ANALISIS PERMODELAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS INTERNET DALAM PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) (STUDI EMPIRIS PELAJAR DAN MAHASISWA DI JAWA TENGAH Irwan Christanto Edy STIE AUB Surakarta irwan@stie -aub.ac.id
Abstract This study took the title "Analysis of modeling adoption of Internet-based information technology in improving the quality of human resources (HR) (empirical study and students in Central Java". Objective this research was to determine the ideal model for a portrait of the relationship Internet-based information technology adoption and its influence the quality of Human Resources (HR). Data samples in this study were students in the province of Central Java. The results stated that: 1) Adoption of IT is described by five indicators, namely: level of understanding of IT, top management support, availability of IT investment, government support and Internet applications. Indicators of top management support of IT has contributed the most dominant as it results in the highest estimated values, indicating that the factors that most influence the adoption of IT is top management support through policy or regulation, 2) learning system with six indicators, namely the behavior of educators, learners behavior, learning climate, quality of instructional media, learning materials, learning system characteristics. Indicators of learning materials has the most dominant contribution because it produces the highest estimated values, indicating that the factors that most influence the learning system is learning materials, 3) quality of human resources in three indicators: the knowledge, skills and behavior. Indicators that contribute most dominant skill because it produces the highest estimated values, indicating that the factors that most affect the quality of human resources in a technology perspective is the skills of human resources in the IT field, 4) learning system can play an active role as an intermediary variable in the quality of human relationships and adoption IT. IT Adoption significant effect on learning and sinifikan also affect the quality of human resources. 5) Adoption of IT does not significantly influence the quality of human resources. This shows that the adoption / use without the assistance of IT learning system will not produce the human resources of very. Keywords: Information technology, Learning Systems, Quality, Human Resources (HR) PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG enggunaan internet bukanlah suatu hal yang istimewa atau khusus untuk kalangan tertentu, baik dari segi profesi, kalangan masyarakat, pendidikan dan usia. Hampir semua golongan masyarakat sudah tahu dan akrab dengan internet. Seiring dengan perkembangan waktu dan modernisasi, internet menjadi sebuah kebutuhan dan aktifitas tetap manusia sebagai anggota masyarakat. Selain menjadi tuntutan profesi, pengem-
P
bangan ilmu pengetahuan, berita, dan hiburan, berinternet juga menjadi cara alternatif seseorang untuk bergaul sebagai makhluk sosial. Hanya dengan bermodal sebuah komputer dengan sambungan kabel LAN atau bandwidth, seseorang dapat mengakses internet dengan mudah dan bebas selama 24 jam setiap harinya (nonstop) di sebagian besar penjuru dunia ini. Kehadiran internet memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan data yang belum tentu bisa ditemukan secara langsung dalam media cetak yang
bisa dijumpai sehari-hari. Terutama karena halangan cara dan biaya yang tidak sedikit. Masalah utama yang seringkali dihadapi oleh dunia pendidikan adalah keterbatasan sumber daya, baik sumber daya fisik, sumber daya manusia maupun sumber belajar berbasis teknologi informasi. Data Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menunjukkan bahwa sebanyak 95% SMK telah memiliki komputer. Namun demikian, kurang dari 25% SMU dan 10% SMK yang telah terhubungan dengan Internet (Mohandas, 2003), hal itu berlaku juga di lingkungan pendidikan tinggi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul “Analisis permodelan adopsi Teknologi Informasi berbasis Internet dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) (Studi empiris pelajar dan mahasiswa di Jawa Tengah 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di muka, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah model yang ideal untuk mengambarkan hubungan adopsi teknologi informasi berbasis internet terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ? 2. Apakah adopsi teknologi informasi berbasis internet ber-pengaruh secara signifikan terhadap sistem pembelajaran yang iteratif dan berkualitas yang berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ? TINJAUAN PUSTAKA 2.1. SISTEM PEMBELAJARAN Sistem pembelajaran tradisional memiliki ciri yaitu adanya pertemuan antara pelajar/ peserta didik dan tenaga pengajar untuk melakukan proses belajar mengajar (Ali,2006:167) Metode ini sudah berlangsung sejak dahulu hingga saat ini untuk memenuhi tujuan utama pengajaran dan pembelajaran, namun konsep ini menghadapi kendala yang berkaitan dengan keterbatasan tempat, lokasi dan waktu penyelenggaraan dengan semakin meningkatnya
aktifitas pelajar dan pengajar. Pergeseran paradigma sistem pembelajaran mulai nampak pada proses transfer pengetahuan. Proses pembelajaran yang ada sekarang ini cebderung lebih menekankan pada proses mengajar (teaching), berbasis pada isi (content base), bersifat abstrak dan hanya untuk golongan tertentu (pada proses ini pengajaran cenderung pasif). Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, proses pembelajaran mulai bergeser pada proses belajar (learning), berbasis pada masalah (case base), bersifat kontekstual dan tidak terbatas hanya untuk golongan tertentu. Pada proses pembelajaran seperti ini siswa dituntut untuk lebih aktif dengan mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada. Berdasarkan waktu terjadinya proses belajar mengajar, terdapat dua jenis sistem pembelajaran jarak jauh yaitu synchronous dan asynchronous. Pada sistem synchronous, pelajar dan pengajar berada dalam waktu bersamaan, sedangkan dalam sistem Asynchronous pengajar dan pelajaran tidak berada dalam waktu yang bersamaan. 1. Sistem Korespondensi 2. Web Based Learning 3. Homepage kuliah 4. Virtual class 5. Sistem Electronic Learning (E-Learning) 2.2. KAJIAN TEORI TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI (TI) Internet adalah kumpulan atau jaringan komputer yang ada diseluruh dunia. Dalam hal ini komputer yang sebelumnya stand alone kini dapat berhubungan langsung dengan host host atau komputer yang lain. Definisi lain internet adalah jaringan komputer seluruh dunia yang berisikan informasi dan juga merupakan sarana komunikasi data. Internet berjalan diatas sebuah protocol tertentu. Aplikasi yang berjalan di internet yang paling popular disebut web atau “WWW”. 2.3. E-LEARNING (ELECTRONIK- LEARNING) The ILRT of Bristol University (Surjono,2007:116) mendefinisikan elearning sebagai penggunaan teknologi
elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Udan and Weggen (dalam Suryono, 2007) menyebutkan bahwa e-learning adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran on-line adalah bagian dari elearning. Di samping itu, istilah e-learning meliputi berbagai aplikasi dan proses seperti computer-based learning, web-based learning, virtual classroom, dll; sementara itu pembelajaran on-line adalah bagian dari pembelajaran berbasis teknologi yang memanfaatkan
sumber daya Internet, intranet, dan extranet. Lebih khusus lagi Rosenberg (dalam Surjono, 2007) mendefinisikan elearning sebagai pemanfaatan teknologi Internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja. Pada pertengahan tahun 1980, teknologi pembelajaran jarak jauh mulai bergeser ke pemakaian jaringan komputer untuk menyelenggaran pengajaran dan pembelajaran. (Farhad, 2001:118)
2.5. HIPOTESIS : H1a : adopsi teknologi informasi berbasis internet jejaring sosial, website, e-learning berpengaruh secara signifikan terhadap sistem pembelajaran yang iteratif dan berkualitas yang berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ? H2a : Diduga bahwa sistem pembelajaran yang iteratif dan ber-kualitas berperan efektif dalam hubungan adopsi teknologi informasi berbasis internet terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)?
b. Temuan yang berkaitan dengan penerapan teknologi informasi khususnya internet sangat penting bagi pengembangan teknologi informasi. c. Sebagai referensi bagi peneliti lain, khususnya yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang akan datang d. Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu ekonomi, khususnya pengembangan teori manajemen yang mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).
TUJUAN DAN MANFAAT 3.1. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan mengenai adopsi teknologi informasi, sistem pendidikan/pembelajaran dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). 2. Menguji dan menganalisis pengaruh adopsi teknologi informasi terhadap sistem pembelajaran. 3. Menguji dan menganalisis pengaruh sistem pembelajaran terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). 4. Menguji dan menganalisis pengaruh adopsi teknologi informasi terhadap kulitas sumber daya manusia (SDM) 3.2. Manfaat Penelitian a. Bagi asset pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan misalnya mengenai peran teknologi informasi dalam peningkatan kualitas SDM.
METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kausalitas yang dimaksudkan untuk menguji hubungan antar variabel adopsi Teknologi Informasi, Sistem Pembelajaran terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Cara pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan mail survey, yaitu peneliti datang langsung ke obyek penelitian dan peneliti mengirimkan kuesioner kepada obyek penelitian yaitu sekolah dan perguruan tinggi. 3.2. Klasifikasi Variabel Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah Adopsi Teknologi Informasi (X1), adapun yang termasuk variabel endogen adalah Sistem Pembelajaran (Y1) dan Kualitas SDM (Y2 ). Dalam penelitian ini variabel Sistem Pem-belajaran merupakan
variabel yang inter-vening/ mediasi hubungan antara adopsi Teknologi Informasi dan kualitas SDM. 3.3. Definisi Operasional Variabel Indikator yang termasuk dalam variabel eksogen dalam penelitian ini : 1. Adopsi Teknologi Informasi (X1), terdiri dari 4 indikator yaitu : 1) Tingkat Pemahaman TI (X11 ) 2) Dukungan Manajemen Puncak (X12 ) 3) Ketersediaan Investasi TI (X13 ) 4) Dukungan Lembaga Pemerintah (X14 ) 5) Aplikasi TI dan Internet (X15 ) Adapun yang termasuk variabel endogen adalah : 2. Sistem Pembelajaran (Y1), terdiri dari 6 indikator yaitu : 1) Perilaku Pembelajaran Pendidik/dosen (X21 ) 2) Perilaku dan dampak belajar peserta didik (X22 ) 3) Iklim Pembelajaran (X23 ) 4) Materi Pembelajaran (X24 ) 5) Kualitas Media Pembelajaran (X25 ) 6) Ciri Sistem Pembelajaran Kualitas (X26 ) 3. Kualitas SDM (Y2 ), terdiri dari 4 indikator yaitu : 1) Pengetahuan (Y21 ) 2) Ketrampilan (Y22 ) 3) Perilaku (Y22 ) 3.4.Populasi, Sampel , Ukuran Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP dan SMA serta maha-siswa perguruan tinggi di Provinsi Jawa Tengah. Penetapan populasi diambil dengan pertimbangan bahwa 1) siswa dan mahasiswa adalah pengguna TI terbesar, 2) Tujuan penelitian ini menyangkut pendidikan dan proses pembelajaran sehingga obyek yang terbaik adalah peserta didik yaitu mahasiswa dan siswa yang banyak menggunakan aplikasi teknologi informasi. 3.5. Instrumen penelitian 1. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah indikator-indikator sebagai penyusun konsep itu dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Di dalam penelitian ini digunakan convergent validity yang dapat dinilai dan measurement model yang dikembangkan, yakni dengan menen-tukan apakah setiap indikator yang dies-timasi secara sahih (valid) mengukur dimensi dan konsep yang diuji. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah construct reliability yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk. Jadi, reliabilitas menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator mampu mengidentifikasi fenomena sebuah konstruk (latent factor). Reliabilitas konstruk dinilai dengan menghitung indeks reliabilitas instrument yang digunakan (composite reliability) dari model SEM 3.6. Ruang lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Obyek penelitian ini adalah para siswa dan mahasiswa di Provinsi Jawa Tengah. Kriteria sampel adalah siswa atau mahasiswa sebagai peserta proses pendidikan karena siswa dan mahasiswa adalah pengguna terbesar teknologi informasi internet dalam menunjang proses pem-belajaran di sekolah ataupun di perguruan tinggi. 3.7. Prosedur pengambilan atau pengumpulan data Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dengan cara langsung dan tidak langsung (melalui surat). 3.8. Teknik Analisis Dat a a. Teknik Analisis Data Kualitatif 1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif Analisis data dengan analisis statistik deskriptif yaitu Distribusi Frekuensi. Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik responden yang telah member jawab pada pertanyaan kuesioner misalkan respoden berdasarkan jenis kelamin. Statistik deskriptif juga yang digunakan
untuk memberikan gambaran tentang karakteristik jawaban kuesionen dari responden, misalkan rata rata jumlah responden yang menjawab setuju pada kuesioner.
