PEMAKAIAN TA DALAM BAHASA ARAB
TESIS
Oleh MUHAJIR 077009015/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
PEMAKAIAN TA DALAM BAHASA ARAB
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora dalam Program Studi Linguistik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh MUHAJIR 077009015/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Judul Tesis Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi Konsentrasi
: PEMAKAIAN TA DALAM BAHASA ARAB : Muhajir : 077009015 : Linguistik : Linguistik Bahasa Arab
Menyetujui, Komisi Pembimbing
(Dra. Khirawati, M.A., Ph.D.) Ketua
Ketua Program Studi,
(Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.)
Tanggal lulus: 28 Maret 2009
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
(Khoirul Jamil Mh. Yaman, Lc. M.A.) Anggota
Direktur,
(Prof. Dr. Ir. Chairun Nisa B., MSc.)
Telah diuji pada Tanggal 28 Maret 2009
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Dra. Khairawati, M.A., Ph.D.
Anggota
: 1. Khoirul Jamil Mh. Yaman, Lc., M.A. 2. Drs. Aminullah, M.A., Ph.D. 3. Dra. Pujiati, M.Sos. Sc., Ph.D.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ta dan fungsinya dalam bahasa Arab. Ta akan dikaji berdasarkan kriteria dalam ilmu sintaksis, atau ilmu nahwu. Secara umum ta dalam bahasa Arab ada dua, pertama, ta sebagai salah satu huruf hija’iyyah. ke kedua, ta sebagai kata tugas, karena salah satu huruf dalam bahasa Arab, mempunyai fungsi yang beda-beda. Apakah ta sebagai mudāra’ah, ta ta’nis, khitab, qasam, zā’idah, ismiyyah, marbūtah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, teori struktural karena dalam aliran ini muncullah pengertian kata kerja fokus. Kata kerja itu sudah ditemukan oleh Leonard Bloomfied dalam penyelidikan tentang bahasa. Karena bentuk dan struktur bahasa yang sudah biasa dipakai atau yang sudah umum yang dinilai sebagai bentuk gramatikalnya. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ta adalah bagian dari huruf dalam bahasa Arab, ditinjau dari segi jenis ada beberapa jenis, ditinjau dari segi letaknya dapat terletak di depan ism, di belakang ism, di depan fi’l di tengah fi’l dan di belakang fi’l. Ditinjau dari segi fungsinya dapat berfungsi. Ta mempunyai arti yang berbeda di dukung oleh bentuk dan struktur kalimat sempurna (jumlah mufidah). Kata kunci : Pemakaian huruf Ta
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRACT The research aims to describing ta and its usage in Arabic Language. In the research, ta is studied according to criteria of syntax or so called nahwu. Hence, the research contains of syntax study with its relation to ta and its usage in Arabic Language. In common classifying, it is known two classes of ta in Arabic Language. First is ta as a letter of Hija’iyyah letter. The second is ta as a harf. The urgence of studying ta as harf caused by that harf in Arabic Language played various role and had a various kind. In Arabic Language, it is known some kind of ta such as ta mudāra’ah, ta’nis, khitab, qasm, zāidah, ismiyyah, marbūtah. The research used structural theory. It is used because of that in this theory risen the defenition of the focus verb. The focus verb its self had found by Leonard Bloomfied in his research of language. The principle he used is that only the structure had common in usage is regarded as a grammatical form. The research found that ta as one of Hija’iyyah letter. Based on its kind, ta is divided into several kinds. Based on its position in sentence, ta can be placed before noun, after noun, before verb, in verb and after verb. Based on its function in Arabic Language ta is divided into two kinds, ta which had function and ta which had. Ta had a various meaning according to sentence form and structure contained of ta. Keywords : The use of “ta” in Arabic
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
اﻻﺣﺘﺼﺎر اﻟﻐﺮض ﻣﻦ اﻟﺒﺤﺚ هﻮ اﻟﻮﺻﻒ ﻋﻦ اﻟﺘﺎء و اﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻬﺎ ﻓﻰ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ .ﺑﺤﺜﺖ اﻟﺘﺎء ﺣﺴﺐ ﺧﺎﺻﻴﺘﻬﺎ ﻓﻰ ﻋﻠﻢ اﻟﻨﺤﻮ .ﺗﻨﻘﺴﻢ اﻟﺘﺎءﻋﺎﻣﺎ إﻟﻰ ﻗﺴﻤﻴﻦ هﻤﺎ اﻟﺘﺎء ﺣﺮف ﻣﻦ اﻷﺣﺮوف اﻟﻬﺠﺎﺋﻴﺔ و اﻟﺘﺎء ﺣﺮف اﻟﺘﻰ آﻮﻧﺖ آﻠﻤﺔ .آﺎن اﻟﺤﺮف ﻓﻰ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﺗﻔﻴﺪ ﻓﺎﺋﺪة ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ ﻣﺜﻞ اﻟﺘﺎء اﻟﺘﻰ ﻗﺪ ﺗﻔﻴﺪ اﻟﻤﻀﺎرﻋﺔ أو اﻟﻘﺴﻢ أو اﻟﺘﺄﻧﻴﺲ أو اﻻﺳﻤﻴﺔ أو اﻟﺰاﺋﺪة. اﺳﺘﻌﻤﻞ اﻟﺒﺎﺣﺚ اﻟﻨﻈﺮﻳﺔ اﻟﺘﺮآﻴﺒﻴﺔ ﻓﻰ هﺬا اﻟﺒﺤﺚ ﻷن ﻓﻴﻬﺎ ﺗﻠﺪ ﺗﻌﺮﻳﻒ اﻟﻔﻌﻞ اﻟﻤﺮآﺰ .آﺎن ﺑﻠﻮﻣﻔﻴﺪ ﻗﺪ ﺑﻠﻎ إﻟﻰ وﺟﻮد اﻟﻔﻌﻞ ﻓﻰ دراﺳﺘﻪ ﻋﻦ اﻟﻠﻐﺔ .ﻷن ﻣﺎ ﻳﻌﺘﺒﺮ اﻟﺘﻜﻮﻳﻦ اﻟﻘﺎﻋﺪي أو اﻟﻨﺤﻮي هﻮ اﻟﺘﺮآﻴﺐ و اﻟﺘﻜﻮﻳﻦ اﻟﺬي ﻋﺎم اﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ أو ﻗﺪ ﻋﺎم ﻋﻤﻮﻣﻪ. ﺣﺼﻞ اﻟﺒﺤﺚ ﻋﻠﻰ أن اﻟﺘﺎء ﺣﺮف ﻣﻦ اﻷﺣﺮو ف اﻟﻬﺠﺎﺋﻴﺔ و ﺗﻨﻘﺴﻢ إﻟﻰ أﻗﺴﺎم ﺣﺴﺐ ﺟﻨﺴﻬﺎ و إﻟﻰ أﻗﺴﺎم ﺣﺴﺐ ﻣﻜﺎﻧﻬﺎ ﻓﻰ اﻟﺠﻤﻠﺔ هﻰ ﻓﻰ أول اﻻﺳﻢ و ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﻩ و ﻓﻰ أول اﻟﻔﻌﻞ و ﻓﻰ وﺳﻄﻪ و ﻓﻰ ﺁﺧﺮﻩ .ﻣﻦ اﻟﺘﺎء ﻣﺎ ﺗﻌﻤﻞ و ﻣﺎ ﻻ ﺗﻌﻤﻞ .ﻟﻠﺘﺎء ﻣﻌﺎن ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ ﺗﺨﺘﻠﻒ ﺣﺒﺲ ﺗﺮآﻴﺐ اﻟﺠﻤﻠﺔ اﻟﻤﻔﻴﺪة اﻟﺘﻰ دﺧﻠﺖ ﻓﻴﻬﺎ اﻟﺘﺎء.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Tesis ini berjudul“ Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab”. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Humaniora pada Progran Studi Linguistik, Kosenterasi Linguistik
Bahasa Arab
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoretis temuan penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk menambah khazanah perkembangan ilmu bahasa (linguistik)
khususnya bagi ilmuan yang
mendalami di bidang ilmu bahasa Arab dikalangan Universitas Sumatera Utara. Secara perakktis diharapkan hasil penelitian
ini dapat memberi perspektif baru
tentang, pemakaian ta dalam bahasa Arab. Penulis menyadari bahwa
tesis ini masih jauh dari sempurna sehingga
diharapkan kritikan dan saran untuk melengkapinya.
Medan, 6 Januari 2009
Penulis
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Allah SWT, yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena berkat ridha dan izin-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Shalawat berserta salam saya sampaikan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw, mudah-mudahan kita mendapat syafaatnya dikemudian hari. Penulis menyadari, tesis ini tidak akan terwujud seperti ini tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dengan sepenuh hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih. Perkenankanlah saya menyampaikan terima kasih yang tiada terhingga kepada, Ayahanda dan Ibunda serta seluruh kelurga. Pengertian dan do’a mereka merupakan cambuk pendorong bagi penulis untuk segera menyelesaikan tesis ini, mereka telah memberikan semagat motivasi, mendidik dengan arif dan bijaksana serta memberi motivasi untuk keberhasilan anak-anaknya dalam belajar. Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Rektor Universitas Sumatera Utara. Prof. Chairuddin P.Lubis, DTM & H.Sp.A(K). Direktur Sekolah Pascasarjana, Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc. Ketua Program Linguistik, Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D. Sekretaris, Drs. Umar Mono, M.Hum. atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti Program Magister di Universitas Sumatera Utara. Penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada pembimbing saya, Dra. Khairawati, M.A., Ph.D. Khoirul Jamil Mhd. Yaman, Lc., M.A. Selanjutnya terima kasih yang sedalam-dalamnya saya sampaikan kepada para dosen saya, M.Abdul Rahman Al-Modifr, M.A., Prof. Ramli Abdul Wahid, M.A, Drs. Aminullah, M.A. Ph.D. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. Prof. Bahren Umar Siregar, Ph.D. Prof. Paitoon M.Chaiyanara, Ph.D. Drs. Jumino Suhardi, M.A. Ph.D. Rustam A.Effendi, M.A. Ph.D,. Prof. Zubair Ahmad Farooqi, M.A. Ph.D.
Drs.
Nurman Achmad, M.Sos. Sc,. Dr. Ahmad Rafiqi, M.A. yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis sejak awal memasuki bangku kuliah sampai tahap penyelesaian tesis ini.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Selanjutnya terima kasih saya sampaikan kepada seluruh staf administrasi pada Sekolah Pascasarjana USU yang telah membantu saya dalam penyelesaian administrasi. Selanjutnya terima kasih saya sampaikan kepada ketua STAI Gajah Putih Takengon, Drs. Al-Misry. M.A. Dan seluruh staf, juga dosen tidak mugkin penulis sebutkan namanya satu persatu. Yang telah memberikan sumbangan berupa moril sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Selanjutnya penulis tidak mungkin melupakan, ucapan terima kasih kepada Ketua Yayasan Pondok Pesantren Modren Darul Mukhlisin Bapak Drs.Tgk, H.M.Hasan Tan dan Ibu Nurjanah, dan seluruh Ustadz dan Ustazah, juga seluruh dewan guru. Penulis tidak mungkin melupakan ucapan terima kasih kepada Adik Mauizah, S.PdI, setiap saat selalu mengasih motivasi kepada penulis sehingga penulis bersemagat dalam menyelesaikan tesis ini. Kepada rekan-rekan sejawat, Mahasiswa/i Sekolah Pascasarjana angkatan 2007/2008, saya sampaikan terima kasih atas ketulusan dalam berbagi rasa dan saling membantu selama dalam proses belajar bersama. Semoga bantuan, dukungan dan budi baik yang telah diberikan oleh berbagai pihak tersebut mendapat balasan yang berganda dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Amin ya rabbal alamin. Medan,…..Mei 2009 Penulis, Muhajir
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP NAMA
: MUHAJIR
TEMPAT/TGL LAHIR
: TINGKEM, 26 JULI 1981
JENIS KELAMIN
: LAKI-LAKI
NIM
: 077009015
PROGRAM STUDI
: LINGUISTIK
KONSENTRASI
: LINGUISTIK BAHASA ARAB
PEKERJAAN
: DOSEN STAI GAJAH PUTIH TAKENGON
ALAMAT
: JL. PONDOK BARU TINGKEM BERSATU.
TELP
: 081396804430 / 085262185418.
PENDIDIKAN
: 1. MIN TINGKEM BERSATU, 1995. 2. MTS
PESANTREN
MODREN
DARUL
MODREN
DARUL
AGAMA
ISLAM
MUKHLISIN, 1998. 3. MAS
PESANTREN
MUKHLISIN, 2001. 4. SEKOLAH
TINGGI
TAKENGON ACEH TENGAH, 2006. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB. 5. SEKOLAH STUDI BAHASA
PASCASARJANA LINGUISTIK ARAB
ROGRAM
KONSENTRASI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN, 2007.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK
...................................................................................................
i
ABSTRACT
...................................................................................................
ii
ﻻﺣﺘﺼﺎر..................................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR
iv
...................................................................................
UCAPAN TERIMA KASIH
.......................................................................
v
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................
vii
DAFTAR ISI
..................................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
1
1.2 Batasan Masalah ..................................................................................
11
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................
12
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................
12
1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................................
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA .......................................................................
14
2.1 Pengertian Ta .........................................................................................
14
2.2 Landasan Teori.......................................................................................
24
BAB III
METODE PENELITIAN.................................................................
29
3.1 Metode ................................................................................................
29
3.2 Sumber Data .........................................................................................
30
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................
30
3.4 Analisis Data ........................................................................................
31
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN TENTANG JENIS-JENIS TA….
33
4.1 Jenis-Jenis Ta………………………………………………….….…..
33
4.1.1 Ta Mudara’ah.
......................................................................
34
4.1.2 Ta Ta’nis
...............................................................................
39
4.1.3 Ta Khitab
..............................................................................
49
4.1.4 Ta Qasam.
............................................................................
50
...............................................................................
53
4.1.6 Ta Zā’idah.
............................................................................
57
4.1.7 Ta Ismiyyah
.............................................................................
59
4.1.8 Penulisan Ta
.........................................................................
60
4.1.9 Ta Marbūtah
.......................................................................
62
4.2 Fungsi dan Pemakaian ta ..................................................................
65
4. 1.5 Ta Badal
4.2.1 Ta Qasam……………………………………………….........
65
4.2.2 Ta Mudarā’ah……………………………………………….
66
4.2.3 Ta Ta’nis…………………………………………………….
66
4.2.4 Ta Khitab…………………………………………………….
67
4.2.5 Ta Badal……………………………………………………..
67
4.2.6 Ta Zā’idah……………………………………………………
68
4.2.7 Ta Ismiyyah…………………………………………………..
68
4.2.8 Ta Marbūtah………………………………………………….
69
4.3 Posisi dan Letak Ta………………………………………..................
69
4.3.1 Ta Qasam ...................................................................................
69
4.3.2 Ta yang Terletak di Belakang Ism .............................................
70
4. 3.2.1 Ta Marbūtah……………………………………….…..…
70
4. 3.2.2 Ta Zā’idah………………………………………..............
71
4. 3.2.3 Ta Badal………………………………………………..…
71
4. 3.2.4 Ta Ta’nis………………………………………………….
72
4.3.3 Ta yang Terletak di Depan Fi’l………………………..………
72
4.3.3.1 Ta Mūdāra’ah…………………………………………. .….
72
4.3.3.2 Ta Khitab………………………………………………...
73
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
4.3.3.3 Ta Badal………………………………………....…………
73
4.3.3.4 Ta Zā’idah………………………………………………......
74
4.3.4 Ta yang Terletak di Tengah Fi’il…………………………………..
75
4.3.5 Ta yang Teletak di Belakang Fi’l…………………………..………
75
4. 3.5.1 Ta Ta’nis……………….…...……………...………………..
75
4. 3.5.2 Ta Ismiyyah……………………..………………………..….
76
4. 3.5.3 Ta Zā’idah…………………………..……………………….
76
VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………....
77
5.1 Kesimpulan……………………………………………..….………..
77
5.2 Saran………………………………………………….………..……
79
DAFTAR PUSTAKA…………………………...………………………..….....
80
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN Nomor 1.
Judul
Halaman
Pedoman Transliterasi ………………………………………….. 82
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
BAB I P E N D A H U LU A N 1.1 Latar Belakang Pada abad ketiga belas masehi, bahasa Arab telah dipelajari di sekolah-sekolah agama juga di Pesantren-pesantren. Bahasa Arab adalah bahasa agama, bahasa ilmu pengetahuan dan juga bahasa persatuan umat Islam. Penguasaan terhadap bahasa Arab merupakan syarat pertama untuk mendalami ajaran-ajaran agama Islam. AlQuran secara jelas meletakkan keutamaan bahasa Arab melalui Firman Allah Swt. {٢ :اﻧﺎ اﻧﺰﻟﻨﻪ ﻗﺮﺁﻧﺎ ﻋﺮﺑﻴﺎ ﻟﻌﻠﻜﻢ ﺗﻌﻘﻠﻮن}ﻳﻮﺳﻒ Ina anzalnahu qurana arabiyan la’alakum ta’qilun (yusuf : 2) Artinya” sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran dengan berbahasa Arab supaya kamu menggunakan akal untuk memahaminya”.(Yusuf: 2 ). Sabda Rasulullah Saw, yang artinya “Cintailah bahasa Arab, karena aku Rasulullah adalah turunan Arab, Al-Quran berbahasa Arab, dan sekaligus bahasa penghuni Surga kelak”. (HR. Al-Baihaqie). Bahasa Arab adalah bahasa yang telah di tetapkan Allah Swt, dalam menyampaikan pesan dalam
kehidupan di dunia dan akhirat kepada manusia.
