2
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
43
SAMBUNGAN BERITA
Jarot Targetkan Kesehatan ..........................................................................................................dari Hal 7 Kenyabur Baru Tempunak. “selama ini anak saya buang air besar lewat perut yang dibuat oleh dokter di RSUD AM Djoen Sintang. Saya ketemu Pak Jarot waktu kampanye pilkada tahun 2015 lalu. Beliau langsung menyarankan agar dioperasi ke Pontianak. Pada 21 Maret 2016 yang lalu kami ke Pontianak mendaftar dan cek dulu. Pulang dulu ke Sintang. Dan 4 April 2016 ke Pontianak lagi, 5 April 2016 langsung dioperasi. Kami harus rawat inap selama 7 hari. Sekarang tinggal rawat jalan dan terima kasih kepada Pemkab Sintang yang sudah memberikan kamar gratis kepada kami selama menginap di Mes
Pemkab Sintang ini” terang Wahidin. “Kalau tanpa bantuan Pak Jarot mungkin anak saya tidak akan dioperasi. Kata dokter di RSUD Sudarso, tiga bulan lagi, anus yang dibuat akan kering dan sembuh, maka kami harus ke Pontianak lagi untuk operasi menutup lubang di perut” tambah Wahidin. Jarot Winarno merupakan sosok dokter dan pemimpin yang dekat dengan rakyat, memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan low profile. Membantu mewujudkan impian Muhammad Wartani untuk menjadi anak normal dengan memiliki anus merupakan untuk membayar nazarnya saat kampanye dulu.
Atresia ani merupakan suatu kelainan malinformasi kongenital dimana tidak lengkapnya perkembangan embrionik pada bagian anus atau tertutupnya anus secara abnormal atau dengan kata lain tidak ada lubang secara tetap pada anus. Menurut berbagai literatur, terjadinya anus imperforata karena kelainan kongenital dimana saat proses perkembangan embrionik tidak pada proses perkembangan anus dan rectum. Dengan kata lain, atresia ani terjadi karena tidak sempurnanya migrasi dan perkembangan struktur kolon antara 7-10 minggu selama perkembangan janin. (Sus)
Kiprah Kepsek Berprestasi ..........................................................................................................dari Hal 21 anak bangsa, karena hanya melalui pendidikanlah seseorang bisa berubah menjadi lebih sukses, tidak hanya dalam karier, tetapi juga dalam ilmu pengetahuan, wawasan dan cara pandang hidup terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya. Jadi menurutnya, perubahan dan kemajuan suatu daerah maupun sebuah bangsa tak terlepas dari kualitas dan kuantitas pendidikan yang dimiliki. Semakin banyak warga yang berpendidikan tinggi dan cerdas, tentunya akan semakin cepat kemajuan dan perkembangan daerah atau bangsa tersebut. “Ada banyak contoh daerah atau Negara yang maju dan berkembang pesat karena memulai pembangunannya dari peningkatan kualitas pendidikan Sumber Daya Manusia. Seperti Cina, Negeri yang dikenal sebagai Tirai Bambu ini, memulai dengan mengirim ribuan para pelajar ke berbagai negara Eropa dan Amerika untuk belajar dan menyerap semua Ilmu dan Teknologi yang ada, setelah selesai mereka kembali ke Negaranya menerapkan dan mengembangkannya lebih baik lagi, jadi tak mengherankan jika Negara Cina bisa maju pesat seperti saat ini” ungkap Asoyadi. Ia sendiri pernah dikirim ke Cina untuk meninjau atau studi banding bersama rombongan para guru berprestasi beberapa tahun lalu. Bicara prestasi, sepertinya guru yang kerap disapa Pak Asoy ini memiliki cukup banyak prestasi dalam dunia mendidik dan mengajar. Prestasi dan penghargaan yang diproleh Asoyadi yang kini menjabat Kepala Sekolah SDN 09 Ngabang ini, tidak hanya sekala daerah tetapi juga di tingkat Nasional. Berikut adalah beberapa prestasi penghargaan yang Ia peroleh : (1). Pemenang Pertama Guru SDN Berdedikasi kelompok SD/MI Tingkat Kabupaten Landak Tahun 2011. (2).Peringkat pertama kategori guru SD Berdedikasi di Daerah Khusus Tingkat Provinsi Tahun 2011. (3). Penghargaan Menteri Pendidikan Atas prestasi sebagai Guru Berdedikasi daerah
42
Khusus tahun 2011.(4). Pemenang pertama pada pemilihan Kepala SD Berprestasi Tingkat Kabupaten Landak Tahun 2015. (5). Pemenang Pertama Kegiatan SD Berprestasi dan berdedikasi Provinsi Kalbar Tahun 2015. (6). Penghargaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Sebagai Finalis Pemilihan Kepala SD Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015. Lahir dan dibesarkan dikampung pedalaman Kabupaten Landak, tepatnya Desa Sekendal, kecamatan Air Besar, 41 tahun lalu, mengeyam Sekolah Dasar di Desanya sendiri, dan menamatkan pendidikan SMP dan SMA di kota Ngabang, tak menyurutkan langkahnya melanjutkan ke Perguruan Tinggi, Menyelesaikan Diploma PGSD tahun 1997 di Universitas Tanjungpura Pontianak, dan akhirnya menyelesaikan S-1 nya di Universitas Terbuka. Mengajar dan mengabdi di daerah pedalaman seusai menyelasai program D-II, sebagai guru di SDN Kedama tahun 1997, selanjutnya bertugas di daerah pedalamannya lainnya di SDN 25 Parit Semaro, Kuala Behe tahun 1999. Tahun 2012 dipindah tugaskan ke SDN Tubang Raeng, selanjutnya di Tahun 2015 ke SDN.09 Ngabang hingga saat ini. Pendidikan kepribadian karakter dan disiplin selalu ditanamkan Asoyadi kepada muridmuridnya. Hal yang sama juga diminta diterapkan kepada para guru yang menjadi bawahannya di SDN 09 saat ini. “Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Jadi memang pada usia sekolah dasar inilah karakter anak, baik kepribadian maupun kedisiplinan terbentuk,
jadi sebagai pendidik nilai-nilai itulah yang kita tanamkan sedalam-dalamnya karena akan membekas hingga ia dewasa nantinya” tegas Asoyadi. Bersama 27 orang guru lainnya, Asoyadi yang menjabat Kepala Sekolah SDN 09 Ngabang, mengajar dan mendidik 438 orang siswa/i dengan semangat dan penuh dedikasi dan disiplin tinggi. “Berkualitas dan berdaya saing dalam sikap, Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berlandaskan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berwasasan lingkungan, itulah visi dari sekolah kami saat ini” ujarnya. Untuk mencapai visi tersebut disamping belajar di sekolah, para siswa juga diberikan ekstrakulikuler baik itu kegiatan Pramuka, Seni maupun bidang Olah raga. Asoayadi juga menyampaikan, bahwa disekolah yang dibinanya, ada semboyan “Harmoni Sekolah Hijau SDN 09 Ngabang”, yaitu : Harmoni Diri : Beriman, Disiplin dan bertanggungjawab Harmoni Sesama : Kerjasama, menghargai dan peduli Harmoni Alam : Aman, Bersih dan lestari Diakhir perbincangan dengan Majalah Mata Borneo, Asoyadi menyampaikan agar para rekannya sesama guru untuk terus memberikan bakti yang terbaik untuk negeri ini, dengan tetap mengajar budi pekerti yang baik dan selalu menambah wawasan pengetahuan sesuai tuntuntan jaman. (Oyop)
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
BOK REDAKSI
Bok Redaksi
“
“
Pengantar Kabar Utama Sakit itu Mahal, Alokasi DAK Kesehatan Naik 20 Triliun Hal 5
04
Pengantar Kabar Utama ..................
05
Pengantar Kabar Utama ..................
06
Kabar Utama Sintang
..................
8
Kabar Utama Sekadau
..................
16
Iklan Pemda
..................
22
Kabar Utama Landak
..................
25
Suara Intan
..................
29
Kabar Nasional
..................
36
Kabar Kapuas Hulu
..................
38
Celoteh
..................
41
Frederika Cornelis Lantik Pengurus PMI Sekadau Hal 15 Ketua PMI Cabang Sekadau, dr Wirdan Mahzumi, M.Kes, M.S.i mengucapkan rasa syukur dan bangganya karena pelantikan tersebut langsung dilakukan oleh Ketua PMI Kalbar lansung.
Pihak BPJS Harus Proaktif Hal 26 WAKIL Ketua DPRD Landak, Sabinus, mengungkapkan bahwa Kinerja Dinas Kesehatan membaik dan meningkat dari tahun ke tahunnya.
Nilai Unas SMP Merosot Hal 36
Tentunya ada banyak faktor penyebab mahalnya berobat di Negara kita ini, bila dtelusuri dengan seksama...
Pemkab Sintang Susun RPJMD Lima Tahun Kedepan Hal 10
Bupati Sintang Jarot Winarno memaparkan visi Pemkab Sintang dibawah pimpinannya bersama Wakil Bupati Askiman yakni Terwujudkan Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Cerdas, Sehat, Maju, Religius Dan Sejahtera, Yang Didukung Penerapan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Pada Tahun 2021.
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
..................
Tingkat penurunan nilai yang paling tajam ada di mata pelajaran matematika. Nilai rata-rata matematika tahun lalu 56,28 poin dan tahun ini turun 6,04 poin menjadi 50,24 poin. Untuk IPA mengalami penurunan 3,61 poin dari 59,88 poin menjadi 56,27 poin.
PLTA Efektif Tangani Listrik Hal 38 Bupati Kapuas Hulu AM Nasir menilai untuk mengatasi masalah listrik di Kapuas Hulu, Pemerintah lebih efektif membangun PLTA ......
3
BOK REDAKSI DAN CATATAN REDAKSI
Catatan Redaksi
MATA BORNEO M A J A L A H
I N D E P E N D E N
PENERBIT: Yayasan Swadaya Bina Kalimantan HARGA MAJALAH: Rp. 30.000,- (eceran) dan Rp. 25.000,- (langganan) PENASEHAT HUKUM: Lifkoi Vantar, SH, M.Hum Budi Siswanto, SH PIMPINAN UMUM/ PIMPINAN REDAKSI: L. Sahat Tinambunan REDAKTUR PELAKSANA: Amat Dasa SEKRETARIS REDAKSI: Zakaria Oyop, S.Pd TIM REDAKSI: Nur Hidayah Rohadi Amat Dasa Slamet Ardiansyah Ya’ Syahdan Yohanes Habizan KOORDINATOR LIPUTAN: Amat Dasa BIRO-BIRO: Stepanus R. Joy (Sekadau) Firmus, Abang Indra (Sanggau) Krisantus, Yopi Cahyono (Bengkayang) Susianti (Sintang) Adrianus Hadi, Jumadi, Dara Juanti (Melawi) Harry Ardiansyah (Mempawah) Yohanes (Kapuas Hulu) IKLAN DAN MARKETING: Asun Purwanti, SE KEUANGAN: Emmalia, A.Md DESAIN/ LAYOUT: Agus Purwanto FOTOGRAFER: Rohadi SIRKULASI DAN DISTRIBUSI: Asun Purwanti, SE ALAMAT REDAKSI: Jalan Pemuda Tungkul, Komplek Ruko Pasar Rakyat No. 2 Ngabang-Kabupaten Landak 78357 Kalimantan Barat ALAMAT EMAIL:
[email protected] BANK BRI CABANG NGABANG: No. Rek. 117801000011568 a.n. Lissius Sahat Tinambunan 081352398088 PERCETAKAN: Kharesya Printing (isi diluar tanggungjawab percetakan)
4
LAYANAN KESEHATAN UNTUK SI MISKIN JALAN DI TEMPAT MENJADI tua dan sakit adalah bagian dari perjalanan Manusia yang tak terhindarkan. Siapapun suatu ketika akan jatuh sakit. Menjadi persoalan adalah untuk sebagian besar masyarakat Indonesia, masalah sakit tak pernah terpikirkan sebagai beban biaya yang akan menggerogoti kantong suatu ketika nanti. Tak mengherankan kerap kita mendengar orang kelabakan mencari pinjaman atau jatuh miskin manakala Jatuh Sakit. Mempersiapkan dana untuk sakit atau beransuransi, memang belum menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat kita. Apalagi dikalangan masyarakat yang tak berpunya alias miskin yang tak memungkinkan adanya dana untuk persiapan bila sakit. Adanya penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) di bidang kesehatan, melalui program jaminan kesehatan yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang pembentukkannya didasari Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS yang terbit per 25 November 2011 dan mulai beroperasi atau berjalan per 1 Januari 2014 lalu, tentunya menjadi angin segar bagi pemenuhan kebutuhan dasar rakyat akan kesehatan, khususnya bagi warga masyarakat miskin. Setidaknya warga Miskin tak perlu lagi pusing urus ini –itu, atau ditelantarkan jika mereka sakit, karena telah terakomodir dan diurus oleh BPJS. Itu idealnya, namun realitas yang ada, ibarat kata pepatah, jauh panggang dari api, Si miskin tetap saja kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Layanan kesehatan bagi warga miskin masih seperti dulu alias jalan di tempat, Mereka hanya bisa diterima di Rumah sakit pemerintah. Sedangkan Rumah Sakit swasta yang berkelas dengan kualitas yang prima enggan dan tak menerima pasien BPJS yang rata-rata kaum papa. Lalu, berobat
di Rumah sakit Pemerintahpun (RSUD,red), tak semua obat ( khususnya obat paten yang mahal) yang ditanggung BPJS, Pasien Miskin tetap harus membeli dan merogoh kantong sendiri. Celakanya lagi, tak semua dokter spesialis dimiliki RSUD, lagi- lagi terpaksa pasien harus ke Rumah sakit swasta yang ada dokter spesialisnya. Sepertinya Si Miskin di Negeri ini “Dilarang Sakit”. Terlihat dari begitu susahnya Pasien Miskin mendapatkan layanan yang baik dan berkualitas. Pemenuhan hak dasar akan kesehatan bagi warga di Negeri ini masihlah jauh dari harapan. Meskipun pembangunan infrastruktur dalam bidang kesehatan telah cukup memadai, dengan adanya Puskesmas-Puskesmas yang tersebar dihampir semua kecamatan, serta Posyandu disetiap Desa dan RSUD disetiap Kabupaten, namun itu sebatas bangunan fisik saja. Dari segi kualitas pelayanan dan tenaga kesehatan, khususnya dokter, masih sangat kekurangan. Tenaga kesehatan, khususnya dokter-dokter spesialis masih belum merata ada di daerah, demikian pula prasarana dan sarana kesehatan untuk menunjang pengobatan dan pasien di RSUD yang dimiliki pemerintah jauh dari harapan. Tentunya pembenahan kualitas dan kuantitas baik tenaga medis maupun prasarana dan sarana RSUD menjadi agenda utama pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten, guna memenuhi layanan kesehatan bagi masyarakat Miskin, khususnya pengguna BPJS. Demikian pula dengan BPJS, hendaknya berbenah dan memiliki power yang kuat sehingga pasien yang menjadi peserta/ anggota terjamin bila akan berobat dimanapun. Sehingga ke depannya, tidak ada lagi pasien BPJS (Miskin,red) yang ditolak atau harus tetap merogoh kocek sendiri dengan alasan obat ini tak ditanggung BPJS, atau ketiadaan dokter spesialis di RSUD yang bekerjasama dengan BPJS. Smoga..(***)
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
CELOTEH