2. Analisis data selanjutnya, menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan pertimbangan bahwa pengujian struktur hubungan kausalitas antar variabel secara 2. Teknik Analisis Model SEM simul-tan dan efisien (Hair,1998: 167). Tabel 3.1 Indeks Kesesuaian dalam SEM (Goodness of Fit Index) Goodness of fit index Cut-off-Value Chi-Square Diharapkan kecil Probability ≥ 0.05 CMIN/DF ≤ 2.00 GFI ≥ 0.90 AGFI ≥ 0.90 TLI ≥ 0.95 CFI ≥ 0.95 RMSEA ≤ 0.08 Sumber : Hair et al., (1995:182), Ferdinand (2006:134)
HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Karakteristik yang menggambarkan deskripsi tentang responden dan lembaga/ institusi yang menjadi hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis Kelamin Responden Dilihat dari pendidikan responden, 203 responden di peroleh hasil pengumpulnan data dengan kuesioner dan dari jumlah tersebut, responden yang sedang menempuh jenjang pendidikan sekolah menengah (SMP dan SMA) sebanyak 72 orang atau 35,5% dan responden yang sedang menempuh jenjang pendidikan tinggi (PTS/PTN) sebanyak 132 orang atau 64,5%. Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa pengguna internet terbesar yang memberikan respon terhadap kuesioner adalah mahasiswa. 2. Aplikasi TI berbasis Web Informasi berdasarkan kuesioner yang telah diisi responden, diperoleh informasi tentang penerapan teknologi informasi berbasis web di sekolah atau perguruan tinggi. Hasil penelitian menun jukan bahwa 17 institusi belum memiliki web/situs atau sebesar 8,33% , sedangkan sisanya sebesar 186 atau 91,67%
Keterangan Diterima bila keseluruhan nilai Cut off value terpenuhi
sudah memiliki web/ situs. Data ini menggambarkan bahwa saat ini sudah banyak institusi pendidikan yang menggunakan teknologi informasi khu-susnya internet, hal ini terjadi karena setiap institusi tersebut sudah menya-dari akan manfaat dan peran penting teknologi internet dalam menyajikan, mengolah dan merekam informasi untuk kepentingan institusi. 3. Dukungan IT di Institusi Hasil pengumpulan data dengan kuesioner menyajikan pula tentang seberapa jauh institusi pendidikan mempunyai komitmen dalam pengembangan IT. Peran institusi dalam pengembangan IT dapat ditunjukkan dengan penyediaan sarana atau fasilitas misalkan Hotspot Area. 4. Budaya penggunaan TI Teknologi informasi khususnya internet sudah bukan alat yang asing bagi dunia pendidikan. Perangkat teknologi sudah begitu dikenal oleh pelaku dunia pendidikan baik guru, dosen maupun siswa dan mahasiswa. Oleh karena itu, sudah banyak siswa yang mengakses internet setiap hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 82 siswa dan mahasiswa
mengakses internet di kampus atau sekolah atau sebesar 40,39% dari seluruh jumlah responden penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa 1) Sekolah dan kampus sudah memiliki komitmen yang tinggi untuk mengaplikasikan dan mengembangkan teknologi informasi khususnya internet, 2) sekolah atau kampus sudah membudayakan peran internet di lingkungannya sehingga siswa, mahasiswa dapat merasakan manfaat khususnya dalam menunjang proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan juga bahwa 22 responden mengakses internet di warnet atau sebesar 10,84%. Sedangkan, penelitian ini juga menunjukkan bahwa 84 siswa dan mahasiswa mengakses di internet di rumah atau sebesar 41,38% dari total responden. Hal ini menunjukkan bahwa
1) komunitas rumah tangga sudah menyadari dan memahami akan peran teknologi internet dalam menunjang pembelajaran anak anak, sehingga orang tua menyediakan fasilitas internet di tengah rumah tangga. 2)komitmen keluarga untuk meningkatkan kualitas anak anak dengan penyediaan fasilitas internet. 5.2. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (20010 : 89), bahwa sebuah indikator dimensi menunjukkan validitas yang signifikan jika indikator itu memiliki Corrected Total Correlation yang lebih besar dari nilai korelasi product momen. Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian nampak pada sbb :
Hasil Uji Reliabilitas Variabel R hitung Adopsi TI 0,720 Sistem Pembelajara n 0,867 Kualitas SDM 0,799 Sumber : Data prime r diolah, 2012
Pada tabel 5.2 di atas memberikan informasi tentang hasil perhitungan reliabilitas instrumen penelitian dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hasil perhitungan Cronbach’s Alpha yang ditunjukkan dengan nilai r hitung ternyata melebihi nilai cut-off yang disyaratkan
Keterangan reliabel reliabel reliabel
yakni 0,6. Dengan demikian, perbandingan ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan peneliti dinyatakan reliabel artinya instrumen penelitian mampu memberikan pengukuran yang konsisten apabila diuji coba kembali.
