ENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER) (Penelitian Pada PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk.) PERIODE TAHUN 2003-2012 Lia Muliawati 103402249 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya 2013 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003-2012. Pada penelitian ini menggunakan satu perusahaan yang tercatat dalam perhitungan di Bursa Efek Indonesia yaitu pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2012 (sepuluh tahun). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan analisis statistik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan (bersamasama) Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) berpengaruh dan signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER). Hasil pengujian secara parsial (masingmasing) Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh dan signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER), sedangkan Return on Equity (ROE) tidak signifikan dan tidak berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER). Kata kunci: Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) Dan PT. Unilever Indonesia, Tbk. ABSTRACT The objective of this research was to know the influence of Debt to Equity Ratio (DER) and Return on Equity (ROE) on Price Earning Ratio (PER) at PT. Unilever Indonesia, Tbk. period of 2003-2012. On the this research used one company listed in the Indonesia Stock Exchange on 2003 to 2012 (ten years). The research method used in this research descriptive research method through the statistical analysis approach. Based on the results of the study showed that simultaneous (together) Debt to Equity Ratio (DER) and Return on Equity (ROE) significant impact to the Price Earning Ratio (PER). Partial test results (respectively) Debt to Equity Ratio (DER) has a significant influence to Price Earning Ratio (PER) while Return on Equity (ROE) hasn’t a significant influence to Price Earning Ratio (PER). Key words: Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) and PT. Unilever Indonesia, Tbk.
PENDAHULUAN Dalam pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis dan pemerintah membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Informasi dalam hal ini mempunyai peran yang sangat besar didalam keputusan investasi. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan aliran kas dan catatan atas laporan keuangan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi, karena informasi ini menunjukkan prestasi perusahaan pada periode tersebut. Tidak hanya laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan pengambilan keputusan didalam suatu perusahaan juga dipengaruhi item laporan keuangan lainnya, khususnya rasio-rasio keuangan. Dari sejumlah studi empiris yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang menguji manfaat dari publikasi informasi rasio-rasio keuangan, mendokumentasikan bahwa rasio keuangan memiliki beberapa manfaat. Salah satunya yaitu memprediksi perubahan laba. Laporan keuangan dirancang untuk membantu para pemakai laporan untuk mengidentifikasi hubungan variabel-variabel dari laporan keuangan. Dengan mengolah laporan keuangan perusahaan, investor dapat mengetahui data mengenai Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on Equity (ROE), Ratio on Activa (ROA), Financial Leverage (FL), Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR). Semua informasi keuangan yang dipublikasikan terutama yang berasal dari laporan keuangan perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting bagi investor. Laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan, mengevaluasi kinerja perusahaan, dan meramalkan prospek perusahaan untuk memperkirakan harga saham dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat. Informasi dalam bentuk laporan keuangan merupakan salah satu indikator yang memberikan dampak terhadap perubahan harga saham. Informasi dalam bentuk rasio keuangan merupakan salah satu acuan bagi investor untuk menganalisis fenomena yang berbeda, karena rasio keuangan tertentu memiliki makna atau arti yang berbeda ketika dihubungkan dengan karakteristik perusahaan yang berbeda. Dalam hal ini laporan keuangan perusahaan dapat dilihat di Bursa Efek apabila investor akan menanamkan investasi di perusahaan go public. Salah satu rasio keuangan yang diperlukan oleh investor adalah ratio leverage. Ratio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang (Agus Sartono, 2000: 67). Perhitungan ratio leverage yang sering digunakan adalah Debt to Equity Eatio (DER), yaitu total utang dibagi total modal sendiri yaitu dengan membandingkan antara total utang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (Agus, 2001: 121). Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage (utang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut. Oleh karena itu, Debt to Equty Ratio (DER) sangat berguna bagi investor untuk mengambil keputusan investasi. Return on Equity (ROE) dapat dilihat dari laporan keuangan dari setiap masing-masing perusahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu dengan menganalisis laporan keuangan laba/rugi dan arus kas tahunan. Dalam penelitian ini penulis memakai laporan keuangan tahunan perusahan PT. Unilever Indonesia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penulis memilih PT. Unilever Indonesia, Tbk. sebagai objek pada penelitian ini, karena pesatnya perkembangan akan konsumsi
