2 Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
IKLAN
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
43
SAMBUNGAN BERITA
Mewujudkan Pendidikan Merata dan Berkualitas .............................................................dari hal 22 Upaya dari pada Pemerintah Kabupaten Landak melalui dinas pendidikan dan kebudayaan dalam hal untuk meningkatakan kualitas pendidikan juga untuk pemerataan, kita selalu mengevaluasi kegiatankegiatan yang telah kita lakukan beberapa tahun-tahun sebelumnya. Dimana untuk sebagai bahan evaluasi kita, dan kita tindaklanjuti dengan membuat program perbaikan , seperti misalnya penguatan manajemen Kepala Sekolah itu melalui pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah dan pendidikan dan pelatihan kepala sekolah termasuk juga penguatan kinerja pengawas sekolah itu yang kita lakukan di dalam program –program perbaikan. Selanjutnya kita juga memberikan penguatan pada guru itu melalui pengembangan keprofesian keberlanjutan artinya kita memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru-guru kita, baik Diklat berdasarkan tatap muka juga kita melakukan dan dan bahkan kita mitakan kepada semua guru ini wajib untuk mengisi dan menuangkan d ide-ide mereka terutama dalam hal penelitian tindakan kelas ataupun penelitian tindakan sekolah, melalui jurnal karena jurnal sudah kita siapkan untuk guru-guru dalam menulis sebuah tulisan dengan kata lain adalah dalam standar kar-
42
ya ilmiah kemudian didalam jurnal itu sudah kita bagi berdasarkan dari pada rumpun mata pelajaran atau pun juga guru kelas dimana ini salah satu penguatan dari pada guru-guru kita dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataanya. Tetapi memang kenyataanya dilapangan ini karena satu hal baru kita lakukan artinya ini sudah jalan 2 tahun sehinga untuk respon dari pada guru-guru kita itu belum maksimal dan bahkan ada sebagian guru itu belum paham manfaat dari pada penelitian tindakan kelas yang disusun berdasarkan karya tulis ilmiah dimasukan didalam dan dipublikasikan ke jurnal di dinas pendidikan Kabupaten Landak. Jurnal itu namanya “Panampa Talino, Pamane Talino, Tuah Talino, Radank Talino”. Dalam rangka untuk pemerataan , sekarang sedang dibuat regulasi tentang mutasi tempat tugas guru, karena kami melihat data-data ini pendistrimbusian guru itu belum rata artinya masih ada terdapat guru yang maksimal jumlahnya, tetapi ada sekolah-sekolah yang sangat kekurangan guru. Tentunya regulasi ini nantinya akan disosialisaikan dan membutuhkan dukungan dari Pengambil kebijakan yang memiliki
wewenang untuk melakukan mutasi pegawai negeri . Kalau berdasarkan diknas nomor 38 tahun 2009 guru itu ya beban kerjanya minimal kisarnya 24 sampai 40 jam tatap muka perminggu , sedangkan ada diantara guru itu yang melebihi dari pada 40 jam tatap muka permingggu berarti disitu guru kekurangan guru atau disekolahnya itu kekurangan dari pada guru mata pelajaran, kata Aspansius. Kadis Dikbud Landak, ini juga menambahkan bahwa SD Mini sudah tidak ada lagi, tetapi yang ada adalah SDN Tumbuh artinya di bangun secara bertahap karena alasannya Sekolah tidak boleh di pengal; contoh SDN X tidak hanya di data berdasar kelas 1,2,3, saja, tetapi sekolah tersebut sampai dengan 1,2,3,4,5,6. Ini amanah dari program Dapodik ( Data Pokok Pendidikan) yang memuat nomor induk siswa nasional dan nomor pokok sekolah Nasional. Dan Berdasarkan angka partisipasi kasar (APK) untuk SD di kabupaten landak sudah 112%, berarti tidak lagi di butuhkan pembangunan baru SD Mini di bangun, tetapi belum di O perasionalkan, salah satunya tidak ada Murid karena berdasarkan ketentuan dalam DAPODIK minimal 1 Ruang kelas bagi 20 siswa. (Amat Dasa)
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
BOK REDAKSI
Bok Redaksi
“
“
Pengantar Kabar Utama Pendidikan Yang Merata dan Berkualitas Hal 5
Pendidikan yang merata dan berkualitas adalah persoalan klasik yang menahun dan hingga saat ini belum terselesaikan oleh bangsa ini, bak benang kusut yang tak teruraikan. Terkait pemerataan pendidikan; menyangkut Prasarana dan sarana serta ketersediaan guru pun masih juga belum tuntas.
MewujudkanProgram Pro Rakyat Hal 14
Usai dilantik oleh Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH di Pontianak, 22 Mei 2017 lalu. Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dr. Karolin Margret Natasa dan Herculanus Heriadi, SE Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
..................
04
Pengantar Kabar Utama ..................
05
Pengantar Kabar Utama ..................
06
Kabar Utama
..................
08
Kabar Sambas
..................
16
Kabar Landak
..................
22
Kabar Bengkayang
..................
25
Kabar Nasional
..................
29
Kabar Kapuas Hulu
..................
36
Sambungan
..................
38
Celoteh
..................
41
Guru SMA/SMK Belum Terima Tunjangan Hal 17 Sejumlah guru SMA/SMK yang ada di Sambas, Kalimantan Barat, mengeluhkan sejak Oktober 2016 hingga kini belum menerima tunjangan guru yang semestinya sebagaimana tunjangan kinerja dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)
MADN Gelar Kongres Dayak Internasional Hal 19 Majelis Adat Dayat Nasional (MADN) akan menggelar Kongres Dayak Internasional untuk pertama kalinya di dunia 26 hingga 27 Juli 2017.
51 Guru Kontrak SMA/SMK Digaji Pemda Hal 26 "Sebanyak 51 Tenaga Kontrak Guru untuk sementara masih digaji melalui APBD Bengkayang 2017
Pelamar Guru Kontrak Membludak Hal 36 3
BOK REDAKSI DAN CATATAN REDAKSI
Catatan Redaksi
MATA BORNEO M A J A L A H
I N D E P E N D E N
PEMBINA: Yayasan Swadaya Bina Kalimantan (YSBK) PENERBIT: CV. SEANAULY NPWP: 80.850.253.8-705.000 HARGA MAJALAH: Rp. 40.000,- (eceran) dan Rp. 40.000,- (langganan) PENASEHAT HUKUM: Lifkoi Vantar, SH, M.Hum Budi Siswanto, SH PIMPINAN UMUM/ PEMIMPIN REDAKSI: L. Sahat Tinambunan REDAKTUR PELAKSANA: Amat Dasa SEKRETARIS REDAKSI: Mahu Nelly Susanti TIM REDAKSI: Nico Sahat Amat Dasa Ya’ Syahdan KOORDINATOR LIPUTAN: Amat Dasa BIRO-BIRO: Dian Sastra, SE, Ak, Fisa Aprianta (Mempawah) Noprianto (Sambas) Antonius Sutardjo, Abang Indra (Sanggau) Stepanus R. Joy (Sekadau) Adrianus Hadi, Jumadi, Dara Juanti (Melawi) Krisantus, Yopi Cahyono (Bengkayang) Susianti (Sintang) Yohanes Santoso (Kapuas Hulu) IKLAN DAN MARKETING: Zakarias Oyop, S.Pd KEUANGAN: Emmalia, A.Md DESAIN/ LAYOUT: Agus Purwanto FOTOGRAFER: Rohadi EDITOR WEBSITE: Firminus Dodi, S.Pd, B.Sc SIRKULASI DAN DISTRIBUSI: Asun Purwanti, SE ALAMAT REDAKSI: Jalan Pangeran Affandi Rani, Jalur 2 Ruko Bimbel AKADEMI PLATOR Ngabang-Kabupaten Landak 78357 Kalimantan Barat ALAMAT EMAIL:
[email protected] REKENING BANK: Bank BRI Cab. Ngabang No. Rek. 117801000011568 Bank Kalbar No. Rek. 5525436049 a.n. Lisius Sahat Tinambunan 081352398088 PERCETAKAN: CV. RIZKI KHARESYA (isi diluar tanggungjawab percetakan)
4
Pendidikan yang Universal; Back To PMP & P4 Kemajuan teknologi dibidang komunikasi saat ini sangatlah luar biasa cepatnya, apa yang terjadi dalam belahan dunia lain, seketika pula diketahui dibelahan lainnya. Dunia menjadi tanpa batas, tak bersekat. Ibarat kata dunia dalam genggaman kita, khususnya untuk informasi, juga ilmu pengetahuan tentunya. Pengetahuan dan Ilmu pengetahuan apapun bisa diketahui dengan segera dan seketika, cukup klik dan cari dimesin pencari Google, maka keluarlah segala macam yang ingin diketahui. Luar biasa gampangnya mengakses Ilmu pengetahuan saat ini, tanpa harus keluar masuk dan bolak balik lembaran buku di Perpustakaan. Mempelajari ilmu menjadi sederhana dan gampang dan bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja dengan adanya teknologi informasi yang super hebat tersebut, tentunya manusia-manusianya pun semakin cerdas dan berpikir luas serta universal untuk kepentingan dan kesejahteraan umat manusia?! Itu Idealnya, tetapi realitas justru sebaliknya. Apa yang terjadi dewasa ini khususnya di Negara kita yang dikenal sebagai negara agamis dan beradab, bisa menggambarkan jika teknologi informasi yang canggih tersebut, tidaklah semata digunakan untuk kepentingan mengakses pengetahuan agar berguna bagi sesama manusia, tetapi justru sebaliknya dipergunakan untuk kepentingan yang tidak produktif dan merugikan masyarakat lainnya yang tidak sepaham, bahkan juga merongrong kesatuan NKRI. Hari-hari kita dihujani oleh aneka informasi yang isinya berisi hujatan, provokasi, serta informasi negatif lainnya. Teknologi informasi disalahgunakan, dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk kepentingan sesaat saja tanpa memikirkan efek dan akibat negatif lainnya. Lantas, dimana sebetulnya benang merah gagalnya manusia Indonesia memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun dan mensejahterah-
kan bangsa ini, terkait masih banyaknya oknum individu yang menyalahgunakan untuk kepentingan yang menyesatkan tersebut?!. Mungkin tidaklah salah jika kita katakan kalau semuanya bermuara pada pola pendidikan kita yang masih kurang menekankan nilai-nilai universal, nilai yang berisikan segala unsur kebaikan dan diterima oleh semua manusia. Pendidikan yang menekankan pada moralitas, sebagaimana yang dilakukan rezim terdahulu, yaitu ORBA, melalui Pendidikan Moral Pancasila (PMP) mulai dari sekolah dasar, hingga P4 (Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila) untuk di semua level tingkat pendidikan, sangatlah tepat untuk dilakukan kembali guna menempa kembali generasi muda agar lebih peka dan memiliki rasa kemanusiaan dan nasionalis. Harus kita akui Ideologi Pancasila yang dimiliki bangsa Indonesia sangatlah universal, mengembalikan Pancasila sebagai dasar pijakan Pendidikan di masa global kini sangatlah urgen dan mendesak. Melalui pendidikan Pancasila generasi muda bangsa ini akan memiliki nilai universal dan akan menghargai hakekat kemanusiaan, sehingga apapun yang akan mereka lakukan adalah semata-mata untuk kesejahteraan umat manusia. Karena pendidikan (Frederick J. Mc. Donald) adalah suatu proses yang arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia. Serta Tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak; menuntun segala kekuatan kodrat yang ada agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian hidup yang setinggi-tingginya, kata Ki Hajar Dewantara, bapak Pendidikan Bangsa Indonesia. Jadi rasanya sangatlah tepat jika Pendidikan Moral Pancasila dan P4 dikembalikan seperti dahulunya untuk memupuk semangat nasionalis dan jiwa universal, sehingga paham radikalisme yang anti kemanusiaan tak akan berkembang lagi (***) Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
CELOTEH
Sekolah itu Candu JUDUL di atas saya ambil dari sebuah judul buku yang ditulis Roem Topatimasang. Menurut kabar buku ini pernah dilarang Orde Baru. Namun buku ini banyak menginspirasi para pendidik dan para penggerak dunia pendidikan untuk melakukan pendidikan lebih baik lagi. Candu pasti banyak dari kita yang tahu. Candu membuat kita ketergantungan dan ketagihan. Apakah sekalolah seperti itu? Roem bisa saja benar, ketika ia melihat kesenjangan antara kaya dan miskin semakin tajam di Indonesia. Kira-kira menurut Roem, salah satu penyebab kesenjangan itu adalah sekolah. Roem bisa salah. Namun mari kita lihat faktanya yang diungkapkan Roem. Banyak orang berpendapat bahwa untuk merubah status sosial dalam masyarakat harus melalui sekolah. Sederhananya, dengan bersekolah seseorang dapat menjadi pintar, sukses dan kaya. Sebaliknya, dengan malas atau tidak sekolah maka kepintaran, kesuksesan dan kekayaan akan menjauh darinya. Untuk itu anak-anak yang duduk di SD, SMP sampai SMA dipacu untuk berhasil dalam setiap pelajaran yang kelak dibuktikan dengan sebuah Sertifikat ‘Ijasah’. Ijasah menjadi barang sakti yang diburu-buru, karena ijasah ini dapat dipergunakan untuk melamar pekerjaan yang dinginkan. Soal apakah anak-anak tersebut mencontek ketika UN tidak dipermasalahlan. Yang penting lulus dan nilai bagus. Lembar ijazah seperti kertas mantra yang siap digunakan untuk mengusir kebodohan dan kemiskinan. Begitu juga setamat sekolah menengah atas, beramai-ramai masuk kejenjang S1, S2 dan S3. Dengan dengan mencantumkan gelar di depan atau belakang namanya, maka status sosialnya dalam masyarakat akan diperMata Borneo • Mei - Juni • 2017
