkan coefficient. Dari hasil tersebut diatas dapat bahwa variabel - variabel tersebut dinyatakan disimpulkan bahwa model regresi tidak reliable. Perhitungan reabilitas dapat dilihat mengalami gangguan multikolinieritas. Pada uji Hiteroskedastisitas pada lampiran Reliability Coefficients. Analisis Regresi dengan disimpulkan bahwa regresi terbebas dari kasus perhitungan menggunakan program SPSS 12, heteroskedastisitas dan memenuhi persyaratan maka dapat diketahui persamaan regresinya asumsi klasik tentang heteroskedastisitas.
FORUM AKADEMIKA Pada uji Autokorelasi karena dW hitung = 1,807 > dU > dL. Dengan demikian dapat diputuskan tidak terjadi Autokorelasi atau model regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang Autokorelasi. KETERBATASAN HASIL PENELITIAN Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan, baik yang berupa keterbatasan data maupun keterbatasan kemampuan peneliti. Keterbatasan ini antara lain seperti berikut: 1. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 40 responden atau hanya satu kantor sehingga hasilnya belum tentu sama dengan kantor yang lainya. 2. Hasil penelitian sudah baik dan akurat, tetapi alangkah baiknya bila menggunakan sampel yang lebih banyak lagi sehingga hasilnya lebih baik lagi. 3. Sampel penelitian hanya pada responden di Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta di Jl. Pajang kartosuro km 8 Surakarta, alangkah baiknya bila ruang lingkup penelitian selanjutnya menggunakan sampel responden pada Kantor-kantor yang lainnya. SIMPULAN Hasil analisis Uji F (Koefisien regresi bersama) bahwa secara bersama-sama variabel kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja secara simetri berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai karena F-hitung > F-tabel, sedangkan hasil analisis Uji t (Koefisien regresi parsial) bahwa untuk variabel kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai, karena nilai t-hitung > t-tabel. Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa pengaruh dan tingkat keeratan antara variabel bebas dan variabel terikat sangat
34 tinggi dan sebagian ada dari faktor lain. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat penulis ajukan adalah: 1. Pada Pimpinan Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Surakarta untuk meningkatakan Prestasi Kerja Pegawai perlu diperhatikan faktor Kepemimpinan yang telah ditingkatkan, Faktor Motivasi yang telah diberikan serta Kondisi Lingkungan kerja yang ada. 2. Pada para Pegawai, untuk menjadi pegawai yang berprestasi tidak harus menggantungkan pada kepemimpinan yang ada, motivasi yang telah diberikan serta kondisi lingkungan yang ada, tetapi perlu juga melihat kondisi dirinya sendiri, apakah sudah memberikan yang terbaik untuk organisasinya atau belum, dahulukan kewajiban dari pada mendahulukan haknya. DAFTAR PUSTAKA Ahyari,Agus.(1987), Kepemimpinan Efektif Dalam Perusahaan,Suatu Pendekatan Psikologik,Cetakan ke 2,Yogyakarta, Liberty. Arikunto,Suharsini (1993), Prosedur Penelitian ,Jakarta,Rineka Cipta. As`ad, Moh. (1998), Psikologi Industri, Yogyakarta, Liberty. Azwar, Saifudin (1997), Reabilitas dan Validitas, edisi ke 3, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
35 Ngaisah Beach (1981), Personel The Management of Hasibuan, Malayu S. P. (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, People at Work, Mc Milan Publising Co. Cetakan Ketujuh, PT Bumi Aksara, Inc, New York. Jakarta. Binarsih, Siti Rahayu (2008), Perilaku Organisasi, Cetakan Kedua, Islam Batik Muchtarom, Zaini (2008), Kepemimpinan dan Motivasi, PPs UNIBA, Surakarta. University Press, Surakarta. Bisri, Slamet Riyadi (2008), Metodologi Penelitian Bisnis, PPs UNIBA, Surakarta.
Rohmad, Zaini (2008), Metodologi PenelitianPendekatan Kuantitatif, Edisi Pertama, UNIBA Press, Surakarta.
Cooper, Donald R dan C. Willian Emory (1999), Metode Penelitian Bisnis, Alih bahasa Uka Wikaryaciracas, Jakarta, Erlangga.
Saleh, Samsubar (1998), statistic Induktif, Edisi kedua, Yogyakarta,Liberty.
Danang Sunyoto (2007), Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat, Yogyakarta, Amara Books. Danuprawiro, Mardjani (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia, PPs UNIBA, Surakarta. Djarwanto dan Pangestu Subagyo (2000), Statistk Induktif, Yogjakarta, BPFE. Heijrachman R dan Suad Husna, Manajemen Personalia, Yogyakarta, BPFE, 1082. Handoko, T. Hani(2001), Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Cetakan Kelima belas,Yogyakarta,BPFE. Haryani, Nur (2004), Pengaruh Motivasi kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta, Tesis, MM. UNS.
Siagian Sondang P (1998), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bekasi, Bumi Aksara. Sudarwati (2008), Evaluasi Kinerja, PPs UNIBA, Surakarta. Soedjadi (1993), Analisis Management Modern I, CV Haji Masagung, Jakarta. Sunaryo (2006), Pengaruh kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap kinerja Pegawai Dinas pertanian Kabupaten Karanganyar, Tesis MM, Surakarta. Terry, George R., (1986),Azas Management, Alumni, Bandung.
FORUM AKADEMIKA
36