MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Bab 2 EVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI
2.1.
Profil Kota Padangsidimpuan 2.1.1. Kependudukan Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan
maupun
penurunannya.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian adalah faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Penduduk akan bertambah jumlahnya apabila bayi yang lahir dan penduduk yang datang lebih banyak dari pada yang meninggal dan berpindah, dan penduduk akan berkurang apabila hal yang sebaliknya. Jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 jumlah penduduk di Kota Padangsidimpuan sebanyak 223.696 jiwa dan 44.739 rumah tangga dengan luas wilayah 15.931 ha dan kepadatan penduduk 132 jiwa/ha. Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Kepadatan kotor adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas keseluruhan.
Jumlah Penduduk
terbesar berada di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan sebanyak 73.762
jiwa dengan 14.752
rumah tangga dengan luas wilayah
1.927 ha dan kepadatan penduduk
321 jiwa/ha. Sementara
penduduk
berada
dengan
jumlah
terkecil
di
Kecamatan
Padangsidimpuan Angkola Julu yaitu sebanyak 7.703
jiwa dengan
1.541 rumah tangga dengan luas wilayah 2.291 ha dan kepadatan penduduk 96 jiwa/ha. KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 1
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Tabel 2.1
Kecamatan
NO 1.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2014 Luas Terbangun (Ha)
Penduduk Tahun 2014 Jumlah (Jiwa)
Kepadatan (Jiwa/Ha)
Keterangan
Padangsidimpuan Tenggara
152
32.779
216
Perkotaan/Desa
2.
Padangsidimpuan Selatan
230
73.762
321
Perkotaan
3.
Padangsidimpuan Batunadua
284
24.410
86
Perkotaan/Desa
4.
Padangsidimpuan Utara
847
66.976
79
Perkotaan
5.
Padangsidimpuan Hutaimbaru
107
18.066
169
Perkotaan/Desa
6.
Padangsidimpuan Angkola Julu
80
7.703
96
Pedesaan
Tabel 2.2
Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Padangsidimpuan Jumlah Penduduk Tahun 2013
Pertumbuhan (%)
Padangsidimpuan Tenggara
32.726
Padangsidimpuan Selatan
Nama Kecamatan
Jumlah Penduduk (jiwa) Tahun 2016
2017
2018
2019
2020
1,99
34.775
35.467
36.173
36.893
37.627
73.762
1,98
78.231
79.780
81.359
82.970
84.613
Padangsidimpuan Batunadua
24.410
1,98
25.889
26.401
26.924
27.457
28.001
Padangsidimpuan Utara
66.976
1,97
71.013
72.412
73.838
75.293
76.776
Padangsidimpuan Hutaimbaru
18.066
1,98
19.161
19.540
19.927
20.321
20.724
Padangsidimpuan Angkola Julu Total
7.703 223.696
1,99
8.172 237.240
8.335 241.935
8.501 246.722
8.670 251.604
8.842 256.583
Sumber : Hasil Perhitungan Instrumen Profil Sanitasi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 2
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.1.2. Area Berisiko Risiko
Sanitasi
adalah
terjadinya
penurunan
kualitas
hidup
kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Penentuan area berisiko, ditentukan berdasarkan tingkat resiko sanitasi yang dilakukan dengan berdasarkan data sekunder, hasil penilaian oleh SKPD dan hasil studi EHRA (Data Primer). Penentuan area berisiko berdasarkan data sekunder yaitu kegiatan menilai dan memetakan tingkat risiko sebuah area (kelurahan/desa), berdasarkan data yang tersedia di SKPD terkait sanitasi tentang ketersediaan layanan fasilitas sanitasi seperti sumber air bersih, ketersediaan dan pengelolaan air, limbah domestik, pengelolaan persampahan dan penanganan genangan (drainase), juga meliputi jumlah populasi, luas administratif, luas terbangun, jumlah KK miskin serta luas genangan. Penentuan
area
berisiko
berdasarkan
Penilaian
SKPD
yaitu
berdasarkan pengamatan, pengetahuan praktis dan keahlian profesi yang
dimiliki
individu
SKPD/anggota
Pokja
Sanitasi
Kota
Padangsidimpuan. Penentuan area berisiko berdasarkan hasil kajian /studi EHRA meliputi : kondisi sumber air, pencemaran air limbah domestik, pengelolaan persampahan di tingkat rumah tangga, kondisi drainase, aspek perilaku hidup bersih dan sehat (cuci tangan pakai sabun, higiene jamban, penangan air minum, buang air besar sembarangan). Proses
penentuan
area
berisiko
dimulai
dengan
analisis
data
sekunder, penilaian SKPD dan analisis hasil studi EHRA berdasarkan instrumen profil sanitasi. Berdasarkan survei lapangan, pengamatan, pengetahuan praktis dan keahlian dari anggota Pokja Sanitasi Kota Padangsidimpuan dilakukan penyesuaian area berisiko sebagai hasil akhir area berisiko sanitasi di Kota Padangsidimpuan.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 3
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Penentuan area berisiko dilakukan bersama-sama dan kesepakatan seluruh anggota Pokja Sanitasi berdasarkan hasil dari ketiga data tersebut. Proses penentuan area beresiko dilakukan dengan pengumpulan data pada setiap kelurahan/desa di Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan elaborasi data sekunder, persepsi SKPD dan data hasil studi EHRA di Kota padangsidimpuan
diperoleh area berisiko sanitasi sebagai
berikut.
Tabel 2.3. Area Berisiko Sanitasi Kota Padangsidimpuan Tabel Penentuan Area Berisiko
2,0
1,0
3,0
Kelurahan Wek IV
2,0
2,0
3,0
Desa Palopat Pijor Koling
3,0
2,0
2,0
Kelurahan Wek III
2,0
2,0
3,0
Desa Salambue
2,0
2,0
2,0
Kelurahan Wek II
3,0
3,0
2,0
Desa Sigulang
1,0
1,0
1,0
Kelurahan Wek I
4,0
3,0
4.0
Desa Huta Koje
2,0
2,0
2,0
Kelurahan Batang Ayumi Julu
2,0
2,0
2,0
Desa Huta Limbong
1,0
1,0
1,0
Kelurahan Batang Ayumi Jae
2,0
2,0
2,0
Desa Huta Padang
2,0
1,0
2,0
Kelurahan Tobat
1,0
2,0
1,0
Kelurahan Pijor Koling
4,0
4,0
4,0
Kelurahan Tanobato
2,0
2,0
2,0
Desa Goti
2,0
2,0
2,0
Kelurahan Bonan Dolok
1,0
2,0
1,0
Desa Manegen
2,0
2,0
2,0
Kelurahan Sadabuan
2,0
2,0
2,0
Desa Manunggang Jae
1,0
1,0
1,0
Kelurahan Panyanggar
2,0
2,0
2,0
Desa Labuhan Rasoki
3,0
2,0
3,0
Kelurahan Losung batu
2,0
2,0
