KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENGHITUNG LABA/RUGI KENA PAJAK (Studi Pada Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2013)
Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Farah Fadhilah : 22210607 : Akuntansi : Dr. Budi Prijanto, SE., MM
Latar Belakang Masalah • Dibutuhkan peningkatan pendapatan negara dalam bidang perpajakan. • Pajak bagi suatu perusahaan terkadang menjadi suatu kendala. • Laporan keuangan komersial digunakan untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan serta menggambarkan pendapatan dan biaya pada periode tertentu. • Laporan keuangan fiskal digunakan untuk menghitung besarnya pajak suatu perusahaan pada periode tertentu. • Perusahaan dapat menyusun laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal secara terpisah.
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
• Apakah perbedaan yang menyebabkan perlunya koreksi fiskal dari akuntansi komersial ke akuntansi pajak? • Berapakah selisih pajak terutang yang diperoleh dari perhitungan koreksi fiskal?
• Selisih dari pajak terutang yang diperoleh dengan menggunakan koreksi fiskal terhadap laporan keuangan komersial. Perhitungan besarnya selisih pajak terutang menurut aturan UU No. 36 Tahun 2008, periode 2013.
• Mengetahui perbedaanperbedaan yang menyebabkan perlunya koreksi fiskal dari akuntansi komersial ke akuntansi pajak • Mengetahui selisih pajak terutang yang diperoleh dari perhitungan koreksi fiskal.
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan Komersial UU Pajak No. 36 Tahun 2008 Koreksi Fiskal Beda Waktu
Beda Tetap
Pendapatan
Beban
Beban
Pendapatan
Koreksi (+)
Koreksi (-)
Koreksi (-)
Koresksi (+)
Penghasilan Kena Pajak Tarif PPh PPh Terutang
Metode Penelitian • Tabel koreksi perhitungan laba/rugi komersial atau fiskal yang digunakan untuk memperlihatkan perbedaan laba/rugi komersial dengan laporan laba/rugi fiskal. • Pengelompokan harta berwujud, metode, serta tarif penyusutan. • Tarif PPh Terutang Badan Usaha menurut UU No. 36 Tahun 2008. • Untuk perhitungan laba bersih setelah pajak menurut metode komersial dan metode fiskal yaitu: Laba bersih sebelum pajak – pajak penghasilan.
Hasil Penelitian Jumlah Penghasilan Kena Pajak Sebelum Koreksi Fiskal (dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Nominal (Rp)
Penghasilan Usaha
14.329.854
Pengurangan Penghasilan Bruto
(8.905.223)
Penghasilan Usaha Neto Pendapatan dan Beban Lain-lain Jumlah Penghasilan Kena Pajak
5.424.631 (2.051.023) 3.373.608
Hasil Penelitian Akun yang Mempengaruhi Penghasilan Kena Pajak Setelah Koreksi Fiskal (dalam jutaan rupiah)
Keterangan Beban Sewa dan Penyusutan Beban Jamuan, Representasi dan Direksi Beban Hubungan Investor dan Masyarakat Penghasilan Bunga Jumlah Koreksi Fiskal
Nominal (Rp)
55.085,1 188.855 85.110
459.740 788.790,7
Hasil Penelitian Jumlah Penghasilan Kena Pajak Setelah Koreksi Fiskal (dalam jutaan rupiah)
Keterangan Penghasilan Usaha Pengurangan Penghasilan Bruto Penghasilan Usaha Neto Pendapatan dan Beban Lain-lain Jumlah Penghasilan Kena Pajak
Nominal (Rp)
14.329.854
(8.576.172,9) 5.753.681,1 (2.510.763) 3.242.918,1
Hasil Penelitian Hasil Perhitungan Laba/Rugi Sebelum dan Sesudah Pajak Menggunakan Metode Komersial dan Metode Fiskal (dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Komersial (Rp)
Fiskal (Rp)
Selisih (Rp)
Laba-Rugi bersih sebelum pajak Laba-Rugi bersih sesudah pajak PPh Terutang
3.373.608
3.242.918,1
130.689,9
2.530.206
2.432.188,6
98.017,4
843.402
810.729,5
32.672,5
Angsuran Pembayaran per bulan
70.283,5
67.560,8
2.722,7
Kesimpulan dan Saran • Perbedaan yang ada pada Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal, dalam menghitung laba rugi kena pajak, pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk periode 2013, disebabkan adanya penerapan beban sewa dan penyusutan, beban jamuan, representasi dan direksi, beban hubungan investor dan masyarakat, dan penghasilan bunga yang berbeda antara perusahaan dengan peraturan perpajakan. • Hasil selisih yang diperoleh dari perhitungan koreksi fiskal terhadap laporan keuangan komersial, untuk menghitung laba rugi kena pajak, yaitu pada tahun 2013 didapat hasil selisih lebih perhitungan sebesar Rp 32.672,500.000.
Kesimpulan dan Saran • Pada waktu menyusun laporan keuangan fiskal, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebaiknya lebih memperhatikan dan memeriksa kembali pengurang penghasilan yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan dalam membuat koreksi fiskal, sesuai dengan aturan perpajakan khususnya dalam Undangundang Pajak Penghasilan No 36 Tahun 2008. • Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya memperhatikan ketersediaan akses data. Karena data yang digunakan umumnya bersifat rahasia dan tidak ditujukan untuk kepentingan umum, khususnya pada perusahaan tertutup.