ORANG MISKIN DILARANG SAKIT icara soal kesehatan di Indonesia, apalagi bicara program kesehatan dengan segalafasilitas kesehatan, sangat mencemaskan. Sama mencemaskannya kalau bicara soal infrastruktur dan system pendidikan di Indonesia. Tak heran bagi warga bangsa yang berkecukupan berobat ke luar negeri. Minimal ke negeri jiran, Kucing Serawak. Koq bisa gitu ya? Bisa saja. Sistem kesehatan Indonesia mengacu pada system kesehatan barat. Tak pelak lagi, sistem kesehatan yang demikian menyebabkan system kesehatan kita menjadi system kesehatan yang bercorak industry. Alhasil menjemur rumah sakit di perkotaan yang menawarkan kecanggihan alat untuk pengobatan. Kecanggihan alat yang ditawarkan menimbilkan keyakinan masyarakat bahwa kalau berobat di tempat yang luar biasa tersebutdijamin sembuh. Hanya celakanya industry kesehatan tersebut sulit dijangkau oleh rakyat kecil. Sehingga ada anekdot: orang miskin dilarang sakit. Dari sisi lain pemerintah berjuang setengah mati memenuhi hak dasar manusia ini yaitu hak sehat. Tak heran banyak kabupaten di Kalimantan Barat berlomba mendirikan fasilitas kesehatan yang bercorak industry ini seperti rumah sakit dan puskesmas di lengkapi dengandokter yang spesialis di bidangnya. Namun lagilagi rasio kelayakan rumah sakit, dokter dan fasilitas tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. Makanya tidak heran bagi yang bercukupan lari berobat ke luar negeri. Bahkan sampai ke negeri Tiongkok. Hanya saja lantas ketika berobat ke negeri Tiongkok tidak ditarik pem belajarannya. Teman yang pernah berobat ke negeri Tiongkok bilang bahwa negera tersebut mempratekkan pengobatan dengan cara alami. Artinya menggunakan tanaman dan hasil alam lainnya yang diyakini (dari hasil penelitian) mampu mengobati pasien. Lah mengapa kita tidak bicara soal kesehatan di Indonesia, apalagi bicara program kesehatan dengan segala fasilitas kesehatan, sangat mencemaskan. Sama mencemaskannya kalau bicara saoalinfrastruktur dan system pendidikan di Indonesia. Tak heran bagi warga bangsa yang berkecukupan berobat ke luar negeri. Minimal ke negeri jiran, Kucing
B
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
Oleh: Nico Andasputra Aktivis NGO dan Jurnalis Senior
Serawak. Koq bisa gitu ya? Bisa saja. Sistem kesehatan Indonesia mengacu pada system kesehatan Barat. Tak pelak lagi.Sistem kesehatan yang demikian menyebabkan system kesehatan kita menjadi systemkesehatan yang bercorak industry. Alhasis menjemur rumah sakit di perkotaan yang menawarkan kecanggihan alat untuk pengobatan. Kecanggihan alat yang ditawarkan menimbilkan keyakinan masyarakat bahwa kalau berobat di tempat yang luar biasa tersebut dijamin sembuh. Hanya celakanya industry kesehatan tersebut sulit dijangkau oleh rakyat kecil.Sehingga ada anekdot: orang miskin dilarang sakit.Dari sisi lain pemerintah berjuang setengah mati memenuhi hak dasar manusia ini yaitu hak sehat. Tak heran banyak kabupaten di Kalimantan Barat berlomba mendirikan fasilitaskesehatan yang bercorak industry ini seperti rumah sakit dan puskesmas di lengkapi dengandokter yang spsialis di bidangnya. Namun lagilagi rasio kelayakan rumah sakit, dokter dan fasilitas tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. Makanya tidak heran bagi yangbercukupan lari berobat ke luar negeri. Bahkan sampai ke negeri Tiongkok. Hanya saja lantas ketika bero-
bat ke negeri Tiongkok tidak ditarik pembelajarannya. Teman yang pernah berobat ke negeri Tiongkok bilang bahwa negera tersebut mempratekkan pengobatan dengan cara alami. Artinya menggunakan tanaham dan hasil alam lainnya yang diyakini (dari hasil penelitian) mampu mengobati pasien. Lah mengapa kita tidak mempraktekkan yang sama, Lagilagi harus dipahami system pengobatan kita mengacu pada pengobatan barat yangindustrialis. Mereka meneliti dan mencampur bahhan kimiawi untuk menyembuhkan pasien. Obat-obat kimiawi ini diracik dan dijadikan pil atau kapsul. Para dokter dan mantrimemberikannya kepada pasien. Kita yang sejak masa lalu dicecoki dengan system pengobatan yang demikian. Lama-lama system atau cara pengobatan yang demikian menjadi budaya. Sudah sulit mengembalikan cara-cara yang dipraktekkan oleh Negeri Tiongkok. Tanah Kalimantan tumbuh berbagai jenis tanaman yang diyakini mampu mengobati berbagai jenis penyakit. Cara-cara pengobatan yang alami ini sudah dipraktekan ahli-ahli lokal disetiap kampung sejak ribuan tahun yang lalu. Sayang caracara para ahli ini dipandang sebelahmata oleh kaum kapitalis industry kesehatan. Cara kuno, begitu katanya. Yang benar, katanya,bangun rumah sakit bercorak internasional. Hahahaha! Mestinya pemerintah di setiap kabupaten di Kalbar mulai belajar dari Tiongkok. Bikinlaboratorium dan teli? berbagai jenis tanaman yang sudah dipraktekan ahli-ahli kesehatan yangada di kampung-kampung. Lakukan. Terus lakukan. Selain kita mempertahankan keariban paraleluhur, kita juga kelak akan menjadi Negara yang kaya akan jenis pengobatan. Dengan demikian orang miskin dapat berobat, karena murah. Obat-obatnnya dari alam. Jangan Cuma berpikir soalmembangun rumah sakit yang canggih. Sementara tanaman obat-obatan di hutan banyak dihancurkan oleh pembukaan lahan untuk perkebunan. Memang benar kata pepatah: “belajarlah sampai ke negeri Tiongkok!” Cuma sayang pepatah tinggal pepatah. Kekayaan alam kita hanya digemborkan di pidato-pidato, tapi tidak direalisasikan. Yang terjadi justru banyak tanaman obat-obat kita dicuri dan kemudian dipatenkan negera lain. Sayang kan? Memang sayang!****
41
SERBA SERBI
Tips Tetap Sehat dan Bugar
Saat Berpuasa
Bulan Ramadhan akan segera tiba, sudahkah Anda mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut bulan yang suci ini? Sseperti yang Anda ketahui saat berpuasa setiap orang identik dengan kata lemas dan tidak bersemangat. Bagi seseorang yang tidak memiliki kegiatan, mungkin mereka dapat bermalas-malasan atau bisa tidur di rumah agar tidak terasa berat. Lantas bagaimana jika seseorang tersebut memiliki segudang aktifitas yang dapat menguras tenaga setiap harinya? Jangan khawatir, ada beberapa tips tetap sehat dan bugar saat berpuasa yang bisa Anda coba. Berikut ulasannya! Hindari Makan Berlebihan Saat Buka Puasa Saat lapar melanda sebelum buka puasa pastinya setiap orang ingin mengonsumsi berbagai jenis makanan saat berbuka. Namun sebaiknya Anda mengurungkan niat yang satu ini. Hal ini dikarenakan mengonsumsi makanan yang berlebihan dapat membuat perut menjadi begah. Sebelum mengonsumsi makanan yang berkalori tinggi, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan makanan seperti sup, salad atau makanan ringan sehat lainnya. Mengonsumsi Protein dan Makanan Berserat Sebelum memulai puasa setiap orang pastinya akan melakukan sahur. Pada saat sahur pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengandung serat dan juga protein.
40
Serat berguna untuk melancarkan pencernaan Anda setiap harinya. Sehingga tidak ada sisa makanan yang menumpuk di dalam saluran pencernaan. Makanan yang kaya akan serat adalah sayuran, buah dan biji-bijian. Sedangkan protein Anda dapat menemukannya dalam telur, kacang-kacangan, yogurt dan juga keju. Minum Air Putih Tips tetap sehat dan bugar saat berpuasa selanjutnya dalah minum air putih yang cukup. Air putih adalah salah satu minuman yang wajib dipenuhi setiap harinya. Minumlah 2 liter atau 8 gelas perhari untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Manfaat air putih untuk tubuh sangat banyak, salah satunya terhindar dari dehidrasi. Tak hanya itu, air juga dapat mencegah bau mulut pada saat berpuasa karena air mampu membuat produksi saliva (air liur) tetap stabil. Hindari minum teh atau kopi karena minuman tersebut dapat membuat cepat haus pada waktu siang hari. Hindari Camilan atau Kue Berkalori Tinggi Seperti yang Anda ketahui bulan Ramadhan adalah waktu terbanyak tersedia berbagai macam camilan atau kue. Namun sebaiknya Anda mengurangi hal-hal tersebut karena dapat membuat berat badan semakin naik. Jika Anda ingin ngemil, pilihlah camilan sehat yang rendah akan kalori seperti kurma atau kacang almond. Olahraga Ringan Setelah Berbuka Puasa Berolahraga setelah berbuka puasa adalah hal sangat dianjurkan. Karena hal ini dapat menjaga berat badan Anda. Tak hanya itu, hal ini juga bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh serta melancarkan aliran darah. Olahraga yang tepat dilakukan setelah buka puasa adalah olahraga ringan seperti peregangan otot ataupun jalan kaki saat akan menunaikan ibadah sholat di masjid.
SENJATA MAKAN TUAN Seorang wartawan sedang meliput peristiwa kecelakaan. Karena banyak orang yang mengerumuni lokasi kecelakaan, wartawan tersebut tidak dapat menerobos untuk melihat korban dari dekat. Setelah berpikir keras, wartawan tersebut dapat ide. "Minggir-minggir semua, saya ayah korban!" ia berseru. "Saya minta jalan. "Benar saja.....kerumunan itu membiarkan dia lewat. Semua mata terarah kepada wartawan tsb. (wartawan GR, dalam hati: "Berhasil juga!!!) Ketika sampai di tengah kerumunan, ia terpana melihat... SEEKOR ANAK MONYET tergeletak tak berdaya!
GAGAL KB Seorang ibu menemui dokter untuk periksa kehamilan Dokter: Loh ibu ini kan yang tempo hari periksa, emang ibu hamil lagi ya? Ibu: iya dok? Dokter: apa obat KB yang saya beri tempo hari ibu tidak minum?. Ibu: minum dok ! Dokter: lantas kenapa ibu bisa hamil?? Ibu: ya, gimana tidak mau hamil dok, obat baru nyampe leher, celana dalam udah nyampe lutut.
OBAT ANEH Pasien : Dok, tolonglah sembuhkan penyakit saya. Saya sering berjalan di waktu tidur. Dokter : Ini kotak yang bisa menyelesaikan persoalanmu. Setiap malam, ketika Anda sudah bersiap untuk tidur keluarkan isi kotak itu dan taburkan di lantai sekeliling tempat tidurmu. Pasien : Kotak apa ini, Dok? apakah sejenis serbuk penenang? Dokter : Bukan. Ini kotak paku payung.
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
PENGANTAR KABAR UTAMA
SEHA T ITU PILIHAN kata orang bijak, dimulai SEHAT dengan makanan yang sehat, gaya hidup sehat dengan olah raga teratur, serta kebersihan lingkungan yang juga sehat. Dengan pola dan gaya hidup sehat tersebut, setidaknya diusia produktif terhindar dari resiko berbagai penyakit seperti Diabetes, Jantung, kolestrol dan penyakit kritis lainnya yang kerap menyapa dan menghampiri masyarakat terkini. Lagipula jika jatuh sakit, maka biaya untuk berobat sangatlah mahal untuk sakit yang kritis dan berat (A1) . Tentunya ada banyak faktor penyebab mahalnya berobat di Negara kita ini, bila dtelusuri dengan seksama. Seperti masih kurangnya Rumah Sakit Pemerintah yang berkelas lengkap, Tenaga kesehatan yang juga masih kurang khususnya tenaga dokter spesialis, Sarana dan prasarana penunjang pegobatan belum memadai. Peralatan dan obat-obatan tertentu yang masih harus diimpor. Mahalnya biaya pendidikan Kedokteran, apalagi dokter spesialis, dan banyak lagi faktor lain tentunya. Untuk tenaga kesehatan khususnya kedokteran idealnya, menurut Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTkes), adalah 1 berbanding kurang dari 1000 penduduk. Namun yang ada
5
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
PENGANTAR KABAR UTAMA
berdasarkan data SDM Kemenkes adalah 1 berbanding 4000. Itupun tenaga Dokter khusus spesialis menumpuk di Jawa dan Madura, sementara daerah lainnya merana. Tak mengherankan jikalau orang miskin seperti ditolak dan dilarang sakit di negeri ini. Sistem jaminan Sosial Nasional dibidang kesehatan, melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang telah berjalan sejak tahun 2014 lalu pun, sepertinya belumlah dapat diharapkan. Ada banyak keluhan dari para pasien tanggungan BPJS yang kebanyakan adalah warga miskin. Mulai ditolak di Rumah
6
Sakit Swasta karena tidak bekerjasama dengan BPJS, tidak semua obat ditanggung BPJS, dan banyak lagi keluhan lainnya (silakan sidang pembaca tambah sendiri). Mungkin butuh waktu bagi lembaga bentukkan Pemerintah ini (BPJS) bertaji dan berpower untuk mengawal Pasien Miskin berobat?! Padahal jika menurut pada kerja keras Pemerintah yang getol mengenjot program-program kesehatan untuk memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, dari rezim ke rezim Pemerintahan, kesehatan selalu menjadi prioritas, demikian pula halnya dengan kucuran dana tentunya. Era JokowiJK terkini dengan Nawacitanya pun, kesehatan adalah program nasional prioritas. Keberpihakan Pemerintah Jokowi dalam memperjuangkan masyarakat miskin dalam bidang kesehatan memang terlihat nyata dalam berbagai kebijakannya, namun ditataran eksekutor atau pelaksana yang sepertinya belum mampu mewujudkan sepenuhnya,
atau jangan-jangan setengah hati?! (Masih banyak Warga Miskin sakit terlantar, Orgil Berkeliaran). Ditahun 2016 ini saja Dana Alokasi Khusus (DAK) meningkat sebesar Rp. 20.121.209.684.900,- yang terbagi untuk Fisik 14,6 Triliun, DAK sarana & prasarana penunjang Sarpras Kesehatan Rp. 1,1 Triliun, dan Non Fisik 4,35 Triliun (Lampiran Peraturan Menkes RI No.82 Th 2015, Tentang JUKNIS Penggunaan DAK Kes, Th 2016). Dukungan dana segar Pemerintah Pusat untuk program Indonesia Sehat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dan lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat. Serta terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat dibidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, akan mungkin bisa diwujudkan dengan optimal, bila dukungan dan kerja keras dari Pemerintah Daerah, baik provinsi, maupun kabupaten dan kota, selaku eksekutor pelaksana. Tanpa adanya kerja keras yang militan dari Punggawa Pemerintah Daerah, sepertinya Nawacita dan Revolusi Mental Jokowi hanyalah sekedar mantra-mantra saja. Dan untuk Sehat tetaplah mahal ..................(sht)
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR KAPUAS HULU
KABID SOSIAL, RUSTINI MENDAMPING PASIEN KEJIWAAN YANG TELAH SEMBUH DAN DIKEMBALIKAN RSJ SINGKAWANG
satu orang, Hulu Gurung satu orang, Pengkadan dua orang, Jongkong dua orang, Boyan satu orang, Kalis tiga orang, Putussibau Selatan dua orang, Putussibau Utara empat orang, Embaloh Hilir satu orang. "Yang kami terima secara simbolis disini ada sembilan orang, yang lainnya sudah diturunkan di Lintas Selatan yang diambil oleh keluarganya," ujarnya. Rustini mengatakan, untuk Kapuas Hulu sedikitnya ada 75 orang yang dirujuk ke RSJ Singkawang hingga bulan Juni. Dengan dipulangkannya 17 mantan penderita gangguan jiwa ini, maka sisa penderita gangguan jiwa di Singkawang tinggal 58 orang. "Tiap bulan kami biasanya ngrim penderita gangguan jiwa ke Singkawang, itupun tergantung dari permintaan keluarga. Darikami menyediakan dana Rp1 juta untuk pengiriman," ujarnya.
