PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA KABUPATEN WONOGIRI Oleh: Rujinto STIE AUB SURAKARTA Sri Sundarini STIE AUB SURAKARTA Abstract This research aims to know: 1) The influence of Leadership toward the employee motivation in Obstetry Academy Giri Satria Husada of Wonogiri Street, 2) The influence of Job Satisfaction toward the employee motivation in Obstetry Academy Giri Satria Husada of Wonogiri Street, 3) The influence of leadership toward the employee performance in Obstetry Academy Giri Satria Husada of Wonogiri Street, 4) The influence of Job Satisfaction toward the employee performance in Obstetry Academy Giri Satria Husada of Wonogiri Street, 5) The influence of motivation toward the employee performance in Obstetry Academy Giri Satria Husada of Wonogiri Street. Data use for primary data get by the questionnaire which is sent to respondents by while analysis appliance used is doubled linier regresi with the band analysis (path analysis). The Result obstained by doubled linier analysis regresi of equation Motivation = 3,067 + 0,217 X1 + 0,852 X2 + є, Performance = 6,027 + 0,297 X1 + 0,412 X2 + 0,429 X3 + є, the t test with by resulth of leadership and job satisfaction influence whice are positif and signifikan to motivation, leadership variable, job satisfaction and motivation influence whice are positif and signifikan to performance. At F test leadership variable, job satisfaction, motivation together has and effect on to this matter performance is shown with the value Faccount 25,575 with the storey, level signifikan 0,000<0,05. Adjusted R Square (R2) in this research its 0,712, while the rest 28,8 % nexplained by other variable whice is not checked. The research result so that: a) The influence of leadership whice are positif and signifikan toward the employee motivation, hipotesis proved, b) The influence of Job Satisfaction whice are positif and signifikan toward the employee motivation, hipotesis proved, c) The influence of leadership whice are positif and signifikan toward the employee performance, hipotesis proved, d) The influence of Job Satisfaction whice are positif and signifikan toward the employee performance, hipotesis proved, e) The influence of motivation whice are positif and signifikan toward the employee performance, hipotesis proved. Key word: leadership, job satisfaction, performance, motivation.
16
RINGKASAN Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji: 1) pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, 2) pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, 3) pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, 4) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, 5) pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri.
kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi sebesar 71,2%, sedangkan sisanya 28,8% dijelaskan variabel lainnya yang tidak diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan: a) kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai, maka hipotesis terbukti, b) kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai maka hipotesis terbukti, c) kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka hipotesis terbukti, d) kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka hipotesis terbukti, e) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka hipotesis terbukti.
Data yang digunakan adalah data primer dengan daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden, sedangkan alat analisa yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan analisa jalur (path analisis).
Kata kunci : kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja, motivasi.
Hasil analisa regresi linier berganda diperoleh persamaan Motivasi = -3,067 + 0,217 X1 + 0,852 X2 + є, Kinerja = 6,027 + 0,297 X1 + 0,412 X2 + 0,429 X3 + є, uji t didapatkan hasil variabel kepemimpinan dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi, variabel kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja. Pada uji F variabel kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung 25,575 dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05. Adjusted R Square (R2) dalam penelitian ini adalah 0,712 artinya menunjukkan bahwa variabel kinerja pegawai benar-benar dijelaskan oleh variabel
PENDAHULUAN Kinerja pegawai dipengaruhi beberapa faktor antara lain kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi. Faktor-faktor ini sangat penting untuk menunjang tercapainya kinerja yang tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan faktor kunci bagi Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri untuk meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja pegawai tidak hanya dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, akan tetapi harus disertai dengan peningkatan kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi yang sangat penting pengaruhnya bagi tercapainya tujuan. Kualitas kinerja pegawai dalam melakukan tugasnya sangat dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan, motivasi, dan kepuasan kerja.