Keistimewaanya telah diakui dan telah dibuktikan oleh pakar-pakar ilmu bahasa linguistik, pengkaji bahasa filologi, dan perkamusan leksikografi. Bahkan bahasa ini diakui mempunyai keindahan tersendiri dengan susunan irama, urutan kata, dan irama kata yang menyentuh jiwa para pendengarnya. Bahasa Arab telah memberi pengaruh cukup besar terhadap perkembangan peradaban
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
manusia hingga hari ini. Menurut Yusuf Qaradhawi, bahasa Arab terkait erat dengan maju mundurnya agama Islam. Ini merupakan salah satu hubungan yang saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan seperti ini seperti hubungan jasad dengan ruh. (Suara Hidayatullah, 2007: 95) Umat Islam diharuskan mempelajari dan mendalami bahasa Arab. Sebab, sejak awal mula diturunkan ajaran Islam sampai hari ini, bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab. Seseorang tidak akan mampu memahami Islam dengan benar tanpa melalui peroses pengkajian kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa Arab. Karena dalam menafsirkan Al-Quran wajib menggunakan kaidah-kaidah bahasa Arab, bukan dengan kaidah/tata bahasa lainya. Al-Quran sebagai kitab suci abadi yang menghapus semua kitab suci yang pernah ada. Rasulullah Saw, sebagai nabi akhir zaman yang risalahnya berlaku untuk manusia sampai akhir zaman, juga berbahasa Arab. Hadis Nabawi diriwayatkan secara berantai hingga sampai kepada kita melewati masa berabad-abad, juga ditulis dalam bahasa Arab. Bahkan semua kitab yang menjelaskan materi Al-Quran, AsSunah serta syariah Islamiyah hasil karya para ulama sedunia semuanya di tulis dengan berbahasa Arab. Ketika dakwah Islam memasuki pusat-pusat peradaban di dunia dan membangun kejayaan yang gemilang, bahasa yang digunakan juga bahasa Arab. Kala itu bahasa Arab resmi menjadi bahasa pemerintahan, juga menjadi bahasa dunia pendidikan, bahasa ilmu pengetahuan serta bahasa rakyat sehari-hari. Halidah, ( 2008 : 1)
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Bahasa Arab dalam ilmu pengetahuan telah diakui oleh para sarjana Barat maupun Timur yang telah mendalami tentang pertumbuhan dunia Islam. Ketika Eropah pada abad pertengahan sedang mengalami masa kegelapan maka sebaliknya pada saat itu ilmu pengetahuan dan filsafah Yunani dapat di pelihara dan dikembangkan oleh umat Islam di dunia Timur pada masa pemerintahan Khalifah Abbasiah (132 - 656 H / 750 -1250 M). Sejak tahun 1973 bahasa Arab resmi menjadi bahasa internasional. Bahasa Arab merupakan salah satu dari ± 3500 bahasa di dunia dan satu di antara enam bahasa resmi internasional (Inggris, Arab, Perancis, Spanyol, Cina dan Rusia). Seperti bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab berfungsi sebagai alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. keadaan manusia tidak dapat di bayangkan bila tidak ada bahasa yang berperan sebagai alat komunikasi. Bahasa juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan
kebudayaan dan
peradaban. Dalam bahasa nasional, bahasa di nusantara ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pertama, bahasa nasional ialah bahasa Indonesia yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Okober 1928, dalam UUD 1945 dinyatakan sebagai bahasa Negara. Kedua, bahasa daerah ialah bahasa di samping bahasa Nasional dipakai sebagai bahasa penghubung antar daerah di wilayah Republik Indonesia, dan merupakan bagian dari Kebudayaan Indonesia yang hidup. Ketiga, bahasa asing ialah semua bahasa yang berada di luar wawasan bahasa-bahasa Nusantara. Bahasa dalam kacamata politik, bahasa Nasional termasuk dalam kategori bahasa asing. Dengan demikian bahasa Arab sebagai bahasa asing mengembang Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
fungsi sebagai; 1) alat penghubung antarbangsa; 2) alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia; 3) alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan Nasional. (Halim, 1979 : 24). Di samping berkedudukan sebagai bahasa asing dengan tiga fungsinya tadi, bahasa Arab mempunyai keunikan tersendiri yakni bahasa agama umat Islam. Oleh karena itu, bahasa Arab juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan intensitas penghayatan dan pengembangan ilmu keIslaman. Bahasa Arab sebagai anggota bahasa di dunia, tidak dapat melepaskan diri dari teori-teori kebahasaan, dan ciri teori kebahasaan dapat dikelompokkan seperti; teori kebahasaan tradisional, teori kebahasaan struktural, dan teori kebahasaan transformasi. Teori pertama, salah satu ciri dari sekian banyak cirinya adalah bahwa bahasa yang dianalisisnya adalah bahasa tertulis dan bahasa yang memiliki naskah tertulis. Teori kebahasaan ini paling tua dan merupakan tumpuan perkembangan teori-teori kebahasaan yang lain. Teori kedua, salah satu hepotesisnya adalah bahasa itu ujaran
kemudian
tulisan. Jadi yang diteliti dan dicatat adalah bahasa lisan. Teori ketiga, beberapa ciri dan asumsinya adalah bahwa bahasa merupakan suatu produk kebudayaan yang relatif manusiawi. Dengan sejumlah unsur-unsur bunyi yang terbatas dan kaidah-kaidah bahasa. Seorang penutur dapat menghasilkan sejumlah kalimat yang tak terbatas yang dapat dipahami lawan bicara walaupun ia belum pernah mendengar sebelumnya. Bahasa juga merupakan suatu proses
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
mentalitas yang kemudian dilahirkan dalam bentuk luar bunyi bahasa yang didengar kemudian dimanisfestasikan dalam bentuk tulis. Struktur, wacana, kalimat, dan klausa dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat sempurna, karena mengandung unsur-unsur predikatif. Sedangkan frase dan kata, tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna, sehingga kedua-duanya akan menjadi kalimat sempurna apabila dirangkai dengan struktur gramatikal dan penanda kalimat lainya. Begitu juga dengan huruf ta tidak dapat berdiri sendiri. Maka ta itu dapat dipahami menurut kaidah-kaidah yang telah ditentukan dalam bahasa Arab. Analisis gramatikal sangat diperlukan untuk mendapatkan deskrepsi gramatikal yang baik dan sahih. Selain itu analisis juga diperlukan untuk mencari satuan-satuan bahasa menjadi kesatuan yang bermakna. Perkembangan bahasa Arab seperti yang diuraikan di atas tidak mustahil akan mempengaruhi sikap dan mental manusia, karena dalam mempelajari bahasa Arab bukanlah hanya sekedar untuk dapat membaca kitab-kitab Arab, tetapi juga menghendaki agar dengan mempelajari bahasa Arab dapat mendalami ilmu pengetahuan, terutama dalam mengkaji tentang pemakaian ta dalam bahasa Arab, inilah yang menyebabkan penulis merasa terpanggil untuk menganalisis tentang pemakaian huruf ta dalam bahasa Arab. Mengingat besarnya peranan bahasa Arab, maka penulis merasa termotivasi untuk mengadakan penelitian terhadap ilmu-ilmu yang terdapat dalam bahasa Arab terutama dalam ilmu nahwu, atau dari segi ilmu sintaksis karena huruf ta itu adalah kajian ilmu sintaksis yang terdapat dalam kaidah-kaidah dalam bahasa Arab. Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Ketika membaca buku-buku Arab, sering di jumpai dengan huruf ta kadang kala tidak dapat dibedakan antara ta qasam dengan ta mudara’āh atau dengan ta yang lainnya. karena itulah sangat penting untuk dikaji dan diteliti. Secara gramatikal, bahasa Arab dipelajari dalam ilmu marfologi (Shorof) dan ilmu sintaksis (nahwu). Yaitu suatu ilmu untuk mengetahui bentuk-bentuk kata bahasa Arab dan keadaanya, dari suatu bentuk beberapa bentuk yang berbeda sesuai dengan pengertian yang dimaksud serta mengetahui aturan pemakaiannya. Dalam hal penyusunan kata-kata menjadi kalimat yang sempurna (jumlatul mufidah). Sebagaimana Rasid Asy-Syrtuni, (tanpa tahun: 4) menjelaskan defenisi ilmu shorof sebagai berikut: ﺻﻮر
إﱃ
اﻟﻜـــﻠﻤﺔ
ﲢــﻮﻳــﻞ
ﻋﻨــﻪ
ﻳـﺒﺤـﺚ
ﻋـﻠﻢ:
اﻟﺼﺮف
.ﳐﺘـﻠﻔﺔ ﲝﺴﺐ اﳌـﻌﲎ اﳌـﻘﺼﻮد Al-Sa’rfu ‘ilmun Yubhasu ‘anhu tahwilul-kalimati ilasuwari mukhtalifatin bihasabi al-ma’na al-maqsūdi. Al-Sa’rfu, ialah ilmu yang membahas tentang perubahan kata kepada bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan arti yang diinginkan. Mustafa al-Ghalayāyni, (1973 : 5) memberikan defenisi ilmu Shorof sebagai berikut. ﻋﻠﻢ ﺑﺄﺻﻮل ﺗﻌﺮف ﲠﺎ ﺻﻴﻎ اﻟﻜﻠﻤﺎت اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ وأﺣﻮاﳍﺎ اﻟﱴ: اﻟﺼﺮف .ﻟﻴﺴﺖ ﺑﺈﻋﺮاب وﻻﺑﻨﺎء Al-sa’rfu : `ilmun bi `usulin tu’arafu biha siyaghu al-kalimati al-arabiyyati wa ahwāluhā al-lati laysat bi-i’rābi walā bināi.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
‘Shorof ialah, suatu ilmu yang mempelajari kata-kata bahasa Arab dan keadaankeadaanya yang bukan i’rab (perubahan) dan bina, tetap (tidak ada perubahan). Maftuh Ahnan, (1999 : 7) mendefenisikan ilmu Shorof. Menurut arti bahasa (lughot) yaitu berubah atau mengubah dari bentuk aslinya kepada bentuk lain. Misalnya mengubah bentuk bangunan rumah kuno menjadi bentuk bangunan rumah yang modern. Sedangkan menurut arti istilah menurut kalangan ulama shorof. (marfologi) perubahan bentuk asal pertama ( ﻓﻌﻞfa’ala) fi’l madhi menjadi ( ﻳﻔﻌﻞyaf’ilu) fi’l mudāri, dari fi’l mudāri menjadi ( ﻓﻌﻼاfa’lan) mashdar, dari ism masdar menjadi ism ﻓﺎﻋﻞ
(fa’ilun) dari ism fa’il menjadi, ﻣﻔﻌﻮل
(maf’ulun) dari ism maf’ul
menjadi, ( اﻓﻌﻞif’il) fi’l amar, menjadi fi’l nahi, ( ﻻﺗﻔﻌﻞlataf’il) dari fi’il nahi menjaadi ism zaman, ﻣﻔﻌﻞ
(maf’alun) dari ism zaman menjadi ism makan,
(ﻣﻔﻌﻞmif’alun) dan terakhir sampai ism alat ( ﻣﻔﻌﻞmif’alun). Maksud dan tujuan dari perubahan-perubahan bentuk tersebut adalah agar memperoleh makna/arti yang berbeda. Dari pembentukan satu ke bentuk yang lain dalam ilmu shorof dinamakan Shighot. Di dalam tesis ini penulis tidak membahas tentang ilmu Shorof, tetapi penulis mencatumkan sedikit pembahasan tentang defenisi ilmu shorof, karena ilmu shorof sangat erat hubunganya dengan ilmu nahwu juga tidak dapat dipisahkan antara keduanya. Hafny Beyk, (tanpa tahun : 6) mendefenisikan ilmu nahwu sebagai berikut. ﺣﲔ
وأﺣﻮﳍﺎ
اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ
اﻟﻜﻠﻤﺎت
ﺻﻴﻎ
ﲠﺎ
ﻳﻌﺮف
ﻗﻮاﻋﺪ
:اﻟﻨﺤﻮ
.إﻓﺮادهﺎ وﺣﲔ ﺗﺮآﻴﺒﻬﺎ
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Al-nahwu qawā’idun ya’rafu bihā siyagu al-kalimāti al-‘arabiyyati wa ahwāluha hina afradiha wa hina tarkibiha. Nahwu adalah aturan-aturan untuk mengetahui bentuk-bentuk kata bahasa Arab dan keadaanya, baik ketika tunggal (mufrad) maupun ketika tersusun (murakkab). Kedua ilmu tersebut, nampak jelas bahwa “kata” adalah merupakan objek bahasan yang sangat penting. Kata dalam bahasa Arab dapat dibagi menjadi tiga macam sebagaimana (Mustafa al-Ghalayāyni, 1973 : 6) memberi defenisi kata dan pembagian kata sebagai berikut: ، وﻓﻌﻞ، إﺳﻢ: ﻟﻔﻆ ﻳﺪل ﻋﻠﻰ ﻣﻌﲎ ﻣﻔﺮد وهﻲ ﺛﻼﺛﺔ أﻗﺴﺎم:اﻟﻜﻠﻤﺔ .وﺣﺮف Al-kalimatu : lafzun yadullu `alā ma`na mufradin wa hiya salāsatu aqsāmin: ismun, wa fi’lun, wa harfun. ‘kata adalah dalam ujaran yang menunjukkan satu pengertian. Kata terbagi menjadi tiga macam: ism, fi’l dan huruf’.
Fuad Nikmah, (tanpa tahun : 18) mendefenisikan, ism, fi’l, dan huruf. هﻮ آﻞ آﻠﻤﺔ ﺗﺪل ﻋﻠﻰ إﻧﺴﺎن أوﺣﻴﻮان أوﻧﺒﺎت اوﻣﻜﺎن:اﻻﺳﻢ .اوزﻣﺎن اوﺻﻔﺔ Al-ismun : huwa kullu kalimati tadullu ala insāni, aw hewani aw nābati aw makani aw zamani aw syifati. “Ism tiap kalimat menunjukkan atas manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, tempat, masa, sifat”. .هﻮآﻞ آﻠﻤﺔ ﺗﺪل ﻋﻠﻰ ﺣﺪوس ﺷﺊ ﰲ زﻣﻦ ﺧﺎص:اﻟﻔﻌﻞ Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Al-fi’ilun huwa kullu kalimati tadullu ala hudussi syai’n fi zamani khas. “Al-fi’il, tiap kalimat menunjukkan atas kejadian sesuatu pada masa yang khusus”. . هﻮ آﻞ آﻠﻤﺔ ﻟﻴﺲ ﳍﺎ ﻣﻌﲎ إﻻ ﻣﻊ ﻏﲑهﺎ:اﳊﺮف Al-harfun huwa kullu kalimati laisa laha ma`na ila ma`a gha`iriha. “Huruf tiap kalimat menunjukkan tidak ada mempunyai arti terkecuali bersamaan dengan yang selainya”. Huruf adalah termasuk jenis kata. Huruf dalam bahasa Arab ada tiga bagian yaitu dari segi macam-macamnya, fungsi dan letaknya dalam kalimat sempurna (jumlat mufidah). Ta termasuk bagian dari huruf yang ada dalam bahasa Arab. ta mempunyai arti yang berbeda-beda didukung oleh bentuk dan struktur kalimat yang sempurna. Huruf biasanya di depan kata benda, kata kerja, dan kata tugas. Ada sebagian huruf hanya terletak di depan kata benda saja atau hanya terletak di depan kata kerja. Ta ternyata berbeda dengan huruf-huruf lainnya. Ta dapat terletak di depan kata benda khusus (lafzu jalalah), di belakang kata benda, di depan kata kerja, dan di tengah kata kerja. Sesuai dengan letaknya, ta mempunyai arti, jenis dan fungsi yang bermacammacam. Alasan penulis mengkaji tentang pemakaian huruf ta dalam bahasa Arab sebagaimana yang penulis utarakan sebelumya bahwa pembahasan masalah ta dan pemakaiannya dalam bahasa Arab, dalam buku tata bahasa Arab atau buku-buku lain berhubungan dengan bahasa Arab sangat sedikit sekali, walaupun ada dijumpai pembahasan sangat terbatas, peranannya, dan kedudukannya, pemakaiannya, ta Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
dalam bahasa Arab. Hal ini salah satu faktor yang mendorong penulis berusaha semaksimal mugkin meneliti tentang permasalahan yang menyangkut tentang ta dan pemakaiannya dalam bahasa Arab. Alasan penulis membahas tentang ta dan pemakaiannya dalam bahasa Arab di antaranya: 1. Penulis merasa sangat tertarik, untuk mengkaji secara mendalam tentang kedudukan ta juga jenis-jenis ta dan pemakaiannya dalam bahasa Arab. 2. Pembahasan tentang masalah ta dan pemakaiannya belum penulis jumpai dalam bentuk paper, makalah, atau tesis yang terdapat di Perpustakaan Linguistik. 3. Pembahasan ta ini ada manfaatnya bagi pengajaran bahasa Arab, di Program linguistik khususnya konsentrasi linguistik bahasa Arab. 4. tidak ada satu bukupun yang khusus yang mengkaji tentang ta, tetapi penulis berusaha mengumpulkan bahan yang ada kaitannya dengan ta. 1.2. Batasan Masalah Secara umum ta dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua macam. Pertama ta sebagai salah satu huruf dari huruf hijā’iyyah. Kata dalam bahasa Arab adakalanya dapat didukung oleh ta. Dalam hal demikian ta dapat berfungsi sebagai pendukung arti kata-kata. Apakah ta tersebut berfungsi atau tidak, ta yang di awal ism khusus masuk pada (lafzu jalalah) misal, ﺗﺎﷲ/tallahi/ atau ta yang terdapat pada awal fi’il mudāri misal, ﺗﺄآﻞ/ta’kulu/ atau sebagai ta damir
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Kedua, ta sebagai kata tugas (harf). Ta adalah salah satu dari huruf dalam bahasa Arab yang mempunyai fungsi arti jenis yang berbeda-berbeda, yaitu ta sebagai mudāra’ah, ta’nis, khitab, qasam, zā’idah, ismiyyah, marbūtah. Dalam hal ini, penulis tidak membahas ta sebagai salah satu huruf hijā’iyyah. tetapi penulis membahas ta khusus dari segi fungsinya, juga kedudukannya sebagai kata tugas, dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah). Dalam pengkajian suatu bahasa, terutama pengkajian tentang ilmu bahasa Arab, ada beberapa aspek yang fundamental yang perlu dibahas antara lain. a. Aspek fonologis, (ilmu aswat) yaitu yang mempelajari bunyi-bunyi (fonem) bahasa b. Aspek morfologis, (ilmu syorof) yaitu yang mempelajari bentuk kata atau morfem. c. Aspek sintaksis, (ilmu nahwu) yaitu yang mempelajari susunan kalimat dan ciri-cirinya. d. Aspek semantik, (ilmu ma’ani) yaitu yang mempelajari tentang arti kata dan problamatikanya. Dari ke empat aspek yang fundamental di atas, penulis sengaja memfokuskan membatasi permasalahan ini dari segi ilmu sintaksis atau ilmu nahwu. pembatasan ini penulis fokuskan agar lebih memperjelas arah tujuan penelitian.