RSJ Singkawang Pulangkan
17 Pasien Sakit Jiwa
Putussibau, Mata Borneo. Sebanyak 17 penderita gangguan jiwa asal Kabupaten Kapuas Hulu dipulangkan RSJ Singkawang pada Rabu (1/6). Para penderita sakit jiwa tersebut sudah dinyatakan sembuh. Tumbi , salah satu penderita gangguan jiwa yang sembuh, mengaku senang bisa sembuh dan kembali kepada keluarga. "Saya kena gangguan jiwa ini sejak 10 tahun yang lalu, saat itu sehabis melahirkan anak," ucapnya. Warga Desa Sibau Hilir ini mengatakan bahwa selama ia dirawat di RSJ Singkawang, pelayanan yang diberikan oleh perawat maupun dokter dirumah sakit tersebut sangat telaten merawat dirinya dan teman
yang lainnya. "Makasih atas perawatannya disana," ucapnya. Tumbi pun berharap agar penyakitnya tidak kambuh lagi karena ia tak ingin harus kembali kerumah sakit, karena ia merasa bosan. "Saya pun berharap pemerintah dapat mengawasi saya juga, terutama dalam pemberian obat. Kami diberikan obat hanya untuk dua minggu," tuturnya. Sementara itu Rustini Kabid Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kapuas Hulu mengungkapkan bahwa 17 mantan penderita gangguan jiwa tersebut berasal dari beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Silat Hulu
Lanjut Rustini, mantan penderita gangguan jiwa ini sudah menjalani perawatan dari 6 bulan hingga 10 tahun, akibat mereka mengalami gangguan jiwa ada beberapa faktor. Kendati sudah dipulangkan penderita gangguan jiwa tersebut, ia mengaku khawatir akan kembali kambuh penyakitnya karena obat yang diberikan oleh rumah sakit Singkawang bagi mereka hanya untuk dua minggu."Kami pun belum tahu, apakah Dinkes nanti ada obat untuk mereka," ucapnya. Rustini pun mengucapkan terimakasih pada RSJ Kalbar di Singkawang yang sudah merawat penderita gangguan jiwa Kapuas Hulu hingga sembuh. (yohanes)
Pemkab Sintang Susun RPJMD Lima Tahun Kedepan ......................................................dari Hal 10 menjadi 17 indikator. Pendapatan perkapita masyarakat kabupaten sintang juga lebih tinggi dari kalimantan barat. Inflasi di sintang juga relatif stabil pada 6 persen pada beberapa tahun. Yang artinya tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat sintang sudah baik. Tetapi data diatas tetap saja kuncinya memang pada infrastruktur. Angka kemiskinan kabupaten sintang pada 2014 adalah 9 persen. Angka ketimpangan ekonomi sangat besar di sintang yang ditunjukan dengan pemerataan pendapatan yang tidak baik. Yang miskin itu adalah para petani. Angka nilai tukar petani bisa dihitung dengan biaya yang dikeluarkan pertani dikurangi dengan hasil pertanian. Angka investasi di sintang hingga 2021 kami prediksi bisa mencapai 7 triliun. Mata Borneo • Juni - Juli 2016
Investasi asing dan dalam negeri, sintang menempati urutan kedua terbesar tetapi angka pengangguran masih tinggi yang bisa disebabkan oleh investor membawa tenaga kerja dari luar sintang. Ini yang harus diperhatikan Pemkab Sintang yang bisa diatur dalam sebuah perda. Koperasi di sintang juga banyak tidak aktif, dari 300 koperasi yang ada, yang aktif hanya 100 koperasi saja. Pemkab sintang perlu menghitung, satu kecamatan idealnya berapa koperasi yang diperlukan. Supaya masyarakat tidak terus membentuk koperasi baru. Banyak investor di sintang, yang kantornya di jakarta sehingga pajak penghasilan sedikit yang dinikmati oleh sintang tetapi oleh DKI Jakarta. Berdasarkan luasan wilayahnya dan supaya
cepat maju, maka Sintang itu idealnya ada 3 kabupaten. Propinsi kalbar juga idealnya 3 propinsi. Kita kalah dengan sulawesi yang antara kabupaten satu dengan yang lainnya saling berdekatan. Wabup Sintang Askiman menjelaskan sedang merancang peraturan bupati sintang yang mengatur CSR yang sesuai aturan itu 5 persen dari hasil usaha. Menanggapi keluhan Vian kepala desa jerora satu mengenai para petani terus disuruh menanam tetapi setelah hasil panen melimpah tidak bisa dipasarkan, wakil bupati sintang menyampaikan sudah merencanakan untuk membuat program pemasaran dan promosi terhadap berbagai produk yang dihasilkan oleh masyarakat. (Susianti)
39
KABAR UTAMA SINTANG
WAJAH MUHAMMAD WARTANI (8 TAHUN) TAMPAK SENANG DAN TETAP AKTIF BERGERAK KETIKA DI KUNJUNGI ORANG NOMOR SATU DI BUMI SENENTANG JAROT WINARNO.
ham betul situasi dan kondisi kesehatan warga masyarakat Sintang. Tentunya pencapaian target bagi kesehatan yang menyeluruh di kabupaten yang dipimpinnya sebagaimana visi misin y a ,
TER WUJUDNY A Masyarakat KabuTERWUJUDNY WUJUDNYA paten Sintang yang Cerdas, Sehat, Maju, Religius dan Sejahtera yang didukung penerapan tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih pada tahun 2021, merupakan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Sintang saat ini. Tentunya khusus dalam hal bidang kesehatan, bupati yang juga seorang dokter ini, dan telah puluhan tahun menggeluti dunia kesehatan di wilayah Sintang, paMata Borneo • Juni - Juli 2016
bukanlah perkara sulit untuk diwujudkan melalui dinas kesehatan terkait tentunya. Bupati Sintang Bantu Penderita Atresia Ani Wajah Muhammad Wartani (8 Tahun) tampak senang dan tetap aktif bergerak ketika di kunjungi orang nomor satu di Bumi Senentang dr. H. Jarot Winarno, M. Med, PH di Lobi Mes Pemkab Sintang di Jl Gajah Mada Pontianak pada Kamis, 14 April 2016. Muhammad Wartani hanya didampingi
ayahnya Wahidin (51 Tahun). “gimana proses operasinya lancarkah? sakit ndak?” tanya Jarot Winarno kepada Muhammad Wartani. “operasinya lancar dan berlangsung sekitar 3,5 jam di RSUD Sudarso Pontianak. Saya sempat takut karena operasi berjalan lama” terang Wahidin. “soal biaya gimana, bereskan” tanya Jarot Winarno lagi. “gratis pak, karena sudah ditanggung oleh BPJS. Terima kasih sudah bantu biaya dan mengurus proses operasi anak saya” ucap Wahidin. “semoga lekas pulih ya. nanti kalau sudah sembuh jangan lupa belajar yang rajin, supaya nanti bisa jadi dokter” pesan Jarot Winarno. “Operasi pembuatan anus merupakan salah satu operasi berat namun tidak membahayakan nyawa manusia. Untung saja, di RSUD Sudarso Pontianak sudah memiliki dokter bedah dan segala peralatan yang lengkap sehingga tidak harus ke Jakarta” tambah Jarot Winarno. Muhammad Wartani merupakan penderita atresia ani yang berasal dari Desa Kenyabur Baru Kecamatan Tempunak. Selama berada di Pontianak, Muhammad Wartani hanya ditemani ayahnya Wahidin. Sementara Ibunya tetap berada di Desa BACA LANJUTAN HAL 42
7
KABAR KAPUAS HULU
PLTA Efektif Tangani Listrik Putussibau, Mata Borneo. Bupati Kapuas Hulu AM Nasir menilai untuk mengatasi masalah listrik di Kapuas Hulu, Pemerintah lebih efektif membangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dibanding PLTGB (Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara) atau PLTD (Pembakit Listrik Tenaga Disel). "Untuk Listrik ini sudah ada lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berkapasitas besar, karena kalau masih menggunakan diesel dan batu bara, masalah listrik tidak akan teratasi," tuturnya, Kamis (2/6) Pemanfaatan sumber daya berupa air untuk pembangkit listrik jauh lebih efektif ketimbang pemanfaatan pembangkit menggunakan tenaga diesel atau batu bara, karena ketersediaannya sudah semakin menipis. “Seperti pembangkit menggunakan diesel, harga BBM mahal, kemudian batu bara sudah semakin susah,” kata Nasir.
Dia juga menegaskan, dirinya bersama Antonius L Ain Pamero (Wakil Bupati Kapuas Hulu) mengiring Pemerintah daerah (Pemda) untuk fokus pada pemenuhan layanan listrik untuk setiap rumah tangga. Pasalnya masalah yang dihadapi masyarakat selama ini yaitu suplai listrik oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih dirasa belum optimal. “Kami secara perlahan mencoba menyelesaikan permasalahan yang ada di Kapuas Hulu, seperti listrik,” ungkap Bupati. Menurut Bupati Kapuas Hulu dua periode ini, peningkatan layanan listrik sangat penting untuk memenuhi berbagai bidang kehidupan masyarakat. Bupati beranggapan, sebaik apapun pencapaian program pemerintah jika tidak didukung ketersediaan listrik memadai, maka tidak akan mampu berjalan sebagaimana yang diharapkan. Lebih lanjut Bupati menambahkan, persoalan listrik memang sudah menjadi masalah serius bagi pemerintah pusat. Hal tersebut
AM NASIR
diketahui dari hasil reses DPR RI di setiap kabupaten, bahwa permasalahan yang dihadapi masyarakat adalah pelayanan listrik yang belum optimal. “Maka tanggal 24 Mei bulan lalu kami dipanggil rapat ke Jakarta oleh DPR RI membahas masalah listrik di daerah. Tidak hanya bupati setiap kabupaten, termasuk semua Korwil PLN,” tutup Nasir.(yoh)
Perbanyak Guru Kontrak
Antonius L Ain
ANTONIUS L AIN PAMERO
38
Putussibau, Mata Borneo. pertemuan bersama Mentri Pendidikan l, Anis Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L Ain Baswedan. Dalam pertemuan itu sudah Pamero mengatakan, untuk guru dari tahun disampaikan kekurangan guru yang dialami 2015-2017 nanti ada 1000an guru yang Kapuas Hulu. "Tapi dari berapa ratus formasi pensiun. Hal ini harus segera diambil langkah guru yang dipinta, hanya dikabari ada 22 solusi. "Menurut saya kekurangan guru itu formasi guru garis depan yang akan dilakukan hanya bisa kita tutupi dengan tenaga guru penerimaan oleh Pemerintah," beber Anton kontrak daerah, hanya itu celahnya," ungkap Pamero. Lebih jauh, Anton berharap Pemerintah Wabup, Selasa (31/5) Dikatakan Anton Pamero, kekurangan Pusat dapat menyudahi moratorium pegawai guru memang jadi dilema, selain Pemkab daerah, khususnya untuk guru dan medis. Pamerodibatasi SH perekrutan kontrak, penerimaan PNS Sebab di Kapuas Hulu, sumberdaya manusia juga moratorium. Sehingga tidak bisa pada dua bidang pembangunan tersebut maksimal menutupi kekurangan yang terjadi. sangat minim. (yoh) "Walau pun begitu setidaknya kita harus beriupaya merekrut guru kontrak, setidaknya sesuai ANDA INGIN BERLANGGANAN dengan kemampuan angMAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN garan dasar minimal. Ini PRODUK/ IKLAN DI KAPUAS HULU KAMI BANTU SOLUSINYA penting untuk anak-anak DI MAJALAH MATA BORNEO yang ada di bangku penDENGAN HARGA SUPER MURAH” didikan," papar Wabup. SEGERA HUBUNGI: YOHANES Dia juga menambahkan, BIRO KABUPATEN KAPUAS HULU HP. 085252166566 dirinya pernah mengikuti Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR UTAMA SINTANG
Puskesmas Rawat Inap Hadir Di Dedai Ketua DPRD Sintang Jeffray Edward, mengatakan pihaknya mendorong realisasi pembangunan gedung tersebut dengan kemampuan APBD dan ini dirasa masih kurang, namun berkat dukungan DPR pusat mudah-mudahan dapat dibangun kembali puskesmas-puskesmas di lahan yang ada selain yang telah diresmikan saat ini,selain sarana kesehatan juga masih banyaknya infrastruktur jalan masih banyak yang belum tersentuh. "Kita dorong dengan penganggaran melalui dana yang ada meskipun APBD minim, "ujarnya.
