Memorandum Program Sanitasi (MPS) BAB II REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI 2.1. PROFIL KABUPATEN 2.1.1. Kependudukan Penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2013 sebanyak 179.781 jiwa, luas lahan terbangun sampai dengan tahun 2013 adalah sebesar 2.276,45 Ha. Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah sebesar 78,97 jiwa/Ha, dengan kepadatan tertinggi adalah di Kecamatan Seram Barat yaitu sebesar 358,24 Ha, dan kepadatan terendah adalah Kecamatan Inamosol yang hanya sebesar 70,47 Ha. Jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2013 No
Kecamatan
Luas Terbangun (Ha)
Penduduk Tahun 2013 Jumlah (Jiwa)
Kepadatan (Jiwa/Ha)
Keterangan
1
Kec. Huamual Belakang
334
26.567
80
Pedesaan
2
Kec. Kepulauan Manipa
77
5.986
78
Pedesaan
3
Kec. Seram Barat
358
28.388
79
Pedesaan
4
Kec. Huamual
512
40.854
80
Pedesaan
5
Kec. Kairatu
306
24.264
79
Pedesaan
6
Kec. Kairatu Barat
172
13.581
79
Pedesaan
7
Kec. Inamosol
70
5.502
78
Pedesaan
8
Kec. Amalatu
145
11.412
79
Pedesaan
9
Kec. Elpaputih
66
5.088
77
Pedesaan
10
Kec. Taniwel
163
12.601
77
Pedesaan
11
Kec. Taniwel Timur
73
5.538
75
Pedesaan
2.276
179.781
861
Jumlah
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
1
Memorandum Program Sanitasi (MPS) Tabel 2.2. Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat No
Kecamatan
Jumlah Penduduk 2013
1
Kec. Huamual Belakang
26.567
2
Kec. Kepulauan Manipa
3
Jumlah Penduduk (Jiwa) Pertumb
2014
2015
2016
2017
2018
0,39
26.670
26.773
26.876
26.980
27.085
5.986
0,32
6.005
6.025
6.044
6.064
6.084
Kec. Seram Barat
28.388
0,47
28.522
28.656
28.791
28.927
29.064
4
Kec. Huamual
40.854
0,47
41.045
41.237
41.429
41.623
41.818
5
Kec. Kairatu
24.264
0,48
24.381
24.499
24.617
24.736
24.856
6
Kec. Kairatu Barat
13.581
0,47
13.645
13.709
13.774
13.838
13.903
7
Kec. Inamosol
5.502
0,41
5.525
5.548
5.571
5.594
5.617
8
Kec. Amalatu
11.412
0,47
11.466
11.520
11.574
11.628
11.683
9
Kec. Elpaputih
5.088
0,43
5.110
5.131
5.153
5.175
5.197
10
Kec. Taniwel
12.601
0,46
12.659
12.716
12.775
12.833
12.892
11
Kec. Taniwel Timur
5.538
0,32
5.556
5.574
5.592
5.610
5.628
179.781
2,16
180.583
181.388
182.197
183.009
183.825
Jumlah
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
2
Memorandum Program Sanitasi (MPS) Tabel 2.3. Area Beresiko Sanitasi Tabel Hasil Penentuan Area Berisiko Tabel Hasil Penentuan Area Berisiko Sanitasi Sanitasi
3,0 2,0 3,0 3,0 4,0 2,0 2,0
Desa Tuniwara Desa Buano Hatuputih Desa Tumalehu Barat Desa Tumalehu Timur Desa Kelang Asaude Desa Masawoi Desa Luhutuban Kecamatan Seram Barat Desa Kaibobu
2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 3,0 2,0
2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 3,0 2,0
2,0 3,0 4,0 3,0 3,0 3,0 4,0
2,0
2,0
2,0
Desa Eti Desa Lumoli Desa Morekau Desa Neniari Desa Piru Desa Negeri Kawa
3,0 2,0 4,0 4,0 4,0 3,0
3,0 2,0 4,0 3,0 4,0 2,0
3,0 2,0 3,0 3,0 4,0 3,0
Kecamatan Huamual Desa Kulur Desa Iha Desa Luhu Desa Lokki Desa Ariate
2,0 3,0 4,0 2,0 2,0
2,0 3,0 4,0 2,0 2,0
2,0 2,0 4,0 3,0 3,0
Kecamatan Kairatu Desa Kairatu Desa Seruawan Desa Kamarian
3,0 2,0 2,0
3,0 2,0 2,0
3,0 2,0 2,0
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