5.3.Analisis Deskriptif 5.3.1. Deskripsi Variabel Laten/ Konstruk Eksogen : Adopsi Teknologi Informasi
KETERANGAN
Deskripsi Variabel La ten Eksogen SKOR JAWABAN RESPONDEN 1 2 3 4 F % F % F % F % F
Indikator variabel : Adopsi TI Tingkat Pemahaman TI (X1 ) 2 Dukungan Manajemen 1 Puncak (X2 ) Ketersediaan Investasi TI 5 (X3 ) Dukungan Pemerintah (X4 ) 2 Aplikasi TI dan Interne t (X5 ) 1
1 5
4 15
2,5 1 0,5
2
5 %
Mean
69 103
33,5 50,7
105 70
50,9 34,5
23 14
11,2 6,8
3,99 3,40
19
62
30,5
99
48,7
18
8,7
3,74
25 6
108 55
53,2 27,1
80 108
39,4 53,2
8 33
3,9 16
3,53 4,15
Sumber : Data primer diolah, 2012 Berdasarkan tabel 5.3, maka dapat diketahui persepsi responden terhadap variabel eksogen yaitu adopsi teknologi informasi, yaitu : 1. Variabel adopsi teknologi informasi (X1) dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,15 (pada skala 4), hal ini menyatakan bahwa 1) persepsi rata rata responden menyatakan setuju terhadap indikator aplikasi TI dan Internet. 2) responden berpendapat bahwa aplikasi TI dan Internet merupakan indikator yang paling kuat dalam memahami faktor
faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan/adopsi IT. 2. Variabel adopsi teknologi informasi (X1) dengan nilai rata-rata terendah sebesar 3,51 (pada skala 3), hal ini menyatakan hal ini menyatakan bahwa 1) persepsi rata rata responden menyatakan netral terhadap indikator dukungan pemerintah. 2) responden berpendapat bahwa dukungan pemerintah merupakan indikator yang paling lemah dalam memahami faktor faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan/ adopsi IT.
5.3.2. Deskripsi Variabel Laten Endogen/Konstruk : Sistem Pembelajaran (Y1)
KETERANGAN
Tabel 5.4 Deskripsi Variabel La ten E ndogen SKOR JAWABAN RESPONDEN 1 2 3 4 F % F % F % F %
Indikator variabel : Sistem Pembelajaran Perilaku Pembe lajaran 1 Pendidik/dose n (Y11 ) Perilaku dampak bela jar 0 peserta didik (Y12 ) Iklim Pembelajaran (Y13 ) 0 Materi Pembela jaran (Y14 ) 1 Kualitas Media Pem belajaran 0 (Y15 ) Ciri Sistem Pembe lajaran 0 Kualitas (Y16 ) Sumber : Data prime r diolah, 2012
0
9
0
5
2,4
0 0 0
24 12 7
0
16
Berdasarkan tabel 5.4, maka dapat diketahui persepsi responden terhadap variabel endogen yaitu sistem pembelajaran , yaitu : 1. Variabel sistem pembelajaran (Y1) dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,07 (pada skala 4), hal ini menyatakan bahwa 1) persepsi rata rata responden menyatakan setuju terhadap indikator kualitas media pembelajaran. 2) responden berpendapat bahwa kualitas media pembelajaran merupakan indikator yang paling kuat dalam memahami faktor faktor yang mempengaruhi
4,4
71
5 F
%
Mea n
35
110
54,2
12
5,9
3,93
69
33,9
101
49,8
15
6,1
3,90
11,8 5,9 3,4
108 52 95
53,2 25,6 46,8
81 126 88
40 62,1 43,3
9 1 18
4,4 0 8,1
3,65 3,70 4,07
7,9
103
50,7
76
37,4
4
2,2
3,70
tingkat penggunaan/adopsi IT. dalam proses pembelajaran. 2. Variabel sistem pembelajaran (Y1) dengan nilai rata-rata terendah sebesar 3,65 (pada skala 3), hal ini menyatakan hal ini menyatakan bahwa 1) persepsi rata rata responden menyatakan netral terhadap indikator iklim pembelajaran. 2) responden berpendapat bahwa iklim pembelajaran merupakan indikator yang paling lemah dalam memahami faktor faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan/adopsi IT..
5.3.3. Deskripsi Variabel Laten Endogen/Konstruk : Kualitas SDM
F
%
Deskripsi Variabel La ten Eksogen SKOR JAWABAN RESPONDEN 2 3 4 F % F % F %
1 0 3
0 0 1,4
4 9 14
KETERANGAN Indikator variabel : Kua litas SDM Pengetahuan (Y21 ) Ketrampilan (Y22 ) Perilaku (Y22 )
1
1,9 4,4 6,9
69 74 81
34 36,5 40
108 99 93
53,2 48,8 45,9
5 F
%
21 21 12
10,3 10,3 5,9
Mean
3,97 3,92 3,75
Sumber : Data prime r diolah, 2012
Berdasarkan tabel 5.5, maka dapat diketahui persepsi responden terhadap variabel endogen yaitu kualitas SDM , yaitu 1. Variabel kualitas SDM (Y2) dengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,97 (mendekati skala 4), hal ini menyatakan bahwa 1) persepsi rata rata responden menyatakan setuju terhadap kualitas SDM yang diukur dengan indikator pengetahuan. 2) responden berpendapat bahwa indikator pengetahuan merupakan indikator yang paling kuat dalam memahami faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kualitas SDM. 2. Variabel kualitas SDM (Y2) dengan nilai rata-rata terendah sebesar 3,70 (mendekati skala 4), hal ini menyatakan hal ini menyatakan bahwa 1) persepsi rata rata responden menyatakan setuju terhadap indikator perilaku. 2) responden berpendapat bahwa perilaku merupakan indikator yang paling lemah dalam memahami faktor faktor yang
mempengaruhi tingkat kualitas SDM. Dengan kata lain, responden berpendapat setuju terhadap perilaku dalam dunia pendidikan, khususnya dalam penggunaan atau adopsi TI di kalangan siswa dan mahasiswa. Responden melihat bahwa perilaku dalam pembelajaran belum merupakan faktor yang utama dalam menunjang tingkat penerapan / adopsi TI di dalam proses pembelajaran. 5.4. Analisis Konfirmatori Variabel Eksogen (Adopsi Teknologi Informasi ) Analisis konfirmatori variabel eksogen dilakukan untuk mengkonfirmasikan apakah variabel eksogen yang diteliti mampu membentuk unidimensionalitas variabel eksogen. Apabila nilai Goodness of Fit (GOF) statistik memenuhi kriteria cut-off (nilai kritis) yang disyaratkan maka variabel eksogen yang diteliti mampu membentuk unidimensionalitas variabel eksogen.