BUPATI JAROT WINARNO BERSAMA KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINTANG HARYSINTO LINOH SAAT MENINJAU SELURUH RUANGAN PUSKESMAS DEDAI
Sintang,Mata Borneo. Bupati Sintang Jarot Winarno meresmikan gedung baru Puskesmas Dedai Kecamatan Dedai , Rabu (18/5) Puskesmas yang berada tak jauh dari daerah obyek wisata bukit Kelam tersebut adalah salah satu Puskesmas rawat inap yang dibangun Pemerintah Kabupaten untuk peningkatan pelayanan bidang kesehatan kepada masyarakat. Peresmian gedung baru Puskesmas ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Bupati Sintang. Pada kesempatan itu, Bupati Sintang Jarot Winarno dan jajaranya didampingi Kadis Kesehatan menyempatkan diri meninjau seluruh ruangan yang ada di Puskesmas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Sintang,Hary Sinto Linoh mengungkapkan, gedung baru Puskesmas akan difungsikan seluruh ruangan untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat selama 24 jam. Pembangunan sarana dan prasarana fisik bidang kesehatan di Kecamatan Dedai ini menujukkan progres luar biasa diharapkan dampaknya dapat dirasakan langsung
8
oleh masyarakat. ini tidak lepas dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sintang. Sementara itu, Bupati mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dan jajaran yang telah membantu melaksanakan berbagai program di bidang kesehatan, sehingga berbagai kemajuan sudah dirasakan, termasuk salah satu diantaranya Puskesmas Dedai. Demikian juga kepada Anggota DPR RI turut andil dalam membantu pembangunan puskesmas ini. "Pembangunan gedung puskesmas Dedai ini sudah memenuhi standar,oleh karenanya saya berharap harus menempatkan tenaga kesehatan pada point pertama sehingga menciptakan masyarakat kuat sehat, cerdas dan sejahtera, dengan adanya puskesmas bisa memfasilitasi masyarakat yang jauh dari lokasi dengan mobil layanan yang ada saat ini sehingga bisa ditangani secara cepat," kata Bupati Bupati berharap agar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat jangan ada lagi perbedaan dan harus mengutamakan unsur kemanusiaan. Bupati juga minta kepada seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas untuk melayani masyarakat dengan baik.
JEFFRAY EDWARD
Sukiman anggota komisi sebelas DPR RI Dapil Kalbar yang turut hadir dalam kesempatan itu menyatakan, pihaknya mitra kerjanya perbankan dan pertanahan. Meski di senayan sedang berlangsung sidang paripurna namun dirinya lebih memilih ke Sintang untuk bersama masyarakat Sintang. "Sintang ini merupakan prioritas. Yang menjadi perhatianya di samping fasilitas kesehatan juga ada beberapa poin infrastruktur perbatasan,"bebernya. Tokoh masyarakat Dedai yang bernama Dia, berterimakasih kepada pihak DPR-RI dapil Kalbar dalam hal ini sukiman dan Pemkab Sintang, karena telah membangun Puskesmas berawat inap ini. Dia berharap puskesmas ini nantinya jadi puskesmas andalan,dia bangga dengan dibangunnya puskesmas yang menyiapkan ruang rawat inap, apalagi jika kondisi jalan lebih baik dari sekarang. (Susianti) Mata Borneo • Juni - Juli 2016
IKLAN & SAMBUNGAN BERITA
RSUD Sekadau Dukung Program ..dari Hal 28 bisa melayani masyarakat sekadau sepenuhnya” ujarnya. Dikarenakan Rumah sakit hanya satu-satunya yang ada di Kabupaten Sekadau, dia mengakui pesti masih kekurangan tenaga Dokter sepcilis yang dimiliki Rumah Sekit, untuk itu dukangan pemerintah daerah juga tetap dihapkan. “Untuk meningkatkan pelayanan menjadikan Sekadau sehat, dukungan pemerintah Daerah, DPRD, tetap kita harapkan, dengan demikian Sekadau sehat,maju, mandiri, berdaya saing bisa terwujud dengan baik” Ujarnya. Menindaklanjuti berita hangat di Kabupaten Sekadau akir-akir ini adanya penyakit yang mematikan yang dapat ditularkan oleh binatang khususnya anjing gila (Rabies) di ketahui sudah ada 4 gigitan pada masusia di Desa Tembaga, dan Desa Landau Apin Kecamatan Naga Mahap, dipastikan 1 otak Anjing Positif Rabies, Direktur RSUD Kabupaten Sekadau mengatakan pihak RSUD sudah siap dalam penanganannya. “Kita sudah himbaukan pada puskesmas-puskesmas Kecamatan-kecamatan untuk melakukan penagan pasein gigitan Anjing secara khusus, terlebih di Kecamatan Naga Mahap,” Katanya. Dia juga menghimbau kepada masyarakat untuk aktaf jika terkena gigit ajing untuk melaporkan kepada Kepala Dusun, Kades, Camat, dan puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan. “Mencegah infeksi terhadap gigitan segra bersihkan gigitan dengan sabun,lalu cepat priksa ke puskesmas terdekat atau laporkan ke kades, camat untuk mendapatkan penangan perawatan lanjut secara kusus pihak rumah sakit” katanya. Terkait layanan kesehatan terhadap pesrta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di rumah sakit Sekadau pimpinan Ruamah Sakit Sekadau itu juga mengatakan pihak rumah sakit melayani sepenuhnya bagi masyarakat yang sudah menjadi peserta BPJS dengan Obat dan layanannya berdasarkan BPJS juga. “Asal memenuhi syarat keanggotaanya, layanan berdasarkan kelas, dan Obat juga berdasarkan jaminan yang telah ditetapkan BPJS, sepenuhnya dilayani” tukasnya. (Joy)
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
37
KABAR UTAMA SINTANG Sintang,Mata Borneo. Meskipun kasus filariasis di Kabupaten Sintang belum banyak, tetapi kita harus melakukan segera langkah pencegahan. Sosialisasi mengenai kaki gajah sangat penting, jangan sampai orang kena kaki gajah disangka terkena ilmu hitam dan diobati dengan cara tradisional. Demikian disampaikan Wakil Bupati Sintang Askiman pada acara Advokasi dan Sosialisasi Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis di Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Selasa, 24 Mei 2016. Mengingat adanya Tim dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan Propinsi Kalbar yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sintang juga meminta kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat untuk membantu pembangunan puskesmas plus di kecamatan kawasan perbatasan dan terisolir. Serta kelanjutan pembangunan rumah sakit rujukan yang hingga kini belum tuntas. “Kami sangat sependapat bahwa kesehatan menjadi yang utama, kita harus sehat dulu baru memikirkan yang lain” terang Askiman. Kadis Kesehatan Propinsi Kalbar Andi Jap menyampaikan bahwa poin kelima program nawacita adalah meningkatkan sumber daya manusia sehingga peran dinas kesehatan menjadi sangat penting untuk mewujudkan program nawacita tersebut. “Filariasis memang sebuah penyakit yang tidak mematikan, tetapi bisa menular dan memberikan dampak psikologis dan sosial yang buruk bagi
langsung dengan persoalan lingkungan. Eliminasi Filariasis ini menjadi kebijakan nasional yang harus kita laksanakan. Semua masyarakat Kabupaten Sintang yang menjadi sasaran kita adalah yang usia 2-70 tahun harus dan wajib minum obat filaria. Obatnya gratis dan sekali minum dalam setahun. Dan akan dilakukan selama 5 tahun berturut-turut. Jika itu dilakukan, maka sintang akan bebas filaria pada tahun 2020 nanti. Untuk itu, mari kita beritahu seluruh masyarakat mengenai bahaya filaria dan cara memberantasnya. Kita harus pakai teori "pokoknya" harus minum obat. Yang belum harus di "sweeping" oleh petugas kesehatan” tegas Andi Jap. Ketua Pantia kegiatan Sandur Aprisca menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten yang endemis penyakit kaki gajah.
penderita. 2020 nanti kita harus bebas dari penyakit kaki gajah. Filariasis disebabkan cacing yang dibawa dan ditulari oleh semua jenis nyamuk. Memberantas Filariasis harus juga memberantas nyamuk yang berkaitan
“Untuk itu kita akan lakukan pemberitan obat yang akan dilaksanakan setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut. Provinsi Kalimantan Barat juga salah satu propinsi endemis kaki gajah dengan jumlah penderita sebanyak 267 orang yang ada di 9
9
kabupaten kota dan Sintang salah satunya. Kegiatan ini harus mampu menyatukan semua pihak yang terkait untuk bersama-sama mencegah dan memberantas penyakit kaki gajah” terang Sandur Aprisca.(Susianti)
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR NASIONAL & SAMBUNGAN BERITA
ada sejumlah penyebab penurunan nilai Unas SMP tahun ini. Diantaranya adalah perubahan kisi-kisi yang disajikan Kemendikbud. Dia menjelaskan kisi-kisi tahun ini lebih bersifat umum. Wujud kisi-kisinya bukan terlalu detail bahkan menjurus ke bentuk soal ujian. ’’Kita ubah seperti itu, supaya siswa tidak belajar model bimbel (bimbingan belajar, red),’’ katanya. Model belajar gaya bimbel, menurut Anies, adalah mengutamakan siswa menggarap latihan-latihan prediksi soal ujian. Dengan model kisi-kisi yang baru, siswa dituntut mempelajari dan memahami materi secara utuh
Nilai Unas SMP Merosot
Jakarta, Mata Borneo. Tren terjun bebas nilai ujian nasional (unas) jenjang SMA sederajat, ternyata menular ke jenjang SMP sederajat. Dalam paparan yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan kemarin (10/6), nilai seluruh mata pelajaran merah alias turun. Tingkat penurunan nilai yang paling tajam ada di mata pelajaran matematika. Nilai rata-rata matematika tahun lalu 56,28 poin dan tahun ini turun 6,04 poin menjadi 50,24 poin. Untuk IPA mengalami penurunan 3,61 poin dari 59,88 poin menjadi 56,27 poin. Mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi paling rendah penurunannya dengan skor 0,31 poin, dari 71,06 poin menjadi 70,75 poin. Sedangkan mata pelajaran bahasa Inggris turun 2,84 poin, dari 60,01 poin menjadi 57,17 poin. Selama pemaparannya Anies menghindari penggunakan kata penurunan nilai unas. ’’Saya gunakan istilah nilai unas terjadi koreksi saja. Sebenarnya sama saja,’’ katanya. Anies didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Totok Suprayinto, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Nizam, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dikdasmen) Hamid Muhammad, dan Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Zainal A. Hasibuan. Anies mengatakan ada sejumlah penyebab penurunan nilai unas SMP tahun ini. Diantaranya adalah perubahan kisi-kisi yang disajikan Kemendikbud. Dia menjelaskan kisi-kisi tahun ini lebih bersifat umum. Wujud kisi-kisinya bukan terlalu detail bahkan menjurus ke bentuk soal ujian. ’’Kita ubah seperti itu, supaya siswa tidak belajar model bimbel (bimbingan belajar, red),’’ katanya. Model belajar gaya bimbel, menurut Anies, adalah mengutamakan siswa menggarap latihan-latihan prediksi soal ujian. Dengan model kisi-kisi yang baru, siswa dituntut mempelajari dan memahami materi secara utuh. Faktor berikutnya yang digunakan Anies sebagai alasan penurunan nilai itu adalah, meningkatnya kejujuran siswa. Mantan rektor Universitas Paramadina itu mengatakan, ada peningkatan skor indeks integritas ujian nasional (IIUN) tahun ini. Sehingga dia menyebutkan nilai unas SMP tahun ini lebih mendekati kemampuan siswa sesungguhnya. Selama paparan hampir satu jam itu, Anies memang lebih banyak mengulas kenaikan IIUN ketimbang penurunan nilai ujian yang didapat siswa. Dia mengatakan tahun ini ada
44 persen sekolah (23.634 unit) yang memiliki nilai IIUN 80 poin ke atas. Sementara tahun ini hanya ada 23 persen sekolah (12.039 unit) yang mendapatkan skor IIUN 80 poin ke atas. Kepala Puspendik Nizam mengatakan secara keseluruhan unas SMP sederajat berjalan lancar. Dia mengulas kembali bahwa unas siswa ’’biru-putih’’ ini diikuti 4,3 juta siswa dan tersebar di 60 ribu unit sekolah. Poin yang masih jadi ganjalan di Kemendikbud adalah, ada 42 persen atau sekitar 1,8 juta anak mendapat nilai rata-rata kurang dari 55 poin. Skor 55 poin itu adalah standar minimal ketuntasan belajar siswa. Untungnya nilai unas tidak menjadi penentu kelulusan siswa. Kepala BSNP Zainal A. Hasibuan memberikan apresiasi kepada Kemendikbud atas kelancaran pelaksanaan unas SMP 2016. Dia mengatakan ikut memantau penilaian indeks integritas yang dilakukan Kemendikbud. Zainal menjelaskan dengan adanya indeks integritas itu, skor atau nilai unas menjadi lebih bermakna. Terkait dengan pengumuman kelulusan SMP hari ini (11/6) Zainal mengatakan siswa tidak perlu dirayakan dengan berlebihan. (*)
sil razia kali ini telah diamankan 1700 bungkus kecil petasan jenis korek api di wilayah hukum Mapolsek Sungai Raya dan sekitarnya. "Terhadap pedagang petasan kita mintai keterangan dan diberikan peringatan untuk tidak menjual petasan lagi. dalam. Serta membuat surat pernyataan yang disaksikan tokoh masyarakat dan petugas kepolisian," terangnya. Afrialdy menambahkan pihaknya tidak hanya akan melakukan penertiban petasan. Tetapi patroli kesejumlah titik rawan juga dilakukan bersama tokoh masyarakat sekitar. Hal ini dilaksanakan guna mengantisipasi tindak kejahatan pencurian sepedamotor
maupun tidak kejahatan lain yang berkaitan dengan unsur pidana. Dia mengungkapkan adapun pelaku penjual petasan di wilayah hukum Kecamatan Sungai Raya Ari (25) Dusun Suka Damai Desa Sungai Duri memilik 18 bundel petasan. Irwin (28) Desa Sungai Pangkala I memiliki 25 bundel petasan. Amiru (16) Desa Sungai Duri memiliki 29 bundel petasan. Achiang (40) Desa Sungai Pangkalan II memiliki 17 bundel petasan dan Riani (35) Desa Sungai Pangkalan II memiliki 19 bundel petasan. Ia melanjutkan razia petasan juga dilakukan di wilayah Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Pelaku penjualan petasan yakni Nita
