BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI
2.1
Profil Kota Tangerang
2.1.1
Kependudukan
Berdasarkan data BPS Kota Tangerang, jumlah penduduk Kota Tangerang dalam kurun waktu tahun 2009-2013 mengalami peningkatan dari 1.652.590 jiwa (2009) menjadi 1.982.183 jiwa (2013). Pertumbuhan penduduk rata-rata Kota Tangerang dalam kurun waktu tahun 2009-2013 sebesar 3,28%. Jumlah rumah tangga di Kota Tangerang dalam kurun waktu tahun 2009-2013 juga mengalami peningkatan dari 446.646 KK (2009) menjadi 519.977 KK (2013). Jumlah rumah tangga terbesar saat ini berada di Kecamatan Cipondoh, yaitu 62.867 KK (2013), sedangkan jumlah rumah tangga terkecil berada di Kecamatan Benda, yaitu 24.203 KK (2013). Tabel 2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2013
No.
Kecamatan
1 Ciledug 2 Larangan 3 Karang Tengah 4 Cipondoh 5 Pinang 6 Tangerang 7 Karawaci 8 Jatiuwung 9 Cibodas 10 Periuk 11 Batuceper 12 Neglasari 13 Benda* Jumlah
Luas Terbangun (Ha) 622 852 634 807 811 822 893 498 518 341 370 732 697 8.596
Penduduk Tahun 2013 Jumlah Kepadatan (Jiwa) (Jiwa/Ha) 169.430 193 182.734 194 130.513 125 256.815 140 182.362 85 167.467 115 179.249 133 121.047 84 150.891 157 140.079 147 97.536 115 111.721 69 92.339 84 1.982.183 120
Keterangan
Dengan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk Kota Tangerang untuk lima tahun mendatang masih berpola linier, maka metode yang digunakan untuk proyeksi penduduk Kota Tangerang tahun 2014-2019 adalah Metode Proyeksi Aritmatik.
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 12
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi, jumlah penduduk Kota Tangerang pada tahun 2019 bertambah sebesar 20,02% dari saat ini, yaitu menjadi 2.378.930 jiwa. Selengkapnya proyeksi Kota Tangerang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Tangerang Jumlah No
Kecamatan
Pendd. (2013)
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Pertumbuhan
(2015)
(2016)
(2017)
(2018)
(2019)
1
Ciledug
169.430
185.831
194.032
202.232
210.433
218.633
2
Larangan
182.734
196.220
202.963
209.706
216.449
223.192
3
Karang Tengah
130.513
139.075
143.356
147.637
151.918
156.198
4
Cipondoh
256.815
287.017
302.118
317.218
332.319
347.420
5
Pinang
182.362
198.447
206.489
214.531
222.573
230.615
6
Tangerang
167.467
178.353
183.796
189.238
194.681
200.124
7
Karawaci
179.249
184.699
187.423
190.148
192.872
195.597
8
Jatiuwung
121.047
121.604
121.883
122.161
122.440
122.718
9
Cibodas
150.891
156.716
159.628
162.540
165.452
168.365
10
Periuk
140.079
147.588
151.342
155.096
158.850
162.604
11
Batuceper
97.536
102.394
104.822
107.251
109.680
112.108
12
Neglasari
111.721
117.486
120.369
123.251
126.134
129.016
13
Benda*
92.339
99.006
102.340
105.673
109.007
112.340
Jumlah
1.982.183
2.114.436
2.180.561
2.246.682
2.312.808
2.378.930
2.1.2. Area Beresiko Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Maksud dilakukannya penilaian area beresiko sanitasi adalah bahwa hasil dari penilaian diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu kriteria dalam menentukan prioritas pelaksanaan program dan kegiatan pada sektor sanitasi. Sedangkan tujuan dilakukannya penilaian area beresiko sanitasi adalah ditetapkannya area dan subsektor prioritas pengembangan sanitasi berdasarkan tingkat risiko sanitasi, fungsi dan peruntukan ruang dan lahan, kondisi alam, dan kawasan pengembangan khusus.
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 13
Tabel 2.3 Area Berisiko Sanitasi No 1.
2.