1.3 Rumusan Masalah Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Kajian ini berupaya mendeskrifsikkan fungsi ta dalam bahasa Arab. Kajian ini berdasarkan kriteria dalam aspek ilmu sintaksis atau ilmu nahwu. Dengan demikian pengkajian ini mencakup pembahasan sintaksis. Masalah kajian ini dirumuskan mencakup tiga hal sebagai berikut. 1. Berapakah jenis ta yang terdapat dalam bahasa Arab? 2. Bagaimanakah letak ta dalam bahasa Arab? 3. Bagaimana fungsi ta dalam bahasa Arab?
1.4 Tujuan Penelitian Sudah pasti dalam setiap penelitian terhadap suatu permasalahan, si peneliti sudah mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang diharapkan dari penelitian tersebut begitu pula dalam halnya dalam penulisan tesis ini. 1. Mendeskripsikkan jenis ta dalam bahasa Arab. 2. Mendeskripsikan letak ta dalam bahasa Arab. 3. Untuk Menguraikan fungsi ta dalam bahasa Arab. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat temuan ini adalah: 1. Menambah referensi, pada ilmu sintaksis pada kajian terutama kajian tentang pemakaian huruf ta dalam bahasa Arab. 2. Diharapkan penulis dapat menggunakannya dalam struktur bahasa Arab yang benar yang dapat diucapkan sehari-hari. 3. Agar dapat memberikan pemahaman yang mudah tentang pemakaian ta dalam bahasa Arab Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
4. Menambah wawasan ilmiah bagi masyarakat yang bergelut pada bidang linguistik, terutama linguistik bahasa Arab.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
2.1 Pengertian Ta Sebelum penulis mengemukakan pengertian ta sebagai kata tugas (harf) terlebih dahulu penulis kemukakan pengertian huruf secara umum, karena ta bagian dari huruf. Mustafa al-Ghalayāyin, (1973 : 9) memberi defenisi huruf sebagai berikut: ّﺰ ﲠﺎ آﻤﺎ ﻟﻺﺳﻢ ﻣﺎدل ﻋﻠﻰ ﻣﻌﲎ ﰱ ﻏﲑﻩ وﻟﻴﺴﺖ ﻟﻪ ﻋﻼﻣﺔ ﻳﺘﻤﻴ:اﳊﺮف ّ .واﻟﻔﻌﻞ Al-harfu : ma dalla `alā ma`nan fi ghayrihi walaysat lahu ‘alāmatun yatamayyazu bihā kamā li ismi wa al-fi’li “huruf adalah: kata yang menunjukkan pengertian pada yang lainya dan tidak ada baginya tanda-tanda yang istimewa dengan sebagaimana yang ada bagi ism dan fi’l” Umar Hubaeis, (1985 : 4) memberi defenisi huruf sebagai berikut: ، إﱃ،ﳓﻮ ﻣﻦ، وهﻮ ﻟﻔﻆ ﻻ ﻳﺪل ﻋﻠﻰ ﻣﻌﲎ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ إﻻ ﻣﻊ ﻏﲑ:اﳊﺮف ﻣﻦ اﳌﺪرﺳﺔ، ﳓﻮ،ﻓﺈن ﻣﻦ ﻻﻳﻔﻬﻢ ﻣﻌﻨﺎﻩ إﻻ ﻣﻊ ﻏﲑﻩ
Al-harfu : wa huwa lafzun lā yadullu ‘alā ma’na mustaqbal illa ma’na gairihi, nahwu : “min, ila” fa’inna “min” la yafhamu ma’nāhu illa ma’a ghyrihi,nahwu mina al-madrāsati “Huruf: adalah ujaran yang tidak menunjukkan pengertian nyata, kecuali bersambung dengan ujaran lain, misal : ‘min, ila‘. Maka sesungguhnya ‘min’ tidak dapat dipahami pengertiannya malaikan harus bersambung dengan ujaran lainya. Misal : min almadrasati Imad Hatim, (1979 : 67) memberi defenisi huruf sebagai berikut: Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ﻣﺎدل ﻋﻠﻰ ﻣﻌﲎ ﻏﲑ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺑﺎاﻟﻔﻬﻢ ﺑﻞ ﻳﻈﻬﺮ ﻣﻦ وﺿﻊ اﳊﺮف: اﳊﺮف ﻣﻊ ﻏﲑﻩ ﰱ اﻟﻜﻼم Al-harfun ma dalla ‘alā ma’na ghayri mustaqbal bil-fahmi bal yazharu min wad’i’ al-harfi ma’a gairihi fi al-kalāmi. “huruf adalah kata yang menunjukkan pengertian yang pengertianya dari letak huruf itu dengan kata yang lain adalah kalimat”. Defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa huruf adalah kata yang menunjukkan pengertian yang tidak jelas, kecuali apabila dirangkaikan dengan kata lain, dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah). Huruf hanya dapat digunakan sebagai penghubungan dalam suatu kalimat. Huruf tidak ada mempunyai tanda-tanda khusus sebagaimana halnya dengan kata benda (ism) dan kata kerja (fi’l). Pada dasarnya, semua huruf itu adalah mabni (tidak mengalami perubahan (harakat). Secara umum huruf dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu dari aspek jenis, fungsi dan strukturnya. Ditinjau dari segi jenis dapat dijumpai beberapa jenis seperti, huruf اﻟﻨﻔﻰ (al-nafi) yaitu huruf yang berarti tidak, menidakkan
kata sesudahnya. huruf
( اﻟﺘﻮآﻴﺪal-taukid) yaitu huruf yang berarti sesunggunya, untuk menguatkan kata sesudahnya. Huruf اﻟﺘﻤﲏ/tamanni/ yaitu huruf yang mengandung suatu harapan yang sulit terjadi, bahkan tidak mungkin terjadi. Ditinjau dari segi fungsinya dapat pula dibagi menjadi dua. Pertama huruf yang berfungsi, dan yang kedua huruf yang tidak berfungsi. Huruf yang berfungsi
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
adalah
huruf yang dapat menentukan
i‘rab dari suatu kata yang dimasukinya.
Apakah menjadi mansub, majrur ataupun majzum. Seperti huruf nasab, yaitu huruf yang membuat kata sesudahnya ber i’rab nasb, (berkasus akusatif) huruf jarr, yaitu huruf yang membuat kata sesudahnya (ism) beri’rab jarr, (berkasus genetif) huruf jazm, yaitu huruf yang membuat kata sesudahnya (fi’l) beri’rab jazm (berkasus jussif) Huruf yang tidak berfungsi adalah huruf yang tidak menentukan i’rab dari suatu kata yang dimasukinya. Seperti huruf jawab ﻻ/la/ ‘tidak’ dan ﻧﻌﻢ/naam/ ‘ya’ sebagai jawaban dari kata Tanya هﻞ/hal/ ‘apakah’. Huruf istifham هﻞ/hal/ ‘apakah’ dan أ/a/ ‘apakah’. Dan
sebagai
huruf
syaratﻟﻮ
/law/
‘kalau,
seandainya’
Ditinjau dari segi letaknya huruf ada yang khusus teletak di depan ism saja
atau
terletak di depan fi’l saja. Kemudian ada pula huruf yang tidak khusus, yaitu harf yang terletak di depan ism, di depan fi’l juga bisa terletak di depan huruf. a. Misal huruf berfungsi yang terletak di depan kata benda. بﺳﻼم
إذهﺐ
/izhab bisalamin/ ’Pergilah dengan selamat’ ﺧﺮج اﻷﺳﺘﺎذفاﻟﺘﻼﻣﻴﺬ
/kharaja al-ustāzu fā ta-lāmizu/ ’guru itu telah keluar kemudian murid itu’ اﻟﻌﻠﻢ كاﻟﻨﻮر
/al-ilmun kā n-nūri/ ‘Ilmu itu seperti cahaya’ ﺧﺬ هﺬا او ذﻟﻚ /khuz hāzā aw zālika/ ‘ambillah ini atau itu’
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
اﳉﻨﺔ لﳌﻮﻣﻨﲔ /al-jannatu li mu`minina/ ‘surga itu khusus untuk orang-orang yang beriman’ Pada misal pertama ب/ba/ adalah huruf yang berfungsi membuat ism sesudahnya beri’rab jarr (berkasus genetif) menurut jenisnya disebut huruf jarr dan terletak di depan ism. Pada misal kedua ف/fa/ adalah huruf yang berfungsi (secara tidak langsung) membuat kata sesudahnya beri’rab rafa’ (berkasus nominatif) mengikuti i’rab (kasus) kata sebelumnya, menurut jenisnya disebut huruf ‘at’f dan terletak di depan ism. Pada misal ketiga ك
/kaf/ adalah huruf yang berfungsi
membuat
kata
sesudahnya beri’rab jarr (berkasus genitif), menurut jenisnya disebut dengan huruf tasybih dan terletak di depan ism. Pada misal keempat او/aw/ adalah huruf yang
berfungsi (secara tidak
langsung) membuat kata sesudahnya beri’rab nasb (berkasus akusatif) sebagai badal dari mafululbih (obyek) mengikuti i’rab (kasus) kata sebelumya, menurut jenisnya disebut ‘at’f (penghubung) dan terletak di depan ism. Pada misal kelima ل/li/ adalah huruf yang berfungsi membuat kata sesudahnya beri’rab jarr (berkasus genetif) menurut jenisnya disebut haruf jarr dan terletak di depan ism. b. Misal huruf yang berfungsi yang terletak di depan fi’il. لم اﻗﻞ آﺬﻟﻚ /lam aqul kazālika / ‘saya tidak berkata demikian’
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
أدﺧﻞ اﳌﺪرﺳﺔ ﻷ ﺗﻌﻠﻢ /adkhulu al-madrasatu li’at ’allama / ‘saya masuk sekolah untuk belajar’ آﻠﻮاواﺷﺮﺑﻮا /kulū wa syrabu / ‘makan dan minumlah kamu’ ّ اﳊﻖ لا ﺗﻘﻞ إﻻ /lā taqul illā al-haqqa/ ‘jangan kamu bicarakan kecuali yang benar’ إن ﺗﺰرع ﲢﺼﺪ /in tazra` tahsud/ ‘jika kamu menanam kamu menuai’ Pada misal pertama ﱂ/lam/ adalah huruf yang berfungsi
membuat kata
sesudahnya beri’rab jazm (berkasus jussif) menurut jenisnya disebut huruf nafi dan terletak di depan fi’ilnya. Pada misal kedua ل
/li/ adalah huruf yang berfungsi
membuat kata
sesudahnya beri’rab nasb (berkasus akusatif) menurut jenisnya disebut lam t-talil dan terletak di depan fi’l.
Pada misal ketiga و
/waw/ adalah huruf yang berfungsi (secara tidak
langsung) membuat kata sesudahnya beri’rab jazm (berkasus jussif) mengikuti i’rab (kasus), kata sebelumya, menurut jenisnya disebut harf ‘at’f , dan terletak di depan fi’l. Pada misal keempat ﻻ/lā/ adalah huruf yang berfungsi membuat kata sesudahnya beri’rab jazm (berkasus jussif) menurut jenisnya disebut haruf nahi atau terletak di depan fi’l.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Pada misal kelima,
إن/in/ adalah huruf yang berfungsi membuat kata
sesudahnya beri’rab jazm (berkasus jussif) menurut jenisnya disebut huruf syarat dan jazm dan terletak di depan fi’l. c. Misal huruf yang tidak berfungsi yang terletak di depan (ism). أهﺬا ﺗﺬآﺮﺗﻚ؟ /a-hāzā tazkiratuka/ ’apakah ini karcis kamu ?’ ﻧﻌﻢ هﺬاﺗﺬآﺮﺗﻰ /na’am haza tazkirati/ ’ya ini karcis saya’ هﻞ هﻮﺗﺎﺟﺮ ؟ /hal huwa tazir ? / ‘apakah dia seorang saudagar ?’ ﻻهﻮﻟﻴﺲ ﺗﺎﺟﺮ /lā, huwa laysa tazir/ ‘tidak, dia seorang saudagar’ Pada misal pertama أ/hamzah/ adalah huruf tidak berfungsi, menurut jenisnya disebut huruf istifham dan terletak di depan kata benda (ism). Pada misal kedua ﻧﻌﻢ/na’am/ adalah huruf yang tidak berfungsi, menurut jenisnya di sebut huruf jawab dan terletak di depan kata benda (ism). Pada misal ketiga, هﻞ/hal/ adalah huruf yang tidak berfungsi menurut jenisnya disebut dengan huruf istifham dan terletak di depan kata benda (ism). Pada misal keempat ﻻ/lā/ adalah huruf yang tidak berfungsi
menurut
jenisnya disebut huruf jawab dan terletak di depan kata benda (ism). d. Misal huruf yang tidak berfungsi yang terletak di depan kata kerja.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ّﻔﻬﺂء سﻳﻘﻮل اﻟﺴ /sayaqulu al-sufahau’/ ‘nanti akan berkata orang-orang bodoh (Al-Baqarah 142) ﰲ اﻳﺖ اﷲ
ماﳚﺎدل
/mā’ yuzadalu fi ayati l-lah/ ‘jaganlah berdebat dengan ayat Allah (Al-Mukmin: 2) ّ إﱃ اﳌﺪرﺳﺔ هﺬا اﻟﻴﻮم ﻻ ﻳﺬهﺐ ﻋﻠﻲ /lā yazhabu ‘Aliyyun ilā al-madrasati hāzā al-yawma/ ‘Ali tidak pergi ke sekolah hari ini’ ﻗﺪ أﻓﻠﺢ اﳌﺆﻣﻨﻮن
/qad aflaha al-mu’minuna/ ‘Sungguh beruntung orang-orang beriman (Al-Mu'minun: 1) Pada misal pertama س
/sin/ adalah huruf yang tidak berfungsi, menurut
jenisnya disebut dengan huruf istiqbal dan terletak di depan fi’l mudāri. Pada misal kedua ﻣﺎ
/mā/ adalah huruf yang tidak berfungsi, menurut
jenisnya disebut huruf nafi, dan terletak di depan fi’l mad. Pada misal ketiga ﻻ/lā/ adalah huruf yang tidak berfungsi menurut jenisnya disebut dengan huruf nafi, dan terlerletak di depan kata kerja (fi’il). Dan misal keempat ﻗﺪ/qad/ adalah huruf yang tidak berfungsi, menurut jenisnya disebut huruf tawkid, dan disebut juga huruf tahqiqi dan terletak di depan kata kerja (fi’il).
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
e. Misal huruf yang berfungsi, yang terletak di depan kata benda maupun kata kerja (fi’il). ﻟﻘﻴﺖ ﺧﺎﻟﺪا فاﲪﺪ /laqitu khālidan fā Ahmada / telah ketemu Khalid dan Ahmad’ اﻃﻠﺐ اﻟﻌﻠﻢ فاﻋﻤﻠﻪ /utlubu al-`ilma fā’amaluhu / ‘carilah ilmu kemudian amalkanlah’ ّرس او ﺗﻨﺠﺢ إﺟﺘﻬﺪ ﰲ اﻟﺪ ّ /ijtahid fi al-darsi aw tanjaha/ ‘rajinlah kamu belajar sampai kamu lulus’ ﺧﺬ اﻟﻜﺮﺳﺔ او اﻟﻘﺮﻃﺎس /khuzi al-kurrasata aw al-qirtāsa/ ’ambillah buku tulis atau kertas itu’ Pada misal pertama ف
/fā/ adalah huruf yang berfungsi (secara tidak
langsung) membuat kata sesudahnya beri’rab nasb (berkasus akusatif ), mengikuti i’rab kata sebelumnya, menurut jenis tersebut huruf ‘ataf, dan terletak di depan kata benda (ism). Pada misal kedua ف
/fā/ adalah juga huruf yang berfungsi (secara tidak
langsung) membuat kata sesudahnya beri’rab jazm (berkasus jussif) mengikuti i’rab (kasus) kata sebelumya menurut jenisnya disebut huruf ‘atf, dan terletak di depan kata kerja (fi’il). Pada misal ketiga او/aw/ adalah huruf yang berfungsi
(secara tidak
langsung) membuat kata sesudahnya beri’rab nasb, (berkasus akusatif) mengikuti i’rab kata sebelumnya (sebagai maf’ul bih). Menurut jenisnya disebut huruf ‘atf, dan terletak di depan kata kerja (fi’il).
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Pada misal keempat او/aw/ adalah huruf yang berfungsi (secara tidak langsung) membuat kata sesudahnya beri’rab nasb (berkasus akusatif) mengikuti i’rab (kasus) kata sebelumnya, menurut jenisnya juga disebut huruf ‘at’f, tetapi terletak di depan kata benda (ism). Dari keempat misal di atas, dapatlah kita ketahui bahwa ف/fā/ dan او/aw/ adalah huruf yang berfungsi (secara tidak langsung) membuat kata sesudahnya mengikuti i’rab (kasus) kata sebelumya terletak di depan kata benda (ism) maupun kata kerja (fi’il). f. Misal huruf yang tidak berfungsi yang dapat terletak di depan kata benda (ism) maupun di depan kata kerja (fi’il). أﺗﻜﻮن ﻣﻦ اﻟﻔﺎﺋﺰﻳﻦ /atakūnu mina al-fā ’izina/ ’apakah engkau sebagian dari orang-orang yang memperoleh kemenagan’ أاﻧﺖ ﻓﻠﺢ a-‘anta falahun/ ‘apakah engkau seorang petani’ ماﻳﻔﻌﻞ اﻷب ﺑﺄﺑﻨﻪ اﳌﺬﻧﺐ وهﻦ ﳛﺒﻪ /mā yaf’alu al-abu bi ab-nihi al-muznibi wa huwa yuhibbuhu / ‘apakah yang akan
dilakukan seorang ayah terhadap anaknya yang bersalah sedang ia
menyanyanginya’ ماإﲰﻚ /mā s-muka / ‘siapa namamu’
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Pada misal pertama, أ/hamzah/ adalah huruf yang tidak berfungsi, menurut jenisnya disebut huruf istifham dan dan terletak di depan kata benda (ism). Pada misal kedua أ/hamzah/ adalah juga huruf yang tidak berfungsi, menurut jenisnya disebut juga (harf istifham) kata tugas dan terletak di depan kata benda ism damir. Pada misal ketiga ﻣﺎ/mā/ adalah huruf yang tidak berfungsi, menurut jenisnya disebut huruf istifham dan terletak di depan kata kerja (fi’il). Pada misal keempat ﻣﺎ/mā/ adalah juga huruf tidak berfungsi menurut jenisnya disebut huruf istifham dan terletak di depan kata benda (ism). Dari keempat misal, dapat di ketahui bahwa أ/hamzah/ dan ﻣﺎ/mā/ adalah huruf yang tidak berfungsi, menurut jenisnya disebut huruf istifham dan dapat terletak di depan kata benda maupun di depan kata kerja. Ta adalah bagian dari huruf dalam bahasa Arab, ditinjau dari segi jenisnya terdapat beberapa jenis, ditinjau dari segi letaknya dapat terletak di depan kata benda di akhir kata benda di depan kata kerja di tengah dan di akhir kata kerja ditinjau dari segi fungsinya dapat berfungsi dan tidak berfungsi.