1. Konfirmatori Model Persamaan Struktural Variabel Eksogen Hasil Pengujiaan Kelayakan Variabel Eksogen (Kompetens i, Kepemimpina n, Lingkungan Kerja) Kriteria Hasil Nilai Kritis (Goodness of Fit) ( cut-off value) Chi-squa re 27,926 Sekecil kecilnya Probabilitas 0,000 ≥ 0.05 RMSEA 0,151 ≤ 0.08 GFI 0,949 ≥ 0.90 AGFI 0,847 ≥ 0.90 TLI 0,767 ≥ 0.90 CFI 0,883 ≥ 0.90 Sumber : Ferdinand (2000), Solimun (2002)
Evaluasi Model Belum memenuhi Belum memenuhi Belum memenuhi Baik Belum memenuhi Belum memenuhi Belum memenuhi
Tabel menunjukan bahwa hasil komputasi program AMOS yang menunjukkan bahwa nilai Chi_Square hitung sebesar 27,926 dibandingkan dengan Chi_Square tabel (α=0,001; df=5) sebesar 133,51 menunjukkan nilai Chi_Square hitung > Chi_Square tabel, hal ini mengindikasikan bahwa model yang dikonfirmasi menunjukkan hasil kurang baik untuk memenuhi kecukupan model. Demikian pula nilai probabilitas model yang dihasilkan sebesar 0,000 masih kurang dari tingkat α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa model belum memenuhi yang disarankan, termasuk pula demikian pula nilai AGFI, TLI dan CFI belum memenuhi cut-off yang disyaratkan. Namun untuk nilai GFI sebesar 0,949 lebih besar dari 0,90 telah memenuhi persyaratan model. 2. Nilai Lambda (λ) atau factor loading variabel Eksogen Nilai lambda yang dipersyaratkan adalah > 0,50. Hasil pengujian nilai lambda variabel adopsi TI adalah : 0,64; 1,03; 1,00 ; 0,76 ; 0,90 adalah ≥ 0,50. Dari kelima indikator yang menunjukkan nilai lambda tertinggi adalah X3 yaitu ketersedian
investasi TI, dengan nilai 1,03. Dari kelima indikator adopsi TI semuanya signifikan dan memenuhi model. Investasi TI memiliki kontribusi yang tertinggi terhadap adopsi TI, hal ini menunjukan bahwa penyediaan investasi TI baik hardware maupun software memiliki pengaruh yang dominan terhadap seberap kuat tingkat adopsi TI dikalangan siswa dan mahasiswa. Jadi, untuk peningkatkan kualitas dan kuantitas adopsi TI dapat dilakukan dengan peningkatan dan pengembangan perangkat teknologi informasi baik yang jaringan maupun lokal. 5.5. Analisis Konfirmatori Variabel Endogen (Sistem Pembelajaran, Kualitas SDM) Analisis konfirmatori variabel endogen dilakukan untuk mengkonfirmasikan apakah variabel endogen yang diteliti mampu membentuk unidimensionalitas variabel endogen Motivasi dan Kinerja. Apabila nilai Goodness of Fit (GOF) statistik memenuhi kriteria cut-off (nilai kritis) yang disyaratkan maka variabel endogen yang diteliti mampu membentuk unidimensionalitas variabel endogen. :
1. Konfirmatori Model Persamaan Struktural Variabel Endogen Hasil pengujian kesesuaian model pada model persamaan struktural variabel endogen disajikan pada tabel berikut : Hasil Pengujiaan Kelayakan Variabel Endogen Hasil Nilai Kritis (Goodness of Fit) ( cut-off value) Chi-squa re 67,295 Sekecil kecilnya Probabilitas 0,000 ≥ 0.05 RMSEA 0,089 ≤ 0.08 GFI 0,934 ≥ 0.90 AGFI 0,886 ≥ 0.90 TLI 0,933 ≥ 0.90 CFI 0,951 ≥ 0.90 Sumber : Data Prime r Diolah 2012 Kriteria
Tabel memberi informasi hasil komputasi program AMOS yang menun-jukkan bahwa nilai Chi_Square hitung sebesar 67,295 dibandingkan dengan Chi_Square
Evaluasi Model Belum memenuhi Belum memenuhi Belum memenuhi Baik Belum memenuhi Baik Baik
tabel (α=0,001; df=26) sebesar 54,051 menunjukkan nilai Chi_Square hitung > Chi_Square tabel, hal ini mengindikasikan bahwa model yang dikonfirmasi kurang baik
untuk memenuhi kecukupan model. Demikian pula nilai probabilitas model yang dihasilkan sebesar 0,000 masih kurang dari tingkat α (0,05), AGFI kurang dari 0,90 dan RMSEA sebesar 0,089 lebih kecil dari 0,08, hal ini menunjukkan pula bahwa model belum memenuhi yang disarankan. Namun untuk nilai GFI, TLI dan CFI telah memenuhi persyaratan model telah memenuhi cut-off yang disarankan. 2. Nilai Lambda atau factor loading variabel Endogen Nilai lambda yang dipersyaratkan adalah > 0,50. Hasil pengujian nilai lambda variabel sistem pembelajaran : 1,08 ; 0,54 ; 0,67 ; 0,80 ; 0,61 dan 0,91 adalah ≥ 0,50. Dari keenam indikator yang menunjukkan nilai lambda tertinggi adalah Y11 yaitu perilaku pendidik/ guru/ dosen, dengan nilai 1,08. Pengetahuan dan ketrampilan memiliki kontribusi yang tertinggi terhadap pengembangan kualitas SDM, hal ini menunjukan bahwa ketrampilan dan pengetahuan memiliki pengaruh yang dominan terhadap seberapa kuat tingkat kualitas SDM. Jadi kualitas SDM dapat di tinjau terutama dari tingkat pengentahuan dan ketrampilan SDM yang bersangkutan. 5.6. Evaluasi asumsi Structural Equation Modelling (SEM) 5.6.1. Evaluasi Outlier Multivariat Pemerikasaan outlier dilakukan dengan metode jarak Mahalonobis (Mahalonobis distance squared) dibandingkan dengan nilai Chi_Square tabel (α=0,001; 5.7.