Kecamatan Amalatu Desa Tihulale Desa Rumahkay Desa Latu Desa Tomalehu Desa Hualoy Desa Seriolo Desa Tala Kecamatan Elpaputih Desa Sumeith Panisaro Desa Ahiolo Abio Desa Watui Desa Huku Kecil Desa Sanahu Desa Wasia Desa Elpaputih Kecamatan Taniwel Desa Rumahsoal Desa Lohia Sapalewa Desa Laturake Desa Buria Desa Riring Desa Niniari Desa Mornaten Desa Nikulukan Desa Niwelehu Desa Nuniali Desa Lisabata Desa Wakolo Desa Patahuwe Desa Taniwel Desa Uweth Desa Hulung Desa Kasie Desa Nukuhay Desa Pasinalo
Drainase
2,0 2,0 3,0 2,0 3,0 2,0 2,0
Kecamatan Huamual Belakang Desa Tahalupu Desa Sole Desa Waesala Desa Buano Selatan Desa Buano Utara Desa Tonu Jaya Desa Alang Asaude Kecamatan Manipa
Kelurahan/Desa
Skor Risiko Sanitasi (Penyesuaian) Persampah an
2,0 2,0 3,0 2,0 4,0 2,0 2,0
Kelurahan/Desa
Kecamatan
Air Limbah
Drainase
Skor Risiko Sanitasi (Penyesuaian) Air Limbah Persampah an
Kecamatan
2,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00
2,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00
2,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00
2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00
2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00
2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00
2,00
2,00
2,00
2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00
3
Memorandum Program Sanitasi (MPS) Desa Waimital
4,0
3,0
3,0
Desa Hatusua Desa Uraur Desa Waipirit
2,0 2,0 2,0
2,0 2,0 3,0
2,0 3,0 3,0
Kecamatan Kairatu Barat Desa Waisarisa Desa Kamal Desa Nurue Desa Waesamu Desa Waihatu Desa Lohiatala
2,0 4,0 3,0 2,0 2,0 2,0
2,0 4,0 2,0 2,0 2,0 2,0
2,0 4,0 2,0 2,0 3,0 2,0
Kecamatan Inamosol Desa Rumberu Desa Hunitetu Desa Hukuanakota Desa Rambatu Desa Manusa
3,0 3,0 3,0 2,0 3,0
3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
3,0 2,0 2,0 3,0 3,0
Kecamatan Taniwel Timur Desa Souhuwe Desa Maloang Desa Lumahlatal Desa Hatunuru Desa Matapa Desa Seakasale Desa Makububuy Desa Sukaraja Desa Lumapelu Desa Uwen Pantai Desa Tounusa Desa Musihuwey Desa Solea Desa Waraloin Desa Walakone
2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
Gambar 2.1. Area Beresiko Sanitasi
DALAM PROSES PENYUSUNAN
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
4
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Tabel 2.4. Zona Sistem Air Limbah Kode Zona
Kode Zona Penyesuaian
Desa Tahalupu Desa Sole
1 1
1 1
Desa Waesala Desa Buano Selatan Desa Buano Utara Desa Tonu Jaya Desa Alang Asaude Desa Tuniwara Desa Buano Hatuputih Desa Tumalehu Barat Desa Tumalehu Timur Desa Kelang Asaude
2
3
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1
3
3
1
1
1
1
1
1
Desa Masawoi Desa Luhutuban Desa Kaibobu
2 1 3
3 1 3
Desa Eti Desa Lumoli
1 1
2 1
Desa Morekau
3
4
Desa Neniari
2
3
Desa Piru Desa Negeri Kawa Desa Kulur Desa Iha
2
4
3 1 3
3 1 3
Desa Luhu Desa Lokki Desa Ariate
2 1 1
3 1 1
Desa Kairatu
2
3
Kelurahan / Desa
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
Catatan (Jelaskan jika zona berubah setelah disesuaikan dengan hasil pemetaan)
Diubah karena merupakan kawasan CBD
Diubah karena merupakan kawasan CBD
Diubah karena merupakan kawasan CBD Diubah karena merupakan kawasan CBD Diubah karena merupakan kawasan CBD Diubah karena merupakan kawasan CBD
Diubah karena merupakan kawasan CBD
Diubah karena merupakan kawasan CBD
5
Memorandum Program Sanitasi (MPS) Desa Seruawan Desa Kamarian
1 3
1 3
Desa Waimital Desa Hatusua Desa Uraur
2 1 1
3 1 1