2.2. Landasan Teori Dalam penulisan tesis ini, penulis menggunakan teori tata bahasa struktural. Teori ini di pelopori oleh Leonard Bloomfield. Dalam teori ini muncullah pengertian tentang kata kerja (verba focus). Fokus kata kerja itu sudah ditemukan Bloomfield dalam menyelidiki tentang bahasa. Bahwa bentuk morfemis kata kerja dapat
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
menyesuaikan diri dengan peranan tertentu sebagai pengisi sematis pada fungsi subjek. (varhaar, 1983 : 88). Bentuk dan struktur bahasa yang sudah biasa dipakai atau yang sudah umum telah dinilai sebagai bentuk yang gramatikal. Bentuk-bentuk secara kaidah sebenarnya, akan tetapi belum biasa dipakai atau belum umum, maka bentuk tersebut terpaksa dinyatakan sebagai bentuk yang tidak gramatikal. Dengan demikian standar yang dipakai untuk menetapkan kegramatikalnya suatu bahasa adalah standar kaidah atau norma. misal : kata bupati + ke-an sedangkan menurut kaidah menjadi kebupatian, sama halnya kata menteri + ke-an menjadi kementerian. akan tetapi bentuk kata kabupatian tidak dianggap gramatikal karena tidak umum. Struktur gramatikal mulai ditegakkan mulai dari level terendah berupa fonem sampai level tertingi yang berupa kalimat. Secara berturut-turut level atau dataran gramatikal tersebut adalah morfem, kata, frasa, klausa dan kalimat. Morfem dan kata merupakan kajian bidang morfologi, sedangkan frase klausa, dan kalimat merupakan kajian sintaksis. Kemudian frase secara sintakmatik membentuk struktur yang lebih besar yakni klausa. Akhirnya, klausa-klausa secara sintakmatik membentuk struktur yang lebih besar lagi yakni kalimat. (Soeparno, 2002 : 50) Kridalaksana, (2001: 100), menjelaskan dalam Kamus Linguistik tentang kata kerja (function word) kata yang terutama menyatakan hubungan gramatikal yang tidak dapat bergabung dengan afiks, dan tidak mengandung makna leksikal, preposisi, konjungsi, artikel, dan pronominal. Muslich, (1990 : 101). Menjelaskan bahwa, kata tugas tidak mempunyai makna leksikal, melainkan hanya makna gramatikal. Karena itu, sebelum bergabung Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
dengan kata-kata lain ia belum bisa memaknai. Selain itu kata tugas, hampir semunya dapat mengalami perubahan misal, mengada, diadakan, mengadakan. Tetapi kata tugas ke, jelas tidak bisa berubah. Misal lainnya dari, pada, dengan, ada beberapa kata tugas yang bisa berubah, misalnya sebab sampai dan oleh. Biasanya kita dengar bentuk-bentuk ubahnya, misalnya, menyebabkan, menyampaikan, dan memperoleh. Kata tugas juga tidak mudah dapat dipengaruhi dari unsur asing. Kata klasifikasi masuk juga meskipun sudah ada pengelompokan, tetapi kata tugas tidak gampang begitu. Kata tugas merupakan kelas kata yang tertutup. Dapat dikatakan bahwa kata tugas adalah kata atau gabungan kata tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan dalam kalimat. Keraf, (1984: 90) Mengambil kesimpulan bahwa kata-kata yang
tidak
termasuk salah satu jenis kata atau menjadi sub golongan jenis-jenis kata, dimasukkan dalam suatu jenis yang terdiri dari kata tugas. Atau dengan kata lain jenis kata oleh teori tata bahasa struktural di sebut kata depan, dan kata sambung , dan kata penghubung dimasukan dalam (kata tugas). Dari segi bentuk umumnya kata-kata tugas sukar sekali mengalami perubahan bentuk. Kata-kata seperti: dengan, telah, dan, tetapi sebagainya tidak bisa mengalami perubahan. Tetapi di samping itu ada golongan kata tugas, dapat mengalami perubahan. Tetapi disamping itu ada golongan kata yang jumlahnya sangat terbatas, walaupun termasuk kata tugas, dapat mengalami perubahan bentuk, misalnya: tidak, sudah, dapat berubah menjadi: menindakkan, menyudahkan. Para linguis Arab sepakat membuat klasifikasi kata dalam bahasa Arab kepada tiga, yaitu; kata benda, kata kerja dan kata tugas. Berdasarkan pengertian di Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
atas, bahwa yang menjadi obyek pembahasan ta dalam bahasa Arab adalah kata yang bisa di bentuk atau dirubah, di antara macam-macam (ism) ada yang berbentuk permanent tidak bisa berubah demikian halnya dengan (fi’il), ada yang berkategori ( fi’il) yang tidak dapat berubah, bahkan ( harf) tidak mengalami perubahan bentuk. Dalam bahasa Arab, kata disebut dengan kalimat, gabungan dari dua kata atau lebih. (Al-Jurjani, 2006 : 100) menjelaskan. آﻘﻮك،ﻋﺒﺎرة ﻋﻦ ﻣﺮآﺐ آﻠﻤﺘﲔ أﺳﻨﺪت إﺣﺪﳘﺎإﱃ اﻷﺧﺮى ﺳﻮاء أﻓﺎد ""زﻳﺪ ﻗﺎﺋﻢ ‘iba’ratu an murakab kalimataini isnadat
ihdahuma ila ukhra sawaun afa’du
kaqawlika” jaidun qa’imun” . “sebuah ungkapan yang tersusun dari dua kata-kata yang satu di isnadkan kepada yang lain, apakah sempurna, seperti “ si zaid berdiri” atau belum, seperti “ jika ia memuliakan”. Hal ini juga ditegaskan oleh (Al-Gulayāin. 2006 : 101) واﳌﺮاد ﺑﺸﺒﻪ اﳊﺮف.وأﻣﺎاﳊﺮوف وﺷﺒﻬﻬﺎ ﻓﻼ ﺗﻌﻠﻖ ﻟﻌﻠﻢ اﻟﺘﺼﺮﻳﻒ ﻓﺈﻬﻧﺎ ﺗﺸﺒﻪ اﳊﺮف ﰱ اﳉﻤﻮد وﻋﺪم،اﻷﲰﺎء اﳌﺒﻨﻴﺔ واﻷﻓﻌﺎل اﳉﺎﻣﺪة .اﻟﺘﺼﺮف Wa ama al-hurufu wa syababuha fala ta’alaqu li’ilmu al-tasrifi. Wal-muradu bisyababihi al-harf al’asmai al-mubniyati wa af’alu al-za’midatu, fa’innaha tasbahu al-harf fi al-zumudi wa ‘adami al-tasrif. harf
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
“dan yang serupa denganya tidak termasuk pembahasan marfologi bahasa Arab. Dan yang dimaksud dengan menyerupai huruf adalah isim-isim mubni, dan fi’il-fi’il jamid, keduanya sama dengan huruf; tidak punya tasrif”. Untuk melihat gambaran secara umum, ism yang dapat di irab, dan fi’il yang dapat di tasrif yang menjadi garapan linguistik Arab. (Sahkolid, 2006: 120). Dengan demikian pembentukan kata dalam
bahasa Arab dapat diketahui
bahwa bahasa Arab memiliki sistem pembentukan kata yang lebih beragam atau lebih fariatif dibanding dengan bahasa Indonesia, dengan demikian, sangat wajar bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki kosa kata terbanyak di dunia.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Setiap penelitian biasanya berpedoman kepada metode-metode tertentu agar dapat memperoleh bahan masukan yang terdapat dalam permasalahan yang di bahas. Karena di dalam penelitian yang baik seharusnya menggunakan metode penelitian yang sesuai ke mana arah yang akan dimaksud. Adapun yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah, adakah atau tidak bahan yang akan digarap, yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasi, menganalisis dan menginterprestasinya. Surakhmad, (1980 : 147) Dengan meneliti, merangkumkan buah pikiran melalui tulisan para ahli Linguistik Arab. Sebelum mengadakan suatu penelitian langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperhatikan bahan yang akan diteliti apakah bahan tersebut ada relevansinya atau tidak dengan permasalahan yang akan diteliti. Setelah data-data dikumpulkan dan diseleksi, baru kemudian dianalisis. Hasil dari analisis tersebut kemudian akan dituangkan dalam bentuk karya tulis. 3.2 Sumber Data Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah ragam bahasa tulisan. Dalam bahasa Arab ragam tulis yang dijadikan data penelitian ini adalah bahasa Arab baku (fushah) seperti yang dinyatakan oleh (Wastono, 1996:12) data dari penelitaian ini diambil dari beberapa sumber. 1. Al-Quran al-Karim, bahasa Al-Quran sebagai sumber data telah banyak dijadikan sumber penelitian baik dalam marfologi, sintaksis, semantik Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
dan fonologi. Bahwa dalam ragam bahasa tulis Al-Quran adalah merupakan ragam bahasa Arab (fushah) yang kegramatikalnya tidak diragukan lagi. 2. Buku-buku bahasa Arab, juga data yang diperoleh bersumber dari bukubuku bahasa Arab atau buku-buku lain yang ada hubunganya dengan obyek yang diteliti, yang dapat di pergunakan sebagai dasar dalam penelitian . 3. Dalam hal ini juga penulis mulai menyusun tesis ini dengan langkahlangkah
yaitu
mengumpulkan
bahan
literatur
dari
beberapa
Perpustakaan. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pilah unsur penentu, Alatnya adalah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh peneliti. Yang dipilah ta yang terdapat dalam bahasa Arab. Data yang diambil menggunakan metode deskriptif singkronik (descriptive synchronic) artinya data dikumpulkan seperti kondisi apa adanya dan dideskripsikan sesuai dengan ciri alamiah naskah itu (Djajasudarman, 1993 : 6) Prosedur pengumpulan data yang akan dilakukan adalah: 1. Membaca secara berulang-ulang dan berhenti ketika tidak ditemukan hal yang baru. 2. Mengumpulkan data dengan cara mencari dan memilih buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
3. Menyusus hasil penelitian secara stematis dalam bentuk laporan ilmiah yang kemudian di sajikan dalam bentuk tesis. 4. Data yang diperoleh kemudian dianalisis. 5. Mengklasifikasi data yang telah diperoleh dari referinsi yang ada. 6. Menyusun setiap data yang diperoleh dalam kartu data, yang akan dianalisis. khusus data dari bahasa Arab pendiskripsiannya akan dilakukan dengan mengunakan Transliterasi Arab Latin SKB dua Menteri, Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tanggal 22 Januari 1988.
3.4 Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis pemakaian huruf ta dalam bahasa Arab adalah, analisis data secara induktif, yakni data dikaji melalui proses. Sesuai dengan metode analisis yang akan digunakan maka peneliti akan menempuh prosedur dengan tahapan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan setiap letak ta dan pemakaiannya dalam bahasa Arab. 2. Mengkaji tentang ta, dan jenisnya juga fungsinya berdasarkan ilmu sintaksis atau dengan ilmu nahwu.
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN TENTANG JENIS-JENIS TA
4.1 Jenis-jenis Ta Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Seperti telah tergambar, bahwa ta sebagai kata tugas ditinjau dari segi jenisnya terdapat beberapa jenis. Ditinjau dari segi fungsinya dapat berfungsi dan tidak berfungsi. Ditinjau dari segi letaknya dapat berada di depan kata benda (ism), di akhir (ism), di depan kata kerja (fi’l), di tengah kata kerja (fi’l) dan di akhir kata kerja (fi’l). Huruf jarr yang khusus masuk pada (lafzu jalalah), yaitu huruf jarr ت/ta/ ‘demi’. Ta merupakan huruf yang ketiga dari huruf hija’iyyah. huruf ta adalah huruf yang keluar dari ujung lidah dan pangkal gigi atas. Pada bab ini penulis mengungkapkan jenis-jenis ta. Yang terdapat sembilan pembahasan, yaitu sebagai berikut: اﻟﺘﺎء اﳌﻀﺎرﻋﺔ-1 ( ta mudāra’ah) “ta mudāra’ah ta yang masuk pada fi’il mudari”. اﻟﺘﺎء- 2 ( Ta ta’nis ) “ta ta’nis ta yang menunjukkan khusus
اﻟﺘﺄﻧﻴﺚ pada perempuan” اﳋﻄﺎب
اﻟﺘﺎء
- 3 ( ta khitab ) “ta khitab ta yang masuk kepada ism
damir atau kata ganti orang pertama,kedua dan ketiga tunggal”. اﻟﺘﺎء اﻟﻘﺴﻢ
- 4 ( ta qasam) “ta qasam ta yang menjelaskan tentang
sumpah” اﻟﺘﺎء اﻟﺒﺪل
-5 ( ta badal ) “ta badal bermakna ganti”.
اﻟﺘﺎء اﻟﺰاﺋﺪة
- 6 ( ta zā’idah )” ta bermakna lebih”.
اﻟﺘﺎء اﻻﲰﻴﺔ
- 7 ( ta ismiyyah) “ta menunjukkan kata benda”.
اﻟﺘﺎء اﳌﺮﺑﻮﻃﺔ
- 8 ( ta marbūtah ) “ta marbūtah ta simpul”.
