Modul ke:
NEW MEDIA & SOCIETY Globalisasi Media: Imperialisme Budaya
Fakultas
FIKOM www.mercubuana.ac.id
Program Studi
Broadcasting
Rahmadya Putra Nugraha, M.Si
•
Sebagaimana diketahui, peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern tidak ada yang menyangkal, menurut McQuail dalam bukunya Mass Communication Theories (2000: 66), ada enam perspektif dalam hal melihat peran media. – Pertama, melihat media massa sebagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Kedua, media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. – Ketiga, memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih issue, informasi atau bentuk content yang lain berdasar standar para pengelolanya. Di sini khalayak “dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian . – Keempat, media massa acapkali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam. – Kelima, melihat media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik. – Keenam, media massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif.
Globalisasi Media: Praktik Imperialisme Budaya •
•
•
•
Menilik dari besarnya peran media massa dalam mempengaruhi pemikiran khalayaknya, tentulah perkembangan media massa di Indonesia pada masa akan datang harus dipikirkan lagi. Apalagi menghadapi globalisasi media massa yang tak terelakan lagi. Globalisasi media massa merupakan proses yang secara nature terjadi, sebagaimana jatuhnya sinar matahari, sebagaimana jatuhnya hujan atau meteor. Globalisasi membuat perbedaan yang ada antarnegara dalam dimensi ruang, waktu dan kebudayaan semakin berkurang. Jika, pada era 1970-an sampai akhir abad ke-20 kita lekat dengan istilah amerikanisasi maka memasuki abad ke-21 sampai sekarang istilah tersebut digantikan dengan globalisasi. Betapa besarnya pengaruh dari globalisasi ini setidaknya dapat dilihat dengan adanya kecenderungan misalnya pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam WTO) Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain. Dan tak dapat dipungkiri lagi globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat
•
•
•
Sebenarnya globalisasi telah terjadi sejak dulu kala. Ketika agama hindu, budha atau islam masuk ke nusantara, proses itu bisa dimaknai sebagai globalisasi. Pasalnya, saat itu sekat-sekat yang menseklusi wilayah dan kebudayaan nusantara terbuka dan pada akhirnya bercampur dengan nilai-nilai yang ada pada agama-agama tersebut. Namun, pada konteks globalisasi dalam dunia komunikasi, globalisasi tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan kata lain, pesatnya pertumbuhan alat komunikasi membuat globalisasi semakin pesat pula (Briggs dan Burke, 2006).
•
•
•
•
Marshall McLuhan pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man yang menjadi dasar munculnya technological determination theory. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi (yang kebanyakan dipengaruhi media massa) akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat. Dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi lain. McLuhan menegaskan, ”Kita membentuk peralatan untuk berkomunikasi dan peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya membentuk atau mempengaruhi kehidupan kita sendiri” (Nurudin, 2007: 184-185). Setidaknya gambaran dari McLuhan juga telah mengamplifikasi hal-hal mengenai pengaruh perkembangan media massa tersebut.