Desa Waipirit Desa Waisarisa Desa Kamal Desa Nurue Desa Waesamu Desa Waihatu Desa Lohiatala Desa Rumberu
1 1 4 1 1 3 1 1
1 1 4 1 1 3 1 1
Desa Hunitetu Desa Hukuanakota Desa Rambatu Desa Manusa Desa Tihulale Desa Rumahkay
2
3
1 1 3 1 1
1 1 3 1 1
Desa Latu Desa Tomalehu Desa Hualoy Desa Seriolo Desa Tala Desa Sumeith Panisaro Desa Ahiolo Abio Desa Watui Desa Huku Kecil Desa Sanahu Desa Wasia
2 3 1 3 1
3 3 1 3 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
Desa Elpaputih Desa Rumahsoal Desa Lohia Sapalewa Desa Laturake Desa Buria Desa Riring Desa Niniari Desa Mornaten Desa Nikulukan Desa Niwelehu Desa Nuniali Desa Lisabata Desa Wakolo Desa Patahuwe
2 1
3 1
1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3
1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
Diubah karena merupakan kawasan CBD
Diubah karena merupakan kawasan CBD
Diubah karena merupakan kawasan CBD
Diubah karena merupakan kawasan CBD
Diubah karena merupakan kawasan CBD
6
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Desa Taniwel Desa Uweth Desa Hulung Desa Kasie Desa Nukuhay Desa Pasinalo Desa Souhuwe Desa Maloang Desa Lumahlatal Desa Hatunuru Desa Matapa Desa Seakasale Desa Makububuy Desa Sukaraja Desa Lumapelu
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Desa Uwen Pantai Desa Tounusa Desa Musihuwey Desa Solea Desa Waraloin Desa Walakone
2 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1
Diubah karena merupakan kawasan CBD
Diubah karena merupakan kawasan CBD
Gambar 2.2. Zona Sistem Air Limbah Tabel 2.5. Zona Sistem Persampahan Fitur Zona (Kepadatan penduduk dari luas terbangun+ fungsi perkotaan)
Kelurahan / Desa
25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural CBD 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural
Desa Tahalupu Desa Sole Desa Waesala Desa Buano Selatan Desa Buano Utara Desa Tonu Jaya Desa Alang Asaude Desa Tuniwara Desa Buano Hatuputih Desa Tumalehu Barat Desa Tumalehu Timur
25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural
Kode Zona
Kode Zona Penyesuaian
1 1 3 1 1 1 1 1
1 1 3 1 1 1 1 1
1
1
1
1
1
1
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
Catatan (Jelaskan jika zona berubah setelah disesuaikan dengan hasil pemetaan)
7
Memorandum Program Sanitasi (MPS) 25-100 pp; Urban/rural CBD 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural
Desa Kelang Asaude Desa Masawoi Desa Luhutuban Desa Kaibobu Desa Eti Desa Lumoli
1 3 1 1 1 1
1 3 1 1 1 1
25-100 pp; Urban/rural CBD CBD 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural CBD 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural CBD 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural CBD 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural
Desa Morekau Desa Neniari Desa Piru Desa Negeri Kawa Desa Kulur Desa Iha Desa Luhu Desa Lokki Desa Ariate Desa Kairatu Desa Seruawan Desa Kamarian Desa Waimital Desa Hatusua Desa Uraur
1 3 3 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1
3 3 3 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1
Desa Waipirit Desa Waisarisa Desa Kamal
1 3 3
2 3 3
Desa Nurue Desa Waesamu Desa Waihatu Desa Lohiatala
2 1 1 1
2 1 1 1
Desa Rumberu Desa Hunitetu
2 3
2 3
Desa Hukuanakota Desa Rambatu Desa Manusa Desa Tihulale Desa Rumahkay Desa Latu Desa Tomalehu Desa Hualoy Desa Seriolo Desa Tala Desa Sumeith Panisaro Desa Ahiolo Abio Desa Watui Desa Huku Kecil Desa Sanahu Desa Wasia