hitungkan. Soal bagaimana ia mendapat gelar tersebut dengan membayar orang mengerjakan skripsi, tesis atau desertasinya tak dipermasalahan. Yang penting gelar disandang setelah wisuda dilaksanakan. Masyarakat yang sudah terkooptasi pentingnya sekolah pun tidak mempersoalkannya. Lantas, adakah hubungannya antara sekolah dengan tata kehidupan masyarakat sehari-hari? Harusnya ada. Mestinya dengan tamat sekolah kehidupan masyarakat akan baik. Namun faktanya banyak terjadinya ketidakadilan di Indonesia dilakukan oleh orang-orang yang bersekolah. Atas nama kesejahteraan rakyat banyak tanah-tanah dan hutan-hutan rakyat diambil oleh orang-orang yang bersekolah untuk perkebunan, yang ternyata lebih menguntungkan pihak koorporasi. Jangan-jangan maraknya korupsi di negeri ini akibat kebiasaan menyontek saat bersekolah. Penghormatan kepada yang lebih tua, guru dan pemimpin semakin berkurang. Dengan gampang menghardik, memaki dan mencari sesama kita. Intoleransi dan paham radikal yang sekarang merebak di negeri ini bisa jadi disebabkan oleh sistem pendidikan sekarang yang tidak menekankan budi perkerti, nilai-nilai yang ada di Pancasila. Dulu, Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan P4 wajib diajarkan di sekolah-sekolah. Siswa hafal benar dengan 5 sila yang ada di Pancasila, dan hafal pula butir-butir penerapan di setiap sila tersebut. Sekarang? Jangankan menghayati butir di setiap sila, hafal sila-sila dalam Pancasila sudah susah. Tidak adil juga kiranya kesalahan mendidik itu di voniskan untuk para Guru. Guru sudah berusaha sebisanya mendidik anak-anak didiknya. Namun kurikulum yang mereka terapkan pada setiap pengajaran belum mampu menciptakan tatanan kehidupan yang lebih baik. Kurikulum yang ada lebih berbasiskan nilai ke-
Oleh: Nico Andasputra Aktivis NGO dan Jurnalis Senior
timbang pengajaran yang menekankan budi pekerti dan kearifan lokal. Kesombongan kurikulum telah menyembelih mimpi putra-putri pertiwi, sebab waktu lebih banyak di sita oleh sinetron KBK, wajarlah mereka miskin dari cara menanam benih budi pekerti, mungkin sebab itu pula sehingganya UAN menjelma menjadi hantu baru. Bagi saya sekolah bukalah candu sebagaimana yang dituturkan Roem Topatimasang. Kebodohan kitalah yang telah men-Dewa-kan sekolah. Membuat sekolah itu menjadi candu. Mestinya sekolah bukan diukur dari sukses tidaknya menerapkan kurikulum. Bukan pula diukur dengan tingkat kelulusan pada UAN. Sekolah mestinya tempat anak-anak bermain, berlari berkejaran menangis dan tertawa. Sekolah mestinya menekankan kearifan lokal yang ada di sekitar mereka. Sekolah mestinya memanusiakan manusia. Sekarang, Negara kita masuk dalam tahap mencemaskan. Paham radikal merebak di media social. Ujaran kebencian di mana-mana. Semua merasa diri benar. Semoga system pendidikan yang berlandasakan paham Pancasila mampu menghancurkan paham-paham yang dapat meruntuhkan NKRI yang tercinta ini. Semoga ya!***
41
SERBA SERBI
Sekolah Negeri Rentan Disusupi Radikalisme Jakarta, Mata Borneo. Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz mengatakan sekolah negeri justru rentan disusupi paham-paham yang tidak Pancasilais, termasuk radikalisme. "Kelompok radikal menganggap sekolah negeri di bawah koordinasi pemerintah merupakan 'lahan kosong' ideologis yang mudah dipenetrasi," kata Darraz di Jakarta, Selasa. Menurut dia, kecenderungan itu urung terjadi di sekolah swasta terutama sekolah keagamaan karena sudah memiliki kurikulum yang cenderung ideologis. Dia mencontohkan sekolah swasta seperti yang dikelola Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan lainnya biasanya menanamkan ideologi secara lebih kuat dibandingkan sekolah negeri. Berbeda dengan sekolah negeri yang dalam beberapa kasus menyerahkan program mentoring, yang biasanya berisi materi ideologis, kepada pihak di luar
40
sekolah. Adanya "celah kekosongan" ideologi, kata dia, justru dimanfaatkan kelompok radikal dan intoleran untuk menanamkan ideologi yang anti-Pancasila dan antikebhinnekaan di lingkungan sekolah. Hal tersebut juga dipengaruhi sedikitnya kuota jam pelajaran yang berisi materi tentang pendidikan kewargaan. Pihak luar sekolah negeri itu, lanjut dia, kerap menawarkan fasilitas mentoring atau semacamnya yang belum tentu selaras dengan ke-Indonesiaan dan bisa bahaya jika tidak ada kendali dan pengawasan yang terpadu. Secara umum, Darraz mengatakan penetrasi kelompok radikal saat ini terjadi sangat masif di berbagai lini kehidupan dan masuk secara struktural melalui pertarungan politik dan birokrasi. Dunia pendidikan juga menjadi sasaran kelompok tersebut dan hal tersebut harus diwaspadai di tengah kenyataan masyarakat Indonesia yang majemuk. (ant)
SI UDIN INGIN MASUK SURGA Seorang guru sedang mengajar mata pelajaran agama di SD mengenai surga. Guru Agama : "Anak-anak.. siapa yang mau masuk surga?" Murid-Murid : "Saya pak.. saya..." (masingmasing anak pada teriak kecuali si Udin yang sedang tertidur di belakang) Guru Agama : "Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya" Murid-Murid : "Saya..."(bersama-sama para murid menunjukkan tangannya kecuali si Udin) Guru Agama : "Yang mau masuk surga ayo berdiri..." Kemudian murid-murid pada berdiri kecuali si Udin karena masih tertidur. Lalu guru agama menghampiri si Udin yang kemudian membangunkannya. Guru agama tersebut kemudian bertanya kepada si Udin. Guru agama : "Udin kamu mau masuk surga gak?" Udin : "Mau dong pak!" Guru agama : "Terus kenapa kamu gak berdiri?" Udin : "Lha... memangnya mau berangkat sekarang pak?"
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
PENGANTAR KABAR UTAMA
Pendidikan yang merata dan berkualitas adalah persoalan klasik yang menahun dan hingga saat ini belum terselesaikan oleh bangsa ini, bak benang kusut yang tak teruraikan. Terkait pemerataan pendidikan; menyangkut Prasarana dan sarana serta ketersediaan guru pun masih juga belum tuntas.
BELUM semua tempat khususnya di daerah-daerah pedalaman memiliki Sekolah. Jika pun ada Gedung sekolah, maka dipastikan sarana pendukungnya seperti perpustakaan, laboratorium, komputer, Tenaga guru
Pendidikan Yang Merata dan Berkualitas PNS belum memadai, bahkan tidak tersedia seperti Lab atau sarana komputernya. Terkadang ada sarana komputernya, tetapi jaringan listriknya belum tersedia. Bahkan ada gedung sekolahnya cukup mentereng, tetapi sarana belajarnya seperti kursi dan meja tak mencukupi atau tak layak karena belum dianggarkan. Sedangkan tenaga guru pun di daerah terpencil masih sangat kurang bahkan ada sekolah yang tak berguru berstatus PNS. Tenaga guru justru menumpuk di kota-kota kabupaten serta kecamatan saja. Itu baru berbicara ditataran pemerataan pendidikan untuk sekolah dasarnya saja , belum yang Menengah, Atas dan Tinggi. Persoalan pemerataan
5
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
PENGANTAR KABAR UTAMA pendidikan memang masih jalan ditempat, jikapun ada kemajuan dalam skala interval 1 sampai 10, mungkin hanya di level 5 saja kemajuannya. Terkait dengan kualitas dan mutu pendidikan kita, tentu saja sudah bisa diterka, rata-ratanya jauh dari negar-negara lain, temasuklah di level Asia Tenggara masih jauh dari harapan. (klik saja di google, tentang urutan kualitas pendidikan Indonesia, maka akan terlihat posisi bangsa kita yang lumayan menyedihkan dalam hal kualitas pendidikan).
dar kelulusan yang sama tentunya sangatlah tidak memungkinkan. Meskipun tantangan dalam memajukan pendidikan yang merata dan berkualitas di seantero nusantara dengan standar mutu yang sama sangatlah sulit, namun bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan kemajuan teknologi terkini, apapun sangatlah mungkin, persoalan tinggal bagaimana Pemerintah menyiapkan infrastruktur dasar untuk mendukung proses pendikan yang merata dan berkualitas tersebut. Terkait infrastruktur dasar ini berarti
tersedianya akses transportasi yang lancar, Penerangan listrik, akses telekomunikasi, selanjutnya barulah Prasarana dan sarana Belajar serta tenaga guru yang berkualifikasi terdistribusi merata disemua sekolah. Maka berbicara tentang pemerataan pendidikan yang berkualitas dari kota ke desa, dari Jakarta ke pelosok Papua dan Kalimantan bukan lagi sekedar wacana saja, tetapi sangatlah bisa dilaksanakan secepat mungkin. (Sht)
Berbicara mengenai kualitas pendidikan tak bisa dilepaskan dari ketersediaan tenaga guru yang cukup secara kuantitas dan cukup juga secara kualitas, serta tersedianya sarana prasarana belajar yang mendukung disemua level dan daerah. Pada dasarnya persoalan pendidikan di Indonesia adalah menyangkut efektivitas, efisiensi dan standarisasi. Ganti menteri ganti kurikulum adalah salah satu gambaran dunia pendidikan kita yang tidak efektif dan efisien. Tidak meratanya penyebaran guru baik secara kualitas maupun jumlahnya, jelas menyebabkan proses menetapkan standarisasi lulusannya menjadi sulit. Siswa yang bersekolah di mana gurunya sedikit dan belum memiliki stratifikasi serta dengan sarana yang minim, tentunya tidak bisa disamakan dengan siswa yang bersekolah dengan guru yang lengkap dan berstratifikasi serta dilengkapi sarana yang memadai, menetapkan stan-
6
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
SAMBUNGAN BERITA
Mewujudkan Program Pro Rakyat................dari Hal 14 harapannya kepada para Aparatur Sipil Negara atau yang dulunya disebut PNS, untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan mengabdikan dirinya untuk melayani masyarakat sesuai dengan sumpah dan janjinya sebagai ASN “Kami Bupati & Wakil Bupati adalah pemegang tongkat komando, memastikan kebijakan umum, mengawasi dan mengevaluasi, tetapi yang menjadi ujung tombaknya adalah aparatur sipil negara, oleh karena itu dibutuhkan loyalitas dan upaya menyesuaikan diri dengan gaya kepemimpinan Bupati yang baru agar programprogram yang bertujuan untuk mensejahterahkan masyarakat dapat dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan” ujar Bupati. Bupati juga mengharapkan agar para politisi yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD kabupaten Landak yang berjumlah 35 orang, untuk bersama-sama dan bahu membahu memikirkan dan memperjuangkan kesejahteraan warga masyarakat Kabupaten Landak sesuai dengan visi misi dan program Pro rakyat yang akan dijalankan. Kepada para Kepala Desa yang merupakan Politisi tanpa partai, Bupati mengharapkan agar Kepala Desa secara sungguhsungguh dan menggunakan Anggaran Dana Desa tepat sasaran untuk tujuan pembangunan desa. Bupati juga megatakan, bahwa untuk saat ini sebagaimana agenda dan janji dari Pemerintah Pusat yang akan terus menambah dana desa guna memajukan perekonomian desa, maka setiap desa harus bisa menjadi pusat pembangunan dan pusat pengembangan ekonomi (Oyop/ Humas)
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
39
KABAR UTAMA Pontianak, Mata Borneo. Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH kembali meraih penghargaan tingkat nasional, yakni penghargaan sebagai Top Pembina BUMD 2017 karena telah berhasil memajukan Bank Pembangunan Daerah di provinsi itu. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Komisaris Utama Bank Kalbar Sudirman HMY di Balai Kartini, Jakarta, Rabu lalu. Sudirman mengapresiasi Gubernur Cornelis yang berhasil meraih Top Pembina BPD 2017. "Beliau telah berhasil memajukan Bank Kalbar," katanya. Sudirman mengatakan, diharapkan ke depan komitmen gubernur, bupati, wali kota dengan menambah penyertaan modalnya. "Sehingga Bank Kalbar dapat lebih berkiprah di masa depan," ungkapnya. Sedangkan Bank Kalbar meraih Top BUMD 2017 (Buku II). Penghargaan ini diberikan setelah melalui penilaian yang dilakukan majalah BusinessNews bekerja sama dengan dengan Asia Business Research Center serta sejumlah lembaga
Cornelis Kembali Raih Top Pembina BUMD 2017
GUBERNUR CORNELIS KETIKA MENERIMA PENGHARGAAN TOP PEMBINA BUMD 2017 YANG SEBELUMNYA DITERIMA OLEH KOMISARIS UTAMA BANK KALBAR PADA AJANG BUMD AWARDS 2017 DI JAKARTA.