df=74) yakni sebesar 369.025. Apabila nilai Mahalonobis distance d-squared kurang dari nilai Chi_Square tabel ( 369,025) maka data penelitian yang terobservasi tidak ditemukan gejala outlier. Hasil perhitungan Mahalonobis distance squared disajikan pada lampiran pengolahan data.Hasil pemeriksaan evaluasi data out-lier terhadap data penelitian pada tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari data yang diamati (observation number) menunjukkan nilai Mahalonobis d-squared tidak melebihi nilai Chi_Square tabel (α=0,001;df=74) yakni sebesar 369.025. Perbandingan ini menunjukkan bahwa data penelitian yang terkumpul tidak ditemukan gejala out-lier multivariat, artinya data yang teramati mengumpul pada titik centroid. 5.6.2. Evaluasi Normalitas Data. Evaluasi normalitas data penelitian perlu dilakukan untuk mendeteksi gejala kebiasan data yang terobservasi sebelum dilakukan pengujian model SEM secara keseluruhan. Data yang bias menunjukkan nilai ekstrim yang tidak layak untuk Dianalisis lebih lanjut. Hasil uji normalitas data penelitian dapat dilihat pada lampiran pengolahan data.Berdasarkan hasil komputasi program AMOS yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai CR Multivariate sebesar 1,744. Nilai ini yang berada pada kisaran angka -2,58 hingga 2,58 yang disyarkan. Dengan demikian pengujian ini mengindikasikan bahwa data yang terobservasi melalui indikator penelitian secara multivariat data menunjukkan berdistribusi normal.
Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit Mode l) Gambar 5.3 .Hasil Ana lis is SEM pada M odel Penelitia n Pengujian Goodness of fit Model Structural Equa tion Hasil Nilai Kritis Kriteria Evaluasi Model ( goodness of fit ) ( cut-off value) Chi-squa re 219,875 Sekecil-kecilnya Belum memenuhi Probabilitas 0,000 ≥ 0.05 Belum memenuhi RMSEA 0,099 ≤ 0.08 Belum memenuhi GFI 0,964 ≥ 0.90 Baik AGFI 0,907 ≥ 0.90 Baik TLI 0,932 ≥ 0.90 Baik CFI 0,884 ≥ 0.90 Belum memenuhi
Sumber : Data Primer Diolah 2012
Berdasarkan penyajian pada tabel nampak bahwa nilai indek Goodness of Fit statistik yang dihasilkan telah memenuhi nilai kritis (cut-of value) yang disarankan. Semakin mengecil nilai Chi_square hitung bila dibandingkan dengan nilai Chi_Sqare tabel (α=5%; df=74) sebesar 219,875 menunjukkan hasil yang semakin baik untuk model SEM yang dibangun peneliti. Berdasarkan hasil pengujian ini dapat di analisis permodelan SEM dengan
dilakukan dua langkah (two step modeling approach) yaitu : 1. Measurement Model yaitu menganalisis pengaruh adopsi TI terhadap sistem pembelajaran dan kualitas SDM dengan menggunakan indikator yang membentuk satu buah kontruk eksogen (adopsi TI) dan dua buah kontruk endogen (sistem pembelajaran dan kualitas SDM).
Hasil uji Konfirmatori Model Item Strd Regr Weight X1 0,642 X2 1,035 X3 1,00 X4 0,755 X5 0,900 Sistem Pembelajara n (Y1) Y11 1,000 Y12 0,545 Y13 0,674 Y14 1,308 Y15 0,611 Y16 0,905 Kualitas SDM (Y2) Y21 1,000 Y22 1,225 Y23 1,083 Kontruk Adopsi TI (X)
Dari tabel tersebut dilihat bahwa hasil pengujian Confirmatory factor menemukan nilai factor loading lebih besar dari 0,5 pada semua variabel laten, hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut dapat menjelaskan unidimensional variabel laten. Kekuatan dalam membentuk laten dapat dibuktikan dengan probabilitas < 0,05 berarti indikator tersebut signifikan sebagai dimensi dari variabel laten yang dibentuk.