17
Kepemimpinan yang memiliki figur baik, akan berpengaruh terhadap kinerja para pegawai. Gaya kepemimpinan adalah pola-pola perilaku konsisten yang diterapkan pimpinan dengan atau melalui orang lain. Kepemimpinan yang efektif memberikan motivasi, memperhatikan lingkungan kerja dan memberdsayakan mereka sesuai dengan tugas masing-masing untuk mencapai tujuan. Gaya bukanlah soal bagaimana pendapat pemimpin tentang perilaku sendiri di dalam memimpin, tetapi bagaimana persepsi orang lain terutama bawahannya tentang perilaku kepemimpinannya (Hersey dan Blanchard’ 1997). Pemimpin harus berfikir, bekerja, dan hidup dalam suasana keterbukaan dan kebersamaan dengan anggotanya, sehingga berkesempatan memperoleh kesaksian langsung tentang visi, misi, dan cara hidup dan perilakunya. Selain kepemimpinan, pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri tentunya membawa keinginan-keinginan, kebutuhan, dan pengalaman masa lalu yang membentuk harapan kerja dan bersama-sama dengan Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri berusaha mencapai tujuan bersama. Pegawai harus mempunyai kepuasan kerja untuk menghasilkan kinerja secara maksimal. Kepuasan kerja pegawai dapat meningkat manakala pegawai memiliki motivasi tinggi untuk menghasilkan kinerja secara maksimal sehingga dengan adanya motivasi yang tinggi dapat mewujudkan perilaku yang diarahkan pada tujuan guna mencapai sasaran akhir, yaitu peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
18
Dalam menghadapi tantangan organisasi dan pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud secara optimal apabila pegawai memiliki motivasi untuk berprestasi, sehingga pegawai dapat menghasilkan kinerja yang tinggi. TINJAUAN PUSTAKA 1. Kinerja Menurut Mangkunegara (2007:9) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja menurut AR.Effendi (1997:19) adalah suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai oleh pekerja atau karyawan dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh orang-orang tertentu. Menurut Handoko (1993:7) untuk menilai kinerja seseorang digunakan dua buah konsepsi utama, yaitu efisiensi, dan efektifitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dengan benar. Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat dan mencapainya seperti yang ditetapkan. Faktor penyebab yang mempengaruhi kinerja seseorang menurut Gibson (1992:252) secara besar ada tiga variabel yaitu: a. Variabel individu, meliputi (1) kemampuan, ketrampilan, mental dan fisik, (2) latar belakang keluarga, lingkungan sosial, dan pengalaman, (3) demografis, yang terdiri atas umur, asal usul, dan jenis kelamin.
b. Variabel organisasi, meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi, dan desain pekerjaan. c. Variabel psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, dan motivasi 2. Kepemimpinan Kepemimpinan menurut Blanchard, dalam Nawawi dan Hadari (1995) didefinisikan sebagai suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain agar mereka mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan bersama, ada empat gaya dasar kepemimpinan yaitu: a. Gaya mengarahkan (direktif), gaya pemimpin yang cenderung memberikan petunjuk spesifik, dan dari dekat mengawasi penyelesaian tugas. b. Gaya melatih (trainer), gaya pemimpin yang cenderung memberikan pengarahan, dan dari dekat mengawasi penyelesaian tugas, menjelaskan keputusan, menawarkan saran, dan mendukung kemajuan. c. Gaya mendukung (supportif), gaya pemimpin yang cenderung selalu memudahkan dan mendukung upaya bawahan menuju penyelesaian tugas serta berbagi tanggung jawab, membuat keputusan bersama d. Gaya mendelegasikan (delegated), gaya pemimpin yang cenderung menyerahkan tanggung
jawab untuk membuat keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahan. 3. Motivasi Motivasi adalah kemauan untuk berjuang atau berusaha ketingkat yang lebih tinggi menuju tercapainya tujuan organisasi dengan syarat tidak mengabaikan kemampuannya untuk memperoleh kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi (Hasibuan 2007:141). Pendapat lain motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan (Siagian, 2007:285) Motivasi dapat disimpulkan merupakan komponen penting dalam meraih keberhasilan suatu proses kerja, karena memuat unsur pendorong bagi seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan sendiri maupun berkelompok. Menurut Marrison (1993:241), motivasi adalah kecenderungan seseorang untuk melibatkan diri dalam kegiatan yang mengarah sasaran. Jika perilaku seseorang mengarah pada sasaran, maka dengan motivasi tersebut akan diperoleh pencapaian target yang besar sehingga pelaksanaan tugas dapat dikerjakan dengan efektif dan mencapai hasil. 4. Kepuasan Kerja Hoppeck dalam As’ad (2004: 104) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Sedangkan
19
menurut Kartono (2006:249), kepuasan kerja adalah penilaian dari pekerjaan tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual, setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, semakin tinggi kepuasan yang dirasakannya, dan sebaliknya bila semakin sedikit aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan
individu, maka makin rendah tingkat kepuasannya. Menurut Blum dalam As’ad (2004:114), faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut: a. Faktor individual meliputi : umur, kesehatan, watak, dan harapan. b. Faktor sosial meliputi : hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kegiatan serikat pekerja, dan kebebasan berpolitik. c. Faktor utama dalam pekerjaan meliputi : upah, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju
KERANGKA PEMIKIRAN
Kepemimpinan
Motivasi
Kinerja
Kepuasan Kerja Gambar 1 Kerangka Pemikiran Sumber : Bambang Harsono (2009), Agus Suparno (2009), Ida Bagus Alit Putra (2009) HIPOTESIS H1 : Ada pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri
20
H2 :
Ada pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri
H3 :
Ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri
H4 :
Ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri
H5 :
Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri.
Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2001: 73). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sensus. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 responden yang merupakan semua pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri. TEKNIK ANALISIS DATA 1. Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes (alat ukur) melakukan fungsi ukurnya. Cara menguji validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor konstruk dengan skor totalnya. Adapun teknik korelasi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik produk moment correlation (Sugiyono, 2001:182). Rumus product moment coorelation adalah sebagai berikut:
METODE ANALISIS DATA Obyek penelitian pegawai Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, sedangkan lokasi di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri. Populasi adalah suatu himpunan unit yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya (Kuncoro, 2001: 22). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai Akademi Kebidanan
jika ukuran tersebut memberikan hasil yang konsisten. Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode cronbach alpha. Rumus Cronbach Alpha:
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menunjukkan pada pengertian apakah instrumen dapat mengukur suatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran dikatakan reliabel k r 1 k 1
2 b 2
t
21
3. Persamaan Struktur Regresi Jalur Hipotesis menyatakan bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian kebenaran hipoteis ini digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial atau uji t dengan rumus sebagai berikut: (Irawan, dkk, 2006 : 199). Persamaan 1 : Y1 = β0 + β1X1 + β2X2 + ε Persamaan 2 : Y2 = β0 + β1X2 + β2X2 + β3X3 + ε 4. Uji Hipotesis a. Uji t Uji statistik t digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh variabel indenpenden terhadap variabel dependen secara parsial. Apabila nilai probabilitas atau signifikan t < nilai α berarti variabel indenpenden berpengarug tidak signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji F Uji F digunakan untuk menguji signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Apabila nilai probabilitas atau signifikan F < nilai α berarti variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen. c. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2001: 45). Menurut Kuncoro (2001: 101) koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel yang terikat. Rumus R2: (Ŷ - Y) R2 = __________ (Y Y)2
HASIL ANALISIS 1. Uji Validitas a. Validitas item pertanyaan untuk variabel Kepemimpinan (X1) Tabel 1 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kepemimpinan Item Pertanyaan ritem X1_1 0,513 X1_2 0,467 X1_3 0,633 X1_4 0,467 X1_5 0,605 X1_6 0,435 X1_7 0,381 X1_8 0,644 X1_9 0,611 X1_10 0,498 Sumber: Data yang diolah, 2010
rtabel 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa dari 10 item pertanyaan semua valid.
22
b. Validitas item pertanyaan untuk variabel Kepuasan Kerja (X2) Tabel 2 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kepuasan Kerja Item Pertanyaan ritem 0,350 X2_1 0,734 X2_2 0,638 X2_3 0,741 X2_4 0,478 X2_5 0,552 X2_6 0,629 X2_7 0,347 X2_8 0,778 X2_9 0,480 X2_10 Sumber: Data yang diolah, 2010
rtabel 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 10 item pertanyaan kesemuanya valid. c. Validitas item pertanyaan untuk variabel Motivasi (X3) Tabel 3 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Motivasi ritem Item Pertanyaan 0,459 X3_1 0,645 X3_2 0,621 X3_3 0,600 X3_4 0,356 X3_5 0,621 X3_6 0,602 X3_7 0,645 X3_8 0,626 X3_9 0,643 X3_10 Sumber: Data yang diolah, 2010
rtabel 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 10 item pertanyaan kesemuanya valid.
