LKjIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin No. 12 Telp(0711) 7690032 Websites : www.dinkes.banyuasinkab.go.id, e-mail :
[email protected]
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Subhana hu wa ta’alla
karena atas izin dan karunia -Nya
Laporan
Kinerja
Kabupaten
(LKj)
Banyuasin
Dinas
Tahun
Kesehatan 2016
dapat
diselesaikan. Laporan ini merupakan media pertanggungjawaban tertulis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan, berisi informasi tentang tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan strategis dalam mewujudkan visi, misi dan sasaran Dinas Kesehatan selama tahun 2016 . Mengingat terbatasnya kemampuan , kami menyadari bahwa Laporan
Kinerja
(LKj)
Tahunan
yang
disusun
ini
masih
terdapat kekurangan, oleh karena itu segala koreksi dan saran dalam rangka penyempurnaan sangat kami harapkan
Pangkalan Balai,
LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
2017
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB.I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. DASAR HUKUM C. MAKSUD DAN TUJUAN D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI E. SARANA DAN PRASARANA
i ii iii 1 2 2 3 20
BAB II PERENCANAAN A. RENCANA KINERJA TAHUN 2016
1
BAB III AKUNTABILTAS KINERJA A. STANDAR PENILAIAN KINERJA B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 C. AKUNTABILITAS KEUANGAN D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA
1 3 60 75
BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dibuat sebagai bentuk pert anggungjawaban atas pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2016. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dituntut untuk secara terus - menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan -perubahan tersebut harus disusun dalam bentuk tahapan kegaiatn yang terar ah dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kinerja . Untuk merealisasikan tujuan -tujuan tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin harus memiliki visi dan misi yang jelas serta menggunakan strategi dan cara -cara pencapaian tujuan yang tepat dan terarah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut telah ditetapkan masing masing 22 (dua puluh dua) program dan 56 (Lima Puluh Enam) indikator kinerja, yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Untuk mewujudkan tujuan dalam perencanaan strategik tahun 2014 - 2018, maka dari 5 (Lima) sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 dengan hasil pengukuran kinerja Sasaran, yaitu : 1.
Sasaran ““Meningkatnya Usia Harapan Hidup” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Usia Harapan Hidup dengan ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan 38 (tiga puluh delapan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 95.21 % dengan predikat Sangat Baik.
LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
iii
2.
Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Bayi” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi dengan 5 (lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 118.70% dengan predikat Sangat Baik.
3.
Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Ibu” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu dengan 9 (sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 108.99% dengan predikat Sangat Baik.
4.
Sasaran “Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 108.33% dengan predikat Sangat Baik.
5.
Sasaran “Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningktakn kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 100.00% dengan predikat Sangat Baik. Dari
hasil
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
Kesehatan Kabupaten Banyuasin bisa dikataka n
kinerja
Dinas
”SANGAT BAIK”
menurut Pedoman Penyusunan L KjIP Tahun 2016.
iv
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah Negara mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sera kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing intansi, sebagaimana hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah pemerintahan yang baik ( Good Governance) di Indonesia. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahunan sangatlah penting dan strategis oleh karena memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya di capai 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya Dengan dilatarbelakangi hal-hal tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin sebagai salah satu instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten banyuasin, juga mempunyai kewajiban untuk menyusun Laporan Kinerja (LKj) Tahunan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan visi dan misi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 1
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
B. DASAR HUKUM. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petujunk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Peraturan Bupati No. 627 tahun 2011 tentang Penjabaran Uraian Tugas dan Fungsi Urusan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. C. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja (LKj) Tahunan ini merupakan salah satu media informasi pertanggungjawaban untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Dalam Laporan Kinerja (LKj) ini diuraikan hasil evaluasi berupa analisis akuntabilitas kinerja sasaran dalam rangka mewujutkan tujuan, visi dan misi sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra). Evaluasi terhadap capaian kinerja bertujuan untuk : 1. Meningkatkan akuntabilitas, kredibilitas instansi dimata instansi yang lebih tinggi dan akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap skpd dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan 2. Menjadi umpan balik untuk peningkatan kinerja skpd 3. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab skpd 4. Mendorong skpd untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik, sesuai ketentuan, peraturan perundang – undangan yang berlaku serta kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 2
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
5. Menjadikan instansi yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1) Struktur Organisasi Struktur Organisasi SKPD Kesehatan mengacu PP 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741), telah ditetapkan Struktur organisasi SKPD Kesehatan Kabupaten Banyuasin berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Banyuasin. Maka ditetapkan struktur organisasi Dinas Kesehatan berikut: LAMPIRAN IV KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 THN 2011 TANGGAL 8 JANUARI 2011 KEPALA DINAS SEKRETARIS DINAS
SUBAG PENY PROGRAM &ANGGARAN
KABID YAN KES
KABID PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN
SEKSI P2P
SEKSI KESEHATAN DASAR SEKSI KES RUJUKAN & GIZI Masyarakat
SEKSI PENGAMATAN PENY & PENANGULANGAN WABAH
SUBAG UMUM & KEPEGAWAIAN
SUBAG KEUANGAN & PERLENGKAPAN
KABID Pengembangan SDM & INFOKES
KABID JAMINAN & SARANA KESEHATAN
SEKSI Pengembangan SDM, Registrasi & Akreditasi
SEKSI JAMINAN KESEHATAN
SEKSI Data & INFOKES
SEKSI SARANA & PRASARANA KESEHATAN
SEKSI PROMKES & PEMBERDAYAAN MASY
SEKSI KEFARMASIAN MAKANAN & MINUMAN
Y SEKSI KESEHATAN KHUSUS
SEKSI KESLING
KELOMPOK JAFUNG
KELOMPOK JAFUNG
KELOMPOK JAFUNG
KELOMPOK JAFUNG
PATEN BANYUASI UPT PUSKESMAS (32)
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
UPT INSTALASI FARMASI
UPTD LABORATORIUM KESEHATAN
KELOMPOK JAFUNG
Bab 1 hal 3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
2) Tugas Pokok dan Fungsi Dalam
melaksanakan
tugas
Dinas
Kesehatan
mempunyai
tugas
melaksanakan urusan Pemerintah Kabupaten dibidang Kesehatan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan kegiatan Sekretariat, yaitu urusan umum, perlengkapan, kepegawaian dan keuangan ; b. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesehatan ; c. Pemberian pelayanan umum dibidang Kesehatan ; d. Pelaksanaan pembinaan umum dibidang Kesehatan meliputi pendekatan, pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan ; e. Pelaksanaan pembinaan teknis dibidang Pelayanan Kesehatan, rujukan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan, pengawasan obat, makanan ringan dan minuman serta alat kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ; f. Perencanaan sistem kesehatan daerah, akreditasi dan sertifikasi kesehatan serta peningkatan SDM Kesehatan berdasarkan kebijakan teknis g. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya ; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kepala Dinas Kesehatan bertugas memimpin dan melaksanakan segala usaha dan kegiatan di bidang kesehatan serta pengolahan Kesekretariatan Dinas. Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi yaitu : a.
Menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang selaras dengan Visi dan Misi daerah ;
b.
Membuat program kerja untuk mencapai tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek;
c.
Mengkoordinir kegiatan Sekretariat dan bidang-bidang;
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 4
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
d.
Memberi petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan bawahannya yang berada dalam lingkungan dinasnya;
e.
Melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan Instansi terkait baik pusat maupun daerah
f.
Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
2. Sekretariat Dinas Kesehatan Sekretariat
Dinas
bertugas
melaksanakan
administrasi
umum,
pengolahan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, hubungan masyarakat dan urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi bidang. Dalam melaksanakan Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi: a.
Penyusunan rencana program bidang kesehatan beserta anggaran pelaksanaannya;
b.
Pengelolaan surat menyurat, kearsipan / dokumentasi;
c.
Pengelolaan
urusan
kehumasan
hukum
&
penyusunan
peraturan
perundang - undangan; d.
Pembinaan urusan umum;
e.
Penyelenggaraan tata usaha kepegawaian;
f.
Penyelenggaraan tata usaha keuangan
& inventarisasi
rumah tangga
kantor; g.
Melaksanakan hubungan kerja dengan satuan kerja lain yang terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan fungsinya;
h.
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas & fungsinya.
(1) Sub bagian Penyusunan Program dan Anggaran : a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan penyusunan rencana dan program kerja Dinas Kesehatan, penyusunan rencana anggarannya serta memantau pelaksanaannya;
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 5
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
b. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya; c. Melaksanakan koordinasi dengan dinas/ instansi terkait, menghimpun, merekapitulasi dan menyusun bahan-bahan untuk penyusunan program Dinas Kesehatan; d. Menghimpun, merekapitulasi dan menyusun rencana kerja tahunan dan triwulan Dinas Kesehatan; e. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program di bidang kesehatan; f. Melaksanakan sinkronisasi program pembangunan kesehatan dari berbagai sumber biaya (DAK, DAU, APBD dan BLN); g. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan pertemuan untuk mengikuti rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang); h. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda); i.
Menyusun
perencanaan
dan
pembangunan
proyek-proyek
dan
mengamati pelaksanaannya; j.
Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : a.
Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan umum dan kepegawaian;
b.
Mengkoordinasi tugas administrasi umum dan kepegawaian agar berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku;
c.
Menghimpun, menelaah dan menyampaikan Peraturan Perundangundangan yang berhubungan dengan kesehatan, kerumahtanggaan, perlengkapan dan lain-lain
d.
Melaksanakan tata usaha dan pengendalian kearsipan;
e.
Melaksanakan tugas kehumasan dan protokoler;
f.
Melaksanakan pengamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 6
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
g.
Mengkoordinasi tugas kepegawaian agar berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
h.
Membuat perencanaan tentang formasi (kebutuhan) pegawai;
i.
Melaksanakan
tata
usaha
kepegawaian
dan
pembuatan
data
kepegawaian; j.
Melaksanakan urusan pembinaan dan pengembangan kepegawaian;
k.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3)
Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan : a.
Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan keuangan dan perlengkapan;
b.
Mengkoordinasi tugas keuangan agar berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c.
Melakukan tata usaha keuangan dan pertanggungjawaban anggaran;
d.
Melaksanakan urusan pajak-pajak;
e.
Melaksanakaan pembinaan dan pengendalian serta pengawasan terhadap para bendaharawan;
f.
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan keuangan pada UPT Puskesmas dan UPT Farmasi;
g.
Melaksanakan pengelolaan administrasi pendapatan (retribusi, dan lainlain) ;
h.
Melaksanakan usulan permintaan anggaran (rutin, gaji, program dan lain-lain).
i.
Mengkoordinasi tugas administrasi keuangan dan perlengkapan agar berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku;
j.
Melaksanakan inventarisasi barang/ alat perlengkapan kantor;
k.
Melaksanakan tugas pemeliharaan dan penghapusan barang/ alat perlengkapan kantor;
l.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 7
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
3. Pelayanan Kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pelayanan Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan dasar. b. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan dan pembinaan gizi masyarakat. c. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan khusus. d. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya
(1) Seksi Kesehatan Dasar : a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi Kesehatan Dasar ; b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Dasar serta mengolah bahan
untuk
melaksanakan
kegiatan
yang
telah
ditentukan
sesuai
denganbidang tugasnya; c. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis standar pelayanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat Keliling (Pusling) dan Pelayanan Kesehatan Dasar Swasta baik administratif maupun teknis medis; d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap sistem pelayanan kesehatan dasar swasta serta mengusulkan alternatif tindakan koreksi bila ada penyimpangan standar; e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya pemeriksaaan kesehatan ibu, anak dan upaya pelayanan serta kegiatan keluarga berencana melalui Puskesmas, Rumah Sakit dan unit layanan kesehatan lainnya; f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas, Pustu, dan layanan kesehatan dasar lainnya dalam hal pemeliharaan pengobatan terhadap anak yang menderita penyakit menular;
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 8
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
g. Mengelola program Gerakan Sayang Ibu (GSI), Audit Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan Maternal Perinatal dan pembinaan bidan di desa; h. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Dasar. i.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(2) Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi Masyarakat : a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi ; b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai denganbidang tugasnya; c. Melaksanakan pembinaan pengendalian teknis standar pelayanan kesehatan rujukan di Rumah Sakit, baik milik Pemerintah maupun swasta, secara administratif maupun teknis medis; d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap sistem pelayanan kesehatan rujukan swasta serta mengusulkan alternatif tindakan koreksi bila ada penyimpangan standar; e. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit; f. Melaksanakan pemantauan konsumsi gizi dan pemantauan status gizi masyarakat (khususnya status gizi Balita, anak sekolah dan ibu hamil). g. Turut melaksanakan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi bersama instansi terkait. h. Melaksanakan usaha perbaikan gizi masyarakat dan memasyarakatkan Keluarga Sadar Gizi. i. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan masalahmasalah gizi seperti Kurang Vitamin A, Anemia Gizi Besi, GAKY, Kurang Energi Protein, Marasmus, Kwarshiorkor, dan lain-lain.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 9
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
j.
Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi Masyarakat;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Seksi Kesehatan Khusus : a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi Kesehatan Khusus ; b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Khusus serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai denganbidang tugasnya; c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan anak sekolah; d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan usia lanjut; e.
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan khusus yaitu kesehatan jiwa, kesehatan indra, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan kerja, kesehatan olahraga.
f.
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan matra, yaitu kesehatan haji, kesehatan transmigrasi dan kesehatan matra lainnya.
g.
Melaksanakan koordinasi pembinaan program laboratorium pemeriksaan rutin.
h. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Khusus. i.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsi
4. Pengendalian Masalah Kesehatan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pengendalian Masalah Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan fungsi: 1. Perencanaan kegiatan penyelidikan epidemiologi dan laboratorium terhadap kemungkinan terjadinya wabah penyakit.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 10
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit yang bersumber dari binatang 3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pencegahan penyakit dan imunisasi 4. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan penanggulangan KLB, wabah dan bencana serta pengorganisasian bantuan kesehatan 5. Pengumpulan
bahan
penyelenggaraan
kegiatan
pembinaan
kesehatan
lingkungan 6. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya
(1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit : a. Menyusun rencana dan program kerja seksi pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang, serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya; b. Merencanakan, mengadakan dan mendistribusikan sarana dan peralatan termasuk kebutuhan obat penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; c. Melaksanakan pengumpulan bahan penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; d. Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; e. Melakukan
kegiatan
pengawasan
pada
suatu
daerah
tertentu
yang
menunjukkan gejala-gejala penyakit menular; f. Menyebarkan informasi tentang cara-cara pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; g. Mempersiapkan dan mengusahakan terselenggaranya pemberantasan vektor; h. Melaksanakan hubungan kerja/koordinasi dengan unit kerja lain untuk kelancaran tugas pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; i.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 11
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
(2) Seksi Pengamatan dan Penanggulangan Wabah & KLB : a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pengamatan Penyakit Dan Penanggulangan Wabah Dan KLB serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan bidang tugasnya; b. Melaksanakan pengamatan rutin terhadap perkembangan terjadinya kasuskasus penyakit menular dan tidak menular; c. Mengumpulkan data, mencermati dan menyelidiki secara epidemiologis tentang kemungkinan terjadinya wabah penyakit pada suatu daerah tertentu; d. Mengolah data dan membuat laporan tentang hasil penyelidikan epidemiologi yang telah dilaksanakan; e. Melaksanakan vaksinasi terhadap anggota masyarakat yang rentan bila kemungkinan terjadi wabah penyakit menular; f. Melaksanakan
penanggulangan
dan
pengendalian
penyakit
potensial
wabah/kejadian luar biasa; g. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya kesehatan pasca bencana; h. Melaksanakan perencanaan, pengadaan dan distribusi kebutuhan sarana dan peralatan termasuk obat/vaksin penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I); i.
Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis upaya imunisasi;
j.
Mengumpulkan bahan monitoring evaluasi pelaksanaan imunisasi rutin dan insidentil pada puskesmas, posyandu, unit pelaksana kesehatan lainnya serta menganalisis hasil penelitian penyakit dan memberikan imunisasi;
k. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Pengamatan Penyakit Dan Penanggulangan Wabah Dan KLB; l.
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
(3) Seksi Kesehatan Lingkungan : a. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan;
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 12
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman, termasuk pengungsian; c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum (sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana umum lainnya); d. Melaksanakan
pembinaan
dan
pengawasan
sanitasi
tempat-tempat
pengelolaan makanan (berbagai macam industri pangan, rumah makan dan restoran, hotel, pasar, dan lainnya); e. Melaksanakan
pembinaan
dan
pengawasan
sanitasi
tempat-tempat
pengolahan, penyimpanan dan penjualan pestisida; f.
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah dan limbah, baik rumah tangga maupun industri;
g. Melaksanakan penyehatan kawasan dan sanitasi darurat; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya 5. Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
&
Informasi
Kesehatan.