Area Berisiko Sanitasi Risiko 3
Risiko 2
Wilayah Kecamatan Karang Tengah Cipondoh Tangerang Karawaci Periuk Neglasari Ciledug
Larangan
Karang Tengah
Cipondoh
Pinang
Kelurahan Pedurenan Petir Tanah Tinggi Cimone Koangjaya Periuk Selapajang Jaya Tajur Parung Serab Paninggilan Paninggilan Utara Sudimara Selatan Sudimara Barat Sudimara Jaya Sudimara Timur Larangan Selatan Gaga Cipadu Jaya Kreo Selatan Cipadu Kreo Larangan Indah Larangan Utara Pondok Pucung Karang Tengah Karang Timur Karang Mulya Parung Jaya Pondok Bahar Poris Plawad Indah Cipondoh Kenanga Gondrong Ketapang Cipondoh Indah Cipondoh Makmur Poris Plawad Utara Poris Plawad Panunggangan Utara Panunggangan Panunggangan Timur Kunciran Kunciran Indah Sudimara Pinang Pinang Neroktog Kunciran Jaya Pakojan Cipete
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 14
No
Area Berisiko Sanitasi
Wilayah Kecamatan Tangerang
Karawaci
Jatiuwung
Cibodas
Periuk
Batuceper
Neglasari
Benda
Kelurahan Cikokol Kelapa Indah Babakan Sukasari Buaran Indah Sukaasih Sukarasa Karawaci Baru Nusajaya Bojongjaya Karawaci Cimone Jaya Bugel Margasari Pabuaran Sukajadi Gerendeng Pasarbaru Sumur Pancing Pabuaran Tumpeng Nambojaya Manis Jaya Jatake Gandasari Kroncong Alam Jaya Pasir Jaya Panunggangan Barat Cibodasari Cibodas Baru Cibodas Uwung Jaya Jatiuwung Gembor Gebang Raya Sangiang Jaya Periuk Jaya Porisgaga Baru Porisjaya Porisgaga Kebon Besar Batuceper Batujaya Batusari Karang Anyar Karang Sari Neglasari Mekarsari Kedaung Baru Kedaung Wetan Belendung Jurumudi Baru Jurumudi
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 15
No
Area Berisiko Sanitasi
Wilayah Kecamatan
Kelurahan Pajang Benda
Sumber : Buku Putih sanitasi Kota Tangerang 2014 2.1.2. Zona Sistem Sanitasi Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Sistem pengelolaan air limbah domestik yang akan dikembangkan ditentukan berdasarkan besaran kebutuhan pelayanan (basic services dan basic needs). Kebutuhan pelayanan ini sejalan dengan perkembangan perkotaan dan kependudukan. Pertimbangan ini diperlukan untuk melihat kelayakan sistem yang akan dikembangkan. Kriteria yang digunakan untuk menentukan sistem pengelolaan air limbah domestik yang akan dikembangkan di Kota Tangerang antara lain adalah sebagai berikut: 1.
Sistem Air Limbah Domestik Eksisting Yaitu sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada saat ini. Untuk area yang sistem pengelolaan air limbah domestiknya berupa sistem terpusat (offsite), maka sistem air limbah domestik yang dikembangkan adalah sistem terpusat (offsite).
2.
Permeabilitas Tanah Yaitu kemampuan tanah untuk meneruskan air atau udara. Permeabilitas tanah biasanya diukur dengan istilah kecepatan air yang mengalir dalam waktu tertentu yang ditetapkan dalam satuan cm/jam. Berdasarkan buku Bimbingan Teknis Keteknikan Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) yang diterbitkan oleh Direktorat Pengembangan PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2011, untuk area dengan permeabilitas tanah <0,5 cm/jam, maka sistem air limbah domestik yang dikembangkan adalah sistem terpusat (offsite).
3.
Tinggi Muka Air Tanah Yaitu kedalaman air tanah yang diukur dari permukaan tanah setempat (m bmt). Berdasarkan buku Bimbingan Teknis Keteknikan Bidang PLP (Direktorat Pengembangan PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2011), untuk area dengan tinggi muka air tanah <1,5 m bmt, maka
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 16
sistem air limbah domestik yang dikembangkan adalah sistem terpusat (offsite). Hasil analisis pemilihan sistem pengelolaan air limbah domestik yang akan dikembangkan di Kota Tangerang hingga tahun 2019 ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel -1 Opsi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Kota Tangerang No. 1.
2.
3.
4.
5.
