EXCELLENT – Journal of Human Resources Management and Organizational Behavior Vol. 1 No. 1 ISSN 1979-2700 Program Magister Manajemen - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB) Surakarta (2015)
Pengaruh Kepemimpinan dan Kedisiplinan terhadap Komitmen Organisasi dan Motivasi yang berdampak pada Kinerja Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Effect Leadership and Organizational Commitment against Discipline and Motivation The Impact on Employee Performance Sukoharjo District Agricultural Office Dina Widyastuti Program Magister Manajemen STIE-AUB Surakarta E-mail:
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis secara empirik pengaruh kepemimpinan dan kedisiplinan terhadap komitmen organisasi dan motivasi yang berdampak pada kinerja pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, uji linieritas, analisis regresi, analisis jalur, Uji t, Uji F, Uji koefisien determinasi dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t pada persamaan pertama dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan dan kedisiplinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Uji t pada persamaan kedua dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan dan kedisiplinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi. Uji t pada persamaan ketiga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan, kedisiplinan, komitmen organisasi dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil uji secara serempak (Uji F) pada persamaan ketiga dapat disimpulkan secara bersamasama variabel bebas mempengaruhi kinerja. Hasil R2 total = 0,938 dapat diartikan Kinerja Pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, kedisiplinan, komitmen organisasi, motivasi dan sebesar 93,8% dan sisanya 6,2% dijelaskan variabel lain diluar model penelitian misalnya stress kerja, pelatihan dan sebagainya. Hasil pengaruh langsung menunjukkan bahwa kedisiplinan efektif melalui jalur langsung, sedangkan kepemimpinan efektif melalui jalur tidak langsung. Kepemimpinan melalui motivasi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Kata Kunci : Kinerja Pegawai, Komitmen Organisasi, Motivasi, Kepemimpinan, Kedisiplinan
Abstract The purpose of this study was to determine and analyze empirically the effect of leadership and discipline on organizational commitment and motivation that have an impact on employee performance Sukoharjo District Agricultural Office. The analysis technique used is using validity and reliability test, linearity test, regression analysis, path analysis, t test, F test, test the coefficient of determination and correlation analysis. The results showed that the ttest on the first equation can be concluded that leadership and discipline variable positive and significant impact on organizational commitment. T test on the second equation can be concluded that the variables of leadership and discipline and significant positive effect on the motivation. T test on the third equation can be concluded that the leadership, discipline, organizational commitment and motivation positive and significant impact on performance. Test results simultaneously (Test F) in the third equation can be concluded jointly independent variables affect the performance value of R2 can be interpreted totaling 0.938 variation, Employee Performance in the Department of Agriculture Sukoharjo explained by variables of leadership, discipline, organizational commitment, motivation and amounted to 93 , 8% and the remaining 6.2% described other variables outside the model as an example of job stress research, training and so on. Results showed that the direct effect of effective discipline through a direct path, while effective leadership through indirect pathways. Leadership through motivation is the most dominant variable affecting the performance of employees at the Department of Agriculture Sukoharjo Keywords : Employee Performance, Organizational Commitment, Motivation, Leadership, Discipline bagian-bagian yang menunjukkan kemampuan pegawai yang kurang dapat diedentifikasi, diketahui sehingga dapat ditentukan strategi dalam meningkatkan kinerjanya. Kinerja dapat dipengaruhi oleh berapa faktor, diantaranya adalah kemampuan seorang pegawai atau kedisiplinan serta motivasi yang diterima pegawai akan menigkatkan kinerja pegawai. Dalam menegakkan kedisiplinan diperlukan peraturan dan hukuman, dengan tujuan untuk