Dalam
melaksanakan tugas Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi bidang kesehatan. 2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan penelitian kesehatan. 3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pengembangan sumberdaya manusia kesehatan. 4. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan registrasi dan akreditasi. 5. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan. 6. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan pengembangan potensi peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 13
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
7. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(1) Seksi
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Registrasi &
Akreditasi : a. Menyiapkan bahan dan melaksanakan proses Penilaian Angka Kredit bagi pejabat fungsional bidang kesehatan sesuai peraturan perundangan yang berlaku; b. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap para pejabat fungsional tentang tata cara Penilaian Angka Kredit sesuai peraturan perundangan yang berlaku; c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional bidang kesehatan; d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan proses penetapan akreditasi; e. Melaksanakan pembinaan terhadap pelayanan medik dasar dan spesialistik dalam rangka akreditasi; f. Memberikan rekomendasi izin di bidang kesehatan, sarana kesehatan, usaha kefarmasian, makanan dan minuman; g. Memberikan izin sementara di bidang kesehatan, sarana kesehatan, usaha kefarmasian, makanan dan minuman sebelum turunnya Peraturan Daerah yang mengatur hal tersebut; h. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banyuasin, khususnya di bidang perizinan kesehatan; i. Memberikan rekomendasi izin pendirian lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan diklat tenaga kesehatan; j. Memberikan
rekomendasi
izin
kepada
pihak-pihak
yang
akan
melaksanakan penelitian di bidang kesehatan; k. Memberikan sertifikasi kepada pihak-pihak yang melaksanakan seminar dan simposium di bidang kesehatan;
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 14
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
l. Merencanakan, mengembangkan dan mengadakan sarana dan peralatan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM Kesehatan, Registrasi dan Akreditasi; m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Seksi Data Informasi Kesehatan : a. Mengembangkan
pengelolaan
data
(Pengumpulan,
Penyimpanan,
Pengolahan dan Analisis) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada; b. Mengembangkan pengemasan data (Bank Data, Profil Kesehatan ataupun suatu bentuk Informasi Khusus lainnya); c. Mengembangkan Jaringan kerjasama (kemitraan) dalam pengelolaan data dan informasi kesehatan secara lintas program dan lintas sektoral dengan pihak-pihak yang terkait. d. Mengembangkan pendayagunaan data dan informasi kesehatan; e. Merencanakan dan mengadakan sarana dan peralatan yang dibutuhkan bagi kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi kesehatan; f. Menghimpun dan merekapitulasi laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP); g. Menghimpun dan merekapitulasi data profil puskesmas se-Kabupaten dan kemudian menyusun serta menyajikan profil Dinas Kesehatan Kabupaten; h. Menyusun dan mengirim laporan kegiatan tahunan (data dasar puskesmas, profil kesehatan kabupaten, profil sumberdaya manusia kesehatan kabupaten dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kabupaten serta data penunjang lain yang terkait dengan hal-hal tersebut) ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Pusat (Kementerian Kesehatan RI); i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penelitian kesehatan dalam rangka pembinaan program kesehatan; j. Memberikan bimbingan teknis kepada para petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi kesehatan serta penelitian kesehatan;
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 15
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat : a. Menyusun rencana program kerja Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; b. Mengumpulkan dan mengolah bahan kegiatan pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; c. Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan dan meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam memanfaatkan sarana dan alat bantu penyuluhan kesehatan; d. Merencanakan dan mengadakan media dan alat bantu promosi kesehatan; e. Merencanakan, mengadakan dan menyebarluaskan pesan-pesan dan informasi kesehatan kepada masyarakat melalui segala bentuk media promosi kesehatan, baik berupa buku, alat peraga, spanduk, banner, baliho, maupun melalui media elektronik; f. Melakukan pembinaan dan pengembangan perilaku individu, keluarga dan masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga; g. Melakukan pembinaan, pengembangan potensi dan peran serta masyarakat dalam pengendalian dan pemberantasan penyakit, serta pemeliharaan dan peningkatan kesehatan; h. Membina/menjalin kemitraan dalam teknis Program Pemberdayaan Masyarakat di bidang kesehatan bersama kegiatan TNI Masuk desa, Manunggal KB serta instansi terkait; i. Membina,
mengembangkan
dan
memberdayakan
bentuk-bentuk
UKBM(Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) sebagai wadah peranserta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, seperti Posyandu, Posbindu Lansia, Poskesdes, Poskestren, Pos Obat Desa, Santri Husada, dan bentuk UKBM lainnya; j.
Turut membina dan memberdayakan organisasi pemuda dan organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang kesehatan seperti Saka Bhakti
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 16
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Husada (SBH), Peningkatan Partisipasi Generasi Muda Dalam Pembangunan Kesehatan (P2GMPK), Peningkatan Peran Wanita Pembangun Kesehatan (P2WPK), dan wadah lain sejenisnya; k. Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), Sentra Pengobatan Tradisional. l.
Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi secara lintas program dan lintas sektoral dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 6. Jaminan & Sarana Kesehatan Bidang Jaminan & Sarana Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Jaminan & Sarana Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Jaminan & Sarana Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. 2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan 3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan Kefarmasian, makanan dan minuman. 4. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(1) Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan : a) Memimpin penyusunan rencana program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 17
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
b) Mengkoordinasi pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. c) Mengelola jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. d) Mengendalikan pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. e) Mengevaluasi pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. f) Memberikan pembinaan teknis program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. g) Menyampaikan pelaporan program jamkesmas, jamsoskes dan jaminan pemeliharaan kesehatan lainnya h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Seksi Sarana & Peralatan Kesehatan a. Memimpin penyusunan rencana program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. b. Mengkoordinasi pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, akreditasi, registrasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. c. Mengelola sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 18
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
d. Mengendalikan pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. e. Mengevaluasi pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. f. Memberikan pembinaan teknis program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. (3) Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kefarmasian, meliputi obat, makanan dan minuman, NAPZA dan kosmetika, serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah sesuai dengan bidang tugasnya; 2. Menyusun perencanaan kebutuhan obat serta melaksanakan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya; 3. Melaksanakan pembinaan, pengendalian serta pengawasan Kefarmasian, Makanan dan minuman dan batra; 4. Melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan obat, narkotika dan psikotropika, zat adiktif, rokok, alkohol dan bahan berbahaya lainnya di institusi pendidikan dan dalam masyarakat, yang dilaksanakan dengan berkoordinasi secara lintas sektor dan lintas program. 5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ketersediaan serta penggunaan obat di Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan sarana kesehatan lainnya; 6. Pemberian bimbingan teknis dan pembinaan sarana produksi, industri, indusri makanan rumah tangga dan industri perorangan obat tradisional; 7. Melaksanakan pengamatan penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM);
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 19
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
8. Penyuluhan dan pemasyarakatan obat esensial generik serta Tanaman Obat Keluarga; 9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan teknis operasinal Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kesehatan mempunyai tugas melakukan sebagian fungsi Dinas Kesehatan dalam kegiatan teknis di Bidang Kesehatan secara proforsional sesuai dengan kebutuhan berdasarkan bidang keahlian masing-masing. E. SARANA DAN PRASARANA Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin memiliki sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional baik operasional
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Banyuasin
sendiri
maupun
operasional UPT dibawahnya yaitu UPT Farmasi dan Puskesmas. Sarana dan Prasaran tersebut berupa gedung, mobil ( Mobil Dinas dan Puskesmas Keliling serta Ambulans) dan kendaraan roda 2 (dua) yang terdistribusi di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dan di UPT yang ada. Kegaiatan
Operasional
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Banyuasin
dilaksanakan di : 1. Kantor Utama Dinas Kesehatan terletak di Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin No. 12 Pangkalan Balai. 2. Gudang Farmasi terletak di Jalan Merdeka Pangkalan Balai Adapun kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilaksanakan di Puskesmas yang berjumlah 32 buah yang terdiri dari 14 Puskesmas Rawat Inap dan 18 Puskesmas Non-Rawat Inap serta 102 Puskesmas Pembantu yang dilengkapi dengan rumah dinas medis dan paramedis yang tersebar di seluruh Kabupaten Banyuasin.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 20
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Sarana penunjang kegiatan pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, antara lain : 1. 4 Kendaraan Puskesmas Keliling, 29 kendaraan ambulans, 9 kendaraan operasional Puskesmas yang tersebar di seluruh Puskesmas dan 2 kendaraan UPT Farmasi 2. 21 kendaraan operasional di Dinas Kesehatan 3. 49 buah sepeda motor yang didistribusi di Dinas Kesehatan maupun Puskesmas 4. 1 Buah speed Boad dan 1 Buah Puskesmas Keliling Perairan 5. 103 unit laptop, 33 unit personal komputer, dan 17 notebook yang terdistribusi di Dinas Kesehatan dan di setiap Puskesmas di Kabupaten Banyuasin. Dan untuk melaksanakan dan menyelanggarakan kegiatannya, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin memperoleh anggaran yang bersumber dari : a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) b. Dana Alokasi Khusus (DAK) c. Bantuan Propinsi d. Dana Pajak Rokok
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 1 hal 21
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
BAB II
PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA TAHUN 2016 SASARAN TAHUN 2016 YANG INGIN DICAPAI Sasaran kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin yan akan dicapai Tahun 2016 berikut dengan indicator kinerja dan targetnya adalah sebagaimana pada table II.1 dibawah ini : Tabel II.1 Rencana Kinerja Dinas kesehata n Kabupaten Banyuasin Tahun 2016
1.1.1.
Sasaran
Indikator kinerja
Satuan
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
Tahun
70
%
100
%
100
Jumlah
31
Jumlah
31
%
100
%
90
%
100
%
100
%
100
per 100.000
0,99
Meningkatnya Usia Harapan Hidup
1
Angka Usia Harapan Hidup
2
Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
3
Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM) Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
4
5
6 7 8
9
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular
10
Penderita DBD yang ditangani
11
Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk
Bab 2 hal 1
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Sasaran
Indikator kinerja
Satuan
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan
%
70
Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan
%
88
per 100.000
216
12
13
14
Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk
15
Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
%
100
16
Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun
per 100.000
7/100.000
17
Penemuan Penderita Pneumonia Balita
%
100
18
Penemuan Penderita Diare
%
100
19
Prevalensi kasus HIV
%
<0,5
20
Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI)
%
97
%
100
%
80
Rasio
10
%
72
%
100
%
75
%
85
21
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
22
Persentase Desa Siaga Aktif
23
Rasio Posyandu Persatuan Balita
24
Persentase Rumah Tangga ber PHBS
25
Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat
26
Persentase Lansia yang tertangani
27
Persentase Rumah Tangga Sehat
28
Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas
%
66
29
Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat
%
100
30
Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat
%
80
31
Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
%
84
32
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk
Rasio
1
Bab 2 hal 2
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Sasaran
Indikator kinerja
Satuan
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
%
40
%
71
Rasio
0,004
%
100
Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
%
100
39
Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan
%
100
1
Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB
33
Cakupan Puskesmas Pembantu
34
Cakupan Puskesmas
35
Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk
36
Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota
38
2.1.1
2.2.1
Menurunnya Angka Kematian Bayi
Menurunnya Angka Kematian Ibu
2
Persentase Kunjungan Bayi
3 4
Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Persentase Pelayanan Anak Balita
5
Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi
1
Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI
Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk
Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
90
%
100
%
90
%
90
per 100.000 KH
<97
%
98
%
90
%
80
Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
3 4
Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi
5
Persentase Ibu Nifas
%
90
6
Persentase Peserta KB Aktif
%
75
7
Persentase Neonatal dengan Komplikasi
%
80
8
Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) Persentase Balita Gizi Buruk
%
100
%
90
%
15
Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin
%
100
Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu
%
100
1 2
3.1.1
20
2
9 2..3.1
per /1.000 KH %
1
Bab 2 hal 3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Sasaran
Indikator kinerja
Satuan
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
%
100
berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
2
Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan
Semua Sasaran Strategis dan indikator diatas merupakan Indiakator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Banyuasin.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 2 hal 4
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
BAB II
AKUNTABILITAS KINERJA
A. STANDAR PENILAIAN KINERJA Agar dapat dilakukan analisis terhadap hasil kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, maka perhitungan prosentase pencapaian rencana tingkat capaian (Formulir Pengukuran Kinerja), perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi, dalam kondisi : 1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus : = Rencana
% Pencapaian Kinerja
Realisasi
x
100%
Rencana
2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus : % Pencapaian Kinerja
=
Rencana-(Realisasi-Rencana)
x
100%
Rencana
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja disimpulkan berdasarkan ”Metode Rata-Rata Data Kelompok ” penyimpulan pada tingkat sasaran untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil) yang ada setiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori dibagi dengan jumlah indikator yang ada dikelompok sasaran tersebut. Jumlah Indikator untuk setiap kategori x Nilai Mean Tiap Kategori Capaian Sasaran Jumlah Indikator Kinerja Sasaran
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 1
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Tabel III.1 Skala Nilai Nilai Peringkat Kerja No
Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1. 2. 3. 4. 5.