3,0
Desa Purbatua Pijor Koling
2,0
2,0
2,0
Kelurahan Kantin
3,0
2,0
2,0
Desa Manunggang Julu
2,0
2,0
2,0
Kelurahan Bincar
3,0
2,0
3,0
Desa Tarutung Baru
1,0
1,0
1,0
Kelurahan Timbangan
4,0
3,0
3,0
Desa Huta Lombang
1,0
1,0
1,0
Kelurahan Kayu Ombun
2,0
2,0
2,0
Desa Perkebunan Pijorkoling
1,0
1,0
1,0
Desa Labuhan Labo
2,0
2,0
2,0
Drainase
Kelurahan Sihitang
Kelrahan / Desa
Air Limbah
Drainase
Skor Risiko Sanitasi (Penyesuaian) Persampahan
Kecamatan
Air Limbah
Skor Risiko Sanitasi (Penyesuaian) Persampahan
Kecamatan
Tabel Penentuan Area Berisiko
Padangsidimpuan Tenggara
Kelurahan / Desa
Padangsidimpuan Utara
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 4
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Skor Risiko Sanitasi (Penyesuaian) Drainase
Kecamatan
Persampahan
Drainase
Persampahan
Kelrahan / Desa
Skor Risiko Sanitasi (Penyesuaian) Air Limbah
Kecamatan
Tabel Penentuan Area Berisiko
Air Limbah
Tabel Penentuan Area Berisiko
Desa Partihaman Saroha
2,0
1,0
1,0
Kelurahan / Desa
Padangsidimpuan Hutaimbaru Padangsidimpuan Selatan Kelurahan Hanopan
2,0
1,0
2,0
Kelurahan Hutaimbaru
2,0
1,0
2,0
Kelurahan Sidangkal
2,0
1,0
3,0
Kelurahan Palopat Maria
2,0
2,0
2,0
Kelurahan Wek VI
4,0
3,0
4,0
Kelurahan Sabungan Jae
2,0
1,0
1,0
Kelurahan Ujung Padang
1,0
1,0
2,0
Kelurahan Lembah Lubuk Manik
2,0
1,0
2,0
Kelurahan Aek Tampang
4,0
3,0
4,0
Desa Sabungan Sipabangun
2,0
1,0
1,0
Kelurahan Padang Matinggi
2,0
2,0
3,0
Desa Singali
2,0
1,0
1,0
Kelurahan Silandit
3,0
2,0
3,0
Desa Huta Padang
2,0
1,0
1,0
Kelurahan Wek V
2,0
2,0
2,0
Kelurahan Lubuk Raya
2,0
1,0
1,0
Kelurahan Sitamiang
2,0
2,0
3,0
Desa Tinjoman
2,0
1,0
1,0
Kelurahan Losung
2,0
2,0
3,0
Kelurahan Pd. Matinggi Lestari
1,0
1,0
2,0
Kelurahan Sitamiang Baru
3,0
1,0
3,0
Padangsidimpuan Angkola Julu Desa Simatohir
2,0
1,0
2,0
Desa Rimba Soping
2,0
1,0
2,0
Desa Mompang
2,0
1,0
2,0
Padangsidimpuan Batunadua Desa Purwodadi
1,0
1,0
1,0
Desa Batu Layan
2,0
1,0
2,0
Desa Gunung Hasahatan
1,0
1,0
1,0
Desa Joring Lombang
2,0
1,0
2,0
Desa Ujung Gurap
2,0
1,0
2,0
Desa Joring Natobang
2,0
1,0
2,0
Desa Baruas
1,0
1,0
1,0
Desa Simasom
2,0
1,0
2,0
Desa Aek Bayur
1,0
1,0
1,0
Desa Pintu Langit Jae
2,0
1,0
2,0
Desa Aek Tuhul
1,0
1,0
1,0
Desa Pudun Jae
1,0
1,0
1,0
Desa Pudun Julu
1,0
1,0
1,0
Desa Siloting
2,0
2,0
2,0
Desa Batang Bahal
1,0
1,0
1,0
Desa Aek Najaji
1,0
1,0
1,0
Desa Bargot Topong
1,0
1,0
1,0
Desa Simirik
1,0
1,0
1,0
Kelurahan Batunadua Jae
2,0
2,0
2,0
Kelurahan Batunadua Julu
2,0
2,0
2,0
Sumber : Instrumen Profil Sanitasi, 2015 KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 5
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Berdasarkan tabel diatas, untuk sektor air limbah, kelurahan / desa yang termasuk beresiko sangat tinggi sebanyak 5 (lima) Kelurahan / desa
yaitu
Kelurahan
Pijorkoling
Kecamatan
Padangsidimpuan
Tenggara, Kelurahan Wek VI dan Kelurahan Aek Tampang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, serta Kelurahan Wek I dan Kelurahan Timbangan Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Sedangkan 74 (Tujuh Puluh Empat) kelurahan/desa lainnya merupakan area beresiko tinggi, rendah dan sangat rendah. Hal ini disebabkan prasarana air limbah domestik belum memadai. Untuk sektor persampahan, jumlah kelurahan/desa yang termasuk wilayah area beresiko sangat tinggi terdapat 1 (Satu) kelurahan yaitu Kelurahan
Pijorkoling
Kecamatan
Padangsidimpuan
Tenggara.
Permasalahan yang ditemukan yakni belum teraturnya pengelolaan sampah rumah tangga dan masih ada masyarakat membuang sampah rumah tangga di lahan kosong, sungai, dibakar dan dibuang ke drainase. Untuk sektor drainase kelurahan/desa yang termasuk wilayah area beresiko sangat tinggi terdapat 4 (Empat) kelurahan/desa yaitu Kelurahan Kelurahan
Pijar Wek
Koling
Kecamatan
VI,
Padangsidimpuan
Kelurahan
Padangsidimpuan
Selatan
padangsidimpuan
Utara.
dan
Tenggara,
Aek
Tampang
Kecamatan
Kelurahan
Wek
Kecamatan
Sedangkan
75
(Tujuh
I
Puluh
Lima)
kelurahan/desa beresiko tinggi, resiko rendah dan berisiko sangat rendah.
Permasalahan
dalam
sektor
drainase
di
Kota
Padangsidimpuan berupa belum adanya data base untuk jaringan drainase di tingkat kota yang berakibat pada kurang tepat sasaran, rendahnya anggaran dalam pembangunan drainase sekunder dan tersier (lingkungan), serta masih minimnya biaya pemeliharaan drainase. Selain itu juga belum adanya keterlibatan pihak swasta dalam
pembangunan
dan
pemeliharaan
drainase
di
Kota
Padangsidimpuan.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 6
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Gambar 2.1. Peta Area Beresiko Sanitasi Komponen Air Limbah Domestik
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 7
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Gambar 2.2. Peta Area Berisiko Sanitasi Komponen Persampahan
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 8
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Gambar 2.3 Peta Area Berisiko Sanitasi Komponen Drainase
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 9
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.1.3. Zona Sistem Dari hasil kesepakatan Pokja Sanitasi Kota Padangsidimpuan pada pembahasan Instrumen Profil Sanitasi, penanganan air limbah domestik
dapat diklasifikasikan menjadi
4 (empat) tipikal sistem
yaitu: 1) On-site; 2) Sistem Komunal; 3) Off-Site Kepadatan Sedang dan; 4) Off-Site Terpusat. Untuk pengelolaan persampahan dibagi ke dalam 5 (lima) Fitur Zona, yaitu : 1) Area Kepadatan Rendah; 2) 25-100 pp Urban/Rural; 3) >100 Orang/ha Bukan Urban;
4) Central Business District (CBD)
dan; 5) >100 Orang/ha Urban. Untuk pembagian zona sistem drainase hanya terdapat 1 (satu) zona, dimana sebanyak 16 (enam belas) kelurahan/desa berada pada zona resiko tinggi dan 63 (enam puluh tiga) kelurahan/desa berada pada zona rendah.