2 1 1 1 1 3 1 1 1 1
2 1 1 1 1 3 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
25-100 pp; Urban/rural CBD CBD > 100 orang/ha; bukanurban 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural > 100 orang/ha; bukanurban CBD > 100 orang/ha; bukanurban 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural CBD 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
Pemukiman diapit/dikelilingi kawasan CBD
Pemukiman diapit/dikelilingi kawasan CBD
8
Memorandum Program Sanitasi (MPS) CBD 25-100 pp; Urban/rural
3 1
3 1
25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural CBD 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural CBD 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural 25-100 pp; Urban/rural
Desa Elpaputih Desa Rumahsoal Desa Lohia Sapalewa Desa Laturake Desa Buria Desa Riring Desa Niniari Desa Mornaten Desa Nikulukan Desa Niwelehu Desa Nuniali Desa Lisabata Desa Wakolo Desa Patahuwe Desa Taniwel Desa Uweth Desa Hulung Desa Kasie Desa Nukuhay Desa Pasinalo Desa Souhuwe Desa Maloang Desa Lumahlatal Desa Hatunuru Desa Matapa Desa Seakasale Desa Makububuy Desa Sukaraja Desa Lumapelu Desa Uwen Pantai Desa Tounusa Desa Musihuwey Desa Solea Desa Waraloin
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
25-100 pp; Urban/rural
Desa Walakone
1
1
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
9
Memorandum Program Sanitasi (MPS) Gambar 2.3. Zona Sistem Persampahan
Tabel 2.6. Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi APBD Kabupaten Seram Bagian Barat
N o
Uraian
Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp)
1
Perkiraan Belanja Langsung
2
Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi
11.218.125.28 2
11.599.541.54 2
11.982.326.41 3
12.377.743.18 4
12.786.208.70 9
59.963.945.131
3,41
3,45
3,57
3,76
3,91
3,29
Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi Sumber : SSK Bab 2 3
2016 345.610.867.4 41
2017 363.320.424.8 35
2018 381.937.443.3 44
2019 401.508.422.4 73
Total Pendanaan
2015 328.764.538.2 11
1.821.141.696.3 05
2.2 Air Limbah 2.2.1 Permasalahan Air Limbah Pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten Seram Bagian Barat masih membutuhkan perhatian yang lebih dari pemerintah, hal ini dapat dilihat dari sarana dan parasarana yang telah disediakan oleh pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran yang ada di daerah yang mengakibatkan minimnya anggaran disektor sanitasi khususnya sektor air limbah. Permasalahan utama dan mendesak sebagai isu strategis terkait dengan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Seram Bagian Barat bisa berupa
permasalahan fisik maupun non fisik.
Permasalahan fisiknya adalah
cakupan akses masyarakat khususnya masyarakat miskin untuk menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan masih sangat rendah. Permasalahan non fisiknya adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk memakai jamban yang layak. Beberapa isu pokok yang mengemukakan terkait sistem sanitasi pengelolaan air limbah domestik di kabupaten Seram Bagian Barat, adalah : Sebagian besar pengelolaan air limbah domestik di kabupaten Seram Bagian Barat menggunakan on site system, meskipun juga belum sesuai harapan.