profesional dan juga didukung Kementerian Dalam Negeri. "Dengan penganugerahan TOP BUMD 2017 ini diharapkan akan lebih memotivasi pengurus dan karyawan agar meningkatkan peranan Bank Kalbar selaku BUMD milik Pemprov Kalbar dan kabupaten/kota se-Kalbar agar memberikan manfaat yang lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalbar," kata Sudirman dalam rilis yang diterima di Pontianak, Senin (29/ 3). BusinessNews Indonesia dalam pers rilisnya mengatakan, tema yang diangkat dalam kegiatan TOP BUMD 2017 ini adalah Great BUMD: The Key to Accelerate Economic Growth. "Artinya, kita mengharapkan munculnya BUMD-BUMD yang "Hebat", yakni BUMD yang selalu melakukan perbaikan pengelolaan usaha bisnisnya, untuk meningkatkan daya saing, layanan, dan kinerja perusahaannya, sehingga BUMD-BUMD Hebat tersebut, dapat berkontribusi lebih, dalam percepatan pertumbuhan ekonomi, baik di daerah maupun di tingkat nasional,"ujar M. Lutfi Handayani, MM., MBA, Ketua Penyelenggara TOP BUMD 2017, yang juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi majalah BusinessNews Indonesia. Dalam testimoninya, banyak BUMD yang mendapatkan manfaat dengan keikutsertaannya dalam kegiatan TOP BUMD ini, seperti adanya sesi Nilai Tambah, dimana Dewan Juri memberikan pendapat, masukan, yang dapat menjadi added value dan inspirasi perbaikan ke depan. Sesi "Nilai Tambah" ini merupakan keungulan TOP BUMD dan kegiatan Award yang diselenggarakan oleh BusinessNews Indonesia, jika dibandingkan dengan award-award lainnya. LANJUTAN BACA HAL 38 Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
7
SAMBUNGAN BERITA
Guna Perbaiki Moralitas Anak Bangsa Serta Cornelis Kembali Raih Top Pembina BUMD Jiwa Nasionalis NKRI .............dari Hal 15 2017 ....................................dari Hal 7 apakah benar atau tidak, tepatnya didesa kayu ara kecamatan Jelimpo apakah memang benar atau tidak karena kan kita juga belum kelapangan hanya mendengar laporan, sebatas mendengar laporan dari anggota masyarakat ada bangunan yang awalnya dibangun untuk sekolah mini tetapi sampai sampai saat ini belum ada dimanfaatkan atau difungsikan, dan sudah bangun tapi belum lengkap perabotannya belum ada alat prasrana tetapi ini belum kita cek ke lapangan, karena ini kita mendapat langsung laporan dari masyarakat setempat, kata Sunarti. Mengenai kecukupan tenaga guru kami rasa untuk tenaga guru kurang, hanya kalau memang pemerintah daerah mau mengfungsikan tenaga-tenaga pendidik karena banyak sekali anakanak kita yang sudah menyandang gelar Sarjana Pendidikan, alangkah baiknya mereka dipekerjakan di sekolah kampung dimana mereka berasal disitu SDN yang kekurangan tenaga pengajar, mereka bisa dijadikan tenaga honor di kampung bersangkutan. Mengenai kualitas kelulusan, kami rasa karena sistim pembuatan soal-soal atau pun materi-materi uji di tiap-tiap sekolah mereka punya ada suatu organisasi atau ada kelompok pembuat soal kami rasa sudah cukup teruji. Saran kita supaya kita tidak boleh puas dengan apa yang sudah ada kita mesti meningkatkan kinerja supaya lebih meningkat lagi karena bagaimana pun pendidikan modal untuk generasi kedepan supaya lebih baik dan supaya lebih maju. (Amat Dasa)
38
Selain itu, setiap peserta dapat seat in (duduk sebagai panelis) di sesi presentasi dan penjurian BUMD lain yang bukan kompetitor bisnisnya. Dengan demikian, setiap peserta berkesempatan untuk saling belajar. "Hal ini terlihat, dengan adanya peningkatan kinerja dan layanan BUMD-BUMD yang setiap tahun ikut dalam kegiatan TOP BUMD dan menjalankan masukanmasukan perbaikan dari Dewan Juri," tegasnya. Dewan Juri Kehormatan TOP BUMD 2017, Suryo Danisworo, dalam paparannya di sesi Review dan Nilai Tambah TOP BUMD, menjelaskan bahwa BUMD harus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam konteks "Economic Sharing". Dengan mengarah ke situ, BUMD bisa membantu agar perekonomian Indonesia, bisa lebih efisien dan tidak mahal. "Kita bisa melihat bahwa perusahaan e-commerce berkembang sangat cepat. Itu karena resource sharing tersebut. Sekarang adalah era economic resource sharing. BUMD harus bagus dalam kerja sama dengan model economic resource sharing, katanya. Terlepas dari masih sedikitnya sumbangan BUMD ke PAD, sebenarnya ada BUMD yang sudah berkinerja bagus. Bahkan, mampu berperan sebagai agent development di daerahnya. Oleh karena itulah, penghargaan TOP BUMD diberikan untuk memberikan apresiasi kepada BUMD yang sudah berkinerja baik. Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian BUMD dan Kepala Daerah, diantaranya adalah melaporkan output kinerja, sebaiknya manajemen BUMD juga melaporkan dampak bisnis yang dijalankan, yang terkait dengan target-target pembangunan Pemerintahan Daerah. (*)
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR UTAMA MEMPAWAH
Mempawah sebagai kota pelajar di Kalimantan Barat. Bukan sekadar wacana, keinginan itu pun telah dirintisnya dengan menggiring pembangunan sekolah bergengsi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Kalimantan Barat ke Ka-
bupaten Mempawah. Bukan hanya itu, Ria Norsan pun berhasil mendorong pembangunan perguruan tinggi pertama di Kabupaten Mempawah Sekolah Tinggi Agama Islam Mempawah (STAIM) di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir. Keberadaan STAIM tentu menjadi kebanggaan masyarakat. Sebab, selama 72 tahun Indonesia merdeka, tidak pernah ada kampus perguruan tinggi Islam resmi di Kabupaten Mempawah. Keberadaan STAIM pun akan disusul dengan beroperasinya Balai Pendidikan dan Pelatih-
Mempawah, Mata Borneo. Pendidikan merupakan urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh pemerintah. Bahkan, amanat UUD 1945, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Menyadari akan kewajibannya, Bupati Mempawah,Drs. H. Ria Norsan, MM, MH berkomitmen memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Mempawah. Ria Norsan bahkan memiliki keinginan menjadikan
8
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR KAPUAS HULU
Putussibau, Mata Borneo. Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir SH berencana menyurati Perusahaan Perkebunan Sawit milik Sinar Mas Group dan PT. RAP. Pasalnya tidak ada perwakilan dari pihak perusahaan tersebut yang menghadiri kegiatan Workshop Penyusunan Dokumen Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan Kabupaten Kapuas Hulu, yang diadakan di Aula Kantor Bupati Kapuas Hulu Selasa (16/05) lalu. Menurut Bupati, kedua perusahaan perkebunan sawit tersebut seharusnya menghadiri acara yang sangat penting itu, mengingat berkaitan dengan hal yang sangat strategis karena menyangkut masalah tata ruang, sebab bila terjadi kesalahan maka akan menimbulkan dampak terhadap para investor dan pengusaha. "Perusahaan itu jangan maunya hanya berusaha dan cari uang saja di Kapuas Hulu, kegiatan yang sifatnya membangun seperti ini tidak dipedulikan," tegasnya. Bupati juga menginstruksikan agar Bappeda Kapuas Hulu menyurati kedua perusahaan perkebunan sawit yang tidak hadir itu. Bupati menegaskan dirinya siap untuk tanda tangan surat yang akan dilayangkan ke kedua perusahaan sawit tersebut apabila diperlukan. "Nanti kalau perlu tanda tangan bupati, saya siap tanda tangan diatas surat itu, ini persoalan penting membangun Ka-
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
puas Hulu,"tegasnya Dijelaskan Bupati, KSK Agropolitan Kapuas Hulu merupakan telah ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah Kapuas Hulu (RTRWK) tahun 2014-2034. KSK Agropolitan tersebut pengembangannya diarahkan untuk kepentingan ekonomi, demi mensejahterakan masyarakat. "Kita harapkan nantinya dokumen dan workshop tepat sasaran, sehingga dapat menjadi acuan dan pedoman bagi SKPD agar dapat bersinergi dan sejalan. Sebab sebanyak apapun program yang telah disusun bila tidak ada koordinasi dan tidak disinergikan dan dilaksanakan akan sulit bisa berjalan,"terangnya Dijelaskan Bupati, KSK Agropolitan meliputi Kecamatan Silat Hilir, Sillat Hulu, Semitau, Empanang, Hulu Gurung, Seberuang dan Pengkadan. KSK Agropolitan yang disusun diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menentukan arah kebijakan dan strategis pembangunan dalam mendukung ekonomi wilayah KSK. "Rencana pengembangan diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam pengembangan wilayah, mengintegrasikan pengembangan wilayah perdesaan serta interaksi pusat kawasan agropolitan dengan pusatpusat produksi, "tegasnya. (yohanes) ANDA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN PRODUK/ IKLAN DI KAPUAS HULU KAMI BANTU SOLUSINYA DI MAJALAH MATA BORNEO
DENGAN HARGA SUPER MURAH” SEGERA HUBUNGI: YOHANES BIRO KABUPATEN KAPUAS HULU HP. 085252166566
37
KABAR UTAMA MEMPAWAH an Transportasi Darat (BPPTD) Kementerian Perhubungan RI di Desa Antibar Kecamatan Mempawah Timur. Menurut rencana, tahun ini BPPTD akan diresmikan langsung Presiden RI Joko Widodo. BPPTD akan menjadi tujuan pendidikan di bidang transportasi darat dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Di saat bersamaan, di Kabupaten Mempawah juga sedang dimulai pembangunan institusi pendidikan dan pelatihan lainnya, yakni Sekolah Polisi Negara (SPN) milik Kepolisian Republik Indonesia. Kesungguhan Pemerintah Kabupaten Mempawah membangun dunia pendidikan tidak terlepas dari visi pemerintah daerah mewujudkan masyarakat Kabupaten Mempawah yang sejahtera dan berkualitas.Visi tersebut hendak dicapai dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan perempuan. Di bawah kepemimpinan Ria Norsan dan Gusti Ramlana, Pemerintah Kabupaten Mempawah sangat serius
mendatang, tampuk pemerintahan dan pengelolaan bangsa akan dipimpin generasi belia saat ini. Di tahun 2010 lalu, struktur penduduk Indonesia menunjukkan 46 juta anak usia 0–9 tahun dan 44 juta anak usia 10–19 tahun. Jadi, jika ingin menyiapkan generasi 2045, tiada lain pilihannya kecuali memperkuat layanan, baik akses maupun kualitas pendidikan. Dimulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Di tahun 2045, generasi belia di saat ini akan berusia 35–44 dan 45– 55 tahun. Karena itu, Ria Norsan menegaskan Pemerintah Kabupaten Mempawah akan berupaya mengimplementasikan kebijakan pemerintah pusat dalam mengembangkan prinsip pemberian layanan pendidikan sedini mungkin sesuai kemampuan keuangan daerah. Di antaranya melalui gerakan pendidikan anak usia dini, kesem-
mau harus kita tingkatkan ketersediaan dan profesionalitasnya,” tuturnya. Menurut Norsan, jika suatu negara ingin maju, maka harus memajukan terlebih dahulu aspek pendidikan. Dan menurut dia, pendidikan hanya bisa maju jika guru-gurunyalebih dulu maju. Di Kabupaten Mempawah, hal itu dibuktikannya dengan penuntasan pemenuhan kualifikasi guru dalam jabatan, di mana kini seluruh pendidik telah berkualifikasi strata satu (S1). Pemenuhan kualifikasi guru dalam jabatan dilakukan melalui alokasi dana Rp 8 miliar pada tahun 2011 hingga 2012. Selain itu, guna mendorong aktivitas Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran maupun Kelompok Kerja Guru, Pemerintah Kabupaten Mempawah juga menyediakan dana bantuan dengan maksud agar para pendidik selalu berkesempatan mengembangkan wawasan keilmuan
TERBAIK DI ASIA TENGGARA: KAMPUS BP2TD KALIMANTAN DI DESA ANTIBAR, MEMPAWAH TIMUR, YANG DISEBUT KEMENHUB RI SEBAGAI KAMPUS TERBAIK DI ASIA TENGGARA.