(31) Desa Sungai Keran memiliki 53 bundel petasan dan Sa'idah (45) Desa Rukma Jaya memiliki 9 bundel petasan. "Kami minta tidak ada lagi yang menjual petasan di wilayah hukum Mapolsek Sungai Raya dan sekitarnya. Ini peringatan pertama kepada pelaku penjualan petasan jangan sampai terulang kembali yang kedua kali. Begitu juga dengan penjualan petasan lainnya diharapkan segera dihentikan karena menganggu ketertiban dan ketenangan masyarakat," tegasnya menunjukan hasil razia petasan yang berada di wilayah hukum Mapolsek Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang. (*)
36
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR UTAMA SINTANG
Pemerintah Kabupaten Sintang Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sintang 2016-2021 dengan melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendopo Bupati Sintang pada Senin, 23 Mei 2016. Sintang, Mata Borneo. Bupati Sintang Jarot Winarno memaparkan visi Pemkab Sintang dibawah pimpinannya bersama Wakil Bupati Askiman yakni Terwujudkan Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Cerdas, Sehat, Maju, Religius Dan Sejahtera, Yang Didukung Penerapan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Pada Tahun 2021. “Kami sudah rancang percepatan perluasan jaringan listrik di Sintang dan hasil pertemuan dan diskusi kami dengan jajaran PLN Area Sanggau, akan ada pembangunan jaringan listrik pada 10 lokasi. Kami juga sudah sepakat dengan PT PLN bahwa APBD bisa masuk untuk pembiayaan pembangunan jaringan baru listrik di Sintang. Kami juga terus dorong agar tumbuh
10
industri hilir di Sintang dan sudah diminati oleh banyak investor” terang Jarot Winarno. Bupati Sintang juga menyampaikan informasi tentang pengisian jabatan eselon dua, harus melalui lelang jabatan. Sampai sekarang masyarakat sintang rata-rata hanya sekolah sampai kelas 1 SMP. Dan jika pengelolaan SMA/SMK ditangani oleh Pemerintah Propinsi, maka kita pasang target program wajib belajar 9 tahun bisa tuntas. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat Drs. Ahi, MT menyampaikan RPJMD merupakan penjabaran visi dan misi kepala daerah terpilih yang dijadikan sumber rujukan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan janji politik saat kampanye. “Sesuai aturan, RPJMD harus sudah disahkan 6 bulan setelah dilantik sebagai kepala daerah. RPJMD menjadi dasar arah pembangunan 5 tahun mendatang, untuk dalam menyusunnya memerlukan keterlibatan banyak pihak. RPJMD merupakan penjabaran teknis dari visi dan misi bupati dan Wakil Bupati Sintang. Beberapa indikator yang perlu dipertimbangkan dalam
menyusun RPJMD adalah pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, angka kemiskinan, dan indek pembangunan manusia. Selain itu, perlu juga diperhatikan seperti konektivitas jalan kabupaten dengan propinsi dan lama sekolah masyarakat. Perlu ada kerjasama antara seluruh pemangku kepentingan yang ada di kabupaten Sintang, antara pemkab Sintang dengan pemprov Kalbar dan pemerintah pusat. Perhatikan juga Arah kebijakan pembangunan pemprop kalbar dan pemerintah pusat. Batas waktu penetapan RPJMD harus diperhatikan untuk kemudian diserahkan kepada gubernur kalbar untuk dievaluasi” pinta Ahie. Edi Suratman dari lembaga penelitian Untan menyampaikan bahwa Pertumbuhan ekonomi kabupaten sintang diprediksi pada tahun 2016 akan mencapai 5,3 persen dan pada 2021 kami prediksi diatas 6 persen. “Kami merancang prediksi pertumbuhan ekonomi kabupaten sintang yang tidak terlalu tinggi karena akan membebani bupati dan wakil bupati Sintang. Selama ini pertumbuhan ekonomi kabupaten Sintang selalu diatas pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalbar. Struktur ekonomi Kabupaten Sintang bagi kami sudah ideal. BPS dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, dulunya hanya memakai 9 indikator, sekarang BACA LANJUTAN HAL 39
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR BENGKAYANG
KAPOLSEK SUNGAI RAYA AKP AFRIALDY AGUNG PERDANA, SH MENUJUKAN HASIL RAZIA PETASAN DI WILAYAH HUKUM MAPOLSEK SUNGAI RAYA DAN SEKITARNYA DI KABUPATEN BENGKAYANG
Sikat 1700
Bundel Petasan
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
Bengkayang, Mata Borneo. Jajaran kepolisian daerah dalam rangka memberikan Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menggelar operasi pekat selama bulan suci ramadan di wilayah hukum Kalimantan Barat. Adapun kegiatan operasi pekat yang dilakukan petugas kepolisian merazia sejumlah tempat penjualan petasan yang berada di wilayah hukum Mapolsek dan Mapolres Kabupaten Bengkayang. "Razia petasan kita lakukan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ini kami laksanakan di beberapa titik wilayah kecamatan," ucap Kapolres Bengkayang AKBP Bambang Irawan, S.IK melalui Kapolsek Sungai Raya AKP Afrialdy Agung Perdana, SH, Kamis (9/6) kepada media ini. Dia mengatakan dalam razia petasan pada pukul 09. 00 wib ada dua wilayah hukum menjadi perhatian petugas kepolisian Mapolsek Sungai Raya. Hasil razia petasan, Kamis (9/ 6) ditemukan tujuh pedagang menjual petasan di Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang. Ia menuturkan ketujuh pedagang beserta barang bukti petasan dialkukan penyitaan sebanyak 150 bundel petasan. Yakni perbunder masing-masing berisi 10 bungkus petasan. Apabila ditotalkan secara keseluruhan ha-
35
GALERI SEREMONIA EKSEKUTIF - KABUPATEN LANDAK
BUPATI BERIKAN CIDERAMATA KEPADA ANGGOTA DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN, MEI (MAKHREN-HUMAS)
BUPATI BERSAMA ANGGOTA WATIMPRES CERAMAH TENTANG PANCASILA DAN KEBANGSAAN, MEI (AMKHREN-HUMAS)
BUPATI BERSAMA GUBERNUR TANAM PERDANA DI SOMPAK, MEI (MAKHREN-HUMAS)
BUPATI SAMPAIKAN SAMBUTAN ACARA KAMPANYE ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN & ANAK TAHUN 2016 (MAKHREN-HUMAS)
BUPATI TINJAU KULINER LANDAK DI EXPO FBBL, MEI. (MAKHRENHUMAS)
PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN PDAM WILAYAH KECAMATAN JELIMPO, MENJALIN, MEI. (MAKHREN-HUMAS)
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
11
IKLAN
34
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
GALERI SEREMONIA EKSEKUTIF - KABUPATEN SINTANG
BUPATI SINTANG JAROT WINARNO DIDAMPINGI KEPALA DINAS KESEHATAN HARYSINTO LINOH MEMOTONG PITA TANDA DIRESMIKANNYA PUSKESMAS RAWAT INAP DI KECAMATAN DEDAI KABUPATEN SINTANG.
BUPATI DAN JAJARAN MENINJAU EKS KEBAKARAN PASAR SAYUR SEROJA KABUPATEN SINTANG.
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINTANG HARYSINTO LINOH MENYERAHKAN PIALA BERGILIR LOMBA POSYANDU.
BUPATI SINTANG JAROT WINARNO SAAT KEGIATAN PUNCAK PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SE DUNIA DI DESA KENYABUR BARU KECAMATAN TEMPUNAK.
12
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
IKLAN
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
33
KABAR UTAMA MELAWI
pentingnya anak-anak sekolah mengetahui perilaku sehat agar dapat menjadi sumber daya manusia yang sehat dan produktif. "Kita harus tahu apa itu sehat, berperilaku sehat dan saya yakin kita akan berpendidikan dengan baik nantinya Melawi, Mata Borneo. Wakil Bupati Melawi Dadi Sunarya U.Y A.Md menjelaskan kepada wartawan Mata Borneo, Jumat (3/6) lalu, saat di wawancarai di ruang kerjanya, bahwa sebagai bagian dari penguatan pelayanan kesehatan primer untuk mewujudkan masyarakat Sehat Kemenkes membentuk program Nusantara Sehat (NS). Di dalam program ini dilakukan peningkatan jumlah, sebaran, komposisi dan mutu Nakes berbasis pada tim yang memiliki latar belakang berbeda mulai dari dokter, perawat dan Program NS tidak hanya berfokus pada kegiatan kuratif tetapi juga pada promitif dan prefentif untuk mengamankan kesehatan masyarakatdan daerah yang paling membutuhkan. Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diluncurkan tanggal 3 November 2014 tahun lalu merupakan wujud program Indonesia Sehat di bawah Pemerintahan Presiden Jokowi. Program ini, menjamin dan memastikan masyarakat kurang mampu untuk mendapat manfaat pelayanan kesehatan seperti yang dilaksanakan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, perluasan cakupan PBI termasuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Bayi Baru Lahir dari peserta Penerima PBI; serta Memberikan tambahan Manfaat berupa layanan preventif, promotif dan deteksi dini dilaksanakan lebih intensif dan terintegrasi. Berhasil tidaknya upaya penurunan angka kematian ibu, ungkapnya. Guna mengurangi dampak kesehatan seperti contoh di atas, Kemenkes menyelenggarakan Program Indonesia Sehat sebagai upaya mewujudkan masyarakat InMata Borneo • Juni - Juli 2016
donesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggitingginya. Karena Pembangunan manusia pada dasarnya adalah upaya untuk memanusiakan manusia kembali. Adapun upaya yang dapat ditempuh harus dipusatkan pada seluruh proses kehidupan manusia itu sendiri, mulai dari bayi dengan pemberian ASI dan imunisasi hingga lanjut usia, dengan memberikan jaminan sosial. Kebutuhan-kebutuhan pada setiap tahap kehidupan harus terpenuhi agar dapat mencapai kehidupan yang lebih bermartabat. Seluruh proses ini harus ditunjang dengan ketersediaan pangan, air bersih, sanitasi, energi dan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan, jelas Dadi Sunarya saat wawancara awal tentang program kerja bidang kesehatan. Paradigma sehat mendasar pada, penentu kebijakan pada lintas sektor, untuk memperhatikan dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil baik di hulu maupun di hilir,
Tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang sehat tetap sehat atau tidak menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat dan orang sakit tidak menjadi lebih sakit; Institusi Kesehatan, yang diharapkan penerapan standar mutu dan standar tarif dalam pelayanan kepada masyarakat, serta Masyarakat, yang merasa kesehatan ada BACA LANJUTAN HAL 27
13
KABAR BENGKAYANG
GUBERNUR KALBAR, DRS CORNELIS MH SAAT MENANDATANGANI PRASASTI SEBAGAI TANDA DIRESMIKANNYA PABRIK KELAPA SAWIT PT SENTOSA BUMI WIJAYA (SBW) DI LEDO, BENGKAYANG
GIDOT Yakin Pabrik Kelapa Sawit MEMBAWA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BENGKAYANG
Bengkayang, Mata Borneo. Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot mengajak petani dan masyarakat untuk mendukung kehadiran dan proses produksi PT Sentosa Bumi Wijaya (SBW). Ajakan ini disampaikannya saat memberikan kata sambutan pada Peresmian Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT SBW di Ledo, Bengkayang, Kalbar. Menurutnya, sebagaimana pernyataan gubernur, kehadiran pabrik merupakan jawaban terhadap masalah yang dihadapi petani. Ia mengatakan bagi petani yang menanam dengan swadaya, kehadiran PT SBW sangat membantu sebab di Bengkayang tidak sedikit masyarakat yang memiliki kebun secara mandiri. Gidot juga berharap kehadiran PT SBW dapat menambah kemudahan bagi asosiasi dan koperasi dalam menjual tandan buah
32
segar atau TBS. Kehadiran pabrik juga diharapkannya agar petani mendapatkan harga yang lebih kompetitif. Bahkan selama ini ia mengatakan petani harus menjual TBS ke Sambas sedangkan biaya operasionalnya Rp 200 per kilogram atau Rp 1,6 juta per truk dengan kapasitas 8 ton. "Saya harapkan terjalin hubungan baik antara PT dan asosiasi petani sawit. Kehadiran PT ini patut dan layak kita berikan dilukungan agar proses dan keberlangsungan perusahaan ini ke depan bisa lebih bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
Bengkayang," ujarnya. Ia mengatakan ia berkeyakinan penuh kehadiran pabrik membawa kesejahteraan bagi masyarakat. "Awalnya kehadiran pabrik kelapa sawit tanpa kebun memang di ragukan. Saya berkeyakinan dengan kehadiran PT ini. Hari ini kita di Bengkayang bisa membuktikannya bahwa berdiri pabrik tanpa kebun,” katanya. (yopi)
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR UTAMA MELAWI Melawi, Mata Borneo. Ditemui diruang kerjanya, Rabu (25/5) beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, Dr. Rahmad Jawahir, bertutur berkenaan dengan program kesehatan yang telah dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakannya. “Untuk Kesehatan khususnya masyarakat di Kabupaten Melawi, sudah cukup baik, karena semua Puskesmas-puskesmas sudah dihimbaukan agar memberikan penyuluhan-penyuluhan ke masyarakat di sekitar wilayah kerjanya, agar memberikan pandangan atau
14
pengertian kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, baik didalam ruangan rumah maupun di pekarangan rumah masing-masing. Seperti membuang sampah pada tempatnya dan menjaga agar lingkungan selalu bersih, selain tampak indah, juga membiasakan hidup sehat” jelasnya. Kepala dinas kesehatan juga mengatakan, bahwa penyakit HIV/AIDS di kabupaten Melawi, masih bervariasi berkisar 30 sampai 50 % (persen) penderita, karena orang yang mengidap penyakit tersebut (A1) , hanya diketahui pada saat orang tersebut datang untuk bertobat atau pada saat orang tersebut kecelakaan dan orang yang bersangkutan langsung diberitahu kalau yang bersangkutan mengidap penyakit HIV/AIDS. Penderita tersebut diketahui pada saat pengecekan pada darahnya dan pada saat memberitahukannya memang harus dengan sangat