≥ 91 75,1 - 90,0 65,1 - 75,0 50,1 - 65,0 ≤ 50,0
Sangat Baik Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Kode
Sumber : Permendagri No. 54 Tahun 2010, diolah
1.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kerja Tahun 2016 yang telah ditetapkan sehingga secara substansial. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kerja Tahun 2016. Ringkasan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 selengkapnya terdapat pada dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 pada Lampiran 2.1 Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten banyuasin telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai salah satu perangkat daerah Pemerintah Kabupaten banyuasin, baik kegiatan yang telah bersifat administrative
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 2
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
maupun bersifat teknis secara proporsional telah berjalan dengan baik, hal ini dalam rangka mencapai Visi Kabupaten Banyuasin dalam bidang kesehatan berupa Banyuasin terdepan, berdaya saing dan mandiri. Pengukuran kinerja kali ini difokuskan pada pengukuran output dan outcome, sedangkan indicator benefit dan impact akan diukur sebatas apabila memungkin sumber datanya. B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 adalah memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sesuai dengan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2014-2018 maupun yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahun 2016. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016 di Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Banyuasin, diuraikan sebagai berikut : a. Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Tahun 2016 Tabel III.2 Target dan Realisasi Capaian dan Sasaran 2016 Target Nasional
% Realisasi terhadap target Nasional
Realisasi Sumsel
Target Akhir RPJMD (2018)
97,59%
70,1 th
97,45%
69,14 thn
74,1 th
182,50%
20/1,000 KH
182,50%
-
16/1,000 KH
No
Indikator Kinerja Utama
Capaian 2015
Target
Realisasi
% Realisasi terhadap target kabupaten
1
Angka Usia Harapan Hidup
68,31 th
70 th
68,31 th
2
Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB
4/1,000 KH
20/1,000 KH
3,5/1,000 KH
Sumber : Dinas Kesehatan, 2016, data diolah
b. Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin Dalam menyusun IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin melalui tahap pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perencanan, baik ditingkat nasional maupun didaerah.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Tabel III. 3 Pencapaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016
Indikator kinerja utama (IKU) 1
Rumus yang Digunakan
Capaian 2014
Capaian 2015
Target
Tahun
Memperkirakan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur
68
68,21
70
68,31
74,61
54.34
100
180.638/314.031
x100% = x100% =
Angka Usia Harapan Hidup
Realisasi (%)
Target Akhir Renstra (2018)
Persentase Tingkat Capaian (%) (s/d 2016)
97,59
74
92,31
57,5
57,50
100
57,50
98,2
98,20
100
98,20
Tahun 2016
Satuan
Perhitungan Capaian
2
Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
%
Jumlah pasien miskin di sakes strata 1 / Jumlah masyarakat miskin x 100 %
3
Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan
%
Jumlah seluruh penduduk yang memiliki jaminan / Jumlah seluruh penduduk x 100 %
98
98.2
100
796894/822.575
4
Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)
Jumlah
Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)
31
31
31
32
103,23
33
96,97
5
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
Jumlah
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
31
31
31
32
103,23
33
96,97
6
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin
88,28
101,5
100
132/132
x100% =
100
100,00
100
100,00
7
Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA
8
%
Jumlah obat dan vaksin yang tersedia / Kebutuhan x 100 %
%
Jumlah rumah sehat yang memiliki TOGA / jumlah rumah x 100 %
80
88,34
90
130,256/240.776
x100% =
54
60,00
90
60,00
Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan
%
Jml Sampel yang sesuai standar kesehatan / jumlah semua sampel
80
85,2
100
149/149
x100% =
100
100,00
100
100,00
9
Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular
%
Jumlah Seluruh Penemuan dan Penanganan Penyakit / Jumlah Seluruh Penyakit x 100 %
100
100
100
8 Penyakit / 8 Penyakit
x100% =
100
100,00
101
99,01
10
Penderita DBD yang ditangani %
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah dalam waktu satu tahun / Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam waktu satu tahun yang sama x 100 %
100
100
100
589/589
x100% =
100
100,00
100
100,00
per 100.000
Jumlah Malaria Positif di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu / Jumlah Penduduk beresiko di wilayah yang sama x 1000
0.074
94.2
0,99
0/811,105
x100% =
0
100,00
0,99
0,00
%
Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah selama satu tahun / Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah dalam waktu satu tahun x 100 %
57
57,14
70
626/1316
x100% =
47,5
67,86
70
67,86
11
12
Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk
Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Indikator kinerja utama (IKU) 13
Realisasi (%)
Target Akhir Renstra (2018)
Persentase Tingkat Capaian (%) (s/d 2016)
93,43
106,17
88
106,17
x100.000 =
91
216,58
208
43,75
5 desa/ 5 desa
x100% =
100
100,00
100
100,00
7/100.000
6/241,721
x100.000 =
2,5/100,000
164
7/100.000
164
24,89
100
774/8,308
x100% =
9,32
9,32
100
9,32
31,85
156
100
23,394/17,603
x100% =
132
132,00
100
132,00
Jumlah pasien HIV dan AIDS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah penduduk di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100.000
0.01
0.001
<0,5
6/822,575
x100.000 =
0,72
56,00
<0,5
%
Jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang bahaya penyakit HIV/AIDS di satu wilayah pada waktu tertentu / Jumlah penduduk usia 15-24 tahun di satu wilayah pada waktu yang sama x 100 %
75
81.2
97
196.975/242,215
x100% =
81,32
83,84
99
82,14
%
Jumlah desa/kelurahan UCI / Seluruh desa/kelurahan x 100 %
96.71
94.07
100
297/304
x100% =
97,7
97,70
80
122,13
%
Jumlah Desa siaga yang aktif / Jumlah Desa siaga yang dibentuk x 100 %
100
100
80
304/304
x100% =
101
126,25
80
126,25
Jumlah Posyandu /Jumlah Balita X 1000
10.2
10.2
10
683/67,014
x100% =
10,2
102,00
10
102,00
Capaian 2015
Target
Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik sembuh maupun pengobatan lengkap) / Jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati x 100 %
87
91
88
712/762
x100% =
per 100.000
Jumlah Penderita baru dan lama TB Paru BTA Positif yang ditemukan disuatu wilyah pada kurun waktu tertentu / jumlah penduduk disuatu wilyah pada kurun waktu tertentu x 100000
99
104
216
752/822575
%
Jumlah KLB di desa / kelurahan yang ditangani < 24 jam dalam periode tertentu / Jumlah KLB di desa / kelurahan yang terjadi pada periode yang sama x 100 %
100
100
100
per 100.000
Jumlah kasus AFP non Polio yang dilaporkan / Jumlah Penduduk < 15 tahun x 100.000
2/100,000
2,07/10 0,000
%
Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun / Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %
35,1
%
Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani di sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun / Jumlah perkiraan penderita diare pada suatu wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10% dari angka kesakitan diare x jumlahpenduduk) x 100 %
%
Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan %
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk
Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun Penemuan Penderita Pneumonia Balita
Penemuan Penderita Diare
Prevalensi kasus HIV
Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS
21
Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI)
22
Persentase Desa Siaga Aktif
23
Rasio Posyandu Persatuan Balita
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Tahun 2016
Capaian 2014
Satuan
Rasio
Rumus yang Digunakan
Perhitungan Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Indikator kinerja utama (IKU) 24
Persentase Rumah Tangga ber PHBS
25
Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat
Satuan %
% 26
Persentase Lansia yang tertangani
27
Persentase Rumah Tangga Sehat
28
%
Rumus yang Digunakan jumlah rumah tangga sehat /jumlah rumah tangga total Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah murid SD dan setingkat disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 % Jumlah Lansia yang tertangani / Jumlah Lansia x 100 %
Realisasi (%)
Target Akhir Renstra (2018)
Persentase Tingkat Capaian (%) (s/d 2016)
58
80,56
70
82,86
x100% =
80,6
80,60
100
80,60
48,580/58,801
x100% =
82,62
110,16
80
103,28
Tahun 2016
Capaian 2014
Capaian 2015
Target
65.47
71
72
141,983/243,811
x100% =
92
83.37
100
15559/19307
35.67
83.53
75
Perhitungan Capaian
%
Jumlah Rumah Sehat / Jumlah Seluruh Rumah yang ada x 100 %
65
51.26
85
86,724/192,403
x100% =
45
52,94
87
51,72
Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas
%
Jumlah Penduduk yang memiliki Akses Air Minum / Jumlah Penduduk x 100 %
65.7
58
66
448,298/822.575
x100% =
54.4
82.42
68
86,03
29
Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat
%
Jumlah Air yang memenuhi Syarat / Jumlah Sampel yang diperiksa x 100 %
65.7
46.14
100
39/39
x100% =
100
100,00
100
100,00
30
Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat
%
Jumlah jamban yang memenuhi syarat / Jumkah KK yang diperiksa x 100
65
71.3
80
437,463/816,637
x100% =
53,6
67,00
85
63,06
%
Jumlah Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan / jumlah semua tempat umum x 100 %
69.35
79
84
530/741
x100% =
71,5
85,12
87
82,18
Rasio
Jumlah PKM, Poliklinik, Pustu / penduduk x 1000
0.5
0.5
1
451/822,575
x1,000 =
0,5
50,00
1,2
41,67
31
Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
32
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk
33
Cakupan Puskesmas Pembantu
34
Cakupan Puskesmas
35
Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk
36
Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota
38
Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
39
%
Jumlah Puskesmas Pembantu / Jumlah Seluruh Desa x 100 %
33.55
33.5
40
107/304
x100% =
35,2
88,00
48
73,33
%
Jumlah Puskesmas / Jumlah Seluruh Kecamatan x 100 %
163.2
163.2
71
32/19
x100% =
168
236,62
86
195,35
Rasio
Jumlah Rumah Sakit / Jumlah Penduduk x 1000
0.0012
0.0012
0,004
1/822,575
x1000 =
0,0024
60,00
0,006
40,00
%
Pelayanan gawat darurat / Jumlah Rumah Sakit Kabupaten / Kota x 100 %
100
100
100
45/45
x100% =
100
100,00
100
100,00
%
Jumlah Kunjungan Pasien Masyarakata miskin di Strata 1 / Jumlah seluruh masyarakat miskin di Kabupaten/Kota x 100 %
74.6
37,6
100
354,660/822,575
x100% =
43,1
43,10
100
43,10
%
Jumlah Kerjasama (Kemitraan) / Total Organisasi bermitra x 100 %
100
100
100
2 mitra/2 mitra
x100% =
100
100,00
100
100,00
Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Indikator kinerja utama (IKU) 1
2
3
4
5
1
2
3
Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB
Realisasi (%)
Target Akhir Renstra (2018)
Persentase Tingkat Capaian (%) (s/d 2016)
3,5
182,50
16
21,88
x100% =
99,5
110,56
90
110,56
21/21
x100% =
100
100,00
100
100,00
90
77,309/83,077
x100% =
92,7
103,00
90
103,00
87.88
90
15,545/16,569
x100% =
87,7
97,44
90
97,44
72
120
<97
10/16,212
x100.000 =
61
136,46
<97
141,67
%
Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K4 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
96.56
94.9
98
16,969/18,665
x100% =
90,91
92,77
100
90,91
%
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
92.5
91.89
90
16,057/17,816
x100% =
90,12
100,13
91
99,03
Rumus yang Digunakan
Capaian 2014
Capaian 2015
Target
per /1.000 KH
Jumlah bayi yang dilahirkan di satu wilayah tertentu selama 1 tahun / Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada kurun waktu yang sama x 1000
12
4
20
57/16,212
x1000 =
%
Jumlah Kunjungan Bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %
91.34
87,887
90
15,219/15,271
%
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %
96.6
100
100
%
Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali disatu wilayah kerja pada waktu tertentu / Jumlah seluruh anak balita disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
96.6
90.6
%
Jumlah Bayi post Neonatal Memperoleh Pelayanan Kesehatan sesui standart di satu wilayah kerja pada kurunwaktu tertentu / Jumlah seluruh sasaran bayi disatu wilayah pada kurun waktu yang sama x 100%
89.84
per 100.000 KH
Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di satu wilayah tertentu selama 1 tahun / Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada kurun waktu yang sama x 100.000
Persentase Kunjungan Bayi
Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Persentase Pelayanan Anak Balita
Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi
Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI
Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Tahun 2016
Satuan
Perhitungan Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Indikator kinerja utama (IKU) 4
5
6
7
8
9
1
Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu
2
Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan
87,29
x100% =
89,81
99,79
90
99,79
119.667/130.305
x100% =
91.84
122.45
75
122.45
80
701/701
x100% =
100
125,00
80
125,00
100
100
451/451
x100% =
100
100,00
100
100,00
95.68
93.4
90
15,270/15270
x100% =
100
111,11
90
111,11
11
14
0,15
21/83,007
x100% =
0,0025
198,33
15
0,02
63.56
100
100
320/320
x100% =
100
100,00
100
100,00
Jumlah PKM yang memiliki SIK/Jumlah PKM x 100
100
100
100
32/32
x100% =
100
100,00
100
100
Pelayanan Kesehatan sesui dengan SOP (Standart Operasional Prosedur)
100
100
100
100/100
x100% =
100
100,00
100
100
%
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 %
71.21
55.4
80
2,435/3,487
x100% =
%
Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Seluruh ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
92.11
91.6
90
16,000/17,816
%
Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Seluruh pasangan Usia Subur di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama x 100 %
77.42
72.4
75
%
Jumlah neonatal dengan komplikasi yang tertangani / Jumlah seluruh neonatal dengan komplikasi yang ada x 100 %
76.6
10.18
%
Jumlah Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar / Jumlah Seluruh fasilitas Kesehatan x 100 %
100
%
Jumlah Neonatal yang melakukan kunjungan pertama (KN1) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / jumlah seluruh neonatal x 100 %
%
Jumlah Balita Gizi Buruk/ Jumlah Balita x 100
%
Jumlah anak usia 6-24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI / Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan keluarga miskin x 100 %
% %
Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin
80
Target
Persentase Neonatal dengan Komplikasi
2
87,29
Capaian 2015
Persentase Peserta KB Aktif
Persentase Balita Gizi Buruk
69,83
Capaian 2014
Persentase Ibu Nifas
1
Persentase Tingkat Capaian (%) (s/d 2016)
Rumus yang Digunakan
PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi
Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar
Realisasi (%)
Target Akhir Renstra (2018)
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, 2016
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Tahun 2016
Satuan
Perhitungan Capaian
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Tabel III. 4 Pengukuran Kinerja Tahun 2016 Interval Realisasi Kinerja (%) Sasaran Strategis
Indikator kinerja utama (IKU)
Satuan
Target
Realisasi ≤ 50,0
1.1.1.
Meningkatnya Usia Harapan Hidup
50,1 65,0
65,1 75,0
75,1 90,0
≥ 91
Realisasi (%)
97,59
97,59
1
Angka Usia Harapan Hidup
Tahun
70
68,31
2
Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
%
100
57,5
3
Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan
%
100
98,2
98,20
98,20
4
Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)
Jumlah
31
32
103,23
103,23
Jumlah
31
32
103,23
103,23
100,00
100,00
5
57,50
57,50
6
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin
%
100
100
7
Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA
%
90
54
8
Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan
%
100
100
100,00
100,00
9
Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular
%
100
100
100,00
100,00
10
Penderita DBD yang ditangani
%
100
100
100,00
100,00
11
Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk
per 100.000
0,99
0
100,00
100,00
12
Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan
%
70
47,5
13
Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan
%
88
93,43
106,17
106,17
14
Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk
per 100.000
216
91
216,58
216,58
15
Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
%
100
100
100,00
100,00
16
Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun
per 100.000
7/100.000
2,5/100,000
35,00
164.00
17
Penemuan Penderita Pneumonia Balita
%
100
9,32
9,32
9,32
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
60,00
60,00
67,86
67,86
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Interval Realisasi Kinerja (%) Sasaran Strategis
Indikator kinerja utama (IKU)
Satuan
Target
Realisasi ≤ 50,0
18
Penemuan Penderita Diare
19
50,1 65,0
65,1 75,0
75,1 90,0
≥ 91
Realisasi (%)
132,00
132,00
%
100
132
Prevalensi kasus HIV
%
<0,5
0,72
20
Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS
%
97
81,32
21
Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI)
%
100
97,7
97,70
97,70
22
Persentase Desa Siaga Aktif
%
80
101
126,25
126,25
23
Rasio Posyandu Persatuan Balita
Rasio
10
10,2
102,00
102,00
24
Persentase Rumah Tangga ber PHBS
%
72
58
80,56
80,56
25
Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat
%
100
80,6
80,60
80,60
26
Persentase Lansia yang tertangani
%
75
82,62
27
Persentase Rumah Tangga Sehat
%
85
45
28
Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas
%
66
54.4
29
Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat
%
100
100
30
Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
%
80
53,6
%
84
71,5
Rasio
1
0,5
31 32
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk
33
Cakupan Puskesmas Pembantu
%
40
35,2
34
Cakupan Puskesmas
%
71
168
35
Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk
Rasio
0,004
0,0024
36
Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota
%
100
100
38
Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
%
100
43,1
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
56,00
56,00 83,84
83,84
110,16 52,94
52,94 82.42
82.42 100,00
67,00
100,00 67,00
85,12
85,12
50,00
50,00 88,00
88,00 236,62
60,00
236,62 60,00
100,00 43,10
110,16
100,00 43,10
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Interval Realisasi Kinerja (%) Sasaran Strategis
Indikator kinerja utama (IKU)
Satuan
Target
Realisasi ≤ 50,0
39
Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan
%
100
50,1 65,0
65,1 75,0
75,1 90,0
100
≥ 91
Realisasi (%)
100,00
100,00
RATA-RATA 2.1.1
Menurunnya Angka Kematian Bayi
95.21 1
Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB
2
Persentase Kunjungan Bayi
3
Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
4 5
per /1.000 KH
20
3,5
182,50
%
90
99,5
110,56
110,56
%
100
100
100,00
100,00
Persentase Pelayanan Anak Balita
%
90
92,7
103,00
103,00
Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi
%
90
87,7
97,44
97,44
1
Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI
per 100.000 KH
<97
61
136,46
136,46
2
Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
%
98
90,91
92,77
92,77
3
Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
%
90
90,12
100,13
100,13
4
PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi
%
80
69,83
5
Persentase Ibu Nifas
%
90
89,81
99,79
99,79
6
Persentase Peserta KB Aktif
%
75
91.84
122.45
122.45
7
Persentase Neonatal dengan Komplikasi
%
80
100
100,00
125,00
8
Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar
%
100
100
100,00
100,00
9
Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
%
90
100
111,11
111,11
1
Persentase Balita Gizi Buruk
2
Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin
1
Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu
RATA-RATA 2.2.1
Menurunnya Angka Kematian Ibu
118,70
87,26
87,29
RATA-RATA 2..3.1
Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk
108.33 %
0,15
0,0025
198,33
198,33
%
100
100
100,00
100,00
RATA-RATA 3.1.1
Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan
182,50
149,17
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
%
100
100
100,00
100,00
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
Interval Realisasi Kinerja (%) Sasaran Strategis
Indikator kinerja utama (IKU)
Satuan
Target
Realisasi ≤ 50,0
yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar RATA-RATA
2
50,1 65,0
65,1 75,0
75,1 90,0
≥ 91
Realisasi (%)
100,00
100,00
Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan %
100
100
100,00 571.41 Rata-Rata Indikator 114.28
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, 2016
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Tabel III.5
Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target Nasional (SPM) Data Pencapaian Indikator Kinerja Standart Pelayanan Minimal (SPM) (Permenkes No. 741/Menkes/Per/VII/2008) No
Indikator SPM
Target
Angka Absolut Pembilang
Penyebut
Angka
Pelayanan Kesehatan Dasar 1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
95%
16969
18665
90,91%
2
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
80%
2435
3487
69,83%
3
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
90%
16057
17816
90,13%
4
Cakupan Ibu Nifas
90%
16000
16057
99,65%
5
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani
80%
701
701
100,00%
6
Cakupan Kunjungan Bayi
90%
15219
15271
99,66%
7
Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI)
100%
297
304
97,70%
8
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
90%
77039
83.077
92,73%
9
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin
100%
320
320
100,00%
10
Cakuapan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
100%
21
21
100,00%
11
Cakupan Penjaringan Siswa SD dan Setingkat
100%
15559
19307
80,59%
12
Cakupan Peserta KB Aktif
70%
119667
130305
91,84%
13
Cakupan Penemuan dan Penaggulangan Penderita Penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun
2/100.000
6
241.721
2,07/100.000
b. Penemeuan Penderita Pneumonia
100%
774
2930
26,42%
c. Penemuan Pasien Baru TB BTA (+)
100%
650
1316
49,39%
d. Penderita DBD yang ditangani
100%
589
589
100,00%
e. Penemuan Penderita Diare
100%
23.394
17.304
135,19%
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
100%
311.710
494.198
63,07%
14
Pelayanan Kesehatan Rujukan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 13
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
No
Indikator SPM
Target
15
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
16
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota
Angka Absolut
Angka
Pembilang
Penyebut
100%
180.638
97100
186,03%
100%
2
2
100,00%
100%
6
6
100,00%
80%
304
304
100,00%
Pelayanan Kesehatan Rujukan 17
Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam Pelayanan Kesehatan Rujukan
18
Cakupan Desa Siaga Aktif
c. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternative Solusi yang Telah Dilakukan. Dalam pelaporan LKjIp Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin disamping mengungkapkan keberhasilan juga mengungkapkan mengenai kegagalan dalam pencapain tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Usia Harapan Hidup dengan 38 (Tiga Puluh Delapan) Indikator kinerja sasaran dengan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 95.21 % dengan predikat Sangat baik Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, adalah sebagai berikut : 1. Usia Harapan Hidup Target tahun 2016 yaitu 70 tahun yang terealisasi 68.31 tahun maka nilai capaian indikator sebesar 97,59 % yang berarti pencapaian indicator ini adalah sangat baik. Realisasi tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 mengalami kenaikan 0,10 tahun menjadi 68,31 tahun. Realisasi tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,21 tahun yaitu angka usia harapan hidup sebesar 68.21 tahun, akan tetapi pada realisasi tahun 2014 mengalami penurunan 0,84 tahun dari realisasi tahun 2013 yaitu sebesar 68,84 tahun.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 14
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Perbaikan derajat kesehatan memberikan korelasi positif terhadap usia harapan hidup. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (74 tahun) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian 92.31%. Dalam hal ini SKPD pesimis untuk mecapai target pada akhir Renstra. 2. Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin Target tahun 2016 sama dengan target SPM sebesar 100 % terealisasi 57.5 %, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 57.5 %, dengan ketegori rendah. Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin disarana kesehatan strata 1
sebanyak 180.638 orang, sedangkan jumlah seluruh
masyarakat miskin sebanyak 314.031 orang. Hal ini disebabkan adanya program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Jaminan Kesehatan Sumsel Semesta. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian 57.5 %. Dalam hal ini SKPD sangat optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 3. Persentase Penduduk (Termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan. Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 98.2 %, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 98.2 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah penduduk yang memiliki jaminan sebanyak 796.894 orang, sedangkan jumlah seluruh masyarakat miskin sebanyak 822.575 orang. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 tidak terjadi perubahan. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian 98.20 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini adalah adanya program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Jaminan Kesehatan Sumsel Semesta.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 15
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Hambatan/masalah : a. Kriteria masyarakat miskin tidak relavan untuk layanan kesehatan sebab kriteria miskin sangat relatif. Batas antara yang miskin dan yang tidak miskin sangat tipis sehingga di lapangan sering timbul berbagai masalah elijibilitas (berhak tidaknya suatu keluarga mendapatkan kartu Jamkesmas atau mendapat pembebasan biaya berobat). b. Masyarakat merasa bahwa pelayanan kurang optimal Strategi/Upaya Pemecahan : a. Kelengkapan surat keterangan tidak mampu dari masyarakat hampir miskin, miskin, dan sangat miskin yang ditentukan berdasarkan garis kemiskinan yaitu berdasarkan angka rata-rata pengeluaran rumah tangga per bulan per kapita. b. Perlunya prosedur layanan agar biaya dapat dikendalikan dan dana yang terkumpul dari iuran wajib dapat mencukupi untuk menyediakan jaminan bagi seluruh peserta. Dalam hal seluruh rakyat sudah menjadi peserta, maka peserta adalah seluruh rakyat c. Meningkatkan pelayanan secara optimal dengan fasilitas yang memadai dan sumber daya manusia yang berkompeten. 4. Jumlah Puskesmas yang mendapatan bantuan operasional kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standart Kesehatan Minimal (SPM). Target tahun 2016 sejumlah 31 puskesmas
terealisasi 32 puskesmas,
dengan nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 103,23 %, dengan ketegori sangat baik. Pada tahun 2016 ini, ada penambahan satu puskesmas baru, sehingga jumlah Puskesmas di Kabupaten Banyuasin menjadi 32 Puskesmas. Seluruh Puskemas ini mendapatkan dana bantuan dari program pemerintah untuk menunjang kegiatan operasionalnya yaitu
Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) baik Dana APBN ataupun Dana APBD. Dan juga telah menyelanggarakan Lokakarya Mini setiap bulannya untuk menunjang pencapaian Standart Pelayanan Minimal (SPM).