Tabel 2.4 Zona Sistem Air Limbah Kelurahan/ Desa
Kelurahan Sihitang Desa Palopat Pijor Koling Desa Salambue Desa Sigulang Desa Huta Koje Desa Huta Limbong Desa Huta Padang Kelurahan Pijor Koling Desa Goti Desa Manegen Desa Manunggang Jae Desa Labuhan Rasoki Desa Purbatua Pijor Koling Desa Manunggang Julu Desa Tarutung Baru Desa Huta Lombang Desa Perkebunan Pijorkoling
Kode Zona
Kode Zona Penyesuaian
4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 2 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
Catatan (jelaskan jika zona berubah setelah disesuaikan dengan hasil pemetaan)
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 10
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Kelurahan/ Desa Desa Labuhan Labo Kelurahan Hanopan Kelurahan Sidangkal Kelurahan Wek VI Kelurahan Ujung Padang Kelurahan Aek Tampang Kelurahan Padang Matinggi Kelurahan Silandit Kelurahan Wek V Kelurahan Sitamiang Kelurahan Losung Kelurahan Padang Matinggi Lestari Kelurahan Sitamiang Baru Desa Purwodadi Desa Gunung Hasahatan Desa Ujung Gurap Desa Baruas Desa Aek Bayur Desa Aek Tuhul Desa Pudun Jae Desa Pudun Julu Desa Siloting Desa Batang Bahal Desa Aek Najaji Desa Bargot Topong Desa Simirik Kelurahan Batunadua Jae Kelurahan Batunadua Julu Kelurahan Wek IV Kelurahan Wek III Kelurahan Wek II Kelurahan Wek I Kelurahan Batang Ayumi Julu Kelurahan Batang Ayumi Jae Kelurahan Tobat Kelurahan Tanobato Kelurahan Bonan Dolok Kelurahan Sadabuan Kelurahan Panyanggar Kelurahan Losung batu Kelurahan Kantin Kelurahan Bincar Kelurahan Timbangan Kelurahan Kayu Ombun Desa Partihaman Saroha Kelurahan Hutaimbaru
Kode Zona
Kode Zona Penyesuaian
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 1 3 4 3 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Catatan (jelaskan jika zona berubah setelah disesuaikan dengan hasil pemetaan) Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah Diubah Diubah Diubah
untuk untuk untuk untuk
efisiensi efisiensi efisiensi efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 11
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Kelurahan/ Desa
Kode Zona
Kode Zona Penyesuaian
Catatan (jelaskan jika zona berubah setelah disesuaikan dengan hasil pemetaan) Diubah untuk efisiensi
Kelurahan Palopat Maria 4 2 Kelurahan Sabungan Jae 4 4 Kelurahan Lembah Lubuk Manik 3 2 Diubah Desa Sabungan Sipabangun 3 2 Diubah Desa Singali 4 4 Desa Huta Padang 2 2 Kelurahan Lubuk Raya 3 2 Diubah Desa Tinjoman 2 2 Desa Simatohir 1 1 Desa Rimba Soping 2 2 Desa Mompang 1 1 Desa Batu Layan 1 2 Diubah Desa Joring Lombang 2 2 Desa Joring Natobang 2 2 Desa Simasom 1 1 Desa Pintu Langit Jae 1 1 Sumber : Instrumen Profil Sanitasi Kota Padangsidimpuan, 2015
untuk efisiensi untuk efisiensi
untuk efisiensi
untuk efisiensi
Empat tipikal sistem, yaitu: On Site, Sistem komunal, Off site kepadatan sedang dan Off Site terpusat adalah rencana prioritas pengembangan
air
limbah
domestik sesuai
dengan
kebutuhan
masing-masing wilayah di tingkat Kelurahan/Desa berdasarkan instrumen profil sanitasi yang telah disepakati oleh pokja sanitasi. Berdasarkan Tipikal sistem tersebut maka perencanaan pengolahan air limbah domestik ke depan dapat digambarkan sebagai berikut: Zona 1, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik menggunakan sistem on-site individual atau bersama yang harus diatasi dalam jangka menengah Kota Padangsidimpuan. Pada zona 1 ini diutamakan sistem on-site dengan MCK Umum. Sistem ini diutamakan pada kelurahan/desa dengan kepadatan penduduk yang rendah
seperti
Padangsidimpuan
Kelurahan Utara
dan
Batang Desa
Ayumi Bargot
Julu Topong
Kecamatan Kecamatan
Padangsidimpuan Batunadua. Pokja sanitasi merencanakan untuk memfasilitasi penambahan mobil sedot tinja, pengadaan tenaga operator, dan peraturan daerah terkait air limbah domestik di Kota Padangsidimpuan. KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 12
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Zona 2, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik dengan Sistem Komunal. Daerah yang seperti ini dapat diatasi dalam jangka menengah Kecamatan
dan
jangka panjang yang
Padangsidimpuan
Batunadua
dikhususkan di dan
sebagian
Kelurahan/Desa di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara dan dapat dikembangkan sebagai percontohan pembangunan tangki septik komunal dan IPAL Komunal (Settler-Anaerobic Bafflet ReactorAnaerobic Filter). Zona 3, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik melalui off Site kepadatan sedang. Pengelolaan dengan off Site kepadatan sedang ini dapat diatasi dalam jangka menengah dan jangka panjang yang dikhususkan di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru dan beberapa kelurahan/desa di kecamatan lainnya, yang dapat dijadikan dijadikan sebagai
daerah percontohan
pembangunan Ipal kawasan untuk masa yang akan datang. Zona 4, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik melalui off Site Terpusat. Daerah yang seperti ini dapat diatasi dalam jangka
panjang
yang
dikhususkan
di
Kecamatan
Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, dan Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, yang merupakan daerah padat penduduk dan kawasan Central Business District (CBD) yang dapat dijadikan sebagai daerah percontohan pembangunan Ipal Skala Kota untuk masa yang akan datang.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 13
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Gambar 2.4
Peta Zona Sistem Air Limbah
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 14
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Tabel 2.5 Zona Sistem Persampahan
(Kepadatan penduduk dari luas terbangun+ fungsi perkotaan)
Fitur Zona
> 100 orang/ha; Urban CBD CBD CBD > 100 orang/ha; Urban 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural CBD > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; bukan-urban > 100 orang/ha; Urban CBD > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; bukan-urban > 100 orang/ha; Urban 25-100 pp; Urban/rural > 100 orang/ha; bukan-urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban CBD > 100 orang/ha; Urban CBD > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban 25-100 pp; Urban/rural > 100 orang/ha; Urban 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural > 100 orang/ha; Urban 25-100 pp; Urban/rural > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; bukan-urban
Kelurahan/ Desa
Kelurahan Sihitang Desa Palopat Pijor Koling Desa Salambue Desa Sigulang Desa Huta Koje Desa Huta Limbong Desa Huta Padang Kelurahan Pijor Koling Desa Goti Desa Manegen Desa Manunggang Jae Desa Labuhan Rasoki Desa Purbatua Pijor Koling Desa Manunggang Julu Desa Tarutung Baru Desa Huta Lombang Desa Perkebunan Pijorkoling Desa Labuhan Labo Kelurahan Hanopan Kelurahan Sidangkal Kelurahan Wek VI Kelurahan Ujung Padang Kelurahan Aek Tampang Kelurahan Padang Matinggi Kelurahan Silandit Kelurahan Wek V Kelurahan Sitamiang Kelurahan Losung Kelurahan Padang Matinggi Lestari Kelurahan Sitamiang Baru Desa Purwodadi Desa Gunung Hasahatan Desa Ujung Gurap Desa Baruas Desa Aek Bayur Desa Aek Tuhul Desa Pudun Jae Desa Pudun Julu Desa Siloting Desa Batang Bahal