meningkatkan angka partisipasi murni di jenjang pendidikan menengah. Sebab, menurut Ria Norsan pelayanan dasar yang menyangkut kualitas sumber daya manusia mutlak harus baik. Mendongkrak kualitas sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten Mempawah pun giat membangun sarana dan prasarana pendidikan yang representatif, memberi pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi para pendidik, dan mengembangkan metode pembelajaran dengan teknologi informasi dan komunikasi. Sejumlah langkah tersebut sejalan dengan semboyan yang terdapat pada lambang daerah Kabupaten Mempawah, yakni “Maju Dengan Ilmu”. Adanya visi, misi, dan semboyan menjadi pendorong utama bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan Kabupaten Mempawah menjadi kota pendidikan di Kalimantan Barat. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia terasa kian penting manakala di 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya tahun 2045
9
patan bersekolah setinggi mungkin melalui Pendidikan Menengah Universal (PMU), dan perluasan akses ke perguruan tinggi. Selain itu juga memperluas jangkauan dan menjangkau mereka yang tidak terjangkau melalui program Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidikmisi, dan Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Sejumlah program lainnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Mempawah juga diupayakan. Seperti program percepatan pendidikan guru dalam jabatan jenjang strata satu, pascasarjana, doktoral, dan dokter spesialis. Ria Norsan mengungkapkan, pemerintah daerah juga menganggarkan tunjangan tambahan penghasilan guru selain dana sertifikasi yang telah dikucurkan pemerintah pusat. “Kita ingin anak-anak di manapun berada dan apapun latar belakang sosial dan ekonominya dapat memperoleh layanan pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan tersebut harus terjangkau dan berkualitas. Guru dan tenaga kependidikan menjadi faktor penentunya sehingga mau tidak
serta menyerap berbagai informasi terhadap perkembangan dunia pendidikan. Tak cuma itu, Pemerintah Kabupaten Mempawah juga berhasil mengupayakan bantuan untuk dua organisasi di luar kedinasan, yakni Dewan Pendidikan dan PGRI. Berkaitan dengan upaya pemerintah mengimbangi kecerdasan intelektual bagi peserta didik, Pemerintah Kabupaten Mempawah mulai tahun 2011/ 2012 telah mencanangkan pendidikan karakter sebagai upaya pencerdasan aspek emosional dan sosial serta spiritual sebagai aspek penyeimbang. Pendidikan karakter bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri, melainkan nilai-nilainya terintegrasi di semua mata pelajaran. Terpenting,bagaimana kepala sekolah dan seluruh pendidik serta tenaga kependidikan dapat menciptakan kondisi berkarakter di lingkungan satuan pendidikannya agar peserta didik benar-benar hidup dalam lingkungan yang berkarakter. Menurut Norsan, satuan pendidikan harus menaMata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR KAPUAS HULU
Jam Belajar Bertambah
Minimalisir Kegiatan Negatif
GURU KONTRAK PADATI PENGUMUMAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM KAPUAS HULU. FOTO: YOHANES
Putussibau, Mata Borneo. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sempat mewacanakan kebijakan penambahan jam belajar bagi pendidikan di Indonesia, dari pagi hingga sore hari. Rencana penambahan jam belajar itu menuai berbagai asumsi, namun tak sedikit yang setuju dengan kebijakan itu. Salah satunya Sekda Kapuas Hulu, Ir. H Muhammad Sukri. Sekda mengatakan, apabila kebijakan itu betul-betul diterapkan maka para pelajar akan full mendapat pendidikan di sekolah. Namun, bagi para guru tentu akan bertambah beban kerjanya. "Ini yang menyebabkan kebijakan tersebut ada pro kontra," kata Sekda, belum lama ini. Untuk jam belajar mengajar dari kebijakan itu direncanakan dari jam 7 hingga jam 4 sore. Menurut Sekda hal itu baik. "Menurut saya itu baik, jadi tidak ada waktu untuk anak-anak itu melakukan hal buruk," tegasnya. Dengan demikian masa pendidikan itu benar untuk peluang pendidikan anak-anak. Namun, itu bukan berarti hanya sepenuhnya pendidikan itu diserahkan ke sekolah. "Pendidikan tetap harus kita perhatikan bersama. Kalau kebijakan ini berhasil dan didukung bersama kita dapat mewujudkan Indonesia emas di 2050," ujar Sekda. Hal lain yang tidak boleh dilupakan, kata Sekda adalah intensitas pendidikan agama dan keperibadian. Hal ini juga penting agar generasi penerus tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan narkoba. "Seandainya masih kurang dari mata pelajaran, Saya harapkan bisa ditambah jadi ekstrakulikuler," tutur Sekda. (yohanes)
36
Pelamar Guru Kontrak Membludak
Putussibau, Mata Borneo. Peserta tes penerimaan tenaga kontrak guru daerah Kapuas Hulu tahun 2017 tampak berkerumun di Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Selasa (9/5). Mereka datang ke dua instansi itu untuk memastikan tempat tes. Salah seorang perserta tes, Iin, mengatakan, dirinya sudah dua hari ada di Putussibau. Ia datang untuk memantau jadwal tes. "Memang agak awal biar tidak bingung besoknya, karena sudah tes," papar perempuan asal Mentebah ini. Iin mengaku tidak ada persiapan khusus untuk tes besok. Ia hanya berharap kondisi badan tetap fit sehingga bisa ikut tes. "Yang penting ikut tes dulu dan semoga saja diterima," ujarnya. Dari informasi yang berhasil dihimpun, jumlah perserta yang mendaftar adalah 1573 orang yang keseluruhan mendaftar untuk jadi guru PAUD, SD dan SMP. Untuk tes tenaga kontrak guru akan dilakukan di SMPN 1 Putussibau dan gedung Indoor volley, Putussibau, Rabu (10/5). Sebanyak 599 perserta tes di gedung SMP 1 Putussibau sisanya 974 tes di Indoor Volley Putussibau. Tes tersebut adalah tes akademis yang selanjutnya akan dilakukan wawancara. Tes akan diawasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM, Inspektorat , Disdikbud dan Sat Pol PP. (yohanes) Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR UTAMA MEMPAWAH
namkan rasa, sikap, dan perilaku disiplin. Selain itu, Norsan menilai perlu ditanamkan kepedulian terhadap kebersihan. Mulai dari lingkungan sekolah, kelas, hingga toilet harus bersih.Tempat sampah yang memadai wajib tersedia. Paling penting, kata dia, keluarga besar di satuan pendidikan mulai dari kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, hingga peserta didik harus bersih lahir dan batin. Dirinya juga menekankan pentingnya penanaman sopan santun di lingkungan satuan pendidikan. Di antaranya dengan membudayakan senyum, sapa dan salam, berpakaian rapi dan sopan, serta tutur kata yang santun. Komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Mempawah dalam memajukan kualitas pendidikan di daerah pun berbuah apresiasi. Pada 3 Mei 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) memberikan anugerah LPPKS Appreciation 2013 kepada Bupati Mempawah Ria Norsan. Penghargaan yang terbilang istimewa karena hanya ada 2 gubernur, 5 wali kota, dan 18 bupati se-Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut. Penghargaan LPPKS Appreciation diberikan kepada gubernur, wali kota, dan bupati yang mendukung pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010. Permendiknas tersebut meliputi penyiapan kepala sekolah, penilaian kinerja kepala sekolah, dan pengembangan mutu berkelanjutan bagi kepala sekolah. Saat itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDM-PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Syawal Gultom, menyebut komitmen dari para gubernur, bupati, dan wali kota sangat menentukan dunia pendidikan di era otonomi kini. Saat itu, Provinsi Kalimantan Barat hanya ada tiga kabupaten/kota yang berhasil meraih LPPKS Appreciation 2013,
10
yakni Kabupaten Mempawah, Kota Singkawang, dan Kota Pontianak. Adapun dua gubernur yang menerima penghargaan yakni Lukas Enembe (Gubernur Papua) dan H.M. Rusli Zainal (Gubernur Riau). Belum sebulan menerima penghargaan LPPKS Appreciationdari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Bupati Ria Norsan kembali meraih penghargaan bergengsi bertajuk University Royal Award dari Universitas Tanjungpura Pontianak. Terasa membanggakan karena pemberian penghargaan ini disaksikan langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI kala itu, Mohammad
KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT, ZULMAFENDI, BERFOTO BERSAMA BUPATI RIA NORSAN DI KAMPUS BP2TD KALIMANTAN DI MEMPAWAH
Nuh. Pemberian penghargaan serangkaian dengan acara Dies Natalis ke-54 Universitas Tanjungpura di gedung Auditorium Untan. Penghargaan ini diberikan atas kiprah mereka dalam memberikan sumbangsih demi kemajuan Kalimantan Barat. Apresiasi atas kinerja Bupati Ria Norsan memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Mempawah tidak hanya berasal dari pemerintah pusat. Pada puncak Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tahun 2014, Bupati Ria Norsan bersama lima kepala daerah lainnya dan enam kepala dinas pendidikan di Kalimantan Barat me-
nerima PGRI Award dan piagam penghargaan dari organisasi profesi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Enam kepala daerah yakni Bupati Mempawah Ria Norsan, Wali Kota Pontianak Sutarmidji, Wali Kota Singkawang Awang Ishak, Bupati Landak Adrianus Asia Sidot, Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, dan Bupati Kayong Utara Hildi Hamid. Adapun enam kepala dinas pendidikan yakni Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mempawah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Landak, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara. PGRI Award diberikan kepada enam kepala daerah yang dinilai punya kepedulian sangat tinggi kepada pendidikan, guru, dan organisasi profesi PGRI. Adapun piagam penghargaan diberikan kepada enam kepala dinas pendidikan yang dinilai punya perhatian sangat tinggi terhadap perkembangan organisasi profesi dan guru. Di tahun 2016, Bupati Ria Norsan kembali menerima apresiasi dari pemerintah pusat. Penghargaan bertajuk Anugerah Kawastara Pawitra dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI diserahkan langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy. Penyerahan di Hotel Novotel Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/10), itu diterima Wakil Bupati Gusti Ramlana mewakili Bupati Ria Norsan. Kawastara Pawitra merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang dianggap peduli terhadap program pelatihan kepala sekolah. Dia menjelaskan saat ini baru ada 334 kabupaten/ kota atau sekitar 65 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia yang mengimplementasikan program pelatihan kepala sekolah. Meski peran kepala sekolah sangat penting, belum semua daerah memiliki kesadaran unMata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR SINTANG
DPRD Dorong Pemerataan Guru
Sintang, Mata Borneo. Kekurangan tenaga pengajar atau guru di Kabupaten Sintang juga menjadi sorotan anggota DPRD, bahkan menurut Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward pihaknya telah memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang supaya menambah tenaga pengajar guna pengembangan dunia pendidikan di daerah ini. Kendati demikian perekrutan tenaga pengajar haruslah sesuai dengan mekanisme atau aturan yang berlaku supaya tidak terjadi tumpang tindih. “Untuk mengisi kekurang guru di kabupaten ini kita merekomendasikan untuk memperbantukan tenaga guru honorer, namun soal proses ini harus dipelajari supaya tidak bertentangan dengan apa yang menjadi peraturan di pusat,” kata Jeffray saat di jumpai di DPRD Sintang, belum lama ini. “Kalau memang ada penerimaan tenaga honorer untuk guru haruslah sesuai dengan aturan dan harus disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” tambahnya, Selain itu, Jeffray juga menekankan penempatan guru harus merata di setiap sekolah sesuai dengan kebutuhan,” jangan sampai guru
Untuk mengisi kekurang guru di kabupaten ini kita merekomendasikan untuk memperbantukan tenaga guru honorer, namun soal proses ini harus dipelajari supaya tidak bertentangan dengan apa yang menjadi peraturan di pusat
JEFFRAY EDWARD Ketua DPRD Sintang
ASN menumpuk di kota, tetapi di daerah kurang, maka dalam rekomendasi itu, kita meminta adanya mutasi dan penyebaran tenaga guru secara marata,” pungkas Jeffray. Terkait dengan penempatan Guru Garda Depan (GGD) di daerah 3T di kabupaten ini, menurut Jeffray lebih baik mengutamakan tenaga pengajar dari setempat. Hal ini dimaksudkan supaya tenaga pengajar ini merasa betah mengabdi dan fokus mengajar di daerah 3T tersebut. “Namun mereka sebagai guru harus memiliki kualitas sesuai yang dibutuhkan,” pungkasnya. (susianti)
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
35
KABAR UTAMA MEMPAWAH tuk mengikuti Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS). Maka, anugerah ini diberikan kepada pemerintah daerah yang dianggap memiliki komitmen tinggi dalam menyelenggarakan Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS), baik dengan APBD maupun dana masyarakat. Bupati Ria Norsan mengapresiasi kinerja seluruh komponen pendidikan di Kabupaten Mempawah. Menurut dia, apa yang dilakukan seluruh insan kependidikan menunjukkan mulai terwujudnya apa yang dicita-citakan Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara di masa silam. “Saya selaku pimpinan pemerintah daerah memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perjuangan para kepala sekolah dan seluruh pendidik/guru serta komponen pendidikan di kabupaten ini yang telah menunjukkan adanya kebangkitan semangat juang untuk mewujudkan cita-cita Bapak Pendidikan Nasional dan cita-cita kita semua melahirkan generasi yang sehat jasmani dan rohani, cerdas intelektual serta mulia akhlaknya,” ucapnya berterima kasih. Terkait pembangunan sejumlah institusi pendidikan, termasuk pendidikan kedinasan di Kabupaten Mempawah, Ria Norsan menyebut hal itu sangat strategis. Menurutnya, pembangunan institusi pendidikan punya efek positif yang luas. Selain memudahkan putra daerah yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, keberadaan institusi pendidikan juga akan membuka lapangan pekerjaan tertentu bagi warga setempat sekaligus menggerakkan perekonomian rakyat. Keberadaan kampus, terlebih yang berskala nasional, akan mengangkat derajat daerah. Dan tak kalah penting, menurut dia, tidak saja identitas daerah dikenal luas masyarakat Indonesia, warga setempat juga akan mendapatkan pengalaman baru berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai wilayah di Indonesia. Akan terjadi pertukaran pengetahuan dan pengalaman. Dan pada gilirannya pola pikir masyarakat pun akan berkembang. Kesemua itu diharapkan dapat mendukung pencapaian visi Pemerintah Kabupaten Mempawah mewujudkan masyarakat Kabupaten Mempawah yang berkualitas dan sejahtera. “Mudah-mudahan dengan adanya beberapa institusi pendidikan ini kita bisa mewujudkan Kabupaten Mempawah sebagai Yogya-nya Kalimantan Barat dan nanti akan menjadi tujuan untuk melanjutkan pendidikan di tingkat Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
RUMAH PINTAR MUTHIA. PEMKAB MEMPAWAH MENGGANDENG PKK KABUPATEN MEMPAWAH UNTUK MENDIDIK ANAK-ANAK USIA DINI.
perguruan tinggi,” harapnya. Kampus Perhubungan Terbaik se-Asia Tenggara ada di Mempawah Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Kementerian Perhubungan RI di Desa Antibar Mempawah Timur merupakan upaya pemerintah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat pengguna jasa transportasi. Tujuannya agar ke depan bangsa Indonesia mampu berdiri sejajar dengan negara lain dalam bidang transportasi. Kampus ini menjadi bagian dari rencana Kementerian Perhubungan RI untuk mengembangkan kapasitas pendidikan dan pelatihannya sehingga seluruh Indonesia dapat terlayani untuk membangun sumber daya manusia perhubungan tersebut. Saat ini, penyiapan sumber daya manusia di bidang angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) baru ada di kampus Balai Diklat Transportasi Darat yang ada di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Kampus di Palembang tersebut kini bertransformasi menjadi Politeknik ASDP dengan tiga program studi setingkat D-IV. Karena itu, Kementerian menilai perlunya dibangun balai diklat transportasi darat lainnya yang kelak akan dapat melayani 2/3 dari wilayah Indonesia. BP2TD diharapkan akan dapat melayani pengembangan sumber daya manusia transportasi darat khususnya bidang ASDP pada sekitar 17 provinsi dan 340 Kabupaten/kota. Selain menyelenggarakan diklat ASDP, kampus BP2TD Mempawah juga akan melayani para aparatur dan operator jasa ASDP. BP2TD sendiri akan menjadi satu-satunya di Asia Tenggara yang memiliki kapasitas dan suatu unjuk kerja yang dapat melayani siapapun untuk mengembangkan sumber daya manusia perhubungan darat di Indone-
sia. Hampir rampung, pada November 2016 lalu BP2TD Mempawah telah mulai dioperasikan. Adalah kegiatan sosialisasi pendidikan dan pelatihan teknis perhubungan darat, perkeretaapian, dan emergency response angkutan B3 yang mengawali sejarah eksistensi BPPTD di Kabupaten Mempawah. Berlangsung di Aula Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD). Sosialisasi dihadiri langsung Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Zulmafendi. Kegiatan perdana di kampus BPPTD Mempawah menjadi salah satu bentuk dorongan pemerintah agar Mempawah menjadi pusat perhatian seluruh penjuru Tanah Air. Dengan telah berdirinya BP2TD milik Kementerian Perhubungan di Mempawah, Kabupaten Mempawah akan tumbuh berkembang. Sebab, keberadaan BP2TD akan memberi dampak positif yang besar bagi pertumbuhan di Kabupaten Mempawah dan Kalimantan Barat pada umumnya. BP2TD akan menjadilembaga diklat yang mendorong percepatan pembangunan di Mempawah dan Kalimantan. Akan ada banyak hal yang dapat dilakukan dengan keberadaan BP2TD di Mempawah.Di tahun 2017, misalnya, Kementerian berencana menjadikan BPPTD Mempawah sebagai pusat seleksi calon taruna. Dengan begitu, Mempawah sudah akan mulai dikenal di seantero negeri. Dan bagi Provinsi Kalimantan Barat, adanya BP2TD akan memudahkan para putra-putri daerah yang hendak mengikuti seleksi taruna.
