Modul ke:
Fakultas
FIKOM Program Studi
Broadcasting www.mercubuana.ac.id
Direktorat Teknik Andi Fachrudin, M.Si.
Departemen On Air Penyiaran On Air Broadcast atau Master Control Room stasiun televisi atau disebut juga ruang kendali siaran televisi merupakan ruangan yang berisikan perangkat teknis utama penyiaran dalam mengontrol segala proses siaran stasiun televisi. MCR berfungsi memperkuat signal program yang akan ditransmisikan, memperbaiki masalah dan jaringan yang lemah sehingga menjadi standar broadcast.
Kegiatan pada Master Control Room Program input yaitu materi program yang masuk ke master control room dapat berasal dari studio, satelit, stasiun jaringan, siaran langsung diluar studio, streaming atau personal (producer/journalist) dalam bentuk video tape dan file digital. Sebagian besar materi program harus disimpan dulu pada Play Out (sistem hardisk) sebelum disiarkan.
Kegiatan pada Master Control Room Penyimpanan program/programe storage yaitu seluruh materi program yang sudah diingest tersimpan pada play out di master control room akan terkoneksi dengan Storage selanjutnya menuju Library Manajemen System/Archive atau pada sistem penyimpanan yang telah ditentukan. Pada sistem digitalisasi yang telah terintegrasi secara menyeluruh pada setiap satuan kerja, maka setiap materi program memiliki kode tertentu agar dapat cepat diketahui dan di temukan.
Kegiatan pada Master Control Room Penemuan program/programe retrieval yaitu mencakup kegiatan pemilihan, permintaan dan penayangan materi program secara otomatis. Penemuan program ditentukan oleh program log yang berisi daftar perincian setiap program yang ditentukan pada hari tertentu sesuai pola acara. Program log berisi informasi yang diperlukan bagi efisiensi operasional stasiun penyiaran seperti informasi mengenai waktu tayang program, durasi program, judul program, asal atau sumber program, kode program, jenis program (langsung atau rekaman). Program log/rundown diterbitkan setiap hari, perencanaan rundown biasanya lebih dulu satu atau dua hari dari penayangan. Kebanyakan stasiun televisi menampilkan program log dilayar komputer, serta menyediakan pula dalam bentuk hard copy.
Kegiatan pada Master Control Room Traffic log adalah informasi traffic siaran, seperti daftar yang berisi jadwal untuk menjaga alur dari seluruh susunan acara, iklan, promosi, berita yang akan mengudara. Dunia penyiaran membutuhkan ketepatan semua jadwal yang sudah disusun, untuk itu dibutuhkan system traffic yang terintegrasi pada satuan kerja sales marketing, news dan programming ke play out. Dengan demikian, traffic merupakan panduan program yang akan memberitahu petugas master control room apa yang nanti akan ditayangkan dan berapa lama durasinya.
Master Control Room
Departemen Transmisi Proses operasional penyiaran televisi hilirnya akan menuju ke transmisi setelah dari master control room untuk mentransmitkan signal audio video kepada pesawat televisi penonton dirumah. Terminal transmisi juga berfungsi sebagai receiver signal audio video (down link) untuk kebutuhan perpaduan sistem penyiaran, produksi, relay dan lain sebagainya.
Seksi Teknologi Transmisi
Seksi Teknologi Transmisi Menangani bidang perencanaan, pelaksanaan, kontrol kelancaran operasional dan pengembangan stasiun transmisi seluruh Indonesia. Menangani pengelolaan dan operasional stasiun transmisi. Menangani bidang administrasi yang terkait dengan operasional stasiun transmisi seluruh Indonesia berhubungan dengan frekuensi, daya pancar transmitter, gelombang pemancar, converage area pancaran stasiun televisi, perizinan alokasi frekuensi dengan DPR RI, KPI, Kementerian Kominfo dan lain-lain. Menangani peralihan transmisi analog ke digital, dan siaran simulcast sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Secara Digital dan Penyiaran Multipleksing melalui Sistem Terestrial.
Seksi Jaringan Transmisi Mendesain dan menentukan lokasi pemancar (dekat dengan studio atau relatif berjauhan). Jumlah lokasi pemancar berdasarkan masterplan dan strategi bisnis, jarak antar pemancar serta menyesuaikan dengan kondisi geografis. Sifat pengoperasian masing-masing pemancar yang diinginkan (manual atau unattended). Stasiun pemancar televisi “unattended” adalah stasiun pemancar televisi yang dapat bekerja atau beroperasi tanpa petugas operator. Sedangkan stasiun pemancar televisi “attended” adalah stasiun pemancar yang dioperasikan oleh petugas operator. Keunggulan transmisi unattended yakni; tanpa sumber daya manusia, security, hemat transportasi dan bahan bakar.
Departemen Information Technology
Terima Kasih Andi Fachrudin, MSi .