PENDAHULUAN Pengembangan kinerja lebih banyak merujuk pada konteks manajemen personalia, meskipun akhir-akhir ini makin meluas pada bidang lain seperti hukum, sosial, politik dan pemerintahan. Kualitas sumber daya manusia seringkali ditentukan oleh penilaian terhadap kinerjanya. Penilaian terhadap kinerja merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja dan motivasi pegawai,
1
memberikan bimbingan bagi pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik didalam organisasi. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi dan efektifitas kerja pegawai akan meningkat. Organisasi akan sulit mencapai tujuannya jika pegawai tidak mematuhi peraturan yang berlaku. Untuk membangun kedisiplinan yang lebih efektif, dua dimensi penting harus diperhatikan yaitu organisasi dan perilaku. Dimensi ini sangat penting bagi program kedisiplinan dan terdiri dari kebijakan yang sering digunakan oleh pimpinan dalam membentuk program kedisiplinan. Menurut Hasibuan (2007:23) motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang menciptakan semangat seseorang agar mau bekerja sama secara efektif dan berintegritas dengan segala kemampuan untuk mencapai kepuasan. Pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan semangat kerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo sehingga dapat mencapai hasil yang dikehendaki. Dukungan motivasi, semangat kerja dan hasil yang optimal mempunyai bentuk yang linear atau dengan kata lain pemberian motivasi kerja yang baik, maka semangat kerja pegawai akan meningkat dan hasil kerja akan menjadi optimal sesuai standar kerja yang ditetapkan. Setiap pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo memerlukan motivasi yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaannya secara bersemangat, bergairah dan berdedikasi. Selain itu Komitmen organisasi sikap merupakan keadaan dimana individu mempertimbangkan sejauhmana keinginannya untuk mempertahankan keanggotaanya dalam organisasi. Komitmen organisasi tingkah laku yang didasarkan pada sejauh mana pegawai menetapkan keputusan untuk terikat pada organisasi berkaitan dengan adanya kerugian jika memutuskan melakukan alternatif lain diluar pekerjaan. Berbeda dengan pendekatan sikap, pendekatan tingkah laku lebih menekankan pada proses dimana pegawai mengembangkan Komitmen organisasi pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mendorong sejumlah orang untuk bekerja sama guna melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian visi misi dan tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, merupakan salah satu alternatif yang mendorong pegawai untuk selalu menyelediki seluk-beluk yang terkait dengan kepemimpinan. Kualitas dari pemimpin sering kali dianggap sebagai faktor terpenting dalam keberhasilan atau kegagalan organisasi, demikian juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi baik yang berorientasi bisnis maupun publik, biasanya dipersepsikan sebagai
keberhasilan atau kegagalan pemimpin. Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Fenomena yang terjadi di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo yang berkaitan dengan kepemimpinan, kedisiplinan, Komitmen organisasi pegawai yang mengakibatkan pegawai kurang terdorong untuk memberikan hasil kinerja yang maksimal, maka penelitian ini akan mengarahkan pada kebijakan dari kepemimpinan, kedisiplinan dari pegawai dengan Komitmen organisasi yang terjadi, dan motivasi yang ada pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo yang berpengaruh terhadap kinerja. METODE Penelitian ini merupakan penelitian dengan sensus. Data yang digunakan adalah data primer dengan mengambil sampel seluruh populasi sebanyak 60 (enam puluh) pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan alat analisis berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji linieritas, analisa jalur, analisa regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Analisis regresi jalur adalah, analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikasi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel. Hubungan kausalitas akan digunakan analisis jalur dan intervening. Pada penelitian ini variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu variabel independen (X), variabel intervening (e) dan variabel dependen (Y). Variabel independen terdiri dari kepemimpinan (X1) dan kedisiplinan (X2), sedangkan variabel intervening adalah Komitmen organisasi (X3) dan motivasi (X4) dan variabel dependen adalah kinerja pegawai (Y). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) sebagai berikut: Y1 = α + β1X1 + β 2X2 + ɛ (Persamaan I) Y2 = α + β1X1 + β 2X2 + ɛ (Persamaan II) Y3 = α + β1X1 + β 2X2 + β 3 X3 + β 4X4 + ɛ (Persamaan III)
2
EXCELLENT – Journal of Human Resources Management and Organizational Behavior Vol. 1 No. 1 ISSN 1979-2700 Program Magister Manajemen - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB) Surakarta (2015) Tabel 7. Koefisien Determinan (R2)
HASIL PENELITIAN
Model Summary
Tabel 1. Hasil Regresi Persamaan Pertama a Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Kepemimpinan Kedisiplinan
Model 1
Standardized Coefficients
B Std. Error 9.794 1.859 .380 .091 .178 .083
Beta .480 .246
R a
.630
Sig. .000 .000 .037
Std. Error of the Estimate 1.567
Tabel 8. Koefisien Determinan (R2) Model Summary Model 1
Tabel 2. Hasil Regresi Persamaan Kedua a Coefficients
R .697a
R Square .486
Adjusted R Square .468
Std. Error of the Estimate 1.792
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan, Kepemimpinan
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 4.582 2.126 .483 .287
Adjusted R Square .375
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan, Kepemimpinan t 5.268 4.166 2.135
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Model 1 (Constant) Kepemimpinan Kedisiplinan
R Square .396
.104 .095
.491 .320
Tabel 9. Koefisien Determinan (R2) t 2.156
Sig. .035
4.623 3.015
.000 .004
Model Summary b Model 1
a. Dependent Variable: Motivasi
R a
.893
R Square .798
Adjusted R Square .783
Std. Error of the Estimate .824
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Komitmen Organisasi, Kedisiplinan, Kepemimpinan
Tabel 3. Hasil Regresi Persamaan Ketiga
b. Dependent Variable: Kinerja
Coefficients a
Model 1
(Constant) Kepemimpinan Kedisiplinan Komitmen Organisasi Motivasi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.679 1.204 .128 .060 .144 .048 .145 .366
Standardized Coefficients Beta
.071 .062
.180 .224
t 7.211 2.114 3.001
Sig. .000 .039 .004
.162 .508
2.046 5.929
.046 .000
Tabel 10. Koefisien Korelasi Correlations Kepemim Komitmen pinan Kedisiplinan Organisasi MotivasiKinerja KepemimpinanPearson Correlation1 ** ** ** ** .449 .590 .635 .699 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 Kedisiplinan Pearson Correlation .449 ** 1 .461 ** .541 ** .654 ** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 Komitmen Organisasi Pearson Correlation ** ** ** ** .590 .461 1 .532 .642 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 Motivasi Pearson Correlation .635 ** .541 ** .532 ** 1 .830 ** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 Kinerja Pearson Correlation ** ** ** ** .699 .654 .642 .830 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60
a. Dependent Variable: Kinerja
Tabel 4. Hasil Uji F Persamaan 1 ANOVAb
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 91.929 140.004 231.933
df
Mean Square 45.964 2.456
2 57 59
F 18.714
Sig. .000 a
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Tabel 5. Hasil Uji F Persamaan 2 ANOVAb
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 172.731 183.002
df 2 57
Mean Square 86.366 3.211
F 26.900
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sig. .000a
355.733 59 a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan, Kepemimpinan
Berdasarkan hasil analisa jalur dapat diperoleh hasil sbb:
b. Dependent Variable: Motivasi
Persamaan 1 yaitu : Y1 = 0,480 X1 + 0,246 X2 + є1 Sig (0,000)** (0,037) **