masyarakat terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk. yaitu dibidang produksi sabun, detergen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk kosmetik dan produk rumah tangga. Berikut ini data mengenai Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan Price Earning Ratio (PER) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. periode 20072011: Tabel Data DER, ROE, PER pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Periode 2007 -2011 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
DER 0,98 1,10 1,02 1,17 1,85
ROE 104,80 111,23 114,74 85,93 113,00
PER 24,51 24,72 27,75 37,01 34,45
Sumber : Laporan Keuangan PT. Unilever Indonesia
Berdasarkan data dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa DER, ROE, dan PER PT. Unilever Indonesia, Tbk. mengalami fluktuasi. Secara teori menurut Arifin (2004: 116) semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Kinerja keuangan dalam hubungannya dengan pemegang saham dapat diukur dengan menganalisis rasio keuangan, yaitu rasio profitabilitas. Jika ROE yang merupakan bagian dari rasio profitabilitas meningkat, maka harga saham juga akan meningkat. Apabila ROE menurun nilainya maka PER yang merupakan bagian dari rasio pasar juga akan mengalami penurunan. Dari data diatas dari tahun 2007 sampai 2011 ROE cenderung mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena produk Unilever yang beraneka ragam sangat dipercaya oleh masyarakat karena memiliki kualitas yang bagus. Fenomena naik turunnya DER, ROE, dan PER perusahaan memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap DER, ROE, dan PER pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Pemilihan PT. Unilever Indonesia, Tbk. sebagai objek pada penelitian ini, karena pesatnya perkembangan akan konsumsi masyarakat terhadap produk-produk makanan, minuman, produk rumah tangga, dan kecantikan dan produk-produk tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Perusahaan makanan, minuman, produk rumah tangga, dan kecantikan. di Indonesia bersaing untuk dapat memasarkan produknya agar laku di pasaran. PT. Unilever Indonesia, Tbk. merupakan perusahaan yang produk-produknya sangat disukai dan dipercaya oleh masyarakat di setiap kalangan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) terhadap Price Earning Ratio (PER) Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.”.
TINJAUAN PUSTAKA DER (debt to equity ratio) Rasio laverage atau solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kawajiban-kewajiban jangka panjangnya. Menurut Riyanto (2001:331) yang termasuk dalam rasio laverage atau solvabilitas diantaranya: 1. Rasio Hutang (debt ratio) mengukur sejauhmana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. 2. Rasio kewajiban terhadap modal (debt to equity ratio) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua total kewajibannya dengan menggunakan modal sendiri. Menurut Agus (2001: 121): “Debt to Equity Ratio (DER) adalah total utang dibagi total modal sendiri yaitu dengan membandingkan antara total utang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri.” Menurut Sutrisno (2003: 261): “DER adalah imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnya”. Menurut Lukman (2005: 121): “Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutup sebagian atau seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari modal sendiri”. Menurut Suad dan Enny (2006: 70): “Debt to Equity Ratio. Rasio ini menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri dinyatakan dalam rasio”. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Jumlah Uta ng Debt to Equity Ratio = Jumlah Modal Sendiri Dengan kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar total pasiva yang terdiri atas persentase modal sendiri dibandingkan dengan besarnya utang. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) suatu perusahaan menunjukkan semakin besarnya penggunaan hutang perusahaan dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Penggunaan utang diharapkan akan menaikan tingkat pengembalian bagi pemegang saham. Return On Equity (ROE) Menurut Lukman Syamsuddin (2007: 77) Return On Equity (ROE) merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan. Return on equity dihitung sebagai berikut:
Price Earning Ratio Menurut Darmaji (2001:139): “Price Earning Ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.” Price Earning Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa investor bersedia untuk membayar dengan harga saham premium untuk perusahaan. Berdasarkan pendapat diatas pengertian Price Earning Ratio yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara harga saham per lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham. Rumus yang digunakan untuk mengukur Price Earning Ratio adalah sebagai berikut: (Arifin, 2002: 87) OBJEK PENELITIAN Objek penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk. dengan ruang lingkup mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Penelitian ini dilakukan melalui transfer data yang diperoleh dari Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Moch Nazir (2003:64), metode deskriptif yaitu suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa kepada masa yang sekarang dengan tujuan deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. PARADIGMA PENELITIAN Sesuai dengan judul penelitian “Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.”. Maka paradigma penelitiannya adalah : Debt to Equity Ratio (DER) (X1)
Price Earning Ratio (Y)
Return On Equity (X2) Gambar Paradigma Penelitian
