MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini menggunakan data sekunder pengamatan yang dilakukan oleh Dr. Ir. Ben Juvarda Takaendengan, M.Si. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor; selama empat bulan dari Januari-April 2012. Materi Data sekunder yang digunakan merupakan hasil pengukuran bagian linear permukaan tubuh kuda delman pada kondisi dewasa tubuh di Sulawesi Utara (Manado, Tomohon, dan Minahasa). Pemilihan keempat lokasi penelitian tersebut dilakukan secara purposive sampling berdasarkan tingkat kepemilikan kuda delman yang tinggi di Sulawesi Utara. Jumlah data kuda yang digunakan adalah 466 ekor dengan rincian seperti yang disajikan pada Tabel 3. Data sekunder meliputi bobot badan, bagian linear permukaan tubuh (lingkar dada, lebar dada, dalam dada, tinggi pundak, tinggi pinggul, lebar pinggul, panjang badan dan panjang paha), bagian kepala (panjang leher, lebar kepala dan panjang kepala). Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi Lokasi
Kuda Jantan
Betina
Jumlah
------------------------------------(ekor)----------------------------------Manado Minahasa Tomohon
51 221 33
6 151 4
57 372 37
Jumlah
305
161
466
Peralatan yang digunakan meliputi alat tulis, kamera, komputer, kalkulator, dan perangkat lunak statistik. Perangkat lunak statistika yang digunakan yaitu MINITAB® 15.1 20. 0.
Prosedur Data variabel-variabel yang diukur untuk menduga bobot badan meliputi bobot badan (Y), lingkar dada (X1), lebar dada (X2), dalam dada (X3), tinggi pundak (X4), tinggi pinggul (X5), lebar pinggul (X6), panjang badan (X7) dan panjang paha (X8) sedangkan untuk menentukan skor ukuran dan bentuk kepala meliputi panjang leher (Z1), lebar kepala (Z2) dan panjang kepala (Z3). Data dipasok ke dalam komputer untuk kemudian diolah. Data dipilah menjadi tiga bagian berdasarkan data bobot badan. Data bobot badan digolongkan besar bila memiliki nilai lebih besar dari 325 kg; digolongkan sedang bila kisaran antara 225-325 kg dan digolongkan kecil bila nilai lebih kecil dari 225 kg. Pemilahan data berdasarkan data bobot badan dilakukan untuk memperoleh nilai determinasi (R2) yang memadai. Bila nilai yang diperoleh pada masing-masing golongan bobot badan ditemukan lebih kecil dibandingkan bila digabung, maka pemilahan data tidak dilakukan. Hasil pengolahan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Berdasarkan tabel dan gambar tersebut, selanjutnya hasil pengolahan disajikan dalam bentuk tulisan. Rancangan dan Analisa Data Statistik Deskriptif Data yang diperoleh diolah secara deskriptif. Nilai rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman pada masing-masing variabel diolah berdasarkan rumus Mattjik dan Sumertajaya (2006) sebagai berikut:
Keterangan: = Rataan data contoh = Data contoh = Banyak data contoh = Simpangan baku atau ragam contoh = Koefisien keragaman
11
Statistik T2 Hotelling Gaspersz (1992) menyatakan bahwa untuk menguji perbedaan vektor nilai ratarata diantara dua populasi, dapat menggunakan statistik T2 Hotteling. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut: Ho: U1 = U2 artinya vektor nilai rata-rata ukuran-ukuran permukaan tubuh dari kelompok kuda delman lokasi pengamatan pertama sama dengan lokasi pengamatan kedua H1: U1 ≠ U2
artinya kedua vektor nilai rata-rata itu berbeda
Statistik T2 Hotelling dirumuskan sebagai berikut:
