MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1.
Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah akses 100% terlayani (universal akses) pada tahun 2019. Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah praktek BABS dari 68 % menjadi 0% pada tahun 2019. 3.1.1.
Sarana dan Prasarana (Fisik) Air Limbah
Rencana Sistem Setempat (On-site) Sistem individual
yang akan dibangun meliputi: MCK Umum.
Pembangunan MCK Umum tersebut akan difokuskan/diprioritaskan pada daerah yang memiliki tingkat BABS nya masih tinggi
Rencana Sistem Komunal Sistem Komunal yang akan dibangun meliputi: IPAL Komunal yang berbasis masyarakat maupun berbasis kelembagaan. Pembangunan IPAL Komunal tersebut akan difokuskan/diprioritaskan pada daerah yang memiliki tingkat BABS nya masih tinggi dan tingkat kepadatan penduduk tinggi.
Rencana Sistem Terpusat (Off-Site Kepadatan Sedang) Sistem Terpusat yang akan dibangun berupa Skala Kawasan. Pembangunan Sistem Terpusat skala Kawasan diperioritaskan wilayah perkotaan yang meliputi kawasan CBD dan Perumahan.
Rencana pembangunan IPLT. Kabupaten Tolitoli selama ini telah mempunyai Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) namun tidak berfungsi dengan baik, ada sebagian masyarakat yang telah melakukan sedot tinja namun pembuangan setelahnya tidak jelas kemana. Untuk itu penting sekali pada perencanan air limbah saat ini adalah revitalisasi IPLT.
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 1
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Gambar 3.1. Lokasi Infrastruktur Air Limbah Existing
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 2
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Gambar 3.2. Peta Lokasi Infrastruktur Air Limbah sampai Akhir Perencanaan
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 3
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 3.1.2.
Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Air Limbah
Di dalam kegiatan fisik kegiatan pendukung adalah kegiatan non fisik dalam hal ini mengingat kembali akan kaidah SIDLACOM (Survey, Investigasi, Desain, I and accuation, Construction, Operational & maintenance). Studi dan Perencanaan Teknis Kegiatan studi dan perencanaan teknis yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan meliputi masterplan, studi kelayakan, studi lingkungan dan desain rinci. Kebutuhan dan jenis dari studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan dengan kebutuhan atau persyaratan yang berlaku.
Penyuluhan dan kampanye. Penyuluhan dan kampanye BABS diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal pengelolaan sanitasi. Dan mau berpartisipasi dalam hal upaya pengelolaan sanitasi tersebut
Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll. Kelembagaan, peraturan dan komunikasi merupakan keharusan dalam rangka mendukung keberlanjutan program sanitasi. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa kelembagaan formal dan kelembagaan yang bersifat non-formal atau berbasis masyarakat. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa KSM-Sanimas/SLBM untuk Pengelola MCK, MCK++, IPAL Komunal
Peraturan atau regulasi akan mengatur pengelolaan air limbah secara keseluruhan yang berupa Perda. Komunikasi yang akan dilakukan berupa kampanye, sosialisasi, edukasi, pemicuan baik secara langsung melalui kader-kader sanitasi maupun melalui siaran radio dan leflet .
Penigkatatan kapasitas kelembagaan Kapasitas sumberdaya pengurus kelembagaan berupa pelatihan sangat diperlukan guna meningkatkan kemampuan yang memadai dalam hal pengelolaan air limbah dan agar bisa lebih baik secara formal maupun non formal.
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 4
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah
No .
Uraian Kegiatan
Jumlah Penduduk Terlyani
Zona
Satuan
(KK)
Jumlah Volume
1
2
3
1
Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
54,485
LS
1
1
1
3
LS
2
Lomba Desa Stop BABS
54,485
LS
1
1
1
3
LS
3
Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
54,485
LS
1
1
1
3
LS
4
Dukungn Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
54,485
LS
1
1
1
3
LS
5
Pengembangan Sistem dan Fungsi lembaga dalam Pengelolaan limbah domestik
54,485
LS
1
1
1
3
LS
6
Pembangunan MCK Umum
19,590
Unit
-
-
1360
1360
Unit
7
Pembangunan IPAL Komunal
20,362
Unit
-
451
-
451
Unit
8
Pembangunan IPAL Kawasan
14,533
Unit
2
-
-
2
Unit
9
Revitalisasi IPLT
54,485
Unit
1
-
-
1
Unit
10
Pengadaan Truk Tinja 54,485 Unit 2 2 3 7 Unit Penyusunan Outlineplan 11 Sistem Pengelolaan Air 54,485 Paket 1 1 1 3 Paket Limbah Penyusunan Peraturan 12 Daerah Tentang Pengeloaan 54,485 Paket 1 1 Paket Air Limbah Sumber : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli dan Instrumen Perencanaan Air Limbah Tahun 2015
3.2.