hati-hati jangan sampai sipenderita langsung stres setelah mendengarnya karna kita takut Penderita langsung mau mencoba untuk bunuh diri atau sejenisnya. Untuk tahun 2016 ini dinas kesehatan Kabupaten Melawi lebih mengedepankan program-program pemberantasan Demam berdarah dan diare ( DBD ), dan program tersebut akan dilakukan di Desa Sidomulyo. Oleh karena itu, selain perlunya penguatan kembali sosialisasi kepada masyarakat melalui penyuluhan mengenai DBD, upaya utama lainnya yang dilakukan adalah pengendalian vektor melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yaitu 3M Plus secara serentak. 3M terdiri dari tidak kegiatan utama, yaitu: Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain; Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan sebagainya; dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti: Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; Menggunakan kelambu dan repelant saat tidur; Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; Menanam tanaman pengusir nyamuk; Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. (Hadi)
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR SEKADAU
Sekadau, Mata Borneo. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekadau adalah rumah sakit tipe D. Terletak di kota Sekadau yang merupakan Ibu kota Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten yang berada pada terletak pada 00
36’ 55” Lintang Utara dan 00 35’ Lintang Selatan, serta diantara 1100 48’43” dan 1110 11’ Bujur Timur ini mempunyai luas wilayah 5.444,20 Km². Batas wilayah Kabupaten Sekadau adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ketapang - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sintang - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sanggau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekadau didirikan pada tahun 2005 peningkatan Puskesmas Perawatan Sekadau dialih fungsikan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau dan pada Tahun 2009 Rumah RSUD Sekadau menempati Gedung Rumah Sakit Baru dengan kapasitas 100 tempat tidur. Merupakan rumah sakit satu-satunya di daerah Kabupaten Sekadau. Ditinjau dari segi geografis Kabupaten Sekadau merupakan kabupaten yang terletak di daerah timur dari Propinsi Kalimantan Barat. Jarak dengan Kota Pontianak Ibu Kota Propinsi Kalimantan Barat ± 310 Km dengan jarak tempuh dengan kendaraan darat ratarata ± 6-7 jam. Jarak dengan Ibu Kota Kabupaten Sanggau yang merupakan kabupaten terdekat ± 44 km, bila ditempuh dengan kendaraan darat ± 1,5 jam, sehingga sulit bagi penduduk Kabupaten Sekadau untuk mendapatkan layanan rumah sakit tipe C atau yang lebih tinggi selain di Kota Sekadau. Penduduk yang berada di daerah perbatasan yang lebih dekat dengan Kota Sintang akan memanfaatkan pelayanan di rumah sakit kota itu. VISI Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Mata Borneo • Juni - Juli 2016
Sekilas
Rumah Sakit Kabupaten Sekadau Holistik dan terjangkau kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. RSUD Sekadau menyadari bahwa keadaannya saat ini belum memenuhi keinginan masyarakat. Dengan ini Visi Rumah Sakit Sekadau diharapkan bisa sebagai tolak ukur untuk mencapai keinginan masyarakat yaitu dengan pelayanan yang bermutu artinya : 1. Sesuai dengan kemampuan pasien 2. Sesuai dengan standar pelayanan minimal Rumah Sakit 3. Layanan Rumah Sakit memperhatikan kebutuhan, tuntutan dan harapan pasien 4.Layanan RUmah Sakit memperhatikan hak dan kewajiban pasien 5.Layanan RUmah Sakit tertib, teratur, adil dan tidak membedakan status masyarakat 6.Layanan Rumah Sakit menerapkan etika dan standar profesi MISI Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil Instansi Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut ditetapkanlah misi yang menggambarkan hal
yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata pada misi tersebut. Lebih jauh, pernyataan misi memperlihatkan kebutuhan apa yang hendak dipenuhi oleh organisasi siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan tersebut. Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau menyediakan pelayanan kesehatan menyeluruh dan terjangkau dan bermutu yang dapat dipertanggung jawabkan bagi masyarakat kabupaten Sekadau khususnya dan bangsa Indonesia Umumnya, dengan cara : 1.Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara holistic dan terjangkau; 2.Memberikan pelayanan sesuai standar dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian; 3.Menyediakan tenaga kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan yang ada; 4.Mendorong masyarakat untuk senantiasa hidup sehat 5.Mengembangkan sumber daya manusia sesuai perkembangan ilmu dan pengetahuan dibidang kesehatan. (joy)
31
KABAR UTAMA SEKADAU
Frederika Cornelis Lantik Pengurus PMI Sekadau
Sekadau, Mata Borneo. dr. Wirdan Mahzumi, M.Kes, M.S.i resmi dilantik menjadi ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sekadau oleh Ketua PMI Kalbar, Frederika Cornelis S.Pd di aula Multi Hotel, pada Selasa (24/5/ 2016). Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sekadau Aloysius, SH. M.Si Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau, Ny. Kristina Rupinus, S.Pd.M.Si, Ketua GOW Kabupaten Sekadau Ny. Vixtima Heri Supriyanti Aloysius A.Md, Wakil Ketua DPRD Jeffray Raja Tugam, SE, para SKPD dan Forkopimda Kabupaten Sekadau Serta seluruh anggota PMI Kabupaten Sekadau. Ketua PMI Cabang Sekadau, dr Wirdan Mahzumi, M.Kes, M.S.i mengucapkan rasa syukur dan bangganya karena pelantikan tersebut langsung dilakukan oleh Ketua PMI Kalbar lansung. “PMI juga melakukan pembinaan terhadap PMR yang ada di Kabupaten Sekadau meski dengan keadaan yang sederhana, dan minim fasilitas” ujarnya. PMI Sekadau sampai saat ini aktiv mengembankan tugas sosialnya, bantu bencana dan galang para anak sekolah untuk berjiwa sosial untuk menolong orang lain, kata dia, Sekadau telah memiliki bank darah. Hanya saja, pihaknya mengaku mengalami kendala dengan mesin pen-
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
dingin tidak berfungsi denganbaik lantaran listrik yang tidak stabil sehingga darah yang dibekukan menjadi rusak. “Kami berupaya untuk selalu menyediakan darah bagi masyarakat yang membutuhkan khususnya di Kabupaten Sekadau ini. Untuk itu, kegiatan donor darah rutin kami lakukan sehingga kami siap menyediakan darah bagi yang membutuhkan, hanya saja sedikit kendala penyimpanan bank datah tidak berfungsi kerna kendala listrik hidup mati” ucapnya. Wakil Bupati Sekadau, Aloysius mengatakan, sebagai pimpinan daerah pihaknya
mendukung kinerja PMI di Kabupaten Sekadau. Hal itu, kata dia, yaitu dengan memberikan dana hibah bagi PMI dalam menjalankan kegiatan sosial demi kemanusiaan. Ia meminta agar PMI tidak hanya berorientasi pada kegiatan donor darah saja. Melainkan juga berorientasi dengan lembaga lainnya, sehingga kegiatan yang dilakukan bisa dirasakan hingga ketingkat paling bawah. “Kami berharap nantinya ketersediaan da-
rah di Sekadau bisa mencukup, salah satunya melalui donor darah,dan warga yang tidak mampu bisa diselamatkan di Kabupaten Sekadau” kata dia. Sementara itu, Ketua PMI Provinsi Kalbar, Frederika Cornelis mengatakan, program-program yang dilakukan oleh PMI Cabang Sekadau telah singkron dengan pusat. Bahkan, dalam waktu dekat akan ada kegiatan Jumbara. Setelah dilakukan pelantikan, dia berharap PMI Cabang Sekadau dapat solid dan kompak sehingga kegiatan bisa dilakukan dengan baik nantinya. “Kepengurusan PMI Cabang Sekadau pertama kali saya lantik dari Kabupaten lainnya. Bahkan PMI di Sekadau merupakan satu-satunya Kabupaten yang memiliki markas sendiri. Saya bangga pada PMI Sekadau” ujarnya. Untuk itu, dia juga meminta agar PMI dapat mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya donor darah, selain untuk kesehatan juga bisa membatu orang lain yang membutuhkannya sehingga masyarakat mau mendonorkan darahnya. “Mengenai bank darah yang sudah ada namun memiliki kendala listrik yang tidak stabil mudah-mudahan bisa diatasi kedepannya, dan akan jadi pertimbangkan kedepannya” pungkasnya. Seraya mengucapkan selamat kepada pengurus baru Istri Gubarnur juga berpesan PMI Sekadau bisa saling bersenergi dengan pemerintah daerah, “Berkerja dengan baik dan iklas membantu yang membutuhkan sebab ini tugas mulia” ujarnya. (Joy)
15
KABAR SEKADAU
Sekadau Waspada Rabies No
Sabas Sekadau, Mata Borneo. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankannak) Kabupaten Sekadau saat ini sedang mengintensifkan vaksinasi anjing warga Kabupaten Sekadau. Hal itu dilakukan menyusul kasus gigitan anjing yang terinfeksi rabies di beberapa wilayah akhir-akhir ini di Kecamatan Nanga Mahap Kecamatan Mahap beberapa pekan lalu. Kepala Distankannak, Sabas, S.Ip menga-
1. 2. 3.
Sekadau Hilir Sekadau Hulu Nanga Taman
4.
5. 6. 7.
Kasus Kasus Gigitan Gigitan Pada Pada HPR Manusia
Kecamatan
Pengambilan Sampel
0 0 0
3 0 1
0 0 0
Nanga Mahap Desa Landau Apin, Tembaga, dan Teluk Kebau Belitang Belitang Hilir Belitang Hulu
11 Anjing 2 Kucing
4
1 Sampel Otak 2 Sampel Kepala
0 0 0
0 0 0
0 0 0
To tal
13
8
2
Diagnosa Observasi (Negatif Rabis) Satu Sampel OtakPositf Rabies
-
takan, para petugas sekaligus menyosialisasikan bahaya rabies sembari melakukan vaksinasi anjing terhadap Anjing warga di Kabupaten Sekadau. “Petugas sekaligus menyebar pamflet tentang rabies, supaya masyarakat tahu dan waspada terhadap psntakit yang menular dari binatang itu. Sampai saat ini sudah lebih 800 ekor anjing yang divaksin, warga” kata Sabas. Tak hanya vaksinasi, Distan juga melakukan tindakan eliminasi khusus di wilayah kecamatan Nanga Mahap yang pertama kali ditemukan anjing rabies. Dari data Distankannak, sejauh ini Sudah ada 4 kasus gigitan anjing pada manusia yang terinfeksi rabies pada manusia di kecamatan Nanga Mahap setelah dilakukan pengambilan sampel terhadap anjing satu otak kepala positif rabies berdasarkan data. Sabas menghimbau masyarakat Sekadau untuk mewaspadai anjing liar, terlebih jika perilakunya tidak biasa. “Jangan sampai tergigit. Kalau sudah terlanjur kena gigitan, segera bersihkan luka gigitan dengan sabun dan periksa ke puskesmas terdekat, karena kalau dibiarkan bisa bahaya, bagi manusia yang terkena gigitan itu, bisa mengal, kepada warga yang belum mengvasinasikan hewan peliharaannya untuk segra melaporkan ke puskesmas terdekat “ pesan Sabas. (Joy) ANDA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN PRODUK/ IKLAN DI SEKADAU KAMI BANTU SOLUSINYA DI MAJALAH MATA BORNEO
DENGAN HARGA SUPER MURAH” SEGERA HUBUNGI: STEPANUS R. JOY BIRO KABUPATEN SEKADAU HP. 081345575782
30
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR UTAMA SEKADAU
DPRD Minta RSUD Sekadau Terus Tingkatkan Pelayan Sekadau, Mata Borneo. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sekadau, Handi, SE. mengingatkan RSUD Sekadau untuk terus meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat untuk menjadikan Kabupaten Sekadau Sehat. Sampai sejauh ini belum ada laporan dan keluhan dari masyarakat menyangkut layanan RSUD Sekadau, Kepada Mata Borneo Sekadau (Selasa 7/6). politisi Gerindra asal pemilihan dapil 2 Sekadau Hulu itu juga mengatakn dirinya mengakui layanan yang diberikan pihak RSUD sudah maksimal dengan keterbatasan fasilitas dan tenaga sepcialis yang dimilikinya. "Tapi kita juga mengakui dan tidak menutup mata atas berbagai kekurangan fasilitas dan tenaga medis dan dokter sepcialis, untuk itu DPRD menyambut baik dengan adanya program rumah sakit dan pemda membrikan kesempatan pada putra-putri asli daerah untuk dilakukan pendidikan menjadi tenaga medis yang handal” ujar pria kelahiran Nanga Taman 6 September 1982 itu. Dengan pendidikan yang memangkas dana APBD besar itu, katanya, diharapkan untuk bisa melakukan pendidikan dengan baik, hingga pemerintah Daerah tidak lagi mengontrak dokter luar lagi. “Mereka dibiayai Pemda Sekadau, maka kalau selesai harus ngapdi di sekadau juga, jika selesai tidak mau kembali ke sekadau, suruh ganti berapa bayak APBD selama pendidikannya, dengan pelayanan baik, tenaga medis cukup terwudnya Sekadau sehat pastidapat tercapai” Ucapnya.
HANDI, SE
Diakui, bekerja di tempat-tempat layanan umum seperti rumah sakit tidaklah mudah, mereka sentiasa berhadapan dengan berbagai tantangan berat baik yang dilakukan oleh pasien maupun keluarganya. "Tapi jangan itu dijadikan pembenaran untuk kita berbuat tidak santun saat melayani pasien, sebab meraka yang datang ke rumah sakit pasti juga dirudung masalah,dengan penyakit yang dideritanya" ujarnya. Terkait layanan yang harus dijaga pihak rumah sakit dalam menghadapi pasien, dirinya berpesan untuk bersabar dan selalu melakukan pelayaan yang terbaik terhadap semua masyarakat tidak membedakan satu dengan yang lainnya. “Kita berharap keselamatan jiwa tetap diutamakan, tidak semua pasien yang berobat ke RSUD itu memiliki kenalan atau saudara di Sekadau, Seringkali mereka kebingungan dan pontang panting untuk mendapatkan kesehatan, harapan mereka juga mendapatkan pelayaanan yang baik” pintanya. Senada dengan Handi, Muslmin, anggota DPRD yang juga ketua Badan kehormatan DPRD Kabupaten Sekadau Komisi C mengatakan pelayanan RSUD Sekadau sudah baik dan perlu ditingkatkan lagi. “Sejauh ini pelayanan cukup baik, namun perlu ditingkatkan, agar masyarakat tidak ragu-ragu untuk mendapatkan kesehatan dari RSUD Sekadau, tidak perlu berobat ke Kabupaten lainya” Katanya.(Joy) ANDA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN PRODUK/ IKLAN DI NANGA PINOH
KAMI BANTU SOLUSINYA
DI MAJALAH MATA BORNEO
DENGAN HARGA SUPER MURAH
SEGERA HUBUNGI: DARA JUANTI BIRO KABUPATEN MELAWI HP. 0812 5749 8789
16
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
SUARA INTAN
BUPATI LANDAK (PAKAI TOPI) DIDAMPINGGI KEPALA BPMPD LANDAK DAN CAMAT SENGAH TEMILA SAAT MENGHADIRI BBGRM DI DESA SAHAM, KECAMATAN SENGAH TEMILA PADA JUMAT (3/6/2016).