11
KABAR SINTANG
Diharapkan Serap Tenaga Kerja Setempat kehadiran mesin ini bisa mengerjakan kondisi jalan di Sintang yang panjang dengan kondisi rusak Sintang, Mata Borneo. Batching plant merupakan alat yang mencampur atau memproduksi beton ready mix dalam produksi besar. Batching plant digunakan agar produksi beton tetap dalam kualitas baik sesuai standar, nilai slumpt test dan strength ability sesuai apa yang diharapkan tentunya semua material yang akan diaduk sebelumnya ditimbang sesuai mix design dengan memperhitungkan kandungan air dalam material, baik dalam agregat kasar maupun halus (pasir), yang dimana pada saat itu, Bupati Sintang didampingi oleh Pimpinan SKPD, Anggota DPRD Kabupaten Sintang meresmikan mesin pengolahan beton atau batching plant dengan ditandai penandatanganan prasasti dan pelepasan balon udara, yang terletak di jalan Kelam, Jerora I, Kabupaten Sintang pada, Rabu (17/5). Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan kehadiran batching plant atau mesin pengolahan beton di Kabupaten Sintang sangat dapat membantu Pemerintah dalam halnya pembangunan infrastruktur, "Dengan adanya mesin ini kita sudah menggeser paradigma pelaksanaan pembangunan proyek pembangunan infrastruktur di Sintang yang dulunya mementingkan kualitas dan sekarang semakin mementingkan kuantitas dan kualitas yang terbaik dengan dana yang besar untuk membangun jalan dan jembatan dengan kuantitas terbaik” ujar Bupati. Sambung Bupati Sintang, kehadiran mesin ini juga bisa mengerjakan kondisi jalan di Sintang yang panjang dengan kondisi rusak, “Ada sekitar sebelas ruas jalan yang merupakan kegawat daruratan infa-
34
BUPATI SINTANG, JAROT WINARNO MENANDATANGANI PRASASTI BATCHING PLANT
struktur di Sintang, sehingga langsung dengan mesin ini bisa membantu pembangunan dasar jalan dan jembatan yang bertingkat kualitas tinggi, dan memang kebutuhan saat ini penggunaan batching plant sangat di inginkan untuk pemenuhan ekonomi di Sintang,” ungkap Bupati Sintang. Menurut Jarot, kehadiran batching plant ini juga akan meningkatkan, memberikan kontribusi nyata terhadap sektor pembangunan, baik itu di sektor pemerintahan maupun di sektor swasta, yang dimana mampu menyerap tenaga kerja asli daerah Kabupaten Sintang, sehingga mampu mengurangi jumlah angka pengangguran di Kabupaten Sintang,“ tutur Jarot. “Saya berpesan kepada pihak perusahaan agar dapat mementingkan masyarakat sekitar dalam halnya ketenagakerjaan, disini semuanya kita harus mampu menampung masyarakat untuk bekerja dengan demikian ada hal lain yang patut diperhatikan juga seperti harus mampu melestarikan lingkungan sekitar, jangan merusak alam yang saat ini sudah alami”. Pesan Bupati Sintang. Sementara itu, Pimpinan PT. Primakarya Perkasa, Widianto Yanuwar, mengatakan batching plant ini memiliki keung-
gulan dalam penggunaan produk. “Dapat melindungi masyarakat dari penggunaan beton yang tidak dapat dikendalikan mutunya dengan produk beton siap pakai, dapat menghindari penumpukan dan pengotoran bahan bangunan di tepi jalan dan lingkungan umum, serta dapa membantu pemerintah dalam menjaga ketertiban umum lalu lintas, serta mengurangi polusi suara kebisinga yang saat dilakukan pengecoran disuatu lokasi proyek,” kata Widi. Menurut Widi, mesin batching plant ini memiliki kapasitas produksi 60 meter kubik perjam pengolahan beton siap pakai atau yang biasa disebut dengan ready mix. “Beton ready mix memiliki mutu dari K175 hingga K500, serta didukung dengan ketersediaan concerte pump dengan jarak jangkauan tembak vertikal 32 meter,” tambah Widi. Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sintang Syahroni menyambut baik hadirnya batching plant. Dia berharap batching plant berdampak positif terhadap pembangunan di Kabupaten Sintang. Senada dengan bupati, wakil rakyat Sintang mendorong perusahaan menyerap tenaga kerja " kita harapkan mereka memprioritaskan tenaga kerja lokal," ujarnya.(susianti) Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR UTAMA MEMPAWAH
Contohnya Kota Depok yang terkenal setelah ada kampus Universitas Indonesia (UI). Begitu juga Bandung yang dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Demikian pula Bogor yang dikenal melalui
Institut Pertanian Bogor (IPB). Bahkan Paris, juga dikenal karena universitas-universitas besar penghasil ahli-ahli busana, parfum, dan sebagainya. BP2TD Mempawah akan menjadi tiga pusat unggulan. Pertama, jalan raya; kedua, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP); dan ketiga, kereta api. Mempawah akan menjadi pusat pendidikan ketiganya sehingga Pemerintah Kabupaten Mempawah harus mempersiapkan diri menerima kehadiran para peserta didik. Tidak banyak sumber daya manusia dari Kalimantan yang berkompeten di bidang perkeretaapian. Karena itu, menyambut rencana pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan, pihak Kementerian akan menjadikan BP2TD Mempawah sebagai pusat pendidikannya. Bupati Ria Norsan menilai terwujudnya pendirian kampus milik Kementerian Perhubungan RI sebagai buah dari doa, dukungan, dan usaha konkret masyarakat Kabupaten Mempawah. “Alhamdulillah apa yang kita niatkan bisa terwujud. Tidak disangka dan diduga kampus milik pemerintah pusat bisa ada di sini,” ucapnya bersyukur. Ria Norsan menegaskan pihaknya komit menjadikan Mempawah sebagai kota pelajar. Wilayah yang relatif kecil, menurut dia, bukan alasan untuk Mempawah berkecil hati. Bahkan, ia optimistis Mempawah ke depan akan dikenal luas. “Satu yang diprogramkan adalah menjadikan Mempawah sebagai Yogya-nya Kalimantan Barat. Jadi kami sangat concern memperjuangkan ini. BP2TD kita perjuangkan, begitu juga IPDN. Sekolah kepolisian negara pun juga akan pindah Ke Kabupaten Mempawah. Di sini juga sudah ada satu kampus swasta, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Mempawah,” paparnya. Ia menegaskan di antara tujuan pemerintah daerah Kabupaten Mempawah adalah membuat Mempawah menjadi kota pendidikan. “Itulah tujuan kita. Mempawah menjadi Yogya-nya Kalimantan Barat,” tegasnya. Terkait pembangunan BP2TD yang hampir rampung, Norsan mengungkapkan rasa syukurnya. Menurutnya, telah nampak cikal-bakal keberhasilan sebagai buah dari perjuangan membangun BPPTD di Desa Antibar, Kecamatan mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, beberapa tahun silam. “Alhamdulillah kita sudah bisa memulai acara di sini (BPPTD). Mudah-mudahan selanjutnya untuk pembangunan-pembangunan yang lain cepat terlaksana,” pungkasnya. (dian/fisa) ANDA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN PRODUK/ IKLAN DI MEMPAWAH KAMI BANTU SOLUSINYA DI MAJALAH MATA BORNEO
DENGAN HARGA SUPER MURAH” SEGERA HUBUNGI: FISA APRIANTA BIRO KABUPATEN MEMPAWAH HP. 085245950707
12
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR SEKADAU
Tidak adanya data kelulusan SMA/Sederajat se-Kabupaten Sekadau yang dipegang Dinas Pendidikan itu, karena saat ini SMA/ Sederajat tidak lagi dibawah kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten. SMA/Sederajat langsung berada di bawah komando Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat. Djemain Burhan MM
“
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
aksi corat-coret. Ada juga yang melakukan konvoi kendaraan bermotor. Sementara SMK Amaliyah Sekadau, memilih melakukan pembagian amplop kelulusan langsung kepada orang tua atau wali. “Jadi orang tua atau wali langsung yang boleh ambil,” singkat Cecep Supartayudha, Kepala SMK Amaliyah Sekadau. Hal tersebut di anggap lebih tepat kerna orang tua atau wali juga mengatahui hasilnya. "Selain sebagai pengawasan bagi anak anak orang tua juga bisa mengontrol tidakan anak yang tidak baik jika telah terima amplop hasil kelulusan, seperti kompoy dan sebagainya," ujarnya. (joy)
“
Sekadau,Mata Borneo. Pelajar SMA/ SMK sederajat se-Kabupaten Sekadau serentak menerima amplop pengumuman kelulusan, Selasa pagi (2/5). Hanya saja, belum diketahui secara pasti angka kelulusan para anak didik di Kabupaten Sekadau tersebut. “Kalau kita, tidak memegang data kelulusan seluruh SMA/Sederajat di Sekadau,” ucap Drs Djemain Burhan MM, Kepala Dinas Pendidikan Sekadau kepada wartawan. Tidak adanya data kelulusan SMA/ Sederajat se-Kabupaten Sekadau yang dipegang Dinas Pendidikan itu, karena saat ini SMA/Sederajat tidak lagi dibawah kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten. SMA/Sederajat langsung berada di bawah komando Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat. “Tapi nanti kita akan mencari datanya. Kita juga berharap sekolah-sekolah bisa memberikan tembusan laporan agar ada data kita,” imbuh Djemain. Pantauan dilapangan, sejumlah sekolah dalam Kota Sekadau serentak membagikan amplop kelulusan. Ada yang diambil langsung oleh murid, ada juga yang harus diwakili wali atau orang tua. Sejumlah pelajar ada yang melakukan
Kepala Dinas Pendidikan Sekadau
33
KABAR NASIONAL
“
Kelas akselerasi sebenarnya tidak terlalu bagus. Pada beberapa kasus, anak-anak yang berada di kelas akselerasi, gagal pada usia tua
“
MUHADJIR EFFENDY Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Jakarta, Mata Borneo. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengaku kurang setuju dengan adanya kelas akselerasi karena dinilai kurang baik untuk pencapaian mental anak. "Kelas akselerasi sebenarnya tidak terlalu bagus.
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
Pada beberapa kasus, anak-anak yang berada di kelas akselerasi, gagal pada usia tua," ujar Muhadjir saat pelepasan peneliti muda Indonesia yang akan berlaga di California, Amerika Serikat di Jakarta, Jumat (12/5). Menurut dia hal itu di karena kan anak tersebut tumbuh secara instan tidak sebagaimana mestinya. Dia memberikan contoh beberapa orang mahasiswanya yang merupakan pernah berada di kelas percepatan, namun mengalami perceraian ketika berumah tangga. Penyebab utamanya, karena yang bersangkutan tidak mampu mengendalikan superioritasnya. "Ini saya bukan menakuti-nakuti anda semua. Tapi perlu mewaspadai diri dan jangan terhanyut pada pencapaian serta harus bekerja keras lagi." katanya. Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan para peneliti muda yang beragama Islam untuk turut menjalankan shalat tahajud karena bermanfaat untuk memenangkan diri dan meningkatkan konsentrasi. Indonesia akan mengirimkan para peneliti muda yang akan berkompetisi pada ajang Intel - International Science Engineering Fair (ISEF) yang akan berlangsung pada 14 hingga 19 Mei 2017. Delegasi Indonesia merupakan peneliti muda dari Sekolah Menengah Atas yang telah diseleksi melalui ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR). Delegasi Indonesia untuk Intel - ISEF 2017 berjumlah 14 SMA yang terdiri dari 12 siswa sebagai finalis dan dua anak sebagai peninjau. Delegasi Indonesia terdiri dari Tri Ardiansa, Made Radikia Prasanta, Bagus Pltu Satria Suarima, Najmuna Ratri Lakshita, Sakina Yaumil Fitri, Azizah Dewi Suryaningsih, Chyntia Silvi Yanti Hasan, Zahratul Jannah, Shofi Latifah Nuha Anfarensi, Latifah Sholikhah, Miranti Ayu Kamaratih, Octiafani Isna Ariani, Aiman Hilmi Asadudin, dan Muhammad Farhan. Dua dari 14 peneliti tersebut merupakan penerima Kartu Indonesia Pintar yakni Made Radikia Prasanta dan Bagus Putu Satria Suarima. (ant)
13
KABAR SEKADAU PLT ASISTEN ADMINISTRASI UMUM SETDA KABUPATEN SEKADAU, ZAKARIA SAAT PEMBUKAAN KEGIATAN DI GEDUNG KETAKETIK
k a n A n e s r e Target 80 P
n a r i h a l e K Miliki Akta Sekadau, Mata Borneo. Untuk optimalisasi pemanfaatan Kartu Identitas Anak (KIA) Pemerintah daerah melaui Discapil Kabupaten Sekadau berkomitmen gandeng pihak ketiga dan Pemkab terus mendorong agar tahun 2017 kepemilikan akta kelahiran anak usia 0 hingga 18 tahun dapat mencapai 80 persen anak di Kabupaten Sekadau sudah memiliki kartu indentitas anak. Plt Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Sekadau, Zakaria menuturkan, hal ini sebagai upaya lanjutan dalam percepatan kepemilikan penerbitan KIA melalui sosialisasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sekadau. “Dengan diterbitkannya Permendagri Nomor 2 Tahun 2016 maka kepemilikan KIA untuk memberikan hak konstitusional kepada anak. Selain itu, bisa dimanfaatkan untuk perlindungan terhadap anak dan pelayanan publik lainnya,” ujarnya, saat membuka kegiatan tersebut di Gedung Ketaketik, Kota Sekadau, Senin (15/5). Pemkab sangat mengapresiasi program KIA terutama akan diadakan penyusunan perjanjian komitmen dengan pihak ketiga. Ia mengatakan, pihak ketiga dalam hal itu
32
dia, sudah mulai menerbitkan KIA pada tahun 2016 lalu. “Namun, pada data SIAK konsolidasi semester 2 tahun 2016 per 31 Desember angka kepemilikan KIA baru mencapai 6,15 persen dari jumlah penduduk usia 0 hingga 17 taun kurang sehari,” jelasnya. Dengan melakukan komitmen bersama pihak ketiga diharapkan pemanfaatan KIA dapat berkembang dengan melakukan kerjasama dengan pihak lainnya ditahun-tahun mendatang. “Komitmen dengan pihak ketiga ini dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan KIA. Selain itu tentunya untuk meningkatkan pemahaman kepda masyarakat umum akan pentingnya pemanfaatan KIA,” pungkasnya yang juga Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kabupaten Sekadau itu bisa lebih efektif lagi,” tukasnya. (Joy)