Tabel 6. Hasil Uji F Persamaan 3 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 147.579 37.354 184.933
df 4 55 59
Mean Square 36.895 .679
F 54.323
Sig. .000 a
Persamaan 2 yaitu : Y2 = 0,491 X1 + 0,320 X2 + є2 Sig (0,000)** (0,004)**
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Komitmen Organisasi, Kedisiplinan, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja
Persamaan 3 yaitu : Y3 = 0,180 X1 + 0,224 X2 + 0,162 X3 + 0,508 X4 + є2 Sig (0,039)** (0,004)** (0,046)** (0,000)**
3
Model Hasil Analisis:
c. Pegawai selalu termotivasi bekerja dengan baik, dengan harapan mendapat bantuan sosial dari organisasi. d. Bila menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat mendapatkan penghargaan dari organisasi. e. Bila menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat dipromosikan untuk suatu jabatan. Dengan adanya upaya-upaya tersebut di atas yaitu dengan meningkatkan kepemimpinan dan akhirnya akan meningkatkan motivasi kerja pegawai, hal ini akan berdampak pada kinerja pegawai yang optimal. 2. Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Kinerja Penggunaan variabel intervening komitmen organisasi dalam rangka peningkatan kinerja, untuk variabel kedisiplinan adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih besar dari pada pengaruh langsung. Sedangkan penggunaan variabel intervening dalam rangka peningkatan kinerja, untuk variabel motivasi adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung kedisiplinan terhadap kinerja melalui motivasi menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hal ini berarti untuk meningkatkan kinerja Pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo perlu mengunakan variabel kedisiplinan secara langsung. Langkah-langkah kongkrit yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan adalah dengan cara: a. Pegawai selalu bersikap disiplin karena dengan tujuan untuk selalu taat dalam peraturan organisasi dan kemampuan untuk mematuhi peraturan. b. Pimpinan selalu memberikan teladan yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan. c. Pegawai yang tidak disiplin akan mendapatkan sangsi hukum yang sudah ditetapkan. d. Pemimpin selalu bersikap tegas dalam menjelaskan tugas-tugas. e. Pegawai dan pimpinan selalu menjaga hubungan kerja yang baik. Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, sedangkan hal-hal yang dapat meningkatkan kinerja pegawai adalah dengan cara: a. Kemampuan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sangat baik. b. Pegawai selalu termotivasi untuk selalu memberikan hasil kerja yang terbaik. c. Dukungan yang diterima dari organisasi membuat pegawai bekerja maksimal. d. Keberadaan pekerjaan yang pegawai lakukan sudah sesuai dengan tujuan organisasi.
PEMBAHASAN 1. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Penggunaan variabel intervening komitmen organisasi dalam rangka peningkatan kinerja, untuk variabel kepemimpinan adalah tidak efektif, karena pengaruh langsung menghasilkan pengaruh yang lebih besar dari pengaruh tidak langsung. Sedangkan penggunaan variabel intervening motivasi dalam rangka peningkatan kinerja, untuk variabel kepemimpinan adalah efektif, karena pengaruh langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pengaruh tidak langsung. Hal ini berarti, untuk meningkatkan kinerja Pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo sebaiknya melalui peningkatan kepemimpinan dan memperhatikan faktor yang dapat meningkatkan motivasi. Langkah-langkah kongkrit yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan adalah dengan cara: a. Pimpinan selalu menjaga stabilitas emosi saat bekerja. b. Pimpinan selalu bertindak jujur dalam segala pekerjaan. c. Pimpinan selalu bersikap obyektif terhadap semua pegawai. d. Pimpinan mempunyai ketrampilan berkomunikasi dengan baik. e. Pimpinan mempunyai kemampuan mengajar yang baik saat menjelesakan pekerjaan. Sedangkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo adalah dengan cara: a. Pegawai selalu bekerja keras walaupun tidak mendapatkan insentif dari organisasi. b. Bila menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat memperoleh keamanan kerja juga kesehatan.