Kecamatan Ciledug
Kelurahan
Tajur Parung Serab Paninggilan Paninggilan Utara Sudimara Selatan Sudimara Barat Sudimara Jaya Sudimara Timur Larangan Larangan Selatan Gaga Cipadu Jaya Kreo Selatan Cipadu Kreo Larangan Indah Larangan Utara Karang Tengah Pedurenan Pondok Pucung Karang Tengah Karang Timur Karang Mulya Parung Jaya Pondok Bahar Cipondoh Poris Plawad Indah Cipondoh Kenanga Gondrong Petir Ketapang Cipondoh Indah Cipondoh Makmur Poris Plawad Utara Poris Plawad Pinang Panunggangan Utara
Sistem Eksisting onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite
Permeabilitas Tinggi Muka Opsi Sistem Tanah Air Tanah yang Dikem(cm/jam) (m bmt) bangkan 6,5-12,5 15 onsite 6,5-12,5 15 onsite 6,5-12,5 15 onsite 6,5-12,5 15 onsite 6,5-12,5 15 onsite 6,5-12,5 15 onsite 6,5-12,5 15 onsite 6,5-12,5 15 onsite 6,5-12,5 17 onsite 6,5-12,5 17 onsite 6,5-12,5 17 onsite 6,5-12,5 17 onsite 6,5-12,5 17 onsite 6,5-12,5 17 onsite 6,5-12,5 17 onsite 6,5-12,5 17 onsite 6,5-12,5 10 onsite 6,5-12,5 10 onsite 6,5-12,5 10 onsite 6,5-12,5 10 onsite 6,5-12,5 10 onsite 6,5-12,5 10 onsite 6,5-12,5 10 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 19 onsite 6,5-12,5 12 onsite
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 17
No.
Kecamatan
6.
Tangerang
7.
Karawaci
8.
Jatiuwung
9.
Cibodas
Kelurahan Panunggangan Panunggangan Timur Kunciran Kunciran Indah Sudimara Pinang Pinang Neroktog Kunciran Jaya Pakojan Cipete Cikokol Kelapa Indah Babakan Sukasari Buaran Indah Tanah Tinggi Sukaasih Sukarasa Karawaci Baru Nusajaya Bojongjaya Karawaci Cimone Jaya Cimone Bugel Margasari Pabuaran Sukajadi Gerendeng Koangjaya Pasarbaru Sumur Pancing Pabuaran Tumpeng Nambojaya Manis Jaya Jatake Gandasari Kroncong Alam Jaya Pasir Jaya Panunggangan Barat Cibodasari
Sistem Eksisting onsite onsite
Permeabilitas Tinggi Muka Opsi Sistem Tanah Air Tanah yang Dikem(cm/jam) (m bmt) bangkan 6,5-12,5 12 onsite 6,5-12,5 12 onsite
onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite offsite offsite onsite onsite onsite onsite offsite offsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite
6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 0,5-2,0 0,5-2,0 0,5-2,0 0,5-2,0 0,5-2,0 0,5-2,0 0,5-2,0 0,5-2,0 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 6,5-12,5 0,5-2,0
12 12 12 12 12 12 12 12 14 14 14 14 14 14 14 14 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 32 32 32 32 32 32 26
onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite offsite offsite onsite onsite onsite onsite offsite offsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite
offsite
0,5-2,0
26
offsite
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 18
No.