yakni Bank Kalbar Cabang Sekadau, BPJS Cabang Sintang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau. “Ini untuk mengoptimalkan pemanfaatan KIA. Dengan adanya program KIA ini akan mendorong masyarakat yang ada di Kabupaten Sekadau untuk segera memiliki akta kelahiran,” lanjutnya. Zakaria, menuturkan salah satu persyaratan kepemilikian KIA adalah telah mempunyai akta kelahiran. Untuk itu, diharapkan pada 2017 ini di KabupaSekadau untuk jumlah kepemilikan akta kelahiran bagi anak usia 0 hingga 18 tahun dapat mencapai 80 persen. “Untuk jumlah penduduk usia 0 hingga 18 tahun yang wajib memiliki akta kelahiran sebanyak 68.604 jiwa. Sebanyak 47.123 jiwa sudah memiliki akta kelahiran dan 21.481 belum memiliki akta kelahiran, baru 68,69 persen yang sudah ada akta kelahiran,” jelasnya . ANDA INGIN BERLANGGANAN Sementara itu, Ketua MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN Panitia, Wiwik SutiaPRODUK/ IKLAN DI SEKADAU KAMI BANTU SOLUSINYA ningsih mengatakan, DI MAJALAH MATA BORNEO Kabupaten Sekadau meDENGAN HARGA SUPER MURAH” rupakan pilot project SEGERA HUBUNGI: STEPANUS R. JOY provinsi Kalbar dalam BIRO KABUPATEN SEKADAU HP. 081345575782 pelaksanaan kepemilikian KIA. Sekadau, kata
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
SUARA INTAN
PIDATO PERDANA BUPATI LANDAK TERPILIH DISIDANG PARIPURNA ISTIMEWA DPRD LANDAK
menghadiri Sidang Paripurna Istimewa DPRD Landak, dengan agenda sidang Serah Terima Jabatan dari Pj. Bupati Ir. Jakius Sinyor, Kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih, sekaligus Pidato Perdana Bupati terpilih. Dihadapan Forum sidang Paripurna Istimewa DPRD Landak yang terhormat, dihadiri oleh Gubernur, Kepala SKPD Provinsi, Kepala SKPD Kabupaten
Mewujudkan Program Pro Rakyat Menjadikan Desa Pusat Pembangunan Landak, Mata Borneo. Usai dilantik oleh Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH di Pontianak, 22 Mei 2017 lalu. Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dr. Karolin Margret Natasa dan Herculanus Heriadi, SE
14
Landak, Para Camat, serta Para Kepala Desa dan tamu undangan lainnya yang merupakan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta unsur Muspida, pada hari Rabu (24/5), lalu. Bupati menyampaikan bahwa Pidato perdana yang disam-
paikannya selain merupakan amanat UU, juga merupakan sesuatu yang sangat bersejarah bagi dirinya. Dihadapan sidang terhormat, dalam pidato perdananya, mantan Politisi Senayan ini mengemukakan bahwa untuk mencapai dan mewujudkan visi misi yang telah mereka gaungkan pada masa kampanye terdahulu, yaitu “Mewujudkan Kabupaten Landak yang Mandiri, Maju dan Sejahtera” membutuhkan sinergisitas dan dukungan dari semua elemen yang ada, tidak hanya Birokrat dalam hal ini SKPD beserta jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN),Politisi di DPRD, Para Kepala Desa, juga unsur masyarakat luas lainnya. Ditekankan oleh Bupati, untuk mencapai dan mewujudkan visi-misi nya, akan dituangkan dalam program-program yang Pro Rakyat. Dikatakan oleh Bupati, bahwa persoalan yang dihadapi dalam pembangunan saat ini, tidak berbeda jauh dengan para Bupati pendahulunya, yaitu persoalan kemiskinan, infrastruktur yang masih belum maksimal, serta Sumber Daya manusia yang masih lemah. Disampaikan juga oleh Bupati, bahwa visi misi yang hendak diwujudkan bukanlah sesuatu yang muluk, tetapi merupakan persoalan nyata yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya di kabupaten Landak. Seperti bagaimana membangun Sumber Daya manusia kabupaten Landak yang lebih baik dari hari ini, munculnya generasi-generasi yang cerdas dan lebih jauh baik dari kita saat ini. Dalam Pidatonya, bupati juga mengingatkan dan menyampaikan LANJUTAN BACA HAL 39 Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR SEKADAU
17 Ribu Ha Lahan HGU PT KBP Terlantar
Liri Muri
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
Sekadau, Mata Borneo. Perusahaan PT Kalimantan Bina Permai yang beroperasi di Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau,yang memiliki HGU 19.00 Ha untuk tanaman sawit, hingga saat ini hanya mengelola sekitar 2000 ha saja. Hal ini disampaikan oleh Liri Muri, SE, legislator asal Belitang Hulu. Berdasarkan temuan tersebut media mengkonfirmasi hal tersebut kepada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Perikanan Perkebunan melalui kepala bidang perkebunan Edy Mulyono pada sela kegiatan sosialisasi CSR di gedung ketak-ketik. Diakui oleh Edy Mulyono memang lahan terlantar merupakan HGU milik PT KBP. "Pada tahun 2011 telah diajukan ke BPN pusat untuk di mengeluarkan
bukti lahan terlantar, namun hingga saat ini belum ada hasilnya dan kita tidak mengetahui kenapa lahan tersebut sampai 2017 terlantar, padahal masyarakat sangat membutuhkan untuk mengolahnya," ujarnya. Pada saat bersama Manager PT.KBP Belitang Ir.Depkris saat di konfirmasi KRP mengatakan tidak punya wewenang untuk menyampaikan hal tersebut. "Silahkan ditanya ke pusat di Pontianak," ujarnya. Sementara salah satu tokoh pemuda Belitang Hulu Kabupaten Sekadau Stefanus menyesalkan jawaban yang di lontarkan maneger PT KBP itu. "Aneh masak sekelas maneger perusahaan tidak tau kalau ada lahan tempatnya bekerja ada yang terlantar, kecuali dia tidak ada kerja di situ, alasan pun tidak memberikan jawaban pada pertanyaan masyarakat, suruh tanya ke pusat emang apa guna ada kantor di daerah kalau ada masalah harus ke pusat sana, suruh tutup jak kantor di daerah tu," ucapnya kesal. (joy)
31
WAKIL RAKYAT BICARA
Politisi Landak Dorong Kembalinya Kurikulum Pendidikan Moral Pancasila dan P4
Guna Perbaiki Moralitas Anak Bangsa
Serta Jiwa Nasionalis NKRI
“
Landak, Mata Boreno. Kalau kita lihat untuk masalah penseperti jaman dulu maka didikan dikabupaten Landak khususnya, tentu kita berharap ada peningkatan kita menanamkan wawasan kualitas pendidikan kemudian kalau kita lihat secara nasional banyak hal- kebangsaan dan juga karakter, hal sikap ataupun tindakan-tindakan sifat dari pada siswa supaya yang mengarah ke hal-hal yang negatif terhindar dari tindakan anarkis jadi saran kami alangkah lebih baiknya jika didunia pendidikan khususnya Dra. Sunarti ditingkat sekolah dasar sampai ke penAnggota Komisi C DPRD Kabupaten Landak didikan atas untuk menerapkan kembali kurikulum pendidikan yang mata pelajaranya mengarah kepersatuan dan kesatuan bangsa seperti jaman dahulu menerapkan mata pelajaran pancasila dan kewarganegaraan atau P4. Itu sangat penting untuk mendidik karakter siswa baik ditingkat dasar maupun di pendidikan
“
tinggi karena kalau kita lihat situasi yang berkembang sekarang bahwa banyak sekali disekolah-sekolah mengajarkan misalnya hal yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila sehinga kalau kita menerapkan sistim pendidikan seperti jaman dulu maka kita menanamkan wawasan kebangsaaan dan juga karakter, sifat dari pada siswa supaya terhindar dari tindakan anarkis, kekerasan atau radikal atau intorelan. Dengan hal itu kita harus waspada dan menjaga antisipasi jangan sampai terjadi karena melihat televisi dari kemajuan Iptek mereka terpengaruh. Demikian kata anggota Komisi C DPRD Kabupaten Landak Dra. Sunarti kepada Mata Borneo ditemui di ruang kerjanya Senin (29/5) lalu. Menyinggung sarana dan prasarana kami rasa sudah cukup memadai ternyata semua sekolah yang sudah ada bisa beroperasi sesuai program pendidikan. Hanya kalau kita melihat ada laporan misalanya ada laporan dari anggota masayarakat ada satu bangunan yang tujuan awalnya untuk pendidikan dasar ya mungkin belum rampung tapi inikan perlu dikroscek LANJUTAN BACA HAL 38 Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
15
KABAR SANGGAU Sanggau, Mata Borneo. Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar dan masyarakat di wilayah hukum Sekayam, jajaran Polsek Sekayam, BNNK Sanggau, Koramil Sekayam, Camat Sekayam dan Kesbangpolinmas mengadakan sosialisasi dihadapan 100 lebih pelajar dan masyarakat Kecamatan Sekayam, Selasa (16/5) yang dilaksanakan di aula Kantor Camat Sekayam, sekitar pukul 09.00-13.00 Wib. Dikonfirmasi wartawan via selular, Kapolsek Sekayam AKP. Suparwoto menyampaikan bahwa sosialisasi kali ini difokuskan kepada pelajar di Kecamatan Sekayam. Hal itu mengingat kalangan pelajar sangat rentan dipengaruhi pelaku kejahatan narkoba,
PARA PELAJAR SE KECAMATAN SEKAYAM MENGIKUTI SOSIALISASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KANTOR CAMAT SEKAYAM.
Cegah Narkoba Dilingkungan Pelajar apalagi jalur Sekayam sangat dekat dengan perbatasan Entikong sehingga perlu diantisipasi dengan memberikan pemahaman kepada para pelajar. “Diusia seperti mereka ini memang mereka sangat rentan. Untuk itu harus terus kita ingatkan terus, jangan sampai mereka menjadi korban, kasihan masa depan mereka kalau sudah menjadi korban,” kata Kapolsek. Kapolsek menuturkan, dalam sosialisasi itu, dimana Ia bertindak sebagai nara sumber, Ia lebih menekankan kepada Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. “Tadi saya jelaskan kepada mereka, apa itu narkoba, bagaimana dampaknya, bagaimana ancaman hukumannya, bagaimana antisipasinya, rehabilitasinya serta upayaupaya apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita dari penyalahgunaan narkoba,” ujar Kapolsek. Melalui sosialisasi ini diharapkan para pelajar memahami betul barang haram ini dan tidak terjebak dalam penyalahgunaannya. “Kita ingatkan mereka, saya tidak akan bosan-bosan menyampaikan ini kepada mereka, sebagai orang tua tentu kita harus aktif memberikan pemahaman kepada anak-anak kita,” terangnya. Hadir dalam sosialisasi tersebut, Camat sekayam Mangaranap Siahaan, Kapolsek Sekayam AKP Suparwoto, Koramil Sekayam Sertu Suprihatin, Kepala Kantor Kesbangpol Antoius, Kepala BNK Sanggau AKBP. Ngatya. Sementara dari toko masyarakat, tampak hadir Sekretaris MABM Kecamatan Siswandi, Ketua FKDM Zainal Abidin. “Tidak hanya pelajar yang hadir, para gurunya juga hadir. Kita berharap sosialisasi ini juga disampaikan para guru kepada siswa-siswanya,” tutur Kapolsek. (indra)
30
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR SAMBAS
Banyak Belajar Dari Kebun Raya Bogor Sambas, Mata Borneo. Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc turut menghadiri diseminasi Perkebun Rayaan Dalam Rangka 2 Abad Kebun Raya Bogor. Atbah diundang bersama pimpinan daerah lainnya yang memiliki kebun raya seperti Batam,Pare-pare, Boyolali, Ngada, maupun Lampung Barat. Pada perayaan dua abad kebun raya bogor itu, digelar beberapa agenda kegiatan. Dihadiri Mantan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri. Megawati hadir sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia. Selain Megawati, sejumlah pejabat lainnya ikut hadir, di antaranya Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Didik Widyatmoko mengatakan, pada momentum perayaan 200 tahun KRB ini, tema yang diangkat adalah "Plant and People in Harmony". "Plant and People in Harmony itu karena Kebun Raya Bogor ingin mengingatkan kepada kita semua tentang peran penting tumbuhan di alam," ucap Didik dalam sambutannya. Bupati Sambas, H Atbah mengungkapkan terkait kebun Raya Sambas, harus banyak belajar dari Kebun Raya Bogor. Diakui dia, perbedaan usia antara kebun raya bogor dan kebun raya sambas sangat jauh berbeda. “Kita harapkan Kebun raya yang kita miliki dapat memberikan manfaat dari fungsi utamanya yakni konservasi tumbuhan,
BUPATI SAMBAS, H ATBAH ROMIN SUHAILI LC SAAT MENGHADIRI DISEMINASI PERKEBUN RAYAAN DALAM RANGKA 2 ABAD KEBUN RAYA BOGOR.
penelitian, pendidikan lingkungan, wisata, maupun jasa lingkungan,” ujar dia. Harapan Atbah, Kebun Raya Sambas kedepannya berkontribusi juga dalam pengembangan masyarakat ekonomi sekitar. (humas)
ANDA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN PRODUK/ IKLAN DI SAMBAS
KAMI BANTU SOLUSINYA
DI MAJALAH MATA BORNEO
DENGAN HARGA SUPER MURAH SEGERA HUBUNGI: NOPRIANTO BIRO KABUPATEN SAMBAS HP. 081528692210
16
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR NASIONAL Jakarta, Mata Borneo. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan konsumsi rokok menjadi ancaman serius bagi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Nawa Cita. "Konsumsi rokok di Indonesia telah mengakibatkan dampak sosial ekonomi yang sangat signifikan dan masif. Rokok menyebabkan kemiskinan akut di rumah tangga miskin, memicu inflasi dan penyebab utama penyakit tidak menular fatal," kata Tulus melalui siaran pers di Jakarta, Selasa. Tulus mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahun menunjukkan alokasi anggaran rumah tangga termiskin setelah padi-padian adalah untuk rokok, yaitu 12,4 persen. Artinya, uang dan pendapatan mereka dihabiskan untuk membeli rokok jauh di atas alokasi kebutuhan lauk pauk dan pendidikan.
