e-jurnal Program Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB) Surakarta (2016)
Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Guru Melalui Komitmen Organisasi Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali Effect Of Leadership, Work Discipline And Competence Against Teacher Performance Through Organizational Commitment On Vocational School District 1 Klego Boyolali HERYANTO
[email protected] Program Magister Manajemen STIE-AUB Surakarta 2016 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Guru Melalui Komitmen Organisasi Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji instrument yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, uji linieritas, analisis jalur, Uji t, Uji F, Uji koefisien determinasi dan analisis korelasi. Hasil uji t: Persamaan pertama menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap komitmen organisasi. Sedangkan disiplin kerja, kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi. Persamaan kedua menunjukkan bahwa kepemimpinan, disiplin kerja, kompetensi, berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru . Sedangkan komitmen organisasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja guru. Hasil uji F dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel kepemimpinan, disiplin kerja, kompetensi dan komitmen organisasi mempengaruhi Kinerja di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali. Nilai Uji R2 total didapatkan hasil sebesar 0,883 hal ini berarti bahwa kinerja guru di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, disiplin kerja, kompetensi dan komitmen organisasi sebesar 88,3 % dan sisanya 11,3% dijelaskan variabel lain diluar model penelitian misalnya pengawasan, iklim organisasi, diklat dan motivasi. Hasil analisis jalur: Kepemimpinan merupakan jalur yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja guru pada SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali. Penggunaan variabel komitmen organisasi sebagai variabel intervening tidak efektif karena menunjukkan pengaruh yang lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung. Kata Kunci : Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Kompetensi, Komitmen Organisasi, Kinerja Guru Abstract This study aims to identify and analyze empirically Influence of Leadership, Work Discipline and Competence Against Teacher Performance Through Organizational Commitment On Vocational School District 1 Klego Boyolali. The analysis technique used is to use a test instrument that includes the validity and reliability test, linearity test, regression analysis, path analysis, t test, F test, test the coefficient of determination and correlation analysis. T test results: The first equation shows that leadership is not a significant positive effect on organizational commitment. Meanwhile, work discipline, competence significant positive effect on organizational commitment. The second equation shows that leadership, work discipline, competence, significant positive effect on the performance of teachers. While the organization's commitment not significant positive effect on teacher performance. The F test results can be concluded jointly variables of leadership, work discipline, competence and organizational commitment affect performance in SMK Negeri 1 Klego Boyolali. R2 Test total value of 0.883 is obtained, this means that the performance of teachers at SMK Negeri 1 Klego Boyolali explained by the leadership, work discipline, competence and organizational commitment of 88.3% and the remaining 11.3% is explained by other variables outside the research model eg supervision, organizational climate, training and motivation. The results of path analysis: Leadership is the most effective path to improve the performance of teachers at SMK Negeri 1 Klego Boyolali. The use of variable organizational commitment as an intervening variable is not effective because it showed smaller effect than direct influence. Keywords : Leadership, Work Discipline, Competence, Organizational Commitment, Teacher Performance
1
Jurnal Excellent Volume 6 Nomor 2 Tahun 2016
dan evaluasi. Tanpa adanya disiplin yang baik jangan harap akan dapat diwujudkan adanya sosok guru ideal sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat. Kompetensi merupakan kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki seseorang. Kompetensi atau kemampuan sebauh trait (bawaan atau dipelajari) yang mengijinkan seseorang mengerjakan sesuatu mental atau fisik. Kompetensi berkaitan dengan kemampuan individu oleh karena itu efektivitas manajemen dalam sebuah organisasi akan berhasil apabila mampu mengenali perbedaan individu yang ada didalamnya. Seorang guru yang setiap hari dituntut menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya yang kemudian akan munculnya kinerja guru, seperti apa yang dia miliki terhadap pekerjaan maupun terhadap organisasinya. Kinerja yang bagus terhadap organisasi akan mencerminkan budaya organisasi yang bagus pula, karena semakin seorang setia dan loyal terhadap pekerjaan maka