TAHAPAN ANALISIS DATA 1. Uji model/Asumsi klasik: Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji Heterokedastisitas 2. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda (Multiple Regression) diterapkan unuk memecahkan kasus yang memiliki satu variabel dependen dengan beberapa atau lebih dari satu variabel independen. Secara formulatif persamaan dasar regresi berganda dapat diulis sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 (Sugiyono, 2006: 211) 3. Pengujian Hipotesis Adapun pengujian hipotesis penelitian yang akan penulis lakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. Hipotesis Operasional Hipotesis yang digunakan adalah : Secara Simultan Ho : ≠ Debt to Equity Ratio dan Return On Equity secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Ha : = Debt to Equity Ratio dan Return On Equity secara simultan berpengaruh terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Secara Parsial Ha : = Debt to Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Ha : ≠ Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Ho : = Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh signifiikan terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Ha : ≠ Return On Equity secara parsial berpengaruh signifiikan terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun secara simultan Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. pada periode 2003-2012 maka perlu penyajian data yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Data Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Price Earning Ratio (PER) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. pada periode 2003-2012 dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut:
Tabel Debt to Equity Ratio, Return On Equity, dan Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. pada periode 2003-2012 Debt to Equity Return On Equity Price Earning Ratio Tahun Ratio (DER) (ROE) (PER) (X) (%) (X) 2003 0,63 86,84 21,33 2004 0,59 91,8 17,15 2005 0,76 94,98 22,64 2006 0,95 104,06 29,25 2007 0,98 104,8 24,51 2008 1,10 111,23 24,72 2009 1,02 114,74 27,75 2010 1,17 85,93 37,01 2011 1,85 113 34,45 2012 2,02 32,87 122 Sumber: Pojok Bursa Fakultas Ekonomi UNSIL Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.4 selanjutnya akan diolah dan diuji dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0 for windows. Hasil Pengujian Uji Asumsi Klasik dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik kolmogorovismirnovi (K-S). Hasil analisis dapat dilihat pada Non Parametric Test output SPSS terlampir. Bila nilai signifikan < 0,05 berarti distribusi data tidak normal, sebaliknya bila nilai > 0,05 berarti distribusi data normal. Tabel Tabel Keputusan Uji Normalitas Data Nama Variabel DER ROE PER
Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,572 0,983 0,976
Taraf Signifikansi 0,05 0,05 0,05
Keputusan Normal Normal Normal
Dari tabel tersebut terlihat bahwa Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) seluruh variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Hasil analisis dapat dilihat pada tabel Coefficients output SPSS terlampir. Untuk menentukan apakah hubungan antara dua variabel bebas memiliki masalah multikolinearitas adalah dengan melihat apakah nilai VIF untuk masing-masing variable lebih besar dari 10 atau tidak. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel coefficients terlihat nilai VIF pada keseluruhan hasilnya lebih kecil dari 10 yaitu untuk Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 2,045 dan Return On Equity (ROE) sebesar 2,045. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.dalam model regresi ini.
3. Uji Autokorelasi Hasil analisis dapat dilihat pada Model Summaryb output SPSS terlampir. Dari table tersebut diperoleh nilai DW sebesar 1,323. Adapun nilai d L dan d U sebesar 0,6972 dan 1,6413. Nilai tersebut diperoleh dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, sample (n) yang digunakan sebanyak 10 observasi, dan variable penjelas (k) sebanyak 2. Dari analisis tersebut diketahui bahwa model tidak dapat disimpulkan, karena nilai DW terletak antara d L dan d u . 4. Uji Heteroskedastisitas Hasil analisis dapat dilihat pada tabel Coefficients output SPSS terlampir. Bila variable penjelas secara statistic signifikan mempengaruhi residual maka dapat dipastikan model ini memiliki masalah heteroskedastisitas. Dari tabel coefficients tersebut diketahui bahwa nilai t-statistik dari seluruh variable penjelas tidak ada yang signifikan secara statistik, sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini tidak mengalami masalah heteroskedasitas. Setelah diuji dan diolah dengan mengunakan program SPSS Versi 16.0 for windows dapat diinterpretasikan hasil pengolahan sebagai berikut: 1. Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. pada periode 2003-2012 maka dilakukan pengujian Regresi Linier Berganda. Perhitungan dilakukan melalui program SPSS 16.0 for windows. Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
33.707
13.015
DER
14.151
4.015
ROE
-.216
.153
Coefficients Beta
t
Sig. 2.590
.036
1.076
3.525
.010
-.430
-1.410
.201
a. Dependent Variable: PER
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disusun bentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y = 33,707 + 14,151 X1 - 0,216 X2 Dari persamaan regresi tersebut dikatakan bahwa apabila Debt to Equity Ratio dan Return On Equity sama dengan nol (X = 0) maka Price Earning Ratio nya sebesar 33,707. Adapun interpretasi dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut: Nilai X1 = 14,151; jika Debt to Equity Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. bertambah sebesar 1 maka Price Earning Ratio akan meningkat sebesar 14,151. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi Debt to Equity Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk. maka Price Earning Ratio perusahaan pun akan semakin meningkat.