Kode Kode Zona Zona Penyesu aian
Catatan (jelaskan jika zona berubah setelah disesuaikan dengan hasil pemetaan)
5 4 4 4 5
5 4 4 4 4
Diubah untuk efisiensi
2 2
2 4
Diubah untuk efisiensi
4 5 5 3 5
4 4 4 4 4
4 5 3 5 2 3
4 4 4 4 2 2
5 5 5 4 5 4
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 2 5 2 2
5 5 3 3 3 3
5 2
5 5
Diubah untuk efisiensi
5 5 5 3
5 5 5 2
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 15
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
(Kepadatan penduduk dari luas terbangun+ fungsi perkotaan)
Fitur Zona
Kelurahan/ Desa
> 100 orang/ha; bukan-urban 25-100 pp; Urban/rural > 100 orang/ha; Urban CBD 25-100 pp; Urban/rural > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban CBD > 100 orang/ha; Urban area kepadatan rendah > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban 25-100 pp; Urban/rural > 100 orang/ha; Urban 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban > 100 orang/ha; Urban CBD CBD
Desa Aek Najaji Desa Bargot Topong Desa Simirik Kelurahan Batunadua Jae Kelurahan Batunadua Julu Kelurahan Wek IV Kelurahan Wek III Kelurahan Wek II Kelurahan Wek I Kelurahan Batang Ayumi Julu Kelurahan Batang Ayumi Jae Kelurahan Tobat Kelurahan Tanobato Kelurahan Bonan Dolok Kelurahan Sadabuan Kelurahan Panyanggar Kelurahan Losung batu Kelurahan Kantin Kelurahan Bincar Kelurahan Timbangan Kelurahan Kayu Ombun Desa Partihaman Saroha Kelurahan Hutaimbaru Kelurahan Palopat Maria Kelurahan Sabungan Jae Kelurahan Lembah Lubuk > 100 orang/ha; Urban Manik > 100 orang/ha; Urban Desa Sabungan Sipabangun > 100 orang/ha; Urban Desa Singali > 100 orang/ha; bukan-urban Desa Huta Padang > 100 orang/ha; Urban Kelurahan Lubuk Raya > 100 orang/ha; bukan-urban Desa Tinjoman 25-100 pp; Urban/rural Desa Simatohir area kepadatan rendah Desa Rimba Soping area kepadatan rendah Desa Mompang 25-100 pp; Urban/rural Desa Batu Layan area kepadatan rendah Desa Joring Lombang CBD Desa Joring Natobang > 100 orang/ha; bukan-urban Desa Simasom > 100 orang/ha; bukan-urban Desa Pintu Langit Jae Sumber : Instrumen Profil Sanitasi Kota Padangsidimpuan, 2015
Kode Kode Zona Zona Penyesu aian
Catatan (jelaskan jika zona berubah setelah disesuaikan dengan hasil pemetaan)
3 2 5 4 2 5 5 4 5 1 5 5 5 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 4 4
3 2 3 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
5
4
Diubah untuk efisiensi
5 5 3 5 3 2 1 2 2 1 4 2 2
4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi
Diubah untuk efisiensi Diubah untuk efisiensi
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 16
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Dalam pembahasan Buku Putih Sanitasi (BPS) dinyatakan bahwa di Kota
Padangsidimpuan
persampahan
telah
tertangani
sebesar
194 M3/hari atau setara dengan 50,39% dari timbulan sampah Kota Padangsidimpuan setiap hari sebesar 385 M3/hari. Berdasarkan analisis penentuan zona sistem Persampahan di Kota Padangsidimpuan dengan
kriteria yang ada di
dalam wilayah
pengembangan pelayanan persampahan dapat dikategorikan dalam 4 penetapan prioritas penanganan persampahan yaitu; Zona 2,
merupakan area kepadatan rendah menuju sedang, yaitu
kawasan urban/rural dengan tingkat kepadatan penduduk
25 –
100 KK/ha dengan target layanan sampai 80% sampah terangkut dengan sistem secara langsung ke TPA dan juga sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat mengelola sampah dengan baik sesuai dengan syarat kesehatan serta konsep 3R (reduce, reuse, recycle).
Cakupan layanan wilayah ini dapat diatasi dalam
dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Zona 3, merupakan area kepadatan sedang menuju padat, yaitu kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk lebih dari 100 KK/ha dengan target layanan sampai 80% sampah terangkut dengan sistem secara langsung ke TPA dan juga sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat mengelola sampah dengan baik sesuai dengan syarat kesehatan serta konsep 3R (reduce, reuse, recycle). Cakupan layanan wilayah yang seperti ini dapat diatasi dalam dalam jangka
pendek,
Padangsidimpuan
menengah,
dan
merencanakan
panjang. untuk
Pokja
sanitasi
penambahan
Kota
gerobak
sampah/motor sampah, pembangunan transfer depo dan amrol truk untuk zona ini. Zona 4, merupakan area CBD (Central Business District) yang harus terlayani 100% dengan sistem secara langsung ke TPA. Cakupan layanan wilayah ini akan diatasi dalam dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Pokja sanitasi Kota Padangsidimpuan merencanakan untuk penambahan sarana pengumpul amroll truck KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 17
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
dan pembangunan transfer depo yang akan ditempatkan di kawasan pusat bisnis di Kota Padangsidimpuan. Zona 5, merupakan area perkotaan yang padat penduduk, yang harus terlayani 100% dengan sistem secara langsung ke TPA dan juga sosialisasi
dan
penyuluhan
kepada
masyarakat
untuk
dapat
mengelola sampah dengan baik sesuai dengan syarat kesehatan serta konsep 3R (reduce, reuse, recycle). Cakupan layanan wilayah ini akan diatasi dalam dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada kawasan ini Pokja sanitasi Kota Padangsidimpuan juga merencanakan untuk penambahan sarana pengumpul dan amroll truck serta pembangunan transfer depo yang akan ditempatkan di kelurahan yang berada pada zona ini.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 18
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Gambar 2.5 Peta Zona Sistem Persampahan
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 19
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.1.4. Keuangan Daerah Pelaksanaan
program
dan
kegiatan
hasil
analisa
instrumen
perencanaan sanitasi untuk komponen air limbah, persampahan dan drainase tidak terlepas dari sumber pendanaan yang tersedia. Untuk itu berdasarkan rata-rata pertumbuhan belanja langsung, APBD Murni untuk sanitasi dan belanja sanitasi Pemerintah
Kota
Padangsidimpuan
Tahun 2010 – 2014,
melalui
Pokja
Sanitasi
memperkirakan proyeksi besaran Pendanaan Sanitasi APBD Kota Padangsidimpuan seperti ditunjukkan pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi APBD Kota Padangsidimpuan
No
Uraian
Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi (Rp Dalam Jutaan) 2015
1
Perkiraan Belanja Langsung
2
2016
2017
2018
Jumlah
2019
356.005,09
452.589,27
575.376,74
731.476,45
929.926,01
3.045.373,55
Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi
31.841,68
45.135,58
63.979,69
90.691,20
128.554,78
360.202,93
3
Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi APBD Kota
32.449,75
44.916,95
62.174,04
86.061,30
119.126,06
344.728,10
4
Persentase Komitmen Sanitasi terhadap Belanja Langsung
9,11 %
9,92 %
10,81 %
11,77 %
12,81 %
10,88 %
Sumber : SSK Kota Padangsidimpuan 2015, Bab. 2
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 20
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.2.
