BAB
MENYUSUN STRATEGI
VII "Strategi yang paling sukses berakar pada visi, bukan rencana".
7.1. Apa itu Strategi Strategi diturunkan dari visi dan misi organisasi setelah dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal. Strategi adalah cara untuk menjalankan misi guna mewujudkan atau mencapai visi, yang dijabarkan dalarn rencana atau rancangan program kegiatan. Perumusan strategi terkait erat dengan perumusan tujuan dan sasaran bagi strategi tersebut. Jika tujuan (goals) lebih bersifat ultimate serta tidak langsung, maka sasaran (objectives) lebih bersifat langsung serta konkret dan terukur. Tujuan pada dasarnya dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, atau pemanfaatan peluang Porter, 1996). Strategi bisa dijabarkan dalam beberapa skenario, yaitu strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Strategi jangka pendek adalah strategi yang segera dilaksanakan dalam jangka waktu 1 sampai dengan 5 tahun yang merupakan prioritas untuk dikerjakan atau bisa juga merupakan kegiatan basis bagi program jangka menangah dan panjang. Strategi jangka menengah dan jangka panjang adalah strategi pengembangan untuk jangka waktu 6 sampai 10 tahun. Strategi dapat juga dibuat dengan skenario optimis, skenario pesimis dan skenario moderat. Skenario optimis diterapkan apabila kondisi tertentu yang berkaitan
dengan
bidang
pengembangan
wilayah
yang
mempunyai
kecenderungan mendukung tercapainya hasil yang diharapkan. Skenario pesimis diterapkan apabila kondisi tertentu yang berkaitan dengan bidang pengembangan wilayah yang mempunyai kecenderungan untuk menghambat tercapainya hasil yang diharapkan. sedangkan skenario moderat diterapkan apabila kondisi tertentu yang berkaitan dengan bidang pengembangan wilayah diasumsikan berjalan lengan normal. Sementara itu skenario pengembangan dapat dilaksanakan dengan landasan dari hasil analisis SWOT. Ada beberapa pilihan skenario atau strategi pengembangan yang dihasilkan dari analisis SWOT, yaitu :
•
Strategi I (S/O), memanfaatkan kekuatan S (Strength) secara maksimal untuk meraih peluang O (Opportunity)
•
Strategi II (S/T), memanfaatkan kekuatan S (Strength) secara maksimal untuk mengantisipasi dan menghadapi ancaman T (Threats)
•
Strategi III (W/O), meminimalkan kelemahan W (Weaknesses) untuk meraih peluang O (Opportunity)
•
Strategi IV (W/T), meminimalkan kelemahan W (Weaknesses) untuk menghindari secara lebih baik dari ancaman T (Threats)
Strategi yang tersusun dalam empat kwadran tersebut sesungguhnya merupakan satu kesatuan strategi yang diharapkan iapat mewujudkan visi melalui misi yang telah dirumuskan. Keberhasilan suatu strategi yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa besar tingkat kesesuaian strategi tersebut dengan perubahan lingkungan, persaingan, serta situasi organisasi (Rangkuti, 2002). Strategi pengembangan selanjutnya dijadikan sebagai pedoman untuk penyusunan program dan rencana operasional.
Matrix SWOT dan Strategi
IFAS Strength (S) Tentukan 5-10 faktor EFAS kekuatan internal Opportunity (O) Stretegi SO Ciptakan strategi yang Tentukan 5-10 menggunakan kekuatan faktor peluang untuk meraih peluang eksternal Threats (T) Strategi ST Tentukan 5-10 Ciptakan strategi yang faktor ancaman menggunakan kekuatan eksternal untuk mengatasi ancaman
Weakness (W) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal Strategi WO Ciptakan strategi untuk meminimalkan kelemahan untuk meraih peluang Strategi WT Ciptakan strategi meminimalkan kelemahan sekaaligus menghindari ancaman
Keterkaitan antara Visi, Misi dan Strategi dapat dilihat dalam bagan di bawah ini:
Diagram keterkaitan Visi, Misi dan Strategi
7.2. Cara Memilih Strategi Memilih strategi merupakan langkah yang penting dengan memperhatikan rangkaian visi dan misi, analisis lingkungan internal dengan eksternal, serta memahami positioning dan benchmarking. Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan 4 (ernpat) alternatif strategi sebagai berikut : A) Strategi SO: Strategi ini adalah yang paling menguntungkan ketika kita memiliki kekuatan yang tangguh dan peluang yang bagus, sehingga dengan bekal yang paling sedikit dapat didorong kekuatan yang sudah ada untuk maju (mengandalkan keunggulan komparatif). Pertimbangan yang di pakai adalah pendekatan utilitarian yang berupaya memaksimalkan utility institusi dari kekuatan dan kesempatan yang telah ada pertumbuhan. Contoh strategi SO dalam sektor publik adalah pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang pintar dan berbakat untuk sekolah di luar negeri.
B) Strategi ST: adalah strategi yang nenabfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman atau hambatan. Strategi ini sedikit mahal karena dengan bekal yang paling sedikit dapat diatasi acaman yng sudah ada untuk maju sehingga harus dilakukan mobilitas. Pertimbangan yang dipakai adalah semi pendekatan utilitarian ang berupa memaksimalkan utility institusi dari kekuatan tetapi juga berhati-hati. Mobilisasi issue menghadapi 2 pilihan yaitu: • Melawan acaman, memelihara status quo (tak bergeming) • Merubah acaman jadi kesempatan atau merubah status quo Contoh strategi ST dalam sektor publik adalah pengiriman tentara terbaik untuk perang di Timor Timur atau mengatasi kerusuhan di Aceh atau Ambon.