آﺘﺎﺑﺔ اﻟﺘﺎء
- 9 ( penulisan ta )
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
4.1.1 Ta Mudāra’ah Sebelum penulis mengemukakan pengertian ta mudāra’ah sebagai tandatanda fi’l mudāri’ ( )ﻣﻀﺎرعterlebih dahulu penulis kemukakan pengertian mudāri’ secara umum karena fi’l termasuk bagian fi’l dipandang dari pembagian waktu. Kata kerja mudāri’ اﻟﻔﻌﻞ اﳌﻀﺎرع/al-fi’il i-mudāri’/ ialah kata kerja yang yang belaku pada masa sekarang atau pada masa yang akan datang dan memakai huruf-huruf mudāra’ah yaitu, اﳍﻤﺰة/al-hamzatu/ اﻟﻨﻮن/an-nūnu / اﻟﻴﺎء/alyāu/ dan, اﻟﺘﺎء/at- tāu/ . dalam hal ini (Ali al-Jarim, 1890 : 20 mengatakan: هﻮ آﻞ ﻓﻌﻞ ﻳﺪل ﻋﻠﻰ ﺣﺼﻮل ﻋﻤﻞ ﰱ اﻟﺰﻣﻦ اﳊﺎﺿﺮ أو،اﻟﻔﻌﻞ اﳌﻀﺎرع ،اﳌﺴﺘﻘﺒﻞ وﻻﺑﺪ أن ﻳﻜﻮن ﻣﺒﺪع ﲝﺮف ﻣﻦ أﺣﺮف اﳌﻀﺎرﻋﺔ وهﻲ اﳍﻤﺰة . واﻟﺘﺎء، واﻟﻴﺎء،واﻟﻨﻮن Al-fi’lu al-mudāri’ huwa kullu fi’lin yadullu `ala husuli` amalin fiz-zamani al-hadiri awwi al-mustaqbali walā budda anyakuna mabduw`an biharfin min ahrufi almudā’ra’ati wa hiya al-hamzatu wa n-nūnu wal- yā`u wa t-tāu. ‘fi’l mudāri’ ialah, setiap pekerjaan yang menunjukkan masa sekarang/akan datang dan dimulai dengan huruf mudāra’ah yaitu hamzah, nūn ya, dan ta. Pada umumnya kata kerja mudāri’ dibentuk dari kata kerja madi, yaitu dengan menambah huruf-huruf mudāra’ah yang disebut dengan أﻧﻴﺖ/anaytu/. Misal: ﺗﺄآﻞ اﻟﺒﻨﺖ اﳋﺒﺰ /ta `kulu al-bintu al-khubza/ ’perempuan itu sedang memakan’ أﻏﺴﻞ ﻳﺪي
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
/agsilu yadayya / ‘saya sedang mencuci kedua tangan’ ﻧﺮﻓﻊ درﺟﺖ ﻣﻦ ﻧﺸﺂء /narfau` darazati min nisyai /‘Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat’(Al-An’am: 83) واﷲ ﻳﺪﻋﻮﺁ اﱃ دار اﻟﺴﻼم /wal-lahi yad’u ila darussalam /‘Allah menyeru manusia ke Darussalam’ (Yunus:25) Pada kalimat yang pertama, huruf mudāra’ah adalah اﻟﺘﺎء/at-tāu/. Pada kalimat yang kedua, huruf mudāra’ah adalah اﳍﻤﺰة/al-hamzatu/. Pada kalimat yang ketiga, huruf mudāra’ah adalah اﻟﻨﻮن/an-nūnu/ Pada kalimat yang keempat, huruf mudāra’ah pada kalimat tersebut, adalah اﻟﻴﺎء/al- yau/. Kata kerja mudāri’ apabila di hubungkan dengan kata ganti dari jumlah 14 (empat belas) macam, juga mempunyai 14 (empat belas) pola kata dan dibagi pada tiga kelompok. Ketiga kelompok tersebut adalah: 1. Untuk orang ketiga (lk/pr) mempunyai enam pola: /yaf’alu/ ‘dia seorang (lk)sedang berbuat’ ﻳﻔﻌﻞ /yaf’alani/ ‘dia dua orang (lk) sedang berbuat’ ﻳﻔﻌﻼن /yaf ‘alu / ’mereka (lk) sedang berbuat’ ﻳﻔﻌﻞ /taf ‘alu / ‘dia seorang (pr) sedang berbuat’ ﺗﻔﻌﻠﻮ /taf’alani/ ‘dia dua orang (pr) sedang berbuat’ ﺗﻔﻌﻼن /yaf’ alna/ mereka (pr) sedang berbuat’
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ﻳﻔﻌﻠﻦ
2. Untuk orang kedua (lk/pr) mempunyai enam pola: /taf’ alu/ ‘engkau seorang (lk) sedang berbuat’ ﺗﻔﻌﻞ /taf’ alani/ ‘engkau dua orang (lk) sedang berbuat’ ﺗﻔﻌﻼن /taf’ aluna/ ‘mereka dua orang (pr) sedang berbuat’ ﺗﻔﻌﻠﻮن /taf ‘ilina/ ’engkau seorang (pr) sedang berbuat’ ﺗﻔﻌﻠﲔ /taf’ alani/ ’engkau seorang (pr) sedang berbuat’ ﺗﻔﻌﻼن /taf’ alna/ ’mereka dua orang (pr) sedang berbuat’ ﺗﻔﻌﻠﻦ 3. Untuk orang pertama (lk/Pr) mempunyai dua pola: /af `alu/ ’saya lk/pr sedang berbuat’ اﻓﻌﻞ /naf `alu/ ‘kami lk/pr sedang berbuat’ﻧﻔﻌﻞ Pada pola di atas terlihat bahwa, kata kerja mudāri’ pada umumnya berkasus nominatif (marfu) Ta mudāra’ah tidak berfungsi dan terletak di depan fi’l mudāri’. Dengan syarat fa’lnya juga harus disesuaikan ke dalam bentuk mu’annas, seperti contoh di bawah ini: /tal `abu zaynabu / ’zainab sedang bermain‘
ﺗﻠﻌﺐ زﻳﻨﺐ
/ta kulu al-bintu / ‘anak perempuan itu sedang makan’ ﺗﺄآﻞ اﻟﺒﻨﺖ /tazhabu al-ustazatu / ‘guru (pr) itu sedang pergi’ ﺗﺬهﺐ اﻷﺳﺘﺎذة /tatbahu al-khadimatu / ‘pelayan (pr) itu sedang masak’ ﺗﻄﺒﺦ اﳋﺎدﻣﺔ /taqra’u al-tilmizatu / ’murid (pr) itu sedang membaca’ ﺗﻘﺮء اﻟﺘﻠﻤﻴﺬة Kelima misal di atas terdiri dari kata kerja (fi’l) mudāri’ kata tugas (huruf) awalnya dimulai dengan huruf ta mudāra’ah yaitu seperti kata: ﺗﻠﻌﺐ/tal’abu/ ﺗﺄآﻞ
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Apabila diperhatikan misal pertama, sampai ke lima, hanya dapat ditambah huruf awalnya dengan huruf ت/ ta/. Kelima misal di atas terdiri dari kata kerja (fi’l) mudāri’ dan fa’ilnya (pelakunya) adalah terdiri dari bentuk mu’annas. Adapun maksud pengertian ta di awal fi’l mudāri’. Kata tugas (Huruf) ta mudāra’ah apabila menunjukkan: a. seseorang mukhatab (orang kedua laki-laki) Misal: /anta tudar-risu/ ’enkau laki-laki mengajar’ أﻧﺖ ﺗﺪرس
b. seseorang mukhatabat (orang kedua perempuan) Misal: أﻧﺖ ﺗﺪرﺳﲔ/anti tudarrisina/ ‘engkau (perempuan) mengajar’ c. dua mukhatab (orang kedua laki-laki) Misal: أﻧﺘﻤﺎ ﻳﺎزﻳﺪان ﺗﺪرﺳﺎن/antumā yā zaidāni tudarrisāni/ ‘kemu kedua wahai zaidun mengajar’ d. dua mukhatabat (orang kedua perempuan) Misal: أﻧﺘﻤﺎ ﻳﺎهﻨﺪان ﺗﺪرﺳﺎن/antumā yā hindāni tudarrisāni
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
‘kamu berdua wahai hindun mengajar e. ghai’bat (orang pertama perempuan) Misal: هﻨﺪﺗﺪرس/hindun tudarrisu/ ‘hindun mengajar’ f. ghā’ibah (orang kedua perempuan) Misal: اﻟﺘﻠﻤﻴﺬﺗﺎن ﺗﻠﻌﺒﺎن/al-tilmizatāni tal `abāni/ ‘dua orang murid perempuan bermain-main’ Ta mudāra’ah dapat dapat menjadi berbaris depan, dammah pada kata kerja (fi’l) rubai. Misal: /taqūmu/ ‘engkau laki-laki berdiri’ﺗﻘﻮم /tudakhriju/ ‘engkau laki-laki telah keluar’ ﺗﺪﺧﺮج Dari uraian di atas, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa pada umumnya kata kerja mudāri’ dibentuk dari huruf-huruf mudāra’ah. Kata tugas (harf ) ta adalah yang termasuk salah satu dari huruf-huruf mudāra’ah 4.1.2 Ta Ta’nis Ta ta’nis adalah huruf yang bertugas sebagai ta ‘nis (tanda perempuan) tidak berfungsi, terletak di belakang kata kerja (fi’l) dan kata benda (ism). Kata tugas (huruf) yang menunjukkan ta’nis adalah sebagai berikut: 1. Dalam kata tugas (huruf) yang berlafaz ta’nis seperti: /summa/ ﰒyang berasal dari kata /summata/ ﲦﺖ/
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
دﺧﻠﺖ ﻓﺎﻃﻤﺔ اﳊﺠﺮة ﰒ ﻋﺎﺋﺸﺔ /dakhalat fātimatu al-hujrata summa ā’isyata/ ‘Fātimah masuk kamar kemudian A’isyah’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut: Kalimat yang di atas adalah jumlah fi’liyyah yang terdiri dari ُ دﺧﻠﺖ
/dakhalat/
adalah fi’l madi, tetap dalam keadaan fathah dan ta sakinah adalah damir mustatir (kata ganti yang tersembunyi). Kata ﻓﺎﻃﻤﺔ/Fātimatu/ adalah sebagai fa’il yang marfu. Kata, اﳊﺠﺮة
/al-hujrata
/adalah sebagai mafulunbih (objek) alamatnya fathah, Kata ﰒ/summa/ adalah huruf `atf (penghubung) dan ta adalah sebagai tanda yang menunjukkan lafaz ta’nis (tanda perempuan). Kata, ﻋﺎﺋﺸﺔ/A’isyatu/ adalah sebagi maktub ilaih (yang menyusul) kepada Fātimah. Misal: رﺑﺖ/rubbata/ yang berasal dari kata رب/rubba/ ﺻﺎﺣﺒﺔ ﲢﻮن اﺧﺎهﺎ
رﺑﺖ
/rubbāta sāhibatin tahūnu akhāhā/ ‘berapa banyak kawan yang menghianati saudaranya’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut. Kalimat misal di atas adalah kalimat sempurna (jumlah ismiyyah), yang terdiri dari mubtada dan khabar kata رﺑﺖ/rubbata/ adalah huruf jarr, yang tetap dalam keadaan fathah dan ta
adalah tanda yang menunjukkan
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
lafaz
ta’nis (tanda yang
Dalam kalimat رﺑﺖ ﺻﺎﺣﺒﺔ/rubbata sāhibatin/ adalah sebagai fa’il mudāri’ yang marfu. Di dalamnya terdapat damir mustatir (kata ganti yang tersembunyi) sebagai fa’ilnya kata, أﺧﺎهﺎ/akhaha/ adalah maful (objek) dan sebagai mudaf. هﺎ/hā/ adalah damir muttasilu sebagai mudaf ilaih, ﲢﻮن أﺧﺎهﺎ/tahūnu akhāhā/ adalah di tempat rafa sebagai khabar. Misal: ﻻت/lata/ yang berasal dari ﻻ/lā/ ﻧﺪﻣﺖ اﻟﺒﻐﺎة وﻻت ﺳﺎﻋﺔ ﻣﻨﺪم /nadimat al-buqhātu wa lāta sā’ata mundamin/ ‘menyesal orang-orang yang jahat dan tidak ada waktu bagi yang menyesal’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut: Kalimat misal di atas adalah (jumlah fi’liyyah) yang terdiri dari kata, ﻧﺪﻣﺖ/nadimat/ adalah fi’il madi, tetap dalam keadaan fatha, Kata, اﻟﺒﻐﺎة/al-bughatu/ adalah sebagai fa’il yang marfu dan alamat marfunya adalah dammah. Kata, ﻻت/lata/ adalah kata tugas (harf) nafi yang berfungsi sebagai laisa tetap dalam keadaan fathah. Dan kata benda (ism) wajib mahzuf (terlepas) karena maknanya sama dengan kabarnya. Kata, ﺳﺎﻋﺔ/sā’ata/ adalah khabar dari kata, ﻻت/lāta/ mansub dengan baris fathah dan sebagai mudaf. Kata, ﻣﻨﺪم/mundamin/ adalah mudaf ilaih majrur dengan harkat kasrah.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
2. Dalam kata kerja fi’l madi (kata kerja pada masa lampau) yang dapat berubah. Misal: هﻨﺪدرﺳﺖ/Hindun darasat/ ‘Hindun telah belajar’ ﺣﺎﻟﺪﻩ ﻗﺮﺁت/Halidah qara’at/ ‘Halidah telah membaca’ a. Hukum ta ini harus sukun seperti misal di atas akan tetapi dibaris atas apabila ditulis dengan alif. Misal: اﻟﺘﻠﻤﻴﺬﺗﺎن درﺳﺘﺎ/al-tilmizatāni darasatā/ ‘dua orang murid belajar’ b. Ta ta’nis (ta tanda perempuan) harus fi’lnya setelah kata benda mu’anas dan apabila fi’lnya sebelum ism mu’annas maka fa’il itu dimu’anaskan atau dimuzakkarkan menurut keterangan sebagai berikut 1. Fi’l harus dimuzakkarkan bersama fa’il (pelaku) dalam 2 (dua) tempat. a. Apabila fa’ilnya muzakkar, maka f’ilnyapun harus muzakkar. Misal:
ﻗﺎم اﻟﺘﻠﻤﻴﺬان /qāma al-tilmizāni/ ‘dua orang murid laki-laki berdiri’
b. Apabila fa’ilnya mu’anas zahir (pelakunya perempuan yang kelihatan) yang dikecualikan dengan kata, إﻻ/illa/. Misal:
ﻣﺎﳒﺤﺖ إﻻ زﻳﻨﺐ /mā ’najahat illa zainaba/
‘tidak ada yang lulus kecuali zainab’
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
2. fa’il (pelaku) harus dita’niskan bersama fi’l dalam 3 (tiga ) tempat, yaitu: 1. Fa’ilnya harus mu’annas
zahir yang sesunggunya bersambung
dengan fi’lnya. Misal:
ﳒﺤﺖ اﻟﺘﻠﻤﻴﺬات
/nāzahati al-talamizat/ ’murid perempuan itu lulus’ ﳒﺤﺖ او اﻟﺘﻠﻤﻴﺬﺗﺎن /nazahat au al-tilmizatani/ ‘atau dua orang murid perempuan’ او ﳒﺤﺖ اﻟﺘﻠﻤﻴﺬت /au nāzahat al-tilmizatu/ ‘atau murid perempuan’ 2. Fa’ilnya harus damir mustatir (kata ganti yang tersembunyi) yang kembali kepada mu’annas sesunggunya. Misal: اﻟﻔﺘﺎة ﳒﺤﺖ /al-fatātu najahat/ ‘pemudi itu lulus’ اﻟﺸﻤﺲ ﻃﻠﻌﺖ /al-syamsu tala’at/ ‘matahari terbit’ 3. Fa’ilnya harus damir mustatir (kata ganti yang tersembunyi) yang kembali ke jamak mu’annas salim atau jamak taksir. Misal: اﻟﺘﻠﻤﻴﺬات /al-tilmizātu/ ’murid perempuan’ او اﻟﻔﺘﻴﺎت Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
/au al-fatayātu/ ’atau para pemudi’ اﳉﻤﻞ ﺟﺎءت /al-jamalu zā’at/ ’atau unta itu datang’ 3. Boleh dimuzakkarkan fi’lnya, dan dimu’annaskan fi’l itu ada beberapa tempat yang terpenting di antaranya: 1. Apabila fa’ilnya mu’annas majazi zahiran Misal: ﻃﻠﻊ اﻟﺸﻤﺲ /tala’a al-syamsu/ ’matahari terbit’ اوﻃﻠﻌﺖ اﻟﺸﻤﺲ /au tala’ati al-syamsu/ ’atau matahari terbit’ 2. Apabila fa’ilnya mu’annas hakiki yang dipisahkan dari fi’lnya dengan menggunakan selain, إﻻ/illa/. Misal: زار اﻟﻘﺮﻳﺔ هﻨﺪ /jārra al- qaryata hindun/ ’hindun mengujungi desa’ زارت اﻟﻘﺮﻳﺔ هﻨﺪ /jārrat al-qaryata hindun/’hindun mengunjungi desa’ 3. Apabila fa’ilnya damir mustatir (kata ganti yang tersembunyi) yang terpisah dari mu’annas. Misal:
اﳕﺎ زرﻧﻲ هﻲ /innamā zārrani hiya/
‘bahwasanya yang mengunjugiku adalah dia (pr)’ Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
او إﳕﺎ زارﺗﲏ هﻲ /au innamā zārratni hiya/ ’atau bahwasanya yang mengujungiku adalah dia (pr)’
4. Apabila fa’ilnya mu’annas dari kata,ﻧﻌﻢ
/ni’ma/ ﺑﺌﺲ/bi’sa/atau
ﺳﺎء/sa’a/. Misal: ﻧﻌﻤﺖ اﺠﻤﻟﺘﻬﺪة /ni’mata al-mujtahidatu/ ‘alangkah nikmatnya orang rajin’ ﻧﻌﻤﺖ اﺠﻤﻟﺘﻬﺪة /ni’mati al-mujtahidatu/ ’alangkah nikmatnya orang yang rajin’ 5. Apabila fa’ilnya muzakkar, jamak dengan أ/alif/ dan ت/ta/ Misal: ﺟﺎء اﳌﻌﺎوﻳﺎت /jā’a aI- mu’āwiyātu/ ’para mu ’āwiyah datang’ ﺟﺎءت اﳌﻌﺎوﻳﺎت /jā’ati mu ’awiyatu/ ‘para mu ’awiyah datang’ 6. Apabila fa’il-Nya jamak taksir untuk mu’annas dan muzakkar.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Misal: ﺣﻀﺮت اﻟﻔﻮاﻃﻢ /hadarati al-fawātimu/ ’fatimah-fatimah telah hadir’ apabila fa’ilnya mulhaq dengan jamak muzakkar salim.
Misal: ﺟﺎء او ﺟﺎءت اﻟﺒﻨﻮن /jā ’a au jā’at al-banuna/ ’telah datang anak laki-laki’ Adapun fa’ilnya mulhaq dengan jamak mu’anans. Misal: ﳒﺢ أوﳒﺤﺖ أوﻻت اﻹﺟﺘﻬﺎد /najaha au najahat aulatu l-ijtihādi/ ‘telah lulus perempuan yang mempunyai kesungguhan’ 7. Apabila fa’ilnya muzakkar yang dimudafkan kepada mu’annas dengan syarat tidak ada pengarunya muzakkar hilang. Misal:
ﻓﺎزت آﻞ اﺠﻤﻟﺘﻬﺪات /fāzat kullu al-mujtahidāti/
‘berhasil setiap perempuan yang sungguh-sungguh’ 8. Apabila fa’ilnya jamak. Misal: او ﺣﻀﺮت اﻟﻨﺴﺎء
ﺣﻀﺮ
/hadara au hadarati al-nisa’u/ ‘telah datang wanita-wanita’ Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Ataupun ism jinsi jami’ah. Misal:
اﻟﻌﺮب
ﻗﺎل أوﻗﺎﻟﺖ
/qāla au qālati l-arabu/ ’berkata orang-orang Arab’ Dan dalam fi’l yang tidak dapat berubah apabila tidak diharuskan untuk dimuzakkarkan fa’ilnya, seperti: a. dalam fi’il ta’ajjub (menyatakan kekaguman) yang wazannya أﻓﻌﻞ
/af
’ala/. Misal: ﻣﺎاﺣﺴﻦ اﳌﺮأة /mā ’ahsana al-mar’ata/ ‘alangkah cantiknya perempuan itu’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut: ﻣﺎ/mā/ adalah ism nakirah dengan arti (sesuatu). Kedudukanya sebagai mubtada’ mabni atas sukun berkedudukan ra’fa, اﺣﺴﻦ/ ahsana fi’l madi’. Fa’lnya damir mustatir wajib, taqdirnya, هﻮ/huwa/ kembali kepada, ﻣﺎ/mā/. اﳌﺮأة/al-mar’ata/ adalah maf’ulbih (objek) bagi kata kerja (fi’l) Jumlah fi’l dan fa’ilnya itu adalah khabar bagi, ﻣﺎ/mā/. Maka, اﺣﺴﻦ /ahsanu/ tetap dimuzakkarkan walaupun kata benda (ism) setelah ism mu’annas. b. dalam fi’l istisna, ﺧﺎﺷﺎ/khāsyā/ ‘kecuali’ dan, ﺧﻼ/khalā/ ‘kecuali’ Misal:اﻟﻔﺼﻞ ﺧﻼ زﻳﻨﺐ
دﺧﻠﺖ اﻟﺘﻠﻤﻴﺬات
/dakhalat al-tilmizatu al-fasla khalā zainaba/
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
‘murid-murid perempuan telah masuk terkecuali si zainab’ Keterangan dari misal di atas adalah sebagai berikut: Kata, ﺧﻼ/khala/ ‘kecuali’ adalah fi’l istisna, yang tetap muzakkar walaupun kata benda (ism) setelahnya adalah ism mu’annas ma’nawi. Dan kata, زﻳﻨﺐ/zainaba/ adalah mustasna (yang dikecualikan). 3. Dalam ism (kata benda) Huruf, ﺗﺎء/ta/ yang masuk pada kata benda (ism) berfungsi sebagai berikut: 1.