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
10
Memorandum Program Sanitasi (MPS) Sistem kelembagaan sanitasi masih lemah, kondisi ini menuntut adanya peningkatan kapasitas layanan pengelolaan air limbah, terutama dalam meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, sehingga tatanan pengelolaan air limbah domestik memenuhi harapan. Pengelolaan air limbah sejak dahulu dianggap merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. Tapi pelaksanaannya masih ditangani oleh masing-masing SKPD terkait, tanpa ada koordinasi dan kerjasama dalam penanganannya. Padahal permasalahan sanitasi terkhusus air limbah merupakan masalah yag kompleks dan tidak bisa ditangani pada satu segi saja, tapi harus melihat semua segi permasalahan dan dilakukan pemecahan secara bersama pula. Penganggaran sektor sanitasi masih rendah sehingga berdampak pada tidak tercukupinya penyediaan sarana dan prasarana, sistem maupun cakupan Disadari bahwa kualitas hidup lingkungan permukiman atau hunian dapat tercermin dari tingkat kepemilikan jamban, sistem pengelolaan sanitasi air limbah, belum lagi memperhitungkan kepemilikan dan atau pemeliharaan jamban. Diperlukan perencanaan dan program yang bersifat jangka panjang dan terpadu sebagai landasan pokok dalam pengelolaan air limbah atau sistem sanitasi, sehingga kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat semakin meningkat. Untuk mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat maka perlu dukungan media komunikasi untuk memberi informasi mengenai pentingnya hidup bersih dan sehat di masyarakat. Belum adanya kontribusi dari pihak swasta khususnya pengelolaan sektor air limbah. Tabel 2.7. Resume Permasalahan Mendesak Air Limbah Domestik Aspek Teknis 1.
Aspek Pengembangan Sarana
dan
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
11
Memorandum Program Sanitasi (MPS) Prasarana
-
User Interface:
Tidak tahu 43%
Tangki septik 45%
Kebun/tanah lapang 2% Sungai/danau/ Langsung ke pantai drainase 0% 1%
-
Pipa sewer 3% Cubluk/lobang tanah 6%
Jumlah Penduduk Kab./Kota tahun 2014: ……. jiwa atau …… KK
Jumlah Penduduk Perkotaan tahun 2014: …..jiwa atau ……… KK
Akses Jamban pribadi dan MCK = 45 % (……….. KK)
WC Gantung (Cubluk) = 6 % (………… KK)
Pengumpulan dan penampungan/ pengelolahan Awal :
100% 32,5 80% 60%
91,3
72,0
83,5
40%
73,2
67,5
20% 8,8
28,0
16,5
26,8
0% Klaster 1
Klaster 2
Klaster 3
Tidak aman
4
Total
Suspek aman
Keterangan:
Akses jamban pribadi dengan tangki septik aman = 73,2 % (…… KK)
Akses jamban pribadi dengan tangki septik tidak aman = 26,8 %
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
12
Memorandum Program Sanitasi (MPS) (……… KK) Kesimpulan: (data ini sesuaikan dengan hasil instrument profil)
Akses sesuai dengan SNI (Tangki septic aman + MCK) = …… KK (….%)
Akses dasar (Cubluk + tangki septic tidak aman) = …….. KK (………%)
-
Tidak memiliki akses = ………… KK (……….%)
Pengangkutan/
Belum ada IPLT dan truk penyedot tinja, pembuangan tinja masih
pengaliran :
ke sungai praktek pengurasan tangki septik 3% atau 4.470 KK
-
-
Pengelolahan
Belum adanya IPLT di kabupaten , sehingga pengelohan akhir terpusat
akhir terpusat :
tidak ada.
Daur
ulang
/
Belum dilakukannya praktek pendeteksian kualitas limbah
pembuangan akhir : -
Perecanaan
Belum adanya Master Plan Air Limbah Permukiman yang terintegrasi
Teknis, dll .
dengan RTRW perkotaan
Aspek Non-Teknis 2. Aspek Pendanaan :
3. Aspek Kelembagaan : 4. Aspek
peraturan
Rendahnya alokasi pendanaan dari Pemerintah Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan masyarakat
Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan Rendahnya koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan
Belum adanya perda terkait restribusi air limbah permukiman
Masih rendahnya kesadaran masyarakat Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan system yang berbasis masyarakat Masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan Rendahnya koordinasi antar instansi terkait dalam menggerakkan peran masyarakat Kurangnya partisipasi masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung peningkatan kepedulian layanan pengelolaan air limbah
dari
perundangan dan penegakan hukum: 5. Aspek peran serta masyarakat dunia swasta :
dan usaha/
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
13
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
6. Aspek komunikasi
7. Sebahagian besar masyarakat belum memahami pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS )
akan
(sumber referensi: BPS bab 3)
2.2.2 Sasaran Pembangunan Air Limbah Tabel berikut berisi resume Sasaran prioritas yang akan dicapai terkait pembangunan Sanitasi dan PHBS terkait sanitasi sampai dengan periode Tahun 2019. Uraian resume sasaran sudah disusun berdasarkan Tingkat Prioritas dan merupakan hasil
kesepakatan
seluruh
anggota
Pokja.