4
EXCELLENT – Journal of Human Resources Management and Organizational Behavior Vol. 1 No. 1 ISSN 1979-2700 Program Magister Manajemen - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB) Surakarta (2015) e. Hubungan pegawai dengan organisasi akan mempengaruhi kinerja yang dihasilkan. f. Pegawai memiliki kemampuan untuk menyelesaikan setiap permasalah yang terjadi
pekerjaan, Pegawai yang tidak disiplin akan mendapatkan sangsi hukum yang sudah ditetapkan, Pemimpin selalu bersikap tegas dalam menjelaskan tugas-tugas dan pegawai dan pimpinan selalu menjaga hubungan kerja yang baik. Bagi peneliti yang akan datang hendaknya dapat menambah sampel penelitian agar hasilnya lebih maksimal ataupun menambah variabel moderasi agar model penelitian lebih baik lagi. Dalam penelitian berikutnya hendaknya tidak hanya di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo tetapi menambah areal penelitian, seperti kinerja sekabupaten Sukoharjo agar penelitian hasilnya lebih bisa mewakili
PENUTUP Simpulan Dari uji t pada persamaan pertama dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan dan kedisiplinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Dari uji t pada persamaan kedua dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan dan kedisiplinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi. Dari uji t pada persamaan ketiga dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan, kedisiplinan, komitmen organisasi dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil uji F pada persamaan ketiga diketahui besarnya nilai F = 54,323 signifikansi 0,000<0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi kinerja Nilai R2 total sebesar 0,938 dapat diartikan Kinerja Pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, kedisiplinan, komitmen organisasi, motivasi dan sebesar 93,8% dan sisanya 6,2% dijelaskan variabel lain diluar model penelitian sebagai contoh stress kerja, pelatihan dan sebagainya. Hasil pengaruh langsung menunjukkan bahwa kedisiplinan efektif melalui jalur langsung, sedangkan kepemimpinan efektif melalui jalur tidak langsung. Kepemimpinan melalui motivasi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo
DAFTAR PUSTAKA Alwi,
Syafaruddin, 2011, “Kualitas Perilaku Pegawai”,Salemba Empat. Jakarta. Arikunto Suharsini, 2011. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bass, B.M., B.J. Avolio, D.I Jung & Y. Berson (2010),” Predicting Unit Performance by assessing transformational and transactional leadership”, Journal of Applied Psychology, Vol.88, No. 2, pp. 207-218 Bernardin H. John and Russel, Joyce C.A., 2013.Human Resources Management: An Experimental Approach, Mc.Graw Hill Inc, Singapura Casio, Wayne F., 2012, Managing Human Resources: Productivity, Quality of Worklife and Profits, Singapore: Mc.Graw Hill International Editions.pp.68-75 Damar Sasongko, 2013. Pengaruh kompetensi, terhadap kinerja melalui komitmen dan motivasi pada pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang Davis, Keith, 2006, Human Relation at Work, Mc. Graw Hill Book Co. Inc Kogakusha Ltd, Tokyo. Ghozali Imam, 2010. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gibson, James L, Ivansevich Jhon M, dan Donelly, James H, 2006. Organisasi, Perilaku Struktur, proses, Jilid I, Edisi Kedelapan, Alihbahasa Nunuk Adiarini, Binarupa Aksara, Jakarta. Guest D., 2011, “Human Resources Management and Performance : A Review and Research Agent”, International Journal of Human Resources Management, (3) : 263 – 276. Gorda, 2006, “The Role of Satisfaction With Territory Design on The Motivation, Attitudes, and Work Outcomes of Salespeople”, Journal of The
Saran Sebaiknya kepemimpinan dapat ditingkatkan kembali, hal ini dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai yang akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan adalah dengan cara pimpinan selalu menjaga stabilitas emosi saat bekerja, Pimpinan selalu bertindak jujur dalam segala pekerjaan, Pimpinan selalu bersikap obyektif terhadap semua pegawai, Pimpinan mempunyai ketrampilan berkomunikasi dengan baik dan pimpinan mempunyai kemampuan mengajar yang baik saat menjelesakan pekerjaan. Kedisiplinan sebaiknya dapat ditingkatkan dengan cara pegawai selalu bersikap disiplin karena dengan tujuan untuk selalu taat dalam peraturan organisasi dan kemampuan untuk mematuhi peraturan, Pimpinan selalu memberikan teladan yang baik dalam menyelesaikan