Air Limbah 2.2.1. Permasalahan Mendesak Air Limbah Tabel 2.7
Ringkasan Permasalahan Mendesak Air Limbah Domestik
Aspek Teknis 1. Aspek Pengembangan Sarana dan Prasarana
,5
1,5
2,21,0,5
Jamban pribadi MCK/WC Umum Ke WC helikopter
23,4
User Interface
Ke sungai/pantai/laut
48,0
2,4
Ke kebun/pekarangan Ke selokan/parit/got
24,1
Ke lubang galian Lainnya, Tidak tahu
Keterangan: Pengumpulan & Penampungan / Pengolahan Awal:
Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2014 sebesar 223.696 jiwa atau 44.739 KK Akses Jamban pribadi dan MCK = 48,0 % (21.475 KK) 24,1 % (10.782 KK) Akses MCK Komunal = WC Gantung (Cubluk) = 2,4 % (1.074 KK) 100,0 80,0 60,0
79,2
87,5
87,5
82,4 Suspek aman
40,0
Tidak aman
20,0 ,0
12,5
20,8
12,5
Strata 1
Strata 2
Strata 3
Strata Desa/Kelurahan
17,6
Total
Keterangan: Akses jamban pribadi dengan tangki septik aman = 82,4 % (17.795 KK) Akses jamban pribadi dengan tangki septik tidak aman = 17,6 % (3.780 KK) KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 21
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Kesimpulan: (data ini sesuaikan dengan hasil instrumen profil) Akses sesuai dengan SNI (Tangki septic aman + MCK) = 28.577 KK (63,87%) Akses dasar (Cubluk + tangki septic tidak aman) = 4.854 KK (10,85%) Tidak memiliki akses = 12.482 KK (27,9%) Pengangkutan /
Hanya ada 1 truk penyedot tinja. Pembuangan tinja ke TPA
Pengaliran
Praktek pengurasan tangki septik 11,2% atau 2.405 KK
Pengolahan Akhir
Belum memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Terpusat Daur Ulang /
belum dilakukannya praktek monitoring kualitas limbah
Pembuangan Akhir Perencanaan
Belum
Teknis dll.
adanya
Master
Plan
Air
Limbah
Permukiman
yang
terintegrasi dengan RTRW perkotaan
Aspek Non-Teknis 2. Aspek Pendanaan:
3. Aspek Kelembagaan:
4. Aspek Peraturan Perundangan dan penegakan hukum: 5. Aspek Peran serta Masyarakat dan Dunia Usaha / Swasta:
6. Aspek Komunikasi
-
Rendahnya alokasi pendanaan dari Pemerintah
-
Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi
-
Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat
-
Belum terpisahnya pengelolaan IPLT.
-
Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan Rendahnya koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan
-
Belum memadainya perangkat PERDA yang diperlukan dalam pengelolaan Belum adanya PERDA terkait Restribusi Air Limbah Permukiman
-
fungsi
regulator
dan
Operator
dalam
-
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah
-
Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan sistem yang berbasis masyarakat
-
Masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan
-
Rendahnya koordinasi antar instansi terkait dalam menggerakkan peran masyarakat
-
Belum adanya sosialisasi, publikasi dan pemberian informasi kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan air limbah domestik dengan menggunakan berbagai media komunikasi baik media cetak (koran dan majalah) maupun elektronik (internet).
Sumber : BPS - Bab 3, SSK - Bab 3, dan Studi EHRA Tahun 2014.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 22
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.2.2. Sasaran Pembangunan Air Limbah Tabel 2.8 Ringkasan Tujuan dan Sasaran Air Limbah Domestik Air Limbah Permukiman Tujuan : Meningkatkan akses rumah tangga terhadap fasilitas pengelolaan air limbah rumah tangga yang memadai. Sasaran :
1. Tersedianya akses ke fasilitas pengolahan air limbah yang memadai bagi 16.262 KK (36,13% ) pada tahun 2020. Sumber : SSK - Bab 3 dan Pokja Sanitasi Kota Padangsidimpuan, Tahun 2014.
Tabel 2.9 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Air Limbah Domestik Kota Padangsidimpuan Cakupan No
Sistem
I A.1
Sistem On-Site Individual - Jamban Dengan Tangki Septik layak - Cubluk dan Sejenisnya (Akses Dasar) Sistem Komunal MCK IPAL Komunal Sistem Off-site Skala Kota Skala Wilayah/Kawasan BABS Tingkat Pelayanan Pengangkutan Lumpur Tinja ke IPLT Lumpur Tinja ke IPLT (ton/hari)
A.2 1 2 B 1 2 C D
Tahun
Layanan Eksisting
2016 2017 2018
2019
2020
39,78%
40% 40,5% 41%
41,5%
42%
10,85%
11%
12%
13%
14%
15%
24,10% 0%
25% 0%
26% 5%
27% 7%
28% 9%
30% 11%
0%
0%
0%
2%
3%
5%
0%
0%
0%
2%
5%
7%
25,8%
20%
15%
10%
5%
0%
0%
0%
25%
35%
45%
60%
0
0
Keterangan
Sumber : SSK, Bab 2. Tahun 2013 dan Pokja Sanitasi Kota Padangsidimpuan, Tahun 2014.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 23
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.2.3. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Air Limbah Pernyataan
Isu-Isu Strategis 1. Belum Adanya
Tujuan
Sasaran
Meningkatkan
Tersedianya
Indikator
Strategi
1. 16.262 KK
1. Menyediakan
Indikasi Program 1. Penyiapan
Indikasi Kegiatan 1. Penyiapan
Masalah:
PERDA Air Limbah
akses rumah
akses ke
memiliki
peraturan daerah
masyarakat
masyarakat
A Sistem/Teknis
domestik.
tangga
fasilitas
akses ke
terkait
dengan
(SPAL
a. User Interface:
2. Belum optimalnya
terhadap
pengolahan
fasilitas
pengelolaan air
pemicuan dan
Individual)
fungsi
fasilitas
air limbah
pengolahan
limbah. .
perubahan
dengan
Penduduk Kota
kelembagaan
pengelolaan air
yang
air limbah
perilaku
pendekatan
tahun 2014:
dalam menangani
limbah rumah
memadai
domestik
pengetahuan
(STBM)
STBM wilayah
223.696 jiwa atau
permasalahan air
tangga yang
bagi 16.262
tahun 2020
masyarakat umum
2. Penyediaan
Pedesaan.
44.739 KK.
limbah.
memadai.
KK (36,13% ) 2. 2.566 KK
terkait pengelolaan
sarana dan
2. Penyiapan
pada tahun
(5%)
air limbah
prasarana
masyarakat
2020.
tersambung
dmestik.
SPAL setempat
(SPAL
- Jumlah
- Akses Jamban pribadi dan MCK
kepada
= 48,0 % (35.427
masyarakat dari
ke sistem
KK).
lembaga terkait.
pengolahan
fasilitas
- Akses MCK = 24,1 %
4. Kemampuan
(10.782
KK). - WC Gantung (Cubluk) = %
2,4
(1.074
KK). b. Pengumpulan dan
-
3. Kurang sosialisasi
2. Meningkatkan
IPLT
individual) dengan
air limbah
pengolahan air
pendekatan
on-site
limbah
STBM wilayah
membiayai
pada tahun
permukiman
Perkotaan.
pembangunan
2020.
terpusat dan
3. Pembangunan
sanitasi belum
3. 2.566 KK
optimal. 5. Belum masuknya
setempat untuk
tangki septik
(5%)
area beresiko yang
komunal.
tersambung
ditetapkan.
ke sistem
penampungan/
dalam dokumen
pengolahan
Pengolahan awal:
peren-canan kota.
air limbah
dengan SNI
3. Pembangunan
APBD Kota dalam
aspek sanitasi
Akses sesuai
3. Menyediakan
6. Retribusi Pengelolaan Air
IPAL
4. Pembangunan IPAL Komunal (SPAL – T) 5. Pembangunan IPLT
Komunal
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 24
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
(Tangki septic aman + MCK) =
-
28.577 KK
Jumlah truck
(63,87%)
penyedot tinja.
Akses dasar
8. Tidak ada Sarana
pada tahun 2020 4. 2.566 KK perkotaan (5%)
(Cubluk + tangki
dan Prasarana Air
tersambung
septic tidak aman)
Limbah (IPAL dan
ke sistem
= 4.854 KK
IPLT).
pengolahan
(10,85%) -
Limbah Tidak Ada. 7. Kurangnya
9. Media yang
air limbah
Tidak memiliki
digunakan untuk
terpusat
akses = 11.308
sosialisasi dan
skala kota
KK (25,28%)
promosi kurang
pada tahun
c. Pengangkutan dan Pengaliran:
menarik 10. Masih banyak
2020. 5. 3.593 KK
Truk penyedot
tangki septik
(7%)
tinja. Bari 1 unit
masyarakat yang
tersambung
tidak aman (tidak
ke sistem
pernah dikuras).
pengelolaan
d. Pengolahan akhir terpusat : Belum
memiliki 11. Masih banyak
IPLT. e. Daur
air limbah
masyarakat yang
off-site
membuang
skala
ulang/Pembuanga
limbah domestik
kawasan di
n akhir:
ke saluran
tahun
belum
drainase.