Kecamatan
10. Periuk
11. Batuceper
12. Neglasari
13. Benda
Kelurahan
Sistem Eksisting
Cibodas Baru Cibodas Uwung Jaya Jatiuwung Gembor Gebang Raya Sangiang Jaya Periuk Periuk Jaya Porisgaga Baru Porisjaya Porisgaga Kebon Besar Batuceper Batujaya Batusari Karang Anyar Karang Sari Neglasari Mekarsari Kedaung Baru Kedaung Wetan Selapajang Jaya Belendung Jurumudi Baru Jurumudi Pajang Benda
onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite onsite
Permeabilitas Tinggi Muka Opsi Sistem Tanah Air Tanah yang Dikem(cm/jam) (m bmt) bangkan 0,5-2,0 26 onsite 0,5-2,0 26 onsite 0,5-2,0 26 onsite 0,5-2,0 26 onsite 0,5-2,0 26 onsite 0,5-2,0 26 onsite 0,5-2,0 26 onsite 0,5-2,0 26 onsite 0,5-2,0 26 onsite 0,5-2,0 14 onsite 0,5-2,0 14 onsite 0,5-2,0 14 onsite 0,5-2,0 14 onsite 0,5-2,0 14 onsite 0,5-2,0 14 onsite 0,5-2,0 14 onsite 0,5-2,0 11 onsite 0,5-2,0 11 onsite 0,5-2,0 11 onsite 0,5-2,0 11 onsite 0,5-2,0 11 onsite 0,5-2,0 11 onsite 0,5-2,0 11 onsite 0,5-2,0 9 onsite 0,5-2,0 9 onsite 0,5-2,0 9 onsite 0,5-2,0 9 onsite 0,5-2,0 9 onsite
Sumber: Hasil Analisis, 2014. Berdasarkan hasil analisis seperti ditunjukkan pada tabel di atas, opsi sistem pengelolaan air limbah domestik yang direkomendasikan untuk dikembangkan di Kota Tangerang hingga tahun 2019 adalah sistem setempat (onsite). Sedangkan pengembangan sistem terpusat (offsite) diarahkan pada optimalisasi pelayanan sarana prasarana air limbah domestik sistem terpusat (IPAL) yang sudah ada. Cakupan eksisting Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kota Tangerang sebesar 0,98%. Cakupan layanan eksisting air limbah domestik sistem setempat (onsite) di Kota Tangerang dapat dibagi menjadi dua kelompok,
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 19
yaitu individual dan komunal. Sistem setempat (onsite) individual meliputi: cubluk dan sejenisnya dan tangki septik. Cakupan layanan eksisting cubluk dan sejenisnya sebesar 47,62% dan cakupan layanan eksisting tangki septik sebesar 49,17%. Sedangkan sistem setempat (onsite) komunal meliputi: MCK++ dan IPAL Komunal. Cakupan layanan eksisting MCK++ sebesar 0,06% dan cakupan layanan eksisting IPAL komunal sebesar 0,12%. Cakupan layanan eksisting air limbah domestik sistem terpusat (offsite) di Kota Tangerang adalah sebesar 2,06%. Penentuan target cakupan layanan air limbah domestik Kota Tangerang hingga tahun 2019 mengacu pada target yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Millennium Development Goals (MDGs), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2014-2018. Target cakupan BABS pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 0%. Target cakupan layanan cubluk dan sejenisnya pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 37%. Target cakupan layanan tangki septik pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 60%. Target cakupan layanan MCK++ pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 0,82%. Target cakupan layanan IPAL komunal pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 0,12%. Sedangkan target cakupan layanan air limbah domestik sistem terpusat (offsite) pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 2,06%.
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 20
Tabel-2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Tangerang Tahun 2013-2019
No A. B. B.1 B.1.1 B.1.2 B.2 B.2.1 B.2.2 C.
Sistem Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Sistem Setempat (Onsite) Individual Cubluk dan Sejenisnya Tangki Septik Komunal MCK++ IPAL Komunal
Cakupan Layanan* Eksisting (%) 0,98
Target Cakupan Layanan* (%) 2015
2016
2017
2018
2019
0,78
0,59
0,39
0,20
0,00
47,62 49,17
45,50 51,33
43,37 53,50
41,25 55,67
39,12 57,83
37,00 60,00
0,06 0,12 2,06
0,21 0,12 2,06
0,36 0,12 2,06
0,52 0,12 2,06
0,67 0,12 2,06
0,82 0,12 2,06
Sistem Terpusat (Offsite) TOTAL 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber :Hasil Pengolahan Data dan Analisis, 2014. Keterangan : * Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem : dimaksud atas total penduduk.
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 21
Peta -1Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Tangerang
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 22
Tahapan Pengembangan Persampahan Sistem pengelolaan persampahan yang akan dikembangkan di Kota Tangerang hingga tahun 2019 mengacu pada Master Plan Pengelolaan Sampah Kota Tangerang Tahun 2013-2033 (Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, 2012), yaitu sebagai berikut: 1.
Sistem Pengangkutan Sistem pengangkutan sampah yang akan dikembangkan di Kota Tangerang adalah sebagai berikut: a.
Sistem penanganan langsung (pelayanan sampah berdasarkan sistem pengangkutan menggunakan truk langsung dari sumber ke sumber kemudian dibuang ke TPA) dikembangkan untuk tempat umum.
b.