5
Academy of Marketing Sciences, Vol. 23, No. 2, p. 165 – 178 Handoko, T. Hani, 2010, Manajamenen, Edisi:2, Yogyakarta:BPFE Harmon, 2006, Pengaruh Kompetensi Individu Front Office Terhadap Kualitas Pelayanan. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol.6 No.1 Hasibuan Malayu, S.P 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Penerbit CV. Haji Masagung Hartati, 2009, Pengaruh Kesesuaian Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Ki nerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kota Malang. Jurnal Eksekutif Vol.2 No.1 Kartono, Kartini.2009. Pemimpin dan pendidikan pelatihan. Jakarta:PT.raja Grafindo Persada Kinnon Jill, 2007. Leadership , Association With Commitment Job Satisfaction, Propensity to Remain and Information Sharing in Taiwan. Journal Of Business Studies Vol. 11 No.1, h 2544. Locander, W.B.,F. Hamilton,D. Ladik& J Stuart, 2012, “Developing a Leadership-Rich culture: The Missing link to creating a market-focused organization, journal of marketing-focused management, Vol.5, pp.149-163. Lok dan Crawford, 2014. The Effect of organizational culture and leadership style on job satisfaction and organizational commitment across-National Comparison, The Journal of Management Development, Vol. 23, No. 4, 321-337. Luthans, F, 2006, Organizational Behavior, Seventh Edt, Mc. Graw-Hill Book Company, Singapore.pp.127-135 Mas’ud, Fuad. 2014, “Survai Diagnosis Organisasional”,Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosda Karya. McKenna, E & Beech, Nich, 2010, “The essence of Human Resource Management, and Organizational Commitmen”, Journal Hospital & Helth Services Administrasion Mowday R.T , Porter and Streers R.M, 2009. “The measurement of organizational commitment”. Journal of Vocational Behaviour. Vol.14 pp. 224247. Prawirosentono, Suyadi 2010. Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE. Yogyakarta. Reed R, Lemak, D.J., & Mero, N.P., 2010. “Total Quality Management and Ustainable Competitive Adventage”. Journal Of Quality Manajement. Vol.5 No.2, pp. 5-26
Ridwan, 2009, Skala pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung. Robbins, S.P. 2010. Organizational Behavior, 9th edition, New Jersey: Prentice-Hall Robbins, Stephen, 2015. Perilaku Organisasi (Organizational Behaviour), PT. Prehalindo, Jakarta. Sarwono, Jonathan. 2010. Analisis Jalur Untuk Bisnis dengan SPSS. Penerbit Andi Offset:Yogyakarta Sekaran U, 2010. Research Methods For Business: A Skill Building Approach Singapore: John Willey dan Sonc, Inc. Shore, L.M dan L.E. Tetrick, 2010, A Contruct Validity Study of the Survey of Perceived Organizational Support, Journal of Applied Psychology, Vol. 76, p. 637-643. Siagian, S.P. 2009, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta :Rineka Cipta. Pp.102-106 Silverthone, 2008, The impact of Leadership and person organization fit on organization comifmen and job satisfaction in Taiwan. Leadership and Organization Journal. Vol. 25 No. 7. Pp. 592-9 Sudarmanto, 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya manusia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. pp.118 Tohardi, 2012, Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku, Cetakan Kesembilan. Jakarta : Penerbit PT Raja Grafindo Persada Toha Anggoro, M, 2010, Metode Penelitian. Edisi ke-2 Jakarta: Universitas Terbuka. Vathanophas, Vichita dan Thaingam, Jintawee, 2007, “Competency Requirements for Effective Job Performance in The Thai Public Sector”, Journal: Contemporary Management Research, Bangkok, Vol.3 , No.1, March 2007, p. 45-70 Veithzal Rivai, 2006. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wibowo, Agung, 2007, “pengaruh Komitmen Organisasi dan Kepuasan kerja terhadap Tingkat Turnover Intention”. Surakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Yukl, Gary. 2009. Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi Kelima. PT. Indeks, Jakarta
6