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 16
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 5. Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Target tahun 2016 sejumlah 31 puskesmas terealisasi 32 puskesmas, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 103,23 %, dengan ketegori sangat baik. Hal ini didukung dengan adanya penyelenggaraan program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Jaminan Kesehatan Sumsel Semesta sehingga adanya jaminan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
Puskemas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama milik pemerintah berkewajiban mendukung program pemerintah dalam menyelenggarakan JKN dan Program Jaminan Kesehatan Sumsel Semesta yang memberikan jaminan pembiayaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin memiliki arti penting karena tiga alasan pokok, yaitu: 1. Menjamin terpenuhinya keadilan sosial bagi masyarakat miskin, sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah mutlak mengingat kematian bayi dan kematian balita terjadi lebih tinggi jika dibandingkan pada keluarga tidak miskin 2. Untuk kepentingan politis nasional yaitu menjaga keutuhan integrasi bangsa dengan meningkatkan upaya pembangunan ( termasuk kesehatan ) di daerah miskin dan kepentingan politis internasional untuk menggalang kebersamaan dalam memenuhi komitmen global untuk menurunkan kemiskinan melalui upaya kesehatan bagi masyarakat miskin 3. Jika kesehatan penduduk baik, pertumbuhan ekonomi akan menjadi baik pula. Dengan demikian upaya mengatasi kemiskinan akan lebih berhasil 6. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan Jumlah obat dan vaksin yang tersedia sebanyak 132 item dan jumlah obat yang dibutuhkan sebesar 132 item.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 17
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya cakupan pemberian obat secara rasional di sarana pelayanan kesehatan sebagai berikut : a. Sistem pengelolaan manajemen obat di sarana pelayanan kesehatan yang semakin baik. b. Tingkat kepatuhan petugas untuk memberikan informasi obat lebih jelas dan rasional. Hambatan/masalah: a. Fluktuasi penggunaaan obat tidak sesuai dengan prediksi yang telah direncanakan. b. Persediaan obat program (Vaksin, TBC) oleh pemerintah pusat untuk program tertentu ada keterlambatan dalam pengiriman. Strategi/upaya pemecahan: a. Meningkatkan sistem perencanan obat terpadu Puskesmas dengan mempertimbangkan prediksi pola penyakit. b. Koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi untuk menjamin ketersediaan obat program. c. Meningkatkan manajemen pengelolaan obat di UPT d. Meningkatkan pengawasan penggunaan obat di sarana. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 101,50% menjadi 100%. Jika dicermati lebih lanjut dapat diketahui bahwa keadaan ini bukanlah suatu penurunan dikarenakan peningkatan kemampuan Dinas Kesehatan dalam menyediakan kebutuhan obat dan vaksin mengalami peningkatan sehingga semua nya terpenuhi dengan baik. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (100%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 7. Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA Target tahun 2016 sebesar 90%
terealisasi 100% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah rumah sehat yang memiliki TOGA sebanyak 130.256 rumah dan jumlah rumah sebanyak 240.776 rumah. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 18
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 pencapaian sasaran Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA sebagai berikut : a. Meningkatnya
kemandirian
masyarakat
dalam
mengatasi
masalah
kesehatan melalui pemanfaatan tanaman obat. b. Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa khususnya tentang tanaman obat yang diperlukan untuk pengobatan sendiri c. Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa khususnya untuk mebedakan antara penyakit yang harus diobati segera ke puskesmas dan penyakitnya yang dapat diobati sendiri d. Meningkatnya pengetahuan masyarakat desa khususnya tentang tanaman obat dan manfaatnya dalam pelayanan kesehatan. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun 2015 terjadi penurunan dari 88.34% menjadi 54%. Hal ini lebih disebabkan pemahaman masyarakat mulai menurun akan pentingnya obat tradisional untuk kesehatan sebagai obat keluarga. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (60%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 8. Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan Jumlah Sampel yang sesuai standar kesehatan sebanyak 149 sampel dan jumlah semua sampel.sebanyak 149 sampel. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini adalah Semakin berkembangnya pola prilaku hidup sehat maka dalam diri pelajar di lingkungan sekolah dan dimasyarakat terutama para pedagang yang memperjualbelikan
pangan
di
sekolah-sekolahan
mengurangi/tidak
menggunakan bahan berbahaya pada jajanan anak. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi peningkatan dari 85, 2% menjadi 100%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (100%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 19
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 9. Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini adalah sebagai berikut : a. Menurunnya kasus kesakitan, kematian akibat penyakit yang mewabah di Kabupaten Banyuasin b. Tertanggulanginya Kasus Penyakit menular c. Peningkatan kebersihan di daerah endemis d. Menggalang kemitraan dengan lintas sector, program dan semua pihak terkait e. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hambatan/masalah : a. Data surveilans tidak dianalisis b. Feedback ke sumber jarang c. Banyak beban pada sumber data d. Sumber data kurang mendapat perhatian Strategi/Upaya Pemecahan : a. Monitorong dan evaluasi ke puskesmas dimanfaatkan untuk mengadakan bimtek pada kegiatan pelayanan pencegan da penanggulangan penyakit menular. b. Meningkatkan mutu data dan informasi epidemiologi c. Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi d. Pengembangan system survailans yang sesuai dengan kebutuhan masingmasing tingkat administrasi diharapkan keberhasilan dari indikator Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular dapat terus dipertahankan. 10. Penderita DBD yang ditangani Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah penderita DBD yang ditangani sebanyak 589 orang sedangkan jumlah penderita DBD yang ditemukan sebanyak 589 orang.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 20
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut : a. Telah dilakukannya usaha memberantas penyebaran penyakit DBD di wilayah kerja endemis dengan menggerakan kader jumatik b. Menurunnya angka kasus penyakit DBD dengan mengaktifkan Pokjanal DBD yang melibatkan kerjasama lintas sektoral terkait c. Meningkatnya kemitraan dengan lintas sektoral, program dan semua pihak terkait d. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Hambatan/masalah : a. Masih banyak penyebaran penyakit DBD terutama di daerah endemis b. Upaya memberantas penyebaran penyakit DBD di wilayah kerja puskesmas endemis yang ada di Kabupaten Banyuasin dengan bekerjasama dengan unit surveilens terkait masih belum terpadu c. Kemitraan dengan lintas sektor, program dan dengansemua pihak terkait belum efektif dan efisien Strategi/Upaya Pemecahan : a. Mencegah penyebaran penyakait DBD terutama daerah endemis dengan meningkatkan kebersihan lingkungan b. Usaha memberantas penyebaran penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas endemis, potensial yang ada di Kabupaten Banyuasin dengan menggerakan kader jumatik c. Usaha menurunkan angka kasus penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas dalam Kabupaten Banyuasin dengan mengaktifkan pokjanal DBD yang melibatkan kerjasama lintas sektor terkait d. Menggalang serta meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor, program dan semua pihak terkait. e. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kabupaten banyuasin khususnya dan Provinsi Sumatera Selatan pada umumnya. Pencapaian terget Tahun 2016 bila dibanding Tahun 2015 adalah tetap begitu pula dengan target SPM (100%). Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 21
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 persentase tingkat pencapaian 100 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 11. Angka Penemuan Kasus malaria per 1.000 penduduk Target tahun 2016 sebesar 1/1.000 dan dengan realisasi sebesar 0 dari 1000 penduduk maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan kategori sangat baik. Tidak ada penderita yang ditemukan dengan jumlah penduduk yang berisiko sebanyak 822.575 orang Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini adalah sebagai berikut : a. Menurunnya kasus kesakitan, kematian akibat penyakit malaria b. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah c. Meningkatnya derajat kesehatan di Kabuapten Banyuasin Hambatan/masalah : Dalam hal ini kasus penyakit malaria yang ada dipuskemas masih berupa data klinis sebagian besar belum dikonfirmasi dengan laboratorium, Strategi/Upaya Pemecahan : solusi alternative yang telah dilakukan yaitu usaha crosschek dengan laboratorium terutama untuk wilayah kerja Puskesmas Perairan. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 12. Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan Target tahun 2016 sebesar 70 % terealisasi 47.5% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 67.86 %, dengan ketegori sedang. Jumlah penderita TB Paru BTA positif yang ditemukan sebanyak 626 orang sedangkan jumlah penderita jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif adalah sebanyak 1316 orang. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini adalah sebagai berikut : a. Keteraturan minum OAT Suplemen pendukung seperti PMT dan multivitamin, Follow up pasien b. Sosialisasi cara minum OAT yang baik dan benar
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 22
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 c. Frekuensi pelaksanaan RVS dan kontak serumah oleh petugas Puskesmas meningkat Hambatan/masalah : a. Masih ada penderita yang tidak ada hasil pemeriksaan dahak pada akhir pengobatan sehingga tidak bisa dikategorikan sembuh b. Masih ada kualitas sediaan dahak yang kurang baik, dan ada kesalahan baca setelah di crosscek ke BBLK karena petugas lab belum terlatih c. Masih kurangnya fasilitas labor (reagensia, slide, rak pewarnaan lapu spritus). Seperti mikroskop belum semua puskesmas memiliki terutama didaerah yang sulit sehingga pengobatan TB banyak diobati berdasarkan kliniis dan sulit memantau perkembangan kemajuan pengobatan d. Rendahnya motivasi petugas dikarenakan bosan atau jenuh Strategi/Upaya Pemecahan : a. Evaluasi kegiatan rutin setiap bulan. b. Mengadakan bahan laboratorium dan mikroskop untuk keperluan pelaksanaan program strategi DOTS baik dari Dinkes Provinsi Sumatera Selatan maupun Dinkes Kabupaten Banyuasin c. Memberikan reward kepada petugas baik secara moril maupun materil Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 57.14% menjadi 47.5 %.