C) Strategi WO: Adalah strategi yang memerlukan konsolidasi lebih intens terhadap kondisi internal untuk meraih peluang yang telah terbuka. Berbagai
massalah
internal
harus
diatasi
dulu
sebelum
karena
orientasinya memperbaiki kondisi yang paling lernah agar menjadi kuat untuk dimanfaatkan meraih peluang. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan pertumbuhan tapi dari terlemah atau pendekatan Rawlsian yaitu bahwa ada upaya institusi untuk mengutamakan pemerataan
(investasi) atau subsidi (divestasi). Dalam hal ini investasi/ divestasi memiliki 3 pilihan yaitu: • Invest di program kelemahan yaitu merubahnya menjadi kuat sehingga kuat sehingga memiliki keunggulan komparatif • Divestasi tak melakukan investasi sehigga kesempatan hilang • Status quo -> tunggu dulu sampai situasi membaik. Contoh kebijakan WO dalam sektor publik adalah program Inpres Desa Tertinggal (IDT) yang memberikan dana untuk membantu menanggulangi kemeskinan.
D) Strategi WT: Adalah strategi ynag paling sulit karena orientasinya aalah mengatasi kondisi paling lemah atau paling terancam sehingga yang dilakukan adalah mengontrol kerusakan, sehingga lebih bersifat defensif atau survival. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan pertahanan yaitu bahwa ada upaya institusi untuk menimalkan sesuatau yang membawah kerugian akibat adanya kelemahan dan acaman. Contoh strategi WT dalam sector public adalah pemberian bantuan pada murid-murid sekolah luar biasa (SLB) agar mereka dapat hidup normal di masyarakat
Matris Strategi Dikaitkan Dengan Positioning dan Benchmarking
Tabel contoh Analisis SWOT dan Arahan Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Sumba Barat
Kekuatan (Strength) • Internal • •
• •
• Eksternal
Atraksi alam yang indah (pantai, terumbu karang, hutan dan savanna) Adat istiadat dan budaya yang unik Living culture yang menarik (padang penggembalaan, kehidupan sehari-hari, bercocok tanam) Aksesibilitas lokal yang baik Ada semangat baru Pemda untuk merencanakan pengembangan wisata Dukungan dari tokoh masyarakat, DPRD, bisnis dll
•
•
•
• •
• • •
Peluang (Opportunity) • Berkembangnya wisata minat khusus • Investasi usaha wisata masih terbuka di sejumlah kawasan • Pariwisata dapat dikaitkan dg pengembangan sektor pertanian dan peternakan yang menjadi basis Adanya permintaan wisata alternatif selain Bali
•
•
• •
Strategi S – O Pengembangan produk wisata alam dan budaya baik untuk wisman maupun wisnus Penggalian dan pembinaan kekayaan adat istiadat dan budaya Menjalin kerjasama dengan investor nasional dan asing Menetapkan rencana strategis
• •
• • •
Kelemahan (Weaknesses) Aksesibilitas transportasi udara dan laut masih terbatas Keterbatasan Amenitas (Hotel, restoran, BPW, airbersih, dll) Kelembagaan pariwisata dipemerintah, swasta dan masyarakat belum berkembang Keterbatasan SDM Peranserta masyarakat dalam pariwisata masih lemah Pemasaran yang belum kuat Belum ada Perda bidang pariwisata Belum ada lembaga yang menangani masalah keamanan dan ketertiban khusus di bidang pariwisata Strategi O – W Menyediakan dan memperbaiki infrastruktur Pemanfaatan teknologi informasi untuk pemesaran dan promosi Pengembangan Amenitas (Hotel, restoran, BPW, dll) Memantapkan kelembagaan Mengembangkan
• • •
Diberlakukannya perdagangan bebas Otonomi daerah Perkembangan teknologi
• •
Penyusunan paket-paket wisata yang variatif Menjalin kerjasama pemasaran dan promosi dengan daerah lain
•
• •
• • •
•
•
Ancaman (Thtears) Persaingan dengan daerah lain sama potensinya Belum dikenal sebagai destinasi wisata Masih dipengaruhi dan ditentukan atau tergantung oleh agen perjalanan wisata dari luar sumba, khususnya dari Bali Kerusakan lingkungan terutama penggundulan hutan dan merosot mutu keragaman hayati Keamanan dan ketertiban yang belum stabil
•
•
• •
•
Strategi S – O Memanfaatkan investor untuk bekerjasama dalam promosi Menjalin kerjasama dengan Kab.Sumba Timur, sehingga Sumba menjadi satu kesatuan destinasi wisata dengan system ‘dua pintu’ Memanfaatkan dan meningkatkan peran investor local Menetapkan anggaran pada sector strategis pariwisata dan efisiensi Mengembangkan konservasi alam dan budaya
•
• •
•
sekolah pariwisata dan pelatihan bagi generasi muda Memanfaatan image Sumba khususnya NTT untuk pemasaran Menyusun regulasi (perda) Memantapkan keamanan dan ketertiban masyarakat Strategi S – O Membuat networking dengan destinasi utama di Indonesia (Bali-Yogya-Jakarta) Membentuk promosi pariwisata secara bersama Membuat kebijakan untuk menarik & mengintensifkan investor pariwisata Mensosialisasikan konsep-konsep pengembangan kepariwisataan