2020.
dilakukannya praktek
12. Praktek BABs masih tinggi.
pendeteksian kualitas limbah
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 25
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
B. Lain-lain/NonTeknis a.
Aspek pendanaan:
-
Rendahnya alokasi pendanaan dari Pemerintah
-
Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi
-
Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat.
b.
Aspek kelembagaan:
-
Belum terpisahnya fungsi regulator dan Operator dalam pengelolaan IPLT.
-
Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan
-
Rendahnya
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 26
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan c.
Aspek regulasi:
-
Belum memadainya perangkat Perda yang diperlukan dalam pengelolaan
-
Belum adanya Perda terkait Restribusi Air Limbah Permukiman
d.
Aspek peran serta Masyarakat & Swasta :
-
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah
-
Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan system yang berbasis
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 27
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
masyarakat -
Masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan
-
Rendahnya koordinasi antar instansi terkait dalam menggerakkan peran masyarakat
e.
Aspek komunikasi & PMJK :
- Belum memadainya sosialisasi, publikasi dan informasi kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan air limbah domestik
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 28
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.2.4. Prioritas Pembangunan Air Limbah Tabel 2.10 Prioritas Kegiatan Air limbah Domestik Score (dan bobot) No
Program
Penerima Permasalahan Persepsi manfaat mendesak Pokja
Pro poor
30%
25%
20%
25%
Score Urutan total prioritas
1.
Pembangunan MCK
2
4
4
4
3,4
1
2.
Pembangunan Septiktank Komunal < 10 SR
1
4
4
4
3,1
1
3.
Pembangunan IPAL Komunal
1
4
4
3
2,85
2
4.
Pembangunan IPLT
2
3
3
1
2,2
2
5
Pembangunan SPAL Terpusat Skala Kawasan
2
2
2
1
1,75
3
2.3.
Persampahan 2.3.2. Permasalahan Persampahan Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah mewajibkan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Tingkat II harus menyediakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. Walaupun demikian, peningkatan laju timbunan sampah di Kota Padangsidimpuan tidak diikuti dengan ketersediaan sistem pengelolaan sampah yang memadai. Akses pelayanan pengangkutan dan lokasi Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) yang belum cukup dan tidak menyebar merata menyebabkan sampah dibuang di sembarang tempat dan melakukan pembakaran sampah secara terbuka. Pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pencegahan Kebakaran (DKP2K) masih sebatas di pusat kota. Pengangkutan sampah belum sampai menjangkau sampai ke pelosok desa atau penggiran kota.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 29
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Tabel 2.11 Ringkasan Permasalahan Mendesak Persampahan Aspek Teknis 1. Aspek Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Sampah pada Rumah tangga berdasarkan hasil Survei EHRA: 100%
28,2
27,0
2,0
2,6
80%
User Interface: 60,0 60%
40%
2,5
20%
37,5
0% Dikumpulkan dan dibuang ke TPS Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang Dibakar
54,3
60,0
,0 Strata 1
,8 2,9 4,9 2,4 3,7 Strata 2
,9 2,6 3,5 2,6 ,9 Strata 3
60,0
28,2
27,0
2,5
2,0
2,6
37,5
54,3
60,0
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
,0
,8
,9
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah
,0
2,9
2,6
Dibuang ke sungai/kali/laut/danau
,0
4,9
3,5
Dibiarkan saja sampai membusuk
,0
,4
,0
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk
,0
2,4
2,6
Tidak tahu
,0
,4
,0
Lain-lain
,0
3,7
,9
Keterangan: -
-
Pengangkutan sampah belum dilakukan disetiap kelurahan/desa ( 194 m3/hari untuk seluruh wilayah kota). Dengan jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan 223.696 jiwa atau 44.739 KK. Sampah dibakar sebesar 54,3% (24.293 KK) Dikumpulkan ke TPS dan daur ulang sebesar 31,0% dan 2,3% (13.869 KK dan 1.029 KK) Sisanya 12,4,4% (5.549 KK) sampah belum dikelola dengan baik.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 30
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Praktek Pemilahan Sampah oleh RT: 100,0
,0
3,4 20,5
80,0 Apakah ibu melakukan pemilahan sampah di rumah sebelum dibuang? Ya
60,0 100,0
96,6
40,0
79,5
20,0
Apakah ibu melakukan pemilahan sampah di rumah sebelum dibuang? Tidak
,0 Strata 1
Strata 2
Strata 3
Keterangan: - Pemilahan sampah yang sudah dilakukan oleh Rumah Tangga : 7,40 % (3.311 KK) Kesimpulan: ( Hasil Instrumen Profil) Wilayah Perkotaan - Produksi Sampah Perkotaan (2,5 kg/jiwa) = 263.575 kg - Tingkat layanan = 44% Wilayah Perdesaan - Produksi Sampah Perdesaan (2,5 kg/jiwa) = 36.110 kg - Tingkat Layanan = 49% Pengumpulan
-
setempat
Alat pengumpulan setempat belum memadai dari segi kuantitas (Becak sampah 11 unit, Becak Motor Sampah 4 unit dan Gerobak Sampah 10 unit)
-
Belum ada pembagian zona sistem pengangkutan sampah.
-
Belum adanya skema strategi untuk kerjasama dengan swasta/kelompok masyarakat dalam pengelolaan persampahan.
Penampungan
Jumlah TPS yang ada belum mencukupi (terdapat 21 konteiner).
Sementara/ TPS
Belum memiliki TPST
Pengangkutan:
Belum mencukupi sarana pengangkut sampah, terdapat 14 unit dump truck, dan 8 unit amroll truk untuk melayani wilayah kota.
(Semi) Pengolahan
Akhir Terpusat Daur Ulang /
Kapasitas pengolahan sampah sebesar: 194 m3/hari atau setara dengan 50,39% dari timbulan sampah Kota Padangsidimpuan.
Tempat
Sudah ada TPA dan akan berakhir pemakaiannya pada akhir tahun 2015, seluas 4 Ha.
Pemrosesan Akhir:
Pengelolaan TPA masih memakai sistem Open Dumping
Perencanaan
Belum tersedianya master plan persampahan
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 31
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Aspek Non-Teknis 2. Aspek Kelembagaan:
Dinas masih berfungsi sebagai operator dan regulator
Belum adanya Badan Pengelola TPST dan (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat karena keterbatasan pendanaan operasional.
3. Aspek
SDM kurang memadai, baik dari kuantitas dan kualitas
Penganggaran untuk pembangunan prasarana dan sarana
Pendanaan:
persampahan belum dapat melayani seluruh wilayah perkotaan.
Biaya Operasi dan Pemeliharaan untuk pengangkutan, TPST dan TPA masih sangat kurang untuk dapat melakukan O & P infrastruktur yang ada.
4. Aspek Peran Serta
Rendahnya dana penarikan restribusi
Potensi masyarakat belum dikembangkan secara sistematis
Peran serta masyarakat dan dunia usaha / swasta masih sangat kecil
Masyarakat dan
dibandingkan kebutuhan untuk pengelolaan persampahan skala
Swasta:
kota.
5. Aspek
Peraturan
khususnya yang mengatur kelembagaan pengelolaan persampahan
Perundangan dan penegakan
Belum ada Perda yang mengatur tentang tata kelola persampahan secara keseluruhan dan berkelanjutan.
