1 MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK SINGAPURA MENGENAI KERJASAMA TI...
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK SINGAPURA MENGENAI KERJASAMA TIMBAL BALIK 01 BIDANG KEAMANAN PENERBANGAN
Memorandum Saling Pongertian antara Kemf:nterian Perhubungan Republik Indonesia
dan KemonteriAn Oalam 11/egeri Aepublik Slngapura Mengenai Kerjasama Timbal Balik dl Bidang Keamanan Penerbangan Kemcnterian Perhubungan Republik Indonesia dan Kementeroan Oalam Ne_,,gero ll Republik Smgapura (selaniulnya disebut "Para Plhak'): BERKOMITMEN untuk meningkatkan tingkat keamanan penerbangan dan te tap mentaga kepetcayaan publik dalam melaku~an perjalanan udara anwa kedua
neg& a: BERHASAAT untuk mencegah tindakan melawan hukum atau pengambilaflhan pesawat udara secara melawan hukum dengan menempall«>n Petugas Keamznan Oa\am Penerbangan di pesawal udara yang terdaftar di negara yang beroperasi anta.ra Republik Indonesia Oan Repul>lik Singapura sesuai dengan perundang-undangan clan hukum yang berlaku di masing-masing negara: MERUJUK pacla pasal 9 darl Per;anjian Hubungan Udara @ntara Pemerintah R~pu blo~ Indonesia dan Peme
PasaJ 1 Penempatan Petugas Keamanan Oalam Penerbangan 1. Pemerintah Repul)ijk Indonesia a~an menempatkan P~tugas Keamanan Da\am Penerbangan yang terlatih yang berasat dari K.epotisian Negara Republok Indonesia (selanjulnya disebut sebagao '1SO Indonesia") pada pesawa1 uclara yang terdaftar di Republok Indonesia yang mendarat dan berangkat daro ,.,;!ayah Repubkk Slngapura sesuai oengan hukum clan perundang-undangan Indonesia. apal>ila penempatan ISO tcrsebort di8nggap perlu. 2. Pemerintah Aepu!llik Singapura akan menempatkan Petugas Keamanan Dalam Pem!
disebvt sebagai "ISO Singapur9") pada p~sawal udara y~ng lerdall~ di Repvblik &ngapura yang mnnerang~al dari wilayah Repvblil lndooesia sesuar clengan hukum dan l)eng-trndangan Slngapura. apat)il~ p~nempatan ISO lersebul dianggap perlu. 3 Setiep Pihak marniliki kebijakan untuk mem1..1tus.kan kapan akon muaai menernpall
negouanya 4. Setiap pihak aksn menunruk Kan10r Koordin<~si Nasional yang rercantum dalam lamprran 1 pada MOU ini untuk mclsksanakan tugas yang d•lentukan dalam MOU Kantor koorQiossi secar~ te1pis.ah alc;an menyusun dan berS.$nt8· s.~n\a: M~l'l'\ul\J skan
prosedur operasionld yang harUS Oitk.uli berkaitan del\gan
penenlpStan Petug.;~s Kearnanan O~lam Pener~ngan. fSI dari Pf'OSedur operssionallersebvl tidal< d apal
5. Oalam MOU ini. l'etvgas Ke amonan Dalam Penerbangan (set• njutnya disebvt ISO) adalato orang yang ctiberi kewe•l3ngan oleh Pemerinlah Reput>lik lndor>esio alau Pemerintah llepUblil< Singapura untu~ ditempatk~n di P""3wat vdara yang teroaltat dr Republik lndonesro atav RepuCiik Singapu1a ctengan tuiuan untuk me•indul'lgi pcs.awat udaua. para pe:Humpang scrta awak pesa\val udara terhadap findakan metawan huku•n atau pengc:wnbilalihan pC'!sawl Republik Sstgapura penun,,.kan ISO lerrnasuk dalam air marshal yang dim>ksunguOdang Kepetisian Singapura (Bab 235) Untuk menghindari ,
oe rj~l ana n
menggunakan
pes.a\·ll~.r
•j(Jera. s.cpt·(h
pengawal prrbodl.