23
d. Validitas item pertanyaan untuk variabel Kinerja (Y) Tabel 4 Korelasi item pertanyaan terhadap variabel Kinerja Item Pertanyaan ritem 0,680 Y_1 0,538 Y_2 0,580 Y_3 0,537 Y_4 0,419 Y_5 0,440 Y_6 0,632 Y_7 0,394 Y_8 0,442 Y_9 0,419 Y_10 Sumber: Data yang diolah, 2010
rtabel 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa dari 10 item pertanyaan semuanya valid. 2. Uji Reliabilitas Tabel 5 Hasil uji reliabilitas Variabel Alpha Cronbach Kepemimpinan 0,834 Kepuasan Kerja 0,861 Motivasi 0,867 Kinerja 0,819 Sumber: Data yang diolah, 2010 Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa, koefisien (r) alpha hitung seluruh variabel lebih besar dibandingkan dengan kriteria yang dipersyaratkan atau nilai kritis (rule of tumb) sebesar 0,60 ya-
Kriteria Alpha Cronbach> 0,60 maka reliabel
itu masing-masing sebesar 0,834; 0,861;0,867 dan 0,819 > 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa butirbutir pertanyaan seluruh variabel dalam keadan reliabel.
3. Hasil Analisis Jalur Tabel 6 Uji Determinasi Persamaan Model Summary
Model 1
R R Square .845a .714
Adjusted R Square .696
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Kepemimpinan
24
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Std. Error of the Estimate 1.859
71,4 % sedangkan sisanya (28,6%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0.714 atau 71,4 %. yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar
Tabel 7 Uji Determinasi Persamaan Model Summaryb Model 1
Adjusted R Square .684
R R Square .844a .712
Std. Error of the Estimate 1.477
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan, Kepuasan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja
71.2 % sedangkan sisanya (28.8%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi
Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0.712 atau 71.2 %. yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar
Tabel 8 Uji F Persamaan 1 ANOVAb Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 275.801 110.599 386.400
df
Mean Square 137.901 3.456
2 32 34
F 39.899
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Motivasi
Hasil uji secara serempak (Uji F) diketahui besarnya nilai F = 39,899 signifikansi 0,000<0,05.
Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi Motivasi.
Tabel 9 Uji F Persamaan 2 ANOVAb
Sum of Model Squares 1 Regression 167.475 Residual 67.667 Total 235.143
df 3 31 34
Mean Square 55.825 2.183
F 25.575
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan, Kepuasan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja
25
Hasil uji secara serempak (Uji F) diketahui besarnya nilai F = 25,575 signifikansi 0,000<0,05. Se-
hingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi Kinerja
Tabel 10 Koefisien Regresi Persamaan 1 Coefficientsa
Model 1
(Constant) Kepemimpinan Kepuasan Kerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error -3.067 6.359 .219 .097 .849 .095
Standardized Coefficients Beta
t -.482 2.265 8.894
.217 .852
Sig. .633 .030 .000
a. Dependent Variable: Motivasi
Tabel 11 Koefisien Regresi Persamaan 2 a Coefficients
Model 1 (Constant) Kepemimpinan Kepuasan Kerja Motivasi
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 6.027 5.072 .234 .083 .297 .320 .141 .412 .335 .140 .429
t 1.188 2.828 2.266 2.383
Sig. .244 .008 .031 .023
a. Dependent Variable: Kinerja
Dari Uji t diatas dapat disimterhadap kinerja. Hal ini dapat dipulkan bahwa variabel kepemimlihat dari nilai signifikansi masingpinan, kepuasan kerja dan motivasi masing variabel < 0,05. berpengaruh positif dan signifikan Tabel 12 Koefisien Korelasi Correlations Kepemim pinan Kepemimpinan
Kepuasan Kerja
Motivasi
Kinerja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
26
1 35 -.162 .352 35 .079 .653 35 .264 .125 35
Kepuasan Kerja -.162 .352 35 1 35 .817** .000 35 .715** .000 35
Motivasi .079 .653 35 .817** .000 35 1 35 .790** .000 35
Kinerja .264 .125 35 .715** .000 35 .790** .000 35 1 35
Dari tabel diatas dapat diketahui hubungan atau korelasional antar variabel kepemimpinan ke motivasi adalah 0,079 dan sig =0,653, kepuasan kerja ke motivasi adalah 0,817 dan sig=0,000, kepemimpinan ke kinerja adalah 0,264 dan sig= 0,125, kepuasan kerja ke kinerja adalah 0,715 dan sig= 0,000,motivasi ke kinerja adalah 0,790 dan sig=0,000. 4. Hasil Regresi Regresi Persamaan 1 Motivasi
= -3,067 + 0,217 X1 + 0,852 X2 + є (0,633) (0,030)** (0,000)**
Pada tingkat signifikan pada α = 5%, kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi. Regresi Persamaan 2 Kinerja
= 6,027 + 0,297 X1 + 0,412 X2 + 0,429 X3 + є (0,244) (0,008)** (0,031)** (0,023)**
Pada tingkat signifikan pada α = 5%, kepemimpinan, kepuasan Kerja dan motivasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja.
a. Hipotesis Parsial (uji t) 1) Dari hasil persamaan regresi persamaan 1 dapat dilihat, nilai sig. Kepemimpinan (0,030) < 0,05, maka H1 yang menyatakan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi, terbukti. 2) Dari hasil persamaan regresi persamaan 1 dapat dilihat, nilai sig. kepuasan kerja (0,000) < 0,05, maka H2 yang menyatakan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi, terbukti.
3) Dari hasil persamaan regresi persamaan 1 dapat dilihat, nilai sig. Kepemimpinan (0,008) < 0,05, maka H3 yang menyatakan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja, terbukti. 4) Dari hasil persamaan regresi persamaan 1 dapat dilihat, nilai sig. kepuasan kerja (0,031) < 0,05, maka H4 yang menyatakan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja, terbukti. 5) Dari hasil persamaan regresi persamaan 1 dapat dilihat, nilai sig. motivasi (0,023) < 0,05, maka H5 yang menyatakan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja, terbukti. b. Hipotesis Serempak (uji F) 1) Dari hasil tabel Anova persamaan 1 dapat dilihat, nilai sig. Sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan secara serempak kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi. 2) Dari hasil tabel Anova persamaan 1 dapat dilihat, nilai sig. Sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan secara serempak kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. c. Uji Determinasi (varian) 1) Varian untuk 1 (besaran nilai anak panah yang me-
27
nuju motivasi) dengan melihat tabel uji determinasi persamaan 1, adalah: 1 = (1-R2) = (1-0,714) = 0,286 atau 28,6% yang dapat diartikan variabel yang dijelaskan oleh variabel diluar model yang tidak diteliti adalah sebesar 28,6%, antara lain lingkungan kerja dan disiplin kerja. 2) Varian untuk 1 (besaran nilai anak panah yang menuju motivasi) dengan melihat tabel uji determinasi persamaan 2, adalah: 2 = (1-R2) = (1-0,712) = 0,288 atau 28,8% yang dapat diartikan variabel yang dijelaskan oleh variabel diluar model yang tidak diteliti adalah sebesar 28,8%, antara lain lingkungan kerja dan disiplin kerja.
28
4) Kepuasan kerja ke kinerja adalah 0,715 dan sig.=0,000 dapat diartikan bahwa hubungan/ korelasi antar kedua variabel adalah signifikan positif. 5) Motivasi ke kinerja adalah 0,790 dan sig.=0,000 dapat diartikan bahwa hubungan/ korelasi antar kedua variabel adalah signifikan positif. KESIMPULAN 1. Berdasarkan uji signifikansi secara parsial (uji t) diperoleh hasil sebagai berikut: a) Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, maka hipotesis terbukti.
d. Hasil Korelasi 1) Kepemimpinan ke motivasi adalah 0,079 dan sig.=0,653 dapat diartikan bahwa hubungan/ korelasi antar kedua variabel adalah signifikan positif.
b) Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, maka hipotesis terbukti.