BUPATI LANDAK MINTA MASYARAKAT GOTONG ROYONG BANGUN WC
Landak, Mata Borneo. Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot mengajak masyarakat untuk mau membangun WC di rumahnya. Jika tidak mampu membangun satu rumah satu WC, masyarakat bisa bergotong royong untuk membagun WC atau jamban secara bersama-sama di desanya. "Gotong royong sebenarnya tidak perlu lagi dicanang-canangkan, itu sudah harus menadi kebiasaan masyarakat kita," ujar Bupati saat menghadiri acara Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIII di Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila pada Jumat (3/6/2016) siang Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Landak ini, dihadiri oleh seluruh SKPD, camat se-Landak, Muspika Sengah Temila, dan masyarakat di delapan dusun yang ada di Desa Saham. Bupati mengatakan, masyarakat tidak perlu membeli kloset yang mahal untuk membuat WC. "Jalan ke Desa Saham sekarang sudah bagus dan beraspal. Jangan minta Mata Borneo • Juni - Juli 2016
Bupati buat WC kalau masyarakat mau sadar dan mau maju. Apalagi Desa Saham dicanangkan senagai desa wisata, jadi tolong dijaga desa ini terutama kebersihan lingkungan," katanya Sementara itu Camat Sengah Temila, Ursus, menuturkan, adanya kegiatan BBGRM di Desa Saham patut disyukuri. Sebab nanti akan membawa dampak yang positif bagi masyarakat disini. "Artinya kita ini sifatnya adalah fasilitasi, untuk pengerjaannya adalah masyarakat setempat. Ada kesepakatan, difokuskan bagaimana desa ini menjadi bebas buang air sembarangan, mudahmudahan nanti ini bisa di kejar," harapnya Dijelaskan Ursus, rumah yang ada di Desa Saham dan sudah memiliki WC baru ada 45 persen sedangkan yang belum ada 55 persen. "Maka dari itu bagaimana kita sekarang ha-
rus bergotong royong lagi, karena saat ini sudah berubah pikiran sosial kita," paparnya Kepala BPMPD Landak Marsianus, menambahkan, kegiatan gotong royong adalah aset budaya bangsa. Maka perlu dilaksanakan bulan bakti masyarakat yang ikut melibatkan seluruh komponen yang ada. "Dengan pelaksanaan ini, pemerintah Landak dan masyarakat bermaksud untuk sejahtera. Kegiatan BBGRM diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan, dan kekeluargaan dan meningkatkan kesejahteraan kita," katanya. (int)
29
KABAR UTAMA SEKADAU
KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK DI SEKADAU ANAK 3 TAHUN 9 BULAN DI PERKOSA
Tidak Manusiawi, dan Mencoreng Nama Kabupaten Sekadau, Anggota DPRD Geram Sekadau, Mata Borneo. Kasus kekerasan pencabulan, terhadap anak perampuan dibawah umur terjadi di kabupaten Sekadau terhadap bocah kecil inisial Af (3 Tahun 9 Bulan) korban pencabulan dengan alamat Jalan Merdeka Barat Rt. 05 RW. 06. Desa Sungai Ringin Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau belum lama ini. Khasus asusila pencabulan dan pemerkosaan terhadap anak
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
MUSA
dibawah umur itu dilakukan tak lain merupakan tetangga korban satu mess berinisial Re alias Sarbo, karyawan salah satu perusahaan yang ada di Kabupaten Sekadau, Re merupakan asal Kampung Cikuar 011/003 Cibojong Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang Banten, yang berkerja di perusahaan di Kabupaten Sekadau, Dusun Seransa Desa Gonis Tokam Kecamatan Sekadau Hilir. Kapolres Kabupaten Sekadau, AKBP Muslikhun SIK mengatakan, peristiwa terjadi, Senin (16/5/2016). Kala itu korban masuk ke rumah pelaku yang merupakan tetangga korban, kemudian menuju dapur di mess, setibanya di dapur korban lansung di angkat ke meja untuk menjakankan aksinya" ujar Kapolres (17/5/2016). Kapolres menambahkan "pelaku saat ini sudah diamankan dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan penangkapan terhadap pekaku atau tersangka, menyita pakaian korban dan tersangka, memeriksa saksi-saksi dan melakukan visum serta pendekatan pada tokoh masyarakat dan agama guna penyelidikan lebih lanjut, "ujar Muslikhun. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, saat ini jajaran Polres Sekadau melakukan pendekatan pada tokoh masyarakat dan tokoh agama diwilayah terjadinya pelecahan seksual itu. “Kapolres Sekadau mengimbau kepada semua elemen agar tenang dan tidak terjadi tindakan anarkis terhadap pelaku maupun keluarganya” pinta Kapolres. Sementara itu tersangka pencabulan terhadap anak dibawah umur Ef alias Sarbo mengatakan kejadian bermula habis nonton video porno yang di tontonnya. "Saya habis nonton, karena ada dia main ke rumah, saya langsung angkat dia ke meja dan melakukannya," kata Sarbo, ditemui di Mapolres Sekadau, Selasa (17/5/2016). Terkait kasus ini tersangka diancam hukuman berdasarkan Undangundang perkosaan atau pencabulan anak sebagaimana pasal 82 ayat 1 sub pasal 76 huruf e uu RI No 35 th 2014 tentang perubahan atas UU RI No 23 th 2002 tentang perlindungan anak. Tindakan asusila pencabulan dan pemerkosaan terhadap anak dibawah umur yang terjadi di Sekadau sentak mendapat tanggapan oleh anggota DPRD kabupaten Sekadau Musa A. geram. “Sungguh bukan manusiawi, dan sangat mencoreng nama baik Kabupaten Sekadau, tidakan biadap, kita harapkan pelaku terhadap anak dibawah umur apalagi masih 3 tahun 9 bulan agar dihukum seberat-beratnya, karena ini sudah membuat kuatir dan meresahkan warga terutama yang tinggal di kampung, karena pada siang hari orang kita di kampung bisa pergi ke kebun dan ladang, keamanan anak anak sangatlah rawan sekali terhadap kekerasan seksual seperti ini. Hukum berat biar ada efek jeranya, ujar Musa Angota DPRD Komisi B yang juga tokoh pemuda Belitang Hulu Sekadau itu. (Joy)
17
KABAR SEKADAU
RSUD Sekadau
DUKUNG PROGRAM PEMERINTAH DAERAH
“TINGKATKAN PELAYANAN, WUJUDKAN SEKADAU SEHAT, MAJU, MANDIRI, DAN BERDAYA SAING”
Sekadau, Mata Borneo. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sekadau, mendukung program pemerintah tentang pentingnya kesehatan dan pelayanan yang berkualitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekadau, maka dengan demikian dilakuan kerja sama dengan kementrian kesehatan dan universitas Hasannudin Makasar dan mengirim putra putri Daerah Asli Kabupaten Sekadau melakukan pendidikan . "Kami mendukung program Pemerintah
28
Daerah Kabupaten Sekadau, dalam membuka wawasan pentingnya kesehatan, dan layanan bagi semua masyarakat Sekadau, kususnya sepcialis di bidangnya untuk itu tahun 2016 ini ada dua putra-putri dikirimkan untuk mendapatkan pendidikan sebagi ahli bedah dan penyakit Dalam" kata Plt, Direktur RSUD Kabupaten Sekadau, Henry Alpius S.Kep. Ia juga menambahkan sejauh ini pihak Rumah Sakit kabupaten Sekadau, juga telah melakukan pelayanan yang maksimal, sebagi upaya mendukung program pemerintah maju mandiri dan berdaya saing, khususnya di bidang kesehatan RSUD Sekadau memiliki beberapa dokter spesialis : Dokter spesialis penyakit dalam (internal),Dokter spesialis bedah umum, Dokter spesialis anastesi, Dokter Obgyn (kandungan), Dokter spesialis anak, Dokter spesialis patologi klinik. “Secara umum rumah sakit Sekadau sudah BACA LANJUTAN HAL 37
HENRY ALPIUS
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR UTAMA LANDAK
Warga Landak
PANEN RAYA di Kebun Pribadi
Cornelis GUBERNUR KALBAR, CORNELIS DAN KETUA TP PKK PROVINSI KALBAR, FREDERIKA CORNELIS SAAT MEMANEN PERDANA DI KEBUN PERCONTOHAN DI HALAMAN PRIBADI MEREKA DI KABUPATEN LANDAK.
Landak, Mata Borneo. Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar bekerjasama dengan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar melakukan panen raya perdana di Kebun Percontohan di Kabupaten Landak, Sabtu (4/ 6/2016). Kebun Percontohan itu berada di lahan pribadi Gubernur Kalbar Cornelis dengan luas sekitar 1,5 hektare. Secara gratis masyarakat Landak panen raya buah-buahan dan sayur seperti buah Melon, Labu Golden Mama, Cabai, Terong, dan buah lainnya. Masyarakat saat mengikuti panen raya perdana di Kebun Percontohan di Kabupaten Landak. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, Frederika menyatakan Kebun Percontohan ini ditanami Melon, Cabai, Terong, dan buahbuah lainnya. "Kalau buah Melon ditanam satu biji bisa menghasilkan 4 Kg. Jadi panen perdana ini kita bisa memanin buah Melon sekitar 15 ton," ucapnya. Frederika menjelaskan, buah Melon bisa dikembangkan di Kota Pontianak, Landak, dan Kubu Raya. Dengan prioritas yang berbeda. "Cabek Cakra (Cabek Gubernur) kita bisa panen sekita 12 ton. Jadi kami bangga bisa bercocok tanam seperti ini dan bisa panen raya bersama masyarakat," ujarnya. Cara menanam ini menurutnya, merupakan trobosan satu-satunya di Indonesia. Maka harus dibanggakan hasil panen raya dilakukan hari ini. "Cara menanam seperti ini juga boleh dilakukan oleh masyarakat, dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah hanya menggunakan pot tanaman dan pupuk khusus. Jadi tidak perlu menanam buahbuahan dan sayur jauh-jauh," katanya. Gubernur Kalbar Cornelis menuturkan, panen perdana ini merupakan sebagai percontohan bagi masyarakat agar bisa menanamkan buah-buahan dan sayur di tempat lahan dekat rumah. Cukup pakai pot tanaman, pupuk, dan dipelihara dengan benar. "Tidak perlu kita nanam jauh-jauh sampai ke bukit-bukit. Cukup memanfaatkan lahan sekitar rumah. Ini sudah menjadi contoh, ternyata bisa tanah kita ini menanamkan buah-buahan dan sayur," jelasnya. Selama ini kata Cornelis, masyarakat sedikit-sedikit beli buah, sayur pada bisa menanamkan sendiri di lahan. "Coba bayangkan cabek saja kita beli, padahal cabek itu bisa ditanamkan samping rumah dan lahan kosong dekat rumah. Masak
18
kita harus beli," ucapnya. Orang nomor satu di Kalbar itu menuturkan, Presiden RI Joko Widodo sudah memerintahkan agar masyarakat untuk membiasakan menanam buah-buahan dan sayur di lahan dekat rumah. "Jadi memanfaatkan perkarangan atau lahan kosong dekat rumah. Kita tidak tergantung harus beli sayur dan buah di pasar," ungkapnya. Panen Raya Perdana ini dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Landak, BACA LANJUTAN HAL 27
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
IKLAN DAN SAMBUNGAN BERITA
Jaga Perilaku Hidup Sehat .........................................................................................................dari Hal 13 lah harta yang paling berharga yang harus dijaga. Kementerian Kesehatan akan melakukan penguatan pelayanan kesehatan untuk tahun 2015-2019, Khusus untuk daerah terpencil dan sangat terpencil, untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan rujukan. Sebagai informasi, status KLB dinyatakan kepada suatu wilayah bila jumlah kasus DBD yang terjadi di wilayah tersebut dua kali lipat lebih banyak dari kasus DBD yang terjadi di bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Oleh karena itu, selain perlunya penguatan kembali sosialisasi kepada masyarakat melalui penyuluhan mengenai DBD, upaya utama lainnya yang dilakukan adalah pengendalian vektor melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yaitu 3M Plus secara serentak. 3M terdiri dari tidak kegiatan utama, yaitu: Menguras, adalah membersihkan tempat yang
sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain; Menutup, yaitu menutup rapatrapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan sebagainya; dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti: Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; Menggunakan kelambu dan repelant saat tidur; Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; Menanam tanaman pengusir nyamuk; Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; serta menghindari kebiasaan meng-
gantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lainlain. Dadi mengungkapkan harapannya adalah mewujudkan etika perilaku sehat masyarakat. Hal ini tentu diawali dari anak-anak, dibiasakan oleh orang tuanya di rumah, juga meneladani guru-gurunya di sekolah yang memang mengerti betul tentang apa yang disebut sehat. Sehat itu bukan hanya sekedar sehat fisik, namun juga dalam arti psikologis, ujar Nya. Beliau menekankan pentingnya anakanak sekolah mengetahui perilaku sehat agar dapat menjadi sumber daya manusia yang sehat dan produktif. "Kita harus tahu apa itu sehat, berperilaku sehat dan saya yakin kita akan berpendidikan dengan baik nantinya, tegas Dadi. (hadi)
Warga Landak Panen Raya di Kebun Pribadi Cornelis .......................................................dari Hal 18 Bupati Sanggau, Wakil Bupati Sekadau, Anggota DPRD Kalbar dan kabupaten Landak, serta seluruh kepala SKPD Provinsi Kalbar. Hasil pantaun Tribunpontianak.co.id, masyarakat Landak sangat antusias memanen secara gratis di Kebun Percontohan tersebut. Setiap masyarakat membawa buah Melon, Labuk, dan buah-buah lainnya secara gratis.