Membedakan antara muzakkar dan mu’annas dan menjadi tanda mu’annas. Misal: اﻟﺒﻨﺖ ﻗﺎﺋﻤﺔ /al-bintu qā ’imatun/ ’seorang anak perempuan yang berdiri’ اﻟﻮﻟﺪ ﻗﺎﺋﻢ /al-waladu qā’imun/ ’seorang anak laki-laki sedang berdiri’
2.
Membedakan antara muzakkar dan mu’annas. Setelah
muzakkar
tidak ada tanda-tanda mu’annas. Sebaliknya juga setelah mu’anas tidak ada tanda-tanda muzakkar. Misal: ﺟﺎء ﺛﻼﺛﺔ رﺟﺎل /jā ’a salāsatu rijālin/ ’datang tiga orang laki-laki’ ﺟﺎء ت ﺛﻼث ﻧﺴﻮة /jā ’at salasu niswatin/ ’datang tiga orang perempuan’
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
3.
Membedakan antara mufrad dan jamak, ta menjadi tanda mufrad muannas. Misal: ﱄ ﲤﺮة /li tamratun/ ’saya mempunyai sebuah kurma/’ ﱄ ﲤﺮات /li tamrātun/ ‘saya mempunyai banyak kurma’.
4.1.3 Ta Khitab Ta khitab yaitu huruf ta yang dipakai untuk orang kedua. Para ulama sepakat bahwa ta khitab ada dalam damir yang berbaris (berharkat) yang terpisah, di antaranya adalah sebagai berikut: a. اﻧﺖ/anta/ engkau seorang laki-laki Misal: رﺟﻞ
اﻧﺖ/anta rajulun/ ‘engkau seorang laki-laki’
b. اﻧﺖ/anti/ engkau perempuan Misal: اﻧﺖ زﻳﻨﺐ/anti zainab/ ’engkau seorang perempuan’ c. اﻧﺘﻤﺎ/antuma/ ‘kamu berdua’ Misal: اﻧﺘﻤﺎ رﺟﻼن
/antum rajulani/ ’kamu dua laki-laki’
اﻧﺘﻤﺎ ﻧﺴﻮﺗﺎن/antuma niswatani/’ kamu berdua perempuan d. اﻧﺘﻨﺎ/antunna/ kamu perempuan
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Misal: اﻧﱳ ﻧﺴﺎء/antunna nisa’un/ ‘kamu perempuan’ 4.1.4 Ta Qasam Sebelum membahas tentang ta qasam terlebih dahulu penulis kemukakan pengertian huruf qasam. Secara leksikal qasam artinya sumpah. Sedangkan secara gramatikal huruf qasam adalah huruf yang betugas untuk sumpah. Dalam qasam terdapat tiga huruf yaitu, ب/ba/ و/waw/ ت/ta/. Muhammad bin Ahmad bin Abdil Bari al-Ahdal, (tanpa tahun:
44)
sebagai berikut: ﺣﺮوف اﻟﻘﺴﻢ اﻟﺒﺎء واﻟﻮاوﺑﺪل ﻣﻨﻬﺎ واﻟﺘﺎء
ﻗﺎل ﺑﻌﻀﻬﻢ واﻷﺻﻞ ﰲ اﻟﻮاو
ﺑﺪل ﻣﻦ
qāla ba’duhum wa al-aslu fi hurufi al-qasami al-ba’i wa al-wāwu badlun minha wa al-t ta’i badlun min al-wāw. Telah berkata (ahli nahwu) bahwa asal huruf-huruf qasam itu adalah ba dan waw adalah sebagian ganti dari pada waw. Ta ganti dari waw. Mustafa al-Ghalayāyni, (1973 : 185) memberikan keterangan tentang waw dan ta sebagai (harf) sebagai kata tugas qasam adalah sebagai berikut : واﻟﻔﺠﺮ وﻟﻴﺎل ﻋﺸﺮ:واﻟﺘﺎء ﺗﻜﻮﻧﺎن اﻟﻘﺴﻢ آﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎل
واﻟﻮاو
ﺗﺎﷲ ﻷآﻴﺪان اﺻﻨﺎﻣﻜﻢ واﻟﺘﺎ ﻻﺗﺪﺧﻞ إﻻ ﻋﻠﻰ ﻟﻔﻆ اﳉﻼﻟﺔ،وﻗﻮﻟﻪ واﻟﻮاو ﺗﺪﺧﻞ آﻞ ﻣﻘﺴﻢ ﺑﻪ
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Wa al-wāwu wa-tā’i takunani al-qasami wa qowlihi ta’ala: ‘wa al-fajri wa layalin ‘ asyarin’ wa qowlihi : ta al-lāhi la’akidanna asnāmakum. Wa t- tā ‘u la tadkhulu illa ‘alā lafzu jalalah wal wāw tadkhulu alā kulli muqassami bihi ‘waw, dan ta adalah keduanya untuk sumpah. Sebagaiman fir’man Allah tā ’ala: wafajri wa layalin ‘asyarin‘ dan fir’manya : ta’ lāhi lā ’akidanna asnāmakum’ dan ta tidak masuk terkecuali atas (lafzu jalalah). Dan waw masuk pada semua muqassam bih (ism yang terletak sesudah qasam). Dari beberapa defenisi dan keterangan di atas dapat ketahui bahwa huruf qasam itu adalah: /ba/ ب/ waw/ واﻟﻮاو/ta/ ﺗﺄhuruf qasam adalah funsinya membaris bawahi ism. Ta sebagai huruf qasam hanya terdapat di depan kata benda (ism) khusus masuk (lafzu jalalah). Ba dan waw, dapat berada di depan kata benda (ism) apa saja yang dapat digunakan untuk bersumpah demi Allah, demi pemohon, demi bulan, demi matahari, dan sampai seterusnya. Beberapa misal penggunaan huruf qasam dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) adalah sebagai berikut: /bi lāhi lā ‘ajtahidanna/ﺑﺎﷲ ﻷﺟﺘﻬﺪن ‘demi Allah aku akan bersungguh-sungguh’ /uqssimu bi lāhi / ‘aku bersumpah demi Allah‘ اﻗﺴﻢ ﺑﺎﷲ /ta lāhi lā’af‘alanna/ﺗﺎﷲ ﻷﻓﻌﻠﻦ ‘demi Allah aku akan melakukanya’ /wa lāhi lā’ ukrimannaka واﷲ ﻷآﺮﻣﻨﻚ
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
‘niscaya akan kumuliakan akan engkau’ /ta lāhi lā-akindanna asnāmakum/ﺗﺎﷲ ﻷآﻴﺪن اﺻﻨﺎﻣﻜﻢ ’demi Allah niscaya akan kujadikan patung’ /wa s-samāi ‘ demi lagit’ واﻟﺴﻤﺎء Ta adalah salah satu huruf qasam yang berada di depan kata benda (ism) khusus (lafzu jalalah). Ataupun lafzu atas nama rabbi ( )ربyang diidafahkan. Misal: /tarabbi al-ka’bati/ ‘demi yang punya ka’bah’ ﺗﺮﺑﻲ اﻟﻜﻌﺒﺔ Ta qasam adalah huruf jarr yang berfungsi yang membarisbawahkan ism (lafzu jalalah) Allah. Jadi ta qasam hanya masuk kepada (lafzu jalalah). Dan bertugas menjarrkan (genetif) (lafzu jalalah). Misal: /ta lāhi lā ‘unjizannna wa’di/ﺗﺎﷲ ﻷﳒﺰن وﻋﺪي ‘demi Allah aku akan menunaikan janjiku’ ﺗﺄﷲ ﻷ آﻴﺪن اﺻﻨﺎﻣﻜﻢ /ta lāhi lā akidanna asnamakum/ ’demi Allah niscaya akan kujadikan kamu patung (S. Al-Anbiya :57) ﺗﺎﷲ ﻟﻘﺪ ﺁﺷﺮك اﷲ ﻋﻠﻴﻨﺎ /ta al-lahi laqad āsyaraka Allahu’alainā/ ’demi Allah, sungguh dia telah melebihkan engkau atas kamu’ 4.1.5 Ta Badal
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Yang dimaksud dengan ta badal ialah huruf ta diganti dengan huruf lain yang terdapat pada tujuh wazan (timbangan). a. Ta badal yang berasal dari huruf و/waw/. 1. Yang mempuyai wazan ﻓﻌﺎل/fu’ālun/ apabila
ف/fā/ fi’lnya adalah
huruf و/waw/ . Misal: وﺟﻪ/wajhun/ ‘wajah’ berasal dari kata ﲡﺎة/tujatun/ ورث/warisa/ ‘pusaka’ berasal dari kata ﺗﺮاث/turasun/ 2. Yang mempunyai wazan ﻓﻌﻠﻴﺔ/fa’ilatun / Apabila ف/fā/ fi’lnya adalah huruf و/waw/ Misal: وﻗﻴﺖ/waqaitu/ ‘melindungi’ berasal dari kata, ﺗﻘﻴﺔ/taqiyyatun/ 3. Yang mempuyai wazan ﻓﻌﻞ/fā’la/ apabila ف/fā/ fi’lnya adalah Huruf و/waw/ Misal: وﻗﻴﺖ/waqaitu/ ‘taqwa’ berasal dari kata اﻟﺘﻘﻮى/al-taqwa/ 4. Yang mempunyai wazan إﻓﺘﻌﻞ/ifta’ala/ Apabila ف/fā/ fi’lnya adalah huruf و/waw/
Misal: وﻋﺪ/wa’ada/ berjanji berasal dari kata إﺗﻌﺪ/it-taada/ إﺗﻌﺪ ﳏﻤﺪ ﻗﻮﻣﻪ وﻋﺪا
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
/it-taada muhammadun qaumahu wadān/ ‘Muhammad menjadikan kaumnya’ Misal: وزن/wazan/ ‘timbangan’ berasal dari kata إﺗﺰن/it-tazana/ إﺗﺰن اﻟﻘﻀﻰ اﻷﻣﺮ /it-tazana qadi al-amra/ ‘hakim menimbang masalah’ b. Ta badal yang berasal dari huruf,
ي/ya/, yang mempunyai wazan, إﻓﺘﻌﻞ/
iftaala/ apabila ف/fā/ fi’lnya adalah huruf ي/ya/. 1. اﻟﻴﺴﺮ/al-yusra/ mudah, berasal dari kata, إﺗﺴﺮ/it-tasara/. Misal: إﺗﺴﺮ اﻷﻣﺮ ﺑﻌﺪ ﲢﻠﻪ /it-tasara al-amru ba datahlihi/ ‘masalah jadi mudah setelah dipecahkan’ 2. اﻟﻴﺒﺲ/al-yubsu/ basah, berasal dari kata, إﺗﺒﺲ/it-tabasa/ Misal: ﺑﻠﻞ اﳌﻄﺮ اﻟﻘﻤﻴﺺ ﻓﺎﺗﺒﺲ اﻟﻘﻤﻴﺺ /ballala al-mataru al-qamisa fātabasa al-qamisu/ ‘hujan membasahi baju itu menjadi basah’
c. Ta badal yang berasal dari huruf, س/sin/ 1. ﺳﺪس/sadisun/ enam, berasal dari kata, ﺳﺖ/sittun/ Misal: ﻋﻠﻰ اﳌﻜﺘﺐ ﺳﺖ آﺮاﺳﺎت
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
/ala al-maktabi sittu kurrāsātin/ ‘di atas meja ada 6 buku tulis’ Banyak ahli nahwu mengatakan jamak ﺳﺪس/sadsun/ adalah اﺳﺪاس /asdāsun/ tasgirnya adalah ﺳﺪﻳﺴﺔ/sudaisatun/ Kata ﺳﺪﻳﺴﺔ/sudaisatun/ adalah ism musaghghar. Ism musaghghar adalah ism yang dirubah bentuknya kepada bentuk ﻓﻌﻴﻞ/fu’ailun/ atau
ﻓﻌﻴﻌﻞ/fu’ai’ilun/ atau
ﻓﻌﻴﻌﻴﻞ/
fuai’ilun / untuk menunjukkan arti kecil tubuhnya atau rendah derajatnya. Kata ﺳﺪس
/sadisun/ adalah ism musaghghar yang terdiri dari tiga huruf.
Dan wazan tasghir (mengecilkan)
ﻓﻌﻴﻞ/fuailun/ untuk ism tiga huruf
seperti /sudaisatun/ ‘enam kecil’ bentuk musaghghar (diartikan kecil) dari kata ﺳﺪس/sadisun/ .Dan wazan tasghir /fu’ailun/ dan
ﻓﻌﻴﻌﻞ/fu’ai’ilun/ untuk
mentasghir ism yang lebih dari tiga huruf. d. Ta badal yang berasal dari huruf ص/sad/ 1. ﻟﺺ/lissun/ berasal dari huruf ﻟﺼﺖ/listun/ 2. ﻟﺼﻮص/lususun/ berasal dari kata ﻟﺼﻮت/lusutun/ pencuri. Misal: اﻟﻠﺼﻮت ﻳﻔﺮون /al-lusūtu yafirrūna/ ‘pencuri itu berlarian’ e. Ta badal yang berasal dari huruf, ط/ta/ ﻓﺴﻄﺎط/fustatun/ kemah, berasal dari kata ﻓﺴﺘﺎط/fustātu/ ia didasarkan pada jamaknya yang berbunyi ﻓﺴﺎﻃﻴﻂ/fasātitu/ Misal: اﻗﺎم اﳉﻨﻮد ﻓﺴﺎﻃﻴﻂ
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
/aqama al-junnūdu fasātitu/ ‘tantara-tantara mendirikan kemah-kemah’ اﺳﺘﺎع ﻳﺴﺘﻊ/astāa yustiu/ berasal dari kata أﺳﺘﺎع ﻳﺴﻄﻴﻊ Misal: اﺳﻄﺎع اﻟﻀﺆﺣﻮل اﳊﺠﺮة /astā’a al-dau haula al-hujrati/ ‘cahaya menyebar di sekitar kamar’ f. Ta badal yang berasal dari huruf د/dal/ درﺑﻮت/darabūtun/ berlari, berasal dari kata ﺗﺮﺑﻮت/tarabūtun/ Misal: ﻧﺎﻗﺔ درﺑﻮت /nāqatun darabūtun/ ‘unta yang berlari’ g. Ta badal yang berasal dari huruf, ء/hamzah wasal/ اﻵن/al-ān/ ‘sekarang ‘ berasal dari kata, ﺗﻼن/talāna/ Misal: Sebagaimana terdapat dalam syair Amru bin Ahmari: وﺻﻠﻨﺎ آﻤﺎذﻋﻤﺖ ﺗﻼﻧﺎ Wa silnā kamā za’amti talānā/ ‘berikanlah permata sebelum batas rumah’ 4.1.6 Ta Zā’idah Sebelum penulis membahas tentang ta zā’idah terlebih dahulu penulis mengemukakan
pengertian huruf zā’idah. Secara
leksikal zā’idah artinya
bertambah. Sedangkan secara gramatikal huruf zā’idah adalah kata tugas yang tidak mempunyai arti tertentu, melainkan hanya bertugas sebagai huruf tambahan saja.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Yang termasuk huruf-huruf zā’idah adalah sebagai berikut: إن/in/ ب/ba/ ﻻ/lā/ ﻣﺎ/mā/ و/wa/ ت/ta/ ﻣﻦ/min/ اﻟﻜﺎف/al-kāfu/ ال/al/ أن /an/ اﻟﻔﺎء/al-fā’u/. Salah satu huruf zā’idah yang dibahas dalam tesis ini adalah huruf ta. Ta adalah salah satu huruf zā’idah yang bertugas sebagai tambahan saja, dan berfungsi terletak di belakang kata benda, di depan dan di belakang kata kerja. Ta zā’idah banyak juga digunakan dalam pembentukan kata di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Kata tugas pertama fi’l mudāraah ﺗﺪرس/tudarrisu/ ‘engkau laki-laki mengajar’ 2. awal sighat (bentuk) ﺗﻔﺎﻋﻞ/tafā’ala/ ﺗﻐﺎﻓﻞ/tagafala/ ‘pura-pura lalai berasal dari kata, ﻏﻔﻞ/ghafila/ lalai. Misal : ﺗﻐﺎﻓﻞ اﻟﺮﺟﻞ ﻋﻦ ذﻟﻚ أﻷﻣﺮ/taghafala al-rajulu’an zālika al-amri/ ‘laki-laki itu pura-pura lalai dalam urusan itu’ ﲡﺎهﻞ/tajāhala/ ‘pura-pura bodoh’ berasal dari kata, ﺟﻬﻞ/jahula/ bodoh: ﲡﺎهﻞ ﻋﻠﻲ ﻋﻦ ﻣﺴﺄﻟﺔ اﻟﺴﻴﺎﺳﻴﺔ/tajāhala’ aliyyun an masa’alati alsiyyāsiyyati/ ‘ Ali pura-pura bodoh dalam masalah politik’
3. Dalam fi’l yang menunjukkan ta’nis (tanda perempuan). Misal:
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ﻗﺎﻣﺖ/qāmat/ ‘dia perempuan berdiri’ درﺳﺖ/darasat/ ‘dia perempuan belajar’ Dan ta za’idah juga terdapat pada awal beberapa kata. Misal: ﲤﺜﺎل/timsalun/ misal. اﻣﺜﻞ ﻟﻚ اﺣﺴﻦ ﲤﺜﺎل ‘saya menerima misal sebaik-baik misal’ ﺗﺒﻴﺎن/tibyan/ keterangan. ﺑﲔ اﳌﺪرس اﻟﺪرس ﺗﺒﻴﺎﻧﺎ واﺿﺤﺎ/bayyana al-mudarrisu al-darrsa tibyānan wa dihan/ ‘guru menerangkan pelajaran dengan keterangan yang jelas’ Dan ta zā’idah juga terdapat pada akhir kata-kata seperti pada kalimat ini, اﻧﻜﺮت/ankarat/ mengingkari.