Peralatan ya ng Oigunakan ol ~h
Pasal 2 dan Pelatihan
P~Jtu gaG
K9am.an-"n O.alam
P~ ne rbanga n
1. ISO-ISO lndonesi& dan ISO-ISO Slngapura dopal membaV~a peral~tan vans; dlpeftuk.an dQiaM melaksanaka•' tuyasnya ke
dengan hukun>
pe ru ndMg -und~ngan nas~al
yang berlaku d omasong
2. Kantor Koordi•>a!i Na•ioo>al Republik Indonesia dan Kepol"osllln Republik SingZ!Ipura akan memberitahukan satu sama tarn. !:ecara tertuhs. mengenai daflar per1ttatan yang dibawa ke dalam pesawat udara sebagoima.oa tercant._,m dalam Lampiran 2 pad a MOU ini.
3. Setiap Pihak akan rnemaSifcal> b01hwa setiap ISO yang akon berada
d~'am
pesawa1nya mernilrko ke:nampuon yaog memadai dalam menggunakan sell(ata api di dalam ~sawat udara
Pasal3 Pemberitahuan Pe nempal3n Petugas Koama11an Oala m Penerbangan t . Pemt>eritahuan penempatan ISO -ISO aka•> dibuat antara KamO< Koordona" Nasional RapubUk Indonesia dan Kepolisian Repu!)lik Singapura.
2. Salah satu Pihak Y""9 bercnca•>a untuk menempattcan ISO-ISO akan n>emberitahukan kepada Kantor Koordioasi Nasionol Pihak lain secara tertulis pe11ng lambat dua minggu te-betum penerbangan tetkait. kecuali pada kondiS•· kondosi d•mana ISO-ISO harus segcra ditempitlkan. maka pembcrrt«huan a11at1 Clrbual segcra setelah rencana penempatan dipuruskan.
3. Pemb•ritanuan tertulos akan dipetlaku~an sebagai inforrnaso rahasoa dan akan berrsr h>lorn1asi sesuai dengan yang d~ entu ka n dalam Lampiran 2 pada MO'.J mi
Pasal4 Pcnanganan Pcralatan yang digunakan oleh Pctugas Keamanan Oalam Penerbangan Ketit<.a Kcdatangan di Bandar Udara Pihak L•in 1. Ap&bila ISO-ISO harus letap t>erada di dala:n pesawar udara senbaoya do bcmd.t'r udara Pihak tai.n. persyaratan pemberitahuan menurut Pasal 3 dan
MOV itti akan ren•s bellakv. 1$0-ISO tidak akan turun dari pesawal udara d•n akCJn beran.gkat dengan menggunakan pesawat udara yang senna k<1Cue1li dosep a~91i Jain.
2
~bil~
ISO-ISO harus turun d~ri t>es~wat udara setil>anya di l>and&r udar"' Pihak lain. otoritas te
3 ISO·ISO aka n menvnjukkan. pad a s&at diminta, salinM sumt resmo perojrn;m mereka untuk membawa senJi:Ha api. Pasal5 Pelaporan lnsiden 1 ISO-ISO akan. pada saat menangani sebuah rnsiden di dalam pcsawat uang sehingga otoritas yang berweoang akan dapat meoang3nr kej;l<jndar udara ked<>Ulfl9lln Namun. pe.nberilahuan lnl tiCak drperluk•n apabila secara jelas pesawat vdara lersebullidak akan mendarat di wila~h Pihok lainny;~ . 2 Penangarlan orang (-orang) yang ditahan oleh ISO·ISO sctelah mendorat do wila~lr Pi~ak laonnya adalah sebagai berikut a. Selelah merdarat di wilay~h Republik Indonesia. ISO-ISO Soog~pura pads pesawat udara Srngapura akan menyerahkan orang (-orang) yang crrtangkap oleh rnereka kepada. r. Otog dfbawah ketentuan Konvensi tenlang Peranggaran-petanggaran dan Trndakontrndakan terl.entu lainnya yang dlakukan dalam Pes11wa1 Udara yaog dilanda\angani pad• tanggal 14 SaptemiJer 1963 di Tokyo (selan,ulnya <1rsebut sebagnc··Konvensi Tokyo··): atau ' · Otoerloku.