Selanjutnya pada akhir
Renstra di tahun 2018 (70%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian 67.86 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 13. Persentase Kasus Baru TB Paru ( BTA Positif) yang disembuhkan Target tahun 2016 sebesar 88% terealisasi 93.43% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 106.17 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah pasien baru TB BTA positif yang menyelesaikan pengobatan sebanyak 712 orang sedangkan jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati sebanyak 762 orang.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 23
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Hambatan/masalah : a. Masih ada penderita TB yang didiagnosa tidak dengan pemeriksaan dahak di laboratorium (hanya dengan foto rontgen) sehingga tidak menambah angka CDR b. Sering terjadi keterlambatan dan ketidaklengkapan pelaporan dengan alasan kondisi geografis fasyankes yang sulit c. Masih banyaknya petugas yang pindah menyebabkan bnyak petugas yang baru dan belum dilatih sehingga dalam melakukan penjaringan suspek mengalami hambatan d. Terbatasnya dana yang tersedia sehingga penjaringan penderita yang dilakukan tidak bisa di setiap desa e. Masih ada petugas TB dan petugas laboratorium fasyankes yang belum dilatih sehingga pengetahuan tentang program TB masih minim Strategi/Upaya Pemecahan : a. Evaluasi kegiatan rutin setiap bulan. b. Mengadakan bahan laboratorium dan mikroskop untuk keperluan pelaksanaan program strategi DOTS baik dari Dinkes Provinsi Sumatera Selatan maupun Dinkes Kabupaten Banyuasin c. Memberikan reward kepada petugas baik secara moril maupun materil Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi peningkatan dari 91 menjadi 93.43%. target dari SPM (70%) sudah bisa terpenuhi untuk tahun ini. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (88%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian 106.17 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 14. Persentase Kasus Baru TB Paru per 100.000 penduduk Target tahun 2016 sebesar 216/ 100.000 terealisasi 91/100.00 maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 216.58 % dengan ketegori sangat baik. Jumlah Penderita baru dan lama TB Paru BTA Positif yang ditemukan sebanyak 752 orang sedangkan jumlah penduduk sebanyak 822.575 orang.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 24
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Hambatan/masalah : a. Masih ada penderita TB yang didiagnosa tidak dengan pemeriksaan dahak di laboratorium (hanya dengan foto rontgen) sehingga tidak menambah angka CDR b. Sering terjadi keterlambatan dan ketidaklengkapan pelaporan dengan alasan kondisi geografis fasyankes yang sulit c. Terbatasnya dana yang tersedia sehingga penjaringan penderita yang dilakukan tidak bisa di setiap desa d. Masih ada petugas TB dan petugas laboratorium fasyankes yang belum dilatih sehingga pengetahuan tentang program TB masih minim e. Masih ada penderita yang tidak ada hasil pemeriksaan dahak pada akhir pengobatan sehingga tidak bisa dikategorikan sembuh f. Masih ada kualitas sediaan dahak yang kurang baik, dan ada kesalahan baca setelah di crosscek ke BBLK karena petugas lab belum terlatih Strategi/Upaya Pemecahan : a. Evaluasi kegiatan rutin setiap bulan b. Mengadakan bahan labor dan mikroskop untuk keperluan pelaksanaan program strategi DOTS baik dari Dinkes Provinsi Sumatera Selatan maupun Dinkes Kabupaten Banyuasin c. Memberikan reward kepada petugas baik secara moril maupun materil Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan jumlah kasus dari 111 kasus/100.00 penduduk menjadi 91 kasus/100.000 penduduk. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (208) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 15. Persentase Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori memuaskan. Jumlah KLB di desa / kelurahan yang ditangani < 24 jam sebanyak 5 Desa/ Kelurahan.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 25
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini adalah sebagai berikut : Sejak diinformasikan
kejadian KLB yang terjadi di Kabupaten Banyuasin,
kejadian bencana langsung diinformasikan baik melalui poskesdes, pustu, puskesmas maupun langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin semuanya dapat di tangani < 24 jam, sehingga pencapaian target dapat mencapai 100%. Oleh karena itu untuk tahun yang datang, semoga setiap kasus kejadian penyakit yang berpotensi terjadinya KLB dapat segera diantisipasi lebih dini sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat dan diharapkan kedepannya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuasin. Hambatan/masalah : a. Kurangnya fasilitas alat yang digunakan dalam kegiatan penyakit tidak menular b. Keadaan geogerafis yang tidak menunjang c. Kurangnya SDM yang terlatih Strategi/Upaya Pemecahan : a. Pengajuan permohonan bantuan atau pengadaan fasilitas kesehatan b. Pengajuan kendaraan operasional untuk menunjang kegiatan penyakit khususnya penyakit tidak menular c. Diperlukannya pelatihan untuk tenaga kesehatan yang belum dilatih Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2015, maka dengan persentase tingkat pencapaian 100 %. Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 16. Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun Target tahun 2016 sebesar 7/100.000 terealisasi 2.5/100.000 maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 164 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah kasus AFP non Polio yang dilaporkan sebanyak 6 orang sedangkan jumlah Penduduk < 15 tahun sebanyak 241.721 orang.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 26
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Strategi/Upaya Pemecahan : a. Sosialisasi kasus AFP kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa dan Non AFP Polio b. Pencarian kasus a. Pengambilan specimen Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi peningkatan dari 2/100.000 menjadi 2.5/100.000. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 ,bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, maka dengan persentase tingkat pencapaian tersebut SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 17. Penemuan Penderita Pneumonia Balita Target tahun 2016 dan Target SPM sebesar 100 % terealisasi 9.32 % maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 9.32 %, dengan ketegori sangat kurang. Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani sebanyak 774 orang sedangkan Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita sebanyak 8.308 orang. Hambatan/masalah : a. Angka cakupan penemuan kasus pneumonia yang didapat dari puskesmas masih dibawah target b. Adanya puskesmas yang belum melaksanakan klinik MTBS sehingga masih ada kasus pneumonia yang belum terdeteksi oleh petugas kesehatan Strategi/Upaya Pemecahan : a. Diadakan pembinaan sentinel pneumonia dibeberapa puskesmas untuk meningkatkan angka cakupan pneumonia b. Tetap
dilakukannya
monitoring
evaluasi
ISPA
untuk
memantau
keberhasilan program c. Diberikannya reward insentif bagi petugas puskesmas sehingga mereka termotivasi untuk menjaring semua kasus pneumonia. d. Memberikan pertolongan segera untuk menghindari terjadinya kematian akibat pneumonia Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 56,93% menjadi 9.32%. Selanjutnya pada akhir Renstra
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 27
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 di tahun 2018 bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016 (26%), maka dengan persentase tingkat pencapaian terebut Dalam hal ini SKPD pesimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 18. Penemuan Penderita Diare Target tahun 2016 dan Terget SPM sebesar 100 % terealisasi 132.00 % maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 132.00 %, dengan sangat baik. Dengan Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani di sarana Kesehatan dan Kader sebanyak 23.394 penderita sedangkan perkiraan penderita diare sebanyak 17.603 penderita. Hambatan/masalah : a. Laporan bulanan penyakit diare yang dikirimkan oleh pengelola program puskesmas seringkali terlabat/idak tepat waktu b. Masih adanya puskesmas yang belum melaporkan pemakain tablet zinc pda penatalaksanaan penderita diare c. kurangnya stock obat diare. d. Kurang tepat waktu antara jadwal kegiatan program dengan keluarnya dana APBD. Strategi/Upaya Pemecahan : a. Mengadakan kesepakatan antara pengelola programkabupaten dengan pengelola program puskesmas tentang batas waktu pengiriman laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten b. Diberikannya reward insentif bagi petugas puskesmas sehingga mereka termotivasi untuk menjaring semua kasus diare c. Menyalurkan tablet zinc yang disuplai oleh subdit diare ke semua puskesmas di wilayah Kabupaten Banyuasin d. Memberikan pertolongan segera untuk menghindari terjadinya kematian akibat diare e. Memantau kasus setiap bulan dan waspada kemungkinan terjadi KLB jika ada peningktan kasus. f. Mengobati 100% penderita diare sesuai estimasi g. Meningkatkan penyuluhan di masyarakat tentang bahaya penyakit diare, tanda-tanda dan gejala diare, serta tentang penatalaksanaan diare agar para
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 28
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 ibu dapat memberikan pertolongan pertama dirumah jika anaknya terkena diare Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi peningkatan dari 79% menjadi 135%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016 (132%), maka dengan persentase tingkat pencapaian tersebut Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 19. Prevalensi kasus HIV Target tahun 2016 sebesar 0.5/100.000 terealisasi 0.72/100.000 maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 56 %, dengan ketegori rendah. Jumlah penderita HIV AIDS sebanyak 6 orang. Adapun altenative solusi yang telah dilakukan adalah upaya penaggulangan HIV/AIDS
dilakukan
secara
komprehensif,
berkesinambungan
dengan
pelayanan yang terintegrasi. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi sampai dengan tahun 2016, Dalam hal ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 20. Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS Target tahun 2016 sebesar 97% terealisasi 81,32% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 83,84 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah penduduk usia 15 -24 tahun yang mempunyai penetahuan komprehensif tentang bahaya penyakit HIV/AIDS sebanyak 196.675 orang dan jumlah penduduk usia 15-24 tahun sebanyak 242.215 orang. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (99%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (82,14%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 29
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 21. Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100 % terealisasi 97,7 %, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 97,7 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah desa/kelurahan UCI sebanyak 297 desa dengan jumlah desa sebanyak 304 desa. Faktor pendukung keberhasilan indikator ini adalah hal ini lebih dikarenakan masyarakat mulai menyadari bahwa pentingnya
membawa anaknya ke
posyandu untuk melakukan imunisasi lengkap guna menghindari penyakit yang mematikan. Hambatan/masalah:
a. Vaksin dan Logikstik kadang masih tersendat dan kurang sehingga pemberian vaksinasi khususnya dalam pelaksaan BIAS. b. Pelaksanan skrining dan sweeping imunisasi masih dirasakan kurang maksimal. c. masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan arti pentingnya pemberian imunisasi sedini mungkin khususnya imunisasi HB.0 Strategi/upaya pemecahan:
a. Pengajuan Pengadaan Losgistik program imunisasi berupa cold chain, spuit dan alat pemantau suhu. b. Pihak Puskesmas lebih berupaya mendukung kegiatanpemberian imunisasi sedini mungkin pada bayi dan balita. c. Sosialisasi dan kerjasama antara pihak yang terkait untuk dapat melakukan sosialisasi termasuk pihak klinik swasta. d. Penyediaan Logistik sesuai jadual kegiatan Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (80%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (97,70%) maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 22. Persentase Desa Siaga Aktif Target tahun 2016 sebesar 80 % terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 125 %, dengan ketegori memuaskan. dengan jumlah desa siaga yang aktif dan desa siaga yang dibentuk yaitu berjumlah 304 desa/keluarahan.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 30
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian indicator cakupan desa siaga aktif sebagai berikut : a.
pendukung keberhasilan indicator ini adalah semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan
b. meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah, kegawatdaruratan, dan sebagainya) c. meningkatnya keluarga sadar gizi dan melaksakan PHBS, meningkatnmya kesehatan lingkungan di desa serta meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan. d. Adanya instrument penilaian dan dokumen pencatatan di desa siaga yang berisi tentang indicator-indikator pembangunan bidang kesehatan di wilayah desa. e. Dan adanya instruksi kerja tentang pembinaan desa siaga aktif. Hambatan/masalah : a. Belum semua desa menjadi desa siaga dikarenakan sarana dan prasarana yang terbatas b. Kemampuan petugas untuk pengembangan desa siaga belum optimal Strategi/upaya pemecahan : a. Meningkatkan keterampilan tenaga pengelola desa siaga’ b. Memberikan pendampingan manajemen pengelolaan desa siaga. c. Mengadakan lomba desa siaga tingkat kabupaten. Untuk target SPM (100%) pada tahun 2016 ini juga sudah terpenuhi dengan realisasi 100 %. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (125%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 23. Rasio Posyandu Persatuan Balita Dimana Tahun 2016 rasio posyandu adalah 1 posyandu : 98 balita . Target tahun 2016 sebesar 10/1.000
terealisasi 10.2/1.000 maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 102 % , dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah posyandu 683 posyandu, dengan jumlah balita 67.014 balita
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 31
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
pecapaian
Persentase
Posyandu Persatuan Balita sebagai berikut : a. Dukungan masyarakat untuk kegiatan pelayanan posyandu semakin meningkat b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menimbangkan balitanya ke posyandu c. Komitmen petugas dalam mengikatkan cakupan kunjungan ke posyandu Hambatan/masalah : Regenerasi kader kesehatan di posyandu yuang semakin berkurang dikarenkan aktivitas rumah tangga Strategi/upaya pemecahan : Mengadakan Lomba Balita di Tingkat Kabupaten Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (75%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (101,90%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 24. Persentase Rumah Tangga ber PHBS Target tahun 2016 sebesar 72%
terealisasi 58% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 80,56 %, dengan ketegori tinggi. Dengan Jumlah rumah tangga sehat sebanyak 141.983 rumah tangga dan jumlah rumah yang ada total 243.811 rumah tangga. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase Rumah Tangga ber PHBS sebagai berikut : masyarakat telah memiliki kesadaran serta kemauan untuk ber PHBS. Hambatan/masalah : a. Masih adanya sekelompok masyarakat yang kurang pedulu terhadap PHBS b. Indikator tatanan PHBS yang belum diterapkan secara baik di masyarakat Strategi/upaya pemecahan : Meningkatkan promosi dan prevensi kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan hidup bersih sehat Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 71% menjadi 58%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (70%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (82,86%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 32
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 25. Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100% terealisasi 80,6% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 80,6 %, dengan ketegori tinggi. Dengan Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih sebanyak 15.559 orang dan Jumlah murid SD dan setingkat sebanyak 19.307 orang. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 83,37% menjadi 80,60%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (80,60%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 26. Persentase Lansia yang tertangani Target tahun 2016 sebesar 75 % terealisasi 82,61%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 110,15 %, dengan ketegori sangat baik, dengan jumlah lansia yang tertangani sebanyak 48.580 orang dan jumlah lansia sebanyak 58.801 orang. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
pencapaian
indikator
Persentase Lansia yang tertangani sebagai berikut : a. Adanya dukungan dari penentu kebijakan b. Tersedianya dana yang tercukupi c. Tersedianya SDM yang cukup d. Terjalinnya koordinasi yang baik antara petugas dengan klien (lansia) Hambatan/masalah:
a. Dalam pelaksanaannya ternyata pelayanan pembinaan dan pemilihan posyandu lansia di masing-masing wilayah kecamatan atau puskesmas belum terlaksana sebagaimana yang diharapakan dikarenakan persepsi orang-orang bahwa posyandu itu hanya khusus bagi anak-anak balita saja b. Fasilitas sarana dan prasarana di masing-masing posyandu juga tidak tersedia dengan lengkap, seperti test gula darah, asam urat, test degeneratif Strategi/upaya pemecahan:
a. Membangun persepsi bagi semua orang terutama kader agar posyandu lansia yang dirasa penting keberadaannya bagi setiap desa dan kelurahanMelakukan advokasi kepada pejabat/penetu kebijakan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 33
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 b. Mengusulkan dana yang cukup c. Melakukan koordinasi yang baik dengan semua unsur terkait 27. Persentase Rumah Tangga Sehat Target tahun 2016 sebesar 85%
terealisasi 45% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 52,94%, dengan kategori rendah. Dengan Jumlah rumah tangga sehat sebanyak 86.274 rumah tangga dan jumlah rumah yang ada total 192.402 rumah tangga. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase Rumah Tangga Sehat sebagai berikut : a.
Meningkatnya pengetahuan, kemauan, dan keterampilan masyarakat memecahkan masalah yang ada dilingkungan
b. Terintegrasinya kegiatan STBM pada pihak pihak terkait. Hambatan/masalah : Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam merubah prilaku hidup bersih dan sehat. Strategi/upaya pemecahan : a. Memberikan dukungan dan motivasi para petugas sanitarian untuk lebih meningkatkan kesadaran dlam rangka meningkatkan upaya kesehatan lingkungan masyarakat dilingkungan kerja masing-masing. b. Peningkatan anggaran program kegiatan agar dapat mencapai target kinerja yaitu meningkatnya jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan meningkatnya capaian program kesehatan lingkungan. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 61,76% menjadi 52,94%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (87%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (52.72%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 28. Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas Target tahun 2016 sebesar 66%
terealisasi 54.4% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 82.42%, dengan kategori tinggi. Dengan persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas sebanyak 448.298 jiwa.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 34
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
pecapaian
Persentase
Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas sebagai berikut : a. Masyarakat telah memiliki kesadaran serta kemauan untuk menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari b. Sudah banyaknya depot depot air minum isi ulang dan dilakukan monitoring dari dinas kesehatan. Hambatan/masalah : a. Kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa pentingnya sanitasi air bersih dan air minum. b. Kurangnya kerja sama antar pihak-pihak yang terkait Strategi/upaya pemecahan : a. Diharapkan kepada pihak puskemas untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Hygiene Sanitasi Air Bersih dan Air Minum. b. Diperlukan kerjasama anatara semua pihak yang terkait untuk dapat melakukan sosialisasi c. diharapkan adanya peningkatan anggaran program kegiatan agar dapat mencapai target kinerja. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 58% menjadi 54.4%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (68%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016(86.03%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 29. Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah air minum yang memenuhi syarat yaitu 39 sampel dan jumlah seluruh sampel air minum yang diuji yaitu 39 sampel. Adapun solusi yang telah dilakukan untuk terus meningkatkan realisasi usaha meningkatkan pengetahuan bagi pengusaha DAMIU tentang pengolahan peralatan DAMIU yang memenuhi syarat kesehatan melalui kegiatan sosialisasi hygiene sanitasi air minum bagi pengusaha DAMIU serta dilakukannya
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 35
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 pemeriksaan, monitoring dan evaluasi pada DAMIU/AMDK dengan mengirim sampel air DAMIU ke BTKL Palembang. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi kenaikan dari 46,14% menjadi 100%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (100%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 30. Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat Target tahun 2016 sebesar 80%
terealisasi 53.6% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 67 % dengan kategori sedang. Dengan persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat sebanyak 437.463KK dan jumlah KK yang ada 816.637KK Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
pecapaian
indikator
Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat sebagai berikut : a. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat dalam bidang kesehatan lingkungan. b. sintarian puskesmas telah berperan aktif dalam upaya mengkampayekan stop buang air besar sembarangan (SBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada masyarakat yang ada diwilayah kerja masing-masing Hambatan/masalah : Kondisi geografis Banyuasin yang sebagain besar wilayah perairan yang memungkinkan orang masih menggunakan jamban disepanjang aliran air sungai, kolam. Strategi/upaya pemecahan : a. Memberikan stimulan untuk jamban sehat bagi keluarga miskin. b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan jamban. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 95,07% menjadi 89,10%.