No 1
2
α = 5% 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tahap kedua, 2) Analisis Persamaan Struktural (Model Fit) Sebelum membahas mengenai persamaan struktural yang dibentuk, maka terlebih dahulu dilakukan analisa terhadap factor loading dari masing masing variabel, baik variabel endogen laten maupun eksogen laten. Hasil analisis nilai factor loading untuk masing-masing indikator penelitian disajikan pada tabel berikut ini :
Faktor loading variabel Endogen laten dan Eksogen la ten Fungsi Indikator Faktor Loading Adopsi TI (X) Tingkat Pemahaman IT 0,642 Dukungan Manajemen Puncak 1,035 Ketersediaan Investasi IT 1,00 Dukungan Pemerintah 0,755 Aplikasi TI dan Interne t 0,900 Sistem Pembelajara n (Y1) Perilaku Pendidik/guru/dosen 1,000 Perilaku pese rta didik 0,545 Iklim Pembelajaran 0,674 Materi Pembela jaran 1,308
3
Kualitas Media Pem belajaran Ciri Sistem Pembe lajaran Pengetahuan Ketrampilan Perilaku
Kualitas SDM (Y2)
Berdasarkan data dalam table, dapat diketahui factor loading dari masing masing variabel, baik variabel laten endogen maupun eksogen. 1. Factor loading yang menjelaskan variabel adopsi TI sebagai berikut: a. Tingkat pemahaman IT (X1) = 0,642 X b. Dukungan manajemen puncak (X2) = 1,035 X c. Ketersediaan investasi IT (X3) = 1,0 X d. Dukungan pemerintah (X4) = 0,755 X e. Aplikasi IT dan Internet (X5) = 0,90 X Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui bahwa indikator dukungan manajemen puncak dengan nilai koefisien estimasi terbesar yaitu 1.035 , sehingga dimensi ini memiliki kontribusi dominan dalam menjelaskan variabel adopsi TI. 2. Factor loading yang menjelaskan variabel sistem pembelajaran (Y1) sebagai berikut: a. Perilaku pendidik/guru/dosen (Y11) = 1,00 Y1 b. Perilaku peserta didik (Y12) = 0,545 Y1 c. Iklim pembelajaran (Y13) = 0,674 Y1 d. Materi pembelajaran (Y14) = 1,308 Y1
0,611 0,905 1,000 1,225 1,083
e. Kualitas media pembelajaran (Y15) = 0,611 Y1 f. Ciri Sistem Pembelajaran (Y16) = 0,904 Y1 Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui bahwa materi pembelajaran dengan nilai koefisien estimasi terbesar yaitu 1,308, sehingga dimensi ini memiliki kontribusi dominan dalam menjelaskan variabel sistem pembelajaran. 3. Factor loading yang menjelaskan variabel kualitas SDM sebagai berikut: a. Pengetahuan (Y21) = 1,00 Y2 b. Ketrampilan (Y22) = 1,225 Y2 c. Perilaku (Y23) = 1,083 Y2 Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui bahwa ketrampilan dengan nilai koefisien estimasi terbesar yaitu 1,225, sehingga dimensi ini memiliki kontribusi dominan dalam menjelaskan variabel kualitas SDM. Adapun bentuk persamaan struktural yang menjelaskan pengaruh eksogen terhadap varaiabel endogen adalah sebagai berikut : a. Sistem Pembelajaran = f (adopsi TI) b. Kualitas SDM = f (adopsi TI, sistem pembelajaran)
Hasil Persamaan Struktural No 1
Adopsi TI (X)
Koef. Unsta ndardi zed 1,700
Adopsi TI (X)
-0,250
Sistem Pembelajaran (Y1)
0,490
Variabel endogen Sistem Pembelajaran (Y1)
2 Kualitas SDM (Y2)
Variabel eksogen
Keterangan: S = pengaruh s ignifikan TS = tidak pengaruh Sumber : data prime r diolah 2012
CR 6,146
0,704 2,725
T tabel ( α/2=0,025; Df=203) > 1,968
Prob
α
Ket
0,00
<
0,05
S
>
-1,968
0,482
>
0,05
TS
<
1,968
0,006
<
0,05
S
Dari tabel di atas , maka dapat disusun persamaan struktural dari model penelitian sebagai berikut : 1. Sistem pembelajaran = 1,70 adopsi TI 2. Kualitas SDM = - 0,250 Adopsi Ti + 0,490 Sistem Pembelajaran 5.8. Pengujian Hipotesis Berikut ini uraian hasil uji terhadap tiga hipotesis penelitian yang diajukan pada penelitian ini. 5.8.1. Pengujian Hipotesis 1 Hipotesis satu menyatakan diduga bahwa adopsi TI berpengaruh signifikan terhadap sistem pembelajaran dan kualitas SDM. Hasil analisis pengujian untuk masing-masing variabel penelitian seperti dalam Tabel 5.16. Tabel 5.16 Hasil Pengujia n hipotesis pertama Hubungan kausa litas Adopsi thd Sis tem Pembela jaran Sistem Pembelajara n thd Kualitas SDM Adopsi TI thd Kualitas SDM Sumber : Data Primer Diolah 2012
Tabel 5.16 menunjukkan variabel adopsi TI berpengaruh signifikan terhadap sistem pembelajaran ditunjukkan dengan nilai probabilitas CR sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat α (0,05), sementara variabel laten lainnya seperti adopsi TI tidak berpengaruh terhadap kualitas SDM ditunjukkan dengan nilai probabilitas CR sebesar 0,482 lebih besar dari tingkat α (0,05), variabel laten sistem pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap kualitas SDM, karena nilai probabilitas CR sebesar 0,006 lebih kecil dari tingkat α (0,05). Dengan adanya adopsi TI tidak berpengaruh
C.R
t tabel
6,146 > 2,725 > -0,250 <
-1,968 1,968 1,968
Prob. CR 0,00 < 0,006 < 0,482 >
α 0,05 0,05 0,05
terhadap kualitas SDM maka hipotesis pertama tidak diterima. 5.8.2. Pengujian Hipotesis 2 Hipotesis dua menyatakan sistem pembelajaran yang iteratif dan berkualitas berperan efektif dalam hubungan adopsi teknologi informasi berbasis internet terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) (studi empiris pelajar dan mahasiswa di Provinsi Jawa Tengah). Hasil analisis pengujian untuk masing-masing variabel penelitian seperti dalam Tabel 5.17 yaitu :