Belum tersosialisasinya ketentuan penangan sampah terhadap
hukum: masyarakat Sumber : BPS- Bab 3, SSK- Bab, dan Studi EHRA Tahun 2014
2.3.2. Sasaran Pembangunan Persampahan Tabel 2.12 Ringkasan Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan Persampahan Tujuan : 1. Meningkatkan persentase cakupan dan kualitas pelayanan pengelolaan persampahan di Kota Padangsidimpuan. 2. Tersedia Tempat Pembunagan Akhir (TPA) Sanitary Landfill atau yang lebih baik untuk pengelolaan sampah masyarakat. Sasaran : 1. Terlayaninya 80% (35,79 KK) dengan pengangkutan sampah secara kontiniu pada tahun 2020 di Kota Padangsidimpuan 2. Tersedianya Transfer Depo pada semua kelurahan di Kota Padangsidimpuan 3. Tersedianya TPA yang beroperasi secara Sanitary Landfill atau yang lebih baik pada tahun 2020. Sumber : SSK -Bab 3 dan Pokja Sanitasi Kota Padangsidimpuan, Tahun 2014.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 32
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Tabel 2.13 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Persampahan Cakupan No
Sistem
Sasaran Tahun
Layanan
Keterangan
Eksisting 2016
2017 2018 2019
2020
A
Penanganan langsung
1
Kawasan Perkotaan
60%
68%
76%
84%
92%
100%
2
Kawasan Perdesaan
0%
20%
40%
60%
80%
100%
B
Penanganan tidak langsung
1
Kawasan Perkotaan
14%
32%
50%
68%
86%
100%
2
Kawasan Perdesaan
0%
20%
40%
60%
80%
100%
C
Penanganan berbasis masyarakat
0%
20%
40%
60%
80%
100%
D
TPA
60%
80%
100%
Sumber : SSK-Bab 2 dan Pokja Sanitasi Kota Padangsidimpuan, Tahun 2014
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 33
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.3.3. Kerangka Kerja Logis Persampahan Permasalahan Mendesak Persampahan Pernyataan Masalah:
Isu-Isu Strategis
1. Belum tersedianya dokumen a.User Interface: rencana dan - Sampah dibakar strategi sebesar 54,3% (24.293 pengelolaan KK) persampahan termasuk - Dikumpulkan ke TPS kelembagaan dan daur ulang &pengaturannya. sebesar 31,0% dan 2,3% (13.869 KK dan 2. Pembangunan 1.029 KK) pengelolaan persampahan Sisanya 12,4,4% belum menjadi (5.549 KK) sampah prioritas daerah. belum dikelola dengan baik 3. Minimnya sistem perencanaan - Pemilahan sampah persampahan yang sudah dilakukan termasuk oleh Rumah Tangga : database 7,40 % (3.311 KK) persampahan. b. Pengumpulan 4. TPA yang masih setempat: dengan sistim - Alat pengumpulan open dumping setempat belum 5. Armada memadai dari segi pengangkutan kuantitas (Becak sampah masih sampah 11 unit, kurang. Becak Motor Sampah 4 unit dan Gerobak 6. Terbatasnya Sampah 10 unit) fasilitas pengumpulan c. Penampungan sampah (TPS, sementara atau TPS Kontainer,dan - Jumlah TPS yang ada A Sistem/Teknis
Tujuan 1. Meningkatkan persentase cakupan dan kualitas pelayanan pengelolaan persampahan di Kota. 2. Menyediakan TPA Sanitary Landfill untuk pengelolaan sampah masyarakat.
Sasaran
Indikator
1. Terlayaninya 1. Terlayaninya 66,70% (29.841 66,70% KK) dengan (29.841 KK) pengangkutan dengan truk sampah secara pengangkut kontiniyu pada sampah. tahun 2020. 2. Tersedianya 2. Tersedianya TPS dimasingTPS pada masing kecamatan kecamatan padat Kota penduduk Kota Padangsidimp Padangsidimpu uan. an. 3. Prinsip-prinsip 3. Tersedianya TPA yang beroperasi secara Sanitary Landfill pada tahun 2020.
operasi Sanitary Landfill terpenuhi.
Strategi 1. Menyediakan fasilitas pengangkut sampah untuk memenuhi jumlah kebutuhan. 2. Menyediakan peraturan daerah terkait pengelolaan sampah.
Indikasi Program
Indikasi Kegiatan
1. Program Pengadaan alat angkut sampah
1. Pembangunan Transfer Depo sebagai tempat penampugan sementara.. 2. Pembangunan Infrastruktur 2. Pembangunan TPA dengan TPS Transfer sistem Depo) Sanitary 3. Pembangunan Landfill. TPA Sanitary Landfill.
3. Menyiapkan stimulus/ insentif terkait pengurangan sampah setempat. 4. Menyediakan TPA milik pemerintah Kota Padangsidimpu an.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 34
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
belum mencukupi transper depo). (terdapat 84 TPS biasa 7. Masih banyak dan 23 konteiner). masyarakat yang - Belum memiliki TPST. membuang sampah ke d.Pengangkutan : saluran drainase. - Belum mencukupi 8. Masih banyak sarana pengangkut masyarakat yang sampah, terdapat 14 membuang unit dump truck, dan sampah dengan 8 unit amroll truk cara dibakar. untuk melayani wilayah kota. e.(Semi) Pengolahan Akhir Terpusat - Kapasitas pengolahan sa Kapasitas pengolahan sampah sebesar: 194 m3/hari atau setara dengan 50,39% dari timbulan sampah Kota Padangsidimpuan. f. Daur ulang/tempat pemrosesan akhir: - Sudah ada TPA dan akan berakhir pemakaiannya pada akhir tahun 2015, seluas 4 Ha. -
Pengelolaan TPA masih memakai system Open Dumping
g.Perencanaan: - Belum tersedianya master plan persampahan
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 35
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
B. Lain-lain/Non-Teknis a. Aspek pendanaan: - Penganggaran untuk pembangunan prasarana dan sarana persampahan belum dapat melayani seluruh wilayah perkotaan. -
Biaya Operasi dan Pemeliharaan untuk pengangkutan, TPST dan TPA masih sangat kurang untuk dapat melakukan O & P infrastruktur yang ada.
-
Rendahnya dana penarikan restribusi.
b. Aspek kelembagaan: - Dinas masih berfungsi sebagai operator dan regulator -
Belum adanya Badan Pengelola TPST dan (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat karena keterbatasan pendanaan operasional.
-
SDM kurang memadai, baik dari kuantitas dan kualitas
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 36
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
c. Aspek regulasi: - Belum ada Perda yang mengatur tentang tata kelola persampahan khususnya yang mengatur kelembagaan pengelolaan persampahan secara keseluruhan dan berkelanjutan. -
Belum tersosialisasinya ketentuan penanganan sampah terhadap masyarakat.
d. Aspek peran serta Masy & Swasta: - Potensi masyarakat belum dikembangkan secara sistematis -
Peran serta masyarakat dan dunia usaha / swasta masih sangat kecil dibandingkan kebutuhan untuk pengelolaan persampahan skala kota
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 37
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.3.4. Prioritas Pembangunan Persampahan Tabel 2.14 Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Persampahan Score (dan bobot) No
Permasalah Penerima Persepsi an manfaat Pokja mendesak
Program
Propoor
30%
25%
20%
25%
Score total
Urutan prioritas
1
Pembangunan TPA
4
4
4
3
3,75
1
2
Penyusunan Masterplan
4
4
4
2
3,50
1
Persampahan 3
Pembangunan TPS 3R
2
4
4
1
2,75
2
4
Pembangunan TPST
1
3
3
3
2,50
2
5
Pengadaan Amroll Truck
2
3
4
1
2,50
2
6
Revisi Perda Pengelolaan
3
2
2
1
2,00
2
2
2
2
1
1,75
3
Persampahan 7
2.4.