Rencana Kegiatan Persampahan Program dan Kegiatan pengembangan persampahan Kabupaten Tolitoli akan dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang bersumber dari APBD Kabupaten maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan masyarakat. 3.2.1.
Sarana dan Prasarana (Fisik) Persampahan
Rencana Pengurangan Sampah (3R)
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 5
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Dalam
mendukung
pengurangan
timbulan
sampah
maka
direncanakan pembangunan infrastruktur TPST 3R dan pengembangan bank sampah dengan bantuan pengadaan fasilitas operasional bank sampah
Rencana Pengelolaan/penanganan Sampah berdasarkan alur diagram system sanitasi ( sumber sampah Tempat penampungan sementara TPA) Dalam upaya pengelolaan sampah dari sumbernya untuk pewadahan adalah dengan pengadaan tempat sampah baik untuk rumah tangga dan fasilitas umum. sedangkan pengelolaan sampah ke penampungan sampah adalah dibangunya TPS dan untuk pengangkutan ke penampungan sementara adalah dengan pengadaan alat angkut gerobak sampah, dan mobil pick up penyapu jalan. Sedangkan di stasiun antara TPS/TPST ke TPA dengan penambahan armada angkut yaitu amroll truck, dum truck dan container dan
di lokasi TPA pengelolaannya dengan
penambahan armada untuk excavator, gerobak motor dan pembangunan fasilitas penunjang (konstruksi jembatan timbang, konstruksi penangkap gas metan dan konstruksi pemilah sampah dan untuk TPA sendiri direncakan pembangunan fisik peningkatan TPA dari controlled landfill menjadi sanitary landfill
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 6
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Gambar 3.3. Peta Lokasi Infrastruktur Persampahan Existing
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 7
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Gambar 3.4. Peta Lokasi Infrastruktur Persampahan Sampai Akhir Perencanaan
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 8
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 3.2.2.
Kegiatan Pendukung (Non Fisik )Persampahan
Sama halnya dalam kegiatan sanitasi untuk air Limbah di persampahan pun akan berlaku sama, kegiatan fisik memerlukan kegiatan pendukung yaitu kegiatan non fisik dalam hal kaidah SIDLACOM (Survey, Investigasi, Desain, land accuation, Construction, Operational & maintenance). Untuk SID diuraikan lebih jelas dalam studi dan perencanaan, untuk LA adalah pada kegitan pendukung pembangunan fisik yaitu untuk penyiapan lahan dan bahkan pembangunan fisik tidak akan terealisasi tanpa adanya kesediaan lahan, untuk C jelas pada pelaksanaan pembangunan fisiknya dan OM adalah kegiatan yang berkelanjutan demi berlansungkan aktifitas/fungsi dari hasil pembangunan fisik yang telah dilaksanakan.
Studi dan Perencanaan Teknis Kegiatan studi dan perencanaan teknis yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan meliputi masterplan, studi kelayakan, studi lingkungan dan desain rinci. Kebutuhan dan jenis dari studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan dengan kebutuhan atau persyaratan yang berlaku.
Penigkatatan kapasitas kelembagaan Kapasitas sumberdaya pengurus kelembagaan sangat diperlukan guna memperoleh
kemampuan
yang
memadai
dalam
hal
pengelolaan
persampahan agar bisa baik secara formal maupun non formal dan bahkan dapat dibandingkan agar mampu dikembangkan
Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll. Kelembagaan, peraturan dan komunikasi merupakan keharusan dalam rangka mendukung keberlanjutan program sanitasi. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa kelembagaan formal dan kelembagaan yang bersifat non-formal atau berbasis masyarakat. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa UPTD untuk Pengelola TPA, dan Pembentukan Kader-kader ditingkat kelurahan. Peraturan atau regulasi akan mengatur pengelolaan Persampahan secara keseluruhan yang berupa Perda. Komunikasi yang akan dilakukan berupa sosialisasi, baik secara langsung melalui kader-kader sanitasi maupun melalui siaran radio dan leflet .
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 9
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Pesampahan
No.