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
Konsumsi Rokok Ancaman Wujudkan Nawa Cita Data BPS juga menunjukkan dampak inflasi konsumsi rokok di perdesaan dan perkotaan mencapai 10,7 persen setiap bulan. Angka tersebut di bawah dampak inflasi akibat pencabutan subsidi listrik untuk golongan 900 VA yang hanya 2,86 persen. "Jadi dampak inflasi rokok jauh memiskinkan masyarakat daripada inflasi karena pencabutan subsidi listrik," ujarnya. Sementara itu, delapan dari 10 penyakit tidak menular yang paling menyebabkan kematian dipicu oleh konsumsi rokok. Karena itu, 70 persen klaim Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan didominasi delapan penyakit itu. "Ironisnya yang menjadi korban mayoritas adalah masyarakat kelas menengah ke bawah. Konsumsi rokok telah menggerogoti sistem finansial JKN. Bila dibiarkan terus, maka cepat atau lambat JKN akan kolaps. Sis-
tem pembiayaan kesehatan model apapun tidak akan mampu melindungi masyarakatnya yang sakit-sakitan akibat konsumsi rokok," tuturnya. Padahal, jumlah perokok di Indonesia saat ini menempati urutan terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Jumlah perokok di Indonesia mencapai 35 persen dari total populasi, atau sekitar 75 juta jiwa. Belum lagi pertumbuhan prevalensi perokok pada anak-anak dan remaja yang tercepat di dunia, yaitu 19,4 persen. Bahkan menurut data Atlas Pengendalian Tembakau di ASEAN, sebanyak 30 persen sekitar 20 juta anak di Indonesia yang berusia dibawah 10 tahun adalah perokok. "Karena itu, tidak ada jalan lain bagi pemerintah selain mengendalikan dan membatasi konsumsi rokok secara ketat bila ingin mencapai target pembangunan sebagaimana visi dan misi Nawa Cita," katanya. Hal itu juga harus dilakukan bila pemerintah ingin menurunkan angka kemiskinan yang saat ini mencapai 27,5 juta jiwa. Pemerintah harus menghentikan wabah konsumsi rokok di rumah tangga termiskin. (ant)
29
KABAR SAMBAS
Guru SMA/SMK Belum Terima Tunjangan Sambas, Mata Borneo. Sejumlah guru SMA/SMK yang ada di Sambas, Kalimantan Barat, mengeluhkan sejak Oktober 2016 hingga kini belum menerima tunjangan guru yang semestinya sebagaimana tunjangan kinerja dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). "Sejak Oktober SK keluar, sampai sekarang saya belum dapat tunjangan apakah itu kinerja atau TPP," ujar satu di antara Guru PNS di SMK di Kabupaten Sambas, Hafizar saat dihubungi di Sambas, Selasa. Ia menjelaskan kondisi yang ada tersebut seiring dengan alih kelola SMK/ SMA dari pemerintah kabupaten kepada provinsi.
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
"Hal ini sebenarnya menjadi tanggung jawab siapa, apakah pemerintah provinsi atau Kabupaten saya masih bingung juga," kata dia. Keluhan serupa disampaikan guru lainnya di mana masih belum menerima tunjangan sebagaimana hak yang harus didapat. "Masih belum terima TPP pemerintah. Belum tahu kapan baru akan menerima. Mudah-mudahan bisa segera dicairkanlah," ujar satu di antara guru perempuan yang tidak mau namanya disebutkan. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas, Jusmadi mengatakan pihaknya tidak bisa
berbicara banyak terkait hal ini. "Untuk tunjangan Guru SMA/SMK saat ini kewenangannya seperti apa, kemudian kespegnya bagaimana ini wewenangnya sudah di provinsi karena sudah tidak berada di kabupaten lagi,"ujarnya. Namun dia mengatakan, khusus guru PNS tingkat SD dan SMP untuk tunjangan sertifikasi sudah cair. "Untuk guru PNS SD dan SMP, hanya satu bulan dan sudah diusulkan tunjangan sertifikasi sudah cair. Tetapi, 100 lebih guru masih belum cair karena salah SK, jam pelajaran atau datanya," kata dia. (ant)
17
KABAR MELAWI Melawi, Mata Borneo. Agar kedepan bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), maka tahun ini Pemerintah akan memberikan bantuan perangkat computer kepada 11 sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Kami akan support pihak sekolah agar siap menyelenggarakan UNBK tahun depan. Khusus SMP 1 Kita bantu agar kedepannya mereka tak perlu lagi menumpang dalam pelaksanaan UNBK. Mengingat SMP 1 Nanga Pinoh ini kan sudah berakreditasi A dan juga menjadi sekolah rujukan,” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, Drs. H. Joko Wahyono, M.Si belum lama ini. Lebih lanjut Joko menambahkan bantuan komputer ini didanai dari DAK 2017. Sementara dari APBD diharapkan bisa terealisasi pada tahun anggaran mendatang. Disdikbud, kata Dia juga masih menyampaikan proposal pada pusat agar bisa mendapat tambahan pengadaan perangkat komputer untuk sekolah yang lain. “Karena kan pada 2019 semua sekolah diha-
rapkan sudah seluruhnya UNBK. Maka perlu juga dukungan dari APBN,” ucapnya. Namun, diakui Joko, listrik dan internet akan menjadi masalah, khususnya sekolah yang berada di kecamatan atau jauh dari ibukota kabupaten. Hal ini perlu adanya cita-cita bersama dari seluruh sektor untuk bersinergi menyediakan sarana pendukung pelaksanaan UNBK tersebut. Kepala SMPN 1 Nanga Pinoh, Theresia Idayani mengungkapkan ada 303 siswanya yang mengikuti ujian nasional tahun ini. SMP 1 juga pertama kali menggelar UNBK, setelah setahun sebelumnya masih menggunakan pola lama, berbasis kertas dan pensil. “Kita sebenarnya nekat saja menggelar UNBK tahun ini. Nyaris tidak siap bahkan. Tapi setelah banyak pertimbangan, ya akhirnya bisa juga. Karena mengingat kedepan kita juga harus melalui ini sesuai dengan instruksi kemendikbud dimana semua sekolah sudah UNBK pada 2019,” katanya. SMPN 1 Nanga Pinoh sendiri menggelar UNBK sebanyak tiga sesi. Ada empat
Pemkab Melawi Akan Berikan Komputer 28
ruangan komputer yang dipergunakan, dimana dua ruangan masih menumpang pada SMKN 1 Nanga Pinoh karena alasan keterbatasan komputer. “SMP ini baru punya 55 unit komputer. Seharusnya idealnya kita punya lebih dari 110 komputer mengingat jumlah perangkat minimal sepertiga dari siswa yang mengikuti UN. Hanya sesuai juknis, bila komputernya belum mencukupi, bisa menumpang ke sekolah lain yang kebetulan tak menggelar UNBK,” katanya. Diakui Theresia, sekolahnya sebenarnya bisa saja menolak menggelar UNBK bila melihat berbagai persoalan yang ada. Namun ia berpikir, ditunda sampai kapanpun, UNBK tetap akan dijalani oleh sekolah. “Ya keputusan menggelar UNBK sebenarnya bukan kebijakan populer bagi saja. Karena kami harus mengeluarkan uang tambahan untuk menyiapkan tiga unit server, membuat instalasi listrik. Kita saja menghabiskan dana komite sampai Rp. 50 juta untuk UNBK,” pungkasnya. (humas)
Kami akan support pihak sekolah agar siap menyelenggarakan UNBK tahun depan. Khusus SMP 1 Kita bantu agar kedepannya mereka tak perlu lagi menumpang dalam pelaksanaan UNBK. Mengingat SMP 1 Nanga Pinoh ini kan sudah berakreditasi A dan juga menjadi sekolah rujukan JOKO WAHYONO
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Melawi
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
SUARA INTAN
GUBERNUR KALBAR KETIKA HADIR PADA SERAH TERIMA JABATAN PENJABAT BUPATI LANDAK KEPADA BUPATI LANDAK MASA JABATAN 2017-2022 DI DPRD LANDAK.
Jalankan APBD Yang Ada Pontianak, Mata Borneo. Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH, meminta kepada Bupati Landak yang telah dilantik, dr. Karolin Margret Natasa untuk menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sudah ada. “Jika mau melakukan perubahan silakan pada Perubahan APBD. Kerjakan RPJMD, Kepala Bapeda silakan dipanggil agar bisa menuangkan dalam visi misi setelah jadi maka dituangkan
18
dalam Peraturan daerah,” katanya di Pontianak, baru-baru ini. Gubernur juga meminta Bupati dan Wakil Bupati yang telah dilantik untuk segara mendisiplinkan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Landak. “Segera disiplinkan ASN dan berikan tanggung jawab,” kata Cornelis yang juga ayah dari Bupati Landak ini. Ditambahkannya, Bupati dan Wakil Bupati terpilih harus menjalin kerjasama yang baik dengan DPRD Kabupaten Landak. “Jalin kerjasama dengan DPRD. Jangan ada konflik,” tegas Cornelis. Sementara itu, Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa bersama Wakil Bupatinya Herculanus Heriadi, memenuhi janjinya setelah di lantik kemudian serah terima jabatan akan langsung bekerja. Keduanya langsung mengumpulkan kepala Satuan Kerja Perangkat daerah Kabupaten Landak, untuk rapat internal di Kantor Bupati Landak. “Beragam persoalan yang dihadapi Kabupaten Landak seperti kemiskinan, infrastruktur, sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan. Menghadapi ini, kita carikan solusi yang lebih baik, kita harus memiliki kesadaran sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka melalui visi dan misi yang disusun diupayakan agar selaras dengan program prioritas pemerintah pusat dan pemerintah provinsi,” kata Karolin, Menurut Karolin, program untuk membangun Landak sangat sederhana, yakni bagaimana membangun manusia di Kabupaten Landak, membangun generasi masa depan yang lebih baik dari hari ini. Untuk mendukung tercapainya visi dan misi, Karolin mengatakan pelayanan publik yang berada terdepan dalam pelayanan publik sehari-hari misalnya Puskesmas, Rumah Sakit dan Dukcapil ini akan menjadi perhatian khusus agar pelayanannya kepada masyrakat terus dibenahi. Karolin juga mengingatkan agar masyrakat Kabupaten Landak untuk tidak mudah percaya dengan berita-berita hoax dan membroadcast pesan atau informasi yang tidak jelas asal usulnya dan diingatkan orang nomor satu di Kabupaten Landak itu agar Camat tidak boleh meninggalkan tempat lama-lama pada situasi seperti ini. Pada kesempatan itu, Karolin juga berpesan agar seluruh masyrakat Landak bersama bergandengan tangan membangun Kabupaten Landak agar lebih maju. (nia) Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR MELAWI
Seharunya Pempus Tahu Kekurangan Guru di Daerah dilakukan sesuai proporsional daerah masing-masing. Sehingga ada jalan keluar yang bisa dipikirkan oleh pemerintah pusat, baik dalam mengeluarkan kebijakan. “Ini jadi keluhan kita pada pusat. Karena masalah ini hampir terjadi dimana-mana,” ucapnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Melawi, Joko Wahyono mengungkapkan, persoalan kekurangan guru masih jadi masalah bagi dunia pendidikan. Masih banyak sekolah yang hanya memiliki satu atau dua guru PNS. “Kita kekurangan lebih dari 1.300 guru. Untuk SD saja masih kekurangan hingga 960 guru, sedangkan SMP sekitar 400 guru. Ini hasil analisa kebutuhan akhir tahun lalu,” terangnya. Joko mengakui, sulit untuk melakukan pemerataan mutu pendidikan dengan kondisi saat ini. Jumlah guru saja terus berkurang akibat pensiun maupun meninggal atau pindah. Karena itu, tinggal bagaimana pusat memperhatikan masalah ini. “Sebagian sekolah di Melawi berada pada daerah 3T, terpencil, terluar hingga terisolir. Maka kita berharap, pusat bisa cabut moratorium penerimaaan pegawai, paling tidak untuk sektor pendidikan,” katanya. (humas)
Panji, S.Sos Bupati Melawi
Melawi, Mata Borneo. Kekurangan guru sampai kini masih terus menjadi persoalan di Melawi Bupati Melawi. Hal itupun diakui oleh Bupati Melawi, Panji, S.Sos. Ia mengatakan sejak dirinya masih wakil bupati dan sampai saat ini menjadi bupati, belum pernah rasanya data pendidik yang dianggap sudah cukup. Dirinya berharap, terkait persoalan guru, seharusnya hal ini menjadi persoalan secara nasional. Bagaimana menyikapi kekurangan guru yang ada di daerah. Hal ini menurut Panji tak bisa diselesaikan sendiri oleh daerah. “Untuk mencapai standar saja kita sepertinya belum. Untuk SMP dan SMA masih jauh. Melawi ini kalau saya tak salah, setiap tahunnya ada 100 an, guru yang keluar, karena pensiun, dan berbagai hal lainnya. Dan sudah tiga tahun kita tak terima tenaga guru. Dengan kondisi kekurangan, tak ada penerimaan, banyak yang pensiun, ditambah lagi yang pindah. Makanya sekarang saya berhati-hati untuk tidak memindahkan tenaga keluar dari Melawi,” katanyanya belum lama ini. Seharusnya, lanjut Panji, melihat persoalan guru harusnya ANDA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN PRODUK/ IKLAN DI NANGA PINOH
KAMI BANTU SOLUSINYA
DI MAJALAH MATA BORNEO
DENGAN HARGA SUPER MURAH SEGERA HUBUNGI: DARA JUANTI BIRO KABUPATEN MELAWI HP. 0812 5749 8789 Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
27
KABAR KALBAR
MADN Gelar Kongres Dayak Internasional
Pontianak, Mata Borneo. Majelis Adat Dayat Nasional (MADN) akan menggelar Kongres Dayak Internasional untuk pertama kalinya di dunia 26 hingga 27 Juli 2017. Kongres tersebut akan dihelat di Kota Pontianak, ibukota Provinsi Kalimantan Barat. “Etnis Dayak yang akan mengikut kongres internasional ini tidak hanya yang berada di Kalimantan, melainkan juga dari berbagai belahan dunia,” kata Ketua Panitia Kongres Dayak Internasional, Drs. Alexius Akim ketika menggelar jumpa pers di Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (1/6). Menurutnya, dalam kongres internasional ini, Etnis Dayak dari berbagai pelosok tanah air dan seluruh dunia ikut hadir untuk membicarakan bagaimana bangsa Dayak ke depannya. Ada beberapa alasan kuat kongres ini digelar. Pertama, kongres menjadi jembatan bagi Etnis Dayak antara masa lalu dan masa depan. "Kongres ini
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
menjembatani generasi masa lalu dan masa depan," kata Akim, begitu ia akrab disapa. Ia mencontohkan pada stigma yang melekat jika Etnis Dayak masih terisolasi dan sebagainya. “Itu dulu dan tidak bisa menolak realita yang terjadi di masyarakat, tapi bagaimana membentuk generasi yang akan datang. Ini yang harus dirajut dan didapatkan dalam kongres,” tegasnya. Etnis dayak, kata Akim, harus terus maju. Etnis Dayak juga harus mampu menunjukkan dengan bangsa lain bahwa bisa sejajar dan mampu melakukan sesuatu tanpa dikesampingkan. Presiden MADN, Drs. Cornelis, MH, mengatakan Kongres Dayak Internasional I dapat mendorong pembangunan masyarakat Etnis Dayak. “Mendorong masyarakat Dayak untuk lebih cerdas dan pintar serta tidak menjadi beban negara,” kata Gubernur Kalbar ini.