Pengadaan kontainer
Drainase 2.4.1. Permasalahan Mendesak Drainase Pembangunan infrastruktur drainase di Kota Padangsidimpuan belum menyentuh semua daerah permukiman. Drainase berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permukaan tanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir. Kegiatan
pembangunan
dan
pemeliharaan
drainase
di
Kota
Padangsidimpuan merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan
yang dikelola oleh instansi teknis yaitu Dinas
Pekerjaan Umum Bidang Keciptakaryaan.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 38
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
Tabel 2.15 Permasalahan Mendesak Drainase Aspek Teknis User Interface:
-
Lama genangan bila terjadi banjir yang lebih dari 1 hari: 1,41% (633 KK) Rumah Tangga yang mengalami banjir rutin: 100%
80%
60%
Tidak pernah
82,5
Sekali dalam setahun
82,8 94,2
Beberapa kali dalam 40% Sekali atau beberapa dalam sebulan 20% Tidak tahu
5,0 5,0 ,0 7,5
4,4 3,6 1,6 7,6
,0 ,8 5,0
Strata 1
Strata 2
Strata 3
0%
Frekuensi genangan secara rutin dialami oleh sekitar 1,37 % rumah tangga (611 KK) sebagian besar atau 98,63% tidak secara rutin dan tidak mengalami banjir Data Genangan (Estimasi)
No.
Lokasi Genangan
Luas Genangan
Lama Genangan
Tinggi Genangan
(Ha)
(jam)
(cm)
1
Kelurahan Sihitang
2,60
-
-
2
Kelurahan Pijor Koling
0,70
-
-
3
Desa Labuhan Rasoki
0,70
-
-
4
Kelurahan Sidangkal
1,60
-
-
5
Kelurahan Wek VI
0,40
-
-
6
Kelurahan Aek Tampang
1,60
-
-
7
Kelurahan Padang Matinggi
5,50
-
-
8
Kelurahan Silandit
0,35
-
-
9
Kelurahan Sitamiang
1,45
-
-
10
Kelurahan Losung
2,30
-
-
11
Kelurahan Sitamiang Baru
1,10
-
-
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 39
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
12
Kelurahan Wek IV
1,40
-
-
13
Kelurahan Wek III
1,10
-
-
14
Kelurahan Wek I
6,20
15
Kelurahan Losung Batu
18,35
-
-
16
Kelurahan Bincar
2,80
-
-
17
Kelurahan Timbangan
0,50
-
-
Jumlah
48,65
Keterangan: Kategori genangan adalah: - Genangan dipermukiman dan genangan yang mengganggu aktifitas warga. - Tinggi genangan lebih dari 30 cm, Lama genangan lebih dari 3 jam dan frekuensi genangan terjadi minimal 2 kali dalam 1 tahun. Penampungan /
grey water masih bercampur dengan saluran drainase.
Pengolahan Awal: Pengangkutan / Pengaliran:
Kondisi drainase berdasarkan hasil EHRA 2014:
Saluran kering 1%
Tidak ada saluran 26%
Air Tidak Dapat Mengalir 2%
Data lain berdasarkan hasil EHRA 2014:
Ditemukan bahwa sekitar 7,1 % rumah tangga memiliki lingkungan sekitar rumah yang terdapat genangan air. Pada umumnya, sistem drainase masih menjadi satu antara pembuangan air hujan (pematusan air hujan) dan saluran limbah rumah tangga (grey water). Porsi belanja fisik sub sektor drainase masih rata-rata 27,80% dari total belanja Sanitasi Kota Padangsidimpuan Prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik 71%. Akses masyarakat terhadap sarana drainase masih 60%
Belum tersedianya master plan dan dokumen perencanaan drainase lainnya
Belum adanya peraturan daerah terkait pengelolaan drainase. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelancaran saluran drainase.
Dokumen Perencanaan Aspek Non-Teknis Regulasi dan Partisipasi Masyarakat
Ada Saluran Dapat Mengalir 71%
Sumber : BPS - Bab 3, SSK - Bab 3, dan Studi EHRA Tahun 2013.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 40
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.4.2. Sasaran Pembangunan Drainase Tabel 2.16 Ringkasan Tujuan dan Sasaran Utama Pembangunan Drainase Drainase Tujuan : Menyediakan layanan jaringan drainase ke wilayah rawan genangan permukiman. Sasaran : 1. Pengurangan luas genangan 7,1% ( 3.164 KK ) pada tahun 2020. Sumber : SSK- Bab 3 dan Pokja Sanitasi Kota Padangsidimpuan 2014
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 41
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.4.3. Kerangka Kerja Logis Drainase Permasalahan Mendesak Drinase Pernyataan Masalah: A Sistem/Teknis a. User Interface - Lama genangan bila terjadi banjir yang lebih dari 1 hari: 0,27% (120 KK) - Frekuensi genangan secara rutin dialami oleh sekitar 1,35 % (604 KK) b.Pengumpulan dan penampungan/ Pengolahan awal - Grey water masih bercampur dengan saluran drainase c. Pengangkutan dan Pengaliran - Terdapat 26% luas wilayah mempunyai Drainase
Isu-Isu Strategis 1. Belum adanya Perda yang mengatur pengelolaan drainase lingkungan.
Tujuan Menyediakan layanan jaringan drainase ke Wilayah rawan genangan permukiman.
2. Pemeliharaan saluran darinase lingkungan yang masih terbatas. 3. Masih ada terjadinya genangan air pada saat hujan di permukiman penduduk.
Sasaran Pengurangan luas genangan bagi 3.164 KK pada pada tahun 2020.
Indikator 3.164 KK Terbebas dari genangan.
Strategi
Indikasi Program
1. Menyediakan peraturan daerah terkait pengelolaan drainase.
1. Program pembangun an saluran drainase primer.
2. Memaksimalka n pembangunan fasilitas drainase.
2. Program pembangun an saluran drainase sekunder.
3. Melakukan pembersihan saluran drainase.
3. Program pembersiha n saluran drainase.
Indikasi Kegiatan
4. di alur drainase lingkungan kota terjadi sedimentasi oleh lumpur.
5. Kebiasaan masyarakat yang membuang limbah domestik - Terdapat 3% luas ke saluran wilayah drainase tidak drainase. berfungsi. - Ditemukan bahwa sekitar 7,1 % rumah tangga memiliki lingkungan sekitar rumah yang terdapat genangan air.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 42
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
- Pada umumnya, sistem drainase masih menjadi satu antara pembuangan air hujan (pematusan air hujan) dan saluran limbah rumah tangga (grey water). - Porsi belanja fisik sub sektor drainase masih 27,80%. - Akses masyarakat terhadap sarana drainase masih 60% B Lain-lain/Non-Teknis 1. Belum adanya peraturan daerah terkait pengelolaan drainase. 2. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelancaran saluran drainase
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 43
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.4.4. Prioritas Pembangunan Drainase Tabel 2.17 Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Drainase
Score (dan bobot) No
Program
Penerima manfaat
Permasala Persepsi Prohan Pokja poor mendesak
Score Urutan total prioritas
30%
25%
20%
25%
1.
Pembangunan/Normalisasi Saluran Primer Sungai
4
4
4
4
4,00
1
2.
Pembangunan Saluran Sekunder
3
4
4
3
3,45
1
3.
Pembangunan Kolam Retensi
4
3
3
3
3,30
1
4.
Pembangunan Saluran Sekunder
3
3
3
2
2,75
2
5.
Pengerukan Sedimen Sal. Drainase
2
2
3
2
2,20
2
Sumber : Pokja Sanitasi Kota Padangsidimpuan, Tahun 2014.
KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 KOTA PADANGSIDIMPUAN PROVINSI SUMATERA UTARA
H a l | II - 44