Sistem penanganan tidak langsung (pelayanan sampah dimana sampah diangkut menuju TPS kemudian dari TPS akan diangkut ke TPA dengan truk) untuk permukiman.
2.
Sistem Pemrosesan Akhir Mengacu pada SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sistem pemrosesan akhir sampah untuk Kota Tangerang yang dapat diklasifikasikan sebagai metropolitan (jumlah penduduk >1.000.000 jiwa) diharuskan menggunakan sistem lahan urug saniter (sanitary landfill).
Cakupan layanan eksisting pengurangan timbulan sampah melalui konsep 3R sebesar 1,91%. Cakupan layanan eksisting pengangkutan sampah ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) di Kota Tangerang sebesar 87,44%. Sedangkan cakupan eksisting sampah yang belum terlayani sebesar 10,66%. Penentuan target cakupan layanan persampahan Kota Tangerang hingga tahun 2019 mengacu pada target yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Millennium Development Goals (MDGs), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2014-2018. Target cakupan layanan konsep 3R pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 20%. Target cakupan layanan pengangkutan sampah ke TPA pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 80%. Sedangkan target cakupan sampah yang belum/tidak terlayani pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 0%.
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 23
Tabel-3 Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Tangerang Tahun 2013-2019
No A. B.
Sistem
Konsep 3R Pengangkutan Sampah ke TPA B.1 Penanganan Langsung B.2 Penanganan Tidak Langsung C. Belum Terlayani TOTAL Sumber Keterangan
Cakupan Layanan* Eksisting (%) 1,91 87,44
Target Cakupan Layanan* (%) 2015
2016
2017
2018
2019
5,52 85,95
9,14 84,46
12,76 82,98
16,38 81,49
20,00 80,00
10,66 8,52 6,39 4,26 2,13 0,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
:Hasil Analisis, 2014. : * Cakupan layanan dapat didekati dengan persentase sampah : yang terlayani.
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 24
Peta Error! No text of specified style in document.-2 Peta Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Tangerang
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 25
Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Sistem pengelolaan drainase perkotaan yang akan dikembangkan di Kota Tangerang hingga tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Sistem drainase yang dikembangkan meliputi: a.
Sistem gravitasi, yaitu sistem pengaliran air pada jaringan drainase menggunakan gravitasi untuk daerah dengan elevasi sedang-tinggi, dengan kelengkapan sistem berupa pintu air, pengaturan debit yang lain, dan kolam retensi.
b.
Sistem pemompaan, yaitu sistem pengaliran air pada jaringan drainase menggunakan pompa untuk daerah dengan elevasi rendah, dengan kelengkapan sistem berupa pompa dan kolam retensi.
2.
Sistem drainase yang dikembangkan harus terintegrasi dengan sistem Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada. Luas wilayah genangan eksisting di Kota Tangerang adalah 247 ha dengan jumlah lokasi genangan 31 titik lokasi yang tersebar di sepuluh wilayah kecamatan. Penentuan target cakupan layanan drainase perkotaan Kota Tangerang hingga tahun 2019 mengacu pada target yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Millennium Development Goals (MDGs), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2014-2018. Target luas wilayah genangan di Kota Tangerang hingga tahun 2019 ditetapkan secara bertahap berkurang hingga 0 ha.
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 26
Tabel -4 Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kota Tangerang Tahun 2013-2019
No
Kecamatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Ciledug Larangan Karang Tengah Cipondoh Pinang Tangerang Karawaci Jatiuwung Cibodas Periuk Batuceper Neglasari Benda TOTAL
Sumber:
Luas Genangan Eksisting (ha) 20 0 41 24 17 0 54 3 30 46 0 3 9 247
Luas Genangan(ha) 2015 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
2016 20 0 12 0 0 0 12 0 0 26 0 0 0 70
2017 0 0 4 24 17 0 38 0 22 20 0 0 0 125
2018
2019
0 0 11 0 0 0 4 3 8 0 0 3 9 38
Hasil Analisis, 2014.