Penetapan
sasaran
dengan
mempertimbangkan “Permasalahan Mendesak ”.
Tabel 2.8. Resum Tujuan dan Sasaran Air Limbah Domestik
Air Limbah Pemukiman Berkurangnya Praktek buang air besar sembarangan (BABS) dari 64 % menjadi 0 % pada tahun 2019 Meningkatnya kesadaran masyarakat sebesar 64 % untuk tidak BABS pada tahun 2019 Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana jamban dengan tangki saptik yang tidak aman dari 26,6 % menjadi 0 % pada akhir tahun 2019 Tersedianya Regulasi Air Limbah Permukiman domestik pada tahun 2019. Peningkatan pendanaan sanitasi dari 0,2% menjadi 2 % pada tahun 2019
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
14
Memorandum Program Sanitasi (MPS) Tabel 2.9. Rencana Pengembangan Jangka Menengah Air Limbah Domestik Kabupaten Seram Bagian Barat No
Cakupan layanan eksisting 2014 (c)
2015
2016
2017
2018
2019
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
26
6
6
5
5
4
0
0
0
0
0
0
B
Individual (tangki septik) Komunal (MCK, MCK++, tangki septik) Cubluk dan sejenisnya Sistem Off-site
1
Skala Kota
0
2
Skala Wilayah/Kawasan BABS
0
(a) A 1 2
3
C D
Sistem
(b) Sistem On-Site
Tahun
Keterangan
(i)
4
Lumpur Tinja ke IPLT (m3/bln)
64
0
0
Sumber referensi :BPS Bab 3
2.2.3. Prioritas Pembangunan Air Limbah Penentuan
program
prioritas
merupakan
bagian
untuk
mendukung
terwujudnya lingkungan yang sehat,berkualitas, lestari ,lingkungan masyarakat yang layak huni dan tidak adanya masyarakat yang
BABS (Buang Air Besar
Sembarangan) hal ini dapat di capai dengan 2 metode pendekatan yakni : masyarakat di beri penyadaran kritis tentang PHBS (kegiatan non fisik)
apabila
masyarakat dari dalam dirinya sendiri sadar akan pentingnya hidup bersih dan sehat maka perubahan di lingkungannya akan mudah untuk di ubah dan dari sisi lain ada sarana pendukung yang dapat mengakomodir kegiatan BAB (tersedianya sarana jamban dan sarana pendukung lainnya ). Dari hasil kajian Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat terdapat program
prioritas
untuk
mendukung
terciptanya
masyarakat
yang
sehat,berkualitas,lingkungan yang layak huni dan masyarakat yang stop buang air besar sembarangan ( BABS ) Program-program ini diharapkan dapat berpengaruh
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
15
Memorandum Program Sanitasi (MPS) terhadap proses perubahan prilaku dimasyarakat dari yang tidak sehat menjadi masyarakat yang sehat. Untuk itu di tetapkan prioritas pembangunan air limbah sebagai mana termuat dalam table 2.10 di bawah ini : Tabel 2.10. Prioritas Kegiatan Air Limbah Domestik
Score (dan bobot) Program/Kegiatan
Penerima manfaat
Permasalahan mendesak
Persepsi Pokja
Propoor
Prioritas
25%
25%
20%
30%
Total Score
Studi Kelayakan Pembangunan IPAL Komunal di Kabupaten Seram Bagian Barat
2
1
2
1
1,45
Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Seram Bagian Barat
4
4
4
4
Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Seram Bagian Barat
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
2
4
4
4
3
4 4 4 2 4 4 4
4 3 3 1 4 4 4
4 3 3 2 4 4 4
4 3 2 1 4 4 4
2,70 3,70 4,00 3,25 2,95 1,45 4,00 4,00
3
2
3
2
2,45
2
4 4
4 4
4 4
4 3
4,00 3,70
1 1
Perencanaan Umum
Pembuataan DED IPAL Komunal Pembuataan DED IPLT Program Pengembangan Infrastruktur Air Limbah Pembebasan Lahan Pembangunan IPAL Komunal Pembangunan IPLT Kota Piru Pembangunan SPAL Kawasan Piru Pembangunan SANIMAS Operasional dan Pemeliharaan Bantuan Jamban Keluarga Miskin Pembangunan Septiktank Komunal Peningkatan Sambungan Rumah IPAL Komunal Pembangunan MCK Komunal Pengadaan Truk Tinja
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
4,00 4,00 4,00 4,00
3 1 1 1 1
2 1 1 1 2 3 1 1
16