Uraian Kegiatan
Jumlah Penduduk Terlyani (KK)
1
2 3
Dukungan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Pembangunan Tempat Penampuangan Sementara (TPSTrans Depo I) Pembangunan TPS biasa
Zona
Satuan
Jumlah Volume
1
2
3
54,485
LS
1
1
1
3
LS
54,485
Unit
-
3
-
3
Unit
54,485
Unit
2
-
-
2
Unit
4
Pembangunan Tempat Penampuangan Sementara (TPS 3R + Komposter Komunal
54,485
Unit
-
145
-
145
Unit
5
Revitalisasi TPA
54,485
Unit
-
-
1
1
Unit
Pengadaan fasilitas Operasional 54,485 Unit 1 1 Unit TPA (Bulldozer) Pengadaan Armada 7 Pengangkutan Sampah (Gerobak 54,485 Unit 50 50 Unit Sampah) Pengadaan Armada 8 Pengangkutan Sampah (Motor 28,855 Unit 104 104 Unit Sampah) Pengadaan Armada 9 Pengangkutan Sampah (Dump 54,201 Unit 4 9 10 23 Unit Truk) Peningkatan kemampuan Sumber 10 Daya Manusia dalam Pengelolaan 216,804 LS 1 1 1 3 LS Persampahan Penyusunan kebijakan Pak 11 Manajemen Pengelolaan 216,804 Paket 1 1 1 3 et persampahan Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan dan penyusunan 12 216,804 LS 1 1 1 3 LS data penduduk wajib retribusi sampah Penyusunan outlineplan Sistem Pak 13 216,804 Paket 1 1 1 3 pengelolaan sampah et 14 Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan dan penyusunan Pak Paket 1 1 1 3 data penduduk wajib retribusi 216,804 et sampah Sumber : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli dan Instrumen Perencanaan Persampahan Tahun 2015 6
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 10
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 3.3.
Rencana Kegiatan Drainase Program dan Kegiatan pengembangan drainase perkotaan Kabupaten Tolitoli akan dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang bersumber dari APBD Kabupaten maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan masyarakat. 3.3.1.
Sarana dan Prasarana (Fisik) Drainase Perencanaan pengelolaan drainase adalah dengan direncanakan pembangunan saluran drainase baik skunder maupun tersier/lingkungan juga pembuatan system biopori untuk penanganan genangan kawasan. Selain pembangunan juga kegiatan pengerukan sedimen.
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 11
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Gambar 3.5. Peta Lokasi Infrastruktur Drainase Existing
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 12
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Gambar 3.6. Peta Lokasi Infrastruktur Drainase Sampai Akhir Perencanaan
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 13
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 3.3.2.
Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Drainase
Sama halnya dalam kegiatan sanitasi untuk air Limbah, persampahan di dalam penanganan drainase pun akan berlaku sama, kegiatan fisik memerlukan kegiatan pendukung yaitu kegiatan non fisik dalam hal kaidah SIDLACOM (Survey, Investigasi, Desain, land accuation, Construction, Operational & maintenance). Untuk SID diuraikan lebih jelas dalam studi dan perencanaan, untuk LA adalah pada kegitan pendukung pembangunan fisik yaitu untuk penyiapan lahan dan bahkan pembangunan fisik tidak akan terealisasi tanpa adanya kesediaan lahan, untu C jelas pada pelaksanaan pembangunan fisiknya dan OM adalah kegiatan yang berkelanjutan demi tetap bisa difungsikan dengan baik sesuai saat perencanaan dari hasil pembangunan fisik yang telah dilaksanakan.
Perencanaan Teknis Perencanaan teknis yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan meliputi masterplan dan desain rinci. Kebutuhan dan jenis dari studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan dengan kebutuhan atau persyaratan yang berlaku.
Penigkatatan kapasitas kelembagaan Kapasitas sumberdaya pengurus kelembagaan sangat diperlukan guna memperoleh
kemampuan
yang
memadai
dalam
hal
pengelolaan
persampahan agar bisa baik secara formal maupun non formal dan bahkan dapat dibandingkan agar mampu dikembangkan
Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll. Kelembagaan, peraturan dan komunikasi merupakan keharusan dalam rangka mendukung keberlanjutan program sanitasi. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa kelembagaan formal dan kelembagaan yang bersifat non-formal atau berbasis masyarakat dan Pembentukan Kader-kader ditingkat kelurahan. Peraturan atau regulasi akan mengatur pengelolaan Persampahan secara keseluruhan yang berupa Perda. Komunikasi yang akan dilakukan berupa sosialisasi, baik secara langsung melalui kader-kader sanitasi maupun melalui siaran radio dan leflet.
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 14
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 Tabel 3.3 Rencana Kegiatan Drainase
No.
1 2
Uraian Kegiatan
Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat Pembinaan Desa lingkungan Bersih dan Sehat
Pengurangan Genangan (Ha)
Satuan
-
LS
-
LS
-
LS
3
Dukungan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
4
Pembangunan drainase Primer
18
Ha
5
Pembangunan Drainase sekunder
57
Ha
6
Pembangunan Drainase tersier/lingkungan
46
Ha
7
Normalisasi/Rehabilitasi Drainase Primer
11
Ha
8
Normalisasi/Rehabilitasi Drainase Sekunder
34
Ha
9
Normalisasi/Rehabilitasi Drainase tersier/lingkungan
28
Ha
10
Penyusunan outlineplan Sistem pengelolaan drainase
-
Paket
Jumlah Volume
1 1 1 1,560 5,040 4,080 953 3,077 2,491 1
Sumber: Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli dan Instrumen Perencanaan Drainase Tahun 2015
Pokja Sanitasi Kabupaten Tolitoli Tahun 2015 15