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 27
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Peta Error! No text of specified style in document.-3 Peta Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kota Tangerang
Dok. MPS – Kota Tangerang 201528
2.1.2. Zona Sistem Sanitasi Pendanaan pengembangan sanitasi Kota Tangerang dalam kurun waktu tahun 20092013 secara umum mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 33,97%, yaitu dari sebesar Rp 49.321.856.184 pada tahun 2009 menjadi Rp 117.102.434.675 pada tahun 2013. Apabila dirinci berdasarkan sub sektornya, rata-rata pertumbuhan tertinggi adalah pendanaan pengembangan persampahan yang mencapai 40,99%, diikuti oleh rata-rata pertumbuhan pendanaan pengembangan PHBS sebesar 39,36%, rata-rata pertumbuhan pendanaan pengembangan drainase perkotaan sebesar 34,31%, rata-rata pertumbuhan pendanaan pengembangan air limbah domestik sebesar 25,96%, dan rata-rata pertumbuhan terendah adalah pendanaan pengembangan komponen terkait sanitasi yang hanya mencapai 22,69%. Namun demikian, proporsi realisasi belanja sanitasi terhadap belanja langsung dalam kurun waktu tersebut relatif kecil, yaitu rata-rata hanya sekitar 6,72% per tahun. Perhitungan pertumbuhan pendanaan pengembangan sanitasi Kota Tangerang dalam kurun waktu tahun 2009-2013 ditunjukkan pada Tabel -5.5.
Perkiraan besaran pendanaan sanitasi Kota Tangerang untuk lima tahun ke depan dapat dihitung berdasarkan trend pertumbuhannya selama lima tahun terakhir. Dengan demikian, asumsi yang digunakan untuk menghitung perkiraan belanja langsung adalah bahwa belanja langsung mengalami peningkatan selama tahun 2015-2019 dengan pertumbuhan sebesar 29,43% per tahun. Asumsi yang digunakan untuk menghitung perkiraan belanja APBD murni untuk sanitasi adalah bahwa belanja APBD murni untuk sanitasi mengalami peningkatan selama tahun 2015-2019 dengan pertumbuhan sebesar 33,97% per tahun. Untuk mendorong percepatan pembangunan sanitasi di Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang diasumsikan berkomitmen untuk meningkatkan pendanaan sanitasi sebesar 50% dari tahun sebelumnya untuk setiap tahunnya selama lima tahun ke depan. Hasil perhitungan perkiraan pendanaan sanitasi Kota Tangerang untuk tahun 2015-2019 ditunjukkan pada Tabel.6 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa perkiraan total belanja APBD murni untuk sanitasi tahun 2015-2019 mencapai Rp 2.051.366.226.816 atau sekitar 7,42% dari perkiraan total belanja langsung selama tahun 2015-2019. Sedangkan perkiraan komitmen pendanaan sanitasi Kota Tangerang untuk tahun 2015-2019 mencapai Rp 3.474.648.803.890 atau sebesar 12,57% dari perkiraan total belanja langsung selama kurun waktu tersebut.
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 29
Untuk mendukung dan memastikan berjalannya pengembangan sanitasi yang berkelanjutan, diperlukan kegiatan operasional/pemeliharaan. Dengan demikian, diperlukan perhatian dalam pengalokasian pendanaan untuk biaya operasional/pemeliharaan. Biaya operasional/pemeliharaan sanitasi Kota Tangerang secara umum mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dalam kurun waktu tahun 2009-2013. Rata-rata pertumbuhan biaya operasional/pemeliharaan untuk air limbah domestik sebesar 76,91%, untuk persampahan sebesar 69,83%, dan untuk drainase perkotaan sebesar 60,59%. Perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD Kota Tangerang untuk operasional/pemeliharaan sanitasi dalam kurun waktu tahun 2009-2013 ditunjukkan pada Tabel.7
Perkiraan besaran pendanaan APBD Kota Tangerang untuk kebutuhan operasional/pemeliharaan sanitasi lima tahun mendatang dapat dihitung berdasarkan trend pertumbuhannya selama lima tahun terakhir. Hasil perhitungan perkiraan besaran pendanaan APBD Kota Tangerang untuk kebutuhan operasional/pemeliharaan sanitasi untuk tahun 2013-2019 ditunjukkan pada Tabel 8
Tabel -8
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa perkiraan total
pendanaan APBD Kota Tangerang untuk kebutuhan operasional/pemeliharaan sanitasi tahun 2013-2019 mencapai Rp 2.621.975.938.940. Berdasarkan berbagai perhitungan dan uraian mengenai pendanaan APBD Kota Tangerang untuk sanitasi, baik yang sudah berjalan maupun perkiraannya untuk lima tahun mendatang, dapat diketahui bahwa kebutuhan pendanaan APBD Kota Tangerang
Dok. MPS – Kota Tangerang 201530
untuk sanitasi hingga tahun 2019 mencapai Rp 3.474.648.803.890, yang harus didukung dengan pendanaan operasional/pemeliharaan sebesar Rp 2.621.975.938.940. Sedangkan kemampuan untuk mendanai program dan kegiatan sanitasi yang dicanangkan
dalam
Strategi
Sanitasi
Kota
Tangerang
hanya
sebesar
Rp
1.123.972.972.081. Dengan demikian, pengembangan sanitasi Kota Tangerang perlu memperhatikan skala prioritas dengan terus berupaya mendorong komitmen Pemerintah Kota Tangerang dalam pendanaan sanitasi. Di samping itu, juga perlu penggalian alternatif pendanaan di luar APBD Kota Tangerang.