Memorandum Program Sanitasi (MPS) 2.3. Persampahan 2.3.1 Permasalahan Persampahan Kondisi pengelolaan persampahan di Kabupaten Seram Bagian Barat saat ini dapat dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur. Dari segi kualitas maupun kuantitas infrastruktur, masih belum memadai apabila dibadingkan dengan luas wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat yang cukup besar. Hal tersebut juga disebabkan kondisi geografis Kabupaten Seram Bagian Barat yang bergunung sehingga sangat sulit untuk mengelola persampahan di seluruh wilayah kabupaten. Kegiatan pengelolaan dan pengendalian persampahan baik yang ditimbulkan oleh kegiatan industri maupun kegiatan rumah tangga di Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat yang dikelola oleh Badan Lingkungan Hidup, dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seram Bagian Barat serta Dinas Kesehatan yang berorientasi pada tahap Promotif dan preventif. Dilihat tupoksi SKPD yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat, SKPD yang menangani persampahan dalam hal pengawasan dan bimbingan teknis adalah Badan Lingkungan Hidup, yaitu berada dalam Bidang Pengawasan. Sistem layanan persampahan
Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat
belum mampu melayani persampahan secara menyeluruh, terutama untuk daerah perdesaan yang jauh dari ibukota kabupaten. Konsentrasi untuk pendistribusian sampah dari TPS ke TPA baru berkisar di wilayah Kecamatan Seram Barat, Sedangkan sistem pengelolaan persampahan di wilayah perdesaan, masyarakat masih melakukan pembakaran sampah secara individual dan manual di masing-masing rumah tangga. Sistem sanitasi sub sektor persampahan di Kabupaten Seram Bagian Barat yang bersumber dari produk input berupa sampah organik dan anorganik terdiri dari : 1. Pembuangan (user interface) berupa keranjang sampah, kantongan plastik, tanah kosong, 2. Penampungan sementara berupa TPS, Drum, dikumpul dipinggir jalan, 3. Pengangkutan dengan mobil sampah
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
17
Memorandum Program Sanitasi (MPS) 4. Tempat Pemrosesan akhir (TPA). Namun ada beberapa kelurahan yang melakukan praktek 3R (Reduce, Reuse and Recycle), seperti yang dilakukan di Desa Waihatu dan Waimital (sementara dibangun tahun 2015) Penanganan persampahan belum dapat dilakukan secara optimal karena keterbatasan kendaraan operasional pengangkut sampah, sehingga jangkauan pelayanan masih terbatas diwilayah Seram Barat. Dalam memaksimalkan pelayanan pengelolaan persampahan perkotaan dibutuhkan arahan yang tepat, bukan hanya pada kebutuhan akan pendanaan tetapi juga adalah bagaimana pengelolaan kegiatan pelayanan yang terdiri atas beberapa
kegiatan
utama,
antara
lain
adalah
pengangkutan, pengolahan dan pemerosesan akhir
pemilahan,
pengumpulan,
sampah. Disamping itu, tak
bisa dipungkiri bahwa peranan masyarakat sangat besar dalam pelayanan pengelolaan persampahan dimana perlunya peningkatan kesadaran masyarakat akan lingkungan yang sehat bebas dari sampah karena sebaik apapun sarana maupun sistem pengelolaan persampahan apabila masyarakat tidak memiliki kesadaran akan tetap menjadi masalah yang tak bisa diselesaikan Tabel 2.11. Resume Permasalahan Mendesak Persampahan Aspek Teknis 1.
Aspek Pengembangan Sarana dan Prasarana
-
User Interface:
Pengelolaan Sampah pada Rumah tangga berdasarkan hasil Survai EHRA:
-
Pengumpulan
dan
penampungan/
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
18
Memorandum Program Sanitasi (MPS) pengelolahan Awal : -
Pengangkutan/ pengaliran :
-
Pengelolahan akhir terpusat :
-
Daur ulang / pembuangan akhir :
-
Perecanaan Teknis, dll .