Selanjutnya pada akhir
Renstra di tahun 2018 (85%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (63.06%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 36
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 31. Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan Target tahun 2016 sebesar 84%
terealisasi 71.5% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 85.12% dengan kategori tinggi. Dengan Jumlah Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 530 tempat, dibanding jumlah semua tempat umum sebanyak 741 tempat. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebagai berikut : c. meningkatnya pengetahuan akan arti pentingnya syarat kesehatan. d. Meningkatnya kesadaran pengelola tempat pengelolaan makanan untuk meningkatkan mutu produksi makanan olahan. e. Meningkatnya kesadaran masyarakat konsumen untuk memilih makanan yang sehat dan aman. Hambatan/masalah : a. Masih banyaknya produsen pangan industry rumah tangga yang belum mempunyai sertifikat SPP-IRT. b. Keberadaan tempat pengelolaan makanan terutama di daerah perairan relatif jauh sehingga target pengawasan oleh petugas kesehatan minimal 1 (satu) tahun sekali tidak terjangkau. Strategi/upaya pemecahan : a. Memberikan
dukungan
sera
motivasi
para
pengusaha
agar
bisa
meningkatkan kualitas Industri Rumah Tangga dan Pangan (IRTP) b. Melakukan sosialisasi dan promosi tentang penerbitan sertifikat industri rumah tangga pangan diikuti regulasi untuk mengurangi beban biaya oleh masyarakat. c. Mengoptimalkan tenaga kesehatan puskesmas sebagai pemantau tempat pengelolaan makanan di wilayah kerjanya. d. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral (BBPOM, Dinas Perindagkop, Badan Ketahanan Pangan, LSM) dalam rangka pembinaan dan pengawasan peredaran makanan. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan dari 79% menjadi 71.5%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (82.18%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 37
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 tahun 2016 (81,61%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 32. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk Target tahun 2016 sebesar 1/1000 terealisasi 0.5/ 1000 maka dengan persentase 50% nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 50 % dengan ketegori sangat rendah. Dengan jumlah puskesmas 32, poliklinik 13, pustu 102, dan polindes 304 unit dengan total 450 unit dengan jumlah penduduk 822.575 jiwa Faktor pendukung indikator ini adalah Capaian indikator kinerja pada rasio puskesmas, poliklinik dan pustu per satuan secara fisik bangunannya sudah mencapai target 100%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (1.2) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (41,67%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 33. Cakupan Puskesmas Pembantu Target tahun 2016 sebesar 40%
terealisasi 35.2% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 88% dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah pustu sebanyak 107 pustu dan jumlah desa 304 desa. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator Cakupan Puskesmas Pembantu sebagai berikut : a. Lokasi yang strategis sehingga mempengaruhi tingkat kunjungan ke Puskesmas Pembantu. b. Anggaran yang disediakan dari APBD untuk Puskesmas Pembantu. Hambatan/masalah: Kurangnya tenaga medis maupun non mesdis untuk memberikan pelayanan di Pustu setiap hari kerja. Strategi/upaya pemecahan: a. Mengajukan anggaran untuk pembangunan pemeliharaan Puskesmas pembantu melalui APBD Propinsi dan APBN. b. Memanfaatkan sarana medis dan non medis dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan dalam melaksanakan tindakan dan pelayanan.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 38
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (48%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (73.33%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 34. Cakupan Puskesmas Target tahun 2016 sebesar 71%
terealisasi 168% maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 236,62% dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah puskesmas sebanyak 32 puskesmas dan jumlah kecamatan 19 kecamatan. Faktor pendukung keberhasilan indicator ini adalah diberbagai pelosok desa saat ini sudah tersedia Puskesmas dan didikung dengan puskesmas rawat inap yang lengkap dengan tenaga kesehatannya. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (86%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (195,35%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 35. Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Target tahun 2016 sebesar 0.004 terealisasi 0.0024% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 60%. Kabupaten Banyuasin saat ini hanya memiliki 1 unit Rumah Sakit yaitu RSUD Banyuasin dengan jumlah penduduk 822.575 penduduk Strategi/upaya pemecahan:
Adapun Upaya Strategi/Upaya Pemecahan yang telah dilakukan pada tahun 2015 ini telah dilakukan pembangunan Tahap I Rumah Sakit Pratama Kelas D di Wilayah Makarti Jaya. Hal ini terlihat bawasannya Pelayanan Kesehatan untuk Kabupaten Banyuasin khususnya unit Rumah Sakit belum mampu untuk mencakup pelayanan bagi masyarakat. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (0.006) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (40%), maka dengan ini SKPD pesimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 36. Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori memuaskan.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 39
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Jumlah sarana kesehatan 1 Rumah Sakit, 32 Puskesmas dan 13 Rumah Bersalin/Poliklinik dengan total 45 sarana kesehatan, sedangkan jumlah unit gawat darurat sebanyak 45 UGD. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pecapaian indicator ini adalah pendukung keberhasilan indicator ini adalah setiap unit pelayanan kesehatan yang ada diharuskan memberikan pelayanan kegawatdarutan level 1 dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta adanya perbaikan dan pembangunan gedung unit gawat darurat 24 jam. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (100%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 37. Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Target tahun 2016 dan SPM sebesar 100 % terealisasi 43.1 %, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 43.1 %, dengan ketegori sangat rendah. Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin disarana kesehatan strata 1 dengan total kunjungan sebanyak 354.660 kunjungan. Hal ini didukung adanya peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas kesehatan, peningkatan manajemen, peningkatan pemberdayaan tenaga kesehatan serta kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di puskesmas. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (33,7%), maka dengan ini SKPD pesimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 38. Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan Target tahun 2016 sebesar 1000 % terealisasi 100 %, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100%, dengan ketegori memuaskan. Kemitraan yang dijalan oleh Dinas Kesehatan yaitu JKN-BPJS dan Jamsoskes Selanjutnya pada Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 40
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran 2 “Menurunnya Angka Kematian Bayi” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi dengan 5 (lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 118.70% dengan predikat sangat baik. Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut : 1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB Target tahun 2016 sebesar 20/1.000 kelahiran hidup terealisasi 3.5/1.000 kelahiran hidup maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 182.5 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah bayi (berumur < 1 tahun) yang meninggal tahun 2016 sebanyak 57bayi sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2016 sebanyak 16.212 bayi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB sebagai berikut : a. Tersedianya berbagai fasilitas/aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dengan tenaga medis yang terampil, b. Kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan. Hambatan/masalah:
a. Keterlambatan rujukan b. Masih kirangnya alkes dalam penganan pelayanan kasus obstetri dan neonatal c. Masih ada beberapa ibu hamil yang jarang memeriksakan dirinya ke lfasilitas kesehatan d. Kurangnya asupan gizi ibu saat kehamilan Strategi/upaya pemecahan:
a. Meningkatkan kualitas Antenatal Care (ANC). b. Pelatihan bagi nakes dalam penaganan obstetri dan neonatal c. Perbaikan sistem rujukan d. Pengadaan alkes Realisasi tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 terjadi kenaikan capaian dari 4/1.000 kelahiran hidup menjadi 3.5/1.000 kelahiran hidup. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (16/1.000 KH) bila dibandingkan realisasi capaian
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 41
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 sampai dengan tahun 2016, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 2. Persentase Kunjungan Bayi Target tahun 2016 dan SPM sebesar 90% terealisasi 99.5% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 110.56 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah kunjungan bayi per tahun 2016 sebanyak 15.219 bayi dengan jumlah bayi sebanyak 15.271 bayi. Faktor-faktor
pendukung indikator ini Cakupan Kunjungan Bayi sebagai
berikut : a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk membawa bayinya ke pelayanan kesehatan. b. Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas c. Program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas. Pencapaian Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi kenaikan dari 87.88% menjadi 99.5%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 3. Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori memuaskan. dengan jumlah balita gizi burtuk yang ditemukan dan semuanya mendapat perawatan sebanyak 21 orang balita. Faktor-faktor pendukung indicator ini Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan sebagai berikut : a. Semakin meningkatnya dan baiknya fasilitas pelayanan kesehatan bagi balita gizi buruk di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas b. program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 42
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 4. Persentase Pelayanan Kesehatan Balita Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 92.7% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 103 %, dengan kategori sangat baik. Dengan jumlah balita yang dilayani sebanyak 77.309 balita dan jumlah balita sebanyak 83.077 balita. Faktor-faktor
pendukung indikator Cakupan Pelayanan
Kesehatan Balita sebagai berikut : a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk membawa balitanya ke pelayanan kesehatan b. Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila realisasi terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 5.
Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 87.7% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 97.44 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah bayi yang ditangani tahun 2016 sebanyak 15.545 bayi dan jumlah bayi sebanyak 16.569 bayi. Faktor-faktor
pendukung indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
sebagai berikut a. semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk membawa bayinya ke pelayanan kesehatan b. meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila realisasi terus dipertahankan, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 43
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran 3 “Menurunnya Angka Kematian Ibu” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu dengan 9 (Sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 108.33% dengan predikat sangat baik. Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran tersebut, sebagai berikut : 1. Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI Target tahun 2016 sebesar <97/100.000 kelahiran hidup terealisasi 61/100.000 kelahiran hidup maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 136.46 %, dengan ketegori sangat baik. Jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas pada tahun 2016 sebanyak 10 orang sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2016 sebanyak 16.212 orang. Faktor-faktor pendukung indikator Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI sebagai berikut : a. Meningkatnya kualitas SDM dalam kegiatan peneganalan tanda bahaya dan cara mencegah selama kehamilan, bersalin, dan nifas, perawatan kesehatan, serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dalam kegawat daruratan. b. meningkatnya fasilitas kesehatan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan seperti bidan dan dokter di daerah terpencil. Hambatan/masalah:
a. Keterbatasan kemampuan untuk menjangkau seluruh wilayah Banyuasin dengan
kondisi
infrastruktur
Kabupaten
yang
belum
sepenuhnya
menunjang upaya kesehatan Ibu dan Anak, b. Wilayah banyuasin yang sebagain besar wilayah peraiiran serta c. Kurangnya minat Dokter dan Bidan untuk ditempatkan di Puskesmas/Desa. Strategi/upaya pemecahan:
a. Meningkatkan upaya kesehatan, dengan jalan meningkatkan infrastruktur di Kabupaten b. Kebijakan yang lebih persuasif untuk menarik minat dokter bekerja di Puskesmas/Bidan di desa. Angka Kematian Ibu pada tahun 2008 sebesar 122/100.000 kelahiran hidup dan tahun 2009 menurun menjadi 112/100.000 kelahiran hidup dan tahun
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 44
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 2010 kembali menurun menjadi sebesar 83/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 93/100.000 KH dan tahun 2012 menurun menjadi sebesar 80/100.000 KH dan ditahun 2013 tetap yaitu 80/100.000 KH dan di tahun 2014 kembali turun menjadi sebesar 72/100.000 KH, dan tahun 2015 terjadi peningkatan 120/100.000 KH dan pada tahun 2016 menurun kembali menjadi 61/100.000 KH. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (<97) bila realisasi dapat dipertahankan, maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 2. Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4 Target tahun 2016 sebesar 98% terealisasi 90,91% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 92,77 %, dengan kategori sangat baik. dan target SPM 95% maka capaian 90,91%. Dengan K4 sebanyak 16.969 orang dan bumil sebanyak 18.665 orang. Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 yaitu : a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan b. Telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas. Realisasi Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi penurunan
dari 94.9% menjadi 90.91%.
Selanjutnya pada akhir
Renstra di tahun 2018 (100%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (90,91%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 3. Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Target tahun 2016 dan SPM sebesar 90% terealisasi 90,12% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100,13%, dengan kategori sangat baik. Dengan ibu bersalin yang mendapat pertolongan oleh tenaga kesehatan sebanyak 16.057 orang dan ibu bersalin sebanyak 17.816 orang. Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 45
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 yaitu : a. Semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehata b. Telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas c. Adanya kebijakan bahwa semua persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Realisasi indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di tahun 2014 menjadi 92.5% dan tahun 2015 menjadi 91.89 % dan pada tahun 2016 menjadi 90.12 berarti mencapai target sebesar 90% (SPM) , Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (91%) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (99,03%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 4. Persentase Ibu Hamil dengan Komplikasi Target tahun 2016 dan SPM sebesar 80% terealisasi 69,83% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 87,29 %, dengan kategori tinggi. Dengan Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitive sebanyak 2.435 orang dan Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan sebanyak 3.487 orang. Faktor-faktor pendukung indikator Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi a. semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan b. Telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas sehingga kandungan dalam keadaan sehat dan cakuapan ibu hamil dengan komplikasi dapat ditekan Realisasi Target Tahun 2016 bila dibandingkan dengan Tahun sebelumnya terjadi kenaikan dari 55.4% menjadi 69.83%. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (80%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 46
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 5. Persentase Ibu Nifas Target tahun 2016 dan SPM sebesar 90% terealisasi 89.91% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 99.79 %, dengan kategori sangat baik. Dengan Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar sebanyak 16.000 orang dan bufas sebanyak 17.816 orang. Faktor pendukung indikator ini adalah semakin meningkatnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan serta telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 6. Persentase Peserta KB Aktif Target tahun 2016 sebesar 75% dan SPM 70% terealisasi 91.84% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 122.45 %, dengan ketegori sangat baik. Dengan jumlah peserta KB aktif sebanyak 119.667 orang dan pasangan usia subur sebanyak 130.305 orang. Faktor pendukung indikator ini adalah semakin meningkatnya kesadaran dan kemauan PUS untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan serta kerelaan PUS untuk berKB. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (75%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 7. Persentase Neonatal dengan Komplikasi Target tahun 2016 dan target SPM sebesar 80% terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 125 %, dengan kategori sangat baik. Dengan jumlah neonates dengan komplikasi yang ditangani oleh tenaga kesehatan yang terlatih sebayak 701
neonatal dan persentase neonatal
sebanyak 701 neonatal Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (80%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 47
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 8. Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar Target tahun 2016 sebesar 100% terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori memuaskan. Factor pendukung indicator ini adalah semakin meningkatnya kesadaran dan kemauan PUS untuk membawa memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan serta kerelaan PUS untuk berKB serta semakin baik pelayanan dan fasilitas KB yang ada di fasilitas kesehatan. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (100%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. 9. Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) Target tahun 2016 sebesar 90% terealisasi 100% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 111 %, dengan ketegori memuaskan. dengan jumlah KN1 sebanyak 15.270 jiwa dan jumlah bayi sebanyak 15.270 jiwa. Faktor pendukung indikator ini adalah telah meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan di poskesdes/pustu dan ataupun puskesmas serta program posyandu yang semakin baik serta didukung oleh SDM kesehatan yang berkualitas. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (90%) bila realisasi dapat terus dipertahankan maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra. Sasaran 4 “Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 149.17% dengan predikat sangat baik. 1. Persentase Balita Gizi Buruk Target tahun 2016 sebesar 15 % terealisasi 0,025% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 199,83 %, dengan kategori sangat baik. dengan jumlah balita gizi buruk 21 orang, Masih rendahnya pendapatan masyarakat dan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan merupakan penyebab masih adanya balita yang menderita gizi buruk. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk membawa bayi dan balitanya ke posyandu
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 48
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 sehingga perkembangan anak tidak dapat dipantau secara berkala dan kurang mendapatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi dan pemberian vit- A dan lain-lain. Selain itu selama proses kehamilan, ibu hamil jarang datang memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan masyarakat terdekat sehingga dikhawatirkan ibu hamil tersebut mengalami kurang energi kronis dan berdampak pada kelahiran bayi dibawah normal (BBLR). Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 (15) bila dibandingkan realisasi capaian sampai dengan tahun 2016 (199,83%), maka dengan ini SKPD optimis untuk mencapai target pada akhir Renstra 2. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan kategori sangat baik. Dengan jumlah anak usia 6.24 bulan keluarga miskin yang mendapat MP-ASI sebanyak 320 anak. Keberhasilan indicator ini dudukung oleh adanya sosialisasi tentang MP-ASI serta dan adanya bantuan MP-ASI dari dinas kesehatan yang dibagikan untuk bayi dan bailta yang membutuhkan. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari indikator ini dapat terus dipertahankan dan terus ditingkatkan. Sasaran 5 “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas kinerja puskesmas dan validasi data dinkes dan pukesmas dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 100.00 % dengan predikat sangat baik. 1. Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi
100 % maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik, dengan jumlah PKM yang memiliki SIK sebanyak 32 Puskesmas. Selanjutnya pada akhir
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 49
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Renstra di tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari indikator ini dapat terus dipertahankan dan terus ditingkatkan 2. Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi
100 % maka nilai capaian
indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
pencapaian
indikator
Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan sebagai berikut : a. Kualitas
alat
medis
dan
non
medis
yang
meningkat
sehingga
memperpanjang umur alat. b. Penggunaan alat kesehatan dan sistem pemeliharaan yang lebih baik. Hambatan/masalah: a. Banyak jenis alat kesehatan yang belum terkalibrasi dikarenakan keterbatasan sumber anggaran. b. Tenaga yang berkompetensi untuk melakukan kalibrasi belum ada. Strategi/upaya pemecahan: a. Melakukan pelatihan kalibrasi alat bagi tenaga kesehatan minimal untuk kegiatan alat-alat yang sederhana. b. Menyarankan Puskesmas untuk menganggarkan kalibrasi alat melalui kegiatan Puskesmas masing-masing. Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari indikator ini dapat terus dipertahankan dan terus ditingkatkan Perkembangan pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Banyuasin perlahan-perlahan menunjukkan kemajuan yang positif. Saat ini, berbagai fasilitas kesehatan sudah tersedia, diantaranya sejumlah puskesmas di Kabupaten Banyuasin sudah memiliki fasilitas rawat inap. Tak hanya itu, dipelbagai pelosok desa saat ini sudah tersedia Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang lengkap dengan tenaga kesehatannya, telah dibangunnya jamban keluarga, puskesmas terapung, meluncurkan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) bagi masyarakat yang kurang mampu, menerapkan dokter keluarga serta memberdayakan Rumah Sakit Kundur. Secara umum pencapaian sasaran dapat terealisasi dengan baik (mencapai keberhasilan) sesuai dengan perencanaan. Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 50
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 startegis Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dapat dijelaskan bahwa nilai capaian kinerja rata-rata indikator diperoleh angka sebesar 114.28% dengan kategori SANGAT BAIK. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama Tahun 2016 sudah dilaksanakan dengan baik. Beberapa indikator nilai capaian kinerjanya belum optimal dikarenakan dalam pelaksaannya mengalami kendala dan hambatan. d. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Analisis atas Efisiensi atas penggunaan sumber daya percapaian sasaran sebagai berikut : Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup” Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui program utama, sebagai berikut : 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Sasaran ini didukung oleh 5 (lima) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 21.255.350.100,- (63,63%) dari anggaran sebesar Rp. 33.314.645.369,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 63.80% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 36,2 %. hal ini disebabkan ada realisasi anggaran kegiatan yang masih jauh dari 100% seperti kegiatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya yang masih terhutangnya klaim pencairan. SP2D tidak bisa diterbitkan. 2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 6.800.114.133,- (65,55%) dari anggaran sebesar Rp. 10.373.616.391,-, dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 65,55% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 34,45 %. adapun kendala yang terjadi dalam kegiatan pemesanan obat tersebut baru bisa dimulai pertengahan tahun anggaran dikarenakan menunggu updating harga obat pada e-catalog serta diakibatkan terjadinya pengurangan transfer dana bagi hasil pajak dari pusat
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 51
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 sehingga terjadi kekosongan rekening kas daerah sehingga tidak diterbitkannya SP2D 3. Program Pengembangan Obat Asli Daerah. Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 98.970.000,- (99,90%) dari anggaran sebesar Rp. 99.070.000,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar 0,1%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada Belanja Perjalanan Dinas. 4. Program Pengawasan Obat dan Makanan. Sasaran ini didukung oleh 1 (satu)
kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 162.050.000,- (94.76%) dari anggaran sebesar Rp. 171.010.000,-,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar 5.24%,
hal
ini
disebabkan
adanya
sisa
saldo
pada
Belanja
Jasa
Narasumber/Tenaga Ahli dan Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan yang tidak diambil. 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Sasaran ini didukung oleh 10 (sepuluh) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 2.213.156.784,- (98.99%) dari anggaran sebesar Rp. 2.235.698.150,- Dalam Program ini Dana hampir semuanya terserap dengan baik. 6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Sasaran ini didukung oleh 4 (empat). Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar
Rp.