Presiden MADN, Drs. Cornelis, MH Ia menuturkan, tantangan utama masyarakat Dayak sama dengan yang dihadapi bangsa ini, yakni mengenai radikalisme dan bahaya narkoba. Menurutnya, hal tersebut tantangan nyata yang dihadapi sekarang. “Ini mengancam negara ini dan generasi selanjutnya. Kita harus sepakat dan sepaham apa yang harus dikerjakan ke depannya,” tambah Cornelis. Dalam Kongres Dayak Internasional ini, juga akan diluncurkan situs Etnis Dayak yakni http://dayakconex.com/. Website ini nantinya menjadi media informasi kepada publik tentang pelaksanaan Kongres Dayak Internasional pertama. (*)
19
KABAR BENGKAYANG
51 Guru Kontrak SMA/SMK Digaji Pemda Bengkayang, Mata Borneo. Pemerintah Kabupaten Bengkayang merekrut tenaga guru baik itu yang sarjana yang berasall dari BUD (Beasiswa Utusan Daerah) atau pun dari dana pribadi. "Sebanyak 51 Tenaga Kontrak Guru untuk sementara masih digaji melalui APBD Bengkayang 2017," beber Dr. Yan, S. Sos, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang ditemui di halaman Kantor Bupati Bengkayang.Ia melanjutkan, tenaga guru kontrak yang direkrut 2014 lalu ditempatkan di SMA sebanyak 42 orang dan di SMK sebanyak sembilan orang. Adapun jumlah sekolah sebanyak 33 SMA/SMK yang ada di Kabupaten Bengkayang. Sedangkan guru PNS SMA/SMK sebanyak 353. "Fasilitas dan tenaga pendidik SMA/SMK telah kita serahkan Selasa (24/1) lalu kepada Pemerintah Provinsi Kalbar di Kantor Bupati Bengkayang," jelasnya. Para tenaga guru kontrak tersebut digaji melalui APBD Bengkayang berkisar Rp.1juta hingga Rp.1,5juta per bulan. Untuk yang bertugas di dalam perkotaan sebesar satu juta rupiah per bulan sedangkan yang bertugas di wilayah terisolir dan terpencil sebesar Rp.1,5juta per bulan. Ia berharap DPRD Kabupaten Bengkayang mendukung kesepakatan antara Pemprov Kalbar dengan Pemda Bengkayang terkait gaji tenaga guru kontrak masih dibiayai APBD kabupaten ini. Suryadman Gidot, M.Pd, Bupati Bengkayang mengatakan, walaupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sudah mengambil alih pengelolaan fasilitas dna guru SMA/SMK namun pihaknya tidak mudah melepas tangan begitu saja. "Kita akan terus melakukan monitor ke lapangan
26
melihat lebih jauh perkembangan SMA/ SMK yang ada di Kabupaten Bengkayang, "beber Gidot. Apalagi Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten sampai pemerintahan desa merupakan satu kesatuan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama membangun dunia pendidikan di Kalimantan Barat pada umumnya dan Kabupaten Bengkayang pada khususnya. Diakui Gidot, tenaga pendidik guru untuk tingkat SMA/ SMK masih dirasakan kurang. Tentunya Pemda Bengkayang
masih membiayai tenaga kontrak melalui APBD 2017 untuk gaji mereka. Fransiskus, M.Pd, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang mentuturkan, pihaknya akan membicarakan ke tingkat provinsi terkait gaji para tenaga guru kontrak yang mengajar di SMA/SMK. "Kita maunya IPM Kabupaten Bengkayang meningkat, makanya wajib menyediakan tenaga guru yang kini masih kurang melalui tenaga guru kontrak Pemda," terangnya. Pihaknya tetap mendukung keputusan Pemda Bengkayang bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terkait pembayaran gaji tenaga guru kontrak yang ditempatkan di SMA/SMK asalkan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. (yopi) Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
TIPS KELUARGA Jakarta, Mata Borneo. Ketika lampu kamar dimatikan, tanda waktu tidur sudah tiba, Bria tibatiba keluar dari kamarnya dan kembali dengan membawa dua buku favorit. Balita 18 bulan itu membawa dua buku ke atas tempat tidur, membuka lembaran halaman yang terbuat dari karton dan menunjuk gambar kesukaannya di dalam buku tersebut; gajah bersin yang mengempaskan lukisan tikus. Nana Febrina, ibu dari Salfarizi Bria Svara, sengaja menjejali anaknya dengan buku-buku bacaan sejak dini untuk menumbuhkan minat baca. Bria dikenalkan dengan gambargambar lucu dan berwarna-warni di dalam buku, lalu dibacakan mengenai kisahnya seraya memperlihatkan ekspresi tokoh-tokoh di dalam cerita. Apa yang dilakukan Febrina ternyata membuahkan hasil: anak laki-lakinya menjadi penggemar buku. Ketika berkunjung ke rumah neneknya, Bria ikut nimbrung membolak-balik lembar buku soal kakak sepupunya yang sedang mengerjakan PR. Saat melihat tumpukan buku di rumah seorang kawan orang tuanya, dia pun langsung meminta diambilkan. "Menanamkan kebiasaan, itu saja dulu. Yang namanya gemar membaca saya rasa adalah suatu proses. Menumbuhkan kebiasaan membaca untuk
Menanamkan
MINAT BACA ANAK
Sejak BALITA
anak pastilah sebuah proses yang panjang dan membutuhkan konsistensi," kata Febrina. Dia mengatakan sengaja membuat Bria terpapar dengan hal-hal positif seperti membaca agar kelak saat balitanya tumbuh menjadi anak-anak, remaja, hingga dewasa akan terbiasa dengan buku bacaan. "Positifnya, anak nanti tidak perlu disuruh membaca karena dari awal sudah tersimpan dalam memorinya bahwa membaca suatu hal yang menyenangkan," kata Febrina. Memberikan anak buku bacaan tidak hanya sekadar untuk merangsang minat baca, tapi juga untuk mengembangkan kognitif anak dengan buku-buku yang interaktif. Devi Raissa, psikolog yang menjadi pemenang Wirausaha Mandiri 2016 dengan menerbitkan buku anak bernama Rabbit Hole, membuat buku-buku yang memperkenalkan berbagai pengetahuan kepada anak bahkan sejak bayi. Beberapa buku memuat tema tentang mempelajari emosi, suara-suara di sekitar, dan bahkan lingkungan dan tempattempat wisata serta budaya yang sangat Indonesia. Juduljudul buku yang dibuatnya didasarkan pada teori-teori psikologi. Tujuan buku untuk bayi tersebut tidak juga semata untuk menumbuhkan minat baca anak, namun juga melekatkan hubungan dan komunikasi antara orang tua dan anak. Dalam bukunya atau akun media sosial Rabbit Hole kerap memberikan panduan kepada orang tua tentang bagaimana mendongengkan anak dan menumbuhkan ketertarikan anak pada cerita. Berdasarkan testimoni dari para orang tua yang mendongengkan anaknya melalui buku cerita, khususnya bukubuku Rabbit Hole, beragam respons dikeluarkan oleh anakanak seperti senang hanya dengan melihat buku, meminta dibacakan buku saat ayahnya baru pulang bekerja, atau memberikan kosakata-kosakata baru pada anak.
20
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR BENGKAYANG
Evaluasi Dunia Pendidikan
Bengkayang, Mata Borneo. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang menggelar Upacara di halaman Kantor Bupati. "Dengan Sumber Daya Manusia yang
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
baik maka daerah dapat bersaing dengan daerah lain. Ini momentum untuk kita lakukan evaluasi di dunia pendidikan," ungkap Suryadman Gidot M.Pd, Bupati Bengkayang. Ia menjelaskan, evaluasi yang dimaksud ialah baik itu tenaga pendidik, peserta didik dan orangtua. Diakui Gidot, masih kekurangan tenaga pendidik baik itu ditingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Taman Kanak-Kanak, Sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas atau sederajat. Dikatakan Gidot, tantangan kita masih banyak yang perlu diperbaiki. Ini butuh kerjasama seluruh elemen masyarakat untuk memperbaikinya. Untuk memajukan dunia pendidikan, tidak mudah membalikan telapak tangan karena membangun manusia ini bukan membangun fisik namun Sumber Daya Manusianya. Ia meminta jangan saling menyalahkan pemerintah terkait masih minimnya pembangunan di bidang pendidikan namun terpenting apa yang harus kita lakukan supaya dunia pendidikan lebih baik lagi. Kita konsentrasi di dunia pendidikan baik ditingkat TK/PAUD, SD, SMP, SMA/MA/SMK. "Mohon dukungan semua pihak dan ambil bagian memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Bengkayang," harapnya. Martinus Kajot, A.Md, Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang menuturkan, pihaknya berupaya membantu di dunia pendidikan melalui pembahasan APBD setiap tahunnya. "Baik itu diperuntukan pembangunan infrastruktur pendidikan maupun SDM pendidik," terangnya. Yan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang menuturkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Bupati dan DPRD Bengkayang yang telah membantu dunia pendidikan mendapat kemajuan saat ini. "Mari kita bersama-sama memajukan dunia pendidikan sehingga SDM di Kabupaten Bengkayang meningkat," tandasnya.(yopi)
25
GALERI SEREMONIAL EKSEKUTIF KABUPATEN MEMPAWAH
BUPATI RIA NORSAN BERSAMA KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI SAAT MENINJAU BP2TD MEMPAWAH.
BUPATI RIA NORSAN MELAKUKAN SOSIALISASI PEMBEBASAN LAHAN PEMBANGUNAN PELABUHAN INTERNASIONAL KIJING.
BUPATI RIA NORSAN MENYERAHKAN DANA BANTUAN BAZNAS KABUPATEN MEMPAWAH.
FOTO-FOTO: DIAN SASTRA
BUPATI RIA NORSAN DAN ISTRI BERSAMA PRESIDEN JOKO WIDODO DAN DIRUT BPJS FAHMI IDRIS DI PANTAI KIJING MEMPAWAH.
BUPATI RIA NORSAN MELAKUKAN GROUNDBREAKING REHAB MASJID AGUNG AL FALAH MEMPAWAH.
21
BUPATI RIA NORSAN MELEPAS KEGIATAN PAWAI TAARUF RAMADAN DI HALAMAN MASJID AGUNG ALFALAH MEMPAWAH. Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
GALERI SEREMONIAL EKSEKUTIF KABUPATEN LANDAK
PELANTIKAN BUPATI & WAKIL BUPATI LANDAK PERIODE 2017-2022 OLEH GUBERNUR KALBAR. (MAKHREN-HUMAS)
PENGAMBILAN JANJI DAN SUMPAHJABATAN BUPATI LANDAK TERPILIH PERIODE 2017-2022, 22 MEI 2. (MAKHREN-HUMAS)
PELANTIKAN DAN SERAH TERIMA JABATAN KETUA PKK KABUPATEN LANDAK PERIODE 2017-2022. (MAKHREN-HUMAS)
RAPAT PARIPURNA SIDANG ISTIMEWA DPRD LANDAK SERAH TERIMA JABATAN PJ. BUPATI LANDAK KEPADA BUPATI TERPILIH. (MAKHREN-HUMAS)
SIDANG PARIPURNA ISTIMEWA DPRD LANDAK SERAH TERIMA JABATAN PJ. BUPATI KEPADA BUPATI TERPILIH. (MAKHREN-HUMAS)
SERAH TERIMA JABATAN PJ. BUPATI Ir. JAKIUS SINYOR KEPADA BUPATI TERPILIH dr. KAROLIN MARGRET NATASA. (MAKHREN-HUMAS)
24
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
KABAR LANDAK Landak, Mata Borneo. Aspansius, S.Ip, M.Si Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak mengatakan, dalam rangka mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas dan khusunya di Kabupaten Landak yang pertama adalah kondisi objektif kesatuan pendidikan di Kabupaten Landak berupa jumlah SD. 477 buah, kemudian jumlah SMP 114 buah, selanjutnya mengenai kondisi sarana dan prasarana
Upaya daripada Pemerintah Kabupaten Landak melalui dinas pendidikan dan kebudayaan dalam hal untuk meningkatakan kualitas pendidikan juga untuk pemerataan, kita selalu mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah kita lakukan beberapa tahun-tahun sebelumnya.
untuk yang SD 477 sekolah, jumlah kelasnya 2.473 keadaan yang baik itu 1.247 buah atau di presentasikan 50,42%, kemudian yang rusak ringan ini 869 ruang dengan presentase 35,14 %, sedangkan rusak berat 357 ruang dengan presentase 14,44%, kemudian untuk SMP jumlah ruang 622 ruang dengan keadaan baik kita persentasekan 59,17% sedangkan rusak ringannya 28,94% dan rusak beratnya itu 11,89%. Ini tentang sarana prasarana. Kemudian untuk guru kalau kita analisis berdasarkan kebutuhan guru secara kuantitas guru berdasarkan rasio guru dengan murid ini, satu berbanding 25, artinya 1 guru berbanding 25 siswa, kalau berdasarkan standar atau patokan nasional bahwa rasio guru 1 guru berbanding 20 murid, berarti kita kekurangan guru. Selanjutnya ini berdasarkan guru berdasarkan beban kerja yang diatur berdasarkan Permendiknas 39 tahun 2009 bahwa Kabu-
paten Landak kekurangan guru 43,70% baik itu guru kelas maupun guru mata pelajaran, baik itu di SD maupun di SMP termasuk kawan-kawan di PAUD dan TK. Hal itu dikatakannya kepada Mata Borneo saat ditemui diruang kerjannya Senin (29/ 5) lalu. Dikatakan oleh Aspansius, untuk kelulusan dalam hal kualitas atau mutu pendidikan ini adalah suatu proses, yaitu proses tata kelola satuan pendidikan dimana di dalam satuan pendidikan untuk tata kelolanya itu dia harus mempunyai dan wajib dalam 8 dokumen. Didalam 8 dokumen itu yang masing-masing dokumennya memuat standar nasional pendidikan dalam rangka untuk mewujudkan standar pendidikan maka satuan pendidikan sebagai acuannya itu adalah untuk pencapaian standar minimal, standar pelayanan minimal pendidikan dasar itu yang tertuang di dalam 27 indikator apabila ya ini sudah terpenuhi dan sudah tercapai dari pada SPM DIKDAS ini oleh satuan pendidikan disitulah gambarannya mutu atau kualitas pendidikan, salah satu diantara indikatornya adalah kelulusannya. LANJUTAN BACA HAL 42
22
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
IKLAN
Mata Borneo • Mei - Juni • 2017
23