Dok. MPS – Kota Tangerang 201531
Tabel -5 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Tangerang untuk Sanitasi Tahun 2009-2013 Pendanaan Sanitasi(Rp) No. 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 2 2.1 2.2 2.3 3 4
Uraian
2009
2010
Belanja Sanitasi(1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 + 1.5) 49.321.856.184 32.358.005.704 PHBS 1.552.497.900 2.045.095.950 Air Limbah Domestik 3.788.652.150 1.787.407.900 Persampahan 23.306.410.557 13.326.187.574 Drainase Perkotaan 19.033.169.827 13.029.232.725 Komponen Terkait Sanitasi 1.641.125.750 2.170.081.555 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) NA NA DAK Sanitasi NA NA DAK Lingkungan Hidup NA NA DAK Perumahan dan Permukiman NA NA Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi NA NA Bantuan Keuangan Provinsi untuk Sanitasi NA NA Belanja APBD Murni untuk Sanitasi(1-2-3) 49.321.856.184 32.358.005.704 Total Belanja Langsung 657.343.718.637 797.035.904.890 % APBD Murni untuk Sanitasi Terhadap Belanja Langsung 7,50 4,06 Sumber :Diolah dari Data Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang, 2014. Keterangan :NA = Tidak Ada Data.
2011
2012
2013
64.650.013.439 95.932.818.460 117.102.434.675 1.572.655.000 2.006.385.250 4.438.386.100 4.707.187.830 3.300.195.800 4.065.529.000 28.248.464.709 47.796.954.300 60.027.522.275 25.546.805.220 40.414.259.310 46.279.420.700 4.574.900.680 2.415.023.800 2.291.576.600 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 64.650.013.439 95.932.818.460 117.102.434.675 917.741.214.630 1.109.250.562.319 1.844.616.629.967 7,04 8,65 6,35
Rata-rata Pertumbuhan (%) 33,97 39,36 25,96 40,99 34,31 22,69 NA NA NA NA NA NA 33,97 29,43 6,72
Dok. MPS – Kota Tangerang 2015 - 32
Tabel -6 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Kota Tangerang Tahun 2015-2019 No. 1. 2.
Uraian Perkiraan Belanja Langsung
Perkiraan Belanja APBD Murni untuk Sanitasi 3. Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014.
2015 3.090.124.817.784
Perkiraan Belanja Murni Sanitasi(Rp) 2016 2017 2018 3.999.548.551.658 5.176.615.690.411 6.700.093.688.099
Total Pendanaan (Rp)
2019 8.671.931.260.507
27.638.314.008.459
210.174.991.886
281.571.436.630
377.221.253.654
505.363.313.521
677.035.231.125
2.051.366.226.816
263.480.478.020
395.220.717.030
592.831.075.545
889.246.613.318
1.333.869.919.977
3.474.648.803.890
Dok. MPS – Kota Tangerang 201533
Tabel Error! No text of specified style in document.-7 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Tangerang untuk Operasional/Pemeliharaan Sanitasi Tahun 2009-2013 Belanja Sanitasi(Rp) No.