1.315.684.900,-
(45.89%)
dari
anggaran
sebesar
Rp.
2.866.754.000,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar 54,10 %, Pada Tahun Anggaran 2015 ini terjadi peningkatan Pagu anggaran yang didapat dari Dana Pajak Rokok, sayangnya dalam hal ini anggaran tidak terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan 100 %, Karna kekosongan Kas daerah. 7. Program Peningkatan Pelayanan Lansia Sasaran ini didukung oleh 1 (satu)
kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 81.227.000,- (94.94%) dari anggaran sebesar Rp. 81.278.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 52
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat. Sasaran ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 449.274.050,- (93.54%) dari anggaran sebesar Rp. 480.282.954,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar 6.45%,
hal
ini
disebabkan
adanya
sisa
saldo
pada
belanja
paket
kegiatan/pertemuan di luar kantor yang tidak diambil. Dan perkembangan fisik sudah 100%. 9. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan. Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 57.390.000,- (99.80%) dari anggaran sebesar Rp. 57.505.000,- Realisasi anggaran terserap semua. 10. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Puskesmas, Pustu dan Jaringannnya. Sasaran ini didukung oleh 5 (lima) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar
Rp. 27.914.866.050,68,- (86,85%) dari anggaran
sebesar Rp. 32.141.365.076,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 86,85% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 13,15 %. sayangnya dalam hal ini anggaran tidak terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan 100 %, diakibatkan terjadinya pengurangan transfer dana bagi hasil pajak dari pusat sehingga terjadi kekosongan rekening kas daerah sehingga tidak diterbitkannya SP2D. 11. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata. Sasaran ini didukung oleh 2 (dua)
kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 30.394.525.749,- (77,69%) dari anggaran sebesar Rp. 26.252.721.700,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 74.25% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 22,31 %. Sisa angsuran dana yang tersedia sudah diterbitkan SPMnya tetapi SP2D tidak bisa diterbitkan sehingga sisa dana tidak bisa direalisasikan , Kas daerah kosong.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 53
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 12. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Sasaran ini didukung oleh 3 (tiga)
kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 677.505.000,- (93,25) dari anggaran sebesar Rp. 726.520.000,- Anggaran hampir terserap sempurna. 13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Sasaran ini didukung oleh 1 (satu)
kegiatan. Capaian program ini sudah
mencapai dari PAGU anggaran Rp. 20.957.737.012,- (77,69%) dengan realisasi sebesar Rp. 26.922.899.075,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 77,69% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 22,31 %. Dana Bantuan Gubernur tidak ditranfer ke kas daerah. Sasaran 2 “ menurunnya angka kematian bayi ” Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu) program utama, sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 711.198.500,- (94,69%) dari anggaran sebesar Rp. 751.115.500,- Anggaran hampir terserap sempurna. Dan perkembangan fisik sudah 100% Sasaran 3 “ menurunnya angka kematian ibu ” Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu) program utama, sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Sasaran ini didukung oleh 2 (dua)
kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 1.229.833.669,- (35,71%) dari anggaran sebesar Rp. 3.444.426.400,- Anggaran tidak terserap sempurna. Ada kekurangan anggaran sebesar 64,29%
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 54
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran 4 “ menurunnya prevaleni gizi buruk ” Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 (satu) program utama, sebagai berikut : 1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Sasaran ini didukung oleh 2 (dua)
kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini
didukung dana sebesar Rp. 526.134.114,- (98.50%) dari anggaran sebesar Rp. 322.295.500,- Anggaran hampir terserap sempurna. Sasaran 5 “Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar” Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui 6 (enam) program utama, sebagai berikut : 1. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan. Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 303.298.273,- (94,11%) dari anggaran sebesar Rp. 322.295.500,- . Anggaran hampir terserap sempurna. 2. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 188.649.500,- (99,98%) dari anggaran sebesar Rp. 188.680.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.
Adapun Realisasi Anggaran Program/Kegiatan Rutin yang dilaksanakan di lingkup Dinas Kesehatan, yaitu : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program didukung oleh 16 (Enam Belas) kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp. 13.366.388.036,50 (88,24%) dari anggaran sebesar Rp. 15.147.281.498,Anggaran hampir terserap sempurna. Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Aparatur Program didukung oleh 5 (lima) kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp. 7.120.576.400,- (62,66%) dari anggaran sebesar 11.364.564.000,- sayangnya
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 55
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 dalam hal ini anggaran tidak terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan 100 %, Karna kekosongan Kas daerah. Program Peningkatan Kapasitas dan Sumber Daya Apartur Program didukung oleh 2 (dua) kegiatan dengan realisasi dana sebesar
Rp.
430.912.900 (99,77%) dari anggaran sebesar Rp. 431.912.900,- Anggaran hampir terserap sempurna. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program didukung oleh 1 (satu) kegiatan dengan realisasi dana sebesar Rp. 35.570.000,- (97,99%) dari anggaran sebesar Rp. 36.300.000,- Anggaran hampir terserap sempurna. e. Analisis
Program/Kegiatan
yang
Menunjang
Keberhasilan
ataupun
Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja. Analisis
Program/Kegiatan
yang
Menunjang
Keberhasilan
ataupun
Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja sebagai berikut : Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup” yang diukur melalui 38 indikator dengan tingkat rata-rata capaian 95.21%. Keberhasialn pencapaian indikator ini didukung oleh : 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Pencapaian program ini ditunjang oleh 6 (enam) Kegiatan antara lain : 1) Pelayanan kesehatan Penduduk Miskin Puskesmas dan Jaringannya 2) Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan 3) Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan 4) Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan 5) Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa. 2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain : 1) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 2) Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 3. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia. Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain : 1) Pengembangan Standarisasi Tanaman Obat Bahan alam Indonesia 2) Penilaian Pemnafaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 56
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 4. Program Pengawasan Obat dan Makanan. Pencapaian program ini ditunjang Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan ini yaitu Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan. 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Pencapaian program ini ditunjang oleh 8 (delapan) Kegiatan antara lain : 1) Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 2) Peningkatan Imunisasi 3) Penanggulangan Penyakit TBC Kusta 4) Pemberantasan Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) 5) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Potensi KLB dan Bencana 6) Pemberantasan Penyakit Diare – ISPA 7) Pencegahan dan Pemberantasan HIV AIDS/IMS 8) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Rabies 9) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 10)Pelayanan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria 6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pencapaian program ini ditunjang oleh 4 (empat) Kegiatan antara lain : 1) Pengembangan Desa Siaga 2) Pelatihan Guru UKS dan Dokter Kecil 3) Pemilihan Posyandu Terbaik, Pemilihan Desa PHBS, Pemilihan Kader Remaja Sehat 4) Gerakan Promosi Sadar Hidup Sehat 7. Program Peningkatan Pelayanan Lansia Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Pengembangan dan Pemilihan Posyandu Lansia. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan ini yaitu Persentase Lansia yang tertangani 8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat. Pencapaian program ini ditunjang oleh 4 (empat) Kegiatan antara lain : 1) Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 2) Pengembangan Rumah Sehat 3) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 57
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 4) Hygiene Sanitasi Air Besih dan Air Minum 9. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan. Pencapaian program ini ditunjang Kegiatan Hygiene Sanitasi TTU, Industri IRTP, RM/Restoran. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan ini yaitu Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 10. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Puskesmas, Pustu dan Jaringannnya. Pencapaian program ini ditunjang oleh 5 (lima) Kegiatan antara lain 1) Pembangunan Puskesmas 2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas 3) Administrasi Pembangunan Puskesmas 4) Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana PKM, Pustu dan Jaringannya 5) Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas,Pustu dan Jaringan 11. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata. Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain 1) Pembangunan Rumah Sakit 2) Pelaksanaan Pengadaan Tanah 12. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain 1) Pelayanan Operasi Katarak 2) Pelayanan bagi Keluarga Pasien Miskin yang Mendapatkan Perawatan di RS. 3) Pelayanan Kesehatan Dasar Daerah Terpencil, Terluar, Tertinggal. 13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan ini yaitu Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan. Sasaran 2 “ Menurunnya angka kematian bayi” yang diukur melalui 5 indikator dengan tingkat rata-rata capaian 118.70%. Keberhasilan pencapaian indikator ini didukung oleh : Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan SDDTK & ANC Terpadu.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 58
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran 3 “ Menurunnya angka kematian ibu” yang diukur melalui 9 indikator dengan tingkat rata-rata capaian 108.33%. Keberhasialn pencapaian indikator ini didukung oleh : Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak. Pencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain 1) Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil Risti dan Upaya AKI, AKB dan AKABA 2) Pelaksanaan PWS KIA dan Pembinaan Kesehatan Ibu Sasaran 4 “ Menurunnya prevalensi gizi buruk” yang diukur melalui 2 indikator dengan tingkat rata-rata capaian 149.17%. Keberhasialn pencapaian indikator ini didukung oleh : Program Perbaikan Gizi MasyarakatPencapaian program ini ditunjang oleh 2 (dua) Kegiatan antara lain 1) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium( GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya 2) Pemetaan Desa Kadarzi dan Desa Garam Beryodium Sasaran 5 “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar” yang diukur melalui 2 indikator dengan tingkat rata-rata capaian 100 %. Keberhasialn pencapaian indikator ini didukung oleh : 1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Peningkatan Manajemen Informasi Kesehatan. Adapun indikator yang didukung oleh Program/Kegiatan ini yaitu Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu 2. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan. Pencapaian program ini ditunjang oleh Kegiatan Pelayanan Administrasi Perizinan & akreditasi Sarana & sumber daya Kesehatan
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 59
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Realisasi anggran yang digunakan dan yang telah yang telah digunakan untu mewujudkan kinerja organisasi Tabel III.6 REALISASI ANGGARAN SKPD DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Sasaran Strategis Renstra 1 Meningkatnya Usia Harapan Hidup
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Program
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
2
3
4
5
6
7
8
9
33.314.645.369,00
21.255.350.100,00
Angka Usia Harapan Hidup
Tahun
70
68,31
97,59%
Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
%
100
57,5
57,50%
Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan
%
100
98,2
98,20%
Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM)
Jumlah
31
32
103,23%
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
Jumlah
31
32
103,23%
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
63,80%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran Strategis Renstra
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Program
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10.373.616.391,00
6.800.114.133,00
99.070.000,00
98.970.000,00
191.120.000,00
190.796.500,00
3.712.318.000,00
3.605.362.487,00
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin
%
100
100
100,00%
3.Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
18.Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA
%
90
54
60,00%
4. Program pengembangan obat asli Daerah
19.Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan
%
100
100
100,00%
5. Program pengawasan obat dan makanan
Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular
%
100
100
100,00%
2. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Penderita DBD yang ditangani
%
100
100
100,00%
per 1.000
0,99
0
100,00%
%
70
47,5
67,86%
%
88
93,43
106,17%
per 100.000
216
91
216,58%
%
100
100
100,00%
Angka Penemuan Kasus malaria per 1000 penduduk Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan Persentase Kasus Baru TB Paru ( BTA Positif) yang disembuhkan Jumlah Kasus TB per 100.000 penduduk Persentase Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
65,55%
99,90%
99,83%
97,12%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran Strategis Renstra 1
Target
Realisasi
Capaian
Program
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
3
4
5
6
7
8
9
1/100.000
7/100.000
2.5/100.000
164,00%
%
100
9,32
9,32%
%
100
132
132,00%
per 100.000
<0,5
0,72
56,00%
%
97
81,32
83,84%
%
100
97,7
97,70%
2.616.220.000,00
2.448.043.350,00
73.401.000,00
73.308.500,00
Indikator Kinerja 2 Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun Penemuan Penderita Pneumonia Balita Penemuan Penderita Diare Prevalensi kasus HIV Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) Persentase Desa Siaga Aktif
%
80
101
126,25%
Rasio Posyandu Persatuan Balita
per 1.000
10
10,2
102,00%
Persentase Rumah Tangga ber PHBS
%
72
58
80,56%
Cakupan Penjaringan Siswa SD dan Setingkat
%
100
80,6
80,60%
35.Persentase Lansia yang tertangani LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
%
75
82,62
110,16%
6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
93,57%
99,87%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran Strategis Renstra
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1
2
3
4
5
%
85
45
52,94%
%
66
54,4
82,42%
%
100
100
100,00%
%
80
53,6
67,00%
Persentase Rumah Tangga Sehat Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
%
84
71,5
85,12%
9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya
%
1
0,5
50,00%
Cakupan Puskesmas Pembantu
%
40
35,2
88,00%
Cakupan Puskesmas
%
71
168
236,62%
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
%
0,004
0,0024
6 7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
8. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk
Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk
Program
60,00%
10. Program Pengadaan,Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paruparu/Rumah Sakit Mata
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
7
8
9
666.473.500,00
645.609.036,00
68.782.000,00
60.350.000,00
32.141.365.076,00
27.914.866.050,68
26.252.721.700,00
20.394.525.749,00
96,87%
87,74%
86,85%
77,69%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran Strategis Renstra
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Program
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
726.520.000,00
677.505.000,00
26.922.899.075,00
20.957.737.012,00
Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota
%
100
100
100,00%
PersentasePelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
%
100
43,1
43,10%
11. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
36.Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan
%
100
100
100,00%
13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rata-rata Capaian Menurunnya Angka Kematian Bayi
95,21%
Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB
per /1.000 KH
20
3,5
182,50%
Persentase Kunjungan Bayi
%
90
99,5
110,56%
Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
%
100
100
100,00%
Persentase Pelayanan Kesehatan Balita
%
90
92,7
103,00%
Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi
%
90
87,7
97,44%
Rata-rata Capaian Menurunnya Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
97
61
136,46%
77,84% 87,68%
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
751.115.500,00
711.198.500,00
118,70% per 100.000 KH
93,25%
94,69%
94,69% 15. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
3.444.426.400,00
1.229.833.669,00
35,71%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran Strategis Renstra
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Program
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
%
98
90,91
92,77%
Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
%
90
90,12
100,13%
Persentase Ibu Hamil dengan Komplikasi
%
80
69,83
87,29%
Persentase Ibu Nifas
%
90
89,81
99,79%
Persentase Peserta KB Aktif
%
75
91,84
122,45%
%
80
100
125,00%
%
100
100
100,00%
%
90
100
111,11%
Persentase Neonatal dengan Komplikasi Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) Rata-rata Capaian Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk
108,33%
Persentase Balita Gizi Buruk
%
15
0,025
199,83%
Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin
%
100
100
100,00%
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
35,71% 16. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
534.133.000,00
526.134.114,00
98,50%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Sasaran Strategis Renstra
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Program
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Rata-rata Capaian Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu
149,92%
%
100
100
Rata-rata Capaian Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan
21. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
322.295.500,00
303.298.273,00
100,00%
%
Rata-rata Capaian Rata-rata Capaian Keseluruhan Sumber Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, 2016
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
100,00%
98,50%
100
100
100,00%
94,11% 22. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
188.680.000,00
188.649.500,00
100,00% 114,28%
94,11%
99,98%
99,98% 142.399.802.518,00
108.081.651.981,68
75,90%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Realisasi Anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Sasaran yang telah dilaksanakan secara efektif dilihat dari pencapaian rata-rata sasaran sebesar 114,28 %, sementara total realisasi keuangan untuk sebesar 75,90%. Meski output sudah mencapai 100 %, capaian realisasi keuangan sangat rendah dikarenakan kekosongan kas daerah akibatnya terhutang untuk tahun berikutnya. Selain program dan kegiatan untuk mencapai sasaran strategis, Dinas Kesehatan juga melaksanakan kegiatan rutin untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas dengan total anggaran sebesar Rp. 15.147.281.498,-,- dan terealisasi sebesar Rp.13.366.388.036,50 (88,24%) ,- dari pagu anggaran tersebut. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin telah melaksanakan 22 Program dan 74 kegiatan dengan total pagu anggaran
keseluruhan
Rp.