Tabel 5.17 Hasil Pengujian hipotesis kedua
Hubungan kausa litas Sistem Pembelajara n thd Kualitas SDM Adopsi TI thd Kualitas SDM Sumbe r : Data Prime r Diolah 2012
Tabel 5.17 menunjukkan variabel sistem pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap kualitas SDM ditunjukkan dengan nilai probabilitas CR sebesar 0,006 lebih kecil dari tingkat α (0,05), sementara variabel laten lainnya seperti adopsi TI tidak berpengaruh terhadap kualitas SDM ditunjukkan dengan nilai probabilitas CR sebesar 0,482 lebih besar dari tingkat α (0,05),
C.R 2,725 -0,250
t tabel
> <
Prob. CR 1,968 0,006 1,968 0,482
α < >
0,05 0,05
karena hubungan adopsi TI tidak signifikan maka peran sistem pembelajaran sebagai variabel perantara hubungan adopsi TI dengan kualitas SDM tidak efektif. Dengan adanya adopsi TI tidak berpengaruh terhadap kualitas SDM maka hipotesis kedua tidak diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Adopsi TI dijelaskan dengan lima indikator yaitu: tingkat pemahaman TI, dukungan manajemen puncak, ketersediaan investasi TI, dukungan pemerintah dan aplikasi internet. Indikator dukungan manajemen puncak TI mempunyai kontribusi paling dominan karena menghasilkan nilai estimasi tertinggi, hal ini menunjukan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap adopsi TI adalah dukungan manajemen puncak melalui kebijakan atau peraturan. 2. Sistem pembelajaran dengan enam indikator yaitu perilaku pendidik, perilaku peserta didik, iklim pembelajaran, kualitas media pembelajaran, Materi pembelajaran, ciri sistem pembelajaran. Indikator materi pembelajaran mempunyai kontribusi paling dominan karena menghasilkan nilai estimasi tertinggi, hal ini menunjukan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap sistem pembelajaran adalah materi pembelajaran. 3. Kualitas SDM dengan tiga indikator yaitu pengetahuan, ketrampilan dan perilaku. Indikator ketrampilan mempunyai kontribusi paling dominan karena menghasilkan nilai estimasi tertinggi, hal ini menunjukan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas SDM dalam sudut pandang teknologi adalah ketrampilan SDM di bidang TI 4. Sistem pembelajaran dapat berperan aktif sebagai variabel perantara dalam hubungan kualitas SDM dan adopsi TI. Adopsi TI berpengaruh signifikan terhadap sistem pembelajaran dan berpengaruh sinifikan juga terhadap kualitas SDM. 5. Adopsi TI tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas SDM. Hal
ini menunjukan bahwa adopsi / penggunaan Ti tanpa pendampingan sistem pembelajaran tidak akan menghasilkan SDM yang berkulitas. B.
Saran-Saran Berdasarkan analisis data, proses statistik, pengujian model penelitian empiris dan pembahasan hasil studi yang dilakukan, diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil kajian empiris dari hasil penelitian ini perlu adanya peningkatan iklim pembelajaran yang baik. 2. Perlu dilakukan penelitian dengan sampel yang relatif lebih besar yang melibatkan semua pihak yang terkait dan bisa digunakan sebagai pembanding, sehingga generalisasi hasil penelitian lebih bisa mewakili kondisi sekolah
DAFTAR PUSTAKA Janner Simarmata, 2006, Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Jogiyanto Hartono, 1995, Pengenalan Komputer, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta Jones, Nory B Thomas R Kochtanek (2004), “Success Factors in the Implementation of a Collaborative Technology and Resulting Productivity Improvement in a small business: An Exploratory Study”, Journal of Organizational and End User Computing; Jan-Mar 2004; 16, 1; ABI/INFORM Global, pg. 1. Li, Winston T. and Benjamin B.M. Shao (2000), “Relative Size of Information Technology Investments and Productive Efficiency: Their Linkage and Empirical Evidence”, Journal of The Assosciation for Information Systems. Volume 1, Article 7. Lukas Tanutama, 1989, Pengantar Komunikasi Data, Penerbit Elek
Media Komputindo Gramedia, Jakarta. Mireille Merx, C. and W.J. Nijhof (2005), “Factors influencing knowledge creation and innovation in an organization, Journal of European Industrial Training; 2005; 29, 2/3; ABI/INFORM Global, pg. 135. Muh. Nasir, 1988, Metodologi Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta Nimran, Umar, 1999, Perilaku Organisasi, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, CV, Citra Media, Surabaya. Rademakers, Martijn (2005), “Corporate universities: driving force of knowledge innovation”, Journal of Workplace Learning; 2005; 17, 1/2; ABI/INFORM Global, pg. 130.
Robbins, Stephen P., 2001, Perilaku Organisasi, Jilid 1, Alih Bahasa oleh Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan, Penyunting Tanty Tarigan, Edisi Kedelapan, PT. Prehallindo, Jakarta. Ross, Anthony (2002), “A multi-dimensional empirical exploration of technology investment, coordination and firm performance”, International Journal of Physical Distribution & Logistics Management; 2002; 32, 7; ABI/INFORM Global, pg. 591. Ruggles, R. and R.L. May (1997), “Knowledge Management and Innovation An Initial Exploration, Ernst & Young LLP.