Aspek Non-Teknis 2. Aspek Pendanaan : 3. Aspek Kelembagaan : 4. Aspek peraturan perundangan dan penegakan hukum: 5. Aspek peran serta masyarakat dan dunia usaha/ swasta : 6. Aspek komunikasi (sumber referensi: BPS bab 3)
DALAM PROSES PENYUSUNAN Tabel 2.12. Resum Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan
Air Limbah Pemukiman
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
19
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Tabel 2.13. Rencana Pengembangan Jangka Menengah Persampahan
No
Sistem
(a)
(b)
A
Penanganan Langsung
1
Kawasan Komersil
B
Penanganan tidak langsung
1
Kawasan Perkotaan
C
Penanganan Berbasis Masyarakat
D
TPA
Cakupan layanan eksisting (%) Thn 2014 (c)
Sasaran Tahun Keterangan 2015
2016
2017
2018
2019
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
(i)
Sumber referensi : BPS bab 3
Tabel 2.14. Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Persampahan Score (dan bobot) Program/Kegiatan
Penerima manfaat
25%
Permasalahan mendesak
25%
Persepsi Pokja
20%
Propoor Total Score
30%
Prioritas
Perencanaan Umum Penyusunan Masterpland Persampahan Penyusunan Perda Persampahan
4 4 4
4 4 2
4 4 4
4 3 2
4 3,7 2,9
1 1 2
Pembangunan TPS 3 R
3
2
2
2
2,25
2
Penyediaang Alat Angkut Stasiun Antara dan TPA Operasi dan Pemeliharaan Sarana & Prasarana
3 2
3 1
3 2
3 1
3 1,45
1 3
Pembentukan UPTD/PPK-BLUD
Pengelolaan Sampah Dari Sumberdaya
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
20
Memorandum Program Sanitasi (MPS) TPA Pembangunan dan Pengelolaan TPA Pembangunan Jembatan Timbang Workshop TPA Pengadaan Alat Pemilah Sampah Untuk TPA Pengadaan Alat Pembuat Kompos Untuk TPA Pembangunan/Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah
3 2 4 3
3 2 4 2
3 2 4 3
2 2 4 2
2,7 2 4 2,45
2 2 1 2
3
3
3
3
3
1
Tabel 2.15. Permasalahan Mendesak Drainase Aspek Teknis 8.
Aspek Pengembangan Sarana dan Prasarana
-
User Interface:
-
Pengumpulan
dan
penampungan/
pengelolahan Awal : -
Pengangkutan/ pengaliran :
-
Pengelolahan akhir terpusat :
-
Daur ulang / pembuangan akhir :
-
Perecanaan Teknis, dll .
Aspek Non-Teknis 9. Aspek Pendanaan : 10. Aspek Kelembagaan : 11. Aspek peraturan perundangan dan penegakan hukum: 12. Aspek peran serta masyarakat dan dunia usaha/ swasta : 13. Aspek komunikasi Sumber : BPS bab 3
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
21
Memorandum Program Sanitasi (MPS) Gambar 2.4. Lokasi Genangan (Buat dalam kertas minimal A3 dengan skala minimal 1 : 50.000)
Tabel 2.16. Resum Tujuan dan Sasaran Pembangunan Drainase
Drainase
Tabel 2.17. Rencana Pengembangan Jangka Menengah Drainase
No
(a)
Sistem
(b)
A
Cakupan Layanan
1
Fungsi Drainase
Cakupan Layanan Eksisting (%) 2014
2015
2016
2017
2018
2019
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
Sasaran Tahun Ket
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
(i)
22
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
2
Luas Genangan
B
Penanganan Tidak Langsung
C
Penanganan Berbasis Masyarakat
Tabel 2.18. Prioritas Implementasi Program dan Kegiatan Drainase Score (dan bobot) Program/Kegiatan
Penerim a manfaat
Permasalaha n mendesak
25%
25%
Perencanaan Umum Penyusunan Masterplan Sistim Drainase
Persepsi Pokja
20%
Propoor Total Score
30%
Prioritas
4
4
4
4
4,00
1
4
4
4
4
4,00
1
Program Pembangunan Saluran Drainase Pembangunan Saluran Drainase
Pokja Sanitasi Kabupaten Seram Bagian Barat
23