Nilai X2 = - 0,216; jika Return On Equity pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. bertambah sebesar 1 maka Price Earning Ratio akan menurun sebesar 0,216. Persamaan regresi tersebut menyatakan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (X1) dan Return On Equity (X2) memberikan pengaruh pada variabel Price Earning Ratio (Y), yang berarti bahwa pengaruh dari Debt to Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio memiliki kriteria positif (karena tanda +) yaitu sebesar 14,151 untuk setiap perubahan Debt to Equity Ratio dan pengaruh Return On Equity terhadap Price Earning Ratio memiliki kriteria negatif (karena tanda -) sebesar 0,216 untuk setiap perubahan Return On Equity. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya Price Earning Ratio juga dipengaruhi oleh Debt to Equity Ratio dan Return On Equity pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. 2. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi untuk menentukan besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi terletak diantara 0 dan 1 atau antara 0% sampai dengan 100%, untuk mengetahui seberapa besar persentasenya dapat dilihat dari nilai R square. Pada perhitungan koefisien determinasi dapat diketahui terlebih dahulu nilai korelasi (R) yang digunakan sebelum mencari nilai koefisien determinasi. Perhitungan dilakukan melalui program SPSS 16.0 for windows. Model Summary Std. Error of the Model 1
R
R Square .825
a
Adjusted R Square
.681
Estimate
.590
4.02229
a. Predictors: (Constant), ROE, DER
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel Model Summary terlampir dapat diketahui bahwa R Koefisien korelasi sebesar 0,825 dan untuk hasil koefisien determinasi untuk R Square (R2) yaitu sebesar 0,681 atau sebesar 68,1%, menunjukkan bahwa pengaruh variabel Debt to Equity Ratio dan Return On Equity secara bersamasama terhadap Price Earning Ratio sebesar 68,1%. Sisanya sebesar 31,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain Debt to Equity Ratio dan Return On Equity. 3. Uji Hipotesis Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan uji F atau uji anova. Uji F dapat dicari dengan membandingkan hasil dari tingkat signifikasi. Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima dan jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak. Selain itu dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika Fhitung < Ftabel maka Ho ditolak, sedangkan jika Fhitung > Ftabel maka Ho diterima. Pengujian dilakukan melalui program SPSS 16.0 for windows. b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
241.830
2
120.915
Residual
113.252
7
16.179
Total
355.082
9
a. Predictors: (Constant), ROE, DER b. Dependent Variable: PER
F
Sig. 7.474
.018
a
Hasil perhitungan Uji Simultan pada tabel anova diperoleh tingkat signifikasi sebesar 0,018 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% atau (α = 0.05) sehingga Sig < α atau 0,018 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya Debt to Equity Ratio dan Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) dan df1=2 yang diperoleh dari df1=k -1 serta df2=10 yang diperoleh dari df2=n. Dimana k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah observasi/sampel. Maka, diperoleh Ftabel sebesar 4,10 sedangkan hasil perhitungan uji F diperoleh Fhitung sebesar 7,474. Jadi Fhitung > Ftabel, sehingga dapat diartikan variabel Debt to Equity Ratio dan Return On Equity berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Earning Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial dilakukan uji t. Uji t dilakukan dengan cara melihat tingkat signifikansi atau α, dimana dalam penelitian ini α yang digunakan adalah 5%. Uji t dapat dicari melalui membandingkan hasil dari probabilitas value atau nilai sig pada tabel coefficients hasil perhitungan SPSS,dengan tingkat signifikansi yang digunakan dalam kasus ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 atau α = 5%. Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima dan jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak. Selain itu dengan membandingkan thitung dengan ttabel, dengan kaidah terima Ho jika –t ½ α ≤ thitung ≤ t ½ α dan tolak Ho jika –t ½ α > thitung atau thitung > t ½ α. Hasil perhitungan Uji t pada tabel Coefficients terlampir untuk variabel Debt to Equity Ratio diperoleh tingkat signifikasi sebesar 0,010 sedangkan tingkat signifikansi sebesar 5% atau (α = 0.05) sehingga Sig < α atau 0,010 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Selain itu, berdasarkan perhitungan SPSS versi 16.0 pada Tabel Coefficients diperoleh thitung sebesar 3,525. Dengan tingkat keyakinan 5% dan n=10, diperoleh ttabel sebesar 1,81. Dengan menggunakan kaidah penerimaan Ho jika –t ½ α ≤ thitung ≤ t ½ α dan tolak Ho jika –t ½ α > thitung atau thitung > t ½ α maka –1,81 ≤ -0,258 ≤ 1,81. Oleh karena itu Ho ditolak