Analisis Pengaruh Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), Dan Inflasi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Pada Bursa Efek Indonesia Periode Juli 2011-Juni 2015
Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Ismi Dwi Djuanasari : 13212845 : Manajemen (S1) : Ekaning Setyarini SE., MM
Latar Belakang Pembentukan investasi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan pembangunan suatu negara. Semakin banyak masyarakat Indonesia yang tertarik dengan investasi berbasis syariah, karena Ekonomi Syariah sedang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Variabel makroekonomi seperti kurs rupiah, harga emas dunia, dan lain sebagainya dinilai dapat mempengaruhi indeks harga saham. ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI.
Rumusan & Batasan Masalah Rumusan Masalah • Bagaimana pengaruh antara Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Inflasi terhadap ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) periode Juli 2011 sampai Juni 2015 secara parsial? • Bagaimana pengaruh antara Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Inflasi terhadap ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) periode Juli 2011 sampai Juni 2015 secara simultan?
Batasan Masalah Peneliti menggunakan data sekunder mengenai Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada periode Juli 2011 sampai dengan Juni 2015. Data yang digunakan adalah data yang dipublikasikan oleh website resmi Bursa Efek Indonesia, serta website lain yang berkenaan dengan variabel penelitian tersebut seperti www.bi.go.id, www.goldfixing.com, dan www.duniainvestasi.com. Variabel yang digunakan dalam penelitian meliputi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) dan Inflasi.
Tujuan Penelitian • Untuk menganalisis pengaruh antara Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Inflasi terhadap ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) periode Juli 2011 sampai Juni 2015 secara parsial. • Untuk menganalisis pengaruh antara Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Inflasi terhadap ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) periode Juli 2011 sampai Juni 2015 secara simultan.
Hasil Penelitian • Uji Normalitas
Sebagai dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas, apabila titik-titik menyebar disekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal. Dari data yang diteliti, dengan melihat pada grafik normal P-Plot of Regression Standardized Residual yang menunjukkan bahwa sebaran data berada di sekitar garis diagonal maka nilai residual tersebut dapat dikatakan telah normal dan memenuhi syarat normalitas data.
Hasil Penelitian • Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa kedua variabel bebas dari model regresi yang digunakan tidak terdapat gejala multikolinearitas yang ditunjukkan dengan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini berarti model regresi dikatakan baik karena tidak terdapat gejala multikolinearitas pada variabel bebasnya.
Hasil Penelitian • Uji Autokorelasi
Dari output di samping dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 0,573. Karena nilai DW < DL sehingga 0,537 < 1,3619 maka hasilnya menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi gejala autokorelasi.
Hasil Penelitian • Uji Regresi Linier Berganda (1)
Berdasarkan persamaan regresi di atas, dapat dibuat interpretasi sebagai berikut: •a = 286,548 Nilai konstanta untuk persamaan regresi adalah 286,548 dengan parameter positif. Hal ini berarti jika kurs rupiah, harga emas dunia, tingkat suku bunga dan inflasi bernilai 0 atau tidak mengalami perubahan, maka ISSI akan mengalami peningkatan sebesar 286,548 poin. •b1 = 0,006 Nilai koefisien regresi untuk variabel kurs rupiah (X1) adalah 0,006 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan kurs rupiah sebesar 1%, maka Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) akan mengalami peningkatan sebesar 0,006 poin dengan asumsi variabel bebas yang lain bernilai tetap.
Hasil Penelitian • Uji Regresi Linier Berganda (2)
•b2 = -0,073 Nilai koefisien regresi untuk variabel harga emas dunia (X2) adalah -0,073 dengan parameter negatif. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan harga emas dunia sebesar 1%, maka Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) akan mengalami penurunan sebesar 0,073 poin dengan asumsi variabel bebas lain bernilai tetap. •b3 = -11,749 Nilai koefisien regresi untuk variabel tingkat suku bunga (X3) adalah -11,749 dengan parameter negatif. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan tingkat suku bunga sebesar 1%, maka Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) akan mengalami penurunan sebesar 11,749 poin dengan asumsi variabel bebas yang lain bernilai tetap. •b4 = -2,428 Nilai koefisien regresi untuk variabel inflasi (X4) adalah 2,428 dengan parameter negatif. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan inflasi sebesar 1%, maka Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) akan mengalami penurunan sebesar 2,428 poin dengan asumsi variabel bebas lain bernilai tetap.
Hasil Penelitian • Koefisien Determinasi
Dari tabel di atas nilai adjusted R2 adalah sebesar 0,665 menunjukkan bahwa kedua variabel bebas hanya mampu menjelaskan 66.5% variasi variabel terikat, sedangkan sisanya yaitu sebesar 33.5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model regresi. Nilai adjusted R2 yang besar tersebut menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel terikat dan variabel bebas yang mempengaruhinya. Sedangkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,833 atau 83.3% menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan begitu kuat antara kedua variabel bebas dengan variabel terikatnya.
Hasil Penelitian • Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa nilai sginifikansi adalah sebesar 0.000 dan nilai F hitung sebesar 24,289. Dasar pengambilan keputusan adalah tingkat signifikansinya sebesar 5% atau 0.05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka dapat diambil keputusan bahwa H0 ditolak, artinya secara simultan semua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat..
Hasil Penelitian • Uji Signifikansi Parsial (Uji t) (1)
Hasil hipotesis penelitian pada masing-masing variabel bebas akan dibahas sebagai berikut: •Dari persamaan regresi di atas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung dari kurs rupiah adalah sebesar 2.235 dengan nilai signifikansi sebesar 0,031. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, artinya secara parsial variabel suku bunga memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel ISSI. •Dari persamaan regresi di atas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung dari harga emas dunia adalah sebesar -3,837 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, artinya secara parsial variabel inflasi memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap variabel ISSI.
Hasil Penelitian • Uji Signifikansi Parsial (Uji t) (2)
•Dari persamaan regresi di atas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung dari tingkat suku bunga (BI Rate) sebesar -3,511 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, artinya secara parsial variabel inflasi memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap variabel ISSI. •Dari persamaan regresi di atas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung dari inflasi sebesar -1,992 dengan nilai signifikansi sebesar 0,053. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, artinya secara parsial variabel inflasi memberikan pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap variabel ISSI.
Kesimpulan • Hasil penelitian dengan menggunakan Uji t menyimpulkan bahwa secara parsial, kurs rupiah, harga emas dunia, tingkat suku bunga, dan inflasi memiliki pengaruh terhadap ISSI. Variabel pertama yaitu, kurs rupiah memiliki pengaruh positif dan signifikan/nyata terhadap ISSI. Variabel kedua yaitu, harga emas dunia memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan/nyata terhadap ISSI. Variabel ketiga yaitu, tingkat suku bunga memiliki pengaruh negatif dan signifikan/nyata terhadap ISSI. Dan variabel keempat yaitu, Inflasi memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan/nyata terhadap ISSI periode Juli 2011 sampai Juni 2015, maka hal ini dapat menjawab hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. • Hasil penelitian dengan menggunakan regresi linier berganda menyimpulkan bahwa secara simultan, kurs rupiah, harga emas dunia, tingkat suku bunga, dan inflasi memiliki pengaruh signifikan/nyata terhadap ISSI.