169.379.860.909,-
dengan
realisasi
sebesar
Rp.
129.035.099.310,18 dimana persentase pencapaian capaian keuangan sebesar 76,18%. Dan pencapaian inidkator kinerja utama pada Dinas Kesehatan telah tercapai secara optimal . Rata-rata telah mencapai target yang telah ditetapkan. Konsistensi dan kesinambungan jumlah dan jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan ini diharapkan akan dapat lebih mempercepat terwujudnya misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2014-2018.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 67
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Selain dari Dana APBD Kabupaten banyuasin sendiri , Kegiatan pada Dinas Kesehatan juga ditunjang dana di Luar Anggaran Daerah Kabupaten Sendiri, yaitu : 1.
DAK FISIK-DASAR Perencanaan Kegiatan
No
1
Jenis Kegiatan
2 Pembangunan Baru (Gedung + 1 Alkes) Pembangunan Pkm Jakabaring Pembangunan PKM Tanjung Lago ALKES Pkm Jakabaring
Pelaksanaan Kegiatan
Jumlah Jml
3
Satuan
4
Realisasi Jmh
DAK (Rp Juta)
Pendamp ing (Rp. Juta)
Total (Rp.Juta)
5
6
7
8
Satuan
9
Rp.
Keuanga n (%)
Fisik (%)
10
11
12
4.582.517.500
91%
1
PKM
2.681.250.000
2.681.250.000
1
PKM
2.513.294.351
94%
100%
1
PKM
978.300.000
978.300.000
1
PKM
929.385.000
95%
100%
1
PAKET
922.967.500
922.967.500
1
PAKET
783.387.987
85%
100%
Rehabilitasi Sedang & Berat 2 Bangunan Puskesmas Rehab pkm semuntul Rehab pkm Tlg Jaya Telang Rehab pkm Pkl. Balai Rehab pkm Sungai dua Rehab Pkm Gasing Rehab Pkm Karang agung Ilir LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
100%
95%
100%
1
UNIT
877.170.000
877.170.000
1
UNIT
833.311.500
95%
100%
1
UNIT
880.170.000
880.170.000
1
UNIT
836.161.500
95%
100%
1
UNIT
782.198.000
782.198.000
1
UNIT
743.088.100
95%
100%
1
UNIT
784.762.000
784.762.000
1
UNIT
745.523.900
95%
100%
1
UNIT
779.000.000
779.000.000
1
UNIT
740.050.000
95%
100%
1
UNIT
881.122.000
881.122.000
1
UNIT
837.065.900
95%
100%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Perencanaan Kegiatan No
Jenis Kegiatan
1
2 Rehab Pkm Cinta Manis
Pelaksanaan Kegiatan
Jumlah Jml
Satuan
Realisasi Jmh
DAK (Rp Juta)
Pendamp ing (Rp. Juta)
Total (Rp.Juta)
5
6
7
3
4
1
UNIT
780.000.000
1
UNIT
1
Satuan Rp.
Keuanga n (%)
Fisik (%)
10
11
12
8
9
780.000.000
1
UNIT
741.000.000
95%
100%
274.000.000
274.000.000
1
UNIT
260.300.000
95%
100%
UNIT
272.563.000
272.563.000
1
UNIT
258.934.850
95%
100%
1
UNIT
291.900.000
291.900.000
1
UNIT
277.305.000
95%
100%
1
UNIT
273.116.000
273.116.000
1
UNIT
259.460.200
95%
100%
1
UNIT
273.700.000
273.700.000
1
UNIT
260.015.000
95%
100%
1
UNIT
263.900.000
263.900.000
1
UNIT
250.705.000
95%
100%
1
UNIT
264.500.000
264.500.000
1
UNIT
251.275.000
95%
100%
1
UNIT
283.000.000
283.000.000
1
UNIT
268.850.000
95%
100%
1
UNIT
262.400.000
262.400.000
1
UNIT
249.280.000
95%
100%
1
UNIT
262.888.000
262.888.000
1
UNIT
249.743.600
95%
100%
UNIT
1.462.500.000
1.462.500.000
UNIT
1.441.890.450
99%
100%
3 Rehab Rumah Medis PKM Pkl. Balai Pkm. Sungai Dua Pkm Karang Agung Ilir PKM Gasing Pkm Cinta Manis 4 Rehab Rumah Para Medis PKM Pkl. Balai pkm Sungai Dua Pkm Karang Agung Ilir Pkm Gasing Pkm Cinta MAnis B
1 Pusling Perairan Pusling Roda 4 dobel Gardan (4 WD)
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
3
3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Perencanaan Kegiatan No
Jenis Kegiatan
1
2
Pelaksanaan Kegiatan
Jumlah Jml
3
Pusling Roda 4 Biasa
4
Ambulans Transportasi
4
Satuan
4
Realisasi Jmh
DAK (Rp Juta)
Pendamp ing (Rp. Juta)
Total (Rp.Juta)
5
6
7
8 4
Satuan
9
UNIT
1.354.480.000
1.354.480.000
UNIT
1.354.480.000
1.354.480.000
6
SET
376.126.225,98
376.126.225,9 8
6
SET
-
8
SET
1.220.000.000
1.220.000.000
8
SET
7
KIT
293.198.500
293.198.500
7
SET
590.780.000
590.780.000
SET
273.440.000
273.440.000
SET
54.444.000
54.444.000
SET
737.360.000
737.360.000
SET SET
538.160.000
538.160.000
4
Rp.
Keuanga n (%)
Fisik (%)
10
11
12
UNIT
0
0%
100%
UNIT
0
0%
100%
0%
80%
1.214.433.464
100%
100%
KIT
149.000.092
51%
80%
SET
531.780.379
90%
SET
270.776.591
99%
SET
-
0%
SET
578.727.721
78%
SET SET
491.185.220
91% 86%
PENYEDIAAN ALAT KESEHATAAN/PENUNJANG di 1 PUSKESMAS Alkes UKM Set Promosi Kesehatan Set Imunisasi Kit Bidan C
2 Alkes UKP Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
8
Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
8
Set Pelayanan KB
8
Set Obstetri dan Ginekologi
8
Set Resusitas Bayi
8
Set Perawatan Paska Persalinan
8
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
8 8 8 8 8 8
90% 90% 90% 90% 90% 90%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Perencanaan Kegiatan No
Jenis Kegiatan
Jumlah Jml
Satuan DAK (Rp Juta)
1
Pelaksanaan Kegiatan
2
3
set insersi dan ekstrasi AKDR
8
Pemeriksaan Umum
8
Set Tindakan Medis/Gawat Darurat
8
Set Kesehatan Gigi dan Mulut
8
Set Laboratorium
8
Set Farmasi
8
Set Rawat Inap
3
Set Sterilisasi
8
Pendamp ing (Rp. Juta)
6
Realisasi Jmh
Satuan
Total (Rp.Juta)
4
5 123.600.000
7 123.600.000
SET
87.048.000
87.048.000
SET
342.687.000
342.687.000
SET
1.296.368.000
1.296.368.000
SET
1.402.000.000
1.402.000.000
SET
1.616.320.000
1.616.320.000
SET
96.800.000
96.800.000
SET
1.089.057.000
1.089.057.000
SET
132.340.000
132.340.000
UNIT
195.000.000
195.000.000
UNIT
800.000.000
800.000.000
Rp. 8 8 8 8 8 8 8 3 8
Keuanga n (%)
Fisik (%) 12
9
10 106.223.929
11
SET
68.313.061
78%
SET
217.047.676
63%
SET
797.530.293
62%
SET
1.401.834.168
100%
SET
1.441.482.263
89%
SET
-
0%
SET
962.520.873
88%
SET
112.144.887
85%
UNIT
120.428.800
62%
UNIT
453.916.650
57%
22.647.373.407
79%
90% 90% 90% 90% 90% 90% 95% 90%
Alat Penunjang D
Generator
8
Instalasi Pengolah Limbah
5
TOTAL
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
28.505.095.226
8 5
100% 100%
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 2.
DAK FISIK- FARMASI
No 1 1 2
Jenis Kegiatan 2 Penyediaan Obat dan BMHP
Jml
Satuan
3
4
1
PAKET
1
Perencanaan Kegiatan Jumlah Pendamping DAK (Rp Juta) (Rp. Juta) 5 6
Pelaksanaan Kegiatan Realisasi Keuangan Rp (%) 10 11
Total (Rp.Juta) 7
Jumlah
Satuan
8
9
8.163.320.000
8.163.320.000
1
PAKET
6.005.065.033
74%
100%
PAKET
1.468.000.000
1.468.000.000
1
PAKET
734.000.000
50%
60%
BUAH
1.290.000.000
1.290.000.000
BUAH
1.249.580.000
97%
100%
BUAH
15.000.000
15.000.000
BUAH
14.400.000
96%
100%
96%
100%
Fisik (%) 12
Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (IFK) a. Pembangunan baru IFK b. Rehabilitasi IFK c. Perluasan IFK d. Penyediaan Sarana Pendukung IFK 1). Sarana penyimpanan
72
Pengadaan Troley
6
Pengadaan Palet
30
Rak Obat dan Perbekalan Kesehatan Besar Rak Obat dan Perbekalan Kesehatan Kecil LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
72 5 30
BUAH
4
BUAH
4 BUAH
10
995.000.000
995.000.000
BUAH 10
BUAH
BUAH
959.655.000
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
No
Jenis Kegiatan
1
2 Pengadaan tangga
Jml
Satuan
3
4
3
Pengadaan lemari Narkotika Psikotropika
3
Genset IFK
1
Belanja Modal AC dan Pemasangannya
15
2). Sarana distribusi 3). Sarana pengamanan Belanja Modal Alat Pemadam Kebakaran Pembuatan Terali Gudang Obat
3
3 10 1
Perencanaan Kegiatan Jumlah Pendamping DAK (Rp Juta) (Rp. Juta) 5 6
Total (Rp.Juta) 7
Jumlah
Satuan
8
9
3
BUAH 30.000.000
30.000.000
BUAH BUAH
100.000.000
100.000.000
BUAH
150.000.000
150.000.000
UNIT
896.000.000
896.000.000
PAKET
447.210.000
447.210.000
BUAH
45.000.000
45.000.000
3 1 15 3
3 10 1
PAKET 402.210.000
402.210.000
BUAH 30.000.000
Fisik (%) 12
100%
100%
BUAH BUAH
99.500.000
100%
100%
BUAH
146.025.000
97%
100%
UNIT
700.724.800
78%
80%
PAKET
429.099.500
96%
100%
BUAH
44.500.000
99%
100%
96%
100%
97%
100%
PAKET 384.599.500
Pagar Gudang Obat
1
4). Sarana pengolah data
10
UNIT
85.000.000
85.000.000
10
UNIT
5
UNIT
75.000.000
75.000.000
5
UNIT
73.040.000
97%
100%
5
UNIT
10.000.000
10.000.000
5
UNIT
9.750.000
98%
100%
*.Belanja Modal Deskbook *.Belanja Modal Printer
5). Sarana telekomunikasi LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
PAKET
1
Pelaksanaan Kegiatan Realisasi Keuangan Rp (%) 10 11
PAKET 82.790.000
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
No
Jenis Kegiatan
1
2 6). Sarana penunjang
3.
Jml
Satuan
3
4
25
UNIT
Perencanaan Kegiatan Jumlah Pendamping DAK (Rp Juta) (Rp. Juta) 5 6 40.000.000
Total (Rp.Juta) 7 40.000.000
Jumlah
Satuan
8
9
5
UNIT
Pelaksanaan Kegiatan Realisasi Keuangan Rp (%) 10 11 37.730.000
94%
Fisik (%) 12 100%
DAK NON FISIK
No
Jenis Kegiatan
Perencanaan Kegiatan Jumlah
Satuan
Pelaksanaan Kegiatan
Jumlah DAK (Rp. Juta)
Jumlah Pendamping (Rp. Juta)
Satuan
Total (Rp.Juta)
Realisasi Keuangan (Rp.)
Fisik (%)
1 BOK
1 PAKET
7.540.000.000
7.540.000.000
1 PAKET
6.684.132.900
90,0%
2 JAMPERSAL 3 AKREDITASI RS 4 Akreditasi Puskesmas
1 PAKET
2.602.570.000
2.602.570.000
1 PAKET
585.403.449
52,0%
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2014 mendapat nilai 69.33 yaitu kategori B (Baik) yang mengalami penurunan point sebesar 7.3 dari tahun sebelumnnya yaitu 76.63 = A (Sangat Baik). Penurunan tersebut terjadi karna belum dipublikasikannya Dokumen-dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, diantaranya dokumen Renstra, Perjanjian Kinerja dan Dokumen Laporan Kinerja.
LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Bab 3 hal 75
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
q BAB IV
PENUTUP Semua program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin telah dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu perubahan kebijakan, baik
yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin maupun Pemerintah Pusat (SPM), turut berpengaruh terhadap penyerapan anggaran yang telah direncanakan. Sebanyak 56 (lima puluh enam) indikator kinerja yang mendukung sasaran tersebut sebagaimana tertuang dalam Renstra 2014-2018. Secara umum pencapaian sasaran dapat terealisasi dengan baik (mencapai keberhasilan) sesuai dengan perencanaan. Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran startegis Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dapat dijelaskan bahwa nilai capaian kinerja rata-rata indikator diperoleh angka sebesar 114.28 % dengan kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama Tahun 2016 sudah dilaksanakan dengan baik. Beberapa indikator nilai capaian kinerjanya belum optimal dikarenakan dalam pelaksaannya mengalami kendala dan hambatan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan skala ordinal terhadap 56 (lima puluh enam) indikator kinerja, disimpukan bahwa ternyata 1. Sasaran ““Meningkatnya Usia Harapan Hidup” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Usia Harapan Hidup dengan ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan 38 (Tiga Puluh Delapan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 95.21 % dengan predikat Sangat Baik. 2. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Bayi” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi dengan 5 (lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 118.70% dengan predikat Sangat Baik.
Bab 4 hal 1 LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
3. Sasaran “Menurunnya Angka Kematian Ibu” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu dengan 9 (sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 108.99% dengan predikat Sangat Baik. 4. Sasaran “Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 108.33% dengan predikat Sangat Baik. 5. Sasaran “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar” Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningktakn kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 100.00% dengan predikat Sangat Baik. Secara umum disimpulkan bahwa pencapain target terhadap beberapa indiKator yang dicantumkan dalam dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2014-2008 khususnya Tahun Anggaran 2016, dapat dipenuhi sesuai harapan. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat capaian kinerja yang harus ditingkatkan pada tahun kedepan. Hal-hal yang harus lebih lagi ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian adalah : a)
Peningkatan kualitas perencanaan, sehingga diharapkan dengan perencanaan yang baik akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi
b)
Efisiensi anggaran, agar dengan anggaran yang tersedia dapat menghasilkan kinerja yang optimal;
c)
Perumusan indikator (output dan outcome) yang semakin tajam, sehingga capaian kinerja dapat terukur dengan baik;
Bab 4 hal 2 LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017
d)
Peningkatan monitoring dan evaluasi agar program dan kegiatan dapat berjalan baik;
e)
Peningkatan koordinasi baik antar bidang yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin maupun dengan lintas sektor. Walaupun demikian, semua kendala yang ada bukan merupakan suatu
halangan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dalam rangka melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Banyuasin. Permasalahan itu masihdirasakan dalam batas-batas normal dan terkendali. Akhirnya semoga Laporan Kinerja (LKj) Tahunan Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin yang telah disusun ini dapat memberikan manfat antara lain : a)
Menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam ragka meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin.
b)
Menjadikan
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
banyuasin
sebagai
instansi
pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efektif, efisien dan responsive terhadap aspirasi masyarakt dan lingkungannya. c)
Mendorong Dinas Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah Kabuapten Banyuasin untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan bener (good governace) yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada msayarakat.
d)
Terpeliharanya kepercayaan masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Demikianlah Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini sebagai sarana pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja Tahun 2016, untuk dapat digunakan sebagai acuan perbaikan penyusunan perencanaan dan meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang.
Bab 4 hal 3 LAPORAN KINERJA (LKj) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016