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
"Saya baru pertama kali ikut panen raya seperti ini. Cara nanam ini merupakan baru pertama kali di Landak. Saya sangat tertarik untuk mencoba menanam sendiri," ucap Ajeng satu diantara masyarakat yang ikut panen. Ia berharap, pemerintah Landak juga ikut melakukan sosialisasi atau mendorong mas-
yarakat agar memfaatkan lahan kosong di dekat rumah, ditanamkan buah-buahan dan sayur. "Kalau kita semua udah melakukan itu, maka tidak tergantung harus beli sayur ke pasar. Apa lagi sekarang cukup mahal. Saya akan mencoba menanamkan sendiri saja," ungkapnya. (*)
27
KABAR UTAMA LANDAK MEMBU AT masyarakat agar tau dan MEMBUA mau serta mampu menjaga kesehatannya secara mandiri, serta timbulnya kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya yang dilakukan secara terus menerus oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Landak. “Untuk mewujudkan kesadaran masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat tersebut, kita latih para kader-kader kesehatan untuk menjadi pionir perubahan perilaku dimasyarakat kita” ungkap Kadiskes, drg. Nurainy Sitinjak,MM didampingi Kabid Kefarmasian, Informasi dan Jamkes, Adriana Lisnawati, S.Si,Apt, takkala menerima Mata Borneo, Rabu (25/5) dikantornya beberapa waktu lalu. Dijelaskan juga oleh Sitinjak, bahwa dalam tahun 2016 ini, sesuai arahan Pak Bupati untuk bisa fokus menurunkan angka kemiskinan, untuk itu telah dilakukan pembinaan pada 14 desa. Dari 14 desa, difokuskan 9 desa untuk dilatih dan dibina sebagai kader yang disebut “Kader di Desa Siaga”. Salah satu Desa binaan di Desa Sungai Laki, telah mulai ada yang meningkat, seperti penyediaan air bersihnya dari 53 persen menjadi 75,3 persen, lalu jamban juga meningkat. Tahun 2016 ini juga ditargetkan 5 Puskes-
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
mas harus telah ter-Akreditasi, untuk itu prosesnya memang panjang, perlu workshop ada pelatihan dan pembinaan kepada ke- 5 Puskesmas tersebut secara Intens. Yang kuat gaungnya untuk akreditasi 5 Puskesmas yaitu, Meranti,Karangan, Menjalin,Ngabang, Senakin dan Mandor itu ada 6 yang dilatih tetapi targetnya 5, kalau ada satu yang kurang yang satu lagi sudah siap. Di samping itu kegiatan yang rutin, adalah pencegahan penyakit menular, yang sekarang ada bidangnya. “Jadi, saat ini ada 4 bidang di dinas kesehatan; ada Penanggulangan masalah kesehatan, informasi dan jaminan kesehatan, pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat. Sedangkan untuk gizi kita juga ada bantuan dari Bank Dunia untuk penanggulangan gizi. Untuk penyediaan air bersih dan jamban sudah tidak di dinas kesehatan lagi, dialihkan ke BAPPEDA dan Dinas PU, kita hanya tenaga ahlinya saja” jelasnya. Program lain yang sudah di Launching oleh Bupati dan Gubernur yaitu “Jamkesda”. Semua kecamatan itu data yang tidak terakomodir di tahun 2010 hampir 200.000 penduduk lalu tahun 2014, 183.000 orang, sisanya bupati setuju diakomodir di Jamkesda. SK Bupati sampai sekarang memang belum selesai ditandatangan, jadi JKMnya belum aktif tetapi
sudah ada yang dapat. Di Kabupaten Landak, Puskesmas yang ada sebanyak 16, Polindes 146, Puskesmas Pembantu 72, jumlah tenaga perawat 300 orang, Bidan 252 orang. Apoteker hanya ada di Dinkes 2 orang, sangat kurang. D3 dan Farmasi juga sangat kurang hanya ada di 6 Puskesmas. Jumlah dokter yang ada di Puskesmas 13 orang dokter dari 16 Puskesmas yang ada, jadi masih ada 3 lagi Dokter Puskesmas yang masih kosong, yaitu Meranti, Kuala behe dan Serimbu. “Tahun 2016 ini ada penerimaan PNS untuk tenaga medis ada 61 orang Bidan PTT dan 6 dokter yang siap akan mengikuti test, mudah-mudahan dalam Bulan Oktober nanti sudah diterima, itu memang kita minta, untuk menambah kekurang an tenaga medis yang sudah ada. Kita juga membimbing anak honorer dan magang sebanyak 150 orang yang tersebar di setiap kecamatan” ungkap Sitinjak, seraya mengungkapkan kalau Motto dinas yang dipimpinnya adalah “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” sejalan dengan Visi Dinkesnya yaitu ”Meningkatkan Good Governance Bidang Kesehatan Untuk Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Landak Yang Sehat dan Mandiri tahun 2016”. (Amat Dasa) drg.Magdalena Nurainy Sitinjak didampingi Kabid Ke-Farmasian Adrianana Lisnawati,Ssi,Apt
19
KABAR UTAMA LANDAK
SABINUS, Wakil Ketua DPRD Landak
tus RSUD Landak yang sudah naik menjadi Tipe C diharapkan supaya masyarakat Kabupaten Landak tidak jauh-jauh lagi berobat di tempat lain, ujar Sabinus yang sebagai Koordinator Komisi C DPRD Kabupaten Landak. Menyinggung pelaksanaan dan pelayanan BPJS Kesehatan di Kabupaten Landak, BPJS ini jika dikelola dengan baik sangat baik, tetapi perlu kesabaran antara pihak penerima pelayanan dengan pemberi pelayanan, karena kebanyakan masyarakat kita yang masih minim wawasan tentang perlunya BPJS ini, Program Pemerintah Pusat sudah sangat bagus dengan adanya program BPJS ini tetapi sering kita mendengar keluhan dimasyarakat terutama pihak penerima layanan terkesan dipersulit dalam pelayanannya. Sebagai Legislasi Pengawasan dan anggaran kita ikut menelusuri, ternyata setelah sakit baru mau masuk BPJS. Mau buat kartu BPJS tak punya KTP atau KK, baru minta keterangan KTP dan KK sementara dari kepala desa. “Andaikata masyarakat mau mengikuti program BPJS ini sesuai dengan aturan mainnya sebenarnya sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. Untuk itu kita sarankan kepada masyarakat ikutilah program BPJS Kesehatan, bayarlah iuran setiap bulannya manakala sakit tidaklah susah dalam mengurusnya ”jelasnya. Demikian juga kepada pihak BPJS harus proaktif dalam mensosialisasikan dan berilah pemahaman dan wawasan terhadap masyarakat tentang program BPJS yang benar sesuai dengan aturan yang benar, ujar Sabinus. (Amat Dasa)
Kinerja Dinas Kesehatan Meningkat
Pihak BPJS Harus Proaktif SOSIALISASI KE MASYARAKAT BAWAH
WAKIL Ketua DPRD Landak, Sabinus, mengungkapkan bahwa Kinerja Dinas Kesehatan membaik dan meningkat dari tahun ke tahunnya. “ Banyak kemajuan yang kita bisa lihat, seperti pada saat turun kelapangan kita melihatnya mulai dari bawah dulu, sekarang pelayanan di Puskesmas atau ditiap kecamatan sudah lancar, masyarakat berduyun-duyun memeriksa kesehatannya dan anak-anaknya melakukan imunisasi sesuai dengan yang dijadwalkan oleh pihak Puskesmas. Persediaan obat-obatan sudah mencukupi, kita juga selalu bicara dengan kepala Puskesmas yang kita kunjungi. Memang harus kita akui, kalau dibawah kepemimpinan drg. Nurainy Sitinjak beserta jajarannya, Indek Prestasi Dinas Kesehatan Kabupaten Landak sudah naik, itu menunjunkan Dinas Kesehatan Kabupaten Landak sudah bekerja dengan sebaik-baiknya” ungkap Sabinus kepada Mata Borneo ditemui di ruang kerjanya Selasa (7/6) lalu. Dikatakan Sabinus, kalau Legislatif khususnya komisinya, mendorong Dinas Kesehatan lebih meningkatkan lagi kinerja serta pelayanannya terhadap masyarakat demi kesehatan masyarakat di Kabupaten Landak. Demikian juga dengan Rumah Sakit Umum Daerah Landak yang berada di Kota Ngabang juga selalu bekerjasama sudah terus menerus dibenahi dalam rangka mencukupi tenaga dokter spesialis yang dirasakan masih kekurangan tenaga dokter sehubungan dengan sta-
REDAKSI MENERIMA TULISAN BERUPA OPINI DISERTAI CV SINGKAT. KIRIM KE email:
[email protected]
26
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR UTAMA LANDAK GEDUNG RSUD Landak saat ini, ketika kita pindah pertama kalinya ditahun 2013 lalu, air belum masuk, listrik belum ada jaringan, kondisinya juga belum memadai untuk kita pergunakan, demikian pula dengan SDM ketenagakerjaannya, itu yang kita benahi hingga saat ini, apalagi dengan naiknya tipe RSUD menjadi tipe C pada 12 November 2015 lalu, tentunya pembenahan kualitas dan kuantitas prasarana dan ketenagakerjaan juga terus ditambah dan dibenahi, agar pelayanan yang kita berikan kepada warga yang berobat memuaskan tegas dr. Pius Edwin Wiwin Direktur RSUD Kabupaten Landak kepada Mata Borneo, saat ditemui di ruang kerjanya Senin (6/6) lalu. Dengan adanya peraturan Kemenkes yang baru menggantikan Permenkes tahun 2010, dimana RSUD Tipe C yang dulunya Tenaga Dokter Spesialis dasar pelayanan mayor 4 bidang, yaitu Bedah, Kebidanan, Anak, dan Penyakit Dalam cukup masing-masing satu Dokter, ditambah dengan Radiologi dan Anastesi. Namun dengan perubahan Permenkes yang baru, mensyaratkan agar dokter spesialis pelayanan mayor ditambah menjadi dua masing-masing bidang, serta ditambah dengan dokter spesialis Patologi Klinik, spesialis Mata, THT, Syaraf dan Rehap Medis. Serta ketenagaan dan sarana fasilitas dokternya untuk melaksanakan tugasnya. “Itulah yang menjadi kendala dan tugas kami saat ini membenahi kekurangan agar RSUD ini sesuai dengan standar Tipe C, artinya kami berusaha, dari tahun ketahun sudah banyak yang sudah dibenahi. Kalau orang melihat kondisi sekarang memang tidak ada apa-apanya, tetapi tolong coba lihat kebelakang. Seperti kita belajar suatau sejarah kita juga melihat suatu proses, ibarat sebatang pohon tak mungkin langsung berbuah tanpa ditanam, dirawat, dan dipupuk” ujar Pius mengibaratkan kondisi
20
RSUD Landak saat ini. Dijelaskan lebih lanjut oleh Pius, kalau saat ini untuk RSUD Landak, memang belum bisa memenuhi standar Rumah sakit Tipe C, karena masih kekurangan dokter spesialis, seperti dokter spesialis syaraf, dokter THT, Mata, Rehab Medik masih belum dimiliki hingga saat ini. Sedangkan spesialis anak, Kebidanan baru satu, untuk dokter Patologi Klinik masih meminjam dari RSUD Sanggau. Untuki Bedah dan penyakit dalam telah lengkap masingmasing ada dua orang. Sedangkan untuk dokter umum secara minimal telah terpenuhi. Namun ditengah kekurangan dan upaya pembenahan, Pelayanan yang terbaik terhadap pasien tetaplah prioritas, sebagaimana visi-misi Rumah Sakit Landak, yaitu “Terwujudnya Pelayanan Rumah Sakit yang terjangkau serta berdaya saing”, dengan misi 1. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit 2. Meningkatkan kuantitas dan kwalitas profesionalisma sumberdaya rumah sakit
Kalau melihat proses berdirinya rumah sakit dari pertama didirikan dan mendapat SK kurang lebih seumur dengan berdirinya Kabupaten Landak, dimana Puskesmas Ngabang di SK-kan menjadi Rumah Sakit oleh Bupati Kepala Daerah pada waktu itu, lalu ditindaklanjuti Surat Keputusan dari Menteri Kesehatan menetapkan tipe rumah sakit yang sedang berjalan pada waktu itu.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit” ujar Pius. Terkait dengan pelayanan di BPJS kita coba berusaha mengikuti aturan yang berlaku di BPJS hanya saja kelemahannya mungkin sosialisasinya terutama kepada masyarakat penerima layanan, baik itu mandiri maupun yang dijamin oleh Pemerintah maupun unsur pegawai Negeri atau yang dibayarkan oleh pihak perusahaan, sosialisasi kepada mereka nampaknya agak kurang dibandingkan dengan pemberi layanan pelayanan dalam hal ini adalah rumah sakit atau Puskesmas, yang sudah sering diinformasikan. Tetapi kepada penerima layanan (masyarakat) memang masih kurang mengenai hak dan kewajiban, serta persyaratan sejauh mana pelayanan itu dikatakan garatis. Sering kali kita ini kecohkan dengan informasi yang gratis tetapi ternyata ada syarat untuk memenuhi gratis tersebut. Ujar Pius, menutup perbincangan, seraya mengatakan, kalau Motto RSUD Landak adalah ”Melayani dan Tindaklanjuti”. (Amat Dasa)
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
KABAR UTAMA LANDAK
Karena ini program pemerintah, tentunya dibutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk menyukseskan program Jaminan Sosial Nasional Dibidang Kesehatan ini, tentunya tidak mudah dan butuh waktu mensosialisasikan kepada warga masyarakat, tentang pentingnya mengikuti program BPJS ini, untuk membantu khususnya warga tidak mampu. Sudah barang tentu untuk mendapatkan layanan BPJS ada kewajiban yang harus dipenuhi dulu, baru mendapatkan haknya, seperti telah terdaptar sebagai anggota dan tentunya membayar iuran, bagi peserta mandiri yang
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
bukan ditanggung Pemerintah dan Perusahaan” jelas Kepala Perwakilan BPJS Kesehatan Kabupaten Landak Andi Saputra kepada Mata Borneo ditemui di kantornya, Selasa lalu. Dijelaskan juga oleh Andi, jika anggaran pelayanan yang telah dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan di Kabupaten Landak cukup besar, termasuk pelayanan di sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah, tanpa merinci angka yang telah dikeluarkan. Sedangkan berkaitan dengan kepesertaan BPJS, dihitung per-kabupaten total untuk Kabupaten Landak adalah 230 ribu jiwa, yang terbagi di sekmen kepesertaan lagi; ada Jamkesmas dari pusat itu cukup besar 1960 Ribu jiwa, untuk yang Mandiri sekitar
13 Ribu jiwa, sisanya teman-teman dri PNS Badan Usaha Milik Negara (BUMN, BUMD) karyawannya wajib mendaftar sebagai peserta BPJS termasuk juga TNI dan POLRI. Untuk iuran Mandiri, peserta yang ingin membayar sendiri mempunya kewajiban untuk membayar iuran setiap bulannya, mulai 1 April 2016 sudah ada perubahan terkait dengan iuran peserta mandiri yang kelas I dulunya Rp.51900, yang kelas II Rp.42.500,kelas III Rp.25.500, mulai 1 April 2016 mulai ada perubahan yang kelas I Rp.51.900 menjadi 81.000 perorang perbulan yang kelas II Rp.42.500 menjadi 51.000 dan yang kelas III tetap Rp.25.500. Untuk menentukan kelas acuannya dan regulasinya ada di Perpres nomor 12 tahun 2015, sedabgkan untuk perubah Iuran perpres nomor 28 tahun 2016 yang merevisi Perpres 2015 itu. Peserta BPJS yang akan berobat ada alur mekanisme yang harus dilalui secara benar agar bisa mendapat pelayanan yang juga benar, tidak bisa semaunya tetapi ada prosedurnya. Ketika ada gangguan kesehatan tempat pertama kali di melakukan konsultasi kesehatannya di Puskesmas terdekat tempat dia berdomisili. Jika diperlukan pemeriksaan lebih lanjut baru dirujuk oleh pihak Puskesmas ke Rumah sakit pasti akan dilayani, selanjutnya dari rumah sakit perlu lagi kerumah sakit yang lebih lengkap ke Provinsi ada surat rujukan dari Rumah Sakit Landak ke rumah sakit provinsi dan sampai ke Jakarta pun pasti akan dilayani begitulah alur layanan” ujar Andi, seraya menambahkan bahwa Ia kerap mensosialisasikan dan berkoordinasi dengan teman-teman di Puskesmas dan para Kepala Desa tentang alur layanan BPJS tersebut. Dikatakan juga oleh Andi bahwa program jaminan sosial Nasional kesehatan yang dikelola BPJS ini sifatnya adaANDI SAPUTRA lah kebersamaan dan Kegotong-royoKepala Perwakilan BPJS ngan. “Dengan gotong-royong semua Kesehatan Kabupaten Landak bisa tertolong” ujarnya (Amat Dasa)
25
PROFIL
KIPRAH KEPSEK BERPRESTASI
Di SDN 09 Ngabang
MENJADI tenaga pendidik sepertinya adalah panggilan hidupnya, tak mengherankan guru yang berpenampilan sederhana dan low profile ini, begitu antusias manakala diajak bicara tentang dunia pendidikan. Baginya pendidikan adalah hal paling penting dalam perjalanan hidup seseorang BACA LANJUTAN HAL 42
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
21
IKLAN
24
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
IKLAN
22
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
IKLAN
Mata Borneo • Juni - Juli 2016
23