اﻧﻜﺮت اﻟﻄﺎﻏﻮت اﻣﺮرﺑﻪ/ankarat al-taghūtun amra rabbihi/ ‘syaithan mengingkari perintah tuhan’
4.1.7 Ta Ismiyyah Ta ismiyyah atau ta fa’il atau ta damir adalah berfungsi sebagai (kata ganti), apabila bersambung dengan fi’l (kata kerja). Ta ismiyyah terdiri dari sebagai berikut:
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
1. Damir ت/ta/ menunjukkan orang pertama mufrad (tunggal) untuk muzakkar (laki-laki) ataupun mu’annas (perempuan) maka tetap berbaris dammah di akhir fi’l madi. Misal: ﳒﺤﺖ/najahti/ ‘aku telah lulus’ ﺗﻌﻠﻤﺖ/ta allamtu/ ‘aku telah belajar’ 2. Damir, ت/ta/ menunjukkan orang kedua mufrad (tunggal) untuk muzakkar (lakilaki) maka tetap berbaris fathah di akhir fi’l madi. Misal: ﳒﺤﺖ/najahta/ ‘engkau perempuan telah lulus’ ﺗﻌﻠﻤﺖ/ta allamti/ ‘engkau perempuan telah belajar’
4.1.8
Penulisan Ta Ta ditulis marbūtah ketika berhenti (waqaf) ketika membancanya:
a. Akhir ism mufrad mu’annas Misal: ﻓﺎﻃﻤﺔ/Fātimatun/ ‘Fātimah’ ﺧﺪﳚﺔ/Khadijatun/
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
‘Khadijah’ ﻣﺴﻄﺮة/mistaratun/ ‘ mistar’ ﺣﻜﻤﺔ/hikmatun/ hikmah. b. Akhir jamak taksir Misal: ﻋﺮاة/urātun/ ‘orang-orang yang telanjang’ ﻗﻀﺎة/qadātun/ ‘para hakim’ c. Akhir sifat yang mu’annas Misal: ﺻﻐﲑة/saghiratun/ ‘kecil ’ آﺒﲑة/kabiratun/ ‘besar‘ ta ditulis /maftuhah/ tetapi pada bentuk ta maftuhah ketika berhenti (waqaf). Ta tersebut terdapat pada: a. Ism sulasi yang sukun tengahnya dan akhir ism tersebut ta bukan ta za’idah. Misal: ﺑﻴﺖ/baitun/ ‘rumah’
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ﻗﻮت/qūtun/ ‘makanan’ b. Ism muzakkar yang bukan ism sulasi. ﻧﺒﺎت/nabātun/ ‘tumbuhan‘ ﺳﺒﺎت/subātun/ ‘tidur‘ c. Jamak mu’annas salim Misal: ورﻗﺎت/waraqātun/ ‘daun-daun’ ﺗﻠﻤﻴﺬات/tilmizatun/ ‘murid-murid perempuan’ d. Pada kata kerja (fi’l). Misal: درﺳﺖ/darasata/ ‘engkau laki-laki belajar’ درﺳﺖ/darasati/ ‘engkau perempuan belajar‘
e. Pada huruf. Misal: ﻟﻴﺖ/lāita/ ‘semoga’ ﻻت/lata/ ‘tidak ada‘ رﺑﺖ/rabata/ ‘semoga‘ ﻟﻌﻠﺖ/la’allata/ ‘mudah-mudahan’ f. Ism alam yang diserap dari bahasa asing huruf-Nya terakhir ت/ta/ Misal: ﺷﻮآﺖ/syaukat/
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ﺑﻮﻧﺎﺑﺮت/būnābarat/ g. Jamak taksir bila mufradnya huruf terakhir ت/ta/ Misal: اوﻗﺖ/auqatun/ ‘waktu‘ ﺑﻨﺎت/banatun/ ‘gadis-gadis‘ h. Ism yang huruf terakhirnya ت/ta/ sedangkan selurunya ي/ya/ dan و / waw/ yang sukun. Misal: آﱪﻳﺖ/kibritun/ ‘korek api‘ ﻋﻨﻜﺒﻮت/ankubūtun/ ‘laba-laba’ 4.1.9 Ta Marbūtah Ta marbūtah disebut juga dengan ta simpul ( ) ةyang terletak di akhir kata. Adapun defenisi ta marbūtah menurut ahli bahasa Arab (Mustafa Ghalāyyini menjelaskan: اﻟﺘﺎء اﳌﺮﺑﻮﻃﺔ ﺗﻠﺤﻖ اﻟﺼﻔﺎت ﺗﻔﺮﻗﺔ ﺑﲔ اﳌﺬآﺮ ﻣﻨﻬﺎ at-tā’u al-marbūtatu: talhiqu s-sifatu tafriqatan bayna al-muzakkari minha. ‘ta marbūtah, adalah ta yang berhubungan dengan sifat yang membedakannya dari muzakkar’ Berdasarkan defenisi di atas, maka yang dimaksud dengan ta marbūtah adalah ta yang menunjukkan jenis perempuan sebagai tanda yang membedakannya dari lakilaki. misal: Muzakkar
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
mu’annas
ﺑﺎﺋﻊ/ba’i un/
ﺑﺎﺋﻌﺔ/ba’i ‘atun/
penjual
penjual
Dja’far Amir, (1970 : 9) هﻮ إﺳﻢ اﻟﺬى ﻋﻠﻰ اﳌﺬآﺮ وﻟﻴﺲ ﻟﻪ ﻋﻼﻣﺔ اﻟﺘﺄﻧﻴﺚ:اﳌﺬآﺮ /al-muzakkaru: huwa i-ismu al-lazi ‘āla al-muzakkari wa laysa lahu ‘alāmatu al- ta’ nisi/ ‘muzakkar. adalah ism yang menunjukkan kepada laki-laki dan tidak ada padanya tanda-tanda perempuan’ Dari uraian di atas, penulis mengambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud ism muzakkar adalah kata benda yang dinyatakan dengan perkataan ‘haza‘ untuk menunjukkan laki-laki serta tidak ada tanda-tanda perempuan. misal: رﺟﻞ/rajulun/ ‘seorang laki-laki’ آﺘﺎب/kitābun/ ‘kitab’ هﺮ/hirun/ ‘kucing’ ﺣﺪﻳﺪ/hadidun/ ‘besi‘ ﻋﺪل/adalun/ ‘adil’ إﺳﺘﻘﻼل/istiqlālun/ ‘kemerdekaan’ Adapun defenisi ism mu’annas, penulis kemukakan beberapa pendapat ahli bahasa, seperti. (Mustafa Ghalāyyin,1973 : 9) ﻣﺎﻳﺼﺢ أن ﺗﺸﲑ إﻟﻴﻪ ﺑﻘﻮﻟﻚ هﺬﻩ:اﳌﺆﻧﺚ /al-mu’annasu: mā yasihhu an tusyira ilayhi biqa-walika ‘hazihi’/ ‘mu’annas : adalah suatu yang dibenarkan untuk menyatakan kepadanya dengan kata ‘hazihi’
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
misal: Muzakkar
Mu’annas
ﻋﺎﱂ/ālimun/
ﻋﺎﳌﺔ/alimatun/
guru
guru
ﳏﻤﻮد/mahmudun/
ﳏﻤﻮدة/mahmúdatun/
terpuji
terpuji
Adapun penambahan ta pada sifat adalah, untuk membedakan antara muzakkar dengan mu’annas dan ini sering dipergunakan, adakala ta diletakan di awal kalimat dan di akhir kalimat, ini semunya tergantung kalimat yang mau diucapkan, apakah kalimat muzakkar atau kalimat mu’annas. 4.2 Fungsi dan Pemakaian ta Ditinjau dari segi fungsi pemakaian huruf ta dalam kalimat yang sempurna (jumlah mufidah) terdapat beberapa macam: 4.2.1 Ta Qasam Ta qasam adalah huruf jarr yang berfungsi membuat ism sesudahnya berirab jarr (berkasus genetif) sebagaimana defenisi yang dikemukakan. (Piter Loeis Ma’luf, 1973 :58) Memberi keterangan tentang ta sebagai huruf qasam adalah sebagai berikut: ﺣﺮف ﺟﺮﻟﻠﻘﺴﻢ ﻓﺘﺠﺮإﺳﻢ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ
اﻟﺘﺎء ﺗﻜﻮن
/at-tā’u takunu harfu jarri lil-qasami fatujrru ism al-lahi ta’āla/ Ta adalah huruf jarr untuk sumpah , maka dia berfungsi membaris bawahkan ism (lafzu jalalah). Ta Qasam
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Ta qasam adalah huruf yang berfungsi terletak di depa kata benda (ism) misal: ﺗﺎﷲ ﻷﻓﻌﻠﻦ/ta l-lahi lā’af’alanna/ ‘demi Allah aku akan melakukanya’ ﺗﺎﷲ ﻷﳒﺰن وﻋﺪ/ta l-lāhi lā’unjizan-na wa’di/ ‘demi Allah aku akan menunaikan janjiku’ Apabila diperhatikan misal di atas, semua kata benda (ism) yang berada sesudah ta qasam itu ber’irab jarr, (berkasus genetif) diketahui bahwa ta yang terletak di awal kalam itu adalah ta qasam dan berfungsi, sebab kata yang terletak sesudanya mengalami perubahan (irab). 4.2.2
Ta Mudāra’ah Ta mudāra’ah adalah huruf yang berfungsi terletak di depan (fi’l mudari). misal: ﺗﻠﻌﺐ زﻳﻨﺐ/tal’abu zaynabu/ ‘zainab sedang bermain‘ ﺗﺬهﺐ اﻟﺘﻠﻤﻴﺬة/tazhabu at-tilmizatu / ‘siswi itu sedang pergi‘ Apabila diperhatikan misal pertama, dan kedua diketahui bahwa ta yang
terletak di awal kata itu adalah ta mudāra’ah dan tidak berfungsi, sebab kata yang terletak sesudahnya tidak mengalami perubahan (irab) 4.2.3
Ta Ta’nis Ta ta’nis adalah huruf yang berfungsi dapat terletak di akhir (fi’l) dan di akhir kata benda (ism). Misal:
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ذهﺒﺖ اﻟﺘﻠﻤﻴﺬة/ zahabat al- tilmilzatun/ ‘murid perempuan itu telah pergi’ رﺟﻌﺖ أم ﻣﻦ اﻟﺴﻮق/raja’at ummi min al-suqi/ ‘ibu telah pulang dari pasar‘ Apabila diperhatikan misal pertama, dan kedua diketahui bahwa ta yang terletak di akhir kata itu adalah ta ta’nis dan berfungsi, sebab kata yang terletak sesudahnya tidak mengalami perubahan (irab)
4.2.4 Ta Khitab Ta khitab adalah huruf yang berfungsi terletak di depan kata kerja (fi’il) Misal: أﻧﺖ ﺗﺪرس/anta tudarrisu/ ‘engkau laki-laki mengajar‘ أﻧﺖ ﺗﺪرﺳﲔ/anti tudarrisina/ ‘engkau perempuan mengajar‘ Apabila diperhatikan misal pertama, dan kedua diketahui bahwa ta terletak di awal kata itu adalah ta khitab dan berfungsi, sebab kata yang terletak sesudahnya tidak mengalami perubahan (irab). 4.2.5
Ta Badal Ta badal adalah huruf yang berfungsi terletak di depan kata kerja dan di tengah kata kerja juga di akhir kata benda (ism). Misal: أﺳﺘﺎع اﳋﱪ ﺑﲔ اﻟﻘﻮم/astā ’a al-khubru baina al-qaumi/ ‘kabar telah menyebar di antara kaum’ ﺟﺮي ﻟﺼﺖ ﺟﺮﻳﺎ ﺳﺮﻳﻌﺎ/jara listun jaryān sari ’ān/
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
‘pencuri itu lari dengan cepat‘ Apabila diperhatikan misal pertama, dan kedua diketahui bahwa ta yang terletak di awal kata adalah ta badal dan
berfungsi sebab kata yang terletak
sesudahnya tidak mengalami perubahan (irab).
4.2.6 Ta Zā’idah Ta zā’idah adalah huruf yang berfungsi terletak di depan dan di akhir kata kerja juga di akhir kata benda (ism). Misal: ﺗﺘﺠﻠﺲ ﻋﻠﻰ اﻟﻜﺮﺳﻲ/tatajlisu ‘alā al-kursiyyi/ ‘engkau laki-laki duduk di atas kursi’ ﺗﺘﺬهﺐ إﱃ اﳌﺴﺠﺪ/tatazhabu ila al-masjidi/ ‘engkau laki-laki pergi ke masjid‘ Apabila diperhatikan misal pertama, dan kedua diketahui bahwa ta yang terletak di awal kata adalah ta zā’idah dan berfungsi sebab kata-kata yang terletak sesudahnya tidak mengalami perubahan (irab).
4.2.7 Ta Ismiyyah Ta ismiyyah adalah huruf yang berfungsi terletak dibelakang kata kerja (fi’il). Misal: ﻓﺘﺤﺖ اﻟﺒﺎب/ fatahtu al-bāba/ ‘saya telah membuka pintu‘
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ﻋﻠﻤﺖ اﻟﻌﻠﻢ ﻧﻔﻌﺎ
/alimtu al-ilma nafian/
‘saya mengetahui ilmu itu bermanfaat’ Apabila diperhatikan misal pertama, dan kedua diketahui bahwa ta yang terletak di akhir kata kerja adalah ta ismiyyah dan berfungsi sebab kata-kata yang terletak sesudahnya tidak mengalami perubahan (irab). 4.2.8 Ta Marbūtah Ta marbūtah adalah huruf yang berfungsi terletak di akhir kata benda (ism). Misal: ﻋﺎﺋﺸﺔ اﻣﻬﺮ ﻣﻦ ﻓﺎﻃﻤﺔ/ā isyatu amharu min fātimatu/ ‘ā ’isyah lebih pandai dari fātimah’ اﻟﺘﻔﺎﺣﺔ ﺳﺤﺮة ﻗﺸﺮرﻗﻴﻖ/at-tafāhatu sahratu qasyrun raqiqun/ ‘buah apel yang mempunyai kulit yang tipis‘ Apabila diperhatikan misal, pertama dan kedua diketahui bahwa ta yang terletak di awal kata adalah ta marbūtah dan berfungsi sebab kata yang terletak sesudahnya tidak mengalami perubahan (irab). 4.3 Posisi dan Letak Ta Ditinjau dari segi letak dan posisi ta ada yang terdapat di depan kata benda. Ada juga terdapat di depan di tengah dan di akhir kata kerja. 4.3.1 Ta Qasam Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta qasam termasuk huruf yang terletak di depan kata benda, khusus pada (lafzu jalalah) Misal:
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ﺗﺎﷲ ﻟﻘﺪ ذهﺒﺖ إﱃ اﳉﺎﻣﻌﺔ/ta lāhi laqad zahabtu ila al-jamiati/ ‘demi Allah sesungguhnya aku telah pergi ke Universitas’ ﺗﺎﷲ ﻷﺗﺮآﻦ اﻟﺸﺮ/ta lāhi lā ’atrukanna sy-syarra/ ‘demi Allah akan kutinggalkan perbuatan keji itu‘ ﺗﺎﷲ ﻷآﻔﺌﻦ اﶈﺴﻦ/ ta lāhi lā’ukaffi’inna al-muhsina/ ‘demi Allah akan kuberikan balasan baik’ ﺗﺎﷲ ﻷﻋﻔﻮﻧﻚ/ta lāhi la’a fu’ wannāka/ ‘demi Allah akan kumaafkan engkau’ ﺗﺎﷲ ﻷﺗﺮآﻦ اﻟﻜﺴﻞ/ta lāhi la’ atrukkanna al-kaslan/ ‘demi Allah akan kutinggalkan malas itu‘ Pada kelima misal di atas ta qasam terletak di awal kata benda. Sebab ta qasam adalah huruf jarr yang berfungsi membuat ism sesudahnya ber’rab jarr.
4.3.2 Ta Yang Terletak di Belakang Ism ta yang terletak dibelakang ism adalah ta Marbūtah ta zā’idah ta badal dan ta tanis. 4.3.2.1 Ta Marbūtah Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidat) ta marbūtah termasuk huruf yang terletak di akhir kata benda (ism). Misal: اﻟﺸﺠﺮة ﺗﻨﺒﺖ ﰱ اﻟﻐﺎﺑﺔ/al-syajaratu tanbutu fi al-ghābati/ ‘pohon itu tumbuh di hutan’
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Misal di atas diketahui bahwa ta yang terletak di akhir kata, benda, itu adalah ta marbūtah yaitu kata, اﻟﺸﺠﺮة/ay-syājaratu/ karena kata benda. Maka ta marbūtah berfungsi sebagai tanda-tanda ism yang menunjukkan mu’annas. 4.3.2.2 Ta Zā’idah Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta zā ’idah termasuk huruf yang terletak di awal kata kerja (fi’il) Misal: اﻧﺖ ﺗﺘﺠﻠﺲ/anta tatajlisu/ ‘engkau laki-laki berpura-pura duduk’ اﻧﺖ ﺗﺘﺠﻠﺴﲔ/anti tatajlisina/ ‘enkau perempuan berpura-pura duduk‘ Apabila diperhatikan misal, pertama dan kedua diketahui bahwa ta yang terletak di awal kata kerja untuk muzakkar adalah ( ﺗﺘﺠﻠﺲtatajlisu) misal kedua ta zā’idah. Di awal kata kerja untuk mua’nas ( ﺗﺘﺠﻠﺴﲔtatajlisina).