Uraian
1 1.1 1.1.1
Belanja Sanitasi Air Limbah Domestik Biaya Operasional/Pemeliharaan (Justified) Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Limbah
1.2 1.2.1
Persampahan Biaya Operasional/Pemeliharaan (Justified) Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan Wilayah Tengah Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan Wilayah Barat Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan Wilayah Timur
1.3 1.3.1
Drainase Perkotaan Biaya Operasional/Pemeliharaan (Justified) Rehabilitasi/Peningkatan, Pembangunan dan Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rehabilitasi/Pemeliharaan Pintu Air Rehabilitasi/Pemeliharaan Normalisasi Saluran Sungai
2009
2010
2011
2012
2013
Rata-rata Pertumbuhan (%)
372.316.250 372.316.250
419.269.900 419.269.900
1.536.392.600 1.536.392.600
2.017.632.000 2.017.632.000
1.961.753.000 1.961.753.000
76,91
21.660.584.932 21.660.584.932
6.244.525.674 6.244.525.674
24.343.105.000 24.343.105.000
28.052.246.050 -
40.791.111.050 -
69,83
-
-
-
28.052.246.050
23.206.003.500
-
-
-
-
9.413.661.700
-
-
-
-
8.171.445.850
2.178.950.940 661.264.900
2.709.817.600 1.348.738.600
9.414.721.920 2.901.975.000
7.305.809.310 2.754.271.000
6.791.812.800 2.512.556.000
122.346.400 1.227.231.640
11.136.500 -
125.567.000 312.504.150 1.043.643.950
271.518.000 164.451.850 -
176.540.500 94.234.000 -
60,59
Dok. MPS – Kota Tangerang 201534
Belanja Sanitasi(Rp) No.
Uraian
2009
2010
Pemeliharaan Pompa dan Diesel Air 14.252.000 22.138.000 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bantaran dan Tang153.856.000 96.387.000 gul Sungai Peningkatan, Pembersihan dan Pengerukan Sun727.143.500 gai/Kali Pemeliharaan dan Rehabilitasi Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya Rehabilitasi Turap/Talud 504.274.000 Sumber: Diolah dari Data Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang, 2014.
2011
2012
Rata-rata Pertumbuhan (%)
2013
1.337.718.770 1.343.600.000
139.231.360 1.964.520.600
197.574.000 2.573.732.800
1.403.479.000
1.377.017.000
1.237.175.500
946.234.050
634.799.500
-
-
-
-
Dok. MPS – Kota Tangerang 201535
Tabel -8 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kota Tangerang untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Sanitasi Tahun 2015-2019
No.
Uraian
1
Belanja Sanitasi (Biaya Operasional/Pemeliharaan)
1.1
Air Limbah Domestik
1.1.1
Biaya Operasional/Pemeliharaan (Justified)
1.2
Persampahan
1.2.1
Biaya Operasional/Pemeliharaan (Justified)
1.3
Drainase Perkotaan
1.3.1 Biaya Operasional/Pemeliharaan (Justified) Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014.
Perkiraan Biaya Operasional/Pemeliharaan(Rp) 2015
2016
2017
2018
2019
682.819.772.935 1.155.336.911.589
Total Pendanaan (Rp)
141.305.890.238
238.796.053.282
403.717.310.896
2.621.975.938.940
6.139.727.419
10.861.791.777
19.215.595.833
33.994.310.589
60.139.334.863
130.350.760.481
117.650.656.201
199.806.109.427
339.330.715.640
576.285.354.372
978.705.417.330
2.211.778.252.970
17.515.506.618
28.128.152.078
45.170.999.423
72.540.107.974
116.492.159.396
279.846.925.489
Dok. MPS – Kota Tangerang 201536
Tabel-9 Perkiraan Kemampuan APBD Kota Tangerang dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK Tahun 2015-2019
No.
Uraian
Pendanaan(Rp) 2015
2016
2017
2018
2019
Total Pendanaan (Rp)
1
Perkiraan Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan
141.305.890.238
238.796.053.282
403.717.310.896
682.819.772.935
1.155.336.911.589
2.621.975.938.940
2
Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi
210.174.991.886
281.571.436.630
377.221.253.654
505.363.313.521
677.035.231.125
2.051.366.226.816
3
Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi
263.480.478.020
395.220.717.030
592.831.075.545
889.246.613.318
1.333.869.919.977
3.474.648.803.890
4
Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni)(No. 2 – No. 1)
68.869.101.648
42.775.383.348
-26.496.057.242
-177.456.459.414
-478.301.680.464
-570.609.712.124
122.174.587.782
156.424.663.748
189.113.764.649
206.426.840.383
178.533.008.388
852.672.864.950
5
Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (No. 3 – No. 1) Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014.
Dok. MPS – Kota Tangerang 201537
Dok. MPS – Kota Tangerang 201538