sehingga menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Hasil perhitungan Uji t pada tabel Coefficients terlampir untuk variabel Return On Equity diperoleh tingkat signifikasi sebesar 0,795 sedangkan tingkat signifikansi sebesar 5% atau (α = 0.05) sehingga Sig > α atau 0,201 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Return On Equity berpengaruh tidak signifikan terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Selain itu, berdasarkan perhitungan SPSS versi 16.0 pada Tabel Coefficients diperoleh thitung sebesar -1,410. Dengan tingkat keyakinan 5% dan n=13, diperoleh ttabel sebesar 1,81. Dengan menggunakan kaidah penerimaan Ho jika –t ½ α ≤ thitung ≤ t ½ α dan tolak Ho jika –t ½ α > thitung atau thitung > t ½ α α maka –1,81 ≤ -0,267 ≤ 1,81. Oleh karena itu Ha ditolak sehingga menunjukkan bahwa Return On Equity berpengaruh tidak signifikan terhadap Price Earning Ratio pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Debt to Equity Ratio dan Return On Equity memiliki pengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bunga Fasya (2012) yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Return On Equity (ROE) dan Inflasi secara simultan terhadap Price Earning Ratio (PER). Oleh
karena itu, PT. Unilever Indonesia, Tbk. harus terus meningkatkan kinerja perusahaan dengan menjaga tingkat Debt to Equity Ratio (DER) dan meningkatkan Return On Equity (ROE) nya sehingga dapat meningkatkan Price Earning Ratio (PER) perusahaan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Debt to Equity Ratio (DER) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. pada periode 20032012 mengalami fluktuasi tetapi cenderung meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh fluktuasi total utang dan total modal sendiri. Return On Equity (ROE) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. mengalami fluktuasi. Adapun kenaikan yang signifikan terjadi pada ROE PT. Unilever Indonesia, Tbk. ini terjadi pada tahun 2011. Penurunan ROE terjadi pada 2010. Salah satu penyebab turunnya laba bersih tersebut karena peningkatan beban usaha yang tidak diimbangi dengan kenaikan pos pendapatan. Price Earning Ratio (PER) pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. mengalami fluktuasi. Adapun kenaikan yang signifikan terjadi pada Price Earning Ratio PT. Unilever ini terjadi pada tahun 2010 Penurunan ROE terjadi pada 2004, 2007 dan 2011 berlangsung hingga akhir tahun 2012. Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Earning Ratio (PER) PT. Unilever Indonesia, Tbk. Adapun secara parsial, Return On Equity (ROE) berpengaruh tidak signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER) PT. Unilever Indonesia, Tbk.
SARAN Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian di atas yang menunjukkan Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Earning Ratio (PER) PT. Unilever Indonesia, Tbk. Adapun secara parsial, Return On Equity (ROE) berpengaruh tidak signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER) PT. Unilever Indonesia, Tbk., maka peneliti menyarankan: 1.
2.
Bagi PT. Unilever Indonesia, Tbk. untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan terus dan mempertahankan Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) nya sehingga dapat meningkatkan Price Earning Ratio (PER) perusahaan. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya meneliti lebih dari satu perusahaan agar hasil penelitian lebih baik serta diharapkan mempertimbangkan juga faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi Price Earning Ratio (PER).
DAFTAR PUSTAKA Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat. Yogyakarta: BPEE. Ali Arifin. 2002. Membaca Saham. Yogyakarta: Andi. Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Eko Widodo. 2007. Rasio Keuangan Untuk Mengatur Asosiasi Likuiditas, Struktur Modal, Dan Kualitas Aktiva Dengan Profitabilitas Bank. Vol. 3 No 1. Farid Hariyanto, Siswanto Sudomo. 1998. Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia, PT.Bursa Efek Jakarta. Fraser, Lyn M & Aileen Ormiston. 2008. Memahami Laporan Keuangan Edisi. Ketujuh. Jakarta: PT. Indeks. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Lukman Syamsuddin, 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep, Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slamet Munawir. 2012. Analisis Investasi Keuangan. Edisi Pertama. Liberty. Suad Husnan. 2001. Manajemen Keuangan , Teori Penerapan Keputusan Jangka Pendek, Buku 2 , Yogyakarta : BPEE Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Edisi Kesepuluh. Bandung: CV. Alfabeta. Sutrisno Hadi, 2000, Metode Penelitian Pendidikan, Cetakan Pertaman, Jakarta : PT. Bumi Aksara. Tjipto Darmadji dan Hendry M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Weston, Fred dan Thomas E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Jakarta: Binarupa Aksara.