4.3.2.3 Ta Badal Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta badal termasuk huruf yang terletak di akhir kata benda (ism). Misal: ﺟﺮﻟﺼﺖ ﺟﺮﻳﺎﺳﺮﻳﻌﺎ
/jara listun jaryān sari’an/ ‘pencuri itu lari dengan cepat‘
Apabila diperhatikan misal di atas diketahui bahwa ta yang terletak di akhir kata benda itu adalah ta badal, yang berasal dari huruf, ص/sad/.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Karena ism mufrad dan kata, ﻟﺺ/lissun/ ‘pencuri‘ berasal dari kata, ﻟﺼﺖ/ listun/. Maka kata, ﻟﺼﺖ/listun/ adalah berfungsi sebagai ta badal dibelakang kata benda (ism). 4.3.2.4 Ta Ta’nis Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta ta’nis termasuk huruf yang terletak di akhir kata benda (ism). Misal: ﰱ اﻟﺸﺎرع
ﺳﺎرت اﻟﺴﻴﺎرة
/sārat as-sayyāratu fi sy-sya-ri’i/ ‘mobil itu berjalan di jalan raya’
Apabila diperhatikan misal di atas diketahui bahwa ta yang terletak di akhir kata benda itu adalah ta ta’nis., ﺳﺎرت/sarat/ adalah ta ta’nis terletak di akhir kata benda (ism). 4.3.3 Ta Yang Terletak di Depan Fi’l Yang termasuk ta yang dapat terletak di depan fi’l adalah ta mudāra’ah, ta khitab, ta badal, dan ta zā ’idah. 4.3.3.1 Ta Mudāra’ah Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta mudāra’ah terletak di awal kata, fi’l mudari’. Misal: ﺗﺄآﻞ اﻟﺒﻨﺖ/ta kulu al-bintu / ‘perempuan itu sedang makan‘ ﺗﻠﻌﺐ ﺑﺎﻟﻜﺮة/talabu bilkurati/ ‘perempuan itu sedang main bola‘
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Apabila diperhatikan misal pertama, ( ﺗﺎآﻞta kulu) dan kedua ( ﺗﻠﻌﺐtal abu) diketahui bahwa ta yang terletak di depan kata kerja itu adalah ta mudāra’ah. Karena fi’l mudāri’, dimulai dengan huruf-huruf mudāra’ah. 4.3.3.2 Ta Khitab Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) khitab termasuk huruf yang terletak di depan kata kerja (fi’il). Misal: اﻧﺖ ﺗﺬهﺐ إﱃ اﳌﺴﺠﺪ
/anta tazhabu ilā l-masjidi/ ‘engkau laki-laki pergi kemasjid‘
اﻧﺖ ﺗﺬهﺒﲔ إﱃ اﳌﺪرس/anti tazhabina ilā al-madrasarti/ ‘engkau perempuan pergi ke sekolah‘ Apabila diperhatikan misal pertama ( اﻧﺖanta) dinamakan damir mufrat muzakkar mukhatap artinya, engkau seorang laki-laki. dan kedua, ( اﻧﺖanti) dinamakan damir mufrat muannas mukhatabah artinya, engkau seorang perempuan. Diketahui bahwa ta yang terletak di awal kata kerja itu adalah ta khitab. Karena (fi’l mudari). 4.3.3.3 Ta Badal Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta badal termasuk huruf yang terletak di awal kata kerja (fi’l) misal: ﺗﻘﻮى اﷲ ﰱ واﺟﺐ اﻹﻧﺴﺎن/taqwa al-lāhi fi wajibi al-insani/ ‘taqwa kepada Allah kewajiban manusia‘
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Apabila diperhatikan misal di atas diketahui bahwa ta yang terletak di awal kata kerja fi’l itu adalah ta badal, yang berasal dari huruf, و/waw/. Karena fi’l amar dan kata, وﻗﻴﺖ/waqaitu/ berasal dari kata, اﻟﺘﻘﻮى/al-taqwa/ ‘takut‘. Maka kata,
اﻟﺘﻘﻮى/al-taqwa/ adalah berfungsi sebagai ta badal di depan kata
kerja (fi’l) 4.3.3.4 Ta Zā’idah Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta zā’idah termasuk huruf yang terletak di depan kata kerja (fi’l). misal: ﺗﺘﺠﻠﺲ ﻋﻠﻰ اﻟﻜﺮﺳﻲ/tatajlisu ‘ala al-kursiyyi/ ‘engkau laki-laki duduk diatas kursi’ Apabila diperhatikan misal di atas diketahui bahwa ta yang terletak di awal kata kerja (fi’l) itu adalah ta zā’idah yang terdapat di awal fi’l mudari. ﲡﻠﺲ/tajlisu/. 4.3.4 Ta Yang Terletak Di Tengah Fi’l Yang termasuk ta yang dapat terletak di tengah kata kerja adalah ta badal. Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna ta badal yang termasuk huruf yang terletak di tengah fi’l. Misal: اﺳﺘﺎع اﳋﱪ ﺑﲔ اﻟﻘﻮم/astā’a al-khabaru baina al-qaumi/ ‘kabar telah menyebar diantara kaum‘
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Apabila diperhatikan misal di atas diketahui bahwa ta yang terletak di tengah kata kerja itu adalah ta badal, yang berasal dari huruf, ط/ta/ Karena fi’l dan kata, أﺳﻄﺎع/astā’a/ ‘meyebar‘ berasal dari kata, أﺳﺘﺎع/astā’a/. Maka kata,
أﺳﺘﺎع/astā’a/ adalah berfungsi sebagai ta badal di tengah fi’l (kata
kerja).
4.3.5 Ta Yang Terletak Di Belakang Fi’l Yang termasuk ta yang dapat terletak di belakang fi’l adalah ta ta’nis, ta ismiyyah, dan ta zā’idah. 4.3.5.1 Ta Ta’nis Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta ta’nis yang termasuk huruf yang terletak di akhir kata kerja ( fi’l). Misal: ﻗﺎﻣﺖ اﳉﺎﻟﺴﺔ/qāmat al-jalisatu/ ‘berdiri orang yang duduk’ Apabila diperhatikan misal, di atas diketahui bahwa ta yang terletak di akhir kata kerja itu adalah ta ta’nis. Karena fi’l madi dan akhir kata, ﻗﺎﻣﺖ/qāmat/ ‘berdiri‘ adalah ta sakinah (ta yang sukun/mati) maka ta sakinah adalah berfungsi sebagai ta ta’nis di belakang ( fi’l). 4.3.5.2 Ta Ismiyyah Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta ismiyyah termasuk huruf yang terletak di akhir kata kerja (fi’il). Misal:
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
آﺘﺒﺖ اﻟﺪرس ﻋﻠﻰ اﻟﻜﺮاﺳﺔ/katabta ad-darsa’ alā al-kurasati/ ‘kamu menulis pelajaran di buku tulis’ Misal, di atas dapat menunjukkan bahwa ta yang terletak di akhir kata kerja (fi’l) itu adalah ta ismiyyah. Pada akhir fi’l madi, آﺘﺒﺖ/katabta/ adalah damir, اﻧﺖ/anta/ ’engakau laki-laki’ Maka ت/ta/ adalah berfungsi sebagai ta’ismiyyah. 4.3.5.3 Ta Zā’idah Ditinjau dari segi letaknya dalam kalimat sempurna (jumlah mufidah) ta zā’idah yang termasuk huruf yang terletak di belakang fi’l. (kata kerja) misal: ذهﺒﺖ اﳉﺎﻟﺴﺔ/zahabat al-jalisatu/ ‘pergi orang yang duduk‘ Apabila diperhatikan misal di atas bahwa ta yang terletak di akhir kata kerja itu adalah ta zā’idah. Karena fi’l madi dan di akhir kata ذهﺒﺖ/ zahabat/ pergi.
BAB V
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam bab kelima ini
penulis akan mengemukakan beberapa simpulan
sebagai sari dari bab-bab pembahasan di atas adalah sebagai berikut: 1. Ta termasuk kata yang mempunyai fungsi dan arti yang spesifik 2. Ta ditinjau dari segi jenisnya terdapat beberapa jenis, yaitu ta mudāra’ah, ta ta’nis, ta khitab, ta badal, ta zā’idah, ta ismiyyah, ta qasam, penulisan ta dan ta marbūtah. 3. huruf adalah kata tugas merupakan objek bahasan yang sangat penting. 4. Ta mudāra’ah adalah huruf yang bertugas sebagai huruf mudāra’ah yang terletak di depan kata kerja (fi’l) mudāri’. 5. Ta ta’nis adalah huruf yang berkedudukan jenis perempuan, yang berfungsi terletak di belakang kata benda (ism) dan kata kerja (fi’l). 6. Ta khitab adalah huruf yang berkedudukan sebagai damir, yaitu huruf ta yang di pakai untuk orang kedua. 7. Ta qasam adalah huruf yang bertugas sebagai huruf jarr yang berfungsi membarisbawahkan kata benda khusus (lafzu jalalah). Dan ta sebagai huruf qasam hanya terletak di depan kata benda khususnya (lafzu jalalah). 8. Ta badal adalah huruf yang bertugas sebagai pengganti. 9. Ta Zā’idah adalah huruf yang bertugas sebagai tambahan saja,yang berfungsi dan terletak di akhir kata benda, di depan kata kerja. 10. Ta ismiyyah adalah huruf yang bertugas sebagai damir bila bersambung dengan kata kerja dan menunjukkan orang pertama mufrad untuk muzakkar Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
dan mu’annas maka tetap berbaris dammah. yang berfungsi dan terletak di belakang kata kerja. 11. Ta badal adalah huruf yang bertugas sebagai pengganti dari 7 ( tujuh) huruf, yaitu sebagai berikut:
و/waw/ ي/ya/ س/sin/ ص/sad/ ط/ta/ د/dal/ ء/hamzah-wasal/ 12. Ta yang terletak di depan kata kerja adalah: a. ta mudāra’ah b. ta khitab c. ta badal d. ta zā’idah 13. Ta yang terletak di depan kata benda adalah ta qasam. 14. Ta yang terletak diakhir fi’l adalah: a. ta ta’anis b. ta ismiyyah c. ta’ zā’idah 15. Ta yang terletak di belakang ism adalah: a. ta marbūt’ah b. ta zā’idah c. ta badal d. ta ta’nis 16. Ta’marbūt’ah adalah ta simpul yang terletak di akhir kata. Jika dalam bacaan diwaqafkan artinya (dihentikan) Yang dimaksud dengan ta marbūt’ah adalah
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ta yang menunjukkan jenis perempuan sebagai tanda yang membedakan dari laki-laki. 5.2 Saran 1. Dalam kajian tentang Ta dan pemakaiannya dalam kalimat bahasa Arab diharapkan bagi para pembaca akan mendapatkan ilmu pengetahuan bahasa Arab dan untuk menambah wawasan
berpikir bagi para mahasiswa
khususnya, mahasiswa/i konsenterasi bahasa Arab. 2. Dalam mempelajari bahasa Asing, khususnya konsenterasi Linguistik bahasa Arab ada tambahan sarana dan prasarana serta fasilitas yang dapat mendorong bagi mahasiswa /i dalam meningkatkan mutu pelajaran bahasa Arab di kalangan Universitas Sumatera Utara, khususnya di Program linguistik.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Chaer. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : Rinetika Cipta. Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Abdul Gaffar Ruskhan. 2007. Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Grasindo. Abu Hanifah. 1981. Cara Belajar Dan Munulis Huruf Al-Quran. Semarang : Toha Putra. Ahmad Izzah. 2007. Percakapan Internasional Indonesia Inggris Arab. Jakarta : Kesaint Blanc. Al-Ghalayani Syeikh Mustafa. 1973. Jami’ul Durusi L’ Jilid, I, II, III. Bairut : Al-Asriyyat. Al-Quran Dan Terjemahan, Departemen RI, 1982/1983. Jakarta : Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Quran Ahmad al-Abas. 2004. al-Nahwu Wa Shorof. Bairut Saudi Arabiyyah. Ahmad Zuhri. 2005. al-Loghatul Arabiyyati U’suliha Wa Furu’uha. Indonesia. Ahmad Izzan. 2007. Percakapan Internasional Indonesia Inggris Arab. Jakarta : Kesaint Blanc. Ali Yaman. 1992. Fiqhul Lughah, Jami’ati Al-Araniry. Banda Aceh: IAIN Bahud Din Abdullah Ibnu Aqil. 2000. Terjemahan Alfiyyah. I, II. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Bambang Prasetyo. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Parsada. Chaedar al-Wasilah. 2003. Dasar-dasar Merancang Dan Melakukan Melakkukan Kuanatitatif. Jakarta: PT Kiblat Buku Utama. Fu’ad Ni’ma. 1973. Mulkhas Qa’waid al- Lughotul Arabiyyati. Bai’rut. Gorys Kraf. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta : Nusa Indah. Harimurti Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik Edesi Ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hasan Alwi. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesi,Edesi ke Dua. Balai Pustaka Maftuh Ahnan. 1999. Metode Belajar Ilmu Shorof. Surabaya : terbit Terang.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Ma’luf, Lowis. al-Munjida Fi I-Lughati Wa I-Adabi Wa I- Ulumi. Bai’rut Darul IMasyrq. M.Asim Yahya. 2008. Lima Jam Lamcar Membaca al-Quran dan Menulis Al-Quran. Jakarta : Qultummedia. Moch Anwar. 1997. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan al-Jurmiyyah. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Muhammad bin Abdul bin Malik. 2005. Syarah Ibnu Aqil’ala al- Alfiyyati, Jilid I,II. Mesir. Muhammad bin Ahmad bin Abdul Bari Al-Ahdal. 2005. al-Qawakibul d-Durriyyati, Jilid I, II. Indonesia. Naeng Muhadjir. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif;. Yogyakarta : PT Bayu Indra Grafika. Program Pascasarjana Linguistik. 2006 Penulisan Tesis Disertasi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Sahkholid Nasution. 2006. Pengantar Linguistik (Analisis Teori-Teori Linguistik Umum dalam Bahasa Arab). (Medan:Nara Press), Edisi Kedua. SKB 2 Menteri. 1988. Pedoman Transanterasi Arab Latin. Jakarta. Soeparno. 2002. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Yogya : PT Tiara Wacana. Syamsuddin Muhammad Araa’ini. 2006. Ilmu Nahwu Terjemahan Mutammimah, Bandung : Sinar Baru Algensindo. Verhaar. 1981. Pengantar Linguistik, Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Lampiran
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Pedoman Transliterasi Transliterasi yang digunakan
untuk tesis ini ialah Pedoman Transliterasi
berdasarkan SK Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.158 tahun 1987 dan No.0543/1987. A. Konsonan Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Nama
ا
alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ب
bā’
b
be
ت
tā’
t
te
ث
sā’
s
es (dengan titik di atas)
ج
jim
j
je
ح
hā’
h
ha (dengan titik di bawah)
خ
khā’
kh
Ka dan ha
د
dal
d
de
ذ
zal
z
zet (dengan titik di atas)
ر
rā
r
er
ز
żai
z
zet
س
sin
s
es
ش
syin
sy
es dan ye
ص
sād
s
es (dengan titik di bawah)
ض
dād
d
de (dengan titikdi bawah)
ط
tā’
t
te (dengan titik di bawah)
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
ظ
zā’
z
zet (dengan titik di bawah)
ع
‘ain
‘
koma terbalik (di atas)
غ
gain
g
ge
ف
fā’
f
ef
ق
qāf
q
ki
ك
kāf
k
ka
ل
lām
i
el
م
mim
m
em
ن
nūn
n
en
و
wau
w
we
ﻩ
hā’
h
ha
ء
hamzah
‘
apostrof
ي
yā’
y
ye
B. Konsonan Rangkap Konsonan Rangkap (tasydid) ditulis rangkap Contoh:
ﻣﻘﺪﻣﺔ
= Muqaddimah
= اﻟﻤﺪﻳﻨﺔ اﻟﻤﻨﻮرةal-Madinah al-Munawwarah C. Vokal - (fathah) ditulis a
contoh: ﻗﺮأ
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
= qara’a
- (kasrah) ditulis i
contoh: = رﺣﻢrahima
- (dammah) ditulis u
contoh:
= آﺘﺐkutub
2. Vokal Rangkap Vokal rangkap ـﻲ Contoh:
(fathah dan ya) ditulis “ai”
= زﻳﻨﺐ
= آﻴﻒkaifa
Vokal rangkap ( ـﻮfathah dan wau) ditulis “au” Contoh:
= ﺣﻮلhaula = ﻗﻮلqaula
D. Vokal Panjang ( maddah ) ـﺎdan ( ـﻰfathah) di tulis ā contoh:
= ﻗﺎمqāma
( ـﻲkasrah) di tulis ỉ contoh: ( ـﻮdammah) di tulis ū
= رﺣﻴﻢrahim contoh: ‘ = ﻋﻠﻮمulūm
E. Tā’ Marbūtah Tā’ Marbūtah yang mati atau yang mendapat harkat sukun ditulis /h/ Contoh:
= ﻣﻜﺔ اﻟﻤﻜﺮﻣﺔMakkah al-Mukarramah = اﻟﺸﺮﻳﻌﺔ اﻹﺳﻼمal-Syari’ah al-Islāmiyyah
Tā ‘Marbūtah yang hidup, transliterasinya /t/. Contoh:
= اﻟﺤﻜﻮﻣﺔ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔal-hukūmatu al-Islāmiyyah = اﻟﺴﻨﺔ اﻟﻤﺘﻮاﺗﺮةal-sunatu al-mutawatirah
F. Hamzah Huruf hamzah di awal kata ditulis dengan vokal tanpa didahulu oleh tanda apostrof ( ‘). Contoh:
= اﻳﻤﺎنimān bukan imān
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
= اﺗﺤﺎد اﻹﻣﺔittihad al-ummah, bukan ‘ittihad al-ummah G. Lafzul-Jalālah Lafzul Jalālah (kata ) ﷲyang berbentuk frase nomina ditransliterasikan tanpa hamzah. Contoh:
= ﻋﺒﺪاﷲditulis ‘Abdullāh, bukan ‘Abd Allāh = ﺟﺎراﷲditulis Jārullah
H. Kata Sandang “al-“ 1. Kata sandang “al-“ tetap ditulis “al-“ baik pada kata yang dimulai huruf qamariah maupun syamsiah Contoh:
= اﻹﻣﻜﻦ اﻟﻤﻘﺪ ﺳﺔal-amākin al-muqaddasah = اﻟﺴﻴﺎﺳﺔ اﻟﺸﺮﻋﻴﺔal-siyasāh al-syar ‘iyyah
2. Huruf “a” pada kata sandang “al-“ tetap ditulis dengan huruf kecil, meskipun merupakan nama diri. Contoh:
= اﻟﻤﺎورديal-Māwardi = اﻷزهﺮal-Azhar = اﻟﻤﻨﺼﻮرةal-Munsūrah
3. Kata sandang “al-“di awal kaliamat dan pada kata “ Allah SWT, Qur’an” di tulis dengan huruf kapital. Contoh:
Al-Afgānā adalah seorang tokoh pembaharu Saya membaca Al-Qur’an al-Karim
Untuk penulisan buku dan nama pengarang yang telah dibakukan Transliterasinya, tidak dilakukan perubahan.
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008
Muhajir : Pemakaian Ta Dalam Bahasa Arab, 2009 USU Repository © 2008