(Gaspersz, 1992) Keterangan: = Ukuran contoh kuda delman dari lokasi pengamatan pertama = Ukuran contoh kuda delman dari lokasi pengamatan kedua = Invers dari matriks peragam gabungan SG = Vektor selisih nilai rata-rata contoh dari kedua populasi Analisis Regresi Komponen Utama (ARKU) Model persamaan ukuran linear permukaan tubuh kuda yang diperlukan dalam menentukan pesamaan Analisis Regresi Komponen Utama, namun sebelum dilakukan pengolahan Analisis Regresi Komponen Utama dilakukan Analisis Komponen Utama sebagai berikut: Gaspersz (1992) menyatakan model matematika AKU sebagai berikut:
Keterangan: = Komponen utama ke-p = Peubah ke-p untuk p = 1, 2, 3, … ,8 = Vektor ciri atau vektor Eigen ke-p untuk p = 1, 2, … ,8
12
Model persamaan ukuran kuda sebagai berikut:
Keterangan: = Skor ukuran = Variabel lingkar dada = Variabel lebar dada = Variabel dalam dada = Variabel tinggi pundak = Variabel tinggi pinggul = Variabel lebar pinggul = Variabel panjang badan = Variabel panjang paha = Vektor ciri atau vektor Eigen Pendugaan bobot badan kuda delman dilakukan pada ukuran-ukuran linear permukaan tubuh kuda delman pada setiap lokasi pengamatan dihitung berdasarkan persamaan Regresi Komponen Utama menurut Gaspersz (1992) sebagai berikut:
Keterangan: = Bobot badan = Variabel lingkar dada = Variabel lebar dada = Variabel dalam dada = Variabel tinggi pundak = Variabel tinggi pinggul = Variabel lebar pinggul = Variabel panjang badan = Variabel panjang paha = Konstanta
13
= Koefisien regresi dari variabel bebas ke-i (i = 1, 2, …, 8) Elastisitas rata-rata dari bobot badan terhadap setiap variabel bebas Xi dalam model regresi dihitung dengan menggunakan rumus (Gaspersz, 1992):
Keterangan: = Elastisitas rata-rata dari variabel tak bebas Y (bobot badan) terhadap variabel bebas Xi (i= 1,2,…, 8) = Koefisien regresi dari variabel bebas Xi dalam persamaan regresi = Nilai rata-rata dari variabel bebas Xi = Nilai rata-rata dari variabel tak bebas Y (bobot badan) Korelasi antara Skor Ukuran Tubuh dan Bobot Badan Korelasi antara skor ukuran tubuh dan bobot badan dihitung berdasarkan rumus yang disarankan oleh Gaspersz (1992) sebagai berikut:
X
= Skor ukuran tubuh
Y
= Bobot badan
Analisis Komponen Utama (AKU) Penentuan skor ukuran dan bentuk kepala dilakukan berdasarkan Analisis Komponen Utama (AKU). Gaspersz (1992) menyatakan model matematika AKU sebagai berikut:
Keterangan: = Komponen utama ke-p = Variabel ke-p untuk p = 1, 2, 3 = Vektor ciri atau vektor Eigen ke-p untuk p = 1, 2, 3 Model persamaan ukuran kepala kuda sebagai berikut: 14
Keterangan: = Skor ukuran Z1
= Variabel panjang leher
Z2
= Variabel lebar kepala
Z3
= Variabel panjang kepala = Vektor ciri atau vektor Eigen
Model persamaan bentuk kepala kuda sebagai berikut:
Keterangan: = Skor bentuk Z1
= Variabel panjang leher
Z2
= Variabel lebar kepala
Z3
= Variabel panjang kepala = Vektor ciri atau vektor Eigen Korelasi skor ukuran kepala terhadap masing-masing variabel linear
permukaan kepala dihitung berdasarkan rumus menurut Gaspersz (1992)
sebagai
berikut:
Keterangan: = Korelasi antara variabel (Xi) dan komponen utama (Y1) = Vektor Eigen ke-1 = Nilai Eigen ke-1 = Simpangan baku dari variabel (Xi) Korelasi skor bentuk kepala terhadap masing-masing variabel linear permukaan kepala dihitung berdasarkan rumus menurut Gaspersz (1992) sebagai berikut:
15
Keterangan: = Korelasi antara variabel (Xi) dan komponen utama (Y2) = Vektor Eigen ke-2 = Nilai Eigen ke-2 = Simpangan baku dari variabel (Xi) Pembentukan Diagram Kerumunan Diagram kerumunan dibentuk berdasarkan skor ukuran dan bentuk kepala masing-masing data individu kuda. Sumbu X menyatakan skor ukuran kepala sedangkan sumbu Y menyatakan skor bentuk kepala. Paket Aplikasi Komputer yang Digunakan Perangkat statistika yaitu MINITAB® 15.1 20. 0 digunakan untuk menentukan persamaan AKU dan ARKU. Pembentukan diagram kerumunan dibantu dengan menggunakan MINITAB® 15.1 20. 0.
16