2) Kepuasan kerja ke motivasi adalah 0,817 dan sig.=0,000 dapat diartikan bahwa hubungan/ korelasi antar kedua variabel adalah signifikan positif.
c) Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, maka hipotesis terbukti.
3) Kepemimpinan ke kinerja adalah 0,264 dan sig.=0,125 dapat diartikan bahwa hubungan/ korelasi antar kedua variabel adalah signifikan positif.
d) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, maka hipotesis terbukti.
e) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri, maka hipotesis terbukti. 2.
3.
4.
Hasil uji F secara serempak diketahui besarnya nilai F = 39,899 signifikansi 0,000 < nilai α 0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri. Uji Determinasi (varian i) Varian untuk 1 (besaran anak panah yang menuju Motivasi) didapatkan hasil 0,286 atau 28,6% yang dapat diartikan variabel yang dijelaskan oleh variabel diluar model yang tidak diteliti adalah sebesar 28,6%, antara lain disiplin kerja, lingkungan kerja. Varian untuk 2 ( besaran anak panah yang menuju Kinerja Pegawai) didapatkan hasil 0,288 atau 28,8% yang dapat diartikan variabel yang dijelaskan oleh variabel diluar model yang tidak diteliti adalah sebesar 28,8%, antara lain disiplin kerja, lingkungan kerja. Hasil Analisis Jalur Jalur tidak langsung kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai dan motivasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai ditunjukkan dengan memiliki koefisien regresi/ pengaruh paling tinggi (dominan) sebesar 0,852 dan koefisien korelasi/ hubungan
yang paling kuat (dominan) sebesar 0,817. Maka jalur inilah yang paling tepat untuk dipilih dibandingkan jalur yang lain. Maka dalam analisis jalur ini, upaya untuk meningkatkan kinerja dilakukan dengan peningkatan kepuasan kerja melalui motivasi. REFERENSI As’ad, Mohamad. 2004. Psikologi Industri. Yogyakarta. Liberty. Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pengantar Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Cetakan kedua. Edisi revisi IV. Blanchard Kenneth. 1997. Kepemimpinan Dan Manager Satu Menit. Alih Bahasa, Anton Adiwiyoto. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Buchari Zainun. 1994. Manajemen dan Motivasi.Jakarta: Balai Aksara. Fuad, Mas’ud. 2004. Survey Diagnosis Organisasional: Konsep & Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gibson, Invancevich, and Donelly. 1997. Organization. Ninth Edition, Irwin Inc. Ghozali, Imam. 2004. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Indonesia. Handoko, Hani. 1997. Manajement, Ed.2, BPFE. Jogyakarta.
29
Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Hernowo Narmodo dan Farid Wadji. 2007. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri, Jurnal Daya Saing, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Vol.4, No.pp.1-8. Hersey,
Paul and Kenneth H, Blanchard. 1997. Manajement of Organitational Behaviour. New Jersey: Prentice-Hall Inc.Engewood Cliffcs.
Juanim, 2004. Analisis Jalur Dalam Riset Pemasaran , Bandung:Universitas Pasundan. Kuncoro M. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?, Erlangga. Jakarta. Malayu S.P. Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara. Jakarta. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung.
30
Manulang M. 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Ghalia Indonesia. Jakarta. Marisson, Kimberly. 1997. Franchise Job Satisfaction and Personality Efects Performance, Organization Commitment, Franchisor Relations and Intention to Remain. Journal of Small Business Management. Nawawi, Hadari. 1995. Kepemimpinan menurut Islam, Jogyakarta: Gajah Mada University Press. Cetakan I. Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Cetakan Ketiga. Alfabet. Bandung. Sarwono, Jonathan. 2007, Analisis Jalur Untuk Bisnis Dengan SPSS, Andi Offset. Jogyakarta. Siagian,
Sondang P. 2001, Bunga Rampai Manajemen Modern, Gunung Agung. Jakarta.
Sugiyono, 2001. Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Vera Parlinda dan Wahyudin. 2007. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta, Jurnal Daya Saing. 4(2).Pp. 86-101.