seberat apapun pekerjaan yang dilakukan dijalani dengan penuh semangat. Keberhasilan pengelolaan organisasi sangatlah ditentukan oleh keberhasilan dalam mengelola SDM. Dalam studi manajemen sumber daya manusia, komitmen organisasi sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi telah menjadi hal penting yang telah banyak didiskusikan dan diteliti. Alasannya sangat sederhana, contohnya sebaik apapun visi, misi dan tujuan organisasi, tidakakan tercapai jika tidak ada komitmen dari anggota organisasinya (Dessler; 2010:45). Seberapa jauh komitmen organisasi guru terhadap organisasi tempat mereka bekerja sangatlah menentukan organisasi itu dalam mencapai tujuannya. Mondy (2013:67) memandang komitmen organisasi sebagai kekuatan relatif dari identifikasi individu dan keterlibatan dalam organisasi khusus, meliputi kepercayaan, dukungan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi dan keinginan yang kaut untuk menggunakan upaya yang ada. Kinerja pada hakekatnya suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenamg dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan moral dan etika. Pengertian lain kinerja adalah merupakan hasil atau
PENDAHULUAN Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan kemampuan individu dimana para guru berada. Melalui organisasi diharapkan individu (siswa) dapat mengembangkan potensi-potensinya agar mencapai individu yang bermutu. Dinas sebagai lembaga organisasi mengemban tugas yang cukup berat diantaranya sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Keberhasilan dinas dalam mengemban tugasnya dapat dilihat dari pencapaian prestasi guru yang ada. Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali tidak akan terlepas dari faktor seorang pemimpin. Faktor kepemimpinan memainkan peranan yang penting dalam organisasi. Berhasil tidaknyabsuatu organisasi salah satunya ditentukan oleh sumber daya yang ada dalam organisasi tersebut. Peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Locke, et al; 2011: 34) Pengembangan organisasi merupakan suatu kegiatan mengadakan perubahan secara berencana yang mencakup suatu diagnosa secara sistematis terhadap organisasi. Seorang pemimpin harus ikut aktif dalam mengatur pelaksanaan kegiatan usaha pengembangan organisasi. Keberhasilan kegiatan usaha pengembangan organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinannya atau pengelola dan komitmen pimpinan pucuk organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya mempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya. (Locke, et al; 2011: 34) Menurut Robbins, (2010:76) disiplin sebagai keadaan ideal dalam mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan dalam rangka mendukung optimalisasi kerja. Salah satu syarat agar disiplin dapat ditumbuhkan dalam lingkungan kerja adalah adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada guru atau petugas sehingga orang tahu dengan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan selesai, seperti hasil kerja yang diisyaratkan dan kepada siapa mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan itu (Robbins; 2010:76). Untuk itu disiplin harus lebih ditingkatkan agar tumbuh pula ketertiban 2
e-jurnal Program Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB) Surakarta (2016)
tingkat keberhasilan Guru secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai, 2013:66). Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali ingin mengevaluasi kinerja guru, yang merupakan acuan pemberdayaan sumber daya manusia, untuk menilai seberapa jauh sebuah organisasi didukung oleh kekuatan sumber daya manusianya dan mengetahui hasil-hasilnya. Tanpa penilaian terhadap kinerja sebuah organisasi maka organisasi tidak akan mengetahui seberapa besar pencapaian hasil yang telah dicapainya. Fenomena yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali yang berkaitan dengan kepemimpinan adalah sebenarnya kepemimpinan sudah cukup baik dan selalu memberikan hal-hal positif terhadap prestasi guru, akan tetapi perlu lebih ditingkatkan pada penekanan visi, misi dan tujuan organisasi, agar perilaku kerja guru atau prestasi yang dihasilkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Disiplin kerja perlu dioptimalkan kembali, hal ini lebih terfokus pada disiplin saat mengajar, dan kehadiran guru yang tepat waktu selain itu faktor kompetensi juga perlu dikembangkan, agar kualitas guru dapat ditingkatkan dan mampu bersaing dengan unggul. Berdasarkan hal tersebut maka kepemimpinan, disiplin kerja dan kompetensi digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian ini untuk dapat meningkatkan kinerja yang optimal. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu adanya penelitian guna meningkatkan kinerja guru pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Klego kabupaten Boyolali. Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian “ Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan Kompetensi Terhadap Dan Kinerja Guru Melalui Komitmen Organisasi Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali”.
2011:78). Populasi dalam penelitian ini adalah guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali sejumlah 45 guru. Mengingat besarnya populasi dalam penelitian ini tidak terlampau besar, yaitu 45, maka seluruh populasi dalam penelitian ini yang berjumlah 45 orang diambil semua untuk dijadikan sampel dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian sensus. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sampling jenuh atau sensus yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono; 2011:96). Analisis regresi jalur adalah, analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikasi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel. Hubungan kausalitas akan digunakan analisis jalur dan intervening. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu variabel independen (X), dan variabel dependen (Y). Variabel independen terdiri dari kepemimpinan (X1), disiplin kerja (X2) dan kompetensi (X3) , variabel dependen adalah komitmen organisasi dan kinerja guru (Y). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) sebagai berikut: Y1 = β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e1 Y2 = β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X5 + e2
HASIL PENELITIAN
Tabel IV.12 Hasil Analisis Jalur Persamaan 1 Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Kepemimpinan Disiplin Kerja Kompetensi
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 3,693 3,463 -,095 ,177 ,638 ,199 ,458 ,218
St andardized Coef f icients Beta -,081 ,490 ,339
t 1,066 -,534 3,211 2,105
Sig. ,293 ,596 ,003 ,041
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Tabel IV.13. Hasil Regresi Persamaan Kedua Coefficientsa
METODE Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto;
Model 1
(Constant) Kepemimpinan Disiplin Kerja Kompetensi Komitmen Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja
3
Unstandardized Coeff icients B Std. Error 1,924 1,386 ,503 ,070 ,195 ,088 ,287 ,090 ,097 ,062
Standardized Coeff icients Beta ,532 ,185 ,263 ,120
t 1,388 7,160 2,226 3,178 1,573
Sig. ,173 ,000 ,032 ,003 ,124
Jurnal Excellent Volume 6 Nomor 2 Tahun 2016
Tabel IV.18 Hasil Uji F
PEMBAHASAN 1. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Penggunaan variabel intervening komitmen organisasi dalam rangka peningkatan kinerja, untuk variabel kepemimpinan adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pengaruh langsung. Hasil ini di dukung hasil penelitian (Chen et. al; 2011). Hal ini berarti, untuk meningkatkan kinerja Guru di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali sebaiknya menggunakan variabel kepemimpinan secara langsung terhadap kinerja agar hasilnya lebih maksimal. Upaya untuk meningkatkan kepemimpinan adalah dengan cara: a. Pemimpin selalu menjadi teladan yang patut dicontoh, misalnya datang dan pulang kerja tepat waktu, menggunakan seragam sesuai dengan aturan yang ditetapkan. b. Pemimpin selalu memberikan perhatian terhadap semua guru, misalnya mempunyai sikap sosial dan membantu ketika ada yang membutuhkan. c. Pemimpin mampu menjelaskan visi dan misinya dengan jelas, misalnya adanya pengarahan terlebih dahulu sebelum memberikan tugas. Dengan adanya kepemimpinan yang baik, sesuai dengan pemimpin yang diharapkan oleh guru, maka kinerja yang dihasilkan oleh guru di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali akan sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi. 1. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Penggunaan variabel intervening komitmen organisasi dalam rangka peningkatan kinerja, untuk variabel kompetensi adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hasil ini didukung hasil penelitian (Prakoso, Hastadin ; 2013). Hal ini berarti, untuk meningkatkan kinerja Guru di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali sebaiknya menggunakan variabel kompetensi secara langsung agar hasilnya lebih maksimal.
ANOVAb Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 288,267 38,311 326,578
df 4 40 44
Mean Square 72,067 ,958
F 75,245
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Kepemimpinan, Kompetensi, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Kinerja
Koefisien Determinasi atau Varian Total Nilai R2 total sebesar 0,941 dapat diartikan variasi kinerja guru di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, disiplin kerja, kompetensi dan komitmen organisasi sebesar 94,1% dan sisanya 5,9% dijelaskan variabel lain diluar model penelitian misalnya pengawasan, iklim organisasi, diklat dan motivasi Tabel IV.19 Koefisien Korelasi Correlations
Kepemimpinan
Disiplin Kerja
Kompetensi
Komitmen Organisasi
Kinerja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kepemim pinan 1
Komitmen Disiplin Kerja Kompetensi Organisasi Kinerja ,588** ,644** ,426** ,862** ,000 ,000 ,004 ,000 45 45 45 45 45 ,588** 1 ,649** ,662** ,748** ,000 ,000 ,000 ,000 45 45 45 45 45 ,644** ,649** 1 ,605** ,799** ,000 ,000 ,000 ,000 45 45 45 45 45 ,426** ,662** ,605** 1 ,628** ,004 ,000 ,000 ,000 45 45 45 45 45 ,862** ,748** ,799** ,628** 1 ,000 ,000 ,000 ,000 45 45 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil analisa jalur dapat diperoleh hasil sbb: Model Hasil Analisis:
4
e-jurnal Program Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB) Surakarta (2016)
Upaya untuk meningkatkan kompetensi adalah dengan cara: a. Guru memiliki kemampuan orientasi hasil kerja yang maksimal, misalnya memberikan laporan ketika pekerjaan sudah dilakukan. b. Guru memiliki kemampuan beradaptasi yang baik saat bertemu dengan relasi baru. c. Guru memiliki kemampuan interpersonal sehingga mampu merencanakan strategi yang efektif saat menyelesaikan pekerjaan, misalnya mampu merumuskan strategi dan perumusan masalah. Dengan adanya kompetensi yang baik, maka permasalahan yang timbul dapat terselesaikan dengan mudah, karena setiap guru ditempatkan pada posisi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru, sehingga akan menghasilkan kualitas kerja seperti yang diharapkan oleh SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali. 2. Pengaruh Disiplin kerja Terhadap Kinerja Penggunaan variabel intervening komitmen organisasi dalam rangka peningkatan kinerja, untuk variabel disiplin kerja adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hasil ini didukung hasil penelitian (Prakoso, Hastadin; 2013). Hal ini berarti, untuk meningkatkan kinerja Guru di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali sebaiknya menggunakan variabel disiplin kerja secara langsung agar hasilnya lebih optimal. Upaya untuk meningkatkan disiplin kerja adalah dengan cara: a. Guru selalu hadir dalam kegiatan yang diadakan dan datang dengan dengan waktu yang telah ditentukan. b. Guru mampu menggunakan waktu secara efektif dalam menyelesaikan pekerjaan. c. Guru mempunyai kualitas kerja yang baik. Dengan adanya disiplin kerja yang tinggi, yang dijalankan guru, maka guru dalam menyelesaikan pekerjaan akan menghasilkan kualitas kerja yang lebih baik seperti yang diharapkan oleh SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali akan sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi.
PENUTUP Simpulan 1. Hasil Uji Hipotesis a. Persamaan pertama menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap komitmen organisasi pada SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali. Sedangkan disiplin kerja, kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi pada SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali. 2. Persamaan kedua menunjukkan bahwa kepemimpinan, disiplin kerja, kompetensi, berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru pada SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali. Sedangkan komitmen organisasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja guru pada SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali.. 3. Hasil uji F dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel kepemimpinan, disiplin kerja, kompetensi dan komitmen organisasi mempengaruhi Kinerja di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali. 4. Nilai Uji R2 total didapatkan hasil sebesar 0,883 hal ini berarti bahwa kinerja guru di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, disiplin kerja, kompetensi dan komitmen organisasi sebesar 88,3 % dan sisanya 11,3% dijelaskan variabel lain diluar model penelitian misalnya pengawasan, iklim organisasi, diklat dan motivasi. 5. Hasil analisis jalur: a. Kepemimpinan merupakan jalur yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja guru pada SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali. b. Penggunaan variabel komitmen organisasi sebagai variabel intervening tidak efektif karena menunjukkan pengaruh yang lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan antara lain : 1. Sebaiknya untuk meningkatkan kinerja guru di SMK Negeri 1 Klego Kabupaten Boyolali lebih mengutamakan kepemimpinan, karena memiliki nilai pengaruh yang paling dominan guna menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi.
5
Jurnal Excellent Volume 6 Nomor 2 Tahun 2016
Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan adalah dengan cara: a. Pemimpin selalu menjadi teladan yang patut dicontoh, misalnya datang dan pulang kerja tepat waktu, menggunakan seragam sesuai dengan aturan yang ditetapkan. b. Pemimpin selalu memberikan perhatian terhadap semua guru, misalnya mempunyai sikap sosial dan membantu ketika ada yang membutuhkan. c. Pemimpin mampu menjelaskan visi dan misinya dengan jelas, misalnya adanya pengarahan terlebih dahulu sebelum memberikan tugas. 2. Sebaiknya disiplin kerja lebih dioptimalkan kembali, hal ini dapat dilakukan dengan cara: a. Guru selalu hadir dalam kegiatan yang diadakan dan datang dengan dengan waktu yang telah ditentukan. b. Guru mampu menggunakan waktu secara efektif dalam menyelesaikan pekerjaan. c. Guru mempunyai kualitas kerja yang baik, misalnya mempunyai ketrampilan dalam mengoperasikan komputer. 3. Sebaiknya kompetensi lebih ditingkatkan kembali, hal ini dapat dilakukan dengan cara: a. Guru memiliki kemampuan orientasi hasil kerja yang maksimal, misalnya memberikan laporan ketika pekerjaan sudah dilakukan. b. Guru memiliki kemampuan beradaptasi yang baik saat bertemu dengan relasi baru.
Challagalla dan Shervani, 2012. “Dimensional and type of supervisory control: Effect on Sallesperson Performance and Satisfaction”. Journal of Applied Psichology, 650-890. Chen et. al, 2011, “Organization Communication, organizational commitment, and job Performance of Accounting Profesionals in Taiwan and America”, Leadership and Organizatonal journal, 27(4), p. 242-249. Dessler, G. 2010, Human Resource Management, Eight Edition, Prentice Hall International Inc:USA. Djarwanto dan Subagyo, Pangestu, 2013: Statistik Induktif, Edisi: 4, Yogyakarta: BPFE Dyer, Lee, dan Donald F Parker, (2010), Classfying Outcomes in Work Motivating Research: An Examination of The Intrinsic dan Extrinsic Dichotomy, “Journal of Applied Psichology, 455-458. Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi 1, Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handoko Hani, 2010, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan Melayu, 2007. Manajemen Edisi 2, BPEE-Yogyakarta, Yogyakarta. Humphreys, J.H.(2012).” Transformational leader behavior, proximity and successful services marketing” Journal of Services Marketing, Vol. 16, No.6, pp.487-502
DAFTAR PUSTAKA Alwi,
Syafaruddin, 2011, “Kualitas Perilaku Pegawai”,Salemba Empat. Jakarta.
Juerkewick, 2010. “Motivation in Public and private organization: A Comparative Study” Academy of Managemnet Journal, Vo.31, p.1543-1567.
Bass, B.M., B.J. Avolio, D.I Jung & Y. Berson (2013),” Predicting Unit Performance by assessing transformational and transactional leadership”, Journal of Applied Psychology, Vol.88, No. 2, pp. 207-218
Locander, W.B.,F. Hamilton,D. Ladik& J Stuart (2012), “Developing a Leadership-Rich culture: The Missing link to creating a market-focused organization, journal of marketing-focused management, Vol.5, pp.149-163.
Bernardin H. John and Russel, Joyce C.A., 2013.Human Resources Management: An Experimental Approach, Mc.Graw Hill Inc, Singapura 6
e-jurnal Program Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB) Surakarta (2016)
Luthans F., 2006, Organizational Behavioural, 7th Edition, McGraw-Hill, New York. Macy B. A., M. F. Peterson, & L. W. Norton, 1989, “A Test of Participation Theory in a Work Redesign Field Setting: Degree of Participation and Comparation Site Contracts”, Human Relation, 42(12): 10951165.
Robbins S. P.,2011, Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi, edisi kedelapan versi Bahasa Indonesia, Jilid 1 & 2, PT Prenhallindo, Jakarta. Robbins, S.P. 2006. Organizational Behavior, 9th edition, New Jersey: Prentice-Hall Sartono, 2008, Pengaruh Kepemimpinan, Profesionalisme, Motivasi, Lingkunagn Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Organisasi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIE AUB Surakarta.
Mahmudi, 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Mangkunegara,A.A.Anwar Prabu, 2011, Perilaku dan budaya organisasi, Bandung:PT.Refika Adinata.
Schein E., 2014, Organizational Culture and Leadership, San Frasisco Jossey Bass.
MNeese-Smith, Donna, 2006, Increasing Employee Productivity, Job Satisfaction and Organizational Commitment, Hospital & Health Service Administration, Vol.41:2, Summer, 160-175.
Siagian, S.P. 2012, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta :Rineka Cipta. Pp.102-106 Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bandung: Alfabeta. pp.118
Mondy, R.W.& Noe.R.M.2013. Human Resource Management. Sixth Edition. USA:Ally & Bacon Inc.
Thoha,
Molenaar, Keith, 2012, Corpoarte Culture, a Study of Firm With Outstanding Consideration Safety. Prosesional Safety.
Bisnis,
Miftah, 2010, Penelitian Organisasi, Komunikasi Dasar dan Aplikasinya, CV.Rajawali, Jakarta.
Veithzal Rivai, 2006. Kepemimpinan dan Gaya Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mowday, R.T.,Porter, L.W., & Streers, R.M (2012). Employee-organization lingkages : The psycology of commitment, absenteeism, and turnover. New York: Scademic Press.
Wallach E. J., 2013, “Individual and Organizations: The Culture Match”, Training and Development Journal, 37: 2, 29-36.
Pabundu, Tika. 2008, Budaya Organisasi dan Peningkatan KInerja Dinas. Jakarta: Buni Akasara.
Yukl,
Rezka Tri Yunanto, 2011. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan dengan kepemimpinan sebagai variabel mediasi pada pada PG Rejo Agung Madiun. Yogyakarta: BPFE. Riduwan, 2010, Skala pengukuran VariabelVariabel Penelitian, Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung. Rivai Veithzal, 2010. Perfomance Appraisal : Sistem yang tepat untuk menilai kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
7
Gary. 2010. Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